bab i
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia
berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip,
standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang
berguna dalam membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah
menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian
barang dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang di warungnya, memisahkan
kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang
dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di
warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerapkan teknik
akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan
kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai
perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga
ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi
maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang
2
cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan
hingga sekarang.
“Akuntansi merupakan bahasa dunia usaha” pernyataan ini bukanlah sekedar
tanpa arti. Dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan ilmu yang paling dekat
dengan berbagai bisnis. Tidak terbatas bisnis usaha, akuntansi pun digunakan pada
badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Pemanfaatan ilmu akuntansi ini
dikarenakan akuntansi mampu menyediakan informasi ekonomis dan memiliki arti
penting bagi pihak-pihak pemilik kepentingan terhadap perusahaan.
Suatu usaha dengan resiko relatif kecil adalah usaha jasa. Menurut skala usaha,
beberapa perusahaan memiliki skala usaha kecil dan beberapa lagi memiliki skala
usaha besar. Perusahaan jasa, berskala kecil antara lain adalah jasa salon, fotokopi,
jasa penjahit, rental ( rental mobil, rental komputer, dan lain-lain ). Perusahaan
angkutan,foto studio,dan lain lain, Perusahaan jasa merupakan perusahaan dengan
kegiatan usaha memberikan jasa bagi konsumen atau pelangganan dan tidak menjual
barang seperti perusahaan manufaktur.
Pada perusahaan jasa, proses produksi dan penjualan jasa berlangsung ketika
terjadi kesepakatan antara perusahaan dan konsumen, inilah mengapa hanya terdapat
dua transaksi utama pada perusahaan jasa menurut sudut pandang akuntansi,antara
lain transaksi administratif dan transaksi penjualan jasa.
Peoses kegiatan akuntansi pada perusahaan jasa juga dimulai dengan
transaksi,berakhir dengan penyusunan laporan keuangan,dan siap untuk mencatat
3
transaksi berikutnya. Proses kegiatan pencatatan akuntansi sebagai suatu siklus
akuntansi terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
1) Mempersiapkan dan mengumpulkan bukti transaksi
2) Mencatat transaksi dalan buku harian atau jurnal
3) Memindahkan transaksi dari jurnal ke akun buku besar (posting)
4) Membuat neraca saldo
5) Mempersiapkan data penyesuaian
6) Membuat kertas kerja (worksheet)
7) Menyusun lapotan keuangan (neraca, laporan laba rugi,lapotan perubahan
ekuitas,laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan)
8) Membuat jurnal penutup dan menutup aku buku besar
9) Membuat neraca saldo setelah penutupan
10) Membuat jurnal pembalik
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan akuntansi pada perusahaan jasa?
2. Bagaimana struktur dasar akuntansi ?
3. Bagaimana siklus akuntansi pada perusahaan jasa ?
4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penggunaan akuntansi pada perusahaan jasa
2. Untuk mengetahui struktur dasar akuntansi
3. Untuk mengetahui siklus akuntansi pada perusahaan jasa
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Penulis
o Dapat menjadi sarana latihan untuk melaksanakan dan membuat
Makalah
o Dapat mempermudah dalam pemahaman materi Akuntansi
perusahaaan jasa
b. Bagi masyarakat
o Dapat menambah khasanah bagi para anggota masyarakat dalam
memahami Akuntansi Perusahaan Jasa secara lebih mendalam
c. Bagi POLINEMA
o Dapat menjadi literature dalam proses pendidikan
d. Bagi Mahasiswa
o Dapat menjadi referensi untuk memperdalam materi pembelajaran
akuntansi perusahaan jasa
o Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang akuntansi
perusahaan jasa
5
1.5 Batasan Masalah
Pada makalah ini, penulis menjelaskan mengenai Akuntansi Perusahaan Jasa,
dan siklus akuntansi pada perusahaan jasa.
Akuntansi sebagai sistem informasi dapat dipelajari dengan cara mengetahui
perkembangan akuntansi dan segala hal yang berhubungan dengan sistem
akuntansi. Pada makalah ini akan dijelaskan peran Akuntansi bagi perusahaan
jasa,antara lain bagaimana akuntansi sebagai sistem informasi menghasilkan
informasi ekonomis, untuk kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomis berkaitan dengan perusahaan dan sebagainya.
Siklus akuntansi adalah tahap tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan
pelaporan akuntansi,mulai dari terjadinya sampai dengan dibuatnya laporan
keuangan. Siklus akuntansi pada perusahaan jasa terdiri dari tiga tahap
diantaranya adalah tahapan pencatatan, tahapan pengikhtisaran, tahapan
pelaporan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penerapan Akuntansi pada Perusahaan Jasa
2.1.1 Sejarah Singkat Perkembangan Akuntansi
Dimulai pada tahun 1494,Lucas Paciolo mengeluatkan buku berjudul
summa de Arithmetica, Geometrika, proportioni, et proportionalita. Buku
tersebut memperkenalkan sistem double entry yang memperhatikan
keseimbangan (balance) sisi kredit dengan sisi debit kepada dunia perdagangan
di Italia.
Pertengahan abad 18 , terjadi revolisi industri di Eropa dan Amerika . Hal
tersebue]r mendorong perkembangan sistem akunransi double entry menjadi
sistem anglo saxon sistem paling baru ini memiliki cakupan yang lebih luas,
Akuntansi di Indonesia telah dikenal sejak tahin 1642 . Sampai Indonesia
merdeka, tidak ada perkembangan yang cukup signifikan dalam hal akuntansi .
Indonesia saat itu hanya memiliki satu orang akuntan yaitu Prof.Dr.Abutari.
Baru pada tahun 1957 bermunculan akuntan akuntan yang lulus datu Belanda.
Mereka sepakat untuk mendirikan perkumpulan Akuntan khusus
Insonesia,karena tidak mungkun bergabung dengan anggota NIVA atau
VAGA. Tidak mungkin karena kedua organisasi itu tidak memperhatikan
kepentingan Indonesia, Pada akhirnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) berdiri
untuk membuat standar akuntasi karena perekonomian Indonesia pada saat iru
mulai berkembang,
7
2.1.2 Pengertian Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ia
merupakan media komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya, yaitu
pihak Intern dan Ekstern. Pihak Intern adalah pihak yang menyelenggarakan
usaha, sedangakan Pihak Ekstern adalah pihak yang berkepentingan dengan
suatu usaha atau perusahaan. Definisi Akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Definisi Akuntansi dapat ditinjau dati dua segi pengertian :
a. Dari segi pemakai :
Akuntansi adalah disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan atau mengelola kegiatan usaha secara
efisien serta mengevaluasinya
b. Dari segi proses kegiatan :
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut .
Tujuan dan Fungsi Akuntansi
Secara umum tujuan dan fungsi dari Akuntansi adalah :
Menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
8
Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)
yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan yang tepat.
Untuk memberikan pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik
perusahaan.
Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun secara
spesifik (maju mundur perkembangan perusahaan)
Sedangkan secara khusus, tujuan dan fungsi dari Akuntansi adalah:
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva,
kewajiban, dan modal dari suatu perusahan
Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan
untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilakan laba.
Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan
kewajiban perusahaan, seperti informasi mengenai aktifitas pembiayaan dan
investasi
Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan
keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
9
2.1.3 Bidang-Bidang Akuntansi
Auditing : Bidang Auditing menangani suatu pemeriksaan atas catatan-
catatan akuntansi secara bebas. Dalam melaksanakan suatu pemeriksaan,
seorang akuntan publik memeriksa catatan-catatan yang mendukung laporan
keuangan sebuah perusahaan dan memberikan pendapatnya mengenai
kelayakan dan kewajaran laporan tersebut.
Akuntansi Keuangan : Akuntansi ini menangani masalah pencatatan transaksi
dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain juga menagani
penyusunan laporan keuangan secara periodic dari catatan-catatan tersebut.
Akuntansi Biaya : Akun. Biaya, menekankan masalah penetapan dan
pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi
dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi, tujuan terpentingnya
adalah mengumpulakn dan menginformasikan data biaya, baik berupa data
actual maupun tafsiran.
Akuntansi Manajemen : Akuntansi ini menggunakan data historis ataupun
tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan
perencanaan operasi mendatang. Juga mengolah soal-soal khusus yang
dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
Akuntansi Perpajakan : Bidang Akuntansi Perpajakan mencakup penyusunan
surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan
dari usaha yang direncanakan.
Sistem Akuntansi : Sebuah organisasi yang terintegrasi dalam penanganan
bidang akuntansi.
10
Akuntansi Anggaran : Bidang ini menyajikan rencana operasi keuangan
untuk suaru periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari
operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
Akuntansi Lembaga Nonprofit : Akuntansi yang bersifat Home Industry atau
Lembaga akuntansi yang berperusahaan “Kecil”.
Akuntansi Internasional : Akuntansi yang berskala Internasional yang
menggambarkan laporan keuangan dari seluruh dunia. Bertugas untuk
melihat kondisi keuangan sebuah Negara.
Akuntansi Sosial : Akuntansi kemasyarakatan tidak jauh dari akuntansi yang
bersifat Nonprofit.
Akuntansi Pendidikan : Akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi
akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada
masyarakat
Pemakai Informasi Akuntansi
a. Pemakai Intern ( Internal user )
Adalah pemakai informasi akuntansi yang memiliki tanggung jawab penuh
tergadap jalannya perusahaan.
Termasuk pemakai intern adalah :
Manajer dan para pimpinan
Sebagai bahan untuk membuar perencanaan,pengendalian intern dan
sebagai dasar untuk menganbil suatu kepurusan serta kebijaksanaan
perusahaan. Informasi akuntansi juga dapat digunakan sebagai bahan
11
pertanggung jawaban kepada pihak pihak diluat perusahaan yang
memiliki kepentingan daalan perusahaan
b. Pemakai Ekstern (External User)
Adalah pemakai informasi akuntansi yang berada diluar kewenangan
perusahaan ,namun mereka memiliki kepentingan dengan perusahaan .
Pemilik perusahaan
Memerlukan informasi akuntansi untuk menilai prestasi kerja
manajemen dan menilai penyertaan nya dalam perusahaan.
Investor
Memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui perkembangan
dan kondisi perusahaan yang pada akhirnya digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan untuk tetap menanam atau menarik
modal dari perusahaan.
Pemberi kredit (kreditor)
Berupa lembaga perbankan yang memerlukan informasi akuntansi
untuk mengetahui pososo keuangan dan kemampuan perusahaan
untuk mengembalikan utang utang nya pada waktu yang tepat
Pemerintah
Memerlukan informasi akuntansi untuk menetapkan besarnuya pajak
yang harus dibayar oleh perusahaan lain dapat digunakan untuk
pengawasan dan pengendalian peraturan pemerintah
Karyawan
Memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui kondisi
keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menjamin tungkat
12
kesejahteraan karyawannya misalnya dalam hal jaminan sosial dan
penetapan gaji.
2.1.4 Macam-macam perusahaan
a. Kegiatan usaha atau operasinya
Perusahaan Jasa (Service Firm) : Perusahaan yang usaha pokoknya
memberi pelayanan atau menjual jasa
Perusahaan Dagang (Merchandising Firm) :adalah perusahaan yang
usaha pokoknya membeli barang untuk dijual lagi tanpa melakukan
proses produksi
Perusahaan Industri (Manufacturing Firm): Perusahaan yang usaha
pokoknya mengola bahan baku menjadi barang jadi atau setengah
jadi untuk dijual
b. Kepemilikan modal atau badan hukum
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang seluruh modalnya
dimiliki oleh seorang pemilik perusahaan bertanggung jawab penuh
terhadap kewajiban-kewajiban (utang-utang) perusahaan
Persekutuan firma adalah bentuk kerjasama antara dua orang atau
lebih untuk mendirikan usaha bersama dan tanggung jawab bersama
Persekutuan komanditer adalah kerjasama untuk mendirikan usaha
antara sekutu aktif dan sekutu pasif
Perseroan terbatas (PT) adalah bentuk badan usaha yang modalnya
diperoleh dengan menerbitkan dan menjual saham
13
Koperasi adalah bentuk badan usaha yang modalnya diperoleh dari
simpanan anggota atas dasar kekeluargaan dan gotong royong.
2.1.5 Konsep Dasar Akuntansi (Accounting Concept)
Berkesinambungan (Going Concern)
Adalah suatu kesatuan ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan
usahanya dan tidak akan dibubarkan kecuali bila ada bukti atau sebaliknya.
Periode Akuntansi (Periodicity)
Maksudnya adalah bahwa perlunya pembagian kegiatan dalam periode
tertentu sehingga perkembangan persahaan dapat dicatat secara periodik
untuk perencanaan perusahaan untuk tahun kedepannya atau tahun
berikutnya.
Kesatuan Akuntansi (Business Entity Concept)
Adanya pemisahaan perusahaan dari pemilik
Pengukuran Dalam Nilai Uang (Money as Unit of Measurement)
Akuntansi keuangan menilai uang sebagai nilai nominal dalam pengukuran
aktiva, utang, dan perusahaanya.
Harga Pertukaran ( Historical Cost)
Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang disetujui pada saat terjadinya
suatu transaksi ditentukan secara objektif oleh pihak-pihak yang
bersangkutan didukung oleh bukti yang dapat diperiksa kelayakannya oleh
pihak bebas (netral) dan karenya merupakan dasar yang paling tepat untuk
pencatatan akuntansi.
14
Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Cost Against Revenue)
Laba ditentukan berdasarkan metode akrual yakni dikaitkan dengan
pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya
penentuan laba periodik pada dasarnya menyangkut dua masalah yaitu
pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi
sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
Empat macam profesi akuntan di Indonesia :
Akuntan publik (akuntan ekstern)
Adalah akuntan yang memberi pelayan jasa akuntansi kepada perusahaan
atau organisasi lain dengan mendapat imbalan atau jasa yang berupa
honorarium.
Pelayanan jasa akuntansi yang diberikan oleh akuntan publik berupa :
o Pemeriksaan laporan keuangan
o Penyusunan sistem akuntansi
o Penyusunan anggaran perusahaan
o Penyusunan laporan keuangan
o Pemberian konsultasi manajement dan perpajakan
o Pelayanan studi kelayakan
Akuntan intern (akuntan privat)
Adalah akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan sebagai tenaga ahli
akuntansi dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji. Akuntan intern
memiliki tanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan akuntansi perusahaan
yang berupa :
15
o Penyusunan laporan keuangan
o Pengawasan dan pengendalian intern
o Penyusunan sistem akuntansi
o Penyusunan anggaran perusahaan
Akuntan pemerintah (akuntan negara)
Adalah akuntan yang bekerja pada lembaga lembaga pemerintah seperti
badan pemeriksa keuangan,departemen keuangan dan badan keuangan negara
lainnya.Tugas akuntan pemerintah yaitu menfawasi keuangan dan kekayaan
negara.
Akuntan pendidik
Adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pendidikan tinggi
sebagai tenaga pengajar dari pengembangan pendidikan akuntansi.
Tujuh prinsip yang harus dipenuhi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan:
Relevan
Informasi akuntansi jaris telecan dan berhubungan dengan tujuan penggunaan
Dapat dimengerti
Informasi akuntansi harus dapat dimengerti oleh pemakainya,namun pemakai
akuntansi harus pula menyesuaikan dengan perkembangan akuntansi.
Memiliki daya uji (verifiability)
Informasi akuntansi garus dapat diuji kebenarannya dengan menggunakan
pengukuran yang sama.
16
Netral
Informasi akuntansi harus diarahkan kepada kebutuhan umum pemakai dan bukan
untuk pihak-pihak tertentu saja.
Tepat waktu
Informasi akuntansi harus disampaikan sedini mungkin agar ssegera dapat
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
Daya banding (comparability)
Laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumya
Lengkap
Informasi akuntansi harus memenuhi dan memadai standar laporan keuangan.
17
2.2 SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Sycle)
Siklus akuntansi merupakan proses akuntansi mulai dari pencatatan data ekonomi
peusahaan dalam bentuk bukti transaksi, kemudian penggolongan sampai
penyusunan laporan keuangan.
Tahapan-tahapan Akuntansi
Proses akuntansi terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
Tahapan Pencatatan
a) Analisa bukti transaksi
b) Membuat jurnal
c) Posting ke buku besar
Tahapan Pengikhtisaran
a) Membuat Neraca saldo
b) Membuat jurnal penyesuaian
c) Menyusun neraca lajur
d) Menyusun laporan keuangan
e) Membuat jurnal penutup
f) Menutup buku besar dan membuat neraca saldo penutupan
g) Membuat jurnal pembalik
Tahapan Pelaporan
Yaitu menyajikan laporan keuangan perusahaan yang umumnya meliputi :
a) Neraca (Balance Sheet)
b) Laporan Rugi/ Laba (Income Statement)
c) Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
18
2.2.1 Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Pengertian perusahaan secara ekonomis, merupakan suatu lembaga atau
perkumpulan dari beberapa orang (selaku pendiri) yang melakukan kegiatan bersifat
ekonomi dan sosial pada suatu masyarakat dengan tujuan memperoleh laba. Jadi,
perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa.
Ciri-ciri perusahaan jasa, yaitu:
Usahanya terus menerus
Secara terang-terangan (mempunyai ijin usaha) dan
Yang dihasilkan berupa jasa.
Perusahaan jasa, contohnya: akuntansi publik, servis atau reparasi sepeda motor,
salon kecantikan, dan sebagainya.
Transaksi keuangan perusahaan jasa, meliputi:
Investasi pemilik berupa setoran uang maupun barang habis pakai atau aktiva
lainnya
Membeli aktiva tetap
Menerima pinjaman dan membayar utang
Menerima pelunasan piutang;
Menggunakan aktiva yang ada
Membuat laporan pertanggungjawaban.
Serangkaian kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus demi
kelangsungan usaha dengan tujuan mencari laba. Proses akuntansi berperan pada
kegiatan ini, mulai terjadinya transaksi, mencatatnya, melaporkan, menganalisa
sampai dengan meramalkan kegiatan mendatang.
19
Rekening (account)
disebut juga Akun(account) adalah suatu tempat untuk mencatat transaksi keuangan
yang mengakibatkan berubahnya nilai harta,utang,modal,pendapatan dan beban
Klasifikasi rekening atau akun utama :
1. Aktiva (Assets)
Adalah selutuh hak milik peusahaan yang memiliki nilai uang,baik berupa
benda maupun hak (benda tak berwujud ) sebagai sumber ekonomi perusahaan.
Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Aktiva Lancar (Current Assets)
Adalah uang tunai atau aktiva lainnya yang diharapkan segera menjadi uang
tunai.
Yang termasuk aktiva lancar :
o Kas (Cash)
Adalah uang tunai dan simpan dibank yang segera dapat dicairkan,termasuk
kas adalah cek tunai dan tabungan.
o Surat Berharga (Marketable Securities)
Saham dan obligasi yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual lagi
o Piutang Usaha (Account Receivable)
Adalah piutang(tagihan) kepada pihak lain akibat penjualan barang atau jasa
secara kredit tanpa disertai janji pembayaran secara tertulis.
o Piutang Wesel (Note Receivable)
Adalah piutang (tagihan) kepada pihak lain akibat penjualan barang atau jasa
secara kredit disertai janji pembayaran secar tertulis
20
o Perlengkapan (Supplier)
Merupakan bahan-bahan kelengkalpan perusahaan yang berguna untuk
memperlancar kegiatan usaha dan bersifat segera habis dipakai.
o Biaya Dibayar Di muka / Persekot (Prepaid Expenses)
Merupakan biaya (pengorbanan) yang yelah dibayar namun masih akan
memberi manfaat pada masa akan datang.
b) Aktiva Tetap (Fix Assets)
Aktiva tahan lama berwujud yang digunakan dalam usaha pokok perusahaan.
Yang termasuk aktiva tetap :
o Tanah
o Bangunan
o Kendaraan
o peralatan
c) Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Mencerminkan hak atau posisi yang mnguntungkan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan.
Yang termasuk aktiva tidak berwujud :
o hak cipta / hak paten (copyright)
adalah perlindungan hak oleh pesmerintah atas hasil karya ilmiah atau karya
kesenian untuk diterbitkan,diperbanyak atau dipentaskan.
o hak paten
adalah hak yang dilindungi oleh pemerintah atas penemuan hak hal baru
dibidang tertentu untuk membuat,menjual,memanfaatkan penemuan baru
tersebut.
21
o Goodwill
Adalah keistimewaan atau keunggulan yang dimiliki oleh peusahaan
sehingga memungkinkan perisahaan untuk memperoleh laba.
o Hak merek dagang (trade mark)’
Adalah perlindungan hak oleh pemerintah atas peggunaan
merk,cap,logo,label atau lambang perusahaan.
o Hak francises atau muara laba
Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah atau perusahaan untuk
memperdagangkan hasil produk,resep makanan atau obat obatan tertentu
kepada perusahaan lain.
2. Kewajiban (Liabilities)
Adalah kewajiban perusahaan untuk membayar kepada pihak lain pada masa
yang akan datang,akibat memperoleh pinjaman atau pembelian barang atau jasa
secara kredit.
Yang termasuk kewajiban :
a) Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Merupakan kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam jangka waktu
satu tahun dengan menggunakan sumber dari aktiva lancar.
Yang termasuk kewajiban lancar :
o Utang usaha
Adalah utang yang timbul akibat pembelian barang atau jasa secara kredit
dari pihak lain,tanpa disertai janji pembayaran secara tertulis.
o Utang wesel
22
Adalah utang kepada pihak lain yang disertai dengan kesanggupan
membayar secara tertulis.
o Utang biaya
Adalah biaya yang seharusnya sudah menjadi baban pada suatu periode
tetapi belum dibayar.
o Penghasilan diterima di muka atau Persekot Penghasilan
Adalah utang yang timbul karena penerimaan uang muka tetapi barang dan
jasa (kontra prestasi) belum diserahkan.
b) Kewajiban Tetap (Fixed Liabilities)
Merupakan pinjaman jangka panjang dengan atau tanpa jaminan benda tetap atau
benda tidak bergerak.
Yang termasuk kewajiban tetap :
o Utang obligasi
Adalah utang yang timbul karena perusahaan menerbitkan surat-surat obligasi
yang jangka pelunasannya lebih dari satu tahun.
o Utang hipotik
Adalah utang jangka panjang yang disertai dengan jaminan berupa barang tak
bergerak.
o Kredit investasi
Adalah pinjaman jangka panjang untuk memenuhi modal perusahaan.
3. Modal (Owner’s Equity)
Dari sudut pandang perusahaan : jumlah yang harus dibayar atau dikembalikan
kepada pemilik (utang kepada pemilik)
23
Dari sudut pandang pemilik modal : hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi dengan semua kewajiban.
Yang termasuk Modal :
o Setoran dari pemilik
o Prive atau deviden
o Laba ditahan
4. Pendapatan (revenue)
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut
menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu
periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode
ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya
yang dikonsumsi.
5. Biaya (cost)
Merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan
untukmendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan
suatu manfaat yaitu peningkatan laba.
6. Prive (drawing)
Merupakan pengambilan modal yang dilakukan oleh pemilik
24
2.2.2 Tahap-Tahap Siklus Akuntansi
a. Tahap Pencatatan
Siklus akuntansi dimulai dengan adanya suatu transaksi atau kejadian yang
harus dicatat. Tahap pencatatan meliputi pencatatan-pencatatan dalam bukti transaksi
atau bukti pembukuan, jurnal, dan buku besar.
1) Transaksi, yaitu tindakan yang mengakibatkan perubahan aktiva / kewajiban dan
ekuitas /modal yang berhubungan dengan pihak luar.
Transaksi usaha adalah kejadian ekonomi yang timbul karena usaha dan
memberikan pengaruh terhadap posisi atau nilai keuangan suatu perusahaan.
Transaksi perusahaan kejadiannya bersifat terus menerus karena perusahaaan
didirikan untuk jangka waktu yang tak terbatas .Kemudian transaksi ini harus
bersifat finansial , maksudnya kejadian tersebut dapat diukur dengan satuan nilai
uang.
Berkembangnya kegiatan usaha ditandai dengan kompleksitas transaksi. Semakin
berkembang perusahaan umumnya ditandai dengan frekuensi yang semakin
tinggi. Melalui transaksi ini perubahan posisi keuangan terukur
perkembangannya. Macam dan jenis transaksi akan menyesuaikan dengan jenis
serta bidang usahanya.
Contoh :
o Pembelian barang, perlengkapan, dan peralatan
o Penjualan barang atau jasa
o Pembayaran utang usaha
o Pembayaran beban sewa, gaji
o Penerimaan pendapatan, piutang usaha
25
2) Kejadian, yaitu tindakan yang terjadi di dalam perusahaan (transaksi intern).
Contoh :
o Penyusutan aktiva tetap
o Pemakaian perlengkapan
o Pembentukan cadangan piutang tak tertagih
b. Tahap Pengikhtisaran
1) Memproses hasil pencatatan selama periode akuntansi dan menyesuaikannya
dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
2) Tahap ini meliputi penyusunan neraca saldo, jurnal penyesuaian, penutupan
buku besar, dan neraca sisa setelah penutupan.
c.. Tahap Pelaporan
1) Penyusunan laporan keuangan yang bersumber dari hasil pengikhtisaran.
2) Pembuatan laporan keuangan berdasarkan akun–akun buku besar.
3) Laporan keuangan dapat disusun setelah membuat penyesuaian dan
memasukkannya ke dalam akun buku besar atau setelah menyusun
kertas kerja.
Pencatatan Dalam Bukti Transaksi
a. Bukti Transaksi
Sumber bukti pencatatan dapat dibedakan menjadi :
26
1) Bukti Intern, merupakan bukti pencatatan transaksi yang dilakukan di
lingkungan perusahaan itu sendiri. Misalnya, memo pencatatan antarbagian
atau manajer dengan bagian-bagian yang ada di perusahaan.
2) Bukti Ekstern, adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan
dengan pihak di luar perusahaan. Contoh bukti intern:
Faktur adalah bukti pembelian / penjualan barang secara kredit.
Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh
penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang
tersebut.
Nota Kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.
Nota Kredit adalah nota yang dibuat perusahaan sehubungan barang yang
dijual tidak cocok dengan pesanan atau rusak.
Cek adalah surat perintah bayar kepada bank sebesar jumlah uang yang
tercantum dalam cek tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa
cek tersebut.
Metode Pencatatan Transaksi
Akuntansi mengakui dua buah basis pemcatatan transaksiyaitu basis kas (cash basis)
dan basis akrual (accrual basis).Kedua basis pencatatan ini akan mempengaruhi cara
pencatatan dan juga tampilan laporan keuangan.
27
1. Basis kas (cash basis ).
Pada basis kas,segala transaksi dicatat jika terdaat kas yang diterima atau
diserahkan.Jadi,basis kas tidak mengenal hutang dan piutang,Jika memang
terjadi hutang dan piutang,tidak dilakukan pencatatan apapun.
2. Basis Akrual (Accrual Basis )
Pada basis akrual,pendapatan dicatat saat perusahaan memang telah
menyelesaikan kewajiban dalam menyerahkan barang atau jasa keoada pihak
lain. Disamping itu ,beban dicatat pada saat periode terjadinya beba
tersebut,tanpa mempedulikan apakah kas atau uang diterima atau diserahkan
kepada pihak lain.
28
2.3 Konsep Dasar Akuntansi
2.3.1 Persamaan dasar akuntansi
adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matemaris dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H = U + M
Keterangan :
H = Harta, yaitu semua milik (Kekayaan) dari suatu perusahaan.
U = Utang, yaitu kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
M = Modal, yaitu hak pemilik perusahaan.
Rumus lain :
H + B = U + M + P
B = Biaya, pengorbanan untuk memperoleh penghasilan
P = Pendapatan, adalah bertambahnya aktiva perusahaan.
Harta bersaldo normal di debet (bertambah) dan jika di kredit berkurang,
sedangkan pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah) dan jika di debet
berkurang, biaya mengurangi modal sedangkan pendapatan menambah modal.
Contoh persamaan akuntansi :
1 Januari 2013 Pemilik menyetor uang tunai kedalam kas perusahaan sebagai
modal usaha sebesar Rp.50.0000.000
Analisis persamaan akuntansi :
29
Kas (+) Rp. 50.000.000
Modal (+) Rp. 50.000.000
2 Januari 2013 Dibeli peralatan secara kredit Rp. 1000.000
Analisis persamaan akuntansi :
Peralatan (+) Rp. 1000.000
Utang (+)Rp. 1000.000
3 Januari 2013 Perusahaan membayar sewa kios untuk bulan ini Rp.2000.000
Kas (-) Rp. 2000.000
Beban sewa (+) Rp. 2000.000
Bagan persamaan akuntansi : (dalam ribuan rupiah)
Aktiva Passiva
Tgl Transaksi aktiva beban Hutang Modal Pendapatan
1
Jan
2013
Investasi
pemilik 50.000 50.000
2 Beli peralatan
(kredit) 1.000 1.000
3 Beban sewa
(2000) 2000
30
2.3.2 Jurnal Umum
Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi
dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan
berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan rekening yang didebet dan dikredit.
Prosesnya disebut menjurnal (journalizing).
Setelah bukti transaksi disiapkan, maka segera dilakukan pencatatan dalam Jurnal
dengan langkah- langkah sebagai berikut :
Isi Bulan dan Tahun sesuai dengan saat terjadinya transaksi dan halaman jurnal.
Isi kolom tanggal sesuai dengan bukti transaksi dan harus kronologis.
Isi kolom keterangan sesuai dengan hasil analisa dan penggolongan transaksi
kedalam nama rekening secara berpasangan.Berilah penjelasan ringkas sesuai
dengan isi transaksinya.
Ref. adalah singkatan reference, maksudnya cantumkan nomor rekening dari
nama rekening yang tertera dalam kolom keterangan.
Isi kolom Debit dan Kredit, sesuai dengan jumlah nilai transaksi secara
berpasangan . Dalam setiap jurnal jumlah Debit harus sama dengan jumlah
Kredit
Berikut ini bentuk jurnal :
Tanggal Bukti Keterangan Ref Debit Kredit
a a B c d e F
31
Penjelasan kolom-kolom Jurnal :
a. Kolom tanggal diisi tanggal, bulan dan tahun
b. Kolom No. bukti diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini
ditiadakan.
c. Kolom Keterangan diisi nama perkiraan atau akun yang dijurnal.
d. Kolom Ref (referensi) diisi nomor kode akun.
e. Kolom Debet diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan didebet.
f. Kolom Kredit diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan dikredit.
Fungsi jurnal Fungsi jurnal umum sebagai berikut :
a. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang
mengakibatkan perubahan posisi harta, utang dan modal
b. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut
waktu/kronologis
c. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang
dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
d. Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-
golongkan)
e. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang
terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau
kreditur dan sebagainya
Di dalam menjurnal suatu akun, penambahan atau pengurangan akan diletakkan
didebet atau dikredit tergantung dari jenis akunnya.
32
Kunci dalam membuat Jurnal :
Keterangan :
Harta,Beban,Prive (+) masuk debit
Harta,Beban,Prive (-) masuk kredit
Pendapatan,Modal,utang,akumulasi penyusutan (+) masuk kredit
Pendapatan,Modal,utang,akumulasi penyusutan (-) masuk debit
Harta
+ -
D K Pendapatan
- +
K D
Beban
+
-
K
D
Modal
- +
Harta Utang
Akm.Penyusutan
+
+ -
-
K
D
+
-
D K
D K
D K
33
2.3.3 Buku Besar (ledger)
Buku besar merupakan hasil dari analisis transaksi setelah jurnal. Buku besar
adalah kumpulan dari akun – akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu
kesatuan, misalnya pada semua akun yang digunakan dalam pembukuan sebuah
perusahaan.
Ledger adalah Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening
(kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir
periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang
telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara
berkala.
Posting dalah proses memindahkan data atau informasi dari jurnal ke buku besar
untuk keperluan pembuatan ikhtisar.
Posting biasanya melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
Mencatat angka uang dan tanggal. Tanggal dan angka uang debet atau kredit
ditulis dalam akun yang semestinya.
Mencatat nomor akunnya (Referensi) yang terdapat dalam jurnal ke nomor
akun di buku besar.
Mencatat halaman jurnal pada kolom Ref (referensi) di buku besar.
Bentuk Buku Besar Bentuk buku besar yang dipergunakan suatu perusahaan dapat
berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk buku besar terdiri
dari:
34
1. Bentuk T
Bentuk T adalah buku besar berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan buku
besar yang paling sederhana dan paling banyak digunakan, biasaya untuk keperluan
analisis transaksi dan keperluan menjelaskan mekanisme penggunaan akun dalam
pelajaran akuntansi.
Contoh bentuk buku besar T adalah sebagai berikut:
2. Bentuk Skontro
Bentuk Skontro adalah buku besar berbentuk sebelah-menyebelah atau disebut 2
kolom. Buku besar ini merupakan buku besar bentuk T yang lebih lengkap.
Contoh bentuk buku besar 2 kolom adalah sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah
Nama Akun (Kode Akun)
)
Jumlah uang yang didebet Jumlah uang yang dikredit
D K
Nama Akun : No/kode :
35
3. Bentuk Staffel Bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman dan memiliki
lajur saldo. Buku besar ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar 3 kolom
(memiliki lajur saldo tunggal) dan buku besar 4 kolom (memiliki lajur saldo
rangkap).
Contoh bentuk buku besar 3 kolom adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Contoh bentuk buku besar 4 kolom adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
Nama Akun :
No/kode : Nama Akun :
No/kode :
36
2.3.4 Neraca Saldo
Adalah semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan diposting yang
berguna untuk memferifikasikan bahwa saldo debit dan saldo kredit jumlahnya sama
dan saldo rekening yang ada diambil langsung dari saldo rekening buku besar yang
belum dilakukan penyesuaian.
Neraca saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-
masing buku besar. Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan
transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar
dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila
jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah
benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
Fungsi neraca saldo :
untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode
tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo
debetnya dan seluruh saldo kreditnya.
Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan
pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
Cara Penyusunan Neraca Saldo
Neraca Saldo berisi seluruh saldo-saldo dari rekening yang digunakan dalam proses
pencatatan setelah seluruh jurnal di posting. Karena pada contoh ini digunakan
rekening bentuk bersaldo, maka nilai saldo masing-masing rekening lengsung dilihat
37
dalam kolom saldo. Seluruh saldo pada rekening dipindahkah ke dalam form neraca
saldo yang sudah tersedia. Dalam pemindahan harus tetap diperhitikan posisi saldo
artinya Debit atau Kredit. Selanjutnya menjumlahkan sisi Debit dan sisi Kredit pada
form Neraca Saldo yang telah diisi. Jumlah kedua sisi harus sama/seimbang.
Nama Perusahaan
Neraca Saldo
Periode :………
Nomor
Akun Nama Akun Debet Kredit
Jumlah
Kemungkinan penyebab ketidakseimbangan neraca saldo :
a. Kesalahan dalam menyusun Neraca Saldo :
Salah menjumlahkan kolom saldo
Ada rekening yang belum tercantum dalam neraca saldo
Salah menuliskan jumlah saldo rekening tertentu
b. Kesalahan dalam menentukan saldo rekening :
Salah menghitung saldo pada rekening tertentu
Salah meletakkan saldo antara debit dan kredit
38
c. Kesalahan dalam mencatat transaksi di Buku Besar :
Jurnal atau postung yang tidak sama antara jumlah debit dan jumlah kredit
Terbalik dalam menjurnal atau memposting ,semestinya kredit dicatat debit
atau sebaliknya
Lupa mencatat suatu pendebitan atau pengkreditan.
2.3.5 Jurnal Penyesuaian ( Adjusting Journal)
Setelah Neraca Saldo tersusun, langkah selanjutnya adalah menyususun
laporan keuangan berdasarkan saldo-saldo akun riil dan nominal. Laporan keuangan
tersebut haruslah menggambarkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban sesungguhnya pada periode itu. Tetapi kenyataannya, saldo-saldo pada neraca
saldo belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Itulah mengapa saldo-saldo
tersebut harus perlu dikoreksi dan disesuaikan. Berdasarkan sifatnya yang
mengoreksi atau menyesuaikan,maka Jurnal Penyesuaian adalah suatu jurnal yang
digunakan untuk mencatat penyesuaian,agar informasi data mencerminkan keadaan yang
benar.
Fungsi atau Tujuan :
Secara umum tujuan dari penyusunan Jurnal Penyesuaian adalah melakukan
penyesuaian semua perkiraan pendapatan dan biaya sehingga memperoleh
kecocokan antara pendapatan dan biaya dalam penentuan laba bersih pada periode
berjalan dan untuk mendapatkan laporan yang akurat terhadap posisi Aktiva, Utang,
dan Modal pada akhir periode tersebut.
Fungsi Jurnal Penyesuaian adalah :
39
Untuk koreksi kesalahan.
Untuk pemidahan buku.
Untuk mencatat pos-pos akrual, yaitu yang masih harus diterima/dibayar.
Untuk mencatat pos-pos deferal, yaitu yang diterima lebih dulu atau dibayar
lebih dulu
Untuk mencatat penyusutan.
Untuk mencatat susulan pembukuan.
Hal-hal yang memerlukan jurnal penyesuaian :
Pemakaian perlengkapan
Penyusutan harta tetap
Piutang pendapatan (pendapatan yang nasih harus diterima)
Utang beban (beban yang masih harus dibayar)
Kerugian piutang
Persekot beban (beban dibayar dimuka)
Utang pendapatan ( pendapatan diterima dimuka)
Rumus jurnal penyesuaian (pemakaian peralatan) dengan tanda bintangnya:
Perlengkapan yang benar benar telah habis atau digunakan selama periode akuntansi harus
dicatat sebagai beban perlengkapan.
Jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban Perlengkapan Rp. …………….. *)
Perlengkapan Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar nilai perlengkapan yang telah habis atau digunakan untuk keperluan usaha
Rumus jurnal penyesuaian (penyesuaian aktiva tetap)
40
Semua harta tetap kecuali tanah.yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan usaha
nilainya semakin hari semakin menyusut. Menyusutnya nilai harta tetep ini harus dilokasikan
sebagai beban penyusutan harta tetap.
Jurnal penyesuaiannya (misalnya penyusutan gedung ) adalah :
Beban Penyusutan Gedung Rp. …………….. *)
Akumulasi penyusutan Gedung Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar nilai penyusutan harta tetap pada periode yang bersangkutan
Rumus jurnal penyesuaian (kerugian piutang) :
Kerugian piutang adalah kerugian yang timbul akibat adanya piutang yang tidak dapt ditagih
oleh perusahaan . kerugian piutang harus dicatat sebahai beban kerugian piutang .
Jurnal penyesuaiannya adalah :
Beban kerugian piutang Rp. …………….. *)
Cadangan kerugian piutang Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar nilai kerugian piutang yang tidak dapat ditagih atau tasksiran kerugian piutang
yang diperkirakan tidak mampu membayar.
Rumus jurnal penyesuaian piutang pendapatan (pendapatan yang masih harus diterima)
Piutang Bunga Rp. …………….. *)
Pendapatan bunga Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*)sebesar nilai pendapatan yang masih harus diterima
41
Rumus jurnal penyesuaian utang beban ( beban yang masih harus dibayar)
Beban gaji Rp. …………….. *)
Utang gaji Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*)sebesar nilai beban yang masih harus dibayar
Jurnal penyesuaian untuk persekot beban (beban dibayar dimuka)
a. Metode harta
Adalah metode pencatatan yang menganggap uang yang dibayarkan sebagai harta
atau persekot beban.
Jurnal penyesuaiannya(misal : persekot asuransi) adalah :
Beban asuransi Rp. …………….. *)
Persekot asuransi Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar jumlah (uang muka) yang benar benar telah menjadi beban pada periode yang
bersangkutan
b. Metode beban
Adalah metode pencatatan yang menganggap uang yang dibayarkan sebagai beban.
Jurnal penyesuaiannya (misal : beban iklan ) adalah :
Persekot iklan Rp. …………….. *)
Beban iklan Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar jumlah beban yang masih menjadi persekot atau baru memberi manfaat pada
periode akuntansi yang akan datang
Jurnal penyesuaian untuk utang pendapatan ( pendapatan diterika dimuka)
a. Metode uang
Adalah metode pencatatan yang menganggap pendapatan
(uang) yang diterima debagai pendapatan diterima dimuka atau utang pendapatan.
42
Jurnal penyesiauannya ( Misal : pendapatan sewa )
Sewa diterima dimuka Rp. …………….. *)
Pendapatan sewa Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar nilai pendapatan yang benar benar telah menjadi hak pada periode yang
bersangkutan
b. Metode pendapatan
Adalah metode yang menganggap pendapatan (uang) yang diterima sebagai
pendapatan.
Jurnal penyesuaiannya (misal : pendapatan sewa) adalah :
Pendapatan sewa Rp. …………….. *)
Sewa diterima dimuka Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*)sebesar nilai pendapatan yang belum menjadi hak pada periode yang bersangkutan
2.3.6 Kertas Kerja
Adalah kertas berlajur atau berkolom yang berguna untuk membantu
penyusunan laporan keuangan. Definisi lain Kertas kerja merupakan suatu neraca
lajur yang berisi kolom atau lajur yang dirancang berisikan rangkuman rekening-
rekening dan saldonya yang tercantum dalam neraca saldo sebelum penyesuaian,
jurnal penyesuaian dan neraca saldo setelah penyesuaian.
Manfaat Neraca Lajur
Neraca Lajur penting untuk disusun pada akhir pembukuan. Hal ini dilatar belakangi
oleh :
43
a. Untuk mempercepat persiapan proses penyusunan laporan keuangan secara
formal. Karena kendala waktu yang tak memungkinkan untuk memposting
jurnal penyesuaian secara langsung ke rekening/buku besar yang memerlukan
penyesuaian.
b. Untuk memperoleh informasi rugi-laba dan perubahan posisi keuangan secara
cepat.
c. Untuk menyediakan informasi bagi manajemen lebih awal, agar pengambilan
keputusan
d. Untuk periode operasi selanjutnya dapat dilakukan lebih cepat.
Tujuan kertas kerja :
Untuk mempermudah dalam pembuatan Laporan Keuangan
Memudahkan mencari kesalahan yang mungkin terjadi dalam pembuatan
jurnal penyesuaian.
Langkah-langkah penyusunan :
Pembuatan kertas kerja berlajur (seperti contoh dibawah)
Memasukkan angka angka dari neraca saldo
Posting sementara jurnal penyesuaian ke kolom penyesuaian
Memperhitungkan saldo-saldo yang disesuaikan, dimasukkan dalam kolom
saldo setelah penyesuaian
Memilahkan saldo rekening nominal di neraca setelah penyesuaian ke kolom
laba-rugi .
Kolom rugi untuk saldo biaya dan kolom laba untuk saldo pendapatan
44
Memilahkan saldo rekening riil ke kolom neraca. Sebelah debet untuk
golongan saldo rekening aktiva dan sebelah kredit golongan saldo rekening
hutang dan modal
Menghitung laba-rugi pada kolom laba rugi . Bila sebelah kredit lebih besar
berarti laba .Bila sebelah kredit lebih kecil berarti rugi
Memindahkan selisih pada kolom laba-rugi kes kolom neraca. Bila laba
dipindahkan ke sebelah kredit, bila rugi kesebelah debit. Perlu diketahui
,bahwa selisih kolom laba rugi harus sama dengan selisih pada kolom neraca.
Setelah menerima pindahan dari kolom laba rigi ,maka jumlah neraca akan
berimbang.
Selain menggunakan cara memindahkan selisih pada kolom laba rugi untuk
memperoleh keseimbangan kolom neraca dapat juga dilakukan dengan cara
menghitung modal akhir untuk perusahaan perseornagan atau persekutuan
atau laba ditahan akhir untuk perseroan .
Cara perhitungannya adalah :
Modal akhir = ( Modal awal + saldo laba rugi ) – prive
Laba ditahan akhir = (laba ditahan awal+ saldo laba rugi ) -
deviden
Bila langkah ini tidak menseimbangkan kolom neraca, berarti terjadi
kesalahan. Kemungkinan kesalahan bisa terjadi pada saat posting jurnal
penyesuaian ke kolom penyesuaian,penjumlahan/pengurangan ,atau
pemilahan rekening riil dan nominal.
45
Kertas kerja bentuk 10 kolom :
Nama Perusahaan
Kertas Kerja
Periode berakhir :……
No.
Akun
Nama
Akun
Daftar Sisa Penyesuaian Daftar sisa
disesuaikan
Ikhtisar
Laba rugi Neraca
D K D K D K D K D K
Fungsi Kertas Kerja adalah :
Mempermudah penyusunan laporan keuangan
Untuk meringkas informasi dari daftar sisa dan jurnal penyesuaian
Untuk mengurangi terjadinya kesalahan pada saar membuat penyesuaian
Mempermudah ketepatan dan kecermatan perhitungan laba rugi
Mempermudah penutupan buku besat pada akhir periode akuntansi
2.3.7 Jurnal Penutup
Adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup
akun-akun yang bersifat sementara atukt temporary account. Akun sementara adalah
akun yang pada akhir periode akuntansi sisanya harus dipindahkan ke akun
permanen,sehingga pada saat penutupan.akun sementara tidak mempunyai sisa lagi.
46
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan,
beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan
modal
Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta
pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup
dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa
perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan
dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi,
yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total
kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar laba
rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada
proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan
dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu
perusahaan adalah sebagai berikut:
Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.
Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini
memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba
rugi.
Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet
Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan
jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
Fungsi jurnal penutup adalah :
Untuk menutup akun,pendapatan dan beban
47
Untuk menutup akun prive atau akun dividen bagi perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas
Untuk memindahkan sisa laba atau sisa rugi ke akun modal (akun laba
ditahan bagi perseroan terbatas)
Hal hal yang memerlukan jurnal penutup :
o Akun pendapatan
o Akun beban
o Akun prive ( bagi perusahaan perseroan dan persekutuan) atau akun dividen
(bagi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas)
o Akun ikhtisar laba rugi
Rumus jurnal penutup untuk akun pendapatan :
Pendapatan….. Rp. …………….. *) -
Ikhtisar Laba rugi - Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar jumlah penerimaan pendapatan pada kertas kerja kolon ikhtisar laba rugi
sebelah kredit
Rumus jurnal penutup untuk akun beban :
Ikhtisar laba rugi Rp. …………….. *) -
Beban …….. - Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*)sebesar jumlah pengeluaran beban pada kertas kerja kolom ikhtisar laba rugi
sebelah debit
Rumus jurnal penutup untuk akun laba :
48
Ikhtisar laba rugi Rp. …………….. *) -
Modal …… - Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar laba bersih yang diperoleh perusahaan
Rumus jurnal penutup untuk akun rugi :
Modal….. Rp. …………….. *) -
Ikhtisar Laba rugi - Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar rugi bersih yang diderita perusahaan
Rumus jurnal penutup untuk akun prive untuk perusahaan perseorangan :
Modal….. Rp. …………….. *) -
Prive …… - Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar pengambilan prive selama periode akuntansi yang terdapat pada kertas
kerja kolom neraca sebelah kredit
Rumus jurnal penutup untuk akun prive untuk perusahaan terbatas (PT) :
Laba ditahan Rp. …………….. *) -
Dividen - Rp. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,*)
*) sebesar dividen yang telah dibayarkan selama periode akuntansi yang terdapat
pada kertas kerja kolom neraca sebelah debit.
49
2.3.8 Menutup buku besar
Penutupan buku besar adalah suatu proses pemindahbukuan dari jurnal penutup ke
buku besar.Dengan adanya penutupan buku besar,maka pada akhir periode
akuntansi,akun yang memiliki sisa hanya akun harta, utang, dan modal.
Cara menutup buku besar
Penutupan buku besar dilakukan dengan cara memindahkan jurnal penutup ke akun
buku besar.Dengan demikian,seluruh akun pendapatan,beban,dan prive pada akhir
periode akuntansi tidak memilliki sisa lagi.
Perbedaan Buku besar biasa dan buku besar setelah penutupan :
Buku besar biasa Buku besar setelah penutupan
Dibuat setelah jurnal umum
Akunnya diambil dari jurnal umum
Semua akun di buku besar biasa
memiliki sisa
Dibuat setelah jurnal penutupan
Akunnya diambil dari buku besar
biasa,jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup
Pada buku besar setelah penutupan
akun riil masih memiliki sisa
sedangkan akun nominal sudah tidak
memiliki sisa
50
Bentuk penutupan buku besar :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2.3.9 Neraca Saldo Setelah Penutupan (post closing trial balance)
Suatu bentuk neraca saldo yang digunakan untuk memuat semua rekening
yang tidak mengalami penutupan buku yaitu saldo-saldo dari akun-akun riil, akun
yang ada pada neraca akhir periode akuntansi. Akun-akun riil ( harta, utang dan
modal ) yang jumlahnya diambil dari saldo – saldo akun buku besar dan akun
nominal ( pendapatan, beban ) dan prive.
Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan.
Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan
penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti
halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo
setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini
dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang
untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi
tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
Isi perkiraan Neraca saldo setelah penutupan adalah nilai sisa akhir dari daftar
permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak
51
termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan
pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup.
Nama Perusahaan
Neraca Saldo setelah Penutupan
Periode :
No.Akun Nama Akun Debit Kredit
2.4 Laporan Keuangan
Informasi perkembangan suatu perusahaan, berupa ringkasan keuangan, perlu
disusun untuk diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi
berupa ringkasan perkembangan keuangan suatu perusahaan ini dinamakan Laporan
Keuangan. Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
suatu perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Neraca.
Laporan laba rugi.
Laporan perubahan ekuitas.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
52
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.
Tujuan Laporan Keuangan
Berikut adalah tujuan dari pembuatan laporan keuangan :
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva,
kewajiban, serta modal suatu perusahaan.
Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva
suatu perusahaan yang yimbul akibat dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba
Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Memberikan informasi lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban
suatu perusahaan seperti informasi mengenai pembiayaan dan investasi.
Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan
keuangan tetapi relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan, seperti
informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Bentuk atau Macam Laporan Keuangan
Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk
menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan : Neraca, Laporan Laba
Rugi dan laporan Laporan Perubahan Modal. Neraca menggambarkan mengenai
aktiva, utang dan ekuitas para pemilik perusahaan untuk tanggal tertentu, sedangkan
laporan laba rugi menggambarkan pendapatan bersih dari kegiatan operasi
53
perusahaan selama periode tertentu. Laporan Modal menyajikan informasi mengenai
perubahan modal perusahaan karena operasi perusahaan pada suatu periode
akuntansi tertentu.
1) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan berisikan informasi mengenai
seluruh hasil operasi (pendapatan) dan pengeluaran beban (beban usaha) dalam
kegiatan produksi guna memperoleh laba pada suatu periode tertentu.
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Periode : …..
Pendapatan usaha
Pendapatan …. Rp. ……
Pendapatan ….. Rp. ……
Jumlah Pendapatan Rp. ……
Beban Usaha
Beban… Rp. ……
Beban… Rp. ……
Jumlah beban Rp. …… ‒
Laba bersih Rp. ……
54
2) Neraca
Neraca (balance sheet) memberikan gambaran mengenai posisi keuangan
perusahaan. Neraca merupakan suatu daftar berisikan susunan harta, kewajiban, dan
modal suatu perusahaan pada saat tertentu.
Neraca disusun menurut aturan atau urutan tertentu. Pada bagian harta, akun-
akun harta disusun menurut likuiditas masing-masing akun tersebut atau kemudahan
akun tersebut menjadi kas. Pada bagian kewajiban, akun-akun kewajiban disusun
menurut urutan jatuh tempo atau akun tersebut dilunasi. Pada bagian modal, akun-
akun modal disusun menurut kekekalan atau lama akun tersebut bertahan dalam
neraca.
Neraca merupakan suatu gambaran keuangan perusahaan pada satu saat,
biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun. Satu sisi neraca menunjukkan nilai
semua aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi yang lain menunjukkan sumber-
sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Neraca sebagai suatu gambaran
posisi keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam
bentuk, aktiva, hutang dan modal.
Posisi keuangan disusun berdasarkan saldo perkiraan buku besar sebagai hasil
atas berlangsungnya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha
sepanjang masa tertentu yang diolah sedemikian rupa, sehingga pengolahan data
transaksi kegiatan usaha tersebut tidak saja dicatat secara historis, tetapi juga harus
memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.
Secara umum neraca terdiri atas aktiva atau kekayaan (assets), kewajiban-
kewajiban (liabilities) dan modal (capital) yang menerangkan posisi keuangan suatu
55
usaha sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Adapun pembagian pos-pos dalam
neraca sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva adalah saldo debet (debit balances) yang berisi segala sesuatu yang
dimiliki oleh perusahaan Aktiva terbagi menjadi dua, yaitu :
Aktiva lancar, yaitu segala assets atau aktiva yang dapat diubah menjadi uang
tunai (kas) selama setahun.
Aktiva tetap, yaitu sering disebut aktiva jangka panjang, berupa barang-
permanen, seperti bangunan dan peralatan utama.
b. Kewajiban
Kewajiban (liabilities) adalah segala sesuatu yang harus dibayarkan kepada
kreditur, kewajiban merupakan hutang perusahaan kepada pihak lain. Kewajiban
terbagi menjadi dua, yaitu :
Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek, yaitu : jumlah seluruh uang
yang dipinjam oleh perusahaan yang harus dikembalikan (jatuh tempo) dalam
waktu setahun.
Kewajiban jangka panjang, yaitu segala kewajiban seperti hipotek, surat
obligasi, pinjaman bersyarat, dan sebagainya dan dilunasi dalam waktu lebih
dari setahun sejak tanggal pinjaman.
c. Modal
Modal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan dan merupakan sisa dari
jumlah kekayaan setelah dikurangi kewajiban-kewajiban
56
Pada neraca dapat kita temukan 2 bentuk :
Bentuk akun T atau skontro.
Bentuk akun laporan atau staffel.
Contoh Neraca (Bentuk Skontro)
Nama Perusahaan
Neraca
Periode Laporan :
Harta :
Kas
Perlengkapan
Peralatan
Dan sebagainya
Jumlah harta
Kewajiban + modal :
Utang usaha
Utang Bank
Dan sebagainya
Jumlah utang
Modal
Jumlah kewajiban + modal
Rp. ………..
Rp. ………..
Rp. ………..
Rp. ……….. +
Rp. ………..
Rp. ………..
Rp. ………..
Rp. ………..
Rp. ………..
Rp. ……….. +
Rp. ………..
57
Contoh neraca (Bentuk staffel) :
Nama Perusahaan
Neraca
Periode Laporan :
Harta :
Kas
Perlengkapan
Peralatanya
Dan sebagainya
Jumlah harta
(aktiva)
Rp. ……..
Rp. ……..
Rp. ……..
Rp. …….. +
Rp. ……..
Kewajiban+modal :
Utang Bank
Utang Usaha
Modal
Jumlah kewajiban +
modal
Rp. ……..
Rp. ……..
Rp. …….. +
Rp. ……..
Sumber data untuk membuat neraca dapat diambil dari kertas kerja. Saldo
harta dapat diambil dari kolom neraca sebelah debet,saldo kewajiban dapat diambil
dari kolom neraca sebelah kredit. Saldo modal dapat diambil dari laporan perubahan
modal (modal akhir).
3) Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal (statement of owner’s equity) melaporkan
perubahan atas modal pemilik perusahaan pada suatu periode akuntansi.
Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen diataranya :
Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan yang
digunakan untuk menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal perusahan
58
tersebut baru berdiri atau posisi modal awal perusahan pada awal bulan pada
tahun yang bersangkutan.
Laba rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.
Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan untuk
keperluan di luar kegiatan atau operasional perusahaan atau yang digunakan
untuk keperluan pribadi.
Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan
modal awal ditambah dengan laba ( jika mengalami keuntungan ) atau
pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika mengalami kerugian )
kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan modal akhir.
Jadi unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari
Investasi awal atau modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive
penarikan modal oleh pemilik dan modal akhir.
Bagan Perhitungan Laporan Perubahan Modal :
Nama Perusahaan
Laporan Perubahan Modal
Periode Laporan :
Modal awal :
Laba Bersih
Pengambilan prive
Perubahan modal
Modal Akhir
Rp. ………..
Rp. ……….. ‒
Rp. ………..
Rp. ……….. +
Rp. ………..
59
4) Laporan arus kas
Laporan arus kas perusahaan digunakan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan serara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.Laporan ini merupakan
jembatan antara accrual basis dan cash basis. Secara teknis ,penyusunan laporan ini
akan melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap akun –akun yang tidak
melibatkan kas .Laporan arus kas terbagi menjadi tiga komponen besar antara lain :
1. Arus kas dari kegiatan operasional
2. Arus kas dari kegiatan investasi
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan
Aktivitas operasi arus kas terdiri dari metode langsung dan metode tidak
langsung.
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
meggunakan metode langsung,alasannya metode langsung menghasilkan informasi
yang berguna dalam mengestimasi arus kas di masa depan, sementara hal ini tidak
dapat dihasilkan dengan metode tak langsung.
60
Masing-masing klasifikasi arus kas baik kas masuk maupin kas keluar dapat dilihat
pada bagan dibawah ini :
Nama Perusahaan
Laporan Arus Kas
Periode yang berakhir : .....
Aktivitas operasi
Kas masuk
Penjualan barang dagang
Pendapatan komisi,fee,dll
Pendapatan bunga
Kas keluar
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran gaji karyawan
Pembayaran pajak
Pembayaran bunga dan beban lain-
lain
Pos-pos laba rugi
Aktivitas investasi
Kas masuk
Penjualan aktiva tetap
Kas keluar
Pembelian aktiva tetap
Pos-pos aktiva tidak lancar
61
Aktivitas pendanaan
Kas masuk
Penerimaan modal
Penerimaan pinjaman jangka
panjang
Kas keluar
Pembayaran hutang jangka panjang
Pos-pos hutang jangka panjang dan
modal
2.5 Jurnal Penyesuaian Kembali / Jurnal Pembalik (Reversing Entries)
Sistem akuntansi menganut prinsip konsistensi. Itulah mengapa untuk
menghindari kesalahan-kesalahan pencatatan pada periode berikutnya, maka perlu
dibuat jurnal ayat pembalik. Ayat jurnal pembalik dibuat untuk membalik ayat jurnal
penyesuaian tertentu sebagaimana telah dibuat pada periode sebelumnya. Dan
biasanya, ayat jurnal pembalik dibuat pada awal periode untuk mengembalikan
akun-akun yang timbul pada akhir periode sebelumnya, sebagai akibat dari ayat
jurnal penyesuaian tertentu.
Jurnal pembalik tidak merupakan keharusan, tetapi merupakan sistem untuk
memudahkan dalam pencatatan pada awal periode berikutnya.
Berikut adalah hal-hal yang memerlukan ayat jurnal pembalik :
Pendapatan yang masih harus diterima (piutang pendapatan )
Pendapatan diterima dimuka,bila pada saat menerima pendapatan dicatat sebsgai
pendapatan (utang pendapatan, metode pendapatan)
Beban yang masih harus dibayar (utang beban)
62
Beban dibayar dimuka,bila pada saat membayar beban dicatat sebagai beban
(persekot beban metode beban)
Bagan Jurnal Pembalik :
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Contoh jurnal pembalik :
Diketahui jurnal penyesuaian Beban gaji dan upah sebagai berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Beban gaji
Utang gaji
Rp. ........
Rp. ........
Maka perusahaan membuat jurnal pembalik sebagai berikut .
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Utang gaji
Beban gaji
Rp. ........
Rp. ........
63
Diketahui jurnal penyesuaian Asuransi dibayar di muka sebagai berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Asuransi dibayar
dimuka
Beban asuransi
Rp. ........
Rp. ........
Maka perusahaan membuat jurnal pembalik sebagai berikut .
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Beban asuransi
Asuransi dibayar dimuka
Rp. ........
Rp. ........
2.6 Latihan Soal Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Pada tanggal 1 September 2012, IPS 1 membuka usaha fotocopy dengan nama
“fotocopy IPS 1 JAYA” .Transaksi yang dilakukan selama bulan Desember 2012
sebagai berikut :
01 Des : IPS 1 menyetor uang tunai kedalam kas perusahaan sebagai modal
usaha Rp.2500.000
01 Des : Dibeli peralatan fotocopy secara tunai sebesar Rp. 1500.000
01 Des : Dibeli kertas,tinta,dan perlengkapan lain-lain secara tunai sebesar
Rp.100.000
64
02 Des : Dibayar sewa toko untuk masa 1 tahun terhitung sejak 2 Desember
2012 sampai 2 Desember 2013
03 Des : Diperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp.1500.000 dengan jangka
waktu pelunasan 3 tahun
06 Des : Dibeli secara tunai peralatan penjilidan peralatan pemotong kertas
dan peralatan lainnya Rp.500.000
07 Des : Dibeli peralatan fotocopy dari toko elektronik maju sebesar
Rp.1.500.000.dari jumlah ini baru dibayar Rp.1000.000 ,
kekurangannya akan dibayar di kemudian hari
10 Des : Selama 10 hari pertama,diperoleh pendapatan fotocopy sebesar
Rp.310.000 dan penjilidan sebesar Rp.15.000
11 Des : Dibeli secara tunai tinta,kertas dan penjilidan milik MERDEKA
JAYA dengan perhitungan sebagai berikut :
Fotocopy Rp.175.000
Penjilidan Rp.10.000
Baru diterima sebesar Rp.85.000,sisanya kemudian
15 Des : Dibayar gaji pegawai sebesar Rp.45.000
17 Des : Dibayar sebagian utang kepada toko elektronik maju sebesar
Rp.200.000
18 Des : Dibayar rekening listrik untuk bulan Desember sebesar Rp.50.000
65
20 Des : Selama 10 hari kedua diperoleh pendapatan fotocopy sebesar
Rp.420.000 dan pendapatan penjilidan sebesar Rp. 30.000
21 Des : Diterima angsuran piutang dari MERDEKA JAYA sebesar Rp.
50.000
25 Des : IPS 1 mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar
Rp.100.000
30 Des : Dibayar gaji pegawai sebesar Rp.45.000
31 Des : Selama 10 hari terakhir ,telah diterima pendapatan fotocopy sebesar
Rp.395.000 dan pendapatan penjilidan Rp.15.000
a) Persamaan Akuntansi
Aktiva Passiva
Tanggal Transaksi Aktiva Beban Hutang Modal Pendapatan
1 Des Investasi 2500 2500
1 2012 beli peralatan 1500
-1500
1 beli perlengkapan 100
-100
2 beban sewa -240 240
3 pinjaman dari bank 1500 1500
6 beli peralatan 500
-500
7 beli peralatan 1500 500
-1000
10 pendapatan fotocopy 310 325
pendapatan penjilidan 15
11 beli perlengkapan 150
-150
66
14 pendapatan 85 185
piutang 100
15 beban gaji -45 45
17 bayar utang -200 -200
18 beban listrik -50 50
20 pendapatan fotocopy 420 450
pendapatan penjilidan 30
21 angsuran piutang 50
-50
25 prive pemilik -100 -100
30 beban gaji -45 45
31 pendapatan fotocopy 395 410
pendapatan penjilidan 15
5190 380 1800 2400 1370
b) Jurnal Umum
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2012 1 kas Rp 2.500.000
Des modal Rp 2.500.000
1 peralatan fotocopy Rp 1.500.000
kas Rp 1.500.000
1 perlengkapan Rp 100.000
kas Rp 100.000
2 persekot sewa Rp 240.000
kas Rp 240.000
3 kas Rp 1.500.000
utang bank Rp 1.500.000
6 peralatan lain-lain Rp 500.000
kas Rp 500.000
7 peralatan fotocopy Rp 1.500.000
kas Rp 1.000.000
utang usaha Rp 500.000
10 kas Rp 325.000
pendapatan fotocopy Rp 310.000
pendapatan penjilidan Rp 15.000
11 perlengkapan Rp 150.000
kas Rp 150.000
14 kas Rp 85.000
67
piutang usaha Rp 100.000
pendapatan fotocopy Rp 175.000
pendapatan penjilidan Rp 10.000
15 beban gaji Rp 45.000
kas Rp 45.000
17 utang usaha Rp 200.000
kas Rp 200.000
18 beban listrik Rp 50.000
kas Rp 50.000
20 kas Rp 450.000
pendapatan fotocopy Rp 420.000
pendapatan penjilidan Rp 30.000
21 kas Rp 50.000
piutang usaha Rp 50.000
25 prive Rp 100.000
kas Rp 100.000
30 beban gaji Rp 45.000
kas Rp 45.000
31 kas Rp 410.000
pendapatan fotocopy Rp 395.000
pendapatan penjilidan Rp 15.000
Rp 9.850.000 Rp 9.850.000
c) Buku besar bentuk saldo rangkap (4 kolom)
Nama Akun : Kas
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Investasi 2500 2500
Des 1 Beli peralatan 1500 1000
1 Beli perlengkapan 100 900
2 Bayar persekot sewa 240 660
3 Pinjaman dari bank 1500 2160
6 Beli peralatan lain-lain 500 1660
7 Beli peralatan 1000 660
10 Pendapatan jasa 325 985
11 Beli perlengkapan 150 835
14 Pendapatan dan piutang 85 920
68
15 Beban gaji 45 875
17 Bayar utang 200 675
18 Beban listrik 50 625
20 Pendapatan jasa 450 1075
21 Angsuran piutang 50 1125
25 Prive pemilik 100 1025
30 Beban gaji 45 980
31 Pendapatan jasa 410 1390
Nama Akun : Modal
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Kas 2500 2500
Des
Nama Akun : Perlengkapan
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Kas 100 100
Des 11 Kas 150 250
Nama Akun : Peralatan Fotocopy
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Kas 1500 1500
Des 7 Kas dan utang usaha 1500 3000
69
Nama Akun : Peralatan lain-lain
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 6 Kas 500 500
Des
Nama Akun : Beban gaji
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 15 Kas 45 45
Des 30 Kas 45 90
Nama Akun : Persekot sewa
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 2 Kas 240 240
Des
Nama Akun : Utang Bank
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 3 Kas 1500 1500
Des
70
Nama Akun : Utang Usaha
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 7 Beli peralatan 500 500
Des 17 Kas 200 300
Nama Akun : Pendapatan Fotocopy
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 10 Kas 310 310
Des 14 Kas dan piutang usaha 175 485
20 Kas 400 905
31 Kas 395 1300
Nama Akun : Pendapatan penjilidan
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 10 Kas 15 15
Des 14 Kas dan piutang usaha 10 25
20 Kas 30 55
31 Kas 15 70
71
Nama Akun : Piutang usaha
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 14 Pendapatan jasa 100 100
Des 21 Kas 50 50
Nama Akun : Beban listrik
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 18 Kas 50 50
Des
Nama Akun : Prive
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 25 Kas 100 100
Des
72
d) Daftar Saldo ( Neraca Saldo)
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Daftar Saldo
Periode 31 Desember 2012
No.Akun Nama Akun Debit Kredit
Kas Rp 139.000
Poutang usaha Rp 50.000
Perlengkapan Rp 250.000
Persekot sewa Rp 240.000
Peralatan Fotocopy Rp 3.000.000
Peralatan lain-lain Rp 500.000
Utang usaha Rp 300.000
Utang Bank Rp 1.500.000
Modal Rp 2.500.000
Prive Rp 100.000
Pendapatan Fotocopy Rp 1.300.000
Pendapatan penjilidan Rp 70.000
Beban listrik Rp 50.000
Beban gaji Rp 30.000
Rp 5.670.000 Rp 5.670.000
e) Jurnal Penyesuaian
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Jurnal Penyesuaian
Periode 31 Desember 2012
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2012 31 Beban Perlengkapan
Rp 150.000
Des Perlengkapan
Rp 150.000
31 Beban sewa
Rp 20.000
73
Persekot sewa
Rp 20.000
31 Beban Peny.fotocopy
Rp 50.000
Akm.Peny fotocopy
Rp 50.000
31 Beban Peny. lain-lain
Rp 10.000
Akm.Peny lain-lain
Rp 10.000
31 Beban bunga
Rp 25.000
utang Bunga
Rp 25.000
31 Beban Gaji
Rp 5.000
utang gaji
Rp 5.000
f) Kertas Kerja
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Kertas Kerja
Periode berakhir 31 Desember 2012
No Nama Akun Daftar sisa Penyesuaian
Daftar sisa
disesuaikan
Ikhtisar
Laba rugi Neraca
D K D K D K D K D K
Kas 1390 1390 1390
piutang usaha 50 50 50
Perlengkapan 250 150 100 100
persekot sewa 240 20 220 220
peralatan fotocopy 3000 3000 3000
peralatan lain-lain 500 500 500
utang usaha 300 300 300
utang Bank 1500 1500 1500
Modal 2500 2500 2500
Prive 100 100 100
Pendapatan fotocopy 1300 1300 1300
Pendapatan penjilidn 70 70 70
74
Beban listrik 50 50 50
Beban gaji 90 5 95 95
Beban perlengkapan 150 150 150
Beban sewa 20
20 20
Beban pny.fotocopy 50 50 50
akm.Peny.fotocopy 50 50 50
Beban pny.peralatan 10 10 10
akm.Peny peralatan 10 10 10
beban bunga 25 25 25
utang bunga 25 25 25
gaji yg hrs dibyar 5 5 5
5670 5670 260 260 5760 5760 400 1370 5360 4390
Laba bersih
970 970
1370 1370 5360 5360
g) Jurnal Penutup
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Jurnal Penutup
Periode berakhir 31 Desember 2012
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2012 31 pendapatan fotocopy Rp 1.300.000
Des pendapatan penjilidan Rp 70.000
Ikhtisar Laba rugi Rp 1.370.000
31 Ikhtisar Laba rugi Rp 400.000
Beban listrik Rp 50.000
Beban gaji Rp 95.000
Beban perlengkapan Rp 150.000
Beban Peny.Prltn fotocopy Rp 50.000
Beban peny.prltan lain Rp 10.000
Beban sewa Rp 20.000
Beban Bunga Rp 25.000
31 Ikhtisar Laba rugi Rp 970.000
modal Rp 970.000
31 modal Rp 100.000
prive Rp 100.000
Jumlah Rp 2.840.000 Rp 2.840.000
75
h) Penutupan Buku Besar
Nama Akun : Kas
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Investasi 2500 2500
Des 1 Beli peralatan 1500 1000
1 Beli perlengkapan 100 900
2 Bayar persekot sewa 240 660
3 Pinjaman dari bank 1500 2160
6 Beli peralatan lain-lain 500 1660
7 Beli peralatan 1000 660
10 Pendapatan jasa 325 985
11 Beli perlengkapan 150 835
14 Pendapatan dan piutang 85 920
15 Beban gaji 45 875
17 Bayar utang 200 675
18 Beban listrik 50 625
20 Pendapatan jasa 450 1075
21 Angsuran piutang 50 1125
25 Prive pemilik 100 1025
30 Beban gaji 45 980
31 Pendapatan jasa 410 1390
Nama Akun : Modal
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Kas 2500 2500
Des 31 Penutupan 970 3470
31 Penutupan 100 3370
76
Nama Akun : Perlengkapan
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Kas 100 100
Des 11 Kas 150 250
31 Penyesuaian 150 100
Nama Akun : Peralatan Fotocopy
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 1 Kas 1500 1500
Des 7 Kas dan utang usaha 1500 3000
Nama Akun : Akumulasi Peny. Peralatan Fotocopy
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 Penyesuaian 50 50
Des
Nama Akun : Peralatan lain-lain
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 6 Kas 500 500
Des
77
Nama Akun : Akumulasi Peny. Peralatan lain-lain
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 Penyesuaian 10 10
Des
Nama Akun : Beban gaji
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 15 Kas 45 45
Des 30 Kas 45 90
31 Penyesuaian 5 95
31 Penutupan 95 -
Nama Akun : Gaji yang masih harus dibayar
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 Penyesuaian 5 5
Des
Nama Akun : Utang Bunga
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 Penyesuaian 25 25
Des
78
Nama Akun : Persekot sewa
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 2 Kas 240 240
Des 31 penyesuaian 20 220
Nama Akun : Utang Bank
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 3 Kas 1500 1500
Des
Nama Akun : Utang Usaha
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 7 Beli peralatan 500 500
Des 17 Kas 200 300
Nama Akun : Pendapatan Fotocopy
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 10 Kas 310 310
Des 14 Kas dan piutang usaha 175 485
20 Kas 400 905
31 Kas 395 1300
31 Penutupan 1300 -
79
Nama Akun : Pendapatan penjilidan
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 10 Kas 15 15
Des 14 Kas dan piutang usaha 10 25
20 Kas 30 55
31 Kas 15 70
31 Penutupan 70 -
Nama Akun : Piutang usaha
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 14 Pendapatan jasa 100 100
Des 21 Kas 50 50
Nama Akun : Beban listrik
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 18 Kas 50 50
Des 31 penutupan 50 -
Nama Akun : Prive
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 25 Kas 100 100
Des 31 penutupan 100 -
80
Nama Akun : Beban Perlengkapan
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 penyesuaian 150 150
Des 31 Penutupan 150 -
Nama Akun : Beban Penyusutan Peralatan fotocopy
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 penyesuaian 50 50
Des 31 Penutupan 50 -
Nama Akun : Beban Penyusutan Peralatan lain-lain
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 penyesuaian 10 10
Des 31 Penutupan 10
Nama Akun : Beban Sewa
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 penyesuaian 20 20
Des 31 Penutupan 20 -
81
Nama Akun : Beban Bunga
No.Akun : (dalam ribuan rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Sisa
Debit Kredit
2012 31 penyesuaian 25 25
Des 31 Penutupan 25
i) Neraca Sisa Setelah Penutupan
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Neraca Sisa Setelah Penutupan
Periode 31 Desember 2012
No.
Akun Nama Akun Debit Kredit
Kas Rp 1.390.000
Piutang Usaha Rp 50.000
Perlengkapan Rp 100.000
Persekot sewa Rp 220.000
Peralatan Fotocopy Rp 3.000.000
Akm.Prny peralatan fotocopy Rp 50.000
Peralatan lain-lain Rp 500.000
Akm. Peny Peralatan lain-lain Rp 10.000
Utang usaha Rp 300.000
gaji yg masih hrs dibayar Rp 5.000
utang bunga Rp 25.000
utang bank Rp 1.500.000
modal IPS 1 Rp 3.370.000
Rp 5.260.000 Rp 5.260.000
82
j) Laporan Keuangan
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Laporan Laba Rugi
Periode Berakhir 31 Desember 2012
Pendapatan usaha
Pendapatan Fotocopy Rp.1.300.000
Pendapatan Penjilidan Rp. 70.000 +
Jumlah Pendapatan Rp. 1.370.000
Beban Usaha
Beban listrik Rp. 50.000
Beban gaji Rp. 95.000
Beban Perlengkapan Rp. 150.000
Beban Peny.Perltan f.copy Rp. 50.000
Beban Peny.prlatn lain Rp. 10.000
Beban Bunga Rp. 25.000
Beban sewa Rp. 20.000 +
Jumlah beban Rp. 400.000 ‒
Laba bersih Rp. 970.000
83
Laporan Perubahan Modal
Nama Perusahaan
Laporan Perubahan Modal
Periode Laporan : 31 Desember 2012
Modal awal :
Laba Bersih
Pengambilan prive
Perubahan modal
Modal Akhir
Rp. 970.000
Rp. 100.000 ‒
Rp. 2.500.000
Rp. 870.000 +
Rp. 3.370.000
Neraca Skontro
Harta lancar :
Kas
Perlengkapan
Piutang usaha
Persekot sewa
Jumlah harta lancar
Harta tetap :
Peralatan fotocopy
Akm.Penyusutan
Peralatan lain-lain
Akm.Penyusutan
Jumlah harta tetap
Rp. 1.390.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 220.000 +
Rp. 1.760.000
Rp. 3.000.000
(Rp. 50.000)
Rp. 500.000
(Rp. 10.000) +
Rp. 5.200.000
Utang Jangka Pendek :
Utang usaha
Gaji yg hrs dibayar
Utang bunga
Jumlah utang jangka
pendek
Utang Jangka Panjang
:
Utang Bank
Modal Pemilik :
Modal
Jumlah kewajiban +
modal
Rp. 300.000
Rp. 5.000
Rp. 25.000
+
Rp. 330.000
Rp. 1.500.000
Rp. 3.370.000 +
Rp. 5.200.000
84
Neraca Staffel
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
Neraca
Periode Laporan : 31 Desember 2012
Harta lancar :
Kas
Perlengkapan
Piutang usaha
Persekot sewa
Jumlah harta lancar
Harta tetap :
Peralatan fotocopy
Akm.Penyusutan
Peralatan lain-lain
Akm.Penyusutan
Jumlah harta tetap
Utang Jangka Pendek :
Utang usaha
Gaji yg masih hrs dibayar
Utang bunga
Jumlah utang jangka
pendek
Utang Jangka Panjang :
Utang Bank
Rp. 1.390.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 220.000 +
Rp. 3.000.000
(Rp. 50.000) +
Rp. 500.000
(Rp. 10.000) +
Rp. 300.000
Rp. 5.000
Rp. 25.000 +
Rp. 1.500.000
Rp. 1.760.000
Rp. 2.950.000
Rp. 490.000 +
Rp. 5.200.000
Rp. 330.000
Rp. 1.500.000
85
k) Jurnal pembalik
FOTOCOPY IPS 1 JAYA
JURNAL PEMBALIK
Periode 31 Desember 2012
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2012 31 Utang Bunga usaha Rp 25.000
Des Beban Bunga usaha Rp 25.000
31 Utang gaji Rp 5.000 Rp 5.000
Beban gaji
Rp 30.000 Rp 30.000
Modal Pemilik :
Modal
Jumlah kewajiban + modal
Rp. 3.370.000
Rp. 3.370.000 +
Rp. 5.200.000