bab i

Upload: dian-agus-setyawati

Post on 13-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hj

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Desain ADDIE

Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Model Addie pada dasarnya adalah generik yang sistematis, langkah demi langkah kerangka kerja yang digunakan oleh Desainer instruksional, pengembang dan pelatih untuk memastikan kursus pengembangan dan pembelajaran tidak terjadi dengan cara acak, tidak terstruktur. Hal ini dirancang untuk memastikan: (1) peserta didik akan mencapai tujuan tentu saja, (2) memungkinkan untuk Evaluasi kebutuhan pembelajar, (3) desain dan pengembangan materi pelatihan, dan (4) evaluasi efektivitas pelatihan program menggunakan proses dengan spesifik, hasil yang terukur (ixarticle.com diunduh pada 22/11/2012).Latar Belakang Addie muncul dengan perkembangan Perang Dingin setelah Perang Dunia II sebagai Militer Amerika Serikat berjuang dengan dirinya sendiri untuk menemukan cara untuk membuat program pelatihan yang lebih efektif untuk mata pelajaran yang semakin kompleks. Hasil dari perjuangan untuk peningkatan efektivitas berbuah dalam bentuk Desain Sistem Instruksional yang pada gilirannya, menyebabkan model desain yang digunakan saat ini. Anda akan sering mendengar Addie disebut sebagai Desain Sistem Instruksional (ISD), Sistem Instruksional Desain & Pengembangan (ISDD), Pendekatan Sistem untuk Pelatihan (SAT) atau Desain instruksional (ID). Sebagian besar model desain instruksional saat ini Anda akan menemukan di tempat kerja saat ini adalah variasi atau spin-off dari model Addie asli. Model Literatur tentang Addie memperkirakan bahwa ada lebih dari 100 variasi yang berbeda ISD yang digunakan saat ini, dengan hampir semua yang berbasis pada model Addie generik, yang merupakan singkatan dari Analisa, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi; dengan setiap langkah atau fase mengarah ke berikutnya seperti yang digambarkan di bawah ini: Analisis? Desain? Pembangunan? Implementasi? Evaluasi Satu umumnya diterima perbaikan model Addie bahwa hampir setiap orang menggunakan baik sadar atau tidak sadar, adalah penggunaan apa yang sering disebut sebagai prototipe cepat yang mencoba untuk menangkap cacat desain saat mereka masih mudah untuk memperbaikinya. Hal ini dilakukan dengan menerima umpan balik seluruh fase dari model Addie dan membuat perubahan saat bergerak maju (ixarticle.com diunduh pada 22/11/2012).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan makalah ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:1. Bagaimanakah konsep media pembelajaran?2. Apakah pengertian pembelajaran model addie?3. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran addie?4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model desain pembelajaran ADDIE?

1.3TujuanAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:1.Untuk menjelaskan bagaimana cara pembelajaran yang diajarkan, sehingga bisa terlaksana pembelajaran yang diingkan. Melalui konsep media pembelajaran ini peserta didik dapat mengerti dan memahami bagaimana sistem pembelajaran tersebut.2.Pembelajaran model ADDIE bisa juga membantu peserta didik untuk belajar waupun tidak semua siswa mengerti akan pembelajaran melalui model ADDIE ini, sehingga cara untuk menerapkannya sedikit diminati oleh siswa. Akan tetapi apabila model pembelajaran ini diterapkan dengan baik maka peserta didik juga dapat mengembangkan model pembelajaran ADDIE ini juga.3. Langkah-langkah yang dilakukan dengan cara analysis (analisa), design (disain perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi eksekusi) dan evalution (evaluasi / umpan balik). Itu merupakan cara yang dilakukan pembelajaran model ADDIE.4.Mengemukakan kelebihan dan kekurangan dari model desain pembelajaran ADDIE.

1.4Manfaat PenulisanPembahasan masalah dengan model desain pembelajaran ADDIE ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca yaitu lebih tepatnya oleh pendidik. Karena dengan adanya pembahasan ini pendidik akan mampu menggunakan desain pembelajaran dalam proses belajara mengajar, sehingga masalah- masalah dalam merencanakan proses pembelajaran dapat terpecahkan. Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah bahwa model ini dapat digunakan untuk merancang/ mendesain pembelajaran.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Desain ADDIEModel desain pembelajaran ADDIE adalah model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah sederhana dalam pengaplikasinnya. Ini merupakan desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya model desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/ langkah dalam pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation.Tabel 1. Desain Model Pembelajaran ADDIEAnalyzeDesignDevelopImplementEvaluate

Pre-planning; thinking about the courseDesign your course on paperDevelop course materials and assemble the courseBegin teachingLook at the course outcomes with a critical eye

Design of course Audience Goal Objectives Identify contnet Identify Environment and Delivery Instructional Strategies Assessment Strategies Formative Evaluation Constraints

Name the learning units of Instruction Identify content and strategies for an individual unit of instruction Write instructions for the learning unit Name the menu items for a learning module

Based on design phase Build content, assignments, assessments Build course structure Upload content

Overview of course Expectations Initiate instruction Interaction Ask for feedback early on (formative evaluation)

Did the students achieve expected learning outcomes? What have you learned? How can you make the course better?

Sumber: raleighway.comDesain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.Pembelajaran model addie merupakan pembelajaran yang efektif dan efesien serta prosesnya bersifat interaktif, dimana hasil evaluasi setiapa fase dapat membawa pengembangan pembelajaran ke fase sebelumnya. Hasil akhir dari suatu fase merupakan produk awal bagi fase berikutnyaModel addie adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua bentuk media, berbasis teknologi dan bukan teknologi. Model ini mengasumsikan bahwa cara pembelajaran tidak hanya menggunakan pertemuaan kuliah, buku teks, tetapi juga memungkinkan untuk menggabungkan belajar di luar kelas dan teknologi ke dalam materi pelajaran. Artinya, model ini memastikan pengembangan instruksional dimaksudkan untukmembantu pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk membantu para pendidik mengatur proses pembelajaran dan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Model addie didasarkan pada lima proses belajar bahwa:1. Analysis(analisa)2. Design(disain / perancangan)3. Development(pengembangan)4. Implementation(implementasi/eksekusi)5. Evaluation(evaluasi/ umpan balik)

Melalui lima tahapan ini dapat membantu kita mengajar juga peserta didik dapat mengerti cara pembelajaran yang disebut model addie ataukah yang lain, yang dapat di ilustrasikan sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Desain Model Pembelajaran ADDIE2.3Teori Model Pembelajaran ADDIE

2.4Konsep Model Pembelajaran.Definisi desain sistem pembelajaran merupakan desain pembentukan keseluruhan, struktur kerangka atau outline dan urutan atau sistematika kegiatan. Sehingga desain yang dibuat agar menjadi sebuah kegiatan yang efektif, effisien, dan menarik. Apabila pembelajaran itu menarik maka peserta didik tidak merasa bosan atau monoton, jadi kita dapat membuat pembelajaran itu menyenangkan buat pesarta didik. Baik dari cara mengajar, menyampaikan, dan lain-lain. Prekripsi tentang desain pembelajaran juga untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dengan kondisi yang karakteristiknya mata ajar tertentu dan karakteristik pembelajaran tertentu.Selain itu, strategi pembelajaran yang digunakan juga melalui metode, media, dan lingkungan. Serta komponen utama mendesain pembelajaran dapat melalui beberapa pertanyaan, misalnya:1.Apa tujuan (objektives) yang diinginkan?2.Siapa audiens (learners) yang menjadi sasaran?3.Materi (subject content) apa yang akan diajar atau dilatihkan?4.Metode dan media apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan?5.Bagaiman cara utuk mencapai tujuan tersebut diukur atau evaluasi?Pembelajaran merupakan rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara struktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media. Proses belajar mengajar yang dilakukan harus mempunyai tujuan agar peserta didik dapat mecapai kompetensi seperti yang diharapkan. Perancangan aktivitas pembelajaran disebut desain sistem pembelajaran.

2.3 Langkah-langkah Model Addie dalam pembelajaranLangkah 1: Analisis (analysis)Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan. Langkah analisis melalui dua tahap yaitu : a. Analisis KinerjaAnalisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Contoh : Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan menyebabkan rendahnya kinerja individu dalam organisasi atau perusahaan, hal ini diperlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran. Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau kebosanan dalam bekerja memerlukan solusi perbaikan kualitas manajemen.Misalnya pemberian insentif terhadap prestasi kerja, rotasi dan promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang memadai.

b. Analisis KebutuhanAnalisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang sedang dihadapi. Pada saat seorang perancang program pembelajaran melakukan tahap analisis, ada dua pertanyaan kunci yang yang harus dicari jawabannya, yaitu : Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dibutuhkan oleh siswa? Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dapat dicapai oleh siswa?

Jika hasil analisis data yang telah dikumpulkan mengarah kepada pembelajaran sebagai solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang sedang dihadapi, selanjutnya perancang program pembelajaran melakukan analisis kebutuhan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan lagi.Pertanyaannya sebagai berikut : Bagaimana karakteristik siswa yang akan mengikuti program pembelajaran? (learner analysis ) Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang telah dimiliki oleh siswa?(pre-requisite skills) Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh siswa? (task atau goal analysis) Apa indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa siswa telah mencapai kompetensi yang telah ditentukan setelah melakukan pembelajaran? (evaluation and assessment) Kondisi seperti apa yang diperlukan oleh siswa agar dapat memperlihatkan kompetensi yang telah dipelajari? (setting or condition analysis)

Langkah 2: Desain (Design)Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blue-print). Ibarat bangunan, maka sebelum dibangun gambar rancang bangun (blue-print) diatas kertas harus ada terlebih dahulu. Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan:a.inti dari langkah analisis karenan mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan.b. langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran.c. langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa? Lalu apa yang kita lakukan dalam tahap desain ini? Pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic).Selanjutnya menyusun tes , dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.

Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa.Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan: Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan setelah mengikuti proses pembelajaran. Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60% dari standar kompetensi yang telah digariskan.

Pada saat melakukan langkah ini perlu dibuat pertanyaan-pertanyaan kunci diantaranya adalah sebagai berikut : Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran? Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti program pembelajaran? Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh siswa agar dapat melakukan unjuk kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - setelah mengikuti program pembelajaran? Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam mendukung program pembelajaran?

Langkah 3: Pengembangan (Development)Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Atau diperlukan modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang kita kembangkan. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program.

Dalam melakukan langkah pengembangan, ada dua tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain adalah :a. Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.b. Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.Pada saat melakukan langkah pengembangan, seorang perancang akan membuat pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya, Pertanyaan-pertanyaannya antara lain : Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran? Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik? Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik? Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran?

Langkah 4: Implementasi (Implementation)Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal. Adapun tujuan utama dari langkah ini antara lain :a. Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi.b. Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa.c. Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - yang diperlukan. Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh seorang perancang program pembelajaran pada saat melakukan langkah implementasi yaitu sebagai berikut : Metode pembelajaran seperti apa yang paling efektif utnuk digunakan dalam penyampaian bahan atau materi pembelajaran? Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan?

Langkah 5: Evaluasi (Evaluation)Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan lain-lain. Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu :a. Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.b. Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran.c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.Beberapa pertanyaan penting yang harus dikemukakan perancang program pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah evaluasi, antara lain : Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti selama ini? Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran? Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi atau substansi pembelajaran? Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang telah dipelajari? Seberapa besar kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa?

2.4Kekurangan dan Kelebihan Model Desain ADDIEKekurangan dan Kelebihan Model Desain ADDIE ini adalah:1. Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis.Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap/ langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudah dipelajari oleh para pendidik.2. Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama.Dalam tahap analisis ini pendesain/ pendidik diharapkan mampu menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.

2.3 Pembahasan Model Desain ADDIETercapainya tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh pemilihan model desain pembelajaran. Ketika kita ingin proses belajar mengajar berjalan sesuai yang diharapkan atau dapat berjalan dengan baik maka kita harus memilih model desain pembelajaran yang tepat pula bagi proses pembelajaran yang akan kita laksanakan. Sebagai pendidik harus mengetahui sistem mana yang cocok dengan keadaan peserta didik. Selain model desain pembelajaran ADDIE ini sistematis artinya terperinci langkah-langkahnya, sehingga ketika kita ingin menggunakan model ini mudah untuk dipelajari dan tidak banyak langkah-langkah yang menurut pembaca terlalu membingungkan karena memang 5 langkah tersebut mewakili keseluruhan proses pembelajaran. Langkah-langkah per poin nya pun mudah untuk dipahami, untuk pendidik yang sering berkecimpung di duania pendidikan akan mudah untuk mempelajarinya. Dengan adanya model desain pembelajaran ini akan memudahkan pendesain untuk membuat sistem pembelajaran (Gusmayani, 2012).

Banyak hal yang menjadikan model ini layak dijadikan suatu model desain pembelajaran, diantaranya konsepnya yang sederhana tapi mewakili keseluruhan sistem proses pembelajaran. Banyak sekali model-model desain pembelajaran yang ada, tergantung kita sebagai pendesain mampu memilah model mana yang cocok bagi peserta didik. Kelebihan model ini ada pada strukturnya yang sistematis, sehingga tidak membingungkan pendesain dalam merancang sistem pembelajaran. Juga pada inti langkah- langkahnya yang dapat dengan mudah dipahami oleh pendesain pembelajaran. Sehingga dapat dengan mudah pendesain mengaplikasikan langkah- langkah dari model desain pembelajaran ADDIE ini (Gusmayani, 2012).Model ini dapat diaplikasikan pada setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. Karena setiap pembelajaran yang dilakukan harus memperhatikan langkah- langkah atau urutan yang sistematis dalam penyusunan atau penggunaannya sehingga pembelajaran yang kita lakukan pula dapat tersusun dengan sistematis pula. Sehingga pendesain akan mengetahui mana yang seharusnya didahulukan dan mana yang seharusnya mendapat urutan beriktnya. Seperti menganalisis dulu baru setelah itu mendesain, tidak sebaliknya mendesain dulu baru menganalisis. Karena dengan menggunakan langkah yang tidak berurutan akan membingungkan pendesain dalam penyusunan sistem pembelajaran serta apa yang kita harapkan/ hasil dari proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik(Gusmayani, 2012).Adanya model instruksional berdasarkan ADDIE ini, jelas sangat membantu pengembangan material dan program pelatihan yang tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM maupun perilaku seperti social learning, pembelajaran aktif (active learning), pembelajaran jarak jauh (distance learning), paham konstruktif (constructivism), aliran strength based (positive-based management), aliran perilaku manusia (behaviourism), maupun paham kognitif (cognitivism) akan sangat membantu pengembangan material pelatihan bagi instruktur (Jannah, 2011).Ketika diamati secara teliti ADDIE ini mempunyai sifat pendekatan Teknologi Pendidikan, sebagai berikut.1. Pendekatan isomorfi, yaitu yang mengunakan berbagai kajian atau bidang keilmuan kedalam suatu kebulatan tersendiri.2. Pendekatan sistematik . yaitu cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan, yaitu berawal dari analisis dan diakhiri dengan evaluasi dan begitu seterusnya.3. Pendekatan sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibanding dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri- sendiri.4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (satu kesatuan) (Jannah, 2011).

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 KesimpulanModel pembelajaran addie sangat membantu dalam merancang program belajar mengajar dengan menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analysis (analisa), design (disain/ perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi/ eksekusi) dan evaluation (evaluasi/ umpan baik).Kesemua langkah ini berfokus untuk menekankan atau pengajaran kepada peserta didik dengan berbagaiStyles Belajar,dankonstruktivis belajar yang dimana peserta didik diwajibkan untuk melakukan interaksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi tersebut.Peserta didik juga tidak hanya terfokus dengan apa-apa saja yang telah diberikan guru, peserta didik bisa mencari informasi dari berbagai hal seperti tv, koran, majalah dan lain-lain. Yang penting dapat mendukung belajar ataukah tugas siswa terkerjakan.

3.2SaranMakalah dan MediaPembelajaran yang membahas tentang Model Pembelajaran ADDIE ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pengajaran maupun dalam pembelajaran, sehingga dapat membantu berlangsungnya belajar mengajar. Walaupun pembahasan yang kami buat belum memenuhi kriteria akan tetapi sedikitnya bisa membantu.

DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT.Dian Rakyat.

Suparman, Atwi. 2009.Desain Intruksional.Jakarta: Universitas Terbuka

Zuhairi, Stain. Blogspot.com/2008/02/ http://analisis-instruksional. html

Hamelik, Oemar,Perencanaan Pengajaran BerdasarkanPendekatan Sistem,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, cetakan keempat

http://instructionaltheorycourse.blogspot.com/2009/02/1-introduction

Dadang Supriatna,Konsep Dasar Desain Pembelajaran,PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2009

Hannafin, M.J. & Peck, K.L. 1988.The design, development, and evaluation Of instructional software. New York: Mc Millan Publishing Company

Hasbullah, (2006)Implementasi E-Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Proceeding), SNPTE 2006, UNY, Yogyakarta

ADDIEInstructional Design Model. RetrivedDecember 20 2006. From http://itsinfo.tamu.edu/workshops/handouts/pdf_handouts/addie.pdf