bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyaknya SDM yang saat ini berkurang kualitasnya seiring dengan
perkembangan teknologi yang berkembang dalam dunia pendidikan. Pemberian
pengetahuan dan pengalaman dalam praktik untuk pemenuhan SDM yang berkualitas
di masa mendatang. SDM yang kurang terlatih dan belum siap kerja menjadi semakin
sempitnya sebuah badan usaha dalam memenuhi permintaan SDM berkualitas. Dalam
penciptaan SDM yang muda dan berkualitas diperlukan pembelajaran secara langsung
dalam bidang dengan berlandaskan bekal teori yang sudah dipelajari.
Teknologi yang semakin pesat meningkat menuntut semakin meningkatnya
jumlah SDM yang berkualitas. Pembelajaran langsung dengan bimbingan
pembimbing yang berkualitas akan semakin mendukung suasana pembelajaran.
Pembelajaran ini bersifat luas bukan hanya menguasai 1 bidang saja tetapi juga
mempelajari bidang yang lain. Sehingga penciptaan SDM bukan hanya menguasai 1
bidang tetapi lebih flexibel.
1.2 Tujuan
Tujuan utama dalam mata kuliah bengkel listrik adalah :
Membentuk SDM yang siap terjun dalam dunia pekerjaan.
Memberikan pengetahuan dan pembelajaran secara langsung terhadap para
mahasiswa.
Mengenalkan dan memberi pembekalan terhadap bidang mekanik
Mengenal peralatan yang digunakan serta menguasai penggunaanya dengan
baik dan benar.
Mengenalkan dan membekali dasar-dasar instalasi penerangan.
Mampu memahami keselamatan instalasi listrik.
Mengenalkan mahasiswa dalam memhami gambar teknik.
Mampu memahami pemeliharaan peralatan dalam bidang listrik.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peralatan
A PERALATAN MEJA DROWER
1 Tang cucut 1 Buah
2 Tang kupas 1 Buah
3 Tang kombinasi 1 Buah
4 Tang potong 1 buah
5 Meteran 2,5 m 1 Buah
6 Mistar 100 cm 1 Buah
7 Mata itik 1 Buah
8 Test Pen 1 Buah
9 Obeng set 5 Buah
10 Kikir 1 Set
11 Gergaji besi 1 Buah
12 Martil / palu 1 Buah
13 Kain lap 1 Buah
Tabel 1.1 Peralatan dalam Drower
2
2.2 Penjelasan Peralatan
a. Tang Cucut
Ada begitu banyak fungsi yang bisa
dilakukan tang ini, mulai dari fungsi
standardnya menjepit, membuat lingkaran di
kawat dengan bentuk yang rapih, hingga
menggunakan bagian runcing di tengah tang
untuk memotong. Intinya satu jenis tang ini
saja sudah bisa melakukan banyak pekerjaan
tersebut.
b. Tang Kupas
Tang kupas adalah tang memiliki fungsi untuk mengupas isolasi pada kabel.
e. Tang Kombinasi
Tang ini merupakan tang yang sering kita jumpai, dan banyak sekali kegunaannya. Antara lain dapat digunakan untuk menjepit, memuntir, mengupas, dan memotong kabel. Ukurannya biasanya 6-7 inchi.
f. Tang Potong
Seperti namanya, tang ini berfungsi untuk memotong, mulai dari senar hingga kawat sampai dengan ketebalan 1 mm. Sangat penting untuk menjaga ujung dari bagian pemotong tetap tajam. karena apabila bagian tersebut tumpul, maka akan memnyebabkan kita harus
3
mengeluarkan tenaga ekstra untuk memotong kawat tsb, dan menyebabkan pekerjaan kita kurang rapi.
e. Tang Bengkok
Tang yang ini sebenarnya memiliki bentuk ujung yang sama dengan "TANG CUCUT". Diameter ujung tang ini kecil , dan memungkinkan kita membuat loop kawat dengan lebih rapi. Namun ujungnya yang bengkok, menjadikan tang ini memiliki fungsi ekstra, yaitu untuk membenkokkan kawat di tempat yang sulit.
f. Test Pen
Test Pen merupakan alat yang digunakan sebagai pengecheck ada tidaknya arus listrik
g. Obeng
Terdiri dari beberapa ukuran , digunakan dalam pengencangan dan mengendorkan dalam bidang ulir
h. KikirTerdapat beberapa jenis kikir tergantung dalam kebutuhanya.
Kikir Persegi = untuk mengikir bagian tengah suatu lubang berbentuk persegi.
Kikir Segitiga = untuk mengikir permukaan benda kerja sehingga
menghasilkan bentuk segitiga.
4
Kikir Bulat = untuk menghasilkan permukaan benda kerja yang rata bulat.
Kikir Setengah Bulat = untuk menghaluskan atau meratakan bidang kerjasetengah bulat.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
3.1 Job Sheet
a. Pengukuran Jangka Sorong
b. Pembuatan Profil U
c. Pembuatan Mata Itik
d. Pembuatan Instalasi Listrik Sederhana
3.2 Proses dan Langkah-Langkah Pengukuran Jangka Sorong dan Penggaris Mistar
3.2.1 Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari :
• Rahang tetap/fixed jaw dan bingkai, sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat
teliti dan dibuat dengan diagravier.
• Rahang tidak tetap/ slidding jaw dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai.
• Skrup pengencang yang berfungsi untuk menjaga ketepatanpengukuran.Kadang-kadang ada yang
dilengkapI dengan pengatur/fine adjusmen gerakanyang halus sepanjang bingkainya. Kadang ada juga
yang melengkapi dengan bagian-bagian untuk pengukuran dalam dan kedalaman suatu benda.
5
3.2.1.1 Cara Membaca Jangka Sorong
Skala jangka sorong ada dua yaitu : skala utama dan skala nonius. Skalautama adalah skala yang tidak
bergerak, skala nonius adalah skala yang bergerak.Mencari ketelitian jangka sorong : Letakkan 0 skala nonius
segaris dengan 0skala utama maka bagian ke 10 dari skala nonius segaris dengan bagian ke 9 skalautama,
kalau 1 bagian skala utama = 1mm, maka 1 bagian skala nonius = 0,9 mm, maka ketelitian jangka sorong =
1 – 0,9 = 0,1 mm. Ini berarti jangka sorong dapatmembaca sampai 0,1 mm.
3.2.2 Penggaris
Penggaris yang kami gunakan pada saat pengerjaan profil U adalah pengarisbesi. Besi yang keras, tipis
dan mudah lentur dipilih sebagai bahan dari penggarisyang digunakan dalam pengerjaan logam. Kelenturan
dari penggaris mempunyaikebaikan, apabila untuk mengukur permukaan lengkung. Ketelitian dari
pembacaantergantung dari kwalitet garis-garis dan pada pembagian skala. Ukuran skala daripenggaris besi
berkwlitet tinggi biasanya dalam pembagian 1/1 atau ½ mm.
3.2.2.1 Ketelitian dan Pembacaan Penggaris
• Ketelitian ukuran adalah bagian ukurran terkecil yang bisa langsungdibaca pada alat tersebut.
• Panjan dari benda yang akan diukur ditempatkan berlawanandengan skala yang mudah dibaca
dengan menempatkan pinggir-pinggir benda yang diukur pada garis-garis bagian skala.
• Jika penempatan pinggir-pinggir dari benda yang diukur denganbagian sklaa tidak mungkin, perkiraa
yang tepat dari panjang bendayang diukur tak mungki didapat.
• Kesukaran ini dapat diatasi dengan prinsip jangka sorong danmicrometer. Kedua alat tersebut dapat
mengukur dengan pembagianskala lebih teliti.
6
3.3Pembuatan Profil U
3.3.1 Gambar Kerja
3.3.2 Peralatan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengerjaan profil U adalah :
1. ST-37 -- 10x67x36 mm
2. Gergaji besi -- 1 buah
3. Ragum -- 1 buah
4. Kikir -- 3 macam
5. Penggores -- 1 buah
6. Penitik -- 1 buah
7. Jangka sorong -- 1 buah
8. Penggaris -- 1 buah
9. Bor -- 1 set
10. Countersink (6 ) -- 1 set
7
11. Palu -- 1 buah
12. Stamping -- 1 set
3.3.3 Langkah-Langkah
1) Pada pertemuan pertama belajar menggergaji dengan baik dan benar di benda kerja sehingga
mendapatkan ukuran panjang 86 mm, setelah proses pemotongan dengan gergaji tangan berhasil
selanjutnya kita belajar menitik pada benda kerja. Pada benda kerja kita ukur dengan mistar agar
mendapat ukutan panjang 82 mm,setelah mendapat ukuran tersebut lakukan proses penitikan
dengan jarak 2 mm dari satu titik ke titik lainnya. Setelah proses penitikan selesai dilanjutkan
dengan pemotongan kembali bagian yang telah dititik tersebut dengan gergaji sehingga
memperoleh ukuran panjang 82 mm.
2) Pertemuan kedua kita kembali menggergaji benda kerja agar mendapat kanukuran tinggi 32 mm,
supaya kita terbiasa menggergaji dengan baik dan benar. Setelah mendapatkan Ukuran panjang 82
mm dan tinggi 32 mm pada benda kerja, lakukan proses pengikiran dengan alat kikir yang sesuai
fungsinya sehinggamemperoleh hasil pengukuran panjang 80 mm, tinggi 30 mm dan lebar 63
mm.Pada proses pengikiran ini kita harus waspada dan selalu memperhatikan hasil pengikiran
setidaknya setiap 30 menit sekali, kita mengukur hasil pengikiran dengan jangka sorong agar
mendapatkan hasil yang maksimal pada benda kerja. Pada proses pengikiran tersebut mungkin kita
memerlukan banyak waktu agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat.
3) Pertemuan ketiga setelah mendapatkan hasil pengukuran panjang 80 mm,tinggi 30 mm, dan lebar
63 mm, kita kembali mengikir pada benda kerja agar benda kerja halus dan menghilangkan bekas
karatnya. setelah benda kerja terlihat halus dan sesuai ukuran yang sudah ditentukan, kita membuat
sketsa pada benda kerja untuk membuat lubang berbentuk segiempat dengan ukuran 10x15mm
pada masing-masing kaki benda kerja dengan gergaji, pada proses tersebut kita menyisakan sedikit
celah agar bisa dikikir untuk medapatkan ukuran tersebut dan membuatnya terlihat rapi dan halus.
Setelah itu membuat lubang kembali dengan gergaji agar mendapatkan ukuran yang sudah
dipersyaratkan pada daftar gambar dan daftar tabel.
8
4) Pertemuan keempat kembali membuat lubang di kaki kaki benda kerja berbentuk setengah
lingkaran dengan diameter 20 mm, pada proses tersebut pertama kita harus menggergaji dengan
bentuk segitiga dan menyisakan celah agarkita bisa mengikirnya dengan kikir setengah lingkaran
agar mendapatkan bentuk yang halus dan rapi. Setelah itu membuat bentuk tumpul pada masing-
masing ujung kaki benda kerja dengan kikir setengah lingkaran sesuai dengan daftargambar dan
daftar tabel.
5) Pertemuan kelima membuat delapan lubang pada bagian atas benda kerja dengan
menggunakan mesin bor tetapi kita terlebih dahulu harus memberikan tanda pada benda kerja
dengan cara menitik bagian yang akan dibor dengan menggunakan penitik. Setelah diberi titik
lanjutkan dengan melakukan pengeboran bagaian yang akan di lubangi sesuai dengan mata bor
dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
6) Pertemuan keenam kita kembali membuat sketsa dengan menyambungkan dua lubang besar
yang sudah dilubangi dengan mesin bor, setelah itu kita potong bagian di dalamnya dengan
gergaji sesuai dengan daftar gambar dan daftar table lalu dikikir agar halus dan rapi. Sesudahnya
lakukan proses pengetapan dengan tap pada dua lubang yang sudah ditentukan. Dalam proses
tersebut kita memakai mata tap yang berbeda sesuai dengan yang sudah dipersyaratkan dan
harus berhati–hati dalam memutar tap, memutar tap dimulai dengan memutarnya sesuai dengan
arah jarum jam, jika terasa keras putar balik sebanyak 1 kali putaran lalu lanjutkan kembali
memutar searah jarum jam. Dalam pengetapan satu lubang harus tiga kali agar baut yang akan
di coba bisa masuk dengan lancer.
7) Pertemuan ketujuh melakukan proses countersing dengan menggunakan mesin bor, namun
karena waktu pertemuan telah habis maka proses countersing ditiadakan, dan dilanjutkan
melakukan proses stamping. Letakan benda pada landasan atau di ragum. Ambil pelat penahan
lurus dan letakan pada bawah garis yang akan di stamping. Letakan stempel pada atas garis
yang telah ada pelatpenahannya yang lurus dan stempel sedikit miring untuk
mengepaskannya.Tegakan stempel sehingga menyentuh seluruh permukaannya ke benda kerja.
Pukulah dengan palu, lalu kikir dan amplas pekerjaan baja profil U pun selesai.
9
3.4 Pembuatan Mata Itik
3.4.1 Gambar Job Sheet
10
Exercise1 Exercise 3
Exercise 2
3.4.2 Peralatan
Alat dan Bahan
1. Tang kombinasi 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang kupas 1 buah
4. Tang lancip 1 buah
5. Tang bulat 1 buah
9. Kabel NYA 2.5 mm2 2,5 m
10.Kabel NYA 4 mm2 2,5 m
11 Kabel NYA 6 mm2 2,5 m
11.Penggaris baja 1 buah
3.4.3 Langkah Kerja
1) Pada pertemuan pertama kita terlebih dahulu melakukan exercise 1. Langkah awal setelah
memotong kabel adalah mengupas ujung-ujung kabel yang akan di buat mata itik
menggunakan tang pengupas kabel. Setelah itu, ujung kabel tersebut di putar searah jarum jam
sampai membentuk lingkaran. Diameter mata itik disesuaikan dengan ukuran baut tempat
mata itik akan dipasangkan. Lakukan kegiatan ini sesuai dengan gambar kerja exercise 1
sampai semua selesai.
2) Pertemuan kedua, kita akan mengerjakan exercise 2. Langkah kerja untuk exercise 2 sama
seperti dalam mengerjakan exercise 1. Tapi pada exercise 2 ini kita tidak hanya membuat mata
itik di ujung-ujung kabel, teteapi kita juga harus menekuk kabel sesuai dengan gambar kerja.
Lakukan hal ini sampai bentuk kabel kita sama dengan gambar kerja exercise 2.
3) Pertemuan ketiga adalah pertemuan terakhir kita karena job mata itik ini hanya diberi waktu 3
kali pertemuan dan kali ini kita akan mengerjakan exercise 3. Sebenarnya langkah kerja
exercise 3 sama dengan langkah kerja untuk exercise 2, tapi untuk exercise 3 ini kita menekuk
kabelnya bukan ke samping tapi ke atas. Yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan exercise
11
3 ini adalah ketepatan ukuran yang harus sama dengan ukuran pada gambar kerja. Jika semua
exercise sudah dikerjakan, maka job mata itik sudah selesai.
3.4.4 Stamping
Terdapat 3 tipe stamp :
1. Cap nomor
2. Cap huruf
3. Cap tanda
3.4.4.1 Langkah Stamping
1. Pengecapan dari kanan ke kiri (untuk orang tidak kidal ) untuk mempermudah dilihat.
2. Letakkan cap pada benda kerja, miringkan sedikit kearah kita, diatasgaris tanda.
3. Tarik cap hati-hati kegaris sampai kita merasakan berhenti digaris itu.
4. Cap sekarang ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerjadengan rata.
5. Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini.
6. Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus (tegak ).
7. Untuk membetulkan adalah tempatkan kembali cap pada bekaspengecapan dibetulkan
dengan memutar searah jarum jam atauberlawanan.
8. Pada permukaan pukullah dengan ringan saja.
9. Setelah diadakan pembetulan, barulah kita pukul dengan keras,sehingga semuanya
seragam dan kedalaman yang tepat.
10. Terakhir hilangkan seluruh tonjolan-tonjolan yang terjadi denganmenggunakan kikir.
3.5 Pembuatan Instalasi Sederhana
3.5.1 Gambar Kerja
12
3.5.2 Peralatan
No Nama Alat Jumlah
1 Obeng + 1 buah
2 Obeng (-) besar 1 buah
3 Obeng (-) kecil 1 buah
4 Tang Kombinasi 1 buah
5 Tang potong 1 buah
6 Tang pengupas 1 buah
7 Tespen 1 buah
13
8 Avo Meter 1 buah
9 Obeng Penitik 1 buah
10 Papan Kerja 2x2 m 1 buah
11 Per elastic (penarik kabel) 1 buah
12 Kabel Power NYY 3x 1,5 mm 1 buah
No
Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1 Kabel NYA 1,5 mm2 merah 5 meterbiru 3 meterkuning-hijau 2 meter
2 Saklar Seri 10A/250V 1 buah3 Kotak Kontak 1 buah4 Lampu Pijar 2 buah5 Fitting Lokal E27 2 buah6 Roset Kayu 2 buah7 Cros Doss 1 buah8 T Doss 1 buah9 Pipa PVC 5/8" 2 meter
10 Box Sekring 1 buah11 Sekring/Fuse 10 A 1 buah
12Papan Tplek 200x200x5 mm 1 buah
13 El-bow 1 buah14 Lasdop 3 buah
15 Benang Secukupnya
16 Klem 12 buah17 Sekrup Klem+Cros
Doss+T-Doos 28 buahRoset 4 buahSaklar 2 buahKotak Kontak 2 buah
14
3.5.3 Langkah Kerja
1) Langkah awal kita harus menggambar single line diagram terlebih dahulu dari sketsa yang ada
pada gambar kerja, agar kita tahu di mana posisi kabel yang akan kita pasang. Kemudian kita
bias mulai dengan menggambar sketsa yang ada di gambar kerja pada papan kayu sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu kita potong pipa PVC sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar kerja menggunakan gergaji. Kemudian
kita bisa mulai dengan memaasang fuse box terlebih dahulu. Setelah itu pasang pipa PVC dan
di tiap percabangan pasang juga L-Bow Dos / T Dos / Cross Dos sesuai dengan posisi yang
telah ditentukan pada gambar kerja. Setelah itu kita harus memasang klep pada tiap sisi batas
sambungan, agar pipa yang kita pasang kuat dan tidak mudah bergeser. Kegiatan ini dilakukan
di pertemuan ke dua, karena pada pertemuan pertama hanya diberi tugas untuk menggambar
single line diagram terlebih dahulu.
2) Pada pertemuan ke tiga kita akan mulai memasang kabel ke dalam pipa PVC. Kita akan di
beri tiga jenis kabel, yaitu: kabel warna merah untuk fasa (L), kabel warna biru untuk netral
(N), dan kabel warna kuning-hijau untuk grounding (PE).
3.6 Keamanan Teknik
3.6.1 Mesin Keamanan Kerja
Pertimbangannya sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kitaharus mempertimbangkan dan
mengingat akan keselamatan kerja, sehingga programkerja akan berjalan dengan lancer.
• Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui.
• Lingkungan dan suasana tempat kerja.
• Pengaman .
• Kebersihan mesin dan alat.
3.6.2 Keamanan Diri Sendiri
• Pakaian kerja yang sesuai rapih dan terkancing.
• Jangan menyimpan benda tajam.
• Rambut yang panjang harus diberi pelindung.
• Lepas semua perhiasan dari tangan.
• Gunakan kacamata khusus.
• Gunakan sepatu yang sesuai.
• Gunakan sarung tangan jika perlu.
15
KEBERSIHAN
• Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja.
• Gunakanlah pakaian kerja sebersih mungkin.
• Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dansesudah dipakai.
3.6.3 Kemampuan
Pada saat mengerjakan benda kerja pada suatu mesin misalnya mesinbubut, bor, dan gergaji, kita harus
melihat kemampuan mesin tersebut, sehinggabanyak pemakaian, kecepatan putaran atau kecepatan
potongnya harus ditentukanberdasarkan akan kemampuan mesinya agar tetap aman. Kerusakan-kerusakan
yangterjadi pada umumnya yang diakibatkan pada beban lebih, misalnya : electro motorterbakar, karena
sabuk penggerak atau kopling tidak slip.
Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alatyang tidak tepat (tidak
sesuai ) dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah atautidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh
ujung-ujung alat potong atau bendakerja yang tajam.
3.6.3.1 Pencegahan
1. Bekerjalah dengan hati-hati
2. Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
3. Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik.
4. Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar.
5. Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku baju kerja
6. Simpanlan alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhikita.
7. Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lain.
8. Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong
9. Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya.
10. Alasi alat-alat presisi dengan lap halus.
11. Ambillah alat-alat dengan hati-hati.
12. Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.
3.6.4 Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat-alat kerja bangku :
16
1. KIKIR
- Periksalah tangkai kikir, apakah tangkai kikir terpasang denganbaik dan kuat? Jangan menggunakan
kikir tanpa tangkai.
- Bersihkan kikir dari beram sebelum dan sesudah dipakai.
- Jangan membiarkan di atau kotoran pada gigi-gigi kikir.
- Jangan mempergunakan kikir sebagai palu.
- Simpanlah kikir terpisah satu dengan yang lainnya.
2. PALU
Kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan palu yang salah bukansaja menimpa si pekerja tetapi
juga bisa menimpa lingkungan disekitarnya.
3.6.4.1 Pencegahan
- Periksa selalu, apakah tangkai terpasang kuat pada rumahnyayakinkan baji terpasang dengan baik
ditempatnya.
- Jangan mempergunakan palu yang tangkainya patah ataupecah.
- Hilangkan olie flemak atau kotoran lainnya dari bagian mukapalu dan tangkai sebelum digunakan.
- Jangan mempergunakan palu untuk memukul benda yang lebihkeras dari palu itu sendiri.
- Pilihlah ukuran palu yang sesuai dengan operasinya.
- Gerinda segera muka palu yang lebih berkembang.
- Waktu memukul yakinkan disekitar kita tidak ada orang.
3. RAGUM
- Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai.
- Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong.
- Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul ataudiperpanjang cukup diputar dengan tangan
saja.
- Bersihkan selalu ragum setelah dipakai, berilah olie atau lemak secukupnya.
- Mulut ragum harus diberi jarak.
4. GERGAJI TANGAN
- Pergunakanlah daun gergaji yang tajam.
- Sewaktu pemakanan gergaji harus bergerak lurus.
- Jepitlah benda kerja dengan kuat.
- Pengergajian diusahakan sedekat mungkin ke mulut ragum.
- Simpanlah gergaji dalam keadaan tidak di kencangkan.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari laporan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap langkah dan proses pekerjaan dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa. Pengetahuan langsung berupa praktikum diatas membuat para mahasiswa terbiasa dengan suasana pekerjaan. Proses yang dilewati dari minggu ke minggu membuat para mahasiswa mengerti dan juga paham betul terhadap bidangnya.
Tetapi kita perlu hati hati dalam setiap prosesnya, karena dalam setiap proses mengandung resiko , maka dari itu diciptakan sistem pengamanan yang harus dipenuhi oleh para mahasiswa. Jika pengamanan tersebut tidak dijalankan maka resiko nya akan menyebabkan kecelakaan kerja.
18
LAMPIRAN
19
Sakelar SeriKotak Kontak
T dos Lasdop Cross dos
Roset KayuLampu Pijar
Pipa PVC 5/8
Profil U
20
Kabel NYAKlem
Avometer
Mata Itik Exercise 1
Instalasi Penerangan Sederhana
21