bab i

13
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page  1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada bayi baru lahir, berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih (3800 gram) lebih besar resikonya untuk mengalami masalah. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah  bayi baru lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Bayi baru lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut juga bayi premature. (1) Semua penyakit pada neonatus dapat mengenai bayi premature, tetapi ada beberapa  penyakit tertentu yang terutama terdapat pada bayi premature. Hal ini disebabkan oleh faktor  pertumbuhan. Demikian pula kejadian hiperbilirubinemia pada bayi premature lebih tinggi dibandingkan dengan neonatus cukup bulan karena faktor kematangan he par. (1)

Upload: aulia-rahmat-paing

Post on 13-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 BAB I

    1/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Pada bayi baru lahir, berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru

    lahir. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih (3800 gram)

    lebih besar resikonya untuk mengalami masalah. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah

    bayi baru lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Bayi baru

    lahir berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut juga bayi premature. (1)

    Semua penyakit pada neonatus dapat mengenai bayi premature, tetapi ada beberapa

    penyakit tertentu yang terutama terdapat pada bayi premature. Hal ini disebabkan oleh faktor

    pertumbuhan. Demikian pula kejadian hiperbilirubinemia pada bayi premature lebih tinggi

    dibandingkan dengan neonatus cukup bulan karena faktor kematangan hepar. (1)

  • 5/22/2018 BAB I

    2/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page2

    BAB I I

    PEMBAHASAN

    2.1 Bayi Baru Lahir

    Pada bayi baru lahir, berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru

    lahir. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih (3800 gram)

    lebih besar resikonya untuk mengalami masalah.(2)

    Berikut klasifikasi menurut berat lahi bayi, yaitu:(2)

    1. Bayi Berat Lahir Rendah2. Bayi Berat Lahir Cukup/Normal3. Bayi Berat Lahir lebih

    2.2 Bayi Berat Lahir Rendah

    Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir

    kurang dari 1500 gram (sampai dengan 2499 gram) (3)

    Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematurits dengan Bayi Berat Lahir Rendah

    (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2500 gram pada

    waktu lahir bayi prematur (Rustam 1998). (3)

    Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah

    dibedakan dalam: (1) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500 2500 gram; (2)

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram ; (3) Bayi Berat Lahir

    Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir < 1000 gram.(3)

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah

    2.3 Definisi

    Adalah bayi baru lahir dengan berat badan dibawah normal (kurang dari 1500

    gram)(3,5)

  • 5/22/2018 BAB I

    3/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page3

    2.4 Klasifikasi

    Menurut Rukiyah (2010) bayi berat lahir rendah (BBLR, BBLSR, BBLASR) dapat

    dikelompokkan menjadi 2 yaitu: (3)

    1) Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK) terdapat derajat prematuritas di golongkanmenjadi 3 kelompok:

    a. Bayi sangat prematur (extremely prematur ): 24-30 minggu.b. Bayi prematur sedang (moderately prematur ) : 31-36 minggu.c. Borderline Premature : 37-38 minggu. Bayi ini bersifatpremature dan mature.

    Beratnya seperti bayi matur akan tetapi sering timbul masalah seperti yang dialami

    bayi prematur, seperti gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia dan daya hisap lemah. (3)

    2) Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan (KMK) terdapat banyak istilah untuk

    menunjukkan bahwa bayi KMK dapat menderita gangguan pertumbuhan di dalam uterus

    (intra uterine growth retardation / IUG)seperti pseudo premature, small for dates,

    dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronis fetal distress, IUGR dan small for

    gestasionalage ( SGA ). (3)

    a. Propornitinate IUGR: janin menderita distress yang lama, gangguan pertumbuhan

    terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir. Sehingga berat,

    panjang dan lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi

    keseluruhannya masih di bawah masa gestasi yang sebenarnya.

    b. Disproportinate IUGR : terjadi akibat distress sub akut. Gangguan terjadi beberapa

    Minggu dan beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan

    lingkaran kepala normal, akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Tanda-

    tanda sedikitnya jaringan lemak dibawah kulit, kulit kering, keriput dan mudah

    diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.

    2.5Manifestasi Klinis(4)Berat badan

  • 5/22/2018 BAB I

    4/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page4

    Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan)

    Dalam beberapa literatur menjelaskan secara lebih spesifik (3)

    a. Berat badan < 2500 gram (dalam kasus BBLSR, berat badan 35 tahun kemungkinan melahirkan BBLR

    1,36 kali lebih besar dibandingkan dengan responden umur 20-35 tahun (95% CI = 1,08-

    1,73). Kondisi usia ibu yang masih muda sangat membutuhkan zat-zat gizi untuk

    pertumbuhan biologiknya. Kebutuhan untuk pertumbuhan biologik ibu dan kebutuhan untuk

    janin dalam kandungannya merupakan dua hal yang pemenuhannya berlangsung melalui

    mekanisme yang kompetitif, di mana keadaan janin berada di pihak yang lemah. Hal inilah

    yang menyebabkan bayi lahir dengan kondisi berat badan yang rendah. (3)

  • 5/22/2018 BAB I

    5/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page5

    b. Pendidikan Ibu

    Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendasari pengambilan keputusan.

    Pendidikan menentukan kemampuan menerima dan mengembangkan pengetahuan dan

    teknologi. Semakin tinggi pendidikan ibu akan semakin mampu mengambil keputusan bahwa

    pelayanan kesehatan selama hamil dapat mencegah gangguan sedini mungkin bagi ibu dan

    janinnya. Pendidikan juga sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang

    perawatan kehamilan. (3)

    c. Penghasilan

    Secara tidak langsung penghasilan ibu hamil akan memengaruhi kejadian BBLR,

    karena umumnya ibu-ibu dengan penghasilan keluarga rendah akan mempunyai intake

    makanan yang lebih rendah baik secara kualitas maupun secara kuantitas, yang akan

    berakibat terhadap rendahnya status gizi ibu hamil tersebut. Keadaan status gizi ibu yang

    buruk berisiko melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan ibu

    dengan status gizi baik. Beberapa alasan diantaranya adalah kesulitan dalam pemenuhan

    kebutuhan kalori, disamping juga karena ibu-ibu yang miskin sebelumnya juga kurang gizi.

    (3)

    d. Jarak Persalinan

    Seorang ibu setelah persalinan membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk

    memulihkan tubuh dan mempersiapkan diri untuk persalinan berikutnya. Jarak kelahiran

    mempunyai hubungan dengan terjadinya BBLR, yaitu jarak kelahiran semakin pendek, maka

    kemungkinan untuk melahirkan BBLR akan semakin besar pula. (3)

    e. Paritas

    Paritas atau jumlah kelahiran merupakan faktor penting dalam menentukan nasibibu

    serta bayi yang dikandungnya selama kehamilan dan persalinan. Menurut Depkes (2004) ibu

    hamil yang telah memiliki anak lebih dari empat orang perlu diwaspadai, karena semakin

    banyak anak, rahim ibu pun semakin lemah. Ibu hamil dengan paritas lebih dari tiga kali,

    umumnya akan mengalami gangguan dan komplikasi dalam masa kehamilannya. Komplikasi

    yang sering terjadi adalah gangguan pada plasenta, yaitu abruptio plasenta (plasenta tidak

    seluruhnya melekat pada dinding uterus), plasenta letak rendah dan solutio plasenta.

  • 5/22/2018 BAB I

    6/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page6

    Komplikasi ini mempunyai dampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, yang

    selanjutnya akan menyebabkan kejadian BBLR.(3)

    f. Komplikasi Kehamilan

    Infeksi selama hamil dapat berhubungan secara langsung maupun tidak langsung

    dengan kejadian BBLR, seperti infeksi pada penyakit malaria, toksoplasma, plasmodium dan

    infeksi virus. Infeksi virus menghambat pertumbuhan janin bahkan dapat menyebabkan

    kematian janin seperti pada infeksi virus rubella dan cytomegalo virus. Diduga virus-virus

    tersebut mengeluarkan toksin yang dapat mengurangi suplai darah ke janin. Infeksi pada

    saluran kemih juga sering berhubungan dengan kejadian BBLR dimana infeksi ini dapat

    menyebabkan infeksi pada air ketuban dan plasenta sehingga mengganggu suplai makanan ke

    janin. Disamping penyakit infeksi penyakit non infeksi juga berhubungan dengan kejadian

    BBLR seperti penyakit ginjal kronis, hipertensi, dan diabetes melitus. Faktor faktor yang

    dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm (prematur ) atau bayi berat lahir rendah

    adalah : (3)

    1. Faktor Ibua. Gizi saat hamil yang kurang

    b. Umur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun

    c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.

    d. Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)

    e. Faktor pekerja yang terlalu berat

    2. Faktor Kehamilana. Hamil dengan hidramnion

    b. Hamil ganda

    c. Perdarahan antepartum

    d. Komplikasi hamil: preeklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini.

    3. Faktor Janina. Cacat bawaan

    b. Infeksi dalam rahim

    4. Faktor yang Masih Belum DiketahuiHasil critical assesment dan meta analysis terhadap berbagi literatur-literatur

    medis diidentifikasi 43 determinan potensial berat badan lahir yaitu:

  • 5/22/2018 BAB I

    7/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page7

    a. Faktor genetik dan bawaan, meliputi jenis kelamin bayi, suku, tinggi badan ibu hamil,berat badan sebelum hamil, haemodynamic ibu hamil, tinggi dan berat badan bapak

    dan faktor genetik lainnya.

    b. Faktor demografik dan psikososial, meliputi umur ibu, status sosial ekonomi(pendidikan, pekerjaan, dan/atau pendapatan), status perkawinan, faktor kejiwaan ibu

    hamil.

    c. Faktor obstetrik, meliputi paritas, interval melahirkan anak, kegiatan seksual,pertumbuhan janin dan umur kehamilan anak sebelumnya, pengalaman abortus

    spontan sebelumnya, pengalaman induced abortion, pengalaman lahir mati atau

    kematian neonatal sebelumnya, pengalaman tidak subur sebelumnya dan paparan

    janin terhadap diethyl stilbestrol.

    d. Faktor Gizi, meliputi pertambahan berat badan masa kehamilan, asupan energi,pengeluaran energi, kerja dan aktivitas fisik, asupan/status protein, zat besi dan

    anemia, asamfolat dan vitamin B12, mineral, seng dan tembaga, kalsium, fosfor, dan

    vitamin D, vitamin B6, dan vitamin dan mineral lainnya.

    e. Faktor morbiditas ibu waktu hamil, meliputi morbiditas umum, dan penyakit episodik,malaria, infeksi saluran kemih, infeksi saluran kelamin.

    f. Faktor paparan zat racun, meliputi merokok, minum alkohol, konsumsi kafein dankopi, penggunaan marijuana, ketergantungan pada narkotik, dan paparan zat racun

    lainnya.

    g. Perawatan antenatal, meliputi kunjungan antenatal pertama, jumlah kunjunganantenatal, dan mutu pelayanan antenatal.

    2.7 Masalah yang timbul pada BBLR/BBLSR(4)

    a. Masalah pernapasan karena paru-paru yang belum maturb. Masalah pada jantungc. Perdarahan otakd. Fungsi hati yang belum sempurnae. Anemia atau polisitemiaf. Lemak yang sedikit sehingga kesulitan mempertahankan suhu tubuh normalg. Masalah pencernaan/toleransi minumh. Risiko infeksi (ppm)

  • 5/22/2018 BAB I

    8/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page8

    Masalah yang terjadi pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) terutama pada

    prematur terjadi karena ketidakmatangan sistem organ pada bayi tersebut. Masalah pada

    BBLR yang sering terjadi adalah gangguan pada sistem pernafasan, susunan saraf pusat,

    kardiovaskular, hematologi, gastro interstinal, ginjal, termoregulasi. (3)

    1. Sistem Pernafasan(3)

    Bayi dengan BBLR umumnya mengalami kesulitan untuk bernafas segera setelah

    lahir oleh karena jumlah alveoli yang berfungsi masih sedikit, kekurangan surfaktan (zat di

    dalam paru dan yang diproduksi dalam paru serta melapisi bagian alveoli, sehingga alveoli

    tidak kolaps pada saat ekspirasi).

    Luman sistem pernafasan yang kecil, kolaps atau obstruksi jalan nafas, insufisiensi klasifikasi

    dari tulang thorax, lemah atau tidak adanya gag refleks dan pembuluh darah paru yang

    imatur. Hal hal inilah yang menganggu usaha bayi untuk bernafas dan sering

    mengakibatkan gawat nafas (distress pernafasan).

    2. Sistem Neurologi (Susunan Saraf Pusat)(3)

    Bayi lahir dengan BBLR umumnya mudah sekali terjadi trauma susunan saraf pusat.

    Hal ini disebabkan antara lain: perdarahan intracranial karena pembuluh darah yang rapuh,trauma lahir, perubahan proses koagulasi, hipoksia dan hipoglikemia. Sementara itu asfiksia

    berat yang terjadi pada BBLR juga sangat berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat (SSP)

    yang diakibatkan karena kekurangan oksigen dan kekurangan perfusi.

    3. Sistem Kardiovaskuler(3)

    Bayi dengan BBLR paling sering mengalami gangguan/ kelainan janin, yaitu paten

    ductus arteriosus, yang merupakan akibat intra uterine ke kehidupan ekstra uterine berupa

    keterlambatan penutupan ductus arteriosus.

    4. Sistem Gastrointestinal(3)

    Bayi dengan BBLR saluran pencernaannya belum berfungsi seperti bayi yang cukup

    bulan, hal ini disebabkan antara lain karena tidak adanya koordinasi mengisap dan menelan

    sampai usia gestasi 3334 minggu sehingga kurangnya cadangan nutrisi seperti kurang dapat

    menyerap lemak dan mencerna protein

  • 5/22/2018 BAB I

    9/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page9

    5. Sistem Termoregulasi(3)Bayi dengan BBLR sering mengalami temperatur yang tidak stabil, yang disebabkan

    antara lain:

    a. Kehilangan panas karena perbandingan luas permukaan kulit dengan berat badan

    lebih besar (permukaan tubuh bayi relatife luas )

    b. Kurangnya lemak subkutan (brown fat / lemak cokelat )

    c. Jaringan lemak dibawah kulit lebih sedikit.

    d. Tidak adanya refleks kontrol dari pembuluh darah kapiler kulit.

    6. Sistem Hematologi (3)Bayi dengan BBLR lebih cenderung mengalami masalah hematologi bila

    dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan. Penyebabnya antara lain adalah:

    a. Usia sel darah merahnya lebih pendek

    b. Pembuluh darah kapilernya mudah rapuh

    c. Hemolisis dan berkurangnya darah akibat dari pemeriksaan laboratorium yang sering.

    7. Sistem Imunologi (3)Bayi dengan BBLR mempunyai sistem kekebalan tubuh yang terbatas, sering kali

    memungkinkan bayi tersebut lebih rentan terhadap infeksi.

    8. Sistem Perkemihan / imaturitas ginjal(3)Bayi dengan BBLR mempunyai masalah pada sistem perkemihannya, di mana ginjal

    bayi tersebut karena belum matang maka tidak mampu untuk menggelola air,

    9. Sistem I ntegument (3)Bayi dengan BBLR mempunyai struktur kulit yang sangat tipis dan transparan

    sehingga mudah terjadi gangguan integritas kulit.

    10. Sistem Pengelihatan (3)Bayi dengan BBLR dapat mengalami retinopathy of prematurity (RoP) yang

    disebabkan karena ketidakmatangan retina.

  • 5/22/2018 BAB I

    10/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page10

    2.8 Pemeriksaan Penunjang(4)

    a. Pemeriksaan skor Ballardb. Tes Kocok (shake test)dianjurkan pada bayi kurang bulanc. Darah rutin, glukosa darahd. Bila perlu (tergantung klinis dan fasilitas yang tersedia, diperiksa kadar elektrolit dan

    analisa gas darah.

    e. Foto Rontgen dada diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurangbulan dan mengalami sindrom gangguan nafas.

    f. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan

  • 5/22/2018 BAB I

    11/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page11

    b. Mempertahankan suhu tubuh normalBayi dengan berat lahir rendah mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu

    tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.

    - Gunakan salah satu cara mengahangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi,seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator,

    atau ruangan hangat yang tersedia di fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk.

    - Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin- Ukur suhu tubuh sesuai jadwal.

    c. Pemberian minum (6)- ASI merupakan pilihan utama- Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan

    cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi

    menghisap paling kurang sehari sekali.

    - Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 gram/hariselama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu

    - Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih menginginkan dapatdiberikan lagi (ad libitum)

    - Indikasi nutrisi paraenteral yaitu status kardiovaskuler dan respirasi yang tidakstabil, fungsi usus belum berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna, NEC,

    IUGR berat, dan berat lahir

  • 5/22/2018 BAB I

    12/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page12

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLASR) adalah bayi baru lahir dengan berat

    badan dibawah normal (kurang dari 1500 gram). BBLASR termasuk didalam

    penggolongan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Beberapa faktor-faktor yang dapat

    mempengaruhi berat badan bayi lahir adalah Umur ibu, pendidikan ibu, penghasilan, jarak

    persalinan, paritas, dan komplikasi kehamilan. Penatalaksaanaan pada BBLSR yang paling

    penting adalah pengaturan suhu dan pemberian cairan. Bayi dengan berat lahir rendah mudah

    mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.

  • 5/22/2018 BAB I

    13/13

    Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Page13

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hassan, Rusepto.1985.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian IlmuKesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

    2. Kosim. M Soleh. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.2010. 11-30

    3. Bannister, Roger. 2013. Bayi Berat Lahir Rendah. Medan : Fakultas KedokteranUniversitas Sumatra Utara

    4. Pudjiaji, Antonius H. Pedoman Pelayanan Medis.Jakarta : Ikatan Dokter AnakIndonesia. 2009. 23-9

    5. Meadow, Sir Roy.Pediatrika 7thedition. Jakarta : Erlangga. 2002. 69-796. Karyuni, Pamilih Eko. Buku Saku Manajemen Masalah bayi Baru Lahir. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2003. 33-63