bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan
sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul ”TEORI BETTY
NEUMAN” agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty
Neuman dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam
perkembangan keperawatan.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan
dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan
mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi
respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder,
dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui
identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu.
Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui
penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan
pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier
adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan
kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas pada makalah ini
yaitu:
1. Bagaimana biografi Betty Neuman dan latar belakang teorinya?
2. Bagaimana dasar perkembangan teori Neuman?
3. Apa saja sumber-sumber teori Betty Neuman?
4. Bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?
5. Bagaimana asumsi teori Betty Neuman?
Teori Betty Neuman Page 1
6. Bagaimana bentuk logika teori Betty Neuman?
7. Bagaimana teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas?
8. Bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teorinya
2. Untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman
3. Untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman
4. Untuk Mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman
5. Untuk Mengetahui asumsi teori Betty Neuman
6. Untuk Mengetahui bentuk logika teori Betty Neuman
7. Untuk Mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas
8. Untuk Mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan
Teori Betty Neuman Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan
di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General
Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles
untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu
sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di
University of California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana
mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan
mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan
program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem
tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada
tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset
keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974,
edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.
2.2 Dasar Perkembangan Teori Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu
fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk
dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
Teori Betty Neuman Page 3
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta
faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas
individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena
lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan
bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor
resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan
kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah.
Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa
mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat
membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu
keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat
dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam
mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens
mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan normal
pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.
2.3 Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat
atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang
sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
2.4 Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman
Teori Betty Neuman Page 4
Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,
misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
a. Garis Pertahanan Fleksibel
Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis
pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel
gagal untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan
normal, garis perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak
sebagai bantal dan digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan
berkembangnya menjauh dari atau kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan
normal. Garis pertahanan fleksibel bersifat dinamis dan dapat berubah / diubah dalam
waktu yang relatif singkat waktu.
b. Garis Pertahanan Normal
Garis normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu.
Hal ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis normal pertahanan
dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau
menanggapi lingkungan. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan,
tetapi dapat menebal menjadi kalus dari waktu ke waktu.
c. Garis Pertahanan Resisten/ Perlawanan
Teori Betty Neuman Page 5
Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika
tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Contoh: aktivasi
respon kekebalan setelah invasi mikroorganisme. Jika garis resistensi yang efektif,
sistem ini dapat menyusun kembali dan jika garis resistensi yang tidak efektif,
kehilangan energi yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.
5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan
fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan
fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai
setelah gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu
resistensi internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder.
Hal ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan
kembali pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan
pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara
pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal,
intra personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses
pembangunan selama usia;
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.
Teori Betty Neuman Page 6
2.5 Asumsi Teori Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait
dengan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni
dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau
mengatasi stressor.
4. Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
2.6 Bentuk Logika Teori Betty Neuman
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman
menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan
hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.
Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan menurut
Betty Neuman disebut The Neuman Health Care System yaitu model konsep yang
menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara
fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada
periode singkat waktu atau normal (normal line of difense) mempresentasikan kondisi
kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan
dianggap normal oleh personal tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Teori Betty Neuman Page 7
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk
mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem
tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat
seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari
individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan
sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping
tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena
interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan
faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali
(rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty
Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau
internasional.
2.7 Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Teori Betty Neuman Page 8
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis
pertahanan resisten dapat berupa:
a. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat.
Misal: melatih klien duduk atau berjalan
b. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
c. Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penyelesaian
masalah.
d. Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa lintas program dan
lintas sektor.
2.8 Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan,
yang terdiri dari lima tahapan :
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
Core atau inti:
Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari; umur, pendidikan jenis
kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok
atau komunitas.
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,
sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
Teori Betty Neuman Page 9
2) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan
tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya
pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai
status ekonomi masing-masing.
8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau
komunitas atau tidak.
Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain
angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.
2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada.
Berdasarkan hal tersebut dapat disusun diagnose keperawatan komunitas dimana terdiri
dari: Masalah kesehatan, karakteristik populasi, karakteristik lingkungan.
Contoh:
Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada komunitas di RW 04
Kelurahan Kampung Melayu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh.
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
Teori Betty Neuman Page 10
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang
berisiko
5) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
kardiovaskuler
4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
5. Evaluasi dan penilaian
1) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.
Teori Betty Neuman Page 11
BAB I11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi
dan langsung dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu
dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan
adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir
holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi
perawat. Sudut pandang yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat
berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut,
marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk
menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset
keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis
dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai
instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep
keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain.
Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu
keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat
memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih
mudah mempelajari dan memahami manusia beserta implikasinya.
Teori Betty Neuman Page 12
DAFTAR PUSTAKA
Fallen, R. Budi Dwi. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yokyakarta: Nuha
Medika
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks
Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Mediks
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Teori Betty Neuman Page 13