bab i

9
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan rahmatnyalah saya bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata etika umum .Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai etika dalam bertamu dan berkomunikasi dengan orang lain Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing penulis didalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk tersajinya makalah ini. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada bagi penulis .Sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.Sehingga etika dalam bertamu dan berkomunikasi dengan sesame dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Atas perhatiannya, Saya ucapkan terima kasih. Tulungagung 8 maret 2015 Penyusun

Upload: muhammad-ikhwanul-hakim

Post on 03-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

llllll

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan rahmatnyalah saya bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata etika umum .Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai etika dalam bertamu dan berkomunikasi dengan orang lainPenulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing penulis didalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk tersajinya makalah ini.Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada bagi penulis .Sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.Sehingga etika dalam bertamu dan berkomunikasi dengan sesame dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Atas perhatiannya, Saya ucapkan terima kasih.Tulungagung 8 maret 2015Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangDalam pembuatan makalah ini penyususn sengaja lebih banyak memaparkan tentang cara bertamu,menjenguk orang sakit dan berkomunikasi karena supaya dapat memudahkan para mahasiswa dalam mempelajari makalah ini. Agar para mahasiswa mengerti cara bertamu ,menjenguk orang sakit dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Dan semoga bsetelah membaca makalah ini, para mahasiswa dapat meneraokan di lingkungan dan dimanapun, Selain itu dosen dosen sangat menyadari pentingnya cara bertamu, menjenguk orang sakit dan berkomunikasi dengan sorang lain. I.3 Rumusan Masalah1. Cara mengunjungi orang sakit baik dirumah maupun di rumah sakit

2. Cara bertamu dimulai dari membuka pintu sampai pulang

3. Cara berkomunikasi dengan teman dan orang TUA

BAB IIPEMBAHASANA.PENGERTIAN CARA MENGUNJUNGI ORANG SAKIT

Pada umumnya orang yang sakit akan memiliki suatu perubahan sikap dari keadaan normalnya. Sikap yang berubah itu bisa bermacam-macam, bisa menjadi lebih sensitif, mudah marah, acuh tak acuh, menjadi lebih sopan, dan lain sebagainya.

Selain itu mungkin di sekitar orang yang sakit terdapat orang lain seperti orang tua, saudara, teman, kekasih, tetangga, tamu dan lain sebagainya baik yang sudah kita kenal maupun yang belum dikenal. Oleh sebab itu kita sebaiknya menjaga sikap dan sopan santun selama berkunjung ke orang yang sedang sakit tersebut agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan

B.CARA MENGUNJUNGI ORANG SAKIT

1. Hendaknya melakukan etika standar saat berkunjung ke rumah orang seperti mengetuk pintu/memencet bel dan mengucapkan salam dengan suara yang tidak terlalu keras.

2. Kunjungan dilakukan di waktu yang pantas. Apabila sedang dirawat di rumah sakit, maka harus sesuai dengan jam besuk yang diperbolehkan. Kalau di bulan Ramadan, hindari datang pada siang hari.

3. Mendekat pada orang yang sakit dan duduk di dekat kepalanya dan meletakkan tangan pada dahinya serta menanyakan keadaan dan apa yang diinginkannya.

4. Waktu berkunjung jangan terlalu lama agar tidak mengganggu si sakit atau keluarganya.

5. Jangan terlalu banyak bertanya pada si sakit karena hal itu akan membebani si sakit.

6. Mendoakan si sakit agar cepat sembuh. Salah satu doa yang dianjurkan adalah membaca:

1. Bersikap sopan dan ramah2. Memakai pakaian yang layak, sopan dan tidak mengundang syahwat3. Memberikan bantuan jika dibutuhkan4. Tidak mengganggu pasien dan penunggunya di rumah sakit atau klinik5. Jangan berkunjung jika yang sakit sedang tidur atau istirahat6. Mendoakan si sakit agar cepat lekas sembuh7. Niat berkunjung dengan ikhlas dan dengan itikad yang baik pula8. Tidak membawa makanan yang dilarang bagi si sakit9. Tidak menakut-nakuti yang sedang sakit akan penyakit yang diderita10. Jangan terlalu banyak bertanya pada si sakit karena hal itu akan membebani si sakit.11. Tidak melakukan tindak kejahatan12. Menghibur si sakit

Apabila orang yang kita kunjungi sedang sekarat dan seorang muslim maka ada baiknya kita bantu mengingatkan untuk mengucapkan dua kalimah syahadat laa ilaaha illalaah.

2 Tata Cara Bertamu1. Pengertian

Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat silaturrahim. Maksud orang lain disini bisa tetangga, saudara (sanak family), dan teman sebaya. Bertamu tentu ada maksud dan tujuannya, antara lain menyambung persaudaraan atau silaturrahim, menjenguk orang yang sedang sakit, ngobrol-ngobrol biasa, membicarakan masalah keluarga, atau membahas tentang musyawarah lingkungan.

Dengan mempererat tali silaturrahim pada sesama, berarti kita telah membina hidup rukun, menumbuhkan rasa kasih sayang, tolong menolong dan saling membantu antara sesama manusia. Selain itu, bertamu tidak saja menghubungkan tali persaudaraan tetapi juga akan banyak menambah wawasan ataupun pengalaman.

2. Cara Bertamua. Meminta ijin masuk Dalam hal ini (memberi salam dan minta izin), mengetuk pintu batasannya adalah tiga kali. Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada jawaban atau tidak diizinkan, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita kali itu. Adapun ketika salam kita telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka pintu kemudian masuk begitu saja atau jika pintu telah terbuka, bukan berarti kita dapat langsung masuk. Mintalah izin untuk masuk dan tunggulah izin dari sang pemilik rumah untuk memasuki rumahnya.

b. Jangan mengintip ke dalam rumahMengintip ke dalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada orang di dalam rumah atau tidak.

c. Berpakaian yang rapi dan pantasBertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya.

d. Memperkenalkan diri sebelum masukJika ditanya siapa oleh tuan rumah, jawablah dengan nama atau julukan yang ia mengenalnya. Kemudian apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu memperkenalkan diri secara jelas.

e. Masuk dan duduk dengan sopanSetelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendaknya tamu masuk dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah disediakan. Tamu hendaknya membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah.

f. Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hatiHendaknya tidak menampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut, sebaiknya berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati, tamu sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan rumah mempersilahkan dirinya dan makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memilih.

g. Memilih waktu yang tepat untuk bertamu. Sebaiknya kita tidak bertamu pada waktu-waktu makan, istirahat, atau jika waktu sudah larut malam, karena akan mengganggu kenyamanan tuan rumah.

f. Berpamitan waktu akan pulangjika kita ingin pulang, kita harus berpamitan dengan tuan rumAH. Dan mengucapkan terimakasih kepada tuan rumah.

3. cara berkomunikasi dengan orang tua dan teman

Komunikasi adalah suatu kemahiran yang perlu dikembangkan. Seperti halnya kemahiran lain, ada yang mudah menguasai kemahiran berkomunikasi tetapi ada yang tampaknya lebih sulit menguasainya.

Berkomunikasi dengan orang tua

Dalam pergaulan kita sebagai anak dengan orang tua yang hampir seriap saat bercakapan keluarga, seringkali orang tua memaggil atau menyuruh kita sebagai anak untuk membantu mereka. Anak yang di suruh sering merasa tidak berkenan di hati, lalu menampakkanya dalam bentuk suara atau sikap yang tidak layak. Bagaimanakah ketentuan dalam memberikan pedoman kepada kita sebai anak mereka untuk berbicara, mennjawab panggilan dan mengeluarkan pernyataan di hadapkan orang tuan kita?

Apalagi orang yang beragama, pasti dalam agamanya di jelaskan cara berbicara yang benar terhadap orang tua. dalam islam agama saya di jelaskan bahwa dalam berdoalog atau berbicara dengan otang tua kita, kita sebagai anaktidak saja harus menundukan diri, tapi juga harus merendahkan suara dan memilih kata-kata yang sopan serta halus. kita sebagai anak harus dapat mengukur tiggi rendahnya suara yang akan di ucapkan di hadapan orang tua kita. kita tidak di perkenankan bersuara lebih lantang daripada suara orang tua kita, apalagi meneriakan dari jauh. sebenarnya kita tidak di perkenankan menjawab panggilan orang tua kita dari jauh dengan suara yang kerasdan lantang. jika kita berada di tempat yang jauh ketika mendengar panggilan orang tua kita maka hendaknya ia datang mendekat dan menjawab panggilan tersebut dengan suara merendah. Inilah yang di sebut sebagai ucapan yang lemah lembut terhadap orang tua kita.

bagai mana jika kita sebai anak mengutarakan isi hati kita melalui surat? Dalam menulis surat kepada orang tua kita tetap berkewajiban mengutarakan isi hati kita dengan cara merendah yaitu dengan memili kata yang halus dan merendah. jadi, dalam keadaan apapun kita harus tetap dengan adab dan kesopanan dalam berkomunikasi dalam bersikap dengan orang tua kita.

Berkomunikasi dengan teman

Mengkomunikasikan apa yang Anda mau dan menangkap apa yang teman kehendaki dari Anda atas suatu pecakapan, merupakan modal dasar dalam komunikasi. Berkomunikasi yang tepat dapat diperlajari dengan cara menguasai 4 tahap berikut ini:1. Tekanan Dan Ekspresi. Modal berkomunikasi adalah suara. Dengan suara yang berintonasi baik, jelas, dinamis, bertempo yang tepat dan dijeda dengan baik. Anda dapat mengutarakan maksud atau ide dengan efektif. Selain itu, latihlan ekspresi untuk menunjang komunikasi verbal.2. Kekuatan Kata-kata. Akan lebih baik kalau Anda sendiri merasa nyaman dengan kata-kata yang diucapkan. Rasa percaya yang Anda ungkapkan lewat kata-kata yang maknanya kuat bagi diri sendiri, akan mudah ditangkap oleh lawan bicara Anda.3. Percakapan. Keahlian berkomunikas dapat ditunjukan dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh lawan bicara. Konsep-konsep yang penting dan berbobot dapat diungkapkan dengan kata-kata yang sederhana. Di sinilah, keindahan dari kesederhanaan dapat dipancarkan.4. Pendengar Yang Aktif. Dengarkan apa yang diungkapkan lawan bicara dengan baik dan tampilkan bahwa Anda benar-benar tertarik. Anda juga harus mengetahui, kapan waktunya harus bicara, kapan mesti diam dan kapan waktunya Anda harus menyela percakapan. Semuanya ini dapat diraih bila Anda memberikan perhatian yang cukup, bersikap sensitif dan menunjukan rasa simpati.Bab iii

Penutup

Kesimpulan

Kita sebagai orang yang berahklak dan beragama, kita harus bisa menghargai orang lain. Dan kita harus sopan santun dalam dalam menjenguk orang sakit dan menghargai keadaan yang sakit dan tidak boleh menganggu ketenagannya. Dan jika kita bertamu kita juga harus sopan dan tidak mengangu yang punya rumah, dengan mengetuk pintu dahulu sampai yang punya rumah membukakan pintu dan berpamitan seakan kita akan pulang.

Ketika kita berkomunikasi dengan orng tua dan teman, kita tidak boleh menyinggung perasaan nya, kita harus tetap menjaga etika kita dalam berkomunikasi, agar lawan bicara kita tidak kecewa dengan kita dan terjagalah silaturohmi.