bab i
TRANSCRIPT
![Page 1: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/1.jpg)
1
PANITIA PENGAWAS PEMILUKADA
KECAMATAN BEKASI BARAT KOTA BEKASI
Jl. HARAPAN BARU REGENCY RAYA No1 Kotabaru-Bekasi Barat . Telp/ : (021) 92419942
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan langsung Kepala Daerah menjadi konsensus politik
nasional, yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan
pemerintahan setelah digulirkannya otonomi daerah di Indonesia.
Sedangkan Indonesia sendiri telah melaksanakan Pilkada secara langsung
sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 32 tahun 2004. tentang
pemerintahan daerah. Hal ini apabila dilihat dari perspektif desentralisasi,
Pilkada langsung tersebut merupakan sebuat terobosan baru yang
bermakna bagi proses konsolidasi demokrasi di tingkat lokal. Pilkada
langsung akan membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat
dalam proses demokrasi untuk menentukan kepemimpinan politik di
tingkat lokal. System ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk
mengaktualisasi hak-hak politiknya secara lebih baik tanpa harus direduksi
oleh kepentingan-kepentingan elite politik, seperti ketika berlaku sistem
demokrasi perwakilan. Pilkada langsung juga memicu timbulnya figure
pemimpin yang aspiratif, kompeten, legitimate, dan berdedikasi. Sudah
barang tentu hal ini karena Kepala Daerah yang terpilih akan lebih
berorientasi pada warga dibandingkan pada segelitir elite di DPRD.
Akan tetapi Pilkada tidak sepenuhnya berjalan mulus seperti yang
diharapkan. Banyak permasalahan tetapi masalah tersebut tidak
menyebabkan runtuhnya system pemerintahan dan politik lokal. Masalah
tersebut justru diselesaikan melalui jalan hukum yang sah dan sesuai
dengan hakikat demokrasi.
![Page 2: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Pembahasan pemilihan Kepala yang Demokratis dan Berkualitas,
seharunya dikaitkan tidak dengan pemahaman akan makna demokrasi,
tetapi juga aspek normatif yang mengatur penyelenggaraan Pilkada dan
aspek-aspek etika, sosial serta budaya. Semua pihak-pihak yang ikut andil
dalam pelaksanaan Pilkada, harus memahami dan melaksanakan seluruh
peraturan perundangan yang berlaku secar konsisten. Pada dasarnya
Pilkada langsung adalah memilih Kepala Daerah yang profesional,
legitimate, dan demokratis, yang mampu mengemban amanat otonomi
daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selayaknya harapan masyarakat Pilkada di Kota Bekasi dilaksanakan
dengan efektif dan tetap menjunjung tinggi asas demokrasi dan hukum.
Oleh karena itu, kami Panwascam Bekasi Barat mencoba untuk sebagai
Pelaporan Akhir Pelaksanaan Tahapan Pemilukada di Kota Bekasi ini,
berdasarkan perspektif Fungsi dan Tugas Wewenang Pengawasan
Tahapan Penyelenggaraan Pemilukada Kota Bekasi 2012-2013..
Dengan demikian dapat diharapkan menjadi masukan proses
demokratisasi local Khususnya Wilayah Kecamatan Bekasi Barat, melalui
Pelaksanaan Pemilukada Kota Bekasi 2012-2013.
B. Peraturan KPU Tentang Pemilukada
Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 66 Tahun 2009 Tentang Penetapan
Norma, Standar, Prosedur, dan Kebutuhan Pengadaan serta Pendistribusian
Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah.
Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pedoman Tata Cara
Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dalam
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Oleh Panitia
Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, serta Penetapan Calon Terpilih,
Pengesahan Pengangkatan dan Pelantikan.
![Page 3: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 72 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata
Cara Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara.
Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Teknis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah.
Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Tata Cara
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyusunan Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Peraturan KPU Nomor 09 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Dasar Hukum pelaksanaan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota
Bekasi Tahun 2012 – 2013
![Page 4: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/4.jpg)
4
1. Pasal 1, Pasal 4, Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, Pasal 21, Pasal
22D, Pasal 23E,ayat (2), Pasal 24A Ayat (1) Pasal 31 ayat (4), Pasal 33
dan , Pasal 34, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
2. Undang – Undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme ( Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851).
3. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
4. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4310).
5. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang telah dirubah dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008, yo
Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
jo Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005 tentang Pengesahan
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah.
6. Peraturan KPU No 9 tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan jadwal dan
tahapan Program Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
Peraturan KPU No 12 tahun 2010 tentang Penetapan Pedoman tatacara
Pemutahiran Data dan Daftar Pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah,Peraturan KPU No 15 tahun 2010 perubahan atas
peraturan KPU No 72 tahun 2009 tentang tata cara pelaksanaan
Pemungutan dan Penghitungan Suara, Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara, Keputusan KPU
Kota Bekasi No 01/Kpts/KPU/Kota 011.329172 / 2012 Tentang tahapan, Program,
![Page 5: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/5.jpg)
5
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Bekasi
Tahun 2012 – 2013,
C. Kepedulian Masyarakat Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi
Masyarakat Kecamatan Bekasi Barat sangat berharap Melalui
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang dilakukan secara langsung oleh
Rakyat yang kedua kalinya, sangat diharapkan bahwa Walikota dan
Wakilwalikota terpilih akan memiliki dukungan yang luas dari Rakyat, serta
dapat mesejahterakan masyarakat Kota Bekasi, disamping itu masyarakat
berharap Pemimpin yang terpilih dalam melakukan perumusan Kebijakan
Publik, melaksanakan dengan sangat Aspiratif dan Transparan, sehingga
Memiliki Akuntanbilitas Publik yang jelas serta adanya pemerataan
pembangunan di semua sektor yang bersumber dari kebijakan Pemerintah
Kota Bekasi kedepan, dalam pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota sangat diharapkan adanya Pengawasan dari masyarakat secara
berkesinambungan di semua Tahapan Pilkada, sehingga hasil yang dicapai
lebih baik dari Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Bekasi tahun
2008 yang lalu dimana tingkat partisipasi masyarakat di Kecamatan Bekasi
Barat pada saat itu mencapai diatas 65 % dari DPT.
Namun dari jumlah pemilih dalam salinan DPT pada Pilkada 2012-
2013 saat ini hanya : 199356 dengan jumlah TPS 416, maka se-kecamatan
Bekasi Barat Pemilih hanya mencapai : 43,81 %, berarti kepedulian
masyarakat kecamatan Bekasi Barat masih kurang partisipasinya. Hal ini perlu
ditelusuri adanya beberapa factor-faktor lain. Apakah Penyelenggara
KPUDnya, Kebijakan Pemerintahannya dalam hal ini Walikota, jajarannya
sampai Camat dan Lurahnya atau memang adanya kebijakan terstruktur
tentang jalannya penyelenggaraan Pemilukada Kota Bekasi.
Dari semua itu harapannya adalah terciptanya masyarakat yang
sejahtera melalui peningkatan pelayanan publik serta pemberdayaan
masyarakat, dan diharapkan pemimpin dapat meningkatkan peran serta
masyarakat dalam semua aspek kegiatan pembangunan; dengan bertujuan
dapat tercapainya pelaksanaan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil
![Page 6: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Walikota Kota Bekasi tahun 2012 – 2013 yang pada akhirnya Kota Bekasi
mendapatkan Pemimpin yang Legitimet, Amanah dan Aspiratif serta tidak
membedakan golongan satu dengan yang lannya, agar dapat menjalankan
Roda Pemerintahan dengan Baik dan Benar menuju Kota Bekasi yang lebih
maju dan lebih mandiri di segala bidang.
D. Penilaian Umum Dalam Penyelenggaraan Pemilu Kada 2012 di
Kecamatan Bekasi Barat
Dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota
Bekasi Tahun 2012 – 2013 yang diselenggarakan oleh KPU Kota Bekasi,
maka kami selaku Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Bekasi
Barat Kota Bekasi memberikan penilaian berdasarkan Tahapan dan Undang-
undang serta peraturan yang berlaku sebagai Berikut :
Pemeritahan Daerah Kota Bekasi dalam hal Dinas Pendudukan dan
Catatat Sipil tidak mevalidasi Daftar Penduduk Pontensial Pemilih (DP4),
serta tidak berdasarkan E_KTP kependudukan Kota Bekasi.
KPU Kota Bekasi dalam memberikan Data Daftar Penduduk Potensial
Pemilih ( DP4 ) tidak melakukan perbaikan terlebih dahulu, kemudian
memberikan kepada jajaran yang paling bawah untuk melakukan
Pemutakhiran.
Dalam Pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota, KPU tidak
melakukan seleksi data yang akurat, sehingga menimbulkan adanya
pembohongan public yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon.
Petugas Pemutahiran data Pemilih (PPDP) tidak diberikan bimbingan yang
memadai, sehingga mereka tidak memahami secara menyeluruh tugas dan
fungsi mereka dalam melakukan pendataan
KPU Kota Bekasi tidak mengeluarkan Surat Keputusan mengenai jadwal
kampanye peserta Pemilu, hanya ada kesepakatan bersama Nomor 63/BA
– KPU KOTA/XI/2012 sehingga para peserta Pemilu dalam melakukan
kampanye acak acakan.
![Page 7: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Pelantikan KPPS dilakukan sangat terlambat dari tuntunan yang ada, serta
pembekalan yang diberikan kepada KPPS tidak maksimal.
Persiapan Logistik Pemilu kurang dari kebutuhan yang semestinya,
terutama formulir C1, dan pembagian form C6 yang tidak merata kepada
semua masyarakat, terkesan adanya kesengajaan KPUD Kota Bekasi, serta
distribusi kebutuhan logistic Pemilu sangat terlambat dari jadwal yang ada.
Rekapitulasi Penghitungan Suara tidak Konsisten, dengan adanya beberapa
kali perubahan yang dilakukan oleh PPS di masing masing Kelurahan
maupun PPK di Kecamatan.
Dari Hasil Perhitungan Suara jumlah pemilih dalam salinan DPT : 199356
dengan jumlah TPS 416, maka se-kecamatan Bekasi Barat Pemilih hanya
mencapai : 43,81 % kurangnya legitimasi dan Partisipasi Masyarakat
Kecamatan Bekasi Barat Rendah dari kepemimpinan terpilih Walikota
dan Wakil Walikota Bekasi periode 2012-2013.
Berdasarkan hasil uraian singkat tersebut diatas maka kami selaku Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Kota Bekasi tahun
2012 – 2013.
Kecamatan Bekasi Barat berkesimpulan ; bahwa pelaksanaan Pemilu
Kada Kali ini tidak sesuai dengan harapan, Dari awal penyerahan DP4 oleh
pemerintah ke KPUD sampai Tahapan Pendaftaran Pemilih hingga
Rekapitulasi Penghitungan akhir di KPU Kota Bekasi pada tanggal 26
Desember 2012 masih , karena disana sini masih adanya permasalahan dan
perbaikkan data pemilih yang tidak akurat , kami melihat disemua Tahapan
dalam pemilu Kada kali ini terkesan Penyelengara dalam hal ini KPUD Kota
Bekasi hanya untuk mencapai target jadwal Tahapan saja; adapun uraian
secara terperinci kami akan sampaikan di Bab lain dalam laporan ini, sehingga
kami berkesimpulan bahwa Pelaksanaan Pemilihan Umum Walikota dan
Wakil Walikota Kota Bekasi tahun 2012 – 2013 masih perlu adanya
perbaikan-perbaikan kedepanya.
![Page 8: Bab i](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071722/55b95d75bb61eb2e798b45ce/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Panitia Pengawas Pemilu Walikota dan Wakil Walikota 2012 – 2013
Kecamatan Bekasi Barat
1. Drs. H. Lunandi Syaiful Ketua 1.
2. Rizki Desyandri Anggota 2.
3. Linda Syavitri Jastika SE Anggota 3.