bab i

11
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi serta meningkatnya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat berdampak pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas dan profesional termasuk pelayanan kesehatan. Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada kebutuhan klien. Mutu pelayanan suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh mutu pelayanan keperawatan yang diberikan, karena profesi perawat merupakan kelompok terbesar dari profesi tenaga kesehatan lainnya dirumah sakit, dan merupakan hal yang terbesar yang menghadapi masalah kesehatan klien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan berada disamping klien. Pelayanan keperawatan dirumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang merupakan indikator dalam meningkatkan kepuasan pasien sebagai tolak ukur bagi keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit. Meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan meningkatkan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas akan tetapi pada masa sekarang pelayanan keperawatan

Upload: revi-budjana

Post on 25-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mankep

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPesatnya perkembangan ilmu dan teknologi serta meningkatnya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat berdampak pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas dan profesional termasuk pelayanan kesehatan. Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada kebutuhan klien. Mutu pelayanan suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh mutu pelayanan keperawatan yang diberikan, karena profesi perawat merupakan kelompok terbesar dari profesi tenaga kesehatan lainnya dirumah sakit, dan merupakan hal yang terbesar yang menghadapi masalah kesehatan klien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan berada disamping klien. Pelayanan keperawatan dirumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang merupakan indikator dalam meningkatkan kepuasan pasien sebagai tolak ukur bagi keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit.Meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan meningkatkan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas akan tetapi pada masa sekarang pelayanan keperawatan masih sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terutama mengenai sikap dan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau keluarga. Hal ini dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi mutu asuhan keperawatan sehingga akan menurunkan rendahnya mutu asuhan keperawatan yang dihadapi saat ini yaitu belum terbentuknya pelayanan keperawatan profesional sehingga pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan tuntutan standar profesi dan tuntutan dari masyarakat.

Rumah sakit adalah bagian sangat penting dari suatu sistem kesehatan dan dapat menjadi unit pelaksanan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik (Suroso, 2003). Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sedangkan tugas rumah sakit umum yaitu melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan, serta melaksanakan upaya rujukan. Salah satu kegiatan untuk menyelenggarakan tugas tersebut rumah sakit umum menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan (Kep menkes RI no. 983,th 1992).Manajemen merupakan suatu organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan banyak hal lain untuk menghasilkan suatu keuntungan. Dimana dikatakan bahwa manajemen keperawatan itu sendiri merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Manajer keperawatan disini dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan efesien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat (Nursalam,2008).Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif dan ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat (Ali, 2001). Sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat, keperawatan mengalami perkembangan dan perubahan seiring dengan perubahan masyarakat itu sendiri. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai IPTEK, keperawatan sebagai kelompok masyarakat profesional (Nursalam, 2002:4).Proses manejemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang, karena manejemen keperawatan merupakan kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai maka setiap tahapan dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan.Manajemen Keperawatan Tepat Guna Pelayanan keperawatan yang dilakukan di Rumah sakit merupakan sistem pengelolaan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien agar menjadi berdaya guna dan berhasil guna. Sistem pengelolaan ini akan berhasil apabila seorang perawat yang memiliki tanggung jawab mengelola tersebut mempunyai pengetahuan tentang manajemen keperawatan dan kemampuan memimpin orang lain di samping pengetahuan dan keterampilan klinis yang harus dikuasai. Keberhasilan pengelola pelayanan keperawatan akan memunculkan keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan oleh para perawat pelaksananya. Demikian pula sebaliknya, keberhasilan kerja para perawat pelaksana sangat tergantung dari upaya manajerial keperawatan ini. Pelayanan keperawatan di ruang rawat nantinya terdiri dari serangkaian kegiatan yang dimotori dan menjadi tanggung-jawab kepala ruang rawat yang berperan sebagai manajer. Pelayanan keperawatan professional berfokus pada berbagai kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien melalui intervensi keperawatan yang berlandaskan kiat dan ilmu keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan merupakan suatu indikator untuk keberhasilan rumah sakit, untuk itu perawat dituntut dapat melakukan asuhan keperawatan yang profesional sesuai dengan standar keperawatan yang berlaku. Pemerintah sudah menetapkan kebijakan melalui Surat Keputusan Direktorat jenderal Pelayanan Medik DEPKES RI No: YM.00.03.26.7637/1992 yang berisi tentang standar asuhan keperawatan yang resmi diberlakukan untuk diterapkan dirumah sakit, dalam SK tersebut dijelaskan bahwa seluruh tenaga keperawatan harus berorientasi pada kebutuhan klien dengan menggunakan pendekatan secara sistematis, yaitu proses keperawatan berdasarkan standar praktek keperawatan yang mengacu pada lima tahapan, yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Menurut Ali (2001) apabila proses keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik maka akan diperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan yang dibutuhkan oleh klien.Beberapa faktor kelancaran pelayanan keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: visi, misi dan tujuan rumah sakit yang selanjutnya dijabarkan secara lokal di ruang rawat, struktur organisasi, mekanisme kerja atau standar-standar yang diberlakukan di ruang rawat, SDM keperawatan yang memadai baik kuantitas atau kualitas, metode penugasan/pemberi asuhan dan landasan model pendekatan kepada pasien yang ditetapkan, tersedianya berbagai sumber/ fasilitas yang mendukung pencapaian kualitas pelayanan yang diberikan, kesadaran dan motivasi dari seluruh tenaga keperawatan yang ada dan juga tidak kalah penting, yakni komitmen dari pimpinan rumah sakit. Kesimpulan dari pelayanan keperawatan yaitu dengan terwujudnya suatu pelayanan yang profesional ditentukan oleh berbagai aspek di atas yang selanjutnya diperhatikan oleh setiap pimpinan dan penanggung jawab pelayanan kesehatan demi untuk memenuhi kepentingan masyarakat yang dilayaninya. Asuhan keperawatan yang baik, seorang perawat hendaknya memiliki kemampuan untuk: bina trust dengan pasien dan keluarga, serta berkomunikasi baik dengan anggota tim kesehatan lain, mengkaji kondisi kesehatan pasien baik melalui wawancara, pemeriksaan fisik maupun menginterprentasikan hasil pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis keperawatan dan memberikan tindakan yang dibutuhkan pasien dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan serta menyesuaikan kembali perencanaan yang telah dibuat. Selanjutnya hal ini diterjemahkan dalam menunjukkan sikap caring ketika harus memberikan asuhan keperawatan kepada klien, adanya hubungan perawat-pasien yang terapeutik, kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pasien, serta kegiatan jaminan mutu (quality assurance). Asuhan keperawatan bermutu dapat dilaksanakan melalui pendekatan metodologis keperawatan. Pendekatan ini dapat berupa pendekatan keperawatan tim, fungsional, kasus, atau keperawatan primer (Grohar-Murray & DiCroce, 1997). Penetapan pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh visi, misi, dan tujuan rumah sakit dan ruang rawat, ketersediaan tenaga keperawatan baik jumlah mapun kualifikasi, fasilitas fisik ruangan, tingkat ketergantungan dan mobilitas klien, tersedianya prosedur dan standar keperawatan, sifat ruangan dan jenis pelayanan keperawatan yang diberikan.Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat adalah rumah sakit tipe B Oleh karena itu Rumah Sakit harus dapat mempertahankan predikatnya sesuai visinya Menjadi Rumah Sakit Dengan Pelayanan Prima. Sehingga mampu menjaga mutu dan meningkatkan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh perawat disemua ruangan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, salah satunya di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam E3.Ruang rawat inap E3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat merupakan ruang rawat inap kelas 3 berjumlah 6 ruangan yang terdiri dari 1 kamar untuk ruangan tindakan, 1 kamar untuk ruangan ganti perawat, 1 ruang pertemuan, 4 ruang perawatan Managemen unit dan manajemen asuhan diruang E3 direncanakan oleh seorang kepala ruangan. Dari hasil kajiaan situasional yang dilakukan kelompok 2 pada tanggal .. 2015 diruang rawat inap E3 ditemukan beberapa masalah yang mencakup 6M dalam manajemen unit yaitu, Man, Methode, Material, Machine, Marketing dan Money.Dengan demikian kami mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan 2015 Manajemen Keperawatan STIkes Jenderal Achmad Yani Cimahi, merasa perlu mengkaji situasi dan kondisi ruangan inap E3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat yang hasilnya diharapkan dapat menemukan masalah untuk dicari solusinya, sehingga pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap E3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat meningkat dan berkembang.

B. Perumusan MasalahPerumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:1. Bagaimana kajian situasional diruang E3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat ?2. Bagaimana analisa yang akan dibuat berdasarkan kajian situasional ?3. Bagaimana prioritas yang akan dibuat berdasarkan analisa SWOT ?4. Bagaimana perencanaan manajemen unit di serta manajemen asuhan ruang E3 ?

C. Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumMelalui kegiatan praktek profesi manajemen keperawatan di Ruang E3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat selama 10 hari dinas, diharapkan kelompok mampu melakukan pengkajian manajemen pada pelayanan keperawatan untuk unit dan asuhan keperawatan sesuai dengan konsep dan langkah-langkah manajemen keperawatan.

2. Tujuan KhususMelalui praktek profesi manajemen keperawatan ini, kelompok mampu :a. Melakukan kajian situasi pelayanan keperawatan sebagai dasar untuk menyusun rencana strategis dan operasional sesuai unit pelayanan tertentu.b. Mengkomunikasikan hasil telah/kajian situasi kepada penanggung jawab unit atau unit lain yang berkepentingan.c. Menyusun rencana strategis dan operasional sesuai dengan kebutuhan unit pelayanan tertentu

D. Metode PenulisanDalam penyusunan makalah ini, kelompok menggunakan metode pendekatan:1. Observasi, angket dan pengamatan langsung.2. Wawancara dengan kepala ruangan dan staf, serta kepala bidang keperawatan serta pasien di Ruang D3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat3. Studi literatur dan studi dokumentasi

E. Sistematika PenulisanSistematika penulisan makalah ini, yaitu :BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari: latar belakang, tujuan dan metode penulisan serta sistematika penulisan.BAB II TEORI DAN KONSEPBAB III KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN yang meliputi kajian situasi pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, kajian situasi Ruang E3 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat. Dan data kondisi ideal dan perencanaan meliputi masalah, tujuan, rencana kegiatan, waktu, sumber daya dan penanggung jawab

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN