bab i

9
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Kawasan hutan lindung di Kecamatan Kemiling merupakan wilayah sistem penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga kesuburan tanah, mencegah erosi, menjaga keseimbangan iklim mikro, penghasil udara bersih,menjaga siklus makanan dan pusat pengawetan keanekaragaman hayati bagi masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu huttan lindung juga memiliki fungsi pokok sebagai hutan konservasi yaitu kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli maupun bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, PERANCANGAN TUGAS AKHIR 1

Upload: nanangn007

Post on 01-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ok banget

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

I.1.Latar belakangKawasan hutan lindung di Kecamatan Kemiling merupakan wilayah sistem penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga kesuburan tanah, mencegah erosi, menjaga keseimbangan iklim mikro, penghasil udara bersih,menjaga siklus makanan dan pusat pengawetan keanekaragaman hayati bagi masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu huttan lindung juga memiliki fungsi pokok sebagai hutan konservasi yaitu kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli maupun bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi (UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya).Isu yang berkembang saat ini pada kawasan hutan lindung di Kecamatan Kemiling ialah maraknya penjarahan hutan lindung dan alih fungsi lahan sebagai lahan pertanian masyarakat yang berdampak berkurangnya fungsi hutan lindung sebagai proses ekologi sistem penyangga kehidupan. Kecamatan Kemiling pada pembagian zona menurut RTRW kota Bandar Lampung masuk dalam wilayah BWK-G yang memiliki potensi sebagai pengembangan hortikultura/agrowisata. Hal ini memungkinkan di rancangnya suatu kawasan berbasis agrowisata pertanian dengan acuan mengoptimalkan potensi pertanian yang ada saat ini di Kecamatan Kemiling. Dilandasi atas isu yang berkembang atas penjarahan hutan lindung di Kecamatan Kemiling dan atas pertimbangan potensi daerah Kemiling sendiri maka terciptalah sebuah ide merancang kawasan Agrowisata dengan tujuan menjadi penghalang (buffer) bagi penjarahan hutan lindung di daerah Kemiling, dan di harapkan dengan adanya suatu kawasan Agrowisata dapat membantu pendapatan (income) masyarakat sekitar sehingga munculah pemikiran masyarakat akan pembalakan hutan lindung yang fungsi utama sebagai daerah resapan air akan berdampak negatif khususnya pada lahan pertanian masyarakat itu sendiri. Merancang sebuah kawasan Agrowisata di Kemiling selain meninjau dari aspek lingkungan dampak kedepanya adalah aspek ekonomi yang dihasilkan dari para pendatang/wisatawan lokal maupun internasional.I.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menanggapi isu yang berkembang tentang penjarahan hutan lindung melalui suatu desain arsitektur

2. Bagaimana merancang kawasan wisata yang benar sesuai kaidah perancangan.I.3.Batasan Masalah

Dalam perencanaan dan perancangan ini terbatas pada :

1. Pembagian zona pertanian pada site terpilih tidak dibahas secara mendetail, hanya pada tempat tertentu khususnya zona yang berkaitan dengan arsitektur2. Lebih di dominasi sirkulasi pada site dan bentuk arsitekturnya daripada kegiatan manusia/nilai budaya/tradisi masyarakat sekitar.

I.4.Tujuan Proyek1. Merancang kawasan agro wisata dengan mengidentifikasi dan mengolah potensi yang ada yang didasari pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

2. Merencanakan dan merancang kawasan wisata yang mencerminkan salah satu desa di Lampung, agar warisan kebudayaan Lampung dapat di lestarikan dan dipertahankan.I.5. SasaranMendapatkan konsep dasar perencanaan dan perancangan kegiatan wisata yang meliputi :

1. Merencanakan konsep-konsep bentuk bangunan tradisional dalam konteks kepariwisataan baik dengan teknik, bahan, dan filosofi yang tepat di Propinsi Lampung saat ini.2. Menyediakan tempat wisata sebagai pengenalan dan pelestarian dalam segi budaya, adat istiadat supaya keberlangsungan arsitektur nusantara diharapkan dapat di pertahankan agar memiliki suatu identitas.I.6. Keluaran Perancangan1. Konsep perancangan2. Site plan3. Tampak

4. Potongan

5. 3D Visual

6. Maket I.7. Sistematika Pembahasan

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan menyimpulkan konsep serta bentuk bagi perencanaan/perancangan yaitu:

1. Studi Literatur.Studi Literatur dilakukan sebagai sebagai teori dan referensi arsitektur.

2. Survei Lapangan.Survei Lapangan dilakukan untuk merekam kondisi fisik site di lapangan sebagai bahan analisa perancangan.3. Wawancara/Interview.Wawancara dengan pihak-pihak terkait terutama dalam bidang kepariwisataan dilakukan untuk mendapatkan informasi teknis dan substansial yang tidak didapatkan dari studi literatur.1.6. Sistematika PembahasanBAB I. PENDAHULUAN

Kecamatan Kemiling pada pembagian zona menurut RTRW kota Bandar Lampung masuk dalam wilayah BWK-G yang memiliki potensi sebagai pengembangan hortikultura/agrowisata. Hal ini memungkinkan di rancangnya suatu kawasan berbasis agrowisata pertanian dengan acuan mengoptimalkan potensi pertanian yang ada saat ini di Kecamatan Kemiling.BAB II. TINJAUAN UMUM

Berisi uraian mengenai pengertian judul, tinjauan fungsi, pengertian tentang kepariwisataan serta potensi-potensi arsitektur tradisional yang dapat diangkat kedalam konsep-konsep perancangan kompleks pusat kepariwisaan.BAB III. PERMASALAHAN.Membahas mengenai aspek lingkungan dan tapak, aspek manusia, dan aspek bangunan untuk kawasan agrowisataBAB IV. ANALISA

Berisikan tentang A. Pemilihan site, analisa site, jarak capai, lingkungan, peruntukan ruang, dan kualitas site.B. Kebutuhan dan luas ruang serta analisa hubungan ruang.BAB V. KONSEP

Berisi tentang konsep perencanaan dan perancangan pusat pariwisata bertema arsitektur tradisional pedesaan Kenali.1.6. Kerangka Berfikir

Latar Belakang

Maket

Gambar

Desain Akhir

Studi Literatur

Studi Lapangan

Pengumpulan Data

Rumusan Masalah

Potensi

Prospek

Masalah

Alternatif Desain

Judul/Tema

Pra Perancangan

Analisa/Problem Solving

Identifikasi Masalah

Konsep

Tujuan & Sasaran

PERANCANGAN TUGAS AKHIR1