bab i

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses industri pasti ada suatu proses pencampuran bahan baik itu bahan cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas- padat. Pencampuran adalah operasi yang sangat penting bahkan dikatakan fundamental hampir di tiap proses. Pencampuran zat cair bergantung pada pembentukan arus aliran yang membawa bahan yang belum bercampur ke dalam zona pencampuran di sekitar impeller. Pada proses ini kedua kondisi haruslah kita perlakukan sebagaimana mestinya sesuai dengan harapan kita. Untuk sample yang kuantitasnya masih kecil, kita dapat menggunakan media yakni bejana, tangki, dan bahan dimasukkan kedalamnya dan untuk meratakan pencampuran atau pengadukan kita aduk dengan kayu, atau pengaduk dengan tenaga manusia yang tidak konstan. Keberhasilan proses operasi kimia tergantung pada efektifitas pencampuran dan pengadukan dari fluida. Pengadukan yang dilakukan akan menyebabkan suatu material akan bergerak secara spesifik (tertentu), sedangkan pencampuran adalah pendistribusian yang acak dan melalui satu atau yang lainnya dari dua atau lebih phase. Dengan kata lain, Pengadukan (agitation) adalah gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada 1

Upload: hilda-hayatii

Post on 13-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

otk

TRANSCRIPT

2

3

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam proses industri pasti ada suatu proses pencampuran bahan baik itu bahan cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas- padat. Pencampuran adalah operasi yang sangat penting bahkan dikatakan fundamental hampir di tiap proses. Pencampuran zat cair bergantung pada pembentukan arus aliran yang membawa bahan yang belum bercampur ke dalam zona pencampuran di sekitar impeller. Pada proses ini kedua kondisi haruslah kita perlakukan sebagaimana mestinya sesuai dengan harapan kita. Untuk sample yang kuantitasnya masih kecil, kita dapat menggunakan media yakni bejana, tangki, dan bahan dimasukkan kedalamnya dan untuk meratakan pencampuran atau pengadukan kita aduk dengan kayu, atau pengaduk dengan tenaga manusia yang tidak konstan.Keberhasilan proses operasi kimia tergantung pada efektifitas pencampuran dan pengadukan dari fluida. Pengadukan yang dilakukan akan menyebabkan suatu material akan bergerak secara spesifik (tertentu), sedangkan pencampuran adalah pendistribusian yang acak dan melalui satu atau yang lainnya dari dua atau lebih phase. Dengan kata lain, Pengadukan (agitation) adalah gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, di mana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi. Suatu material yang homogen, seperti air dingin dalam tanki yang penuh dalam tanki dapat diaduk tetapi tidak dapat dilakukan pencampuran sebelum ditambahkan material lain ke dalam tanki. Jadi jelaslah bahwa pengadukan (agitasi) tidaklah sama dengan pencampuran (mixing). Tidak seperti unit pengoperasian yang lainnya, proses pencampuran dibutuhkan untuk melakukan beberapa tugas seperti pemompaan, perpindahan panas dan perpindahan massa secara cepat. Peralatan pencampuran yang digunakan untuk kepentingan komersial sangatlah banyak, misalnya pencampuran yang digunakan untuk memproduksi bahan kimia, makanan, obat-obatan dan lain sebagainya. Dalam proses mixing ini digunakan impeller sebagai mixer yang akan mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Ada beberapa tipe impeller yang biasa digunakan antara lain : propeller, paddle dan turbine. Setiap impeller ini memiliki tingkat efisiensi yang berbeda terhadap proses pencampuran.Arus yang ditimbulkan oleh gerakan impeller ini menyebabkan terbentuknya vortex yang sangat tidak diinginkan dalam proses mixing. Untuk mencegah terjadinya vortex ketika fluida diaduk dalam tanki silinder dengan impeller yang berada pada pusatnya maka digunakan baffle yang dipasang pada dinding vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama. Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel.Tugas dari mixer (pencampur) itu sendiri adalah :1) Mencampur cairan yang dapat bercampur (misible)2) Mengontakan cairan-cairan yang tidak dapat bercampur3) Proses emulsi untuk menghasilkan produk yang stabil4) Melarutkan padatan kasar pada cairan dengan viskositas rendah5) Dispersi padatan halus dalam cairan dengan viskositas tinggi6) Dispersi padatan halus dalam cairan, misalnya proses fermentasi7) Mengontakkan gas/padatan/cairan pada reaksi katalitikTetapi yang menjadi masalah bahwa tidak satupun alat yang dapat melakukan fungsi dari pencampuran secara menyeluruh dan effisien karena disebabkan biaya pengoperasian yang sangat tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sangatlah perlu untuk mngetahui proses pencampuran ataupun pengadukan secara lebih dalam, tentang alat yang digunakan ataupun cara yang tepat sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang optimal serta dapat menekan biaya yang digunakan seminimal mungkin.1.2 Manfaat1) Dapat mengetahui prinsip dasar dari percobaan fluid mixing apparatus.2) Dapat mengetahui perbedaan pola aliran yang ditimbulkan oleh dua buah impeller (Propeller & turbin).3) Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pola aliran yang berbeda, seperti padatan yang digunakan, viskositas cairan, kecepatan putaran impeller dan lain sebagainya.4) Dapat mengetahui besarnya daya hantar listrik yang ditimbulkan sebagai pengaruh dari kecepatan putaran.5) Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi pada pencampuran liquid yang menggunakan baffle dan tidak menggunakan baffle (tidak terbentuk vortex dan terbentuk vortex).1.3 Tujuan1) Dapat mengetahui pola aliran yang ditimbulkan oleh dua impeller yang berbeda (propeller dan padle).2) Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan pola aliran.3) Dapat mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan baffle pada proses pencampuran.4) Dapat mengetahui konduktifitas dari larutan garam terhadap kecepatan perputaran impeller dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konduktivitas tersebut.5) Untuk mengetahui pengaruh besarnya power yang diberikan impeller terhadap vorteks yang terbentuk.1.4 Permasalahan1) Bagaimanakah pengaruh penggunaan dari dua impeller yang berbeda (type propeller & padle) terhadap kualitas campuran yang dihasilkan.2) Bagaimanakah pengaruh penggunaan baffle dalam proses pencampuran.3) Bagaimanakah pengaruh kecepatan putaran impeller yang berbeda dalam proses pencampuran.4) Bagaimanakah pengaruhi penggunaan bahan dalam proses pencampuran.5) Faktor-faktor yang mempengaruhi pola aliran dan kualitas campuran dalam proses pencampuran.

1