bab i

20
 BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 menyatakan bahwa Sumber Daya Air dengan luas areal irigasi lebih dari 3.000 Ha atau yang mempunyai wilayah lintas propinsi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Penanganan kewenangan Pemerintah Pusat di bidang irigasi ditempuh melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya. Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Setiap makhluk hidup selalu membutuhkan air dengan sekala yang berbeda-beda untuk proses metabolisme. Di alam ini ketersediaan air pada tiap daerah dan waktu selalu berbeda, kadang melimpah atau kadang pula kekurangan. Oleh karena itu perlu diadakan suatu upaya agar ketersediaan air bisa stabil dan bisa mencukupi kebutuhan maklhuk disetiap saat. Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu  juga merupakan pelarut dari garam garam, gas-gas dan material-material yang  bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh- tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan  pada gilirannya tanaman akan mati. Irigasi adalah usaha penyediaan dan  pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air  permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Pembangunan saluran irigrasi sebagai penunjang penyediaan bahan pangan nasional tentu sangat diperlukan, sehingga ketersediaan lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut  berada jauh dari sumber air permukaan. Dalam pertanian bahwa irigasi dan drainase merupakan suatu sub system pertanian yang sangat penting. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka pertanian tidak akan berjalan. Irigasi merupakan  proses pemberian air sedangkan drainase adalah proses pembuangan air.

Upload: muhammad-khumaidi

Post on 07-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1 ba

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 menyatakan bahwa Sumber Daya

    Air dengan luas areal irigasi lebih dari 3.000 Ha atau yang mempunyai wilayah

    lintas propinsi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Penanganan kewenangan

    Pemerintah Pusat di bidang irigasi ditempuh melalui Program Pengembangan dan

    Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya.

    Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.

    Setiap makhluk hidup selalu membutuhkan air dengan sekala yang berbeda-beda

    untuk proses metabolisme. Di alam ini ketersediaan air pada tiap daerah dan

    waktu selalu berbeda, kadang melimpah atau kadang pula kekurangan. Oleh

    karena itu perlu diadakan suatu upaya agar ketersediaan air bisa stabil dan bisa

    mencukupi kebutuhan maklhuk disetiap saat. Air merupakan reagen yang penting

    dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu

    juga merupakan pelarut dari garam garam, gas-gas dan material-material yang

    bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial

    untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses

    membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-

    tumbuhan.

    Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis,

    sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang

    terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan

    pada gilirannya tanaman akan mati. Irigasi adalah usaha penyediaan dan

    pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air

    permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Pembangunan

    saluran irigrasi sebagai penunjang penyediaan bahan pangan nasional tentu sangat

    diperlukan, sehingga ketersediaan lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut

    berada jauh dari sumber air permukaan. Dalam pertanian bahwa irigasi dan

    drainase merupakan suatu sub system pertanian yang sangat penting. Jika salah

    satunya tidak terpenuhi maka pertanian tidak akan berjalan. Irigasi merupakan

    proses pemberian air sedangkan drainase adalah proses pembuangan air.

  • Peranan irigasi dalam meningkatkan dan menstabilkan produksi pertanian

    tidak hanya bersandar pada produktivitas saja tetapi juga pada kemampuannya

    untuk meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang berhubungan dengan

    input produksi. Irigasi mengurangi resiko kegagalan panen karena ketidakpastian

    hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif,

    menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman,

    serta hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik.

  • BAB II

    TEORI YANG MENDUKUNG

    2.1 Irigasi

    Suroso (2013) Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan

    yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan,

    pembagian, pemberian dan penggunaannya. Secara hirarki jaringan irigasi dibagi

    menjadi jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan utama meliputi bangunan,

    saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari

    bangunan dan saluran yang berada dalam petak tersier. Suatu kesatuan wilayah

    yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi disebut dengan Daerah Irigasi.

    2.2. Pembersihan medan

    Anonim (2014) Pembersihan medan terdiri dari penebangan pohon-pohon,

    semak belukar dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran,

    talud luar dan dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat

    rapih kembali seperti sebelumnya.

    2.3. Galian tanah

    Anonim (2014) Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan

    material hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat

    dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-

    garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang

    ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan

    oleh Direksi.

    2.4 Pasangan Batu

    Anonim (2014) Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan

    setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu

    yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus

  • memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti

    tercantum diatas.

    2.5 Plasteran

    Anonim (2014) Plesteran adalah pasangan dengan adukan 1 PC : 3 Psr

    yang harus dipasang pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan,

    dan untuk 0.10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.

    2.6 Beton

    Anonim (2014) Beton adalah pasangan yang terdiri dari campuran antara

    semen, pasir dan kerikil dalam ukuran tertentu yang telah ditetapkan, sesuai yang

    tercantum dalam gambar kontrak. Proporsi campuran beton akan ditentukan oleh

    Direksi agar didapatkan produksi beton yang awet dan ekonomis dan mempunyai

    kekuatan yang setara dengan waktu dan derajat kekuatan, dengan perhitungan

    kondisi tekanan, alam terbuka dan pertimbangan lain.

  • BAB III

    METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1. Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik

    sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item

    pekerjaan yang termasuk / dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail

    disajikan berikut ini.

    1.1. Mobilisasi Dan Demobilisasi

    Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua

    kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan

    dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa

    memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk

    mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai.

    Mata pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi

    adalah Lumpsum.

    1.2. Pembuatan Jalan Sementara Dan Pemeliharaan Jalan Desa

    Untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi maka perlu dibuat

    jalan yang sifatnya dipakai sementara selama pelaksanaan kontrak. Penyedia jasa

    harus sudah bisa membuat rencana jalan sementara sesuai dengan kondisi

    lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik berupa jalan desa yang

    akan dipergunakan oleh konraktor selama pelaksanaan kontrak, terlebih dahulu

    harus mendapat izin penggunaan dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi

    jalan harus terpelihara dengan baik. Segala biaya yang diperlukan untuk

    pembuatan jalan sementara maupun pemeliharaan jalan desa selama masa kontrak

    harus sudah diperhitungkan dalam item pekerjaan ini. Satuan pembayaran yang

    diterapkan adalah biaya Lumpsum bulanan.

    Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan

    setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan

    daerah proyek.

  • Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan

    hukum yang berhubungan dengan penggunaan jalan dan arah angkutan umum dan

    bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.

    Penyedia jasa harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki

    dan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan,

    sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.

    Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia jasa untuk dikerjakan dalam

    hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa,

    sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus mendapat persetujuan Direksi

    dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Pemerintah setempat dan Badan

    Swasta bila diperlukan.

    Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang ada dengan sepengetahuan

    pemberi Tugas untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila Penyedia

    jasa membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan. Dalam hal ini Penyedia

    jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya,

    sehingga rencana kompensasi tanah dapat dilakukan. Pemberi tugas tidak

    bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang

    digunakan oleh Penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan.

    Apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh

    Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya sendiri dan harga untuk

    semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.

    2. Pekerjaan Survey dan Pengukuran

    Yang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan

    Bench Mark dan pelaksanaan pengukuran itu sendiri. Sebelum melakukan

    pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia jasa diminta untuk mengajukan

    request kepada Direksi untuk pekerjaan pengukuran ini. Penarikan / penentuan

    titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang telah disetujui / ditentukan

    oleh Direksi. Jika tidak ada patok elevasi yang dapat dipakai, biasa digunakan

    elevasi lokal yang dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi (PBE) dari ukuran 4/6,

    dengan persetujuan Direksi. Semua alat ukur topografi yang digunakan harus

    dikalibrasi dan disetujui oleh Direksi. Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur

    harus dilindungi dari terik matahari/hujan. Semua pemasangan Patok Bantu

  • Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau diletakkan pada bangunan yang

    sifatnya tetap/tidak berubah. Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok

    tersebut dalam pekerjaan pengukuran mudah digunakan. Pekerjaan ini diantaranya

    meliputi : pemberian nomor, pengecatan dan pemberian catatan lain yang perlu,

    sehubungan dengan jenis pekerjaan pengukuran yang dilakukan. Tiap patok bench

    mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia jasa harus dibuat dari beton

    bertulang klas K-175, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai dengan gambar

    dari album Standar Perencanaan Irigasi, atau menurut petunjuk lain dalam

    gambar.

    Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat

    nama dari marmer ukuran 0.12 x 0.12 m pada satu sisi. Patok-patok BM harus

    dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati diurug kembali sampai

    tinggal 0.20 m diatas permukaan tanah. Penempatan patok-patok BM

    dilaksanakan Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi.

    3. Pekerjaan Tanah

    Pekerjaan tanah, meliputi :

    a. Pekerjaan pembersihan

    b. Pekerjaan galian

    Pekerjaan galian yang dimaksudkan adalah pekerjaangalian tanah pada

    lokasi yang akan di kerjakan.Pekerjaan galian ini meliputi pekerjaan :

    - Galian pondasi dinding penahan tanah yangukurannya sesuai pada gambar

    rencana.

    - Galian dinding penahan tanah yang ukurannyasesuai pada gambar rencana.

    - Galian pada paravet yang ukurannya jugasesuai pada gambar rencana.

    Kedalaman galian untuk semua bangunan di sesuaikandengan gambar

    rencana baik dalam bentuk maupun elevasinya diupayakan sesuai dengan gambar

    rencana. sehingga diharap pulasesuai dengan umur rencana bangunan yang telah

    direncanakan. Pada pekerjaan galian jika tidak ditemukan tanah keraswalaupun

    sudah sesuai dengan ketentuan pada gambar rencanadan data yang ada maka

  • diharuskan menggali tanah tersebut sampai ditemukan lapisan tanah keras dan

    sesuai untuk pemasangan pondasi maupun paravet.Kemiringan talud galian

    disesuaikan dengan kondisidilapangan apabila galian dilokasi mudah longsor

    maka pemasangan turap perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan pekerja

    dilapangan. Tanah sisa galiandibuang ke lokasi yangsudah ditentukan.

    c. Pekerjaan timbunan

    Pekerjaan ini disesuaikan dengan kondisi dilapanganyaitu tanah yang

    digunakan dan pada bagian mana dari dinding penahan tanah dan paravet yang

    harus di timbun. Pada pekerjaantimbunan tanah di padatkan dengan cara manual

    dengan tebalsetiap lapisan pemadatan 25 cm sampai dengan 35 cm.

    Gambar Metode Galian dan Timbunan

  • 4. Pekerjaan Pasangan

    Yang termasuk Pekerjaan Pasangan meliputi : pasangan batu kali,

    pekerjaan siaran, pekerjaan plesteran, pekerjaan batu kosong, pekerjaan bronjong

    termasuk adukan semennya. Sebelum melakukan pekerjaan pasangan batu, maka

    pihak Penyedia jasa diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk

    pekerjaan pasangan batu ini. Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras

    dan telah disetujui oleh Direksi. Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah

    disetujui Direksi. Air yang dipakai untuk membuat adukan harus yang bersih dan

    sesuai kebutuhan. Semen yang digunakan harus Portland cement yang telah

    disetujui Direksi. Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran

    semen dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr, atau seperti ditentukan

    dalam gambar untuk setiap pekerjaan. Pasangan batu harus tersusun sedemikian

    rupa sehingga antara batu dengan batu terisi spesi secara homogeen, sehingga

    batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan / bersentuhan. Susunan batu raen (batu

    muka) harus mempunyai jarak (lebar naat antara 1-2 cm), tebal / dalam siaran 1-

    1,5 cm dan batu raen tersebut dibentuk segi enam atau ditentukan lain oleh

    Direksi. Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan

    sambungan gerak sederhana pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan

    untuk menahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana

    terdapat satu penyambungan dengan bangunan lama, karena bangunan baru dan

    bangunan lama akan mempunyai nilai penurunan (settlement) yang berbeda.

    Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasang susunan batuan

    yang terdiri dari batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter) dibelakang

    pasangan batu pada bagian sambungan setinggi sambungan tadi. Saringan ini

    harus terdiri dari batu dan krikil terpilih dan baik. Untuk menahan longsornya

    saringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk setebal 3 cm atau geotextile

    mebrane.

  • 5. Pekerjaan Beton

    Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan harus mendapat

    persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan

    peralatan untuk pelaksanaan beton, Penyedia jasa / Pelaksana harus mengirim

    Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan dan penempatan beton

    / mortar dengan mengacu pada Dokumen ini. Apabila spesifikasi peralatan yang

    akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak sesuai dengan

    yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia jasa / Pelaksana harus memberikan

    alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang menghasilkan produk yang setara

    dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi. Penyedia jasa harus memberi perhatian

    khusus terhadap akibat yang mungkin timbul karena pengaruh pencucian material

    yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di perairan umum, dengan membangun

    kolam-kolam tampungan atau bangunan lainnya.

    Bahan-bahan konstruksi beton yang akan dipakai, adalah sebagai berikut:

    a) Semen

    Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal

    bulan

    data-data sebagai berikut :

    Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan lalu.

    Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan.

    Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan lalu.

    Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu

    Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alasan

    Data lain yang dibutuhkan / dianggap perlu oleh Direksi.

    b) Bahan Additive

    Jika Penyedia jasa akan menggunakan zat pelambat atau zat tambahan lain yang

    berfungsi untuk membantu pengecoran sesuai metodenya atau dibutuhkan

    beberapa zat tambahan lainnyan yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang

    sesuai tuntutan spesifikasi, Penyedia jasa harus mendapatkan persetujuan dari

    Direksi tentang komposisi dan metode dari penggunaan zat tambahan.

  • c) Aggregat Halus

    Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran

    maksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir.

    Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila

    menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Penyedia

    jasa harus melengkapi hasil tes agregat halus untuk beton dan spesi (mortar) untuk

    type yang dihasilkan atau selain yang disetujui oleh Direksi.

    d) Aggregat Kasar

    Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih

    besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari 5 mm sampai ukuran

    maksimum yang dibutuhkan dan tergantung dari klas betonnya. Agregat kasar

    untuk beton adalah batu alam kecuali jika di instruksi oleh Direksi dan harus

    disediakan oleh Penyedia jasa Pelaksana.

    e) Air

    Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari

    sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional

    Indonesia.

    6. Pekerjaan Jalan

    Pekerjaan jalan terdiri dari pembuatan baru/perbaikan jalan inspeksi

    saluran Irigasi serta pembuatan baru/perbaikan jalan usaha tani. Tidak termasuk

    dalam bagian ini pekerjaan jalan masuk selama pelaksanaan konstruksi, yang

    digolongkan sebagai pekerjaan sementara atau pendukung yang dijelaskan secara

    khusus dalam sub bab Pekerjaan Persiapan. Semua pekerjaan yang dibutuhkan

    untuk rehabilitasi jalan inspeksi dan jalan usaha tani serta pembuatan baru jalan

    usaha tani harus dibuat sesuai dengan garis, ketinggian dan ukuran yang

    ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi. Selama

    kemajuan pekerjaan Direksi mungkin akan diperlukan atau diperlukan sekali

    untuk merubah kemiringan, ketinggian atau ukuran dari pekerjaan seperti yang

    ditentukan dan Penyedia jasa tidak akan diijinkan untuk mengajukan biaya

  • tambahan atas harga satuan tender dalam BoQ dengan alasan apapun karena

    perubahan pekerjaan tersebut.

    7. Pekerjaan Pintu

    Dimensi dari pintu air yang diperlukan harus ditunjukkan pada gambar.

    Untuk pintu sorong, dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu

    sorong sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu air dari Direktorat

    Jenderal Pengairan Dep. PU 1988, ditunjukkan pada ALBUM GAMBAR-

    GAMBAR. Pintu air yang direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan

    pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang sudah disetujui dan namanya

    tercantum dalam daftar Prakualifikasi Penyedia jasa DPU untuk pembuatan pintu-

    pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak

    oleh Penyedia jasa Utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan

    administrasinya. Penyedia jasa dalam penawarannya agar menyertakan Sub-

    Kontrak yang akan membuat pintu berikut spesifikasi teknis dan material sesuai

    dengan penawarannya.

    Dalam lampiran analisa harga pintu agar dibedakan antara :

    harga pengadaan dan pembuatan pintu,

    harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi dan

    harga pemasangan.

    Pabrik harus mempunyai peralatan dan kemampuan serta bersedia membantu

    Direksi dalam hal pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan/material yang

    digunakan dan terhadap hasil akhir pekerjaan. Sebelum pembuatan pintu dimulai,

    maka Penyedia jasa harus menyiapkan Gambar Pabrikan (shop drawing) dan

    diperiksakan kepada direksi pekerjaan guna mendapatkan persetujuan.

    8. Pekerjaan Lain-lain

    Jenis pekerjaan yang termasuk bagian ini, diantaranya adalah sebagai

    berikut:

    8.1. Papan Duga Pengukur Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge)

    Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air

    dibendung dan saluran induk dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau

  • seperti diarahkan oleh Direksi. Papan duga akan terbuat dari pelat besi anti karat

    (stainless steel) atau dilapisi dengan galvanized dan sisi yang terbaca terdiri dari

    urutan angka dalam interval sentimeter. Penyedia jasa akan memasang papan duga

    (staff gauge) seperti yang telah disebutkan lokasinya dengan baut dari besi anti

    karat (stainless steel) atau semacamnya seperti diarahkan oleh Direksi terhadap

    ketinggian yang telah ditentukan secara persis oleh hasil survey/pengukuran yang

    telah ditentukan dan disetujui oleh Direksi.

    8.2. Pencatat Hujan (Rainfall Recorder)

    Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang pencatat hujan jenis

    manual di lokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh

    Direksi. Lokasi dimana pencatat hujan akan dipasang akan mempunyai luas 10m

    x 10m dikelilingi dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci pagar dan

    bebas dari naungan pohon dan lain-lain. Penyedia jasa akan mengajukan rencana,

    perkiraan dan rencana konstruksi dari pencatat hujan kepada Direksi untuk

    mendapatkan persetujuan.

    8.3. Pos Klimatologi.

    Penyedia jasa harus melengkapi dan mendirikan/memasang pos

    klimatologi di lokasi seperti ditunjukan dalam gambar atau seperti diarahkan

    Direksi. Bangunan harus berada di lokasi terbuka berukuran minimum 6 x 10 m2

    dengan lantai tanaman rumput berjenis pendek, untuk menempatkan alat ukur

    unsur cuaca, dikelilingi dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci

    pagar dan bebas dari naungan pohon dan lain-lain. Pos klimatologi ini harus

    dilengkapi daftar keterangan pos klimatologi yang menerangkan : Nama Stasiun,

    no Kadaster, Koordinat, No. Stasiun, Tinggi dari permukaan laut, Tahun

    pendirian, Dibangun oleh, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Tujuan

    Pendirian, Elemen Hidroklimatologi yang dipasang.

    8.4. Pipa Peresapan (Suling-Suling)

    Tembok-tembok penahan, melebihi dari 1.50 m pasangan miring dan

    tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan suling-suling yang dibuat dari

    pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2

  • luas permukaan. Setiap ujung pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan

    saringan. Sulingsuling dipasang bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan

    0.20 m keluar sisi belakang pasangan batu guna pasangan saringan sebelum

    diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga dibuat bersama dengan

    pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa

    menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah sekeliling

    pipa setebal 15 cm. Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk

    membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug. Pada pasangan miring dan

    tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan sulingsuling yang dibuat dari

    pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2

    luas permukaan.

    8.5. Laporan dan Foto

    a) Program Pelaksanaan

    Penyedia jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan

    Syarat-syarat Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-

    chart dan network planning yang dilengkapi dengan daftar yang memperlihatkan

    setiap kegiatan :

    Mulai tanggal paling awal

    Mulai tanggal paling akhir

    Waktu yang diperlukan

    Waktu float

    Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan

    Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan

    sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan

    persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga

    kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.

    b) Laporan Kemajuan Pelaksanaan

  • Sebelum tanggal (10) sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang

    ditentukan Direksi, Penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan

    Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang

    menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.

    Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :

    Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan

    laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.

    Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase

    rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada

    bulan laporan.

    Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal

    permulaan dan penyelesaiannya.

    Daftar tenaga setempat

    Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan

    untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari

    lapangan.

    Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan

    sebagai berikut :

    - Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan pembetonan

    - Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan

    - Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan

    - Jumlah banyaknya bangunan, dll.

    Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.

    Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran

    yang diperlukan bulan berikutnya.

  • Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau

    berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.

    c) Rencana Kerja Harian, Mingguan Dan Bulanan

    Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan

    yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu

    berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, dan

    pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan

    pekerjaan,pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang

    diminta Direksi. Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja

    harian secara tertulis, semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap

    hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan

    tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan

    pekerjaan. Penyedia jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan

    sistim barchart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja

    ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama

    dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan pada Direksi

    pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.

    d) Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan (progress meeting)

    Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia jasa diadakan seminggu sekali

    pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini

    membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang

    diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul

    agar dapat segera diselesaikan.

    e) Dokumentasi

    Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan

    dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi

    dan penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari pekerjaan yang

    diperintahkan oleh Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan

    (0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%),

    dimana pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan

  • harus dari titik dan arah yang sama sesuai yang sudah ditentukan sebelumnya.

    Penyedia jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh

    tukang foto yang berpengalaman. Bilamana mungkin maka pada latar belakang

    supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali

    lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi obyek yang akan difoto. Foto negatif

    dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun. Sebelum pengambilan

    gambar-gambar, maka harus dibuat rencana / denah yang menunjukan lokasi,

    posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi

    untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut :

    Detail Kontrak

    Nama atau Lokasi

    Tanggal Pengambilan

    Tahap Pelaksanaan

    Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set

    pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir

    pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam

    album-album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut

    lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 %

    dan 100 % dan ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 6

    (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya. Tiap album dan juga

    yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda sama untuk memudahkan

    mengidentifikasi negatif dan cetakannya. Semua album menjadi milik Pemberi

    Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan / dipinjamkan kepada siapapun.

    8.6. Kantor Penyedia jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel,

    Pemondokan Buruh

    Penyedia jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan

    sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu

    yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat

  • persetujuan Direksi. Perkampungan staf Penyedia jasa dan pemondokan buruh

    harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang,

    penerangan, jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak,

    pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang

    ditentukan dalam kontrak. Penyedia jasa supaya juga melengkapi keperluan air

    bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia jasa, perkampungan

    stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya didaerah kerja.

    8.7. Papan Tanda Proyek

    Pekerjaan dibawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi merupakan

    pekerjaan yang menjadi kewajiban Penyedia jasa untuk melaksanakan atau

    mengerjakan :

    a. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara minimal 2 (dua)

    papan tanda proyek. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama

    Pemilik Pekerjaan / Proyek dan nama Penyedia jasanya, judul nama proyek

    disertai perkiraan jumlah hari pelaksanaan.

    b. Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi / Engineer Konsultan dalam

    jangka

    waktu 30 (tiga-puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan. Jika pekerjaan

    telah selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama proyek harus dicabut

    oleh Penyedia jasa.

    c. Jamuan Tamu

    Jamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas yang wajar.

    8.8 Papan Nama Bangunan/ Nomenklatur

    Prasasti Proyek/Papan Nama Bangunan/Nomenklatur dibuat pada lokasi

    bangunan untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut. Penyedia

    jasa terlebih dahulu harus mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini

    kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

  • 8.9 Patok Hektometer / Kilometer

    Patok Hektometer dari beton harus dipasang sepanjang tiap saluran pada

    jarak 100 m, dan Patok Kilometer dipasang setiap 10 Patok Hektometer pada

    waktu semua pekerjaan tanah selesai. Sebagai titik nol yang dipakai untuk

    pengukuran ditentukan Pintu Pengambilan Saluran sekunder pada bangunan bagi.

    Patok ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah diganggu dan ditentukan oleh

    Direksi.

    Patok dibuat dari beton bertulang klas K-175 ditandai dengan angka hektometer

    dan keterangan tentang saluran sesuai dengan gambar pada album gambar standar

    Perencanaan Irigasi, atau seperti ditunjuk pada gambar. Patok harus di cat sesuai

    dengan standar PU, yaitu biru, kuning dan hitam mengkilat menurut petunjuk

    pada gambar.

    9. Pengendalian Mutu

    Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan

    spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :

    a) Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan

    mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan

    yang diperlukan.

    b) Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan

    koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi

    lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan

    c) Diskusi Pertengahan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan

    arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan

    proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan

    d) Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan

    pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan

  • 10. Pengukuran dan pembayaran

    Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman

    penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :

    10.1. Pengukuran

    Kuantitas untuk pekerjaan konstruksi harus diukur berdasarkan jumlah

    unit/satuan yang terpasang dan memenuhi garis dan elevasi seperti yang

    ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi

    Pekerjaan.

    10.2. Dasar Pembayaran

    Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar

    dengan Harga Satuan per satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan

    dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing. Mata Pembayaran yang

    terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan

    kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan,

    perpanjangan, pemotongan, pengecatan, perawatan, pengujian dan setiap peralatan

    lain yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa dialokasikan

    untuk penyelesaian pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.