bab i

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anteri (konjungtiva bulbaris). Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak mikro dan substansi-substansi dari lingkungan luar yang mengganggu (Vaughan, 2010). eradangan pada konjungtiva disebut konjungtivitis, penyakit ini bervarias hiperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan (Vaughan, 2010). Konjungtivitis umumnya disebabkan oleh reaksi alergi, in!eksi b virus, serta dapat bersi!at akut atau menahun ("lyas, 200#). enelitian yang dil $elanda menunjukkan penyakit ini tidak hanya mengenai satu mata saja, tetapi bis kedua mata, dengan rasio 2,#% pada satu mata dan 1&,## pada kedua mata ('ajmudar Konjungtivitis dapat dijumpai di seluruh dunia, pada berbagai ras, usia, j dan strata sosial. alaupun tidak ada data yang akurat mengenai insidensi konjun penyakit ini diestimasi sebagai salah satu penyakit mata yang paling *ademy o! +pthalmology, 2010). ada kunjungan di departemen penyakit mata di merika serikat, 0 ada keluhan konjungtivitis akibat bakteri dan virus, dan 1 adalah keluhan konjung ('arlin, 200#). Konjungtivitis juga diestimasi sebagai salah satu penyakit mata umum di /igeria bagian timur, dengan insidensi 2,# dari #&# kunjungan di depa mata ba 'etropolis, /igeria, pada tahun 200& hingga 200% ( madi, 200#). ada konjungtivitis bakteri, patogen yang umum adalah trepto*o**us pneum aemophilus in!luen ae, taphylo*o**us aureus, dan /eisseria meningitidis('arli penelitian yang dilakukan di 3iladel!ia menunjukkan insidensi konjungtivitis ba & dari semua kasus di departemen mata pada tahun 200 hingga 200% (atel, 20 enelitian di Kentu*ky pada tahun 1##4 hingga 1##5 menunjukkan pada 2 0 kasus konjungtivitis bakteri, 40 disebabkan oleh in!eksi aemophilus in!luen 2005). atogen umum pada konjungtivitis virus adalah virus herpes simpleks tipe 1 Vari*ella oster, virus po6 dan uman "mmunode!i*ien*y Virus(Vaughan, 2010). 7ata 1

Upload: dice-wulandary

Post on 04-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKonjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak mikroorganisme dan substansi-substansi dari lingkungan luar yang mengganggu (Vaughan, 2010). Peradangan pada konjungtiva disebut konjungtivitis, penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan sekret purulen (Vaughan, 2010). Konjungtivitis umumnya disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi bakteri dan virus, serta dapat bersifat akut atau menahun (Ilyas, 2009). Penelitian yang dilakukan di Belanda menunjukkan penyakit ini tidak hanya mengenai satu mata saja, tetapi bisa mengenai kedua mata, dengan rasio 2,96 pada satu mata dan 14,99 pada kedua mata (Majmudar, 2010). Konjungtivitis dapat dijumpai di seluruh dunia, pada berbagai ras, usia, jenis kelamin dan strata sosial. Walaupun tidak ada data yang akurat mengenai insidensi konjungtivitis, penyakit ini diestimasi sebagai salah satu penyakit mata yang paling umum (American Academy of Opthalmology, 2010). Pada 3% kunjungan di departemen penyakit mata di Amerika serikat, 30% adalah keluhan konjungtivitis akibat bakteri dan virus, dan 15% adalah keluhan konjungtivitis alergi (Marlin, 2009). Konjungtivitis juga diestimasi sebagai salah satu penyakit mata yang paling umum di Nigeria bagian timur, dengan insidensi 32,9% dari 949 kunjungan di departemen mata Aba Metropolis, Nigeria, pada tahun 2004 hingga 2006 (Amadi, 2009). Pada konjungtivitis bakteri, patogen yang umum adalah Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, dan Neisseria meningitidis(Marlin, 2009). penelitian yang dilakukan di Filadelfia menunjukkan insidensi konjungtivitis bakteri sebesar 54% dari semua kasus di departemen mata pada tahun 2005 hingga 2006 (Patel, 2007). Penelitian di Kentucky pada tahun 1997 hingga 1998 menunjukkan pada 250 kasus konjungtivitis bakteri, 70% disebabkan oleh infeksi Haemophilus influenzae (Weissman, 2008). Patogen umum pada konjungtivitis virus adalah virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, Varicella zoster, virus pox dan Human Immunodeficiency Virus(Vaughan, 2010). Data statistik yang akurat mengenai frekuensi penyakit ini tidak tersedia karena banyak kasus konjungtivitis virus yang tidak mencari pertolongan medis (Scott, 2010). Di Amerika Serikat, dari 3% kunjungan di departemen penyakit mata, 15% merupakan keluhan konjungtivitis alergi (Marlin, 2009). Konjungtivitis alergi biasanya disertai dengan riwayat alergi, dan terjadi pada waktu-waktu tertentu. Walaupun prevalensi konjungtivitis alergi tinggi, hanya ada sedikit data mengenai epidemiologinya. Hal ini disebabkan kurangnya kriteria klasifikasi, dan penyakit mata yang disebabkan oleh alergi umumnya tercatat di departemen penyakit alergi (Majmudar, 2010). Di Indonesia dari 135.749 kunjungan ke departemen mata, total kasus konjungtivitis dan gangguan lain pada konjungtiva sebanyak 99.195 kasus dengan jumlah 46.380 kasus pada laki laki dan 52.815 kasus pada perempuan. Konjungtivitis termasuk dalam 10 besar penyakit rawat jalan terbanyak pada tahun 2009, tetapi belum ada data statistik mengenai jenis konjungtivitis yang paling banyak yang akurat (Ditjen Yanmed, Kemkes RI, 2010). Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai prevalensi konjungtivitis di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara dan menuangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah mengenai gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi konjungtivitis di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukan diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Karakteristik Pasien dengan Prevalensi Penyakit Konjungtivitis di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 .1.3. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi konjungtivitis di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015.

1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Untuk Puskesmas Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Arga Makmur dan Instansi yang terkait dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara mengenai gambaran karakteristik pasien berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi penyakit konjungtivitis, sehingga dapat mengambil suatu kebijakan atau pertimbangan dalam penentuan kebijakan kesehatan untuk tujuan preventif, kuratif atau rehabilitatif berkaitan dengan kesehatan mata di Bengkulu Utara.1.4.2. Untuk Masyarakat Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konjungtivitis dan akibat yang ditimbulkan oleh penyakit konjungtivitis. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal berkaitan dengan kesehatan mata. Menurunkan angka insiden konjungtivitis di masyarakat. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu promosi kesehatan mata khususnya di wilayah kerja Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan konjungtivitis.1.4.3. Untuk Dokter Internsip Merupakan suatu pengalaman serta kesempatan untuk melakukan mini project dan memperoleh pengalaman berharga dengan terjun ke masyarakat, terutama dapat mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi konjungtivitis di Puskesmas Gunung Alam Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015. Merupakan kesempatan untuk bersosialisasi di dalam masyarakat. Sebagai sarana bagi penulis untuk menambah wawasan tentang kesehatan mata. Merupakan kesempatan untuk menerapkan Ilmu Kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Masyarakat. Meningkatkan kemampuan berpikir analisis dan sistematis dalam mengindentifikasi dan menyelesaikan masyarakat kesehatan.

1.5. Ruang LingkupKarena adanya keterbatasan waktu, dana dan kemampuan yang ada, maka penelitian ini dibatasi hanya membahas gambaran karakteristik pada pasien berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi konjungtivitis. Penelitian ini dilakukan di Poli Umum dan Poli Anak Puskesmas Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan sasaran pengunjung dan pasien yang datang di Puskesmas Gunung Alam. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan kegiatan.

4