bab i

3
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan yang semakin pesat terus membuka peluang  bermunculannya proyek-proyek dengan skala besar di tanah air. Penggunaan metode multiyears adalah suatu cara yang ditempuh untuk menyelesaikan  pekerjaan proyek-proyek tersebut sehingga pembangunan dapat selesai sesuai waktu y ang tertuang dalam perjanjian kon trak. Penganggaran p royek multiyears dilakukan secara tahunan dengan berpedoman pada jadwal waktu dan jumlah anggaran yang disepakati secara tahunan. Namun terkadang terlalu lamanya suatu  proyek berjalan malah akan memunculkan permasalahan baru dalam hal keterbatasan anggaran untuk setiap tahunnya. Gedung Mess Pemerintah Kota Sabang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang. Proyek berlantai 10 ini menggunakan metode multiyears guna penyelesaian pekerjaan pembangunan. Namun pada tahun 2013 (tahun anggaran pertama) saja dana yang dihabiskan untuk pekerjaan  proyek ini sekitar 10 Milyar dari total APBD yang dianggarkan untuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Sabang yang berjumlah 73,3 Milyar. Sehingga bisa dilihat  bahwa proyek ini menyedot anggaran yang cukup besar yaitu sekitar 14% dari keseluruhan pendanaan untuk Dinas PU. Permasalahan besarnya anggaran yang dibutuhkan tersebut tidak terlepas dari waktu pelaksanaan yang cukup lama untuk proy ek 10 lantai ini. L uas  perlantai bangunan yang terbilang besar yaitu seluas 864 m 2  hanya memungkinkan pembangunan proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun anggaran untuk setiap lantai. Terlebih lagi banyaknya tahun pelaksanaan  proyek tersebut harus dikalikan dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan setiap tahunnya. Sehingga keadaan ini dirasa tidak efisien d alam hal wa ktu dan juga  biaya mengingat terbatasnya anggaran pembang unan untuk setiap tahun.

Upload: muhammad-reza-rizky

Post on 14-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pembangunan yang semakin pesat terus membuka peluang bermunculannya proyek-proyek dengan skala besar di tanah air. Penggunaan metode multiyears adalah suatu cara yang ditempuh untuk menyelesaikan pekerjaan proyek-proyek tersebut sehingga pembangunan dapat selesai sesuai waktu yang tertuang dalam perjanjian kontrak. Penganggaran proyek multiyears dilakukan secara tahunan dengan berpedoman pada jadwal waktu dan jumlah anggaran yang disepakati secara tahunan. Namun terkadang terlalu lamanya suatu proyek berjalan malah akan memunculkan permasalahan baru dalam hal keterbatasan anggaran untuk setiap tahunnya. Gedung Mess Pemerintah Kota Sabang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang. Proyek berlantai 10 ini menggunakan metode multiyears guna penyelesaian pekerjaan pembangunan. Namun pada tahun 2013 (tahun anggaran pertama) saja dana yang dihabiskan untuk pekerjaan proyek ini sekitar 10 Milyar dari total APBD yang dianggarkan untuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Sabang yang berjumlah 73,3 Milyar. Sehingga bisa dilihat bahwa proyek ini menyedot anggaran yang cukup besar yaitu sekitar 14% dari keseluruhan pendanaan untuk Dinas PU.Permasalahan besarnya anggaran yang dibutuhkan tersebut tidak terlepas dari waktu pelaksanaan yang cukup lama untuk proyek 10 lantai ini. Luas perlantai bangunan yang terbilang besar yaitu seluas 864 m2 hanya memungkinkan pembangunan proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun anggaran untuk setiap lantai. Terlebih lagi banyaknya tahun pelaksanaan proyek tersebut harus dikalikan dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan setiap tahunnya. Sehingga keadaan ini dirasa tidak efisien dalam hal waktu dan juga biaya mengingat terbatasnya anggaran pembangunan untuk setiap tahun.Berdasarkan pemikiran di atas, maka perencanaan ulang struktur utama menggunakan rangka baja dirasakan sebagai suatu alternatif yang tepat untuk menggantikan material beton betulang guna mengurangi permasalahan dalam hal waktu penyelesaian pekerjaan hingga biaya pelaksanaan pekerjaan yang dibutuhkan. Gedung Mess Pemerintah Kota Sabang ini didesain ulang dengan menggunakan rangka baja sebagai struktur utama namun tetap mempertahankan konfigurasi bentuk awal struktur yang berpola U.

1.2 Tujuan Perencanaan

Tujuan utama dari redesain Gedung Mess Pemerintah Kota Sabang menggunakan struktur baja ini adalah untuk mengoptimalkan anggaran sesuai dengan penyelesaian pekerjaan untuk setiap tahunnya. Sementara manfaatnya untuk memberi kemudahan pada metode pelaksanaan pekerjaan sehingga penggunaan dana untuk satu anggaran dapat dioptimalkan.

1.3 Perumusan MasalahPermasalahan yang ditinjau dalam redesain struktur utama Gedung Mess Pemerintah Kota Sabang ini, antara lain:1. Bagaimana menentukan preliminary design (pendimensian awal) penampang profil baja meliputi elemen struktur primer kolom dan balok.2. Bagaimana memodelkan dan menganalisis struktur dengan menggunakan program bantu SAP2000 v.14.3. Bagaimana merencanakan struktur sekunder berupa desain perletakan balok anak dengan mempertimbangkan pemasangan floordeck sebagai bekisting tetap dan pengganti tulangan satu arah.4. Bagaimana merencanakan sambungan serta melakukan alternatif pemotongan batang baja yang tepat untuk setiap elemen struktur.5. Bagaimana menghitung estimasi pembiayaan standar gedung bertingkat lalu membandingkannya dengan estimasi pembiayaan struktur redesain. 1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam perencanaan ulang ini antara lain: 1. Desain dan evaluasi struktur mengacu pada SNI-03-1729-2002.2. Pembebanan dihitung berdasarkan PPIUG tahun 1987 dan pembebanan gempa dihitung berdasarkan SNI-03-1726-2012.3. Perencanaan tidak meninjau metode pelakasanaan serta pembiayaan detail bangunan.4. Pembiayaan yang ditinjau hanya mencakup struktur utama berupa struktur kolom, balok, pelat dan elemen-elemen penyambung

1.5 Hasil Pembahasan

Hasil analisis menunjukkan bahwa berat total struktur redesain rangka baja jauh lebih sedikit dibandingkan berat struktur awal beton bertulang yaitu sebesar 967,101 ton. Hasil tersebut menunjukkan penurunan berat struktur utama dari struktur desain awal sebesar 79,214%. Hasil yang diperoleh dari estimasi biaya standar gedung bertingkat untuk struktur utama sebesar Rp. 47.591.126.508,- sementara estimasi biaya struktur redesain dengan baja sebesar Rp. 29.874.473.430,-. Biaya yang bisa direduksi dengan struktur redesain adalah Rp. 15.358.863.070,- atau sekitar 32,273% dari biaya estimasi biaya yang disyaratkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara untuk beberapa pekerjaan yang distandarkan. Pada analisis pemotongan setiap tahun anggaran diperoleh biaya tertinggi pada tahun anggaran ke-3 sebesar Rp. 9.355.090.000,-. sehingga hanya menghabiskan 11,815% dari keseluruhan dana yang dinggarkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Sabang sebesar Rp.73.000.000.000,- untuk satu tahun anggaran. Berdasarkan perencanaan ini diketahui bahwa perencanaan ulang atau redesain struktur utama Gedung Mess Pemerintah Kota Sabang menggunakan rangka baja dapat menjadi suatu alternatif pengoptimalan anggaran untuk setiap tahun kerja bahkan anggaran secara keseluruhan.1