bab i

Upload: muhammad-khumaidi

Post on 07-Oct-2015

236 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bbb

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 menyatakan bahwa Sumber Daya Air dengan luas areal irigasi lebih dari 3.000 Ha atau yang mempunyai wilayah lintas propinsi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Penanganan kewenangan Pemerintah Pusat di bidang irigasi ditempuh melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya.Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Setiap makhluk hidup selalu membutuhkan air dengan sekala yang berbeda-beda untuk proses metabolisme. Di alam ini ketersediaan air pada tiap daerah dan waktu selalu berbeda, kadang melimpah atau kadang pula kekurangan. Oleh karena itu perlu diadakan suatu upaya agar ketersediaan air bisa stabil dan bisa mencukupi kebutuhan maklhuk disetiap saat. Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam garam, gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Pembangunan saluran irigrasi sebagai penunjang penyediaan bahan pangan nasional tentu sangat diperlukan, sehingga ketersediaan lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan. Dalam pertanian bahwa irigasi dan drainase merupakan suatu sub system pertanian yang sangat penting. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka pertanian tidak akan berjalan. Irigasi merupakan proses pemberian air sedangkan drainase adalah proses pembuangan air.

Peranan irigasi dalam meningkatkan dan menstabilkan produksi pertanian tidak hanya bersandar pada produktivitas saja tetapi juga pada kemampuannya untuk meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang berhubungan dengan input produksi. Irigasi mengurangi resiko kegagalan panen karena ketidakpastian hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif, menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman, serta hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik.

Bab IITeori yang mendukung

2.1IrigasiSuroso (2013) Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaannya. Secara hirarki jaringan irigasi dibagi menjadi jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan utama meliputi bangunan, saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang berada dalam petak tersier. Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi disebut dengan Daerah Irigasi.

2.2.Pembersihan medanAnonim (2014) Pembersihan medan terdiri dari penebangan pohon-pohon, semak belukar dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat rapih kembali seperti sebelumnya.

2.3.Galian tanahAnonim (2014) Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi.

2.4Pasangan BatuAnonim (2014) Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas.

2.5PlasteranAnonim (2014) Plesteran adalah pasangan dengan adukan 1 PC : 3 Psr yang harus dipasang pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.

2.6BetonAnonim (2014) Beton adalah pasangan yang terdiri dari campuran antara semen, pasir dan kerikil dalam ukuran tertentu yang telah ditetapkan, sesuai yang tercantum dalam gambar kontrak. Proporsi campuran beton akan ditentukan oleh Direksi agar didapatkan produksi beton yang awet dan ekonomis dan mempunyai kekuatan yang setara dengan waktu dan derajat kekuatan, dengan perhitungan kondisi tekanan, alam terbuka dan pertimbangan lain.

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan PersiapanPekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item pekerjaan yang termasuk / dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail disajikan berikut ini.

1.1.Mobilisasi Dan DemobilisasiYang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Mata pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi adalah Lumpsum.

1.2. Pembuatan Jalan Sementara Dan Pemeliharaan Jalan DesaUntuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi maka perlu dibuat jalan yang sifatnya dipakai sementara selama pelaksanaan kontrak. Penyedia jasa harus sudah bisa membuat rencana jalan sementara sesuai dengan kondisi lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik berupa jalan desa yang akan dipergunakan oleh konraktor selama pelaksanaan kontrak, terlebih dahulu harus mendapat izin penggunaan dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi jalan harus terpelihara dengan baik. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan jalan sementara maupun pemeliharaan jalan desa selama masa kontrak harus sudah diperhitungkan dalam item pekerjaan ini. Satuan pembayaran yang diterapkan adalah biaya Lumpsum bulanan.Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah proyek. Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan jalan dan arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut. Penyedia jasa harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia jasa untuk dikerjakan dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Pemerintah setempat dan Badan Swasta bila diperlukan. Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang ada dengan sepengetahuan pemberi Tugas untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan. Dalam hal ini Penyedia jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya, sehingga rencana kompensasi tanah dapat dilakukan. Pemberi tugas tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan.Apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya sendiri dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.

2. Pekerjaan Survey dan PengukuranYang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan Bench Mark dan pelaksanaan pengukuran itu sendiri. Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia jasa diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan pengukuran ini. Penarikan / penentuan titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang telah disetujui / ditentukan oleh Direksi. Jika tidak ada patok elevasi yang dapat dipakai, biasa digunakan elevasi lokal yang dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi (PBE) dari ukuran 4/6, dengan persetujuan Direksi. Semua alat ukur topografi yang digunakan harus dikalibrasi dan disetujui oleh Direksi. Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur harus dilindungi dari terik matahari/hujan. Semua pemasangan Patok Bantu Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau diletakkan pada bangunan yang sifatnya tetap/tidak berubah. Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok tersebut dalam pekerjaan pengukuran mudah digunakan. Pekerjaan ini diantaranya meliputi : pemberian nomor, pengecatan dan pemberian catatan lain yang perlu, sehubungan dengan jenis pekerjaan pengukuran yang dilakukan. Tiap patok bench mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia jasa harus dibuat dari beton bertulang klas K-175, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai dengan gambar dari album Standar Perencanaan Irigasi, atau menurut petunjuk lain dalam gambar.Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat nama dari marmer ukuran 0.12 x 0.12 m pada satu sisi. Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati diurug kembali sampai tinggal 0.20 m diatas permukaan tanah. Penempatan patok-patok BM dilaksanakan Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi.

3. Pekerjaan TanahPekerjaan tanah, meliputi :a. Pekerjaan pembersihan b. Pekerjaan galianPekerjaan galian yang dimaksudkan adalah pekerjaangalian tanah pada lokasi yang akan di kerjakan.Pekerjaan galian ini meliputi pekerjaan :

Galian pondasi dinding penahan tanah yangukurannya sesuai pada gambar rencana.- Galian dinding penahan tanah yang ukurannyasesuai pada gambar rencana.-Galian pada paravet yang ukurannya jugasesuai pada gambar rencana.

Kedalaman galian untuk semua bangunan di sesuaikandengan gambar rencana baik dalam bentuk maupun elevasinya diupayakan sesuai dengan gambar rencana. sehingga diharap pulasesuai dengan umur rencana bangunan yang telah direncanakan. Pada pekerjaan galian jika tidak ditemukan tanah keraswalaupun sudah sesuai dengan ketentuan pada gambar rencanadan data yang ada maka diharuskan menggali tanah tersebut sampai ditemukan lapisan tanah keras dan sesuai untuk pemasangan pondasi maupun paravet.Kemiringan talud galian disesuaikan dengan kondisidilapangan apabila galian dilokasi mudah longsor maka pemasangan turap perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan pekerja dilapangan. Tanah sisa galiandibuang ke lokasi yangsudah ditentukan.

c. Pekerjaan timbunan Pekerjaan ini disesuaikan dengan kondisi dilapanganyaitu tanah yang digunakan dan pada bagian mana dari dinding penahan tanah dan paravet yang harus di timbun. Pada pekerjaantimbunan tanah di padatkan dengan cara manual dengan tebalsetiap lapisan pemadatan 25 cm sampai dengan 35 cm.

Gambar Metode Galian dan Timbunan

4.Pekerjaan PasanganYang termasuk Pekerjaan Pasangan meliputi : pasangan batu kali, pekerjaan siaran, pekerjaan plesteran, pekerjaan batu kosong, pekerjaan bronjong termasuk adukan semennya. Sebelum melakukan pekerjaan pasangan batu, maka pihak Penyedia jasa diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan pasangan batu ini. Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui oleh Direksi. Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi. Air yang dipakai untuk membuat adukan harus yang bersih dan sesuai kebutuhan. Semen yang digunakan harus Portland cement yang telah disetujui Direksi. Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr, atau seperti ditentukan dalam gambar untuk setiap pekerjaan. Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu terisi spesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan / bersentuhan. Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai jarak (lebar naat antara 1-2 cm), tebal / dalam siaran 1-1,5 cm dan batu raen tersebut dibentuk segi enam atau ditentukan lain oleh Direksi. Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan sambungan gerak sederhana pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk menahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat satu penyambungan dengan bangunan lama, karena bangunan baru dan bangunan lama akan mempunyai nilai penurunan (settlement) yang berbeda. Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasang susunan batuan yang terdiri dari batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter) dibelakang pasangan batu pada bagian sambungan setinggi sambungan tadi. Saringan ini harus terdiri dari batu dan krikil terpilih dan baik. Untuk menahan longsornyasaringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk setebal 3 cm atau geotextile mebrane.

5.Pekerjaan BetonSemua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton, Penyedia jasa / Pelaksana harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan dan penempatan beton / mortar dengan mengacu pada Dokumen ini. Apabila spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia jasa / Pelaksana harus memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang menghasilkan produk yang setara dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi. Penyedia jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin timbul karena pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di perairan umum, dengan membangun kolam-kolam tampungan atau bangunan lainnya.Bahan-bahan konstruksi beton yang akan dipakai, adalah sebagai berikut:

a) SemenPenyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal bulandata-data sebagai berikut : Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan lalu. Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan. Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan lalu. Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alasan Data lain yang dibutuhkan / dianggap perlu oleh Direksi.

b) Bahan AdditiveJika Penyedia jasa akan menggunakan zat pelambat atau zat tambahan lain yangberfungsi untuk membantu pengecoran sesuai metodenya atau dibutuhkan beberapa zat tambahan lainnyan yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sesuai tuntutan spesifikasi, Penyedia jasa harus mendapatkan persetujuan dari Direksi tentang komposisi dan metode dari penggunaan zat tambahan.

c) Aggregat HalusPengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuranmaksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Penyedia jasa harus melengkapi hasil tes agregat halus untuk beton dan spesi (mortar) untuk type yang dihasilkan atau selain yang disetujui oleh Direksi.

d) Aggregat KasarPengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebihbesar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari 5 mm sampai ukuranmaksimum yang dibutuhkan dan tergantung dari klas betonnya. Agregat kasar untuk beton adalah batu alam kecuali jika di instruksi oleh Direksi dan harus disediakan oleh Penyedia jasa Pelaksana.

e) AirAir yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus darisumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional Indonesia.

6.Pekerjaan JalanPekerjaan jalan terdiri dari pembuatan baru/perbaikan jalan inspeksi saluran Irigasi serta pembuatan baru/perbaikan jalan usaha tani. Tidak termasuk dalam bagian ini pekerjaan jalan masuk selama pelaksanaan konstruksi, yang digolongkan sebagai pekerjaan sementara atau pendukung yang dijelaskan secara khusus dalam sub bab Pekerjaan Persiapan. Semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk rehabilitasi jalan inspeksi dan jalan usaha tani serta pembuatan baru jalan usaha tani harus dibuat sesuai dengan garis, ketinggian dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi. Selama kemajuan pekerjaan Direksi mungkin akan diperlukan atau diperlukan sekali untuk merubah kemiringan, ketinggian atau ukuran dari pekerjaan seperti yang ditentukan dan Penyedia jasa tidak akan diijinkan untuk mengajukan biaya tambahan atas harga satuan tender dalam BoQ dengan alasan apapun karena perubahan pekerjaan tersebut.

7.Pekerjaan PintuDimensi dari pintu air yang diperlukan harus ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu sorong, dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu sorong sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu air dari Direktorat Jenderal Pengairan Dep. PU 1988, ditunjukkan pada ALBUM GAMBAR-GAMBAR. Pintu air yang direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang sudah disetujui dan namanya tercantum dalam daftar Prakualifikasi Penyedia jasa DPU untuk pembuatan pintu-pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh Penyedia jasa Utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya. Penyedia jasa dalam penawarannya agar menyertakan Sub-Kontrak yang akan membuat pintu berikut spesifikasi teknis dan material sesuai dengan penawarannya. Dalam lampiran analisa harga pintu agar dibedakan antara : harga pengadaan dan pembuatan pintu, harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi dan harga pemasangan.Pabrik harus mempunyai peralatan dan kemampuan serta bersedia membantu Direksi dalam hal pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan/material yang digunakan dan terhadap hasil akhir pekerjaan. Sebelum pembuatan pintu dimulai, maka Penyedia jasa harus menyiapkan Gambar Pabrikan (shop drawing) dan diperiksakan kepada direksi pekerjaan guna mendapatkan persetujuan.

8.Pekerjaan Lain-lainJenis pekerjaan yang termasuk bagian ini, diantaranya adalah sebagai berikut: 8.1. Papan Duga Pengukur Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge)Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air dibendung dan saluran induk dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi. Papan duga akan terbuat dari pelat besi anti karat (stainless steel) atau dilapisi dengan galvanized dan sisi yang terbaca terdiri dari urutan angka dalam interval sentimeter. Penyedia jasa akan memasang papan duga (staff gauge) seperti yang telah disebutkan lokasinya dengan baut dari besi anti karat (stainless steel) atau semacamnya seperti diarahkan oleh Direksi terhadap ketinggian yang telah ditentukan secara persis oleh hasil survey/pengukuran yang telah ditentukan dan disetujui oleh Direksi.

8.2. Pencatat Hujan (Rainfall Recorder)Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang pencatat hujan jenis manual di lokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi. Lokasi dimana pencatat hujan akan dipasang akan mempunyai luas 10m x 10m dikelilingi dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naungan pohon dan lain-lain. Penyedia jasa akan mengajukan rencana, perkiraan dan rencana konstruksi dari pencatat hujan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

8.3. Pos Klimatologi.Penyedia jasa harus melengkapi dan mendirikan/memasang pos klimatologi di lokasi seperti ditunjukan dalam gambar atau seperti diarahkan Direksi. Bangunan harus berada di lokasi terbuka berukuran minimum 6 x 10 m2 dengan lantai tanaman rumput berjenis pendek, untuk menempatkan alat ukur unsur cuaca, dikelilingi dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naungan pohon dan lain-lain. Pos klimatologi ini harus dilengkapi daftar keterangan pos klimatologi yang menerangkan : Nama Stasiun, no Kadaster, Koordinat, No. Stasiun, Tinggi dari permukaan laut, Tahun pendirian, Dibangun oleh, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Tujuan Pendirian, Elemen Hidroklimatologi yang dipasang.

8.4. Pipa Peresapan (Suling-Suling)Tembok-tembok penahan, melebihi dari 1.50 m pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan suling-suling yang dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2 luas permukaan. Setiap ujung pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Sulingsuling dipasang bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan 0.20 m keluar sisi belakang pasangan batu guna pasangan saringan sebelum diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga dibuat bersama dengan pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah sekeliling pipa setebal 15 cm. Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug. Pada pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan sulingsuling yang dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2 luas permukaan.

8.5. Laporan dan Fotoa) Program PelaksanaanPenyedia jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan Syarat-syarat Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-chart dan network planning yang dilengkapi dengan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan : Mulai tanggal paling awal Mulai tanggal paling akhir Waktu yang diperlukan Waktu float Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.b) Laporan Kemajuan PelaksanaanSebelum tanggal (10) sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi, Penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut : Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal permulaan dan penyelesaiannya. Daftar tenaga setempat Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan. Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan sebagai berikut :- Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan pembetonan- Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan- Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan- Jumlah banyaknya bangunan, dll. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran yang diperlukan bulan berikutnya. Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.c) Rencana Kerja Harian, Mingguan Dan Bulanan Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, dan pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang diminta Direksi. Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara tertulis, semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Penyedia jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim barchart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan pada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.d) Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan (progress meeting)Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia jasa diadakan seminggu sekali pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.e) DokumentasiSemua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan (0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%), dimana pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang sama sesuai yang sudah ditentukan sebelumnya. Penyedia jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang foto yang berpengalaman. Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi obyek yang akan difoto. Foto negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun. Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana / denah yang menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut : Detail Kontrak Nama atau Lokasi Tanggal Pengambilan Tahap Pelaksanaan Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 % dan 100 % dan ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif dan cetakannya. Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan / dipinjamkan kepada siapapun.

8.6.Kantor Penyedia jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh Penyedia jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi. Perkampungan staf Penyedia jasa dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang, penerangan, jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak. Penyedia jasa supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia jasa, perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya didaerah kerja.8.7. Papan Tanda ProyekPekerjaan dibawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi merupakan pekerjaan yang menjadi kewajiban Penyedia jasa untuk melaksanakan atau mengerjakan :a. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara minimal 2 (dua) papan tanda proyek. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama Pemilik Pekerjaan / Proyek dan nama Penyedia jasanya, judul nama proyek disertai perkiraan jumlah hari pelaksanaan.b. Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi / Engineer Konsultan dalam jangkawaktu 30 (tiga-puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan. Jika pekerjaan telah selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama proyek harus dicabut oleh Penyedia jasa.c. Jamuan TamuJamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas yang wajar.

8.8 Papan Nama Bangunan/ NomenklaturPrasasti Proyek/Papan Nama Bangunan/Nomenklatur dibuat pada lokasi bangunan untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut. Penyedia jasa terlebih dahulu harus mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.8.9 Patok Hektometer / KilometerPatok Hektometer dari beton harus dipasang sepanjang tiap saluran pada jarak 100 m, dan Patok Kilometer dipasang setiap 10 Patok Hektometer pada waktu semua pekerjaan tanah selesai. Sebagai titik nol yang dipakai untuk pengukuran ditentukan Pintu Pengambilan Saluran sekunder pada bangunan bagi. Patok ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah diganggu dan ditentukan oleh Direksi.Patok dibuat dari beton bertulang klas K-175 ditandai dengan angka hektometer dan keterangan tentang saluran sesuai dengan gambar pada album gambar standar Perencanaan Irigasi, atau seperti ditunjuk pada gambar. Patok harus di cat sesuai dengan standar PU, yaitu biru, kuning dan hitam mengkilat menurut petunjuk pada gambar.9. Pengendalian MutuPengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :a) Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan yang diperlukan.b) Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluanc) Diskusi Pertengahan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahand) Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan

10. Pengukuran dan pembayaranPengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :10.1. PengukuranKuantitas untuk pekerjaan konstruksi harus diukur berdasarkan jumlah unit/satuan yang terpasang dan memenuhi garis dan elevasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.10.2. Dasar PembayaranKuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar dengan Harga Satuan per satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing. Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan, perpanjangan, pemotongan, pengecatan, perawatan, pengujian dan setiap peralatan lain yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa dialokasikan untuk penyelesaian pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.20