bab i

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan SDM yang memiliki kemampuan, ketrampilan, dan keahlian. Lulusan SMK diharapkan dapat mengembangkan diri apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan di SMK juga bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta menyiapkan peserta didik. Guna mempersiapkan peserta didik yang sesuai dengan tujuan tersebut juga dibutuhkan tenaga pendidik yang memiliki berbagai kompetensi meliputi penguasaan bidang studi, landasan keilmuan kependidikan dan penerapannya secara profesional di lapangan. Namun ternyata pada kenyataannya kompetensi guru untuk bidang SMK masih dirasa kurang memenuhi prasyarat tersebut sehingga Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Ditjen Dikti melaksanakan rintisan Kolaborasi PPG (Pendidikan Profesi Guru) SMK Produktif. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan calon guru yang memiliki keunggulan dalam kompetensi sebagai guru profesional di bidang kejuruan. Program PPG SMK produktif yang diselenggarakan salah satunya dilaksanakan di UNNES (universitas Negeri Semarang). Salah satu kurikulum yang diselenggarakan UNNES mewajibkan mahasiswa PPG untuk mengikuti pendidikan

Upload: syahru-ahmad

Post on 30-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan PI

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan SDM yang memiliki kemampuan, ketrampilan, dan keahlian. Lulusan SMK diharapkan dapat mengembangkan diri apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan di SMK juga bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta menyiapkan peserta didik. Guna mempersiapkan peserta didik yang sesuai dengan tujuan tersebut juga dibutuhkan tenaga pendidik yang memiliki berbagai kompetensi meliputi penguasaan bidang studi, landasan keilmuan kependidikan dan penerapannya secara profesional di lapangan. Namun ternyata pada kenyataannya kompetensi guru untuk bidang SMK masih dirasa kurang memenuhi prasyarat tersebut sehingga Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Ditjen Dikti melaksanakan rintisan Kolaborasi PPG (Pendidikan Profesi Guru) SMK Produktif. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan calon guru yang memiliki keunggulan dalam kompetensi sebagai guru profesional di bidang kejuruan.

Program PPG SMK produktif yang diselenggarakan salah satunya dilaksanakan di UNNES (universitas Negeri Semarang). Salah satu kurikulum yang diselenggarakan UNNES mewajibkan mahasiswa PPG untuk mengikuti pendidikan praktek industri (PI) guna mempersiapkan tenaga pendidik bagi SMK yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya dengan pengalaman kerja yang sesungguhnya di lapangan sesuai dengan jurusannya. Program studi keahlian PPG yang dilaksanakan UNNES terdapat berbagai program studi salah satunya adalah program studi kimia analis. Mahasiswa PPG program studi kimia analis nantinya selain mendapat bekal ketrampilan yang sesungguhnya di dunia kerja, juga mampu mengenal lebih dalam tentang laboratorium yang sesungguhnya pada dunia kerja serta pengalaman yang diperoleh dalam praktek industri dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik yang akan diajarinya guna memili ketrampilan yang sesuai dengan keperluan pada dunia kerja. Sesuai dengan program studi yang diampu, maka mahasiswa prodi kimia analis diberikan kesempatan untuk praktek industri di Laboratorium Kesehatan Daerah Pati (LABKESDA Pati).

Salah satu pekerjaan laboratorium yang dapat dilakukan di LABKESDA PATI adalah pemeriksaan air minum isi ulang. Sebagai air minum, air minum isi ulang harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Hampir di setiap jalan terdapat depo yang menjual air minum isi ulang. Namun kualitas air minum isi ulang masih diragukan karena diduga dapat terkontaminasi mikroba patogen jika penanganan dan pengolahannya kurang baik. Pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum dalam kemasan termasuk air minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara berkala. Dalam lampiran Kepmenkes No. 907 tahun 2002 ditetapkan bahwa pemeriksaan kualitas bakteriologi air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang disebutkan bahwa pemeriksaan bakteriologis air baku untuk air minum harus dilakukan setiap 3 bulan sekali sedangkan untuk air minum yang siap dimasukkan ke dalam kemasan minimal 1 kali setiap bulan (1). Selain itu, pemeriksaan secara kimia untuk mengetahui kandungan kimia seperti klorin, besi mangan dan kandungan kimia lainnya dalam air isi ulang juga sangat diperlukan karena diduga air isi ulang juga dapat terkontaminasi bahan kimia berbahaya dari alat penyaring atau bahkan dapat sengaja ditambahkan untuk memperbaiki kualitas fisik air minum isi ulang. Contohnya menambahkan klorin melebihi dari batas maksimum guna memperoleh air minum isi ulang yang berwarna putih jernih. Oleh karena itu praktikan tertarik untuk mengambil tema pemeriksaan bakteri dan kimia air minum isi ulang di beberapa DEPO air minum isi ulang di daerah Pati.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil pemeriksaan bakteriologis pada beberapa samapel air minum isi ulang daerah Pati?

2. Bagaimana hasil pemeriksaan kimia pada beberapa samapel air minum isi ulang daerah Pati?

3. Apakah air minum isi ulang yang terdapat pada daerah pati masih tergolong layak dikonsumsi?

C. Tujuan

Tujuan Umum:

Tujuan dari kegiatan praktek industri adalah mahasiswa mampu mengenali, mengkaji, mendapatkan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang kimia analis sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja sesuai dengan bidang keahlian yaitu kimia analis

Tujuan Khusus:

Tujuan khusus kegiatan praktek industri:

1. Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya di lapangan

2. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap profesionalisme kerja

3. Menimba ilmu praktek laboratorium yang sesungguhnya di dunia kerja untuk dapat diaplikasikan dalam pengembangan pengajaran di SMK

D. Manfaat

Bagi Mahasiswa:

1. Memberikan ilmu dari laboratorium yang sesungguhnya pada dunia kerja untuk dijadikan bahan ajar di jenjang SMK.

2. Membentuk pribadi yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan diri dalam sejumlah aktifitasnya dengan dunia kerja.

3. Membentuk diri sendiri untuk menjadi seorang pengajar yang bijak dalam menanggapi suatu permasalahan serta mampu mencari cara terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

4. Membina keahlian tidak di salah satu bidang kerja tetapi lebih fleksibel terhadap sejumlah keahlian yang menuntut kita untuk dapat belajar dan mampu mengaplikasikannya.

Bagi Perusahaan:.

1. Dapat memudahkan pekerjaan yang ada di tempat praktek indutri

2. Memperkenalkan laboratorium Kesehatan Daerah Pati (LABKESDA PATI) pada masyarakat umum melalui kerjasama antara pihak perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi.