bab i
DESCRIPTION
Teknik KimiaTRANSCRIPT
BAB I
PAGE 1
BAB I
PEMBAHASAN UMUM
1.1 Pendahuluan
Industri kimia di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dengan adanya perkembangan tersebut diharapkan akan membuka lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.Tujuan didirikannya pabrik pembuatan Dinitrotoluena adalah untuk memenuhi sebagian kebutuhan Dinitrotoluena dalam negeri. Dinitrotoluen merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cat furniture dan bahan baku pembuatan poliurethan (salah satu polimer yang umum digunakan pada pembuatan bahan bakar roket padat. 1.2 Sejarah dan Perkembanganya
Di sekitar tahun 1840-an kebutuhan kimia mulai meningkat, begitu halnya dengan Dinitrotoluen. Pada tahun 1870 seorang warga negara Perancis telah menggunakan Dinitrotoluen sebagai bahan peledak. Sampai tahun 1914 dan awal perang dunia I solven-solven organik kecuali etil alkohol dan metanol masih jarang digunakan, satu-satunya ester yang digunakan pada saat itu adalah amil asetat dan penggunannya belum begitu luas.
Setalah perang dunia I selesai, penggunaan Dinitrotoluen semakin banyak dan merupakan sumber potensi bagi negara-negara Eropa dan Amerika. Beberapa tahun kemudian, dengan berkembangnya industri kimia maka pemakaian Dinitrotoluen semakin meluas. Banyak industri cat dan polimer memakai Dinitrotoluen, sehingga pemakaian Dinitrotoluen tidak terbatas untuk industri kemiliteran saja.
1.3 Proses Pembuatan
1.3.1 Proses nitrasi dengan asam nitrat
Asam nitrat dengan konsentrasi 65% dialirkan secara kontiyu dari tangki penyimpanan ke Nitrator, disini akan terjadi reaksi dengan Toluen. Dari tangki pencampuran yaitu dari top Nitrator pada suhu 80oC keluar campuran berupa toluen dan air melalui kondensor lalu masuk ke Separator untuk dipisahkan airnay secara kontiyu guna menjaga konsentrasi HNO3 dalam reaksi.Sisa Toluen yang tidak bereaksi di kirim ke Nitrator, disini tidak ada Toluen dan HNO3 yang terikat. Hasil produk cair dari Nitrator di proses lebih lanjut yaitu stabilisasi dan hidrasi. 1.3.2 Proses nitrasi dengan asam campuran
Pada proses nitrasi dengan asam campuran, Dintrotoluen diproses dengan mereaksikan Toluen dengan HNO3 dan H2SO4 bertindak sebagai katalis. Proses ini merupakan proses kontiyu. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
C6H5CH3 + 2HNO3 H2SO4 C6H3CH3(NO2)2 + H2O
Reaksi ini berlangsung dalam reaktor pada tekanan 1 atm dan pada suhu 70 80oC, konversi yang didapat sebesar 99,99 %. 1.4 Sifat-sifat Fisika dan Kimia
1. Toluen
Rumus Molekul
: C6H5CH3Berat Molekul
: 92
Warna
: Tidak berwarna
Bentuk
: Cair
Density
: 0,866 gr/ml
Melting Point
: -96oC
Boiling Point
: 110,6oC (1 atm)
Koefisien Kapasitas Panas Liquid: A = 8,3703e+001
B = 5,1666e-001
C = -1,4910e-003
D = 1,97e-008(Hfo
: 11,99 kJ/molTekanan Kritis
: 40.543 atm
Temperatur Kritis
: 318.64oCKemurnian : 99%
2. Asam Nitrat
Rumus Molekul
: HNO3Berat Molekul
: 63
Warna
: Bening
Bentuk
: Cair
Density
: 1,502 gr/ml
Melting Point
: -41,59oC
Boiling Point
: 86oC
Koefisien Kapasitas Panas
: A = 1,100e+002
B = 0,0000e+000
C = 0,0000e+000
D = 0,0000e+000
(Hfo
: -173,2573 kJ/molTekanan Kritis
: 68 atm
Temperatur Kritis
: 246.85oC
Kemurnian
: 99,7 %
3. Asam Sulfat
Rumus Molekul
: H2SO4Berat Molekul
: 98
Warna
: Bening
Bentuk
: Cair
Density
: 1,834 gr/ml
Melting Point
: 10.31oC
Boiling Point
: 336.85oC
Koefisien Kapasitas Panas
: A = 1,3910e+002
B = 1,5590e-001
C = 0,0000e+000 D = 0,0000e+000
(Hfo
: -316047.8 Btu/lbmolTekanan Kritis
: 63.1631 atm
Temperatur Kritis
: 651.85oC
Kemurnian
: 96 %4. Mononitrotoluena (MNT)
Rumus Molekul
: C6H4CH3NO2Berat Molekul
: 137
Warna
: kuning
Bentuk
: Cair
Density
: 1,16 gr/ml
Melting Point
: -9.3 oC
Boiling Point
: 210 oC
Koefisien Kapasitas Panas
: A = 9,6339e+001
B = 8,9145e-001
C = -1,9680e-008
D = 1,9100e-008(Hfo
: 20,8 kJ/molTekanan Kritis
: 37.503 atm
Temperatur Kritis
: 460.85 oC
5. DinitrotoluenaRumus Molekul
: C6H3CH3(NO2)2Berat Molekul
: 182Warna
: Kuning
Bentuk
: Cair
Density
: 1,32 gr/ml (25 oC)Melting Point
: 70 oC
Boiling Point
: 300 oC
Koefisien Kapasitas Panas
: A = 8,4530e+001
B = 1,2186e+000
C = -2,4576e-003
D = 2,1200e-008(Hfo
: -27600.92 Btu/lbmol
Tekanan Kritis
: 33.55 atm
Temperatur Kritis
: 540.85 oC
6. Air
Rumus Molekul
: H2OBerat Molekul
: 18Warna
: BeningBentuk
: Cair
Density
: 1 gr/ml
Melting Point
: 0 oC
Boiling Point
: 100 oC (1 atm)Koefisien Kapasitas Panas
: A = 1,82964e+001
B = 4,7212e-001
C = -1,3388e-003
D = 1,3100e-008(Hfo
: -103963.5 Btu/lbmol
Tekanan Kritis
: 218.2899 atm
Temperatur Kritis
: 374.2 oC