bab i

15
BAB I MATERI Pendahuluan an Pendahuluan Manfaat ekonomi dan nonekonomi melalui. Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui pendapatan . PROSES Melalui NRDB – KBD – SCBD diharapkan mampu menghasilkan manusia karya madani yang berbudaya indonesia seutuhnya. Permasalahan Legalistik kepastian hukum berusaha. Birokrasi struktual demokraotisasi Tren ekonomi global Kondisi dan Esensi . NKR! berpotensial dalam kandungan mineral karena terletak di pa"i#i" Rim o# #ire $. Potensi ESDM tersebut perlu di di %ersi#ikasi dan konser%asi ber&a&asan lingkungan bagi sebesar besar kese'ahteraan ke"erdasan dan kedamaian rakyat. 1.1 latar Belakang 1 .$ Pengenalan Kegiatan pertambangan

Upload: dickypermana083091

Post on 04-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kebijakan tambang

TRANSCRIPT

BAB IMATERI

Pendahuluan

Manfaat ekonomi dan nonekonomi melalui. Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui pendapatan .PROSES Melalui NRDB KBD SCBD diharapkan mampu menghasilkan manusia karya madani yang berbudaya indonesia seutuhnya. PermasalahanLegalistik kepastian hukum berusaha. Birokrasi struktual demokraotisasi Tren ekonomi global Kondisi dan Esensi NKRI berpotensial dalam kandungan mineral karena terletak di pacific Rim of fire Potensi ESDM tersebut perlu di di versifikasi dan konservasi berwawasan lingkungan bagi sebesar besar kesejahteraan kecerdasan dan kedamaian rakyat. latar Belakang1.2 Pengenalan Kegiatan pertambangan Pendahuluan an

Sumber daya alam (SDA)

Sda Tak terbarukan Mineral . batubara . batuan . migas SDA Terbarukan Pertanian. Kehutanan. Air

Fungsi produksi Tren global

Manajemen Paradox

Pendekatan :KeamananKesejahteraanLingkungan global

Modal Riel Ekonomi

Modal sosial

Insan bangsa mandiri Menghadapi hari depan (berkarakter)

PENGUASAAN MINERAL DAN BATU BARA Kepemilikan

Bangsa IndonesiaNegara Penguasaan

PEMERINTAHANPenetapan Kebijakan dan Pengaturan Penetapan standar dan pedoman Penetapan kriteria pembagian urusan pusat daerah Tnggung jawab pengololaan minerba dan lintas provinsi I

PEMERINTAH PROVINSITangung jawab pengolaan lintas kabupaten dan berdampak regional perda

PEMERINTAH KABUPATEN / kota tanggung jawab pengelolaan di wilayah kabupaten / perda

PELAKU USAHA Hak pengusaha

ASAS DAN TUJUAN

TUJUANMenjamin efektivitas pelaksannan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna berhasil guna dan berdaya saing. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan dan berwawsan lingkungan hidup Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan atau sebagai sumber energi kebutuhan dalam negri Mendukung dan menumbuhkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaing ditingkat nasional regional dan internasional Menigkatakan pendapatan masyarakat lokal daeral negara serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar sebesar kerjahteraan rakyat Mejamin kepastian hukum dalam penyelanggaraan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubaraASASManfaat keadilan dan keseimbangan Keberpihakan kepada kepentingan bangsa Parsipatif transparasi dan akuntabilitas Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

DAMPAK DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN

DAMPAK POSITIPPertumbuhan ekonomi nasional Penigkatan PADMenampung tenaga kerja Peningkatan ekonomi masyarakat lingkar tambang Menigkatkan usaha mikro masyarakat lingkar tambang Meningkatkan kualitas SDM masyarakat lingkar tambang Menigkatkan derajat kesehatan masyarakat lingkar tambang Dampak negatifRusakanya habitat dan keanekaragaman hayati sekitar tambang Perubahan landskap Pencemaran tambang , kebisingan , polusi , ekosistem air bawah tanah dan air permukaan Sedimentasi dan perubahan aliran sungai Menurunya kualitas hidup penduduk lokal Kesehatan masyrakat dan pemukiman sekitar tambang Keselamatan dan kesejahteraan kerja Dampak sosial dan keamanan masyarakat Konflik masyarakat dengan perusahana tambang

MENTAATI HUKUM/PERIZINAN

Melaksanakan konservasi bahan galian Mengendalikan dan memilihara fungsi lingkungan Mempunyai perencanaan teknis pertambangan yang komperhesif dan mengikuti standar. Menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi Menjamin keselamatan pertambagan

Good Mining Practice (konstitusional dan yuridis)

Menghasilkan nilai tambah optimal

Mengakomodasi kemauman dan partipasi masyarakat Meningkatnya kemapuan kesejahteraan masyarakat sekitar Menciptakan pembanguna berkelanjutan

TAHAPAN PENYILIDIKAN

Penyelidikan UmumAdalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineral /pembatubaraan

Survei tinjau tahapan penyelidikan awal Kegiatan yang dilakukan : Studi geologi regional Penafsiran penginderaan jauh Inpeksi lapangan pendahuluan Metode tidak langsung lainnya

2. prospeksi Tahap prospektus guna membatasi daerah potensial. Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pembuatan paritan,sumuran, dan bor uji Permecontohan dan analisis

STUDI KELAYAKAN DAN AMDAPenilain kelayakan suatu usaha tambang merupakan usaha untuk menjamin agar pengeluaran modal yang ketersediananya bersifat terbatas, betul betul mencapai tujuanya seperti yang diharapkan. Ruang lingkup studi kelayakan : Keadaan bahan galian dan cadangan Teknis Ekonomi Keselamatan dan kesejahteraan kerja K3 dan lingkungan Sosial hukum Pasca tambang

KONSTRUKSI / DEVELOPMENTKegiatan ini meliputi:Pembebasan lahan Pengupasan Konstruksi jalan tambang,pelabuhan,kantor,bengkel,mess,areal,stockyard,irigasi,settling pond. Pengadaan dan pemasaran peralatan komunikasi penambagan pengolahan pengangkutan lingkungan dan K3 Pengadaan tenaga kerja

EKSPOLOTASI / OPERASI PRODUKSIAgar produksi optimal dan sebagian besar cadangan dapat terambil maka beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain : Pemilihan metode penambagan yang tepat Tahapan penambangan dan penentuan urutan blok penambangan Penanganan tanah penutup Penanganan bahan galian bernilai marjinal Peta dan profil perencanaan tambang

PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN Kegiatan pengoalahan bahan galian merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral tak berharga yang dilakukan secara mekanis menjadi suatu produk yang kaya mienral berharga tanpa mengubah sifat fisik dan kimia dari bahan galian tersebut. Proses pengolahan harus dilakaukan secara baik guna mendapatkan recovery yang maksimal dan meningkatkan nilai tambah yang akan sangat berati bagi perusahaan dan pemerintah.

PEMASARAN / PENJUALANPenjualan adalah segala kegiatan penjualan bahan galian tambang dari hasil pengolahan dan atau permunian bahan galian tambang. Perdangan komoditi mineral dan batubaraPerdagangan jasa pertambangan

REKLAMASI DAN PENUTUPAN TAMBANG Rekalamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambagan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukanya

Penutupan tambang adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat dihentikanya kegiatan penambagan dan atau pengolahan dan permurnian untuk memenuhi kriteria sesuai dengan dokumen rencana penutupan tambang

ACUAN POKOK PERTAMBANGAN

KONSEKUENSI UUD 1945 PASAL AYAT(3) :Hak mineral hak tanah dan hak ruang berada di tangan negara dan dilaksanakan oleh pemerintah(pusat dan daerah) sesuai dengan kewenaganan Hak penambangan pemerintah memiliki hak penambagan yang dalam melaksanakan hak penamgabangan ini dapat memberikan hak pengusahaan kepada BUMN atau badan usaha Hak pengusaha BUMN dan badan usaha lainya menerima izin usha pertambangan dari pemerintah untuk melakukan pengusahaan dan optimalisasi pemanfaatn sumberdaya mineral dan batubara untuk sebesar besar kemakmuran rakyat UNDANG UNDANG DASAR 1945 PASAL 33 AYAT(3) :Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat

KEBIJAKAN TENTANG PERTAMBANGAN MINERBA

PP NO.22/2009 : WILAYAH PERTAMBANGAN PP NO.23/2009 : PELAKSANAAN/PERIZINANPP NO.55/2009 : BINWAS PERTAMBANGAN PP NO.78/2009 : RELAMASI DAN PASCA TAMBANG

ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS

Mendorong pengembangan nilai tambah produk komoditi hasil tambang. Mendorong peningkatan investasi dan penerimaan negara Melaksanakan peningkatan pengawasan dan pembinaan Memberikan Kepastian dan transparasi didalam kegiatan pertambangan pendukung UU minerba sanksi pelanggaran ketentuan Melaksanakan prioritas pemenuhan mineral dan batubara untuk kebutuhan dalam negri

KEPASTIAN DAN TRANPARASI KEGIATAN PERTAMBANGAN

Telah Terbitnya beberapa aturan pendukung dari UU NO.4/2009 :PP NO.22/2010 tentang wilayah pertambangan PP NO.23/2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambagan Mineral dan batubara PP NO.55/2010 tentang reklamasi dan pasca tambang Permen ESDM tentang pengutamaan pemasokan kebutuhan mineral dan batubara untuk kepentingan dalam negri Permen ESDM NO.28/2009 tentang penyelanggaraan usaha jasa pertambagan mineral dan batubara Permen ESDM tentang tata cara penetapan harga patokan penjualan mineral dan batubara

HAKPEMEGANG IUP & IUPK

Badan usaha yang tidak bergerak di bidang usaha pertambagan berhak memperoleh IUP operasi produksi khusus untuk pengolahan dan permurnian IUP operasi produksi penjualan Memanfaatkan prasarana dan sarana umum untuk keperluan pertambangan

Pengalihan pemilikan dan atau saham dibursa saham indonesia hanya dapat dilakukan setelah melakukan kegiatan eksplorasi tahapan tertentu Memiliki mineral dan batubara termasuk mineral pengikutnya kecuali mineral ikutan radio aktif

Tidak boleh memindahkan IUP dan IUPK kepada pihak lain

IPR

HAKBINWAS :K3LHTEKNIS PERTAMBAGANMANAGEMEN BANTUAN MODAL KEWAJIBAN :Kegiatan penambangan pl.ibt 3 bulan sejak IPR terbit. Patuhi K3, LH , penuhi standar. Kelola LH bersama Pemda. Membayar iuran tetap & iuran produksi Laporan iak Ustm. Taat KTT pesyaratan teknis pertambagan.