bab i

Upload: imam-zifa-turmudi

Post on 15-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB I PKP

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam rangka memperbaiki kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM). Berbagai upaya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan terus menerus dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat diantaranya dilakukannya upaya-upaya inovasi dibidang pendidikan dan pembelajaran.

Proses belajar mengajar pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar dilaksanakan tergantung pada kondisi sekolahnya, baik metodenya atau media pembelajarannya. Secara umum pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih disampaikan secara konversional dalam artian ceramah dan diskusi. Hanya sedikit yang menggunakan metode tanya jawab, metode pendekatan permainan atau demonstrasi. Semua itu terkendala pada keterlambatan media pembelajaran, apalagi Sekolah Dasar di daerah terpencil guru hanya mengandalkan sepenuhnya pada buku paket yang bersumber dari Dinas Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Kebudayaan atau buku teks lain.

Hal ini ada kesamaan bahwa pendidikan dan pengajaran di kels IV SDN 007 Betung Kecamatan Pangkalan Kuras belum sampai seperti itu. Terutama dalam IPS hasilnya sangat rendah.

Meskipun masalah pendidikan begitu kompleks, namun pada akhirnya dalam kondisi tertentu semua itu bermuara pada peranan guru dalam memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik . Salah satu komponen peningkatan-peningakatan mutu di SD adalah sarana dan prasarana pendidikan temasuk didalamnya penggunaan media belajar atau alat peraga pendidikan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.

Kedudukan alat peraga dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab meskipun seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah menguasai materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat, tetapi jika tidak memanfaatkan alat peraga, terlebih lagi untuk Sekolah Dasar, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal. Dikarenakan peserta didik tidak memahami materi pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Materi Pokok Bahasan Kenampakan Alam dan Sosial.Berdasarkan pada fitrah sebagai manusia yang memiliki kekurangan, maka dunia pendidikan menyambut romantika pendidikan dengan menciptakan berbagai metode dan media pendukung untuk memenuhi harapan, untuk menjawab kekurangan bidang pendidikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) merupakan salah satu metode dalam merefleksikan dari sebuah proses dan kegiatan mengajar di dalam kelas. Sebagaimana Benyamin S. Bloom mengemukakan dalam teorinya bahwa : belajar tuntas itu baru memenuhi apabila telah mencapai 75 % ( Teori Bloom )

Sedangkan dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial teori yang mendukung adalah menurut Hasan (1992:41) Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk mengembangkan cara berpikir kritis dan kreatif siwa dalam melihat hubungan manusia dan lingkungan hidupnya, dan selanjutnya dikatan pula tentang fungsi dari kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar adalah membentuk sikap rasional dan bertanggungjawab terhadap masalah-masalah yang timbul akibat interaksi antar manusia dan lingkungannya.

Melihat data di atas perlu adanya perbaikan dengan metode yang bervariatif dan media yang relevan serta kongkrit. Sehingga pembelajaran dapat diselesaikan dengan tuntas sesuai yang diinginkan.1. Identifikasi Masalah

Dengan melihat data peserta didika mengenai hasil tes formatif untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (non eksak) tentang Kenampakan Alam dan Sosial, siswa tidak aktif baik mengajukan pertanyaan, memberi tanggapan terhadap penjelasan guru maupun pertanyaan guru.

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, catatan yang diperoleh penulis selama pembelajaran berlangsung masih banyak peserta didik belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Berdasarkan kasus tersebut di atas, proses identifikasi masalah yang di bantu oleh seorang guru kelas sebagai teman sejawat, maka terungkap beberapa masalah yang terjadi selama pembelajaran berlangsung pada pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (non eksak) yaitu sebagai berikut :

a. Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Kenampakan Alam dan Sosial.

b. peserta didik kurang diberi kesempatan untuk bertanya

c. peserta didik kurang diberi masukan.

d. peserta didik kurang diberi penguatan.

e. peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi pembelajaran.Untuk mengatasi permasalahan ini penulis meminta kepada teman sejawat untuk diamati dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.2. Analisis Masalah

Dari rangkuman dan catatan supervisor serta saran dari rekan sejawat mengenai masalah yang timbul dan cara pemecahannya, diketahui bahwa faktor penyebab hal-hal tersebut di atas pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :a. Guru dalam menjelaskan materi kurang terperinci.

b. Guru kurang menggunakan metode yang bervariasi.

c. Guru kurang memberi kesempatan untuk bertanya.

d. Guru kurang memberi masukan pada peserta didik

e. Guru tidak menggunakan alat peraga yang relevan.B. Rumusan Masalah

Masalah perbaikan dan penelitian untuk mata pelajaran IPS dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa tentang Kenampakan Alam dan Sosial? C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Memperoleh gambaran yang jelas tentang penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik tentang Kenampakan Alam dan Sosial pada pelajaran non eksak.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Bagi Guru :

Dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dapat memberi gambaran kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.

2. Bagi peserta didik :

Dapat menumbuhkan sifat positif peserta didik terhadap pembelajaran.

Dapat meningkatkan penguasaan konsep pembelajaran.

Dapat menumbuhkan motivasi pembelajaran

3. Bagi Lembaga :

Proses Belajar Mengajar untuk meningkatkan kwalitas agar proses belajar mengajar bisa bermanfaat dan lebih bermutu.