bab i

10
 BAB I PENDAHULUAN A. Lat ar Bela kan g Masa lah Kepera watan sebagai bagian integral pelaya nan kesehatan meru pakan suatu bentuk  pelayan an profes sional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbent uk pelayanan  bio psi kos osi o dan spir itua l yan g kom pre hens if dit uju kan kep ada ind ivid u, kelu arga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yangmencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pada hak eka tny a kep era wata n mer upa kan sua tu ilmu, kiat dan pro fes i yan g ber orie ntas i pad a  pe lay anan. Se bag ai ilmu dan seni da la m aplikasinya le bih ke ara h il mu te rap an de ngan me nggu na ka n pe nget ahu an, ko ns ep da n pri ns ip se rta me mpe rti mbangk an se ni di da lam melaksanakan asuhan keperawatan.Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti  pe rkemba ng ani lmu lai n, me ng ing at ilmu ke per awata n me rupak an ilmu ter apa n ya ng selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu kep era wata n ban yak men dap at tek anan, dia ntar anya adal ah ada nya tun tuta nke but uha n masya rakat dan industri keseha tan yang senantiasa berke mbang dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatsecara profesional. Un tu k me me nu hi ke bu tu ha n ma syar ak at te rs ebut , ke pe ra wa ta n ha russ el al u mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teorikeperawatan yang sud ah ada aga r tida k ter jadi pen yimpan gan dida lammen gap lika sika n ilmu kep eraw atan, sehubungan dengan hal tersebut maka padakesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan ol eh Be tt y Ne uman. Mo de l si ste m Be tty Ne uman me mb er ika n pe rs pe kti f ke pe raw ata n yang fels ibel , hol isti k dan kom pre hens if. Mo del ter seb ut ber foku s pad a res pon sis temklie n terhadap stressor aktual maupun potensial. B. Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan : 1. Memah ami den gan be nar mod el kon sep ke perawatan menur ut Bett y Neuman 2. Memah ami den gan be nar mod el kon sep ke perawatan menur ut Ida J ean Orl ando 1

Upload: yudi-haryadi

Post on 18-Jul-2015

166 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 1/10

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk 

 pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan

  biopsikososio dan spiritual yang komprehensif ditujukankepada individu, keluarga dan

masyarakat baik sakit maupun sehat yangmencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pada

hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu, kiat dan profesi yang berorientasi pada

  pelayanan. Sebagai ilmu dan seni dalam aplikasinya lebihkearah ilmu terapan dengan

menggunakan pengetahuan, konsep dan prinsip sertamempertimbangkan seni didalam

melaksanakan asuhan keperawatan.Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti

  perkembanganilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang

selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu

keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutankebutuhan

masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembangdimana keperawatan harus

mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatsecara profesional.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harusselalu

mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teorikeperawatan yang

sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalammengaplikasikan ilmu keperawatan,

sehubungan dengan hal tersebut maka padakesempatan ini kami mencoba untuk membahas

salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan

oleh Betty Neuman. Model sistem Betty Neuman memberikan perspektif keperawatan

yangfelsibel, holistik dan komprehensif. Model tersebut berfokus pada respon sistemklien

terhadap stressor aktual maupun potensial.

B. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan :

1. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Betty Neuman

2. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Ida Jean Orlando

1

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 2/10

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Dab Konsep Keperawatan Menurut Betty Neuman

1. Historis Perspektif Betty Neuman

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan

merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah

6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan

 Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan

 pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.

Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja

sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka

menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib

militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus

 program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima

gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat

serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985

  Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific

Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di

 berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan

dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di

keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi

kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen,

 penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan

keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan

 program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang

 pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of 

Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya

 berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk 

 pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural

dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan

untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2

tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi (1982,1989, 1995).

2

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 3/10

 

2. Model Dan Konsep Keperawatan Menurut Betty Neuman

Model dan konsep keperawatan yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas

keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurun Stres dengan memperkuat garis

 pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah

komunitas .

Garis pertahan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksbel, yaitu

ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim, pekerjaan dll, geris pertahan normal yang

meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat

 pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan

dan garis perttahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat

 pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang

ada. Interfensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan

 primer, skunder, dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas clien dan keluarga dalam

lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat

 bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi)

Betty neuman dalam memahami konsep perawatan ini memiliki dasar pemikiran yang

terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem yang utuh

diantaranya fisiologis, psikologis, social cultural, dan spiritual, juga memandang pelayanan

keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi

terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakna keseimbangan yang dinamis

dari menghindari stresor.

Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini berfokus pada

respon terhadap stresor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien.

Untuk itu tindakan keprawatan yang seharusnya dilakukan menurut neuman adalah mencegah

atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan

 pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk 

mengidentifikasi adanya stressor , mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor serta

mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut neuman

meliputi berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala

 penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor dan pencegahan tersier dapat meliputi

 pengobatan secar rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebuh lanjut

3

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 4/10

 

dari komplikasi suatu penyakit . upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya

 pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.

B. Model Dab Konsep Keperawatan Menurut Ida Jean Orlando

1. Biografi

Ida Jean Orlando Pelletier lahir pada tanggal 12Agustus 1926 di New Jersey. Ia telah aktif berkarir 

sebagai pelaksana , pendidik,peneliti dan konsultan dalam bidang keperawatan. Pada awal

karirnya ia bekerja sebagai staf keperawatan diberbagai bidang seperti obstetric, perawatan penyakit

dalam dan bedah, serta diruang emergenci. Ia juga telah menjabat sebagaisuvervisor dan

menjabat sebagai asisten duadirektur keperawatan. Ia diterima di DiplomaKeperawatan di New

York tahun 1947, medapatgelar Bachelor of Nursing pada tahun 1951 dariUniversitas di Brooklyn New

York, Pada tahun 1954menerima MA di mental health consultation dariUniversitas Colombia.

2. Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan

Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan

 perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai

orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses

keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan.

Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang . Ketika

 perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien,

orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat

 perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.

Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi

 perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin proses

keperawatan serta kemajuan

a. Tanggung jawab perawat

Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk 

memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam

medapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan

  pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran

 profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat

secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien.

Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang

4

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 5/10

 

dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus

 pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.

 b. Mengenal perilaku pasien

Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan

 pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.

c. Reaksi segera

Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi

segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu

 pasien , berfikir dan merasakan.

d. Disiplin proses keperawatan

Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan

sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang

terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi

 perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi

kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.

e. Kemajuan / peningkatan

Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

3. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa disiplin proses keperawatan dalam nursing

 procces theory dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses

keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera,

mengidentifikasi permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan untuk 

validasi atau perbaikan. (Tomey, 2006 hlm 434). Disiplin proses keperawatan didasarkan pada

” proses bagaimana seseorang bertindak”. Tujuan dari proses disiplin ketika digunakan antara

  perawat dan pasien adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien. Peningkatan

 perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan kebutuhan sebagai hasil yang diharapkan.

a. Perilaku Pasien

Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien . seluruh

 perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai ekpresi

yang membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi

gawat harus dipahami. Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ” dengan

5

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 6/10

 

diketahuinya perilaku pasien , atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut

menunjukan pasien membutuhkan suatu batuan”.

Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini

dapat dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku

verbal yang menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan,

kebutuhan dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema,

aktivitas motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya.

Walaupun seluruh perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal

itu tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-pasien.

Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam memelihara hubungan perawat-

 pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat,

atau reaksi negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak efektifnya

 perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus dirancang untuk 

menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang emergenci

 b. Reaksi Perawat

Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini tertidiri dari 3 bagian yaitu

 pertama perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis,

dan ketiga adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat

  pasien merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan

 perhatian

Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan. Oleh

karena itu perawat harus relajar mengidentifikasi setiap bagian dari reaksinya. Hal ini akan

membantu dalam menganalisis reaksi yang menentukan mengana ia berespon demikian.

Perawat harus dapat menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu pasien.

Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya

dengan pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal

 berbagi “ beberapa observasi dilakukan dan dieksporasi dengan pasien adalah penting untuk 

memastikan dan memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh

 pasien pada waktu itu.

Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat

dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu ;

1. Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang

dikatakannya dan mengatakan perilaku nonverbalnya epada pasien

6

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 7/10

 

2. Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa

yang akan diekspresikannya

3. Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk 

 perbaikan atau klarifikasi.

c. Tindakan Perawat

Setelah mevalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat

dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa

apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah

merupakan suatu tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang

sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan

menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk memastikan

 bagaimana mempengaruhi pasien melalui tindakan atau kata-katanya.

Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan

terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan

tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan

  pemberian obat atas intruksi medis. Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan

yang direncanakan:

1. tindakan merupakan hasil dari indetifikasi kebutuhan pasien dengan

memvalidasi reaksi perawat terhadap perilaku pasien.

2.   Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk 

memenuhi kebituhan pasien.

3. Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara

lengkap

4.   Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan kebutuhan

 pasien ketika melakukan tindakan.

Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh

tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan

kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat.

4. Fungsi profesional

Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan

fungsi profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien. Perawat

harus tetap menyadari bahwa aktivias termasuk profesional jika aktivitas tersebut direncanakan

untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.

7

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 8/10

 

Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perilaku

 pasien yang membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan

mempersepsikan, berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien,

meyakinkan bahwa tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya, dan

mengidentifikasi reaksi sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk 

memvalidasi reaksinya. Membagi reaksinya oleh perawat membantu pasien untuk 

menggunakan proses yang sama agar lebih efektif perlu komunikasinya. Selajutnya tidakan

yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling menguntungkan anatar pasien dan

 perawat. Setelah perawat bertindak , perawat segera katakan kepada pasien jika tindakannya

 berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat meyakinkan bahwa perawat bebas

terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan reaksinya terhadap pasien

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

8

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 9/10

 

 Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang

klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel

klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi

keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan

tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung

dipelayanan keperawatan. Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik 

antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi.

Dan sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada

  proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses

keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua

orang

2. Saran

Model Neuman sangat luas sehingga perlu terus menerus melakukan riset yang

mendukung Model Neuman untuk dapat di terapkan dilapangan keperawatan yang lebih luas

 baik dilahan praktek, pendidikan, dan riset. Perlu penjelasan melalui riset keperawatan tentang

 peran perawat sesuai dengan Model Neuman. Dan setalah memahami konsep ini kita mampu

mempelajari dan menjadi motifasi untuk menjadi perawat yang professional.

DAFTAR PUSTAKA

Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of Community Health Nursing 3thEd. Stamford: Appleton & Lange (p.391).

9

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 10/10

 

Fawcett, Jacqueline (2005), Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and Evaluation of 

 Nursing Model and Theories, Second Ed, FA Davis, Philadelphia.

Fitzpatrick,Joyce J (1989), Conceptual Models of Nursing : Analysis and Application, Second

Ed, Appleton & Lange, California.

George, JB (1995), Nursing Theories, 4 Ed, Appleton & Lange, USA.

Hitchcock,JE, Schubert PE, Thomas S.A (1999), Community Health Nursing: Caring in

Action, Delmar, New York.

Kozier, Barbara, Erb G, Blais K, Wilkinson JM (1995), Fundamentals of Nursing :

Concepts,Process and Practice, 5 ed , Addison-Wesley, California.

Marilyn M. Friedman (1998), Family Nursing, Research. Theory and Practice, Fourth edition,

Applenton & Lange, Stamford, Connecticut, USA.

Marriner Tonney, A, (1994). Nursing Theorists and Their Work, 3rd ed, Mosby Company, St.

Louis.

Meleis, Afaf Ibrahim (1997), Theoretical Nursing : Development and Progress, Third Ed,

Lippincott, New York 

10