bab i

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah bayi lahir yang disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim yang berhubungan dengan faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi lahir. Keadaan ini merupakan penyebab utama moratlitas dan morbiditas bagi bayi baru lahir. Menurut data dari survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) 2012 angka kematian neonatal di indonesia sebesar 19 kematian. Penyebab tersering kematian neonatus 0-28 hari adalah gangguan pernapasan ,bayi lahir prematur ,sepsis, penyebab tersering kematian bayi 1-11 bulan adalah sepsis / infeksi ,pneumonia.

Upload: yongke-putra

Post on 03-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

nnnn

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah bayi lahir yang disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim yang berhubungan dengan faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi lahir. Keadaan ini merupakan penyebab utama moratlitas dan morbiditas bagi bayi baru lahir.Menurut data dari survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) 2012 angka kematian neonatal di indonesia sebesar 19 kematian. Penyebab tersering kematian neonatus 0-28 hari adalah gangguan pernapasan ,bayi lahir prematur ,sepsis, penyebab tersering kematian bayi 1-11 bulan adalah sepsis / infeksi ,pneumonia.Faktor angka kematian bayi tersebut banyak dipengaruhi baik dari faktor intern ibu hamil tanpa pengawasan, hamil dengan penyulit, hamil dengan komplikasi, sedangkan faktor ekstern yaitu gizi, infeksi dan trauma pada proses persalinan. Asfiksia terjadi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer O2 dari ibu ke janin.

Gangguan pertukaran gas dan transport O2 dapat terjadi karena kelainan dalam kehamilan atau persalinan yang bersifat menahun atau mendadak, kelainan menahun seperti gizi ibu yang buruk atau penyakit menahun pada ibu (anemia, hipertensi, penyakit jantung, dll) dapat ditanggulangi dengan melakukan pemeriksaan antenatal ibu yang terakhir. (Manuaba, 2000).Menurut WHO, setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57 % meninggal pada masa BBL (usia dibawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat satu BBL yang meninggal. Penyebab kematian BBL di Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (29 %), asfiksia (27 %), trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain dan kelainan kongenital (Depkes, 2008:143).Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dalam suatu Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatn pada bayi Ny. M dengan Asfiksia di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2013

B. Tujuan1. Tujuan UmumMahasiswa mampu secara umum melakukan Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo dengan pendekatan proses keperawatan.2. Tujuan Khususa. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian secara sistematis pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie, Muara Bungo.b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnose keperawatan sesuai dengan data pengkajian yang didapat pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo.c. Mahasiswa mampu merencanakan keperawatan pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo.d. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi sesuai dengan diagnosa keperawatan pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo.e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sesuai dengan diagnosa keperawatan pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo.

C. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data dalam Karya Tulis ini dilakukan dengan cara :1. AnamnesisAnamnesis dilakukan secara langsung kepada keluaraga klien ( auto- anamnesis ) untuk menggali informasi tentang status kesehatan klien.2. Observasi Observasi dilakukan untuk melakukan pengamatan secara umum terhadap perilaku dan keadaan umum klien dengan cara pemeriksaan fisik dengan teknik Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi.3. Studi DokumentasiPada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan melihat pada status pasien untuk melihat hasil pemeriksaan penunjang dan catatan medis klien.4. Studi KepustakaanMembaca buku dan membaca sumber pasien yang ada hubungan dengan Asfiksia Neonatorum untuk mendapatkan data secara teoritis.

D. Ruang LingkupPenulis memberikan asuhan keperawatan pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Penulis melakukan Pendekatan Ilmiah melalui proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah pada Bayi Ny. M yang di rawat di Ruang Perinatologi RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Penulis melakukan pengumpulan data dari klien dan keluarganya kemudian memilah dan memilih antara data senjang dan data fokus. Setelah itu penulis membuat diagnosa keperawatan dari data fokus yang ada, selanjutnya menyusun keperawatan untuk menyelesaikan keperawatan yang ada. Selanjutnya penulis melakukan tindakan sesuai dengan rencana, serta mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang sudah dilakukan. Penulis memberikan Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny.M dengan Asfiksia Neonatorum di Ruang Perinatologi selama 3 hari dari tanggal 25 - 27 Desember 2013.