bab i

11
Tugas kelompok Individu Ria Nasrillianti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. B. Rumusan masalah Di dalam manajemen keuangan dan keuangan perusahaan terdapat pertanyaan berikut ini : 1. Kemana perusahaan akan berinvestasi jangka panjang? 2. Darimana dana jangka panjang untuk membayar investasi yang dibutuhkan? 3. Bagaimana cara mengelola aktivitas keuangan sehari – harinya? 4. Apakah di dalam sebuah perusahaan terdapat laporan keuangan? Akuntansi Manajemen Keuangan 2 1

Upload: riza-nasrillianti

Post on 04-Oct-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pelat

TRANSCRIPT

Tugas kelompok Individu Ria Nasrillianti BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangManajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. B. Rumusan masalahDi dalam manajemen keuangan dan keuangan perusahaan terdapat pertanyaan berikut ini :1. Kemana perusahaan akan berinvestasi jangka panjang? 2. Darimana dana jangka panjang untuk membayar investasi yang dibutuhkan? 3. Bagaimana cara mengelola aktivitas keuangan sehari harinya? 4. Apakah di dalam sebuah perusahaan terdapat laporan keuangan?

BAB IIISIA. Landasan Teori

a.1 Fungsi manajemen keuanganManajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :1.Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.2.Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.3.Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan. Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham.Perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbanka Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :1.Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai2.Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus3.Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :1. Jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.2. Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan3. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.4. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

b.1 KEPUTUSAN INVESTASI

Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua itu mensyaratkan suatu estimasi hasil seperti yang diharapkan dan risiko atau kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan.Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekwensi berjangka panjang pula.Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut :a. Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.b.Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan. Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.c.Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkand.Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

b.2. KEPUTUSAN KEUANGANKeputusan keuangan dapat dibagi menjadi 3:a. Keputusan konsumsib. Keputusan investasic. Keputusan pendanaanPada dasarnya perusahaan menghadapi masalah yang sama. Manajemen keuangan M K menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian. Pelaksananya adalah manajer keuangan. Tetapi juga dapat dilaksanakan oleh selain bagian keuangan, misal manajer produksi, pemasaran dll. Kegiatan keputusan keuangan dapat dikelompokkan menjadi 2 kegiatan utama :1. Kegiatan penggunaan dana (allocation of funds)2. Kegiatan mencari dana (raising of funds)

Kegiatan manajer keuangan1. Memperoleh dana (keputusan pendanaan) tercermin pada sisi pasiva.2. Menggunakan dana (keputusan investasi) tercermin pada sisi aktiva.3.Pembagian laba (kebijakan deviden) Pasar Keuangan Pertemuan antara penawaran dan permintaan dana.. Pasar keuangan dipisahkan :. Pasar uang (money market) untuk dana jangka pendek. .Pasar modal (capital market) untuk dana jangka panjang.

b.3. KEPUTUSAN DEVIDENSalah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden dan sebagian lagi di bagi dalam laba ditahan. Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio (DPR). Macam-macam Kebijakan Deviden1. Kebijakan Deviden Yang Stabil Artinya jumlah deviden perlembar dibayarkan setiap tahun tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Jumlah Deviden Minimal ditambah Jumlah Ekstra Tertentu, artinya kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya apabila keuntungan perusahaan lebih baik, akan membayar deviden ekstra.

Kebijakan Deviden dengan Penetapan Deviden Payout Ratio yang Konstan, artinya kebijakan ini memberikan deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar deviden yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar yang digunakan sering disebut denviden payout ratio. Kebijakan Deviden Yang Fleksibel, artinya besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan financial dari perusahaan yang bersangkutan. Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan.

Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan perusahaan terdiri dari : Yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan Yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik. Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu. Yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan Arus Kas akan dibahas dalam bab tersendiri.

Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. Fungsi Manajemen Keuangan manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :

1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.3.Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.Tujuan Perusahaan

Kredit-kredit yang disalurkannya jika banyak yang macet akan menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang besar ini akan menghambat operasi perusahaan. Dan supaya kegiatan perbankan tidak terganggu, maka nanti Pemerintah juga yang harus memberi injeksi modal. Artinya, rakyat juga yang harus menanggung beban yang ditimbulkan oleh kredit macet itu. Selain itu, bank-bank Pemerintah hingga kini masih dominan dalam jumlah asset terhadap keseluruhan aset perbankan nasional.Biasanya di saat kredit macet terjadi dan dilakukan pemeriksaan, maka persoalannya tidak akan lepas dari EO dan EC atau bahkan karena dua-duanya. Berdasarkan pengalaman kasus-kasus perbankan nasional yang berkaitan dengan kredit macet menimbulkan semacam persepsi yang cenderung menjadi suatu mitos yang masih dianut, antara lain adalah :1). Bahwa bank tidak mengalami kerugian akibat resiko kredit. Atas pemahaman ini, maka merupakan kesalahan sekaligus kejahatan besar apabila pada sebuah bank tercatat adanya kredit macet. Padahal risiko kredit jelas merupakan risiko yang selalu ada dan tidak bisa dihindari.

2). Dalam setiap kasus kredit macet, maka selalu diartikan itu karena terjadi kolusi dan atau korupsi apakah oleh pihak oknum bankir ataupun oknum nasabahnya. Hal tersebut bisa saja terjadi, tetapi tidak semua kredit macet karena kolusi dan korupsi.

3). Dalam setiap penanganan kredit macet selalu mengutamakan pendekatan sapu jagat di mana going concern baik bank dan perusahaannya menjadi diabaikan. Kalau kredit macet itu karena ulah oknumnya, maka bukan berarti bank ataupun perusahaannya harus dimatiin. Bank yang tercemar akan menimbulkan efek domino berupa terjadi krisis kepercayaaan terhadap industri perbankan. Efek domino itu sering negative melalui pencairan dana dan melarikannya ke luar negeri.

4). Ada kecenderungan kajian atas kredit macet mengabaikan term of reference masa lalu. Kredit yang diputus tahun 2000, misalnya, dan kemudian macet tahun 2004, maka berusahalah dikaji atas dasar term of reference pada tahun 2000. Misalnya, hal-hal yang berkaitan dengan asumsi.

Dengan pedekatan term of reference, biasanya akan diketehui apakah redit macet itu karena error omission atau error commission. Jadi kesalahannya bias saja bukan pada dasar keputusannya, tetapi karena masalah monitoring dan pembinaan bank terhadap nasabahnya. Sama-sama salah, tetapi esensi- nya menjadi lebih jelas dan memudahkan menemukan siapa yang bertanggung jawab, bukan siapa yang dipersalahkan.

Harusnya kalau kredit macet itu terbukti memang karena oknumnya yang salah, maka segera saja proses secara hukum terhadap oknumnnya. Itu pun dengan tetap menjaga asa praduga tak bersalah. Adalah sangat bijak kalau bank dan perusahaannya bisa dibiarkan berjalan terus apakah oleh manajemen baru atau kalau perlu ditunjuk dari kalangan professional atas dasar penugasan dari Negara. Sebab sangatlah tidak tepat dan bijaksana kalau perusahaannya harus ditutup di mana para pekerjanya yang sama sekali tidak bersalah akan ikut menjadi korbannya.Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

BAB IIIPENUTUPKeputusan investasi dilakukan dengan cara penganggaran modal (capital budgeting) yaitu proses perencanaan dan pengelolaan jangka panjang sebuah perusahaan. Dalam penganggaran modal, manajer keuangan mencoba untuk mengidentifikasi peluang peluang investasi yang memberikan hasil lebih tinggi bagi perusahaan dibandingkan dengan biaya perolehannya. Secara umum hal ini berarti arus kas yang dihasilkan oleh suatu investasi harus melebihi biaya yang timbul dari investasi tersebut.Keputusan keuangan dilakukan dengan cara struktur modal (capital structure) sebuah perusahaan adalah kombinasi spesifik ekuitas dan utang jangka panjang yang digunakan Keputusan deviden dilakukan dengan manajemen modal kerja (working capital) mengacu pada aset jangka pendek sebuah perusahaan misalnya persediaan dan kewajiban jangka pendeknya seperti utang kepada pemasok. Mengelola modal kerja perusahaan adalah aktivitas sehari hari yang akan menentukan tersedianya sumber daya yang mencukupi bagi perusahaan untuk meneruskan operasinya dan terhindar dari gangguan yang dapat menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. Hal ini melibatkan sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Menggunakan laporan kas adalah menguraikan bagaiman cara membuat tolak ukur untuk melakukan perbandingan dan membahas beberapa jenis informasi yang tersedia. Kita lalu melihat beberapa potensi masalah yang dapat terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Keown, Arthur J dkk. 1999. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Salemba EmpatAkuntansi Manajemen Keuangan 2 9