bab i

6
BAB I PEMBAHASAN UMUM 1.1 Pen dah ulua n Industri kimia di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dengan adanya perkembangan tersebut diharapkan akan membuka lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran. Tujuan didirikannya pabrik pembuatan Dinitrotoluena adalah untuk memenuhi sebagian kebutuhan Dinitrotoluena dalam negeri. Dinitrotoluen merupakan salah satu  bahan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cat furniture dan bahan baku  pembuatan poliurethan (salah satu polimer yang umum digunakan pada pembuatan  bahan bakar roket padat. 1.2 Sejarah dan Per kembang anya Di sekitar tahun 1!"#an kebutuhan kimia mulai meningkat, begitu halnya dengan Dinitrotoluen. $ada tahun 1%" seorang warga negara $erancis telah menggunakan Dinitrotoluen sebagai bahan peledak. &ampai tahun 1'1! dan awal perang dunia I solen#solen organik kecuali etil alkohol dan metanol masih jarang digunakan, satu# satunya ester yang digunakan pada saat itu adalah amil asetat dan penggunannya  belum begitu luas. &etalah perang dunia I selesai, penggunaan Dinitrotoluen semakin banyak dan merupakan sumber potensi bagi negara#negara )ropa dan *merika. +eberapa tahun kemudi an, dengan berkembangny a indust ri kimia maka pemaka ian Dinit rotol uen semakin meluas. +anyak industri cat dan polimer memakai Dinitrotoluen, sehingga  pemakaian Dinitrotoluen tidak terbatas untuk industri kemiliter an saja. 1

Upload: janry-efriyanto

Post on 12-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Teknik Kimia

TRANSCRIPT

BAB I

PAGE 1

BAB I

PEMBAHASAN UMUM

1.1 Pendahuluan

Industri kimia di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dengan adanya perkembangan tersebut diharapkan akan membuka lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.Tujuan didirikannya pabrik pembuatan Dinitrotoluena adalah untuk memenuhi sebagian kebutuhan Dinitrotoluena dalam negeri. Dinitrotoluen merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cat furniture dan bahan baku pembuatan poliurethan (salah satu polimer yang umum digunakan pada pembuatan bahan bakar roket padat. 1.2 Sejarah dan Perkembanganya

Di sekitar tahun 1840-an kebutuhan kimia mulai meningkat, begitu halnya dengan Dinitrotoluen. Pada tahun 1870 seorang warga negara Perancis telah menggunakan Dinitrotoluen sebagai bahan peledak. Sampai tahun 1914 dan awal perang dunia I solven-solven organik kecuali etil alkohol dan metanol masih jarang digunakan, satu-satunya ester yang digunakan pada saat itu adalah amil asetat dan penggunannya belum begitu luas.

Setalah perang dunia I selesai, penggunaan Dinitrotoluen semakin banyak dan merupakan sumber potensi bagi negara-negara Eropa dan Amerika. Beberapa tahun kemudian, dengan berkembangnya industri kimia maka pemakaian Dinitrotoluen semakin meluas. Banyak industri cat dan polimer memakai Dinitrotoluen, sehingga pemakaian Dinitrotoluen tidak terbatas untuk industri kemiliteran saja.

1.3 Proses Pembuatan

1.3.1 Proses nitrasi dengan asam nitrat

Asam nitrat dengan konsentrasi 65% dialirkan secara kontiyu dari tangki penyimpanan ke Nitrator, disini akan terjadi reaksi dengan Toluen. Dari tangki pencampuran yaitu dari top Nitrator pada suhu 80oC keluar campuran berupa toluen dan air melalui kondensor lalu masuk ke Separator untuk dipisahkan airnay secara kontiyu guna menjaga konsentrasi HNO3 dalam reaksi.Sisa Toluen yang tidak bereaksi di kirim ke Nitrator, disini tidak ada Toluen dan HNO3 yang terikat. Hasil produk cair dari Nitrator di proses lebih lanjut yaitu stabilisasi dan hidrasi. 1.3.2 Proses nitrasi dengan asam campuran

Pada proses nitrasi dengan asam campuran, Dintrotoluen diproses dengan mereaksikan Toluen dengan HNO3 dan H2SO4 bertindak sebagai katalis. Proses ini merupakan proses kontiyu. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

C6H5CH3 + 2HNO3 H2SO4 C6H3CH3(NO2)2 + H2O

Reaksi ini berlangsung dalam reaktor pada tekanan 1 atm dan pada suhu 70 80oC, konversi yang didapat sebesar 99,99 %. 1.4 Sifat-sifat Fisika dan Kimia

1. Toluen

Rumus Molekul

: C6H5CH3Berat Molekul

: 92

Warna

: Tidak berwarna

Bentuk

: Cair

Density

: 0,866 gr/ml

Melting Point

: -96oC

Boiling Point

: 110,6oC (1 atm)

Koefisien Kapasitas Panas Liquid: A = 8,3703e+001

B = 5,1666e-001

C = -1,4910e-003

D = 1,97e-008(Hfo

: 11,99 kJ/molTekanan Kritis

: 40.543 atm

Temperatur Kritis

: 318.64oCKemurnian : 99%

2. Asam Nitrat

Rumus Molekul

: HNO3Berat Molekul

: 63

Warna

: Bening

Bentuk

: Cair

Density

: 1,502 gr/ml

Melting Point

: -41,59oC

Boiling Point

: 86oC

Koefisien Kapasitas Panas

: A = 1,100e+002

B = 0,0000e+000

C = 0,0000e+000

D = 0,0000e+000

(Hfo

: -173,2573 kJ/molTekanan Kritis

: 68 atm

Temperatur Kritis

: 246.85oC

Kemurnian

: 99,7 %

3. Asam Sulfat

Rumus Molekul

: H2SO4Berat Molekul

: 98

Warna

: Bening

Bentuk

: Cair

Density

: 1,834 gr/ml

Melting Point

: 10.31oC

Boiling Point

: 336.85oC

Koefisien Kapasitas Panas

: A = 1,3910e+002

B = 1,5590e-001

C = 0,0000e+000 D = 0,0000e+000

(Hfo

: -316047.8 Btu/lbmolTekanan Kritis

: 63.1631 atm

Temperatur Kritis

: 651.85oC

Kemurnian

: 96 %4. Mononitrotoluena (MNT)

Rumus Molekul

: C6H4CH3NO2Berat Molekul

: 137

Warna

: kuning

Bentuk

: Cair

Density

: 1,16 gr/ml

Melting Point

: -9.3 oC

Boiling Point

: 210 oC

Koefisien Kapasitas Panas

: A = 9,6339e+001

B = 8,9145e-001

C = -1,9680e-008

D = 1,9100e-008(Hfo

: 20,8 kJ/molTekanan Kritis

: 37.503 atm

Temperatur Kritis

: 460.85 oC

5. DinitrotoluenaRumus Molekul

: C6H3CH3(NO2)2Berat Molekul

: 182Warna

: Kuning

Bentuk

: Cair

Density

: 1,32 gr/ml (25 oC)Melting Point

: 70 oC

Boiling Point

: 300 oC

Koefisien Kapasitas Panas

: A = 8,4530e+001

B = 1,2186e+000

C = -2,4576e-003

D = 2,1200e-008(Hfo

: -27600.92 Btu/lbmol

Tekanan Kritis

: 33.55 atm

Temperatur Kritis

: 540.85 oC

6. Air

Rumus Molekul

: H2OBerat Molekul

: 18Warna

: BeningBentuk

: Cair

Density

: 1 gr/ml

Melting Point

: 0 oC

Boiling Point

: 100 oC (1 atm)Koefisien Kapasitas Panas

: A = 1,82964e+001

B = 4,7212e-001

C = -1,3388e-003

D = 1,3100e-008(Hfo

: -103963.5 Btu/lbmol

Tekanan Kritis

: 218.2899 atm

Temperatur Kritis

: 374.2 oC