bab i
DESCRIPTION
sdadwqeqweTRANSCRIPT
BAB ILAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama: Tn. S
Jenis kelamin: Pria
Umur: 50 tahun
Alamat: BrebekPekerjaan: PetaniTanggal konsul ke poli THT: 22 November 2014
B. ANAMNESIS
Dilakukan auto dan hetero anamnesis pada tanggal 22 November 2014 pukul 13.00 WIB di FOB Puspa Indah RSUD Nganjuk, dan didapatkan data anamnesis sebagai berikut:
1. Keluhan Utama
Keluar cairan di hidung kanan sejak 5 bulan yang lalu.
2. Keluhan Penyerta
Benjolan di leher kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu.
3. Riwayat Penyakit SekarangCairan keluar dari hidung kanan berwarna bening, kental, berbau amis dan terkadang bercampur bercak darah segar 5 bulan yang lalu hingga terkadang mual dan muntah. Cairan keluar pada saat kelelahan, hawa dingin dan saat tidur dalam posisi miring ke kanan. Membaik saat istirahat. Pasien juga mengeluh buntu di hidung sebelah kanan sehingga terkadang membuat sesak dan susah tidur. Keluhan dirasakan semakin hari semakin buruk. Pasien mengeluh mengalami penurunan pendengaran telinga kanan yang lalu. Pasien tidak mengeluh sakit gigi.
4. Riwayat Penyakit DahuluAlergi (-), trauma (-), diabetes (+) 3 tahun yang lalu, hipertensi (+) 3 tahun yang lalu, dan sering pusing.5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang serupa.
6. Riwayat PengobatanBelum pernah diobati sebelumnya.
7. Riwayat SosialMerokok (-), olahraga tidak teratur, pekerjaan sebagai petani.C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan umum: BaikKesadaran: Compos mentis
Tanda-tanda vital: Tensi : 150/90mmhg
Nadi : 88x/menit
Kepala: a/i/c/d (-/-/-/-)
Leher: Pembesaran kelenjar limfa leher kanan di
regio II dengan diameter 4 cm dan di regio
III dengan diameter 6 cm. Dan di leher kiri
di regio II dengan diameter 2 cm dan di
regio III dengan diameter 4 cm.
Thorax: dbn
Abdomen: dbn
Ekstremitas: dbn
2. Status Lokalis THT
a. TelingaKanan
Telinga luar : dbn
MAE : - serumen (+)- hiperemi (-)
- odem (-)
- sekret (-)
- massa (-)
- darah (-)
MT :
reflek cahaya sulit dievaluasi
MT kesan intak (dbn)
Kiri
Telinga luar : dbn
MAE :
- serumen (+)
- hiperemi (-)
- odem (-)
- sekret (-)
- massa (-)
- darah (-)
MT :
reflek cahaya sulit dievaluasi
MT kesan intak (dbn)
b. Hidung
Nyeri tekan
Pipi : ka (-), ki (-)
Dahi : ka (-), ki (-)
Pangkal hidung : ka (-), ki (-)
Deformitas : ka (-), ki (-)
Krepitasi : ka (-), ki (-)
VestibulumKanan : Lapang, Rambut (+), mukosa hiperemis (-), sekret (-), massa (-)
Kiri : Lapang, Rambut (+), mukosa hiperemis (-), sekret (-), massa (-)
Septum deviasi : (-)
Cavumnasi
Kanan : Sekret (+), bening kental, krusta (-), massa bergranul di meatus medius (+)Kiri : Sekret (+), bening kental, krusta (-)
Konka inferior
Kanan : Oedem (-), Hiperemi (-)
Kiri : Oedem (-), Hiperemi (-)
Konka media: (sulit dievaluasi)
Konka superior: (sulit dievaluasi)
Palatum molle : fenomana palatum molle (-)
c. TenggorokArkus anterior : Simetris, massa (-), hiperemi (-)Arkus posterior : Simetris, massa (-), hiperemi (-)Uvula : ukuran dan bentuk normal, lurus di tengahDinding faring : Granula (-)Mukosa faring : Hiperemi (-), massa (-), pseudomembran (-), granul (-), bercak putih (-)Tonsil : T2-T2, kripta ka/ki normal, detritus -/-, hiperemi -/-Palatum mole : Simetris, massa (-), bercak putih (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG Nasoendoskopi
Biopsi nasofaringE. RESUME
Pasien Tn. S, 50 tahun, datang dengan cairan keluar dari hidung kanan berwarna bening, kental, berbau amis dan terkadang bercampur bercak darah segar 5 bulan yang lalu hingga terkadang mual dan muntah. Cairan keluar pada saat kelelahan, hawa dingin dan saat tidur dalam posisi miring ke kanan. Membaik saat istirahat. Pasien juga mengeluh buntu di hidung sebelah kanan sehingga terkadang membuat sesak dan susah tidur. Keluhan dirasakan semakin hari semakin buruk. Pasien mengeluh mengalami penurunan pendengaran telinga kanan yang lalu. Pasien tidak mengeluh sakit gigi.
Dalam pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran kelenjar limfa leher kanan di regio II dengan diameter 4 cm dan di regio III dengan diameter 6 cm. Dan di leher kiri di regio II dengan diameter 2 cm dan diregio III dengan diameter 4 cm. Telinga kiri dan kanan tampak ada serumen dan reflek cahaya sulit dievaluasi. Cavumnasi kanan kiri terdapat sekret. Di cavumnasi kanan terdapat massa bergranul di meatus medius (+)
F. DIAGNOSIS KERJA
Susp. Karsinoma Nasofaring Stadium IIIG. DIAGNOSA BANDING
1. Angiofibroma nasofaring2. Tumor hidung dan sinonasal
H. RENCANA TINDAKAN
1. Melakukan Pemeriksaan Penunjang : Nasoendoskopi dan Biopsi untuk memastikan2. Terapi sesuai Stadium III : KemoradiasiI. PROGNOSISPenentuan prognosis karsinoma nasofaring tergantung dari stadium, usia penderita dan hasil histopatologi. Prognosis buruk pada karsinoma nasofaring dengan stadium III-IV, usia penderita diatas 40 tahun dan hasil histopatologi karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi.