bab i

50
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tahapan dalam pemberdayaan masyarakat adalah melakukan kajian potensi dan masalah baik ekonomi, sosial dan lingkungan. Proses kajian tersebut didalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang pada akhirnya menghasilkan produk akhir proyek/ program yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Proyek/ program tersebut disusun dalam dokumen PJM Pronangkis, yang disusun sebagai bentuk nyata sebagai arah, strategi, pencapaian sumber daya secara efektif , efisien, berkeadilan dan berkelanjutan dan terciptanya sinergi dalam masyarakat dalam pembangunan. Seiring dengan berjalannya waktu, maka PJM Pronangkis tersebut akan dievaluasi program masyarakat pada tahun-tahun yang berjalan, evaluasi terhadap ketepatan program apakah sesuai dengan kebutuhan yang sebelumnya sudah dipetakan dalam Pemetaan Swadaya, sehingga dengan evaluasi ini dapat 1

Upload: kharis-numan

Post on 10-Aug-2015

74 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tahapan dalam pemberdayaan masyarakat adalah melakukan kajian

potensi dan masalah baik ekonomi, sosial dan lingkungan. Proses kajian

tersebut didalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang pada akhirnya

menghasilkan produk akhir proyek/ program yang dibutuhkan masyarakat untuk

meningkatkan kualitas hidupnya. Proyek/ program tersebut disusun dalam

dokumen PJM Pronangkis, yang disusun sebagai bentuk nyata sebagai arah,

strategi, pencapaian sumber daya secara efektif , efisien, berkeadilan dan

berkelanjutan dan terciptanya sinergi dalam masyarakat dalam pembangunan.

Seiring dengan berjalannya waktu, maka PJM Pronangkis tersebut akan

dievaluasi program masyarakat pada tahun-tahun yang berjalan, evaluasi

terhadap ketepatan program apakah sesuai dengan kebutuhan yang

sebelumnya sudah dipetakan dalam Pemetaan Swadaya, sehingga dengan

evaluasi ini dapat diketahui seberapa besar jangkauan pelayanan kepada

masyarakat miskin dari program yang sudah dilaksanakan dan seberapa besar

dapat memberikan kontribusi terhadap penanggulangan kemiskinan.

Revisi yang dilakukan setiap tahun diperlukan untuk menjamin kualitas

bahwa PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang disusun masyakarat (target &

indikator kondisi lokal) dapat selaras dengan target Tujuan Pembangunan

Milenium (Millenium Development Goals disingkat MDG’s) dan Indeks

Pembangunan Manusia yang disingkat IPM (Human Development Index/HDI).

1

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Upaya tersebut merupakan peluang untuk mewujudkan sinergi program dengan

rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan di tingkat daerah maupun pusat

menjadi lebih terbuka. Di samping itu, capaian terhadap kegiatan yang

direncanakan dalam PJM Pronangkis menjadi lebih terukur dan dapat

dipertanggungjawabkan secara tepat.

1.2. WILAYAH ADMINISTRASI DESA

Berdasarkan wilayah administrasi Desa Bligo terbagi atas 1 dusun yaitu

Dusun Bligo. Wilayah Desa Bligo mempunya 8 Rukun Warga (RW) dan 20

Rukun Tetangga (RT), lebih jelas mengenai pembagian wilayah di Desa Bligo

dapat dilihat dalam tabel 1

Tabel 1 Pembagian Wilayah Desa Bligo

No. Dusun Jumlah RW Jumlah RT

1. Bligo 8 20

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

Sedangkan dilihat dari batas-batas wilayah administasi Desa Bligo adalah

Sebelah Barat : Desa Tenggulunan, Candi

Sebelah Timur : Desa Wedoroklurak, Klurak

Sebelah Utara : Desa Larangan, Sekardangan

Sebelah Selatan : Desa Candi, Kebonsari, Desa Candi

Lebih jelas mengenai wilayah administrasi Desa Bligo dapat dilihat dalam Peta

2

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

3

PETA ADMINISTRASI DESA BLIGOPETA ADMINISTRASI DESA BLIGO

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.3. ALUR SEJARAH DESA

Menurut sejarah lisan (bukan berdasar sumber tertulis), dalam sejarah

desa Bligo menjelaskan bahwa asal mula desa tersebut terkait dengan

banyaknya tanah blonceng (Bligo). Pada waktu itu pertumbuhan penduduk

sangat kurang. Awalnya ada beberapa orang di bagian timur desa yang

membabat (membuka) lahan desa. Salah satu orang tersebut dikenal dengan

nama Mbah Panggreh. Sedangkan bagian tengah desa yang membabat adalah

Mbah Pandansari dan yang di bagian barat yang membabat adalah Mbah Sonto

(Mbah Belimbing). Merekalah yang diyakini masyarakat sebagai Mbaurekso atau

cikal bakal Desa Bligo. Ketiga pembabat tanah desa tersebut sepakat, jika kelak

kemudian hari (bila ada rejane jaman) tanah tersebut akan diberi nama Desa

Bligo. Pada masa – masa awal Desa Bligo dibagi menjadi tiga pedukuhan,

antara lain : Pedukuhan Rawan, Pedukuhan Bligo dan Pedukuhan Bendungan.

Pada saat Pemerintahan Hindia Belanda, pejabat yang ditunjuk/ yang mau

kerjasama antara lain :

Bapak Arjo.

Bapak Brojo.

Bapak Wagino.

Bapak Abdul Muntolip

Pada awal-awal kekuasaan Belanda, tanah sawah di Desa Bligo tidak boleh

dijadikan tanah persawahan. Tanah persawahan tersebut baru diijinkan oleh

penguasa Belanda untuk diolah sebagai tanah sawah sejak ± tahun 1830. Setiap

penggarap sawah mendapatkan ½ Ha, dengan penggarap dikenakan cawisan

(kerja bakti nag gawean) dan apabila penggarap sawah tidak hadir 3x maka

penggarap sawah diganti orang lain. Jumlah penggarap sawah waktu itu

seluruhnya 50 orang, 11 orang penggarap di pedukuhan Rawan, dan 39 orang

mengerjakan di pedukuhan Bligo yang terbagi menjadi 3 tempat, yaitu : Sawah

Wetan (Bligo), Sawah Bligo Selatan, dan Sawah Bligo Barat (Bendungan)

4

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Demikian sejarah / riwayat Desa Bligo ini dibuat dengan sebenarnya, untuk

bahan pertimbangan dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

1.4. KONDISI SOSIAL

Penduduk Desa Bligo hingga tahun 2012 sejumlah 4.934 jiwa dan 1.356

KK. Komposisi penduduk Desa Bligo berdasarkan komposisi penduduk

berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa sejumlah 50.2 % penduduk adalah

penduduk perempuan dan 49.8 % adalah penduduk laki-laki. Tingkat kepadatan

penduduk tertinggi adalah di RW 6 yaitu 200 jiwa/ha. Sedangkan komposisi

penduduk berdasarkan kelompok umur terbesar yaitu 34% penduduk berumur

25 – 30 tahun, dan kelompok umur penduduk terkecil adalah 0,1% penduduk

berumur 10 – 15 tahun. Lebih jelas mengenai komposisi penduduk Desa Bligo

dapat dilihat dalam tabel 2 dan tabel 3.

Tabel 2Komposisi Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah KK Desa Bligo

No. DusunLuas

wilayahKomposisi Penduduk Kepadatan

Penduduk (*)Jumlah

KKLaki-laki Perempuan Jumlah %1 Bligo 79.605 2.329 2.483 4.936 100 34 M3 1.356

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

*) Luas Wilayah

Tabel 3Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Desa Bligo

No.Kelompok

UmurJumlah Persentase

1 0 0 - 10 583 11,73%2 11 - 20 852 17,15%3 21 - 30 712 14,33%4 31 - 40 1.094 22,62%5 41 - 50 838 16,87%6 51 - 60 890 17,91%

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

Ditinjau dari mata pencaharian penduduk Desa Bligo diketahui bahwa

76% penduduk mata pencaharian utama adalah pertanian, 12% penduduk

bermata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil. Mata pencaharian penduduk

5

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

minoritas di Desa Bligo adalah peternak sebanyak 0,5% dari jumlah penduduk.

Lebih jelas mengenai komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian

penduduk dapat dilihat didalam tabel 4.

Tabel 4Komposisi Penduduk Berdasarkan Matapencaharian Desa Bligo

No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase1 PNS 85 2,1%2 ABRI 32 0,8%3 SWASTA 1.166 28,5%4 WIRASWASTA/PEDAGANG 474 11,6%5 TANI 39 0,95%6 PERTUKANGAN 134 3,28%7 BURUH TANI 18 0,4%8 PENSIUNAN 46 1,13%9 JASA 49 1,2%10 LAINNYA ( IRT, Pelajar dan

Pengangguran )2.043 50%

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

Ditinjau dari tingkat pendidikan Desa Bligo, sejumlah 23% penduduk

adalah lulusan SD, 14% lulusan SMP. Jenjang pendidikan yang paling sedikit di

tempuh oleh penduduk Desa Bligo adalah tingkat pendidikan tinggi (Diploma dan

Sarjana) yaitu sebesar 9,7%. Disamping itu, di Desa Bligo ditemukan sebanyak

12% penduduk masih buta huruf. Lebih jelas mengenai tingkat pendidikan di

Desa Bligo dapat dilihat dalam tabel 5.

Tabel 5Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Bligo

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 Tidak Sekolah/Buta Huruf 1.055 21,66%2 SD 1.168 23,98%3 SMP 711 14,6%4 SMA 1.446 29,7%5 D1/D2 11 0,22%6 D3 115 2,7%7 S1 468 9,6%8 S2 10 0,21$9 S3 0 0%Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

6

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.5. KONDISI EKONOMI

Kondisi perekonomian Desa Bligo dapat dilihat dari tingkat produktifitas

sumber daya alamnya. Berdasarkan data monografi Desa Bligo diketahui bahwa

tingkat produktifitas tertinggi adalah pertanian padi sebesar 75% dan Palawija

sebesar 24%. Tingkat produktifitas adalah peternakan sebesar 55%. untuk lebih

jelas mengenai tingkat produktifitas di Desa Bligo dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6 Produktifitas Sektor Desa Bligo

No. Produkstifitas Sektor Jumlah Persentase1 Pertanian Padi 50 Ton 25,4%2 Peternakan Bebek 100 Ekor 50,8%3 Peternakan Ayam Kampung 39 Ekor 19,8%4 Peternakan Kambing 8 Ekor 4,06%

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

1.6. KONDISI LINGKUNGAN

Komposisi Penggunaan lahan di Desa Bligo diketahui bahwa 15%

merupakan lahan pertanian, 85% penggunaan lahan permukiman. Sedangkan

penggunaan lahan yang paling kecil adalah penggunaan lahan peternakan

sebesar 0,01%. Lebih jelas mengenai komposisi penggunaan lahan di Desa

Bligo dapat dilihat dalam Tabel 7

Tabel 7Penggunaan Lahan Desa Bligo

No. Penggunaan Lahan Luas Persentase1 Lahan Pertanian 10 Ha 15%2 Lahan Pemukiman 18 Ha 85%3 Lahan Peternakan 0,01 Ha 0,01%

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

Ditinjau dari persebaran sarana dan prasarana desa diketahui bahwa

sarana pendidikan Desa Bligo terdapat 1 Taman Kanak-kanan (TK), 1 Sekolah

Dasar (SD), dan 2 Taman Pendidikan Al – Qur’an (TPQ). Sarana Kesehatan

7

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

yang terdapat di Desa Bligo, diketahui 4 Posyandu Balita dan 3 Posyandu

Lansia. Lebih jelas mengenai persebaran sarana di Desa Bligo dapat dilihat

dalam Tabel 8.

Tabel 8Sebaran Sarana Pendidikan dan Sarana Kesehatan Desa Bligo

No. Jenis Sarana Pendidikan Lokasi Jumlah1 TK (Taman Kanak-Kanak) RT.10 RW.04 12 SD (Sekolah Dasar) RT.10 RW.04 13 TPQ (Taman Pendidikan Al-

Qur’an)RT.08 RW.03 dan RT.17 RW.07

2

4

Posyandu Balita

Pos I RW.IPos II RW. II & IIIPos III RW.IV, V & VIIPos IV RW. VI

4

5Posyandu Lansia

Pos I RW.III, IV, V, VIIPos II RW. I & IIPos III RW.VII

3

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

Kondisi prasarana jalan di Desa Bligo diketahui bahwa 20 Km merupakan

jalan Propinsi, 3 Km jalan kabupaten dan 2 Km jalan lingkungan. Kondisi jalan

Propinsi dan jalan Kabupaten secara umum baik dengan perkerasan aspal

hotmix. Dan, kondisi jalan lingkungan di Desa Bligo secara umum baik dimana

1,5 Km jalan Aspal, 3 Km adalah jalan Paving. Untuk lebih jelas mengenai

kondisi jalan di Desa Bligo dapat dilihat dalam tabel 9.

Tabel 9Sebaran Jaringan Jalan Desa Bligo

No. Jenis jalan Panjang (Km) Kondisi1 Jalan Propinsi 20 Km Baik2 Jalan Kabupaten 3 Km Baik3 Jalan Lingkungan 2 Km Baik4 Jalan Paving 3 Km Baik

Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012

Desa Bligo secara umum sudah dilayani oleh listrik PLN. Permasalahan

terkait dengan penerangan Desa Bligo adalah seringnya terjadi pemadaman

listrik bergilir yang menyebabkan terganggunya proses produksi.

8

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Desa Bligo secara geografis tidak termasuk dalam wilayah rawan

bencana longsor. Tidak ada kejadian longsor yang terjadi di Desa Bligo

sepanjang waktu. Untuk itu tidak ada satupun kasus yang mengenai bencana

longsor di Desa Bligo

ANALISA HASIL PEMETAAN SWADAYA DESA BLIGO TAHUN 2012

Dalam siklus PNPM Mandiri Perkotaan, PJM Pronangkis adalah tahapan

paling penting dalam rangka mempercepat terwujudnya upaya penanggulangan

kemiskinan secara nyata di desa dan kelurahan. PNPM MANDIRI PERKOTAAN

menyadari sepenuhnya bahwa proses belajar masyarakat dapat maksimal

apabila selalu ada tahapan untuk berkaca dari masa silam dan kemudian

bergegas memperbaikinya. PJM Pronangkis desa/kelurahan pada tahapan

pendampingan PNPM MANDIRI PERKOTAAN ini difokuskan pada upaya

mengatasi 8(delapan) agenda dasar (kesehatan, penyakit menular, kesehatan

ibu, kematian anak, pendidikan, penguatan ekonomi dan mengatasi kelaparan,

gender dan kesetaraan perempuan, menjalin mitra dalam upaya menangkis

kemiskinan).

Langkah perbaikan PJM Pronangkis diperlukan kajian permasalahan

terkait dengan 9 (sembilan) agenda dasar yang akan diuraikan sebagai berikut:

1.7. SEBARAN DAN JUMLAH KELUARGA MISKIN

Kriteria kemiskinan yang ditetapkan di Desa Bligo adalah

Pekerjaan tidak tetap.

Rumah rurang layak huni

Tidak punya tempat tinggal tetap.

Penghasilan dibawah UMR atau 900 Ribu /Bulan

Makan seadanya atau kurang dari 3 x sehari.

Tidak punya MCK.

9

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Tidak mampu menyekolahkan anak.

Tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari – hari.

A. Kondisi Tempat Tinggal :1. Kepemilikan sewa, menumpang/ikut orang lain2. Lantai Plesteran3. Dinding Tembok tanpa plesteran4 Atap Asbes gelombang5. Sumber penerangan Listrik masih menyalur6. Kondisi umum rumah Tidak layak huniB Pemenuhan Air Bersih :1. Sumber air bersih Sumur, membeli atau tidak memiliki sumber air berish sendiri2. Status kebutuhan air bersih Kekurangan/tidak terpenuhi kebutuhan sehari-hariC Sarana buang air besar :1. Jenis sarana buang air besar wc umum, sungaiD Pendidikan :1. Tingkat pendidikan Memiliki anak umur 7-15 tahun tidak bersekolah SD-SMP2. Kemampuan baca tulis Orang tua atau anak berumur > 18 tahun buta huruf

3.Kemampuan membayar SPP atau biaya lainnya

Tidak mampu

E Pemenuhan Kesehatan :1. Pengobatan bila sakit Ke dukun atau diobati sendiri secara tradisional atau hanya ke puskesmas2. Kemapuan berobat -F. Kebutuhan Pangan :1. Frekuwensi makan Kurang dari 3 kali per hari (1-2 kali/hari)2. Kecukupan gizi Kurang terpenuhiG Pendapatan keluarga :1. Tingkat pendapatan KK Kurang dari Rp. 30.000,- per hari2. Sifat pendapatan KK Tidak menentu H Tanggungan1. Jumlah tanggungan Lebih dari 3 orang

2.Hutang / tanggungan biaya hidup

Banyak hutang, biaya hidup tinggi (sekolah,sewa rumah,pengobatan)

I Kepemilkan Aset1. Lahan Tidak punya lahan, lahan tandus (tidak produktif)2. Ternak Tidak punya sapi/kerbau/kambing

10

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Berdasarkan kriteria tersebut maka kondisi kemiskinan yang terjadi di

Desa Bligo diketahui bahwa RW.06 mempunyai tingkat kemiskinan tertinggi yaitu

sebesar 25,6%. Tingkat kemiskinan yang terendah di. Lebih jelas mengenai

kondisi kemiskinan di Desa Bligo dapat dilihat dalam Tabel 10.

Tabel 10Sebaran Kemiskinan Desa Bligo

No. Dusun RW Jumlah (jiwa) Persentase (%)1 BLIGO 1 134 13,6%2 BLIGO 2 111 11,24%3 BLIGO 3 146 14,8%4 BLIGO 4 188 19,04%5 BLIGO 5 114 11,55%6 BLIGO 6 253 25,6%7 BLIGO 7 15 1,5%8 BLIGO 8 26 2,6%

Total 8 187 100 %Sumber: Hasil Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

11

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Peta Sebaran KK Miskin

12

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.8 PEMETAAN DESA

Berdasarkan hasil pemetaan desa, maka diperoleh identifikasi persoalan

terkait dengan MDGs yaitu (1) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, (2)

mencapai pendidikan dasar untuk semua, (3) mendorong kesetaraan jender dan

pemberdayaan perempuan, (4) menurunkan angka kematian BALITA, (5)

meningkatkan kesehatan ibu melahirkan, (6) memerangi penyakit HIV/AIDS,

malaria dan penyakit menular lainnya, (7) meningkatkan kelestarian fungsi

lingkungan hidup, serta (8) mengembangkan kemitraan lokal untuk

pembangunan. lebih jelas mengenai hasil pemetaan desa dapat diuraikan

sebagai berikut.

1.8.1 Kemiskinan dan Kelaparan

Kondisi kemiskinan dan kelaparan di Desa Bligo diindikasikan dengan

kondisi tingkat pendapatan yang diperoleh masyarakat miskin. Berdasarkan

sensus, sebanyak 13 KK penduduk Desa Bligo mempunyai pendapatan sebesar

kurang dari Rp. 400.000/ bulan dan sebanyak 120 KK mempunyai pendapatan

sebesar Rp. 400.000 - 700. 000. berdasarkan hasil sensus ditemukan bahwa

penduduk yang berpenghasilan rendah tersebut sebanyak 48% adalah petani.

Lebih jelas mengenai kondisi kemiskinan dan kelaparan di Desa Bligo dapat

dilihat dalam tabel 11 dan tabel 12.

Tabel 11 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Kemiskinan dan Kelaparan Desa BligoNo. Pekerjaan Jumlah % Pendapatan Jumlah %1 PNS 1 0,4%

700 rb – 1 juta 13 5%2 Jasa 1 136 50,4%3 Pertanian 1 0 0,0%4 Jasa 2 102 37,8%

400 rb – 700 rb 125 48%5 Perdagangan 1 18 6,7%6 Perdagangan 2 8 3,0%

< 400 rb 125 48%7 Pertanian 2 5 1,9%

Total 207 6 263 100

Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

13

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Tabel 12Indikasi Persoalan Kemiskinan dan Kelaparan Desa Bligo

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga miskin

Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalah

Kemiskinan dan

Kelaparan

Nilai-nilai luhur masyarakat yang

telah luntur

1 134

Nilai-nilai tradisional, agama, yang masih

berkembang di masyarakat

2 1113 1464 1885 1146 2537 158 26

Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

Untuk lebih jelasnya tingkat pendapatan Desa Bligo Hasil Pemetaan

Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut.

Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

14

0

50

100

150

200

250

Pekerjaan J enisPekerjaan

Pekerjaan Tetap Serabutan Pengangguran Pendapatan Pengeluaran daripendapatan

G rafik Mas alah P endapatan

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.8.2 Pendidikan Dasar

Berdasarkan ketentuan Pemerintah RI Pendidikan Dasar adalah

pendidikan 9 (sembilan) tahun atau jenjang pendidikan SD sampai SMP.

Berdasarkan hasil sensus, ditemukan bahwa Penduduk Desa Bligo sebanyak 16

jiwa adalah buta huruf, 1.168 jiwa masih sekolah/lulusan SD, dan 1.446 jiwa

masih sekolah/lulusan SMA. Disamping itu, ditemukan sebanyak 23 jiwa putus

sekolah. Lebih jelas mengenai kondisi tingkat pendidikan di Desa Bligo dapat

dijelaskan dalam tabel 13 dan tabel 14.

Tabel 13 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Tingkat Pendidikan Desa BligoNo. Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa) %1 SD 1.168 29,7%2 SMP 711 18,1%3 SMA 1,446 36,8%4 PT 604 15,4%5 Kursus 0 0%

Total 3.929 Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

Tabel 14Indikasi Persoalan Pendidikan Desa Bligo

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga miskin

RWJumlah warga

miskin yang kena masalah

Buta Huruf

Persepsi tentang Pendidikan tidak

penting, tidak mampu dan biaya mahal

1 4

2 23 44 75 126 317 158 26

Total 101

15

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Putus Sekolah

Biaya Pendidikan mahal, pergaulan

1 32 23 84 85 36 377 78 6

Total 74

Tidak Sekolah

Biaya pendidikan mahal, persepsi

bahwa Pendidikan tidak

penting

1 82 103 74 25 06 127 58 8

Total 52Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan Desa Bligo Hasil Pemetaan

Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :

Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

16

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

MasihSekolah

P utusSekolah

Buta huruf*)

Tdksekolah *)

Tamat SD*)

TamatSLTP

TamatSLTA

P T Kursus

Grafik T ing kat P endidikan

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

PETA PENDIDIKAN

17

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.8.2.1 Kesetaraan Gender dan Memberdayaan Perempuan

Dalam perspektif partisipasi perempuan, kondisi warga miskin di Desa

Bligo dapat diindikasikan dengan kondisi tingkat pendapatan dan pendidikan.

Indikator tersebut diperbandingkan dengan kondisi laki-laki. Berdasarkan sensus

untuk masalah pendapatan 51% laki-laki dan 49% perempuan. Lebih jelas

mengenai kondisi tersebut dapat dilihat dalam tabel 15/16

Tabel 15/16 :Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Perempuan Desa BligoNo. Kondisi Laki-laki % Perempuan % Total1 Pendapatan 208 Jiwa 52% 201 Jiwa 48% 100%2 Pendidikan 287 Jiwa 48% 303 Jiwa 52% 100%

Total 100 100Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

1.8.4 Penyakit Menular dan Kesehatan Secara Umum

Menurut hasil dari pemetaan Swadaya ditemukan masyarakat

miskin yang terserang beberapa penyakit. Penyakit-penyakit gtersebut

yaitu : ISPA 50%, Hepatitis 4%, Polio 4%, Demam Berdarah 29% dan

Campak 13%. Lebih jelas ditampilkan dalam tabel 17/18.

Tabel 17/18 Indikasi Persoalan Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Desa Bligo

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga miskin

RWJumlah warga

miskin yang kena masalah

Kurang Asupan Gizi

Kondisi ekonomi yang pas-pasan,

tidak mampu memberikan

makanan bergizi dan kurang

pemahaman mengenai gizi

1 312 253 344 385 06 227 178 20

Total 187

18

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

ISPA (TB)Lingkungan yang

tidak sehat

1 02 23 34 45 06 07 08 0

Total 17

HepatitisTidak pernah

Imunisasi

1 02 03 04 05 06 17 08 0

Total 2

Polio

Orang Tua tidak mampu dan pemahaman yang rendah

tentang kesehatan, tidak

imunisasi

1 02 03 04 05 06 77 08 0

Total 7

Demam Berdarah

Lingkungan Kumuh

1 02 03 04 05 06 77 08 0

Total 7

Campak Tidak Imunisasi

1 02 03 04 05 06 77 08 0

Total 7 Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

19

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Untuk lebih jelasnya tingkat kesehatan Desa Bligo Hasil Pemetaan

Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

20

0

50

100

150

200

250

300

s empurna s edang kurang *) TB*) polio*) c ampak*) hepatitis *) DB*)

A s upan giz i (makanan) penyakit yang diderita

G rafik K es ehatan

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

PETA KESEHATAN

21

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.8.5 Kesehatan Ibu Hamil dan Reproduksi

Kondisi kesehatan ibu hamil dan kesehatan reproduksi masyarakat

miskin Desa Bligo berdasarkan pemetaan swadaya sebagai berikut ;

Kondisi Berat Badan Kehamilan > BB daripada usia kehamilan 4%, BB

seimbang daripada usia kehamilan 64%, dan >BB daripada usia

kehamilan 32%. Kondisi Pendarahan, tidak pernah pendarahan 91% dan

pernah pendarahan 9%. Infeksi, tidak pernah 56% dan pernah infeksi

44%. Anemia, tidak kekurangan zat besi 56% dan kekurangan anemia

44%. Penyakit yang diderita, TB 33%, Demam berdarah 33% dan Malaria

33%. Lebih detail ditampilkan di tabel 19, 20,21 dan 22

Tabel 19 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Kesehatan Ibu Hamil da Reproduksi Desa Bligo No. Kesehatan Ibu Hamil dan Reproduksi Jumlah %1 >BB daripada usia kehamilan 4 4%2 BB seimbang daripada usia kehamilan 62 64%3 >BB daripada usia kehamilan 32 32%

TOTAL 98 100%

1 Tidak pernah pendarahan ketika melahirkan 98 91%2 Pernah pendarahan ketika melahirkan 10 9%

TOTAL 108 100%

1 Tidak pernah memiliki penyakit infeksi 88 56%2 Pernah memiliki penyakit infeksi 7 44%

TOTAL 95 100%

1 Tidak kekurangan zat besi (anemia) 84 85%2 Pernah kekurangan zat besi (anemia) 14 15%

TOTAL 98 100%

1 Penyakit TB 1 33%2 Hepatitis 1 33%3 Demam Berdarah 1 33%4 Malaria 0 0%

TOTAL 3 100%Total 100

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

22

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Tabel 20 Indikasi Persoalan Kesehatan Ibu Hamil Desa Bligo 2012

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga miskin

Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalah

Imunisasi tidak lengkap

Pemahaman terhadap

kesehatan Balita kurang

1 15

Bidan, Dokter, Polindes, Relawan

2 113 104 145 56 147 88 10

TOTAL 87

Tidak Imunisasi

Pemahaman tentang

kesehatan Balita kurang

1 1

Bidan, Dokter, Polindes, Relawan

2 03 14 25 06 67 18 1

TOTAL 12

Pemeriksaan Kehamilan 2

Bulan

Biaya pemeriksaan

mahal

1 22

Bidan, Dokter, Polindes, Relawan

2 13 04 15 66 207 08 1

TOTAL 51

Tidak pernah periksa

Biaya pemeriksaan

mahal

1 4

Bidan, Dokter, Polindes, Relawan

2 03 114 145 66 137 108 9

TOTAL 67Dukun

BeranakPemahaman yang kurang

terhadap kesehatan

1 3 Bidan, Dokter, Polindes, Relawan2 0

3 04 2

23

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

5 66 147 28 0

TOTAL 27

Berat Kehamilan<B

B

Keluarga tidak mampu dan pemahaman

tentang kesehatan

1 0

Bidan, Dokter, Polindes, Relawan

2 03 54 145 06 147 08 0

TOTAL 33Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

Tabel 21 Indikasi Persoalan Kesehatan Reproduksi Desa Bligo 2012

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga

miskin Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalah

Pernah pendarahan

Kurang rutinnya pemeriksaan, tidak ada biya pemeriksaan

1 2

Bidan, Dokter

2 13 04 15 16 57 08 0

Pernah punya

penyakit menular

Kurangnya pemahaman kesehatan,

Lingkungan yang kurang sehat

1 2

Bidan, Dokter

2 03 04 25 06 37 08 0

Anemia Kurang asupan makan yang

bergizi, keturunan

1 5 Bidan, Dokter, Toko obat2 0

3 24 35 16 57 1

24

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

8 1

TB

Kebiasaan membakar sampah,

keturunan

1 0

Bidan, Dokter

2 03 04 05 06 17 08 0

HepatitisPola makan yang

kurang baik

1 0

Bidan, Dokter

2 03 04 05 06 17 08 0

DB

Lingkungan tidak sehat,

kebersihan kurang terjaga

1 0

Bidan, Dokter

2 03 04 05 06 17 08 0

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

Tabel 22 Indikasi Persoalan Kematian Ibu Hamil Desa Bligo 2012

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga

miskin Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalahTidak Ada

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

25

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Untuk lebih jelasnya tingkat kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu

hamil Desa Bligo Hasil Pemetaan Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan

dalam Grafik berikut Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

26

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Melakukan imunisasi lengkap Pemeriksaan rutin kehamilan Tempat Pemeriksaan / Konsultasi rutin

Perbandingan berat badan danusia kehamilan

Grafik K es ehatan Ibu H amil

0

20

40

60

80

100

120

Tempat persalinanibu

pernahpendarahan

ketika

Pernahmempunyaipenyakit

Mempunyaikekurangan

zat besi

Penyakit menular yangdiderita

Grafik K es ehatan R eproduks i

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

1.8.6 Kesehatan Balita

Kondisi kesehatan masyarakat miskin Desa Bligo sebagai berikut;

Perbandingan berat badan daripada usia >BB 35%, Seimbang 30%,

dan <BB 35%. Asupan Gizi, Sempurna 32%, sedang 45%, kurang 23%.

Imunisasi, lengkap 80%, tidak lengkap 20%, dan tidak imunisasi 0%.

Mendapatkan Vitamin A, pernah 65%, dan belum 35%. Penyakit yang

diderita, TB 100%, Polio 0%, Campak 0%, Hepatitits 0%, dan DB 0%

Tabel 23 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Kesehatan Balita / Anak Desa Bligo No. Kesehatan Balita Jumlah %

Perbandingan Berat Badan1 >BB 7 35%2 Seimbang 12 30%3 <BB 7 35%

Total 26 100%Asupan Gizi

1 Sempurna 7 32%2 Sedang 14 45%

Kurang 5 23%Total 26 100%

Imunisasi1 Lengkap 16 80%2 Tidak Lengkap 9 19%3 Tidak Imunisasi 1 1%

Total 26 100%Mendapat Vitamin A

1 Pernah 16 65%2 Belum 10 35%

Total 26 100%Penyakit yang diderita

1 TB 19 100%2 Polio 5 0%

27

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

3 Campak 2 0%4 Hepatitis 0 0%5 DB 0 0%

Total 26 100%Total 130 100

Sumber: Hasil Sensus Pemetaan Swadaya, 2012

Tabel 24Indikasi Persoalan Kematian Anak Desa Bligo

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga

miskin Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalah

Berat badan

lebih kecil daripada

usia

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan

1 0

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 13 04 05 06 17 08 0

Asupan Gizi

kurang

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, ekonomi yang pas

pasan

1 0

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 03 04 55 06 07 08 0

Imunisasi tidak

lengkap

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, ekonomi yang pas

pasan

1 0

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 23 14 55 16 07 08 0

Imunisasi tidak

pernah

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, ekonomi yang pas

pasan

1 1 Adanya Posyandu, Bidan, Dokter2 0

3 04 05 0

28

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

6 37 08 0

Vitamin A tidak perna

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, ekonomi yang pas

pasan

1 1

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 13 04 75 16 37 18 0

TB

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, ekonomi yang pas pasan, Lingkungan

yang tidak sehat

1 1

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 13 04 75 06 07 08 0

Polio

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, pernah di Imunisasi

1 2

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 33 14 75 06 07 08 0

Campak

Kurangnya pemahaman

tentang kesehatan, pernah diimunisasi

1 0

Adanya Posyandu, Bidan, Dokter

2 03 04 25 06 07 08 0

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

Untuk lebih jelasnya tingkat kesehatan balita Desa Bligo Hasil Pemetaan

Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :

29

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

1.8.7 Kelestarian Lingkungan

A. Kondisi Permukiman

Kondisi pemukiman masyarakat miskin di Desa Bligo sebagai

berikut : Pemukiman tidak layak 94 jiwa, Rumah Ngontrak 37 jiwa, dan

Rumah Numpang 72 jiwa. Lebih jelasnya di tabel 25

Tabel 25Indikasi Persoalan

Kondisi Permukiman Desa Bligo

IndikatorPersoalan

Masalah Hasil KajianLokasi

RWJumlah

Potensi/Sumber

dayaTidak Layak

Warga tidak mampu, Tidak punya biaya, tidak punya lahan

1 232 173 1

30

0

5

10

15

20

Perbandingan beratbadan dengan usia

balita

Asupan gizi(makanan)

melakukan imunisasilengkap pada balita

MendapatkanVitamin A

penyakit yang diderita

Grafik K es ehatan B alita

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Tukang, Kuli,

Swadaya

4 415 06 87 48 0

Total 94

NgontrakWarga tidak mampu, tidak punya tempat tinggal, perantauan

1 15

Tukang, Kuli,

Swadaya

2 33 04 155 46 07 08 0

Total 37

Rumah Numpang

Warga tidak mampu, tidak punya tempat

tinggal

1 15

Tukang, Kuli,

Swadaya

2 43 24 155 56 257 28 4

Total 72Sumber:Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012

B. Pengelolaan Sampah

Kondisi pengolahan sampah masyarakat miskin di Desa Bligo

sebagai berikut; Sampah dibakar 238 jiwa, dan sampah dibuang ke

sungai 67 jiwa lebih jelasnya di tabel 26.

Tabel 26Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Pengelolaan Sampah Desa BligoIndikator

PersoalanMasalah Hasil Kajian

Lokasi RW

Jumlah %

Sampah dibakar

Kebiasaan sejak dulu, kurang pemahaman tentang cara

1 22 9%2 16 7%

31

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

pembuangan sampah yang benar

3 9 4%4 38 16%5 0 0%6 153 64%7 0 0%8 0 0%

Total 238 100%

Sampah dibuang

ke sungai

Kurangnya kesadaran tentang kebersihan lingkungan, tidak punya

tempat sampah, malas membuat tempat sampah

1 0 0%2 2 3%3 0 0%4 3 4%5 0 0%6 62 93%7 0 0%8 0 0%

Total 67 100%Sumber:hasil kajian pemetaan swadaya 2012

C. Pengelolaan Limbah/Sanitasi

Kondisi pengolahan Limbah/sanitasi masyarakat miskin di Desa

Bligo sebagai berikut; Wc Umum 67 jiwa, dan buang air besar di sungai

309 jiwa. Lebih jelasnya tabel 27.

Tabel 27 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Pengelolaan Limbah / Sampah Desa Bligo Indikator

PersoalanMasalah Hasil Kajian

LokasiRW

Jumlah %

Buang air besar di WC

Umum

Pemahaman kesehatan yang baik, tidak mampu membangun

WC pribadi

1 0 0%2 2 3%3 0 0%4 3 4%5 0 0%6 62 93%7 0 0%8 0 0%

Total 67 100%Buang air besar di sungai

Tidak mampu membangun WC pribadi, kebiasaan sejak kecil, kurang pemahaman tentang

kesehatan lingkungan

1 13 3%2 41 24%3 14 4%4 35 16%5 29 8%6 159 42%7 8 1%

32

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

8 10 2%Total 309 100%

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012

D. Pemenuhan Air Bersih

Kondisi pemenuhan air bersih masyarkat miskin di Desa Bligo

sebagi berikut; Menggunakan air sumur 309 jiwa, dan menggunakan

air sungai 10 jiwa. Lebih jelasnya di tabel 28

Tabel 28 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Pemenuhan Air Bersih Desa BligoIndikator

PersoalanMasalah Hasil Kajian

LokasiRW

Jumlah %

Air Sumur Tidak ada sumber air lain yang lebih murah dan mudah didapat

1 55 15%2 22 6%3 21 5%4 30 11%5 56 16%6 112 41%7 20 3%8 20 3%

Total 309 100%

Air sungaiPemahaman pola hidup sehat

yang kurang, tidak punya sumur, tidak mampu beli air

1 0 0%2 0 0%3 0 0%4 4 40%5 0 0%6 6 60%7 0 0%8 0 0%

Total 10 100%Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012

E. Daerah Rawan Bencana

Kondisi daerah bencana di Desa Bligo tidak ada. Untuk lebih

jelasnya di tabel 29

Tabel 29

33

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Rekapitulasi Pemetaan Swadaya Kondisi Daerah Bencana Desa Bligo

No. Jenis Bencana Lokasi Penyebab TIDAK ADA

Sumber: : Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012

Tabel 30 Indikasi Persoalan Kelestarian Lingkungan Desa Bligo

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga miskin

Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalah

Sampah dibakar

Tidak ada tempat sampah dan

perilaku masalah

1 22

Tanah Desa, Relawan, Lahan

pribadi

2 163 94 385 06 1537 08 0

Sampah dibuang ke

sungai

Tidak ada tempat sampah dan

perilaku masalah

1 02 23 04 35 06 627 08 0

Buang air besar di sungai

Tidak memiliki WC

1 13

Tanah desa, tukang, relawan

2 413 144 355 296 1597 128 14

Sumber:Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

34

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

Untuk lebih jelasnya tingkat masalah lingkungan Desa Bligo Hasil

Pemetaan Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

35

0

10

20

30

40

50

60

70

Kondisi

Rumah

Tinggal

Kepemilikan

rumah

Penggunaan

air minum

Buang air

besar

Pembuangan

sampah

1 1 2 3 4 5 6 7 J aringan

Listrik

Grafik Mas alah L ing kung an

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

PETA LINGKUNGAN

36

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.8.8 Menjalin Kemitraan Lokal (Antar Desa)

Terkait dengan kemitraan lokal, dalam tahap awal ini, masyarakat

belum menjalin kerjasama dengan pihak luar Desa Bligo. Lebih jelasnya

dalam Tabel 31 dan 32.

Tabel 31Rekapitulasi Pemetaan Swadaya

Kondisi Daerah Bencana Desa BligoNo. Jenis Kemitraan Lokasi Permasalahan

Tidak AdaSumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

Tabel 32Indikasi Persoalan Kemitraan Desa Bligo

Indikasi Persoalan

Masalah hasil kajian

Wilayah dan sebaran Warga

miskin Potensi / sumber daya

RWJumlah warga miskin yang

kena masalah

Tidak Ada

Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012

37

PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012

1.9 AKAR MASALAH KEMISIKINAN

Masalah kemiskinan umumnya dan juga di Desa Bligo sangat komplek

dan saling terkait. Satu masalah dengan masalah yang lain saling mengait.

Maslah tersebut meliputi maslah Pendidikan, Sumber Daya Manusia,

Pendapatan, Tidak punya modal usaha, tidak punya jaringan, tidak percaya diri,

lapangan kerja, kesehatan, informasi, mental, perilaku dan sebagainya.

Dalam refleksi kemiskinan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa

ditemukan akar masalh yang bersumber pada sikap mental ( kualitas manusia )

baik kualitas manusia yang mengambil kebijakan ( diluar orang miskin ) maupun

dari diri si miskinnya sendiri. Sikap – sikap yang tidak peduli, serakah dan

mementingkan diri sendiri di atas, contoh dari sikap mental yang dipunyai oleh

sebagian pembuat aturan/kebijakan (aturan), selain faktor dari luar juga ada

pengaruh – pengaruh sikap mental dari diri sendiri seperti malas, besar pasak

dari pada tiang, kurang kerja keras dan sebaginya.

Berdasarkan hal diatas ternyata penyebab kemiskinan bukan semata –

mata hanya kurang modal, akan tetapi disebabkan oleh banyak faktor. Di antara

berbagai penyebab kemiskinan, penyebab utama atau sering disebut akar

masalahnya adalah sikap mental ( sikap dan perilaku ) manusia, yang

melunturkan kebersamaan di antara kita, atau merenggangnya solidaritas

sosial. Solidaritas sosial dengan landasan nilai – nilai keadilan, kesetaraan dan

kejujuran, ini sering disebut sebagai modal sosial dalam masyarakat, modal

untuk dapat dipercaya oleh fihak lain, bagi pemimpin juga sebagai modal untuk

dapat dipercaya oleh masyarakatnya.

Jadi kesimpulan akhirnya adalah bahwa akar masalah kemiskinan di Desa

Bligo yaitu lunturnya nilai – nilai kemanusiaan dalam masyarakat.

38