bab i

23

Click here to load reader

Upload: baiq-trisna-satriana

Post on 06-Aug-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan pakan ternak dapat terpenuhi dengan pakan hijauan segar (sebagai

pakan utama) dan konsentrat (sebagai pakan penguat) untuk berproduksi. Kedua jenis

bahan tersebut dapat diukur jumlah pemberiannya sesuai dengan berat badan ternak

dan produksi yang diharapkan. Namun kedua jenis pakan tersebut belum menjamin

terpenuhinya unsur-unsur mikro berupa mineral, vitamin maupun asam amino

tertentu yang tidak diperoleh ternak saat di alam bebas. Dengan demikian selain

pakan utama dan pakan penguat, maka ternak yang dipelihara perlu memperoleh

pakan tambahan atau pakan suplement. Dengan meningkatnya teknologi pengolahan

pakan, telah banyak pakan suplement yang dapat direkomendasikan untuk

diaplikasikan kepada masyarakat peternak. Salah satu pakan suplement tersebut yang

sekarang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat peternak adalah UMB.

UMB dibuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh di tempat-tempat di

sekitar tinggal, dengan harga yang terjangkau, molases akan lebih mudah didapat di

daerah yang dekat dengan pabrik gula. UMB merupakan campuran antara molasses,

urea dan bahan-bahan pakan lain misalnya dedak padi, mineral dan sebagainya.

Sejauh ini, tidak semua masyarakat peternak mengenal dan mengetahui serta

mudah mendapatkan UMB, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya komunikasi dan

sulitnya mendapat informasi tentang perkembangan peternakan. Untuk itu pada

1

Page 2: BAB I

praktikum “Limbah Pertanian dan Industri Peternakan” kami diajarkan membuat

pakan tambahan yaitu UMB (Urea Molases Block).

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1) Untuk mengetahui cara dalam membuat UMB

2) Meningkatkan keterampilan mahasiswa

3) Meningkatkan penegtahuan mahasiswa peternakan strategi penyediaan dan

pemberian pakan

1.3 Kegunaan Praktikum

Praktikum yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena

dapat memperoleh pengetahuan tentang teknologi UMB (cara membuat dan

penggunaannya)

2

Page 3: BAB I

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

UMB merupakan campuran beberapa bahan pakan dengan molasses dan urea yang

dibuat dalam bentuk blok. Pakan yang berbentuk blok memudahkan pengangkutan

pakan dan pemberian kepada ternak. UMB dapat dibuat dengan beberapa komposisi

dan kandungan urea dan molasses yang berbeda sesuai dengan kebutuhan ternak

(Onwuku, 1999). Urea di dalam pakan sebagai non protein nitrogen yang dapat

digunakan sebagai sumber amonia yang dapat digunakan oleh mikrobia dalam rumen

(Cheeke, 2005).

Molasses merupakan limbah hasil dari pabrik gula tebu, praktis tidak mengandung

protein tetapi kaya karbohidrat yang mudah dicerna. Molasses dapat digunakan

sebagai pakan secara langsung atau setelah mengalami proses

pengolahan. Molasses merupakan sumber energi yang tinggi karena kadar

karbohidratnya tinggi. Kadar mineralnya pun cukup tinggi, juga mempunyai rasa

yang disukai oleh ternak (Lubis, 1992).

Molasses merupakan bahan sisa dari industri gula yang banyak dijumpai di samping

hasil utamanya. Dari berbagai bahan sisa yang dihasilkan industri

gula, molasses merupakan bahan dasar yang berharga sekali untuk industri dengan

fermentasi. Molasses adalah sejenis sirup yang merupakan sisa dari pengkristalan

3

Page 4: BAB I

gula pasir. Molasses tidak dapat dikristalkan karena mengandung glukosa dan

fruktosa yang sulit untuk dikristalkan. Molasses merupakan produk limbah dari

industri gula di mana produk ini masih banyak mengandung gula dan asam-asam

organik, sehingga merupakan bahan baku yang sangat baik untuk pembuatan etanol.

Bahan ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan selama proses pemutihan

gula. Kandungan gula dari molasses terutama sukrosa berkisar 40 sampai 55%

(Musofie, 2008).

Proses dalam pembuatan UMB bisa dilakukan dengan dua cara yaitu metode panas

dan metode dingin. Metode panas yaitu dengan cara mendidihkan molasses terlebih

dahulu kemudian dicampur dengan bahan pakan, lalu diaduk dan dituang dalam

cetakan sehingga membentuk blok. Metode dingin yaitu menggunakan molasses yang

langsung dicampur ke dalam bahan pakan lalu dicetak. Kedua menggunakan (Kamal,

1998).

Bahan utama untuk membuat UMB adalah molasses sebagai sumber

energi. Molassesmerupakan bahan pakan sumber energi karena banyak mengandung

pati dan gula. Kecernaanya tinggi dan bersifat palatable. Hasil analisis menunjukkan

bahwa kadar airnya 78 sampai 86%, gula 77%, abu 10,5%, protein kasar 3,5%, dan

TDN 72% (Utomo dan Soejono, 2001).

4

Page 5: BAB I

BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Materi Praktikum

3.1.1 Alat Praktikum

Timbangan kue Ember Kayu pengaduk Cetakan

3.1.2 Bahan Praktikum

Urea Molases Garam Kapur Dedak jagung Bungkil kelapa

3.2 Metode Praktikum

Adapun metode praktikum yang digunakan yaitu metode dengan cara dingin, langkah – langkahnya sebagi berikut :

Menimbang semuaa bahan yang berbentuk tepung

Lalu bahan – bahan seperti dedak jagung, bungkil kelapa, kapur dicampur

menjadi satu.

Setelah itu baru menimbang urea, garam, molasses lalu dicampur jadi satu.

Selanjutnya baru semua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai rata,

setelah itu baru di blok dicetak dengan alat baik cetakan bulat, persegi, dll.

3.3 Tanggal dan Tempat Praktikum

5

Page 6: BAB I

Tanggal : 20 November 2012

Waktu : 07.20 - Selesai

Tempat : Fakultas Peternakan Universitas Mataram

BAB IV

6

Page 7: BAB I

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Dalam Persen

Formula Kelompok1 2 3 4 5 6

UreaMolasesDedak PadiTepung JagungBungkil KelapaGaramKapurSemen

7%30%30%20%

-7%6%-

7%30%30%

-20%7%-

6%

7%30%30%20%

-7%6%-

8%27%25%

-25%9%-

6%

8%27%25%20%

-9%6%-

8%27%25%

-25%9%-

6%

Total 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Dalam Gram

Formula Kelompok1 2 3 4 5 6

UreaMolasesDedak PadiTepung JagungBungkil KelapaGaramKapurSemen

70300300200

-7060-

70300300

-20070-

60

70300300200

-7060-

80270250

-25090-

60

80270250200

-9060-

80270250

-25090-

60

Total 1000 gr 1000 gr 1000 gr 1000 gr 1000 gr 1000 gr

Hasil Pengamatan

7

Page 8: BAB I

Kelompok Warna Aroma Tekstur Bentuk

1 Coklat Molasses Lembek Bulat2 Coklat Tua Molasses + semen Keras Bulat3 Coklat Molasses Lembek Bulat

4 Coklat Tua Molasses Keras Bulat

5 Coklat Molasses Lembek Bulat

6 Coklat tua molases Keras Bulat

4.2 Pembahasan

Dalam praktikum pembuatan UMB untuk kelompok lima didapat hasil dimana

warnanya coklat dengan tekstur lembek dan aroma yang paling menonjol adalah

aroma molassesnya. Tekstur dari UMB yang kami buat lembek disebabkan bahan

pengeras yang digunakan adalah kapur, dimana kapur tersebut jika terkena air akan

semakin lembek lain dengan semen yang jika terkena air maka lama kelamaan akan

semakin mengeras.

Dan dapat dilihat pada hasil prkatikum tersebut kelompok 2,4,6 teksturnya keras

Karena bahan yang digunakan adalah semen, sedangkan kelompok 1,3,5 teksturnya

lembek karena bahan yang digunakan adalah kapur.

BAB V

8

Page 9: BAB I

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu :

1) Pembuatan UMB ini dapat dilakukan dengan cara panas dan dingin, tetapi

pada praktikum yang dilakukan menggunakan cara yang dingin karena tidak

memerlukan waktu tyang lama.

2) Bahan utama untuk membuat UMB adalah molasses sebagai sumber

energi. Molassesmerupakan bahan pakan sumber energi karena banyak

mengandung pati dan gula. Kecernaanya tinggi dan bersifat palatable.

3) Bahan pengeras dalam UMB tidak hanya kapur dan semen, tetapi dapat juga

dari MgO,CaO dan lain – lain.

5.2 Saran

9

Page 10: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran

hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa

tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai

pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami

pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan

pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Proses

pembuatan dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat

dimanfaatkan secara lebih efektif, menambah pendapatan peternak dan mengatasi

pencemaran lingkungan. Proses pengomposan adalah proses menurunkan C/N bahan

organik hingga sama dengan C/N tanah (< 20). Selama proses pengomposan, terjadi

perubahan-perubahan unsur kimia yaitu : 1) karbohidrat, selulosa, hemiselulosa,

lemak dan lilin menjadi CO2 dan H2O, 2) penguraian senyawa organik menjadi

senyawa yang dapat diserap tanaman.

Kompos merupakan salah satu komponen untuk meningkatkan kesuburan tanah

dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik

11

Page 12: BAB I

(kimia) pada tanah secara berlebihan yang berakibat rusaknya struktur tanah dalam

jangka waktu lama.

Mengingat pentingnya pupuk kompos dalam memperbaiki struktur tanah dan

melambungnya harga pupuk buatan maka perlu disusun buku petunjuk teknis

pembuatan kompos organic berbahan kotoran sapi untuk memudahkan petani dalam

memanfaatkan kotoran sapi, sekaligus memproduksi pupuk organic yang akhirnya

akan menambah pendapatan.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1) Untuk mengetahui cara dalam membuat Pupuk Organik

2) Meningkatkan keterampilan mahasiswa

1.3 Kegunaan Praktikum

Praktikum yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena

dapat memperoleh pengetahuan tentang pembuatan pupuk organic.

12

Page 13: BAB I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Manfaat kompos organik diantaranya adalah 1) memperbaiki struktur tanah

berlempung sehingga menjadi ringan; 2) memperbesar daya ikat tanah berpasir

sehingga tanah tidak berderai; 3) menambah daya ikat tanah terhadap air dan

unsureunsur hara tanah; 4) memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah; 5)

mengandung unsur hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit (jumlah hara ini

tergantung dari bahan pembuat pupuk organik); 6) membantu proses pelapukan bahan

mineral; 7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia; serta 8)

menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan (Yovita; 2001).

Pengolahan kotoran sapi yang mempunyai kandungan N, P dan K yang tinggi

sebagai pupuk kompos dapat mensuplai unsure hara yang dibutuhkan tanah dan

memperbaiki struktur tanah menjadi lebih baik (Iwan, 2002). Pada tanah yang

baik/sehat, kelarutan unsur-unsur anorganik akan meningkat, serta

ketersediaan asam amino, zat gula, vitamin dan zat-zat bioaktif hasil dari aktivitas

mikroorganisme efektif dalam tanah akan bertambah, sehingga pertumbuhan tanaman

menjadi semakin optimal (Rully, 1999).

13

Page 14: BAB I

BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Materi Praktikum

3.1.1 Alat Praktikum

Cangkul Ember/ Bak Terpal/ Karung Termometer

3.1.2 Bahan Praktikum

Feses sapi atau kotoran ternak lain Sisa pakan ternak Abu sekam Kapur EM4 atau probiotik lainnya Molasses/ gula merah/ gula pasir

3.2 Metode Praktikum

Adapun metode praktikum yang digunakan yaitu :

Menyiapkan alat dan bahan

Menggiling sisa pakan sapi bali yang berupa batang – batang daun turi

Campurkan dengan kotoran ternak, kapur dan abu sekam

Larutkan molasses 1 liter,EM4 1 liter kedalam air sebanyak 15 liter

14

Page 15: BAB I

Campurkan kotoran ternak,sisa pakan, kapur dan abu sekam, disiram sedikit

demi sedikit dengan campuran molasses dan EM4 kemudian diaduk hingga

merata.

3.3 Tanggal dan Tempat Praktikum

Tanggal : 20 November 2012

Waktu : 07.20 - Selesai

Tempat : Fakultas Peternakan Universitas Mataram

15

Page 16: BAB I

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

16

Page 17: BAB I

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1) Kompos sebagai pupuk organik yang berbahan kotoran sapi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan pupuk anorganik. Selain itu, kompos juga mempunyai prospek dan peluang yang besar untuk dipasarkan secara lebih meluas untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Penyediaan kompos organik yang berkelanjutan dan praktis dapat mempermudah petani untuk memanfaatkannya sebagai penyubur tanah dan tanaman pertaniannya.

2) Pengolahan kotoran sapi yang mempunyai kandungan N, P dan K yang tinggi sebagai pupuk kompos dapat mensuplai unsure hara yang dibutuhkan tanah dan memperbaiki struktur tanah

5.2 Saran

17

Page 18: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, A.I. 2002. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Cetakan ke tiga Penebar Swadaya. Jakarta.

Rully, R. 1999. Rakitan Teknologi Penggunaan Mikroorganisme Efektif dan Bokasi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Tidak diterbitkan.

Yovita. 2001. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta.

18