bab i

63
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah perkembangan dunia di bidang teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak terjadi persaingan di bidang teknologi, sehingga dibutuhkan tenaga terampil dan ahli dalam bidang tertentu. Dalam hal ini antara dunia pendidikan dan dunia industri sangat berperan dalam perkembangan teknologi tersebut. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan yang mencetak tenaga terampil dan ahli dalam bidang tertentu. Sebagai lembaga pendidikan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memiliki pengalaman berharga dan merupakan ciri khasnya yaitu adanya mata kuliah Praktik Industri. Pelaksanaan mata kuliah Praktik Industri FT UNY tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan efektifitas pelaksanaannya. Mata kuliah Praktik Industri merupakan program dari Fakultas Teknik yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Adapun mengenai persyaratannya yaitu mahasiswa minimal telah menempuh 70 SKS dan dapat dilaksanakan pada semester gasal

Upload: ahmad-nur-arifin

Post on 04-Oct-2015

241 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan PI BAB I

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sejarah perkembangan dunia di bidang teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak terjadi persaingan di bidang teknologi, sehingga dibutuhkan tenaga terampil dan ahli dalam bidang tertentu. Dalam hal ini antara dunia pendidikan dan dunia industri sangat berperan dalam perkembangan teknologi tersebut. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan yang mencetak tenaga terampil dan ahli dalam bidang tertentu. Sebagai lembaga pendidikan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memiliki pengalaman berharga dan merupakan ciri khasnya yaitu adanya mata kuliah Praktik Industri. Pelaksanaan mata kuliah Praktik Industri FT UNY tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan efektifitas pelaksanaannya. Mata kuliah Praktik Industri merupakan program dari Fakultas Teknik yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Adapun mengenai persyaratannya yaitu mahasiswa minimal telah menempuh 70 SKS dan dapat dilaksanakan pada semester gasal maupun semester genap. Praktik Industri sendiri mempunyai bobot kredit 3 SKS dimana setara dengan 256 jam. Mata kuliah Praktik Industri selain sebagai kelengkapan pembelajaran untuk memperoleh kebulatan pemenuhan kurikulum, sekaligus juga memiliki beberapa peran strategis bagi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Peran strategis itu antara lain: merupakan kontrol kualitas mahasiswa, apakah mahasiswa FT UNY telah memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan industri, apakah telah memenuhi kaidah keterkaitan dan kesesuaian (link and match) programnya dengan tuntutan industri. Peran selanjutnya yaitu mengemban kehumasan (public relation) bagi lembaga FT UNY, akankah mendapat pandangan positif karena sikap dan kemampuannya atau malah mendapatkan pandangan sebaliknya.

1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta merupakan perusahaan yang relevan sebagai tempat Praktik Industri mahasiswa jurusan pendidikan teknik elektro. Selain itu, PDAM Tirtamarta Yogyakarta merupakan perusahaan bonafit dan dapat dipercaya, sehingga mahasiswa dapat membawa pengalaman, wawasan, ilmu, dan teknologi yang didapat selama Praktik Industri ke dalam tugasnya kelak setelah lulus. Manfaat yang diperoleh apabila kegiatan Praktik Industri dapat berlangsung di Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta adalah mahasiswa dapat menimba pengalaman secara nyata yang ada di lapangan dan menambah ilmu pengetahuan yang belum atau tidak mungkin didapatkan diperkuliahan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta dijadikan alternatif pilihan tempat untuk melaksanakan kegiatan Praktik Industri karena dianggap memiliki keterkaitan dengan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro khususnya pada bagian produksi. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui penggunaan teknologi dan perkembangan teknologi yang digunakan di Industri serta relevansinya dengan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro. Bagi Fakultas dan Program Studi, kegiatan Praktik Industri ini dapat meningkatkan kualitas kerjasama dengan PDAM Tirtamarta Yogyakarta maupun Instansi luar yang terkait. Dalam melaksanakan Kegiatan Praktik Industri di Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta pada bagian produksi, mahasiswa diharapkan dapat mengenal dan merasakan langsung lingkungan kerjanya. Diharapkan ilmu yang didapatkan diperkuliahan dapat diaplikasikan selama kegiatan Praktik Industri. Selain itu, ilmu yang didapat selama kegiatan Praktik Industri dapat menambah ilmu yang didapat diperkuliahan dan dapat bermanfaat setelah proses pendidikan formal selesai. Hal ini sesuai dengan program Departmen Pendidikan Nasional mengenai Konsep keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara dunia pendidikan dan dunia Indutri.

2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari PDAM Tirtamarta Yogyakarta memiliki berbagai macam tugas rutin terutama dalam bidang produksi, yaitu:a. Menyelenggarakan pengelolaan air minum guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan masyarakat.b. Mengendalikan kualitas dan kuantitas air untuk terpenuhinya layanan air pada masyarakat.c. Menyelanggarakan perawatan dan pemeliharaan sumur, pompa air, dan rangkaian kendali/ kontrol.

Penulis akan membahas tentang beberapa tugas di atas dan lebih dikhususkan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan pompa Submersible maupun pompa sentrifugal di PDAM Tirtamarta Yogyakarta. Bagian ini kami ambil karena banyak ilmu yang potensial untuk dikaji dan dikembangkan. Selain itu, bagian produksi ini juga cukup relevan terhadap Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan diharapkan dapat bermanfaat untuk perkuliahan.

B. Tujuan Praktik Industri1. Tujuan Umum Setelah menempuh program praktik industri, mahasiswa diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengalaman langsung di industri/ perusahaan/bengkel yang ditempati. Disamping itu, mahasiswa dapat mempelajari aspek-aspek kewirausahaan yang terkait dengan industri yang ditempati, sehingga dapat membawa pengalaman praktik industrinya kedalam tugasnya setelah lulus.

2. Tujuan KhususSetelah mahasiswa melaksanakan program Praktik Industri diharapkan dapat:a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu Teknik Elektro yang telah didapat dalam perkuliahan.b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan turut serta dalam proses produksi.c. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja yang sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta dapat memperluas wawasan kerja.d. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti secara langsung sistem produksi dan pengolahan air beserta pemeliharaan dan perawatannya di PDAM Tirtamarta Yogyakarta.e. Membantu melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan proses produksi dan atau proses jasa di industri/ perusahaan/ bengkel yang ditempati.f. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan industri maupun mahasiswa dengan kalangan industri, khususnya dalam hal ini yaitu PDAM Tirtamarta Yogyakarta.

C. Manfaat Praktik Industri Setelah melaksanakan praktik industri, banyak sekali ilmu yang didapat oleh penulis selama praktik yang tidak didapatkan diwaktu perkuliahan. Oleh karena itu, kegiatan praktik industri mempunyai manfaat yang sangat banyak. Adapun manfaat - manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswaa. Mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang sistem produksi dan pengolahan air beserta relevansinya dengan Teknik Elektro.b. Mengetahui perkembangan teknologi yang ada dan digunakan di industri.c. Meningkatkan pengenalan aspek - aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja.d. Mencoba mencari penyelesaian suatu permasalahan yang ada di tempat praktik industri.

2. Bagi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakartaa. Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk pengembangan kurikulum dan peningkatan materi perkuliahan.b. Mengembangkan ilmu yang diberikan di perguruan tinggi sehingga proses pendidikan dan pengajaran akan lebih sesuai dengan kemajuan yang ada di industri.c. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama antara lembaga pendidikan dengan industri melalui mahasiswa yang melaksanakan praktik industri.

3. Bagi Perusahaan/ Industria. Menjalin hubungan baik dengan Lembaga Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.b. Sebagai sarana untuk mengetahui kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.c. Dapat ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

BAB IIPROFIL INDUSTRI

A. Profil PDAM Tirtamarta Yogyakarta1. Nama PerusahaanPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta YogyakartaJl W. Monginsidi No. 3 Yogyakarta 55233 Telp. (0274) 513605, 550751, 550752

2. Visi, Misi, Motto, dan TujuanPerusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta sebagai BUMD mempunyai visi, misi, motto, dan tujuan.a. VisiMenjadikan Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta yang Unggul, Profesional, dan Mandiri.

b. Misi Meningkatkan kemampuan, ketrampilan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan latihan secara professional. Menyediakan Air Minum yang bermutu. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dan calon pelanggan secara professional. Menambah jumlah pelanggan disesuaikan dengan kemampuan produksi air baku.

c. MottoPelayanan Semakin Baikd. Tujuan Sesuai yang tercantum dalam BAB III Pasal 3 pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 14 Tahun 2012 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Kota Yogyakarta, maksud dan tujuan Pembentukan PDAM Tirtamarta adalah PDAM dalam melakukan usahanya dengan maksud untuk memberikan pelayanan jasa, dan menyelenggarakan kemanfaatan umum serta menggali Pendapatan Daerah dengan motto pelayanan Pelayanan semakin baik. Tujuan PDAM adalah melaksanakan Pembangunan Daerah khususnya dan Pembangunan Ekonomi Nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi masyarakat Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

3. Sejarah Perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Dari sumber yang didapat, sejarah perkembangan PDAM Tirtamarta Yogyakarta terbagi dalam beberapa periode yaitu periode zaman penjajahan Belanda (1918 1942), periode zaman penjajahan Jepang (1942 1945), dan periode kemerdekaan Indonesia (1945 sekarang).

a. Periode Zaman Belanda Tahun 1918 1942 Tahun 1918Dibangun sumber air minum yang pertama yaitu sumber karanggayam dengan debit air 20 liter per detik.

Tahun 1923 1925Dibangun sumber air minum Umbul Lanang di Kali Kuning dengan debit 100 liter per detik. Kemudian didirikan perusahaan air minum dengan nama Hoogdrink Water Leiding Bedrijf.

Tahun 1930Sumber Umbul Lanang terkena bencana alam yaitu Gunung Merapi meletus

Tahun 1936Sumber Umbul Lanang selesai direhabilitasi sehingga dapat beroperasi kembali

Tahun 1939 1941Dibangun sumur-sumur Besi I dan II dengan debit 55 liter per detik.

b. Periode Zaman Jepang Tahun 1942 1945 Perusahaan Air Minum Hoogdrink Water Leiding Bedrijf berganti nama menjadi Tepas Tirto Marto dengan pimpinan bapak KRT. Ir. Mertonegoro. Pada periode ini dikenal sistem gilir, yaitu sistem pengaliran air secara bergiliran kepada pelanggan menurut pembagian wilayah. Periode Zaman Pemerintahan Republik Indonesia Tahun 1945 sampai sekarang. Tahun 1969 19821) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1970, Tepas Tirto Marto berganti nama menjadi Perusahaan Jawatan Air Minum Tirtamarta.2) Melalui Pemerintah Pusat, dibangun sumber air berupa sumur dangkal di Jongkang dan Karangwuni, sumur gravitasi di Karangggayam serta Instalasi Pengolahan Air di Padasan untuk menggantikan Umbul Lanang yang rusak terkena banjir lahar dingin Gunung Merapi.3) Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat ll Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1976, Perusahaan Jawatan Air Minum Tirtamarta berganti nama menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta.4) Melalui proyek Pelita II, di akhir tahun 1977 dibangun sumber air sumur dalam di Blambangan dan sumur dangkal di Winongo.5) Dengan perjanjian penerusan pinjaman tanggal 22 Maret 1978 antara pemerintah Swiss dengan pemerintah Indonesia, PDAM Tirtamarta dan Ditjen Cipta Karya Departemen PUTL melalui proyek Phase I tahap I dibangun beberapa sumber air dan instalasi pengolahan, yaitu sumur dalam di Bedog sebanyak 12 buah, sumur dalam di Karanggayam sebanyak 5 buah, reservoir Bedog berkapasitas 2.500 dan reservoir karanggayam berkapasitas 1.000 , dengan selesainya proyek tersebut, maka jumlah air yang diproduksi berjumlah 400 lt/dt.

Tahun 1982 1986 Sisa Pinjaman Pemerintah Indonesia dari Pemerintah Swiss dilanjutkan pembangunannya dengan Proyek Phase I tahap 2 berupa sumur dalam Ngaglik sebanyak 8 buah, bak penampung Ngaglik 80, redrilling sumur dalam Bedog dan Karanggayam sebanyak 9 buah, Instalasi Aerasi Bawah Tanah di Ngaglik 1 buah dan Karanggayam 1 buah, sehingga total jumlah air yang diproduksi 530 lt/dt.

Tahun 1986 19901) Dari dana Pemerintah Pusat melalui PPSAB dibangun bangunan penangkap air di Umbul Wadon, pemasangan pipa DM 250 sepanjang 6. 131 m dari Umbul Wadon sampai BPT Bedoyo.2) Tahun 1989 melalui proyek APBD mengembangkan jaringan pipa distribusi sepanjang 2. 400 m.

Tahun 1990 19961) Melalui proyek APBD Pemerintah Pusat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta telah mengembangkan jaringan pipa distribusi sepanjang 94. 000 m, disamping melakukan rehabilitasi lingkungan kantor PDAM Tirtamarta.2) Instalasi Produksi di Kotagede diserahkan kepada PDAM Tirtamarta dari Departemen Pekerjaan Umum dengan debit air 20 lt/dt.

Tahun 1996 2001Dengan menggunakan dana PDAM Tirtamarta telah mampu:1) Merehabilitasi gedung PDAM2) Pembuatan Instalasi Pengolahan Air pengganti Aerasi bawah tanah.3) Redrilling sumur dalam sebanyak 8 buah dan pembuatan sumur dalam baru sejumlah 8 buah serta pembuatan control untuk sumur dalam area Bedog, Karanggayam, dan Ngaglik.

Tahun 2002 sekarang1) Tahun 2002 pembuatan Instalasi Pengolahan Air Bedog dengan kapasitas 200 lt/dt.2) Tahun 2005 pembuatan Instalasi Pengolahan Air Karanggayam dengan kapasitas 150lt/dt.3) Tahun 2005 pembuatan Gedung Pertemuan PDAM Tirtamarta.4) Tahun 2006 tanggap darurat adanya gempa bumi 27 Mei 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan memberikan bantuan.5) Tahun 2007 pembuatan Instalasi Pengolahan Air di Pengok Gondokusuman dengan kapasitas 40 lt/ dt.6) Tahun 2006 pembuatan Instalasi Pengolahan Air Gemawang dengan kapasitas 200 lt/dt.7) Tahun 2010 pembuatan Instalasi Pengolahan Air di Bener dengan kapasitas 30 lt/ dt.

4. Produk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengolah dan memproduksi air minum sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan No 492 Tahun 2010. Adapun tujuan pembangunan PDAM Tirtamarta Yogyakarta yaitu untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Yogyakarta, sesuai yang tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 Tentang PDAM Tirtamarta.

B. Manajemen Industri1. Struktur Organisasi Perusahaan Dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta disebutkan dalam pasal 8 bahwa organ dan kepegawaian terdiri dari:a. Walikota selaku pemilik modalb. Dewan Pengawasc. Direksi Dijelaskan dalam pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2014 tentang PDAM Tirtamarta bahwa Direksi diangkat oleh Walikota atas usul Dewan Pengawas. Pengangkatan Direksi ditetapkan dengan Keputusan Walikota, dimana persyaratan Calon Direksi dijelaskan dalam Pasal 10 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2014.Tugas dan wewenang Direksi sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 13 yaitu:a. Menyusun rencana, melakukan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional.b. Membina pegawaic. Mengurus dan mengelola kekayaand. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangane. Menyusun Rencana Strategis Bisnis 4 (empat) tahunan yang disahkan oleh Walikota melalui usulan Dewan Pengawas.f. Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan

Gambar 1. Struktur Organisasi PDAM Tirtamarta Yogyakarta

2. Kepegawaian Status pegawai yang ada di PDAM Tirtamarta Yogyakarta yaitu sebagai pegawai tetap dan pegawai kontrak. Pegawai kontrak dievalusai berdasarkan/ berbasis kinerja setiap tahunnya yang kemudian apakah akan kontrknya akan diperpanjang atau akan di putus. Sedangkan, pegawai PNS mempunyai jam kerja 7:30 15:30 WIB dengan usia pensiun 56 tahun. Kepegawaian di Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu bagian umum, bagian keuangan, bagian langganan, bagian produksi, bagian perencanaan, dan bagian distribusi C. Bagian Produksi Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta adalah bagian yang mengurusi air dari sumber air / air baku yang kemudian diolah melalui proses pengolahan sehingga didapat air yang memenuhi syarat kesehatan dan didistribusikan ke pelanggan. Adapun tugas pokok Bagian Produksi adalah menjaga kualitas dan kuantitas air sehingga pelanggan merasa puas karena air dapat mengalir secara terus menerus dan kualitas air memenuhi standar air bersih yang ditentukan Permenkes No. 416 / Menkes / Per / IX / 1990 dan Air Minum yang ditentukan Kepmenkes No. 907 / MENKES / SK / VII / 2002.1. Struktur Organisasi Bagian Produksi Sistem manajemen industri pada bagian produksi dapat kami pelajari lebih banyak karena kegiatan praktik industri kami lakukan di bagian produksi. Sebagai tindak lanjut dari tugas pokok, bagian produksi perlu memberikan laporan, saran, pendapat, dan pertimbangan kepada Direktur Bidang Teknik. Semua itu dimaksudkan untuk dapat dilakukan pemantauan dan bahan evalusai pelaksanaan tugas yang telah dikerjakan. Guna memudahkan koordinasi dari pelaksanaan tugas tugas tersebut di bentuklah struktur organisasi.

Gambar 2. Struktur Organisasi Bagian Produksi

2. Tugas dan Jabatan Tugas tugas Kepala Bagian dan Kepala Seksi berpedoman pada keputusan Walikota sebagai Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 162/KD/1987 yaitu:a. Tugas Kepala Bagian Membantu Direktur Bidang Teknik dalam menyusun anggaran perusahaan yang menyangkut kegiatan bagiannya. Menyusun jadwal produksi untuk mencapai efisiensi dan efektifitas produksi air. Mengatur kegiatan produksi dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas produksi air. Menyelenggarakan pengolahan air dan laboratorium untuk menghasilkan air minum sesuai dengan standar yang ditentukan. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan instalasi produksi. Menyelanggarakan penelitian dan usaha menemukan dan mengembangkan sumber air dan melaporkan hasilnya kepada direksi. Menjamin kelancaran hubungan baik dengan instansi yang berhubungan dengan pengolahan air. Mengkoordinasikan penyusun dan penyajian data produksi air. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan dibidang produksi serta mengusulkan perbaikan/ penyempurnaan kepada Direktur Bidang Teknik. Mengawasi kegiatan seksi seksi yang dipimpin.

b. Tugas Seksi Produksi Mengatur kegiatan poduksi dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas produksi air. Mengatur pemberian bahan kimia untuk menghasilkan air minum yang memenuhi standar. Melaksanakan pengawasan atas kualitas dan volume hasil produksi. Mengatur kegiatan pengamanan instalasi sumber air, perpompaan, dan pengolahan yang berada dalam seksinya. Mengatur pemeliharaan lingkungan kerja. Mengawasi kegiatan koordinator koordinator yang dipimpin. Menyampaikan laporan bulanan, saran, pendapat, dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Produksi. Mengatur kegiatan produksi, jam kerja pompa di sumur sumur dan pemberian bahan teknik di Instalasi Pengolahan Air Bedog, Karanggayam, Ngaglik, Kotagede, dan Pengok.

c. Tugas Seksi Pemeliharaan Instalasi Produksi dan Laboratorium Menyusun rencana kerja Menyampaikan laporan bulanan, saran, pendapat, dan pertimbangan kepada Kepala Bagian Produksi. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium. Menyelenggarakan administrasi pemeliharaan dan perbaikan instalasi produksi. Mengadakan usaha untuk menentukan komponen instalasi produksi yang paling efisien dan efektif dalam operasi. Mengatur dan memelihara instalasi perpompaan agar kapasitas produksi air sesuai dengan kapasitas sumber. Dalam upaya mempertahankan kapasitas sumber air dan meningkatkan pelayanan, perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan pompa sekaligus sumber air/ sumur. Kapasitas produksi air bulan sebelumnya perlu dipantau dan dibandingkan dengan kapasitas produksi pada bulan berjalan untuk keperluan pemeliharaan dan perawatan sumber air.

D. Jenis Pekerjaan di PDAM Tirtamarta Yogyakarta PDAM Tirtamarta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan air. Perusahaan ini setiap harinya melakukan pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Yogyakarta. Untuk melakukan pengolahan air dan memberikan pelayanan yang lebih baik perlu adanya pembagian tugas dimana salah satunya yaitu bagian produksi. Pada bagian Produksi terdapat bidang pekerjaan perawatan pompa dan pemeliharaan instalasi listrik perpompaan. Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan sumber air baku (sumur), pompa produksi, serta sistem kontrolnya. Selain itu, bagian ini juga harus dapat memastikan pompa bekerja dengan maksimal dan apabila terjadi gangguan harus segera dapat diatasi sehingga pasokan air ke pelanggan tetap terpenuhi.

E. Peralatan dan Bahan yang Diperlukan Untuk Mewujudkan Produk yang Diharapkan Bahan utama dalam proses produksi di PDAM Tirtamarta Yogyakarta yaitu air baku. Air baku diambil langsung dari sumber mata air dan sumur dangkal maupun sumur dalam. Untuk medapatkan kualitas air yang siap dikonsumsi maka diperlukan beberapa peralatan yang digunakan. Peralatan yang digunakan di PDAM Tirtamarta Yogyakarta untuk memproduksi air siap konsumsi yaitu:1. Pompa SubmersiblePompa Submersible digunakan untuk mengambil air baku dari sumur dalam, yang selanjutnya dilakukan pengolahan di Instalasi Pengolahan Air.

2. Pompa SentrifugalPompa Sentrifugal digunakan untuk mengambil air baku dari sumur dangkal, yang selanjutnya dilakukan pengolahan di Instalasi Pengolahan Air.

3. Instalasi Pengolahann AirInstalasi Pengolahan Air terdiri dari beberapa tahapan proses pengolahan air yang bertujuan agar mendapatkan air yang bersih dan siap digunakan untuk keperluan sehari-hari.4. Bak Penampung (Resevoir)Sebagai tempat penyimpanan air setelah dilakukan pengolahan yang siap didistribusikan ke pelanggan/konsumen.

5. Pompa ResevoirPompa Resevoir digunakan untuk mengalirkan dan mendistribusikan air bersih dari bak reservoir ke konsumen.

6. PipaPipa digunakan untuk penyaluran air dari sumber air ke pengolahan air, maupun dari pengolahan ke pelanggan/ konsumen

BAB IIIKEGIATAN KEAHLIANA. Kegiatan Industri Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta merupakan BUMD yang mempunyai tugas dan wewenang dalam pengolahan dan penyediaan air khususnya untuk wilayah Yogyakarta. Tugas umum dari PDAM yaitu mengadakan pelayanan pelanggan, produksi, dan distribusi air bersih. Produksi air yang dilakukan secara terus menerus, mengharuskan peralataan produksi selalu dalam keadaan baik sehingga diperlukan pengecekan dan perawatan peralatan secara berkala. Adapun kegiatan yang perlu dilakukan yaitu perawatan sumur produksi, pengontrolan pompa produksi disetiap sumur, perbaikan panel kontrol jika terjadi kerusakan, sampai perawatan Instalasi Pengolahan Airnya. Selama pelaksanaan Praktik Industri di PDAM Tirtamarta Yogyakarta pada bagian instalasi listrik perpompaan, kegiatan harian yang dilakukan adalah membantu teknisi dalam melaksanakan tugasnya, yaitu melakukan perawatan dan pemeliharaan pompa beserta perbaikan panel kontrolnya. 1. Pemeliharaan dan Perbaikan Pompa Salah satu jenis pompa yang digunakan oleh PDAM Tirtamarta Yogyakarta untuk pengambilan air baku yaitu pompa Submersible atau yang sering disebut pompa benam. Disebut pompa benam karena pemasangan pompanya harus dibenamkan ke dalam air atau sumur, dan apabila dihidupkan dalam udara terbuka dapat mengakibatkan kerusakan pada motor. Oleh karena itu, perawatan secara rutin sangat diperlukan supaya pompa produksi tidak cepat rusak dan dapat bekerja secara terus menerus. Perawatan pompa merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh bagian pemeliharaan sumur dan instalasi listrik. Kegiatan yang dilakukan yaitu membersihkan zat besi (Fe) yang menempel pada pompa dan pipa. Zat besi perlu dibersihkan karena menyebabkan pompa tidak dapat bekerja secara maksimal dan mengakibatkan debit air baku yang dihasilkan berkurang. Perawatan pompa dilakukan secara rutin yaitu setiap 6 bulan sekali, namun ada juga yang dilakukan perawatan setiap 3 bulan sekali. Hal ini dikarenakan konstruksi tanah dan kandungan zat besi disetiap wilayah yang berbeda beda. Sumur sumur untuk Pengolahan Air di Bedog misalnya yang mempunyai kandungan zat besi yang cukup tinggi daripada sumur pada Pengolahan Air di wilayah yang lainnya. Selain perawatan pada pompa, sumur sumur disetiap Instalasi Pengolahan Air yang mengalami pendangkalan juga perlu dilakukan perawatan. Pendangkalan pada sumur ini selain disebabkan karena lumpur juga disebabkan karena banyaknya kandungan zat besi yang ada pada sumur. Kegiatan perawatan sumur pengolahan air minum ini disebut dengan redevelop.

2. Perawatan dan Perbaikan Panel Kontrol Kegiatan yang lainnya yaitu perawatan dan perbaikan panel kontrol. Kegiatan ini berbeda dengan perawatan pompa dan sumur yang dilakukan secara rutin. Perawatan dan perbaikan panel hanya dilakukan jika terjadi gangguan atau kerusakan pada panel. Di luar itu hanya dilakukan pengecekan fungsi komponen pada saat melakukan perawatan pompa dan sumur. Adapun yang dilakukan pada saat perawatan dan perbaikan panel kontrol biasanya sebatas pengecekan arus listrik, tegangan listrik, pengecekan tahanan (resistance) isolasi, dan penggantian beberapa komponen yang tidak berfungsi. Ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada komponen yang lainnya terutama untuk menghindari kerusakan pada motor pompa Submersible.

B. Proses Produksi dan Proses Jasa1. Sumber Air Baku Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi di PDAM Tirtamarta Yogyakarta sudah pasti yaitu air. Air yang yang akan masuk dalam proses pengolahan disebut air baku. Air baku diperoleh dari sumber mata air alami dan sumur buatan, baik sumur dalam maupun sumur dangkal. Air baku di PDAM Tirtamarta Yogyakarta diperoleh dari berbagai sumber mata air. Kurang lebih terdapat 51 unit sumber mata air yang dibuat untuk mendapatkan air baku yang akan diolah. Air inilah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah Yogyakarta. Adapun rincian dari sumber mata air yang ada di PDAM Tirtamarta Yogyakarta yaitu:a. Air PermukaanSungai yang digunakan pada Instalasi Penjernihan Padasan

b. Air Tanah1) Mata Air Umbul Wadon Karanggayam I

2) Sumur Dangkal Sumur Bedoyo (Sistem Gravitasi) Sumur Besi I dan II (Sistem Gravitasi) Kentungan (Tgl 4 September 2001 sumur dimatikan) Sumur Jongkang (Sistem Pompa Listrik) Sumur Winongo (Sistem Pompa Listrik) Sumur Karanggayam II (Sistem Pompa Listrik) Sumur Karangwuni (Sistem Pompa Listrik) Sumur Nandan (Sistem Pompa Listrik) Sumur Candi (Sistem Pompa Listrik) Sumur Bulusan (Sistem Pompa Listrik)

c. Sumur Dalam1) Daerah Bedog terdapat 15 unit 2) Daerah Karanggayam terdapat 5 unit3) Daerah Ngaglik terdapat 8 unit4) Daerah Kotagede terdapat 2 unit5) Daerah Pengok terdapat 2 unit6) Daerah Gemawang terdapat 2 unit7) Daerah Candi/ Pedak terdapat 2 unit

2. Proses Pengolahan Air Pengolahan air merupakan salah satu proses produksi yang dilakukan untuk mendapatkan air yang siap konsumsi. Dalam proses ini terdapat beberapa tahap pengolahan yang dilakukan. Setiap tahap pengolahan yang dilakukan mempunyai fungsi dan tujuan berbeda. Tahap tahap pengolahan air inilah yang disebut dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Terdapat 8 unit Instalasi Pengolahan Air di PDAM Tirtamarta yang digunakan dalam proses pengolahan air, yaitu Instalasi Pengolahan Air Kedung Sriti, Padasan, Gemawang, Bedog, Bener, Karanggayam, Pengok, dan Kotagede. Bagian dan fungsi peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan air oleh PDAM Tirtamarta Yogyakarta di Instalasi Pengolahan Air Karanggayam dan Bedog yaitu:a. Sumur Produksi Sumur produksi digunakan untuk mendapatkan air baku. Air dari sumur inilah yang kemudian akan diolah ke tahap selanjutnya. Adapun mengenai data sumur produksi dapat dibaca pada bagian sumber air baku di bab 3 atau dalam lampiran.b. Aerator Pada bagian aerator ini terdapat suatu proses yang disebut dengan proses aerasi. Proses aerasi adalah proses dimana air dapat berkontak langsung dengan udara. Tujuan dari proses aerasi antara lain: Menyempurnakan proses oksidasi terhadap (Oksigen) Menurunkan kandungan (Karbon Dioksida) Menurunkan kandungan Fe (Zat Besi ) dan Mn (Mangaan) Menghilangkan zat penyebab rasa dan bau

Gambar. Aerator

c. Detensi Detensi adalah proses pengolahan air dengan cara memasukkan air ke dalam bak detensi dengan tujuan mengendapkan dan menghilangkan partikel pertikel yang terkandung di dalam air dan memiliki berat jenis lebih besar dari air. Tujuannya supaya ketika air masuk ke proses selanjutnya kandungan partikel ini sudah berkurang.

d. Sand Filter Sand filter merupakan sistem penyaringan menggunakan medium pasir. Pada proses ini air dibersihkan dengan dilewatkan melalui pasir halus. Terdapat dua jenis pasir yang digunakan dalam proses penyaringan yaitu:1) Pasir kecil dengan ukuran 0,15 0,35 mm digunakan untuk penyaringan dengan kecepatan penyaringan rendah ( 0,1 0,3 m / jam = 2 10 m3 / m2 / hari )2) Pasir sedang dengan ukuran 0,6 1,2 mm digunakan untuk penyaringan dengan kecepatan penyaringan tinggi (5 15 m3 / m2 / jam 120 360 M3 / m2 / hari )

e. Khlorinator Kholirnator merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatur pemakaian gas khlor dari tabung dan kemudian gas tersebut dicampurkan ke dalam air sebelum masuk ke reservoir. Proses ini disebut dengan proses khlorinasi atau proses pencampuran gas khlor dengan air. Kadar gas khlor yang digunakan yaitu 100% khlor atau gas khlor murni. Adapun tujuan dari proses ini yaitu untuk membunuh mikroorganisme/ bakteri penyebab penyakit yang terkandung dalam air. Oleh karena itu proses ini juga sering disebut desinfeksi.

Gambar. Khlorinator

f. Reservoir Reservoir adalah tempat penampungan air sebelum didistribusikan ke konsumen. Tempat penampungan air ini tertutup atau dilapisi dengan tanah untuk menjaga kondisi dan kualitas air hasil pengolahan. Tingkat pH air yang ada di reservoir harus di antara 6,5 8,5 tidak boleh kurang atau lebih. Ada 5 Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtamarta Yogyakarta yang menggunakan reservoir yaitu:1) Instalasi Pengolahan Air Bedog IPA Bedog mempunyai reservoir dengan kapasitas penampungan air 2500 m3. Air ini yang kemudian didistribusikan untuk konsumen daerah Yogyakarta bagian barat. Air yang didistribusikan merupakan hasil pengolahan dari sumur dalam sebanyak 15 unit.

2) Instalasi Pengolahan Air Gemawang IPA Gemawang mempunyai reservoir dengan kapasitas penampungan air 4000 m3. Air yang ada di reservoir Gemawang ini kemudian didistribusikan untuk konsumen daerah Yogyakarta bagian tengah. Air yang didistribusikan merupakan hasil pengolahan dari sumur dangkal (3 unit), sumur dalam (8 unit), dan sebagian dari mata air Umbul Wadon. 3) Instalasi Pengolahan Air Karanggayam IPA Karanggayam mempunyai reservoir dengan kapasitas penampungan air 1000 m3. Air yang ada di reservoir Karanggayam ini didistribusikan untuk konsumen daerah Yogyakarta bagian timur. Air yang didistribusikan merupakan hasil pengolahan dari mata air Karanggayam I dan 5 unit sumur dalam.

4) Instalasi Pengolahan Air Kotagede IPA Kotagede mempunyai reservoir dengan kapasitas penampungan air 200 m3. Air yang ada di reservoir Kotagede ini didistribusikan untuk konsumen daerah Yogyakarta bagian selatan. Air yang didistribusikan merupakan hasil pengolahan dari 3 unit sumur dalam. ( Sumur Kd.3 dimatikan karena mengandung bakteri Coli )

5) Instalasi Pengolahan Air Pengok IPA Pengok mempunyai reservoir dengan kapasitas penampungan air 150 m3. Air yang ada di reservoir Pengok ini pendistribusiannya sama dengan IPA Gemawang, yaitu daerah Yogyakarta bagian tengah. IPA Pengok ini digunakan untuk membantu IPA Gemawang apabila air yang diproduksi berkurang. Air yang didistribusikan merupakan hasil pengolahan dari 2 unit sumur dalam.

Gambar . Instalasi Pengolahan Air

C. PembahasanPada BAB selanjutnya

BAB IVPEMBAHASAN

A. Pendahuluan Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terprogram terhadap peralatan hingga mencapai kondisi yang dapat diinginkan serta dapat diterima. Pada umumnya tujuan perawatan yaitu untuk menjamin kesiapan operasi suatu peralatan, memperpanjang usia pakai peralatan, dan untuk menjamin daya guna dan hasil produksi. Salah satu peralatan yang perlu perawatan adalah pompa Submersible. Pompa ini digunakan untuk mengambil air baku dari sumur dalam yang selanjutnya dilakukan pengolahan. Cara pemasangan pompa ini harus ditenggelamkan ke dalam air sehingga sering sekali penyebab kerusakan karena zat besi (Fe) yang terkandung dalam air baku mengendap dibagian bagian pompa. Di PDAM Tirtamarta Yogyakarta khususnya bagian pemeliharaan pompa terdapat dua jenis perawatan yaitu perawatan terencana atau rutin dan perawatan darurat. Perawatan terencana lebih bersifat pencegahan (Preventif) terjadinya kerusakan pada sebuah peralatan, sedangkan perawatan darurat lebih ke perbaikan peralatan (mengganti dan menyetel) untuk memenuhi kondisi standar peralatan tersebut. Perawatan terencana biasanya dilakukan pada pompa pompa yang terpasang pada sumur produksi. Perawatan terencana atau perawatan rutin dilakukan setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali, tergantung kondisi air baku dan lokasi sumur. Perawatan rutin dilakukan untuk menjaga kondisi pompa dan menjaga kuantitas debit air baku. Kemudian perawatan darurat biasanya dilakukan untuk panel kontrol dan sumur produksi. Perawatan panel kontrol biasanya hanya dilakukan penggantian komponen yang rusak, sedangkan untuk perawatan sumur dilakukan ketika endapan zat besi sudah cukup banyak. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan perawatan darurat dilakukan pada pompa Submersible.B. Tujuan Perawatan Tujuan dilakukan perawatan dan perbaikan pada pompa Submersible, panel kontrol, dan sumur produksi yaitu:1. Mencegah terjadinya kerusakan berat dan mendadak pada pompa dan peralatan lainnya2. Supaya pompa Submersible selalu dalam kondisi prima3. Mengoptimalkan daya kerja dan memperpanjang usia pompa Submersible4. Mencegah pengurangan efesiensi kerja pompa Submersible5. Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan

C. Prosedur Perawatan Prosedur perawatan dan perbaikan pompa, sumur, serta panel yang ada di PDAM Tirtamarta adalah sebagai berikut :Kerusakan PeralatanPemeliharaan dan PerbaikanPemeliharaan LapanganSPK

1Kepala Bagian Produksi

2Kepala Seksi Pemeliharaan Instalasi Produksi dan Lab

234

Gudang

Keterangan :1. Ketika pegawai produksi yang ada disetiap Instalasi Pengolahan Air menemukan gangguan atau kerusakan, maka Kepala Bagian Produksi membuat Surat Perintah Kerja ( SPK ) yang kemudian diajukan kepada Kepala Seksi Pemeliharaan Instalasi Produksi dan Lab.2. Selanjutnya bagian pemeliharaan lapangan melakukan pengecekan untuk menentukan tindakan pemeliharaan yang perlu dilakukan.3. Bila pekerjaan memerlukan pergantian spare part, maka kepala seksi membuat surat permohonan penggantian material yang diperlukan ke bagian gudang.4. Setelah pekerjaan selesai, petugas bagian pemeliharaan lapangan membuat laporan tertulis maupun lisan kepada kepala seksi pemeliharaan instalasi produksi dan lab.

D. Pemeliharaan dan Perbaikan Pompa Submersible1. Data UmumTabel 1. Spesifikasi Pompa dan Motor Submersible

Tabel 2. Data Pompa Submersible TerpasangNoType PompaStgLokasi SumurType MotorDayaMotorKeterangan

1SP 277B 8MS 60007,51 BH

26N 8MS 60007,5SP 45-6 = 2BH

B 9MS 60007,5

3SP 46 5N -7MS 60007,5SP 46-5 =1 BH

4SP 603B -5MS 40005,5SP 60-3 = 8 BH

Pengok 2MS 40005,5

K-5MS 60005,5

B -13Ms 40005,5

B11Ms 40005,5

B 7MS40005,5

Gmw ResMS 40005,5

4KD 2MS 60007,5SP 60- 4 =1 BH

5B 2MS 60009,2SP 60-5 = 2 BH

Gmw MesMS 60009,2

BR 2MS 60009,2

6AMS 600011SP 60 -6 = 1 BH

5SP 75 4N 9FRANKLIN11SP 75 - 4 = 5 BH

BLMS 600011

B 1MS 600011

B 4MS 600011

B 10MS 600011

6SP 77 2KD 1MS 60007,5SP 77-2 = 2BH

B3MS 60007,5

3N 5MS 600011SP 77-3 = 11 BH

N 6MS 600011

K 3 MS 600011

K 4MS 600011

K 6FRANKLIN11

B 6MS 600011

BR 1MS 600011

Pengok 1MS 600011

K 1MS 600011

GMS 600011

74N 3MS 600015SP 77 -5 = 3 BH

N 4MS 600015

N 10MS 600015

8SP 120 1JongkangMS 60007,5SP 120 -1 = 2 BH

KG ResMS 60007,5

9NK 100-200Jongkang 2Elektrim11

NK 50-200NandanElektrim2

NK 50-200KG detensiElektrim3

NK 40-200CandiElektrim1,5

2. Komponen Pompaa. Motor Penggerak Motor penggerak yang digunakan yaitu jenis motor induksi 3 fasa. Motor ini dipasang paling bawah dari rangkaian dan untuk menggerakkan motor perlu dialiri arus listrik dari permukaan. Motor penggerak ini berfungsi untuk menggerakkan pompa atau impeller dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Sebelum dilakukan pemasangan, motor penggerak diisi dengan cairan tertentu yang biasanya jenis cairannya sudah ditentukan oleh pabrik. Cairan yang digunakan harus jernih, tidak mengandung bahan kimia, tahanan listrik tinggi, dan tahan panas. Untuk teknisi PDAM Tirtamarta biasanya menggunakan air accu untuk mengisi motor. Adapun kegunaan dari pemberian cairan itu antara lain: Sebagai pelumas Sebagai tahanan isolasi Sebagai media penghantar panas motor yang ditimbulkan oleh perputaran rotor ketika motor tersebut sedang bekerja.

b. Unit Pompa Unit pompa tersusun dari 4 bagian utama yaitu impeller, diffuser, shaft (tangkai poros), dan housing (rumah pompa). Di dalam rumah pompa terdapat sejumlah stages atau tahapan dimana setiap stages terdiri dari satu impeller dan satu diffuser. Impeller merupakan bagian yang bergerak (rotor), sedangkan diffuser adalah bagian yang diam (stator). Seluruh stages disusun secara vertikal, dimana setiap stages atau tahap dipasang tegak lurus pada poros pompa yang berputar pada rumah pompa. Jumlah stages yang terpasang pada setiap pompa berkorelasi langsung dengan total Head Capacity (Daya dorong) pompa tersebut. Dapat diartikan juga semakin banyak stages maka daya dorong pompa akan semakin besar tentu harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Bagian unit pompa ini merupakan salah satu bagian yang perlu dilakukan perawatan secara rutin. Hal ini karena pada bagian impeller dan diffuser sering terjadi endapan zat besi (Fe). Apabila terjadi endapan maka daya dorong pompa akan menurun, debit air akan berkurang, dan dapat merusak motor.

3. Pemeliharaan Pompaa. Kegiatan Pemeliharaan pompa benam (Submersible) dilakukan secara rutin setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali. Perbedaan waktu perawatan ini dikarenakan kandungan zat besi yang terkandung dalam air baku berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Semakin tinggi zat besi yang terkandung dalam sumur maka perawatan dilakukan lebih intensif. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan pompa Submersible antara lain:1) Memeriksa tahanan isolasi motor pompa Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel adalah Insulation Resistance Testers atau teknisi sering menyebutnya dengan Megger (MegaOhm). Besar tahanan isolasi pada motor pompa yang diizinkan yaitu harus di atas 5 Mega-Ohm. Adapun tujuan dari pemeriksaan tahanan isolasi antara lain: Untuk mengukur serta menguji besarnya nilai tahanan isolasi pada kumparan motor pompa dan suatu instalasi listrik Untuk mengetahui apakah terdapat hubung langsung (short cicuit) pada sebuah instalasi listrik misalnya antar fasa fasa atau fasa nol (ground) Untuk mengetahui kondisi lilitan motor listrik apakah masih baik atau sudah rusak. Pengukuran tahanan isolasi memang perlu dilakukan karena buruknya suatu insulasi jaringan atau motor listrik dapat mengakibatkan terjadinya arus bocor dan motor listrik terbakar sehingga mengganggu proses produksi.

2) Penggantian cairan pendingin pompa Submersible Cairan pendingin merupakan cairan yang dimasukkan ke dalam motor penggerak. Selan sebagai pendingin cairan ini juga sebagai isolator dan penyerap panas pada waktu motor bekerja. Jenis cairan pendingin yang biasa digunakan yaitu air Accu. Air ini perlu diganti atau diisi ulang karena cairan pendingin dapat habis dalam jangka waktu tertentu.3) Membersihkan zat besi (Fe) Zat besi merupakan salah satu zat yang terkandung pada air yang berwarna coklat kekuning kuningan dan membuat air baku menjadi keruh. Zat besi ini dalam jangka waktu tertentu akan menempel dan mengendap pada motor penggerak, unit pompa, serta pipa. Apabila kondisi seperti ini didiamkan terus menerus maka endapan akan menutupi impeller dan pipa sehingga debit air yang dihasilkan berkurang. Selain itu, motor penggerak juga akan bekerja semakin berat. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan pada motor penggerak, unit pompa, dan pipa. Cara membersihkan endapan zat besi dapat menggunakan jeruji besi atau obeng minus. Jeruji dibuat sedemikian rupa sehingga mudah digunakan untuk membersihkan endapan zat besi yang menempel pada impeller dan diffuser. Untuk mengurangi zat besi yang mengendap perlu juga dilakukan perawatan pada sumur yang biasanya disebut dengan redevelop.

b. Proses Perawatan Pompa Seperti sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa motor pompa Submersible harus dilakukan perawatan. Adapun langkah langkah dalam proses perawatan pompa yaitu:1) Menyediakan spare parts pompa yang akan dinaikkan, yang biasanya disiapkan yaitu Impeller dan diffuser.2) Menyiapkan peralatan yang digunakan seperti: Katrol/ Crane Listrik Tas peralatan (Obeng +, Obeng -, Kunci Pas, dll) Kunci pipa Air accu3) Pengukuran debit air dan keadaan permukaan air setelah produksi atau DWL (Dinamic Water Level) sebelum pompa dinaikkan4) Angkat motor pompa Submersible dari dalam sumur dengan cara melepas pipa satu per satu5) Lepas semua Impeller dan diffuser, kemudian bersihkan Fe (Zat Besi) yang mengendap6) Bersihkan juga bagian dalam pipa apabila terdapat endapan Fe yang cukup banyak7) Cek tahanan isolasi dan kondisi motor apakah masih baik atau sudah rusak. Pengecekan dapat dilakukan sebelum motor diangkat melalui panel kontrol. Tahanan isolasi motor yang diizinkan adalah di atas 5 Mega Ohm8) Apabila motor masih dalam kondisi baik, pasang kembali Impeller dan diffuser yang sudah dibersihkan9) Lakukan pengukuran keadaan permukaan air sebelum pompa hidup atau SWL (Static Water Level), kemudian turunkan lagi pompa ke dalam sumur.10) Lakukan uji coba dan cek debit air yang dihasilkan. Apakah ada peningkatan atau tidak? 11) Apabila debit air sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka proses perawatan selesai

4. Kerusakan dan Perbaikan Pompaa. Pompa Tidak BekerjaAda beberapa kemungkinan penyebab mengapa motor pompa Submersible tidak bekerja. Beberapa kemungkinan tersebut antara lain:1) Tidak ada power supplyPerbaikan: menghubungkan motor pompa dengan sumber listrik PLN atau sumber listrik dari Genset.

2) Beban lebih pada pompaPenyebab: Arus start terlalu besar, motor berhenti mendadak, terjadi hubung singkat, terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.Perbaikan: Dilakukan perawatan secara rutin pada pompa, menambahkan komponen sistem pengaman, memperbaiki arus starting.

3) Sekring putusFungsi: Sebagai pengaman motor Submersible beserta instalasinya apabila terjadi arus hubung singkat dan beban lebih.Penyebab: Terjadi hubung singkat pada instalasi ataupun terjadi kelebihan beban pada pompa.Perbaikan: Mengganti dengan sekring yang baru. Apabila sekring yang baru juga putus maka perlu dilakukan pengecekan pada instalasi listrik dan tahanan isolasi pada motor.

4) Circuit Breaker / No Fuse Braker TrippedFungsi: Sebagai pengaman motor Submersible beserta instalasinya apabila terjadi beban lebih pada pompa.Penyebab: Terjadinya hubung singkat, terjadi beban lebih, akan dilakukan perbaikan pada panel kontrolPerbaikan: Mengembalikan tuas atau me-reset pada posisi ON lagi.

5) Thermal Overload Relay TrippedFungsi: Sebagai proteksi motor Submersible dari beban lebih.Penyebab: Terjadi beban lebih pada motor pompa atau terjadi drop tegangan sumber listrik.Perbaikan: Reset Thermal Overload Relay. Jika TOlR tetap trip, cek pada tegangan sumber PLN dengan toleransi kenaikan dan penurunan tegangan sebesar 10%.

6) Magnetic Contactor RusakFungsi: Magnetic Contactor berfungsi sebagai saklar listrik sekaligus pengendali motor Submersible.Penyebab: Korosi pada kontaktor dan usia alat yang sudah tua. Perbaikan: Lakukan pengecekan pada semua kontak utama dan kontak bantu apakah masih berfungsi sesuai fungsinya. Perbaiki atau ganti dengan kontaktor magnet yang baru apabila ada kerusakan.

7) Kabel Power (Drop cable) motor Submersible rusakFungsi: Menghubungkan sumber listrik dari permukaan sumur ke motor yang berada di dalam air (sumur).Penyebab: Kabel tertarik pada saat menurunkan pompa, sambungan kabel kurang baik sehingga terjadi kebocoran arusPerbaikan: Apabila kerusakan pada sambungan maka segera bongkar dan lakukan penyambungan ulang. Namun jika kerusakan berada pada kabelnya maka kabel perlu diganti dan tahanan isolasinya harus sesuai dengan standar.

b. Pompa Bekerja, Tapi Air Tidak Ada1) Katup pompa terutupPerbaikan: Buka katupnya2) Pompa kurang dalamPenyebab: Pompa tidak terendam dalam air, debit air di dalam sumur berkurang karena musim kemarauPerbaikan: Tambah kedalaman pompa dengan menambahkan pipa jika kapasitas motor masih memungkinkan karena semakin dalam pompa maka daya motor akan semakin besar.

3) Pompa rusakPenyebab: Unit pompa terdapat endapan Fe (Zat Besi), Impeller sudah rusak (berlubang), motor penggerak terbakarPerbaikan: Apabila hanya terdapat endapan Fe maka cukup dibersihkan kemudian dipasang lagi. Namun apabila ada bagian impeller yang berlubang maka pompa harus diganti atau dapat juga hanya dilakukan penggantian impeller yang rusak. Penggantian Impeller harus sesuai dengan tipe pompa yang akan diperbaiki. Apabia lilitan motor penggerak terbakar maka perlu diganti dengan yang baru.

c. Pompa bekerja namun berkurang kapasitasnya1) Kesalahan arah putaran pompa SubmersiblePenyebab: Kesalahan penyambungan, terbaliknya salah satu fasa pada kabel powerPerbaikan: Sambung kabel sesuai urutannya

2) Katup/ kran pelepasan tertutup sebagianPerbaikan: Buka katup pelepasan dan apabila diperlukan lakukan pembersihan atau penggantian

3) Pipa pelepasan tertutup Fe (Zat Besi) dan kotoran lainnyaPenyebab: Kandungan Fe yang banyak dan mengendap pada pipaPerbaikan: Bersihkan pipa menggunakan air bersih dan dilakukan penggantian pipa jika memang diperlukan.

4) Pompa dan Pipa sebagian tertutup FePenyebab: Kandungan Fe mengendap pada pompa dan pipaPerbaikan: Angkat pompa dari dalam sumur. Cek dan bersihkan pompa dari kotoran Fe yang mengendap, lakukan penggantian pompa jika diperlukan. Pipa pipa juga perlu dibersihkan dari kotoran Fe menggunakan air bersih.

5) Kebocoran pada PipaPenyebab: Kualitas pipa yang kurang baik dan terjadinya korosi pada pipaPerbaikan: Cek pipa. Perbaiki/ tambal menggunakan las jika masih memungkinkan. Namun jika tidak memungkinkan ganti pipa dengan yang baru supaya dampaknya tidak semakin parah.

6) Pompa rusakPenyebab: Unit pompa terdapat endapan Fe (Zat Besi), Impeller sudah rusak (berlubang)Perbaikan: Apabila hanya terdapat endapan Fe maka cukup dibersihkan kemudian dipasang lagi. Namun apabila ada bagian impeller yang berlubang maka pompa harus diganti atau dapat juga hanya dilakukan penggantian impeller yang rusak. Penggantian Impeller harus sesuai dengan tipe pompa yang akan diperbaiki.

d. Pompa Sering Hidup dan Mati1) Diferensial dari saklar tekanan antara tekanan awal dan akhir terlalu kecilPerbaikan: Tambah diferensial. Akan tetapi, tekanan akhir tidak boleh melebihi tekanan operasi pada tangki dan tekanan awal harus cukup tinggi untuk memastikan pasokan air cukup.

2) Elektroda water level tidak terpasang dengan benarPerbaikan: Sesuaikan jarak elektroda untuk memastikan waktu yang tepat antara pompa hidup dan pompa mati. Lihat instalasi dan cara kerja dari peralatan otomatis yang digunakan. Jika jarak antara stop dan start tidak dapat diubah secara otomatis, kapasitas pompa dapat dikurangi menggunakan katup pengatur debit air.

3) Katup pada pompa bocorPerbaikan: Angkat pompa dari dalam sumur dan bersihkan katup pada pompa. Apabila tidak memungkinkan untuk maka lebih baik diganti dengan yang lain.

4) Volume udara dalam tangki terlalu kecilPerbaikan: Atur volume tekanan udara dalam tangki sesuai sesuai dengan petunjuk instalasi dan operasi.

5. Sistem Pengaman Pompa Submersible Untuk menghindari kerusakan kerusakan parah pada pompa maka dipasang beberapa pengaman di dalam panel kontrol. Adapun beberapa jenis pengaman pompa yang digunakan yaitu:a. SekringSekring digunakan untuk mengamankan motor pompa dari arus hubung singkat dan arus beban lebih.b. MCCB/ NFBAlat ini digunakan untuk melindungi motor pompa dari kelebihan beban.c. PFR

d. WLC

e. Flow Switch

E. Pemeliharaan SumurSumur merupakan bagian yang penting dari proses pengolahan air di IPA PDAM Tirtamarta. Dari sumur inilah air baku didapatkan untuk dilakukan pengolahan. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan sumur sangatlah penting. Sumur dirawat dan dibersihkan karena kandungan Fe di dalam air sumur semakin banyak. Kandungan Fe inilah yang juga mengendap pada unit pompa dan menghambat kinerjanya. Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum dilakukan perawatan pada sumur, antara lain:1. IndikatorTerdapat beberapa indikasi sebuah sumur untuk segera dilakukan perawatan:a. Air baku menjadi keruh karena kandungan Fe yang cukup banyak terbawa ke atasb. Endapan Fe di dalam pipa sudah banyakc. Debit air berkurang d. Arus pada motor listrik bertambah besar karena pompa bekerja lebih berat

2. Proses Perawatana. Persiapan1) Menyiapkan peralatan yang digunakan seperti: Katrol/ Crane Listrik Tas peralatan (Obeng +, Obeng -, Kunci Pas, dll) Kunci pipa Kompresor2) Catat spesifikasi pompa yang akan dinaikkan dan debit air yang dihasilkan sebelum di redevlop3) Angkat pompa dan pipa dari dalam sumur4) Cek kondisi pompa, motor, dan pipa kemudian bersihkan endapan zat besinya.5) Masukkan pipa dengan ukuran lebih kecil yang digunakan untuk proses penyebulan/ kompresi sumur.

b. RedevlopRedevelop merupakan proses perawatan sumur dengan cara air yang ada di dalam sumur didorong keluar menggunakan kompresor. Proses ini dilakukan sampai lubang pada screen casing pipe bersih dari kotoran, utamanya bersih dari kandungan zat besi (Fe). Pasir lembut dari dalam sumur yang keluar merupakan salah satu tanda bahwa kondisi sumur sudah cukup bersih.Setelah proses di atas selesai, langkah selanjutnya yaitu memasukkan asam sitrat sebanyak 100 Kg ke dalam sumur. Kemudian diakukan pengadukan asam sitrat menggunakan kompresor. Proses ini bertujuan untuk merontokkan Fe yang terdapat di dalam sumur dan yang mengendap pada screen sumur. Sumur kemudian ditutup sementara dan diamkan selama 2 sampai 4 minggu.Setelah beberapa waktu, sumur kembali dibuka dan sumur kembali ditekan menggunakan kompresor dengan tekanan tinggi. Pada proses ini harus didapat kondisi air baku yang bersih. Air yang cukup jernih atau mendekati jernih merupakan tanda proses redevelop ini sudah selsai. Proses redevelop pada tahap ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.c. Menurunkan pompa1) Menyiapkan pompa dan peralatan yang digunakan2) Catat spesifikasi pompa yang akan diturunkan3) Turunkan pompa dengan kedalaman seperti pada awal dinaikkan 4) Lakukan pengujian pada pompa5) Catat debit air yang dihasilkan setelah dilakukan redevelop6) Apabila debit air ada kenaikan dan sesuai dengan yang diharapkan maka proses perawatan sumur selesai.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanDari pengalaman Praktik Industri selama 2 bulan (1 Juli 2014 sampai 31 Agustus 2014) dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :1. Perawatan peralatan produksi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas hasil olahan air yang baik dan sesuai standar.2. Perawatan rutin peralatan produksi diharapkan dapat mengurangi biaya perbaikan peralatan.3. Kualitas dan kuantitas air yang baik dan sesuai standar diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

B. Saran1. Untuk Fakultas Teknik UNYa. Jalin kerjasama dengan PDAM Tirtamarta Yogyakarta untuk keperluan penelitian.b. Pembekalan Praktik Industri perlu ditingkatkan kualitasnya.c. Mempererat kerjasama dengan pihak Industri supaya mahasiswa angkatan selanjutnya tidak kesulitan dalam mencari tempat praktik.

2. Untuk PDAM Tirtamarta Yogyakarta

a. Perlu dibuat matrikulasi perencanaan kegiatan perawatan dan perbaikan pompa untuk kegiatan rutin.b. Kelengakapn K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) perlu diperbaiki dan ditingkatkan.c. Kesadaran penggunaan peralatan keselamatan kerja perlu ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA