bab i
TRANSCRIPT
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 1/10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
biopsikososio dan spiritual yang komprehensif ditujukankepada individu, keluarga dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yangmencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pada
hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu, kiat dan profesi yang berorientasi pada
pelayanan. Sebagai ilmu dan seni dalam aplikasinya lebihkearah ilmu terapan dengan
menggunakan pengetahuan, konsep dan prinsip sertamempertimbangkan seni didalam
melaksanakan asuhan keperawatan.Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembanganilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu
keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutankebutuhan
masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembangdimana keperawatan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatsecara profesional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harusselalu
mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teorikeperawatan yang
sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalammengaplikasikan ilmu keperawatan,
sehubungan dengan hal tersebut maka padakesempatan ini kami mencoba untuk membahas
salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan
oleh Betty Neuman. Model sistem Betty Neuman memberikan perspektif keperawatan
yangfelsibel, holistik dan komprehensif. Model tersebut berfokus pada respon sistemklien
terhadap stressor aktual maupun potensial.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Betty Neuman
2. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Ida Jean Orlando
1
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 2/10
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Dab Konsep Keperawatan Menurut Betty Neuman
1. Historis Perspektif Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah
6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan
Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan
pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja
sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib
militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus
program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima
gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat
serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985
Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific
Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di
berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan
dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di
keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi
kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen,
penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan
keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan
program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang
pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of
Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya
berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk
pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural
dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan
untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2
tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi (1982,1989, 1995).
2
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 3/10
2. Model Dan Konsep Keperawatan Menurut Betty Neuman
Model dan konsep keperawatan yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurun Stres dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas .
Garis pertahan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksbel, yaitu
ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim, pekerjaan dll, geris pertahan normal yang
meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat
pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan
dan garis perttahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat
pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang
ada. Interfensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan
primer, skunder, dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas clien dan keluarga dalam
lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat
bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi)
Betty neuman dalam memahami konsep perawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem yang utuh
diantaranya fisiologis, psikologis, social cultural, dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakna keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stresor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini berfokus pada
respon terhadap stresor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien.
Untuk itu tindakan keprawatan yang seharusnya dilakukan menurut neuman adalah mencegah
atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan
pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stressor , mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor serta
mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut neuman
meliputi berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala
penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor dan pencegahan tersier dapat meliputi
pengobatan secar rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebuh lanjut
3
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 4/10
dari komplikasi suatu penyakit . upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya
pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
B. Model Dab Konsep Keperawatan Menurut Ida Jean Orlando
1. Biografi
Ida Jean Orlando Pelletier lahir pada tanggal 12Agustus 1926 di New Jersey. Ia telah aktif berkarir
sebagai pelaksana , pendidik,peneliti dan konsultan dalam bidang keperawatan. Pada awal
karirnya ia bekerja sebagai staf keperawatan diberbagai bidang seperti obstetric, perawatan penyakit
dalam dan bedah, serta diruang emergenci. Ia juga telah menjabat sebagaisuvervisor dan
menjabat sebagai asisten duadirektur keperawatan. Ia diterima di DiplomaKeperawatan di New
York tahun 1947, medapatgelar Bachelor of Nursing pada tahun 1951 dariUniversitas di Brooklyn New
York, Pada tahun 1954menerima MA di mental health consultation dariUniversitas Colombia.
2. Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan
perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai
orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses
keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan.
Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang . Ketika
perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien,
orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat
perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi
perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin proses
keperawatan serta kemajuan
a. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam
medapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan
pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran
profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat
secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien.
Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang
4
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 5/10
dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus
pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.
b. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan
pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
c. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu
pasien , berfikir dan merasakan.
d. Disiplin proses keperawatan
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan
sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang
terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi
perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi
kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.
e. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
3. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa disiplin proses keperawatan dalam nursing
procces theory dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses
keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera,
mengidentifikasi permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan untuk
validasi atau perbaikan. (Tomey, 2006 hlm 434). Disiplin proses keperawatan didasarkan pada
” proses bagaimana seseorang bertindak”. Tujuan dari proses disiplin ketika digunakan antara
perawat dan pasien adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien. Peningkatan
perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan kebutuhan sebagai hasil yang diharapkan.
a. Perilaku Pasien
Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien . seluruh
perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai ekpresi
yang membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi
gawat harus dipahami. Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ” dengan
5
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 6/10
diketahuinya perilaku pasien , atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut
menunjukan pasien membutuhkan suatu batuan”.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini
dapat dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku
verbal yang menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan,
kebutuhan dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema,
aktivitas motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya.
Walaupun seluruh perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal
itu tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-pasien.
Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam memelihara hubungan perawat-
pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat,
atau reaksi negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak efektifnya
perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus dirancang untuk
menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang emergenci
b. Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini tertidiri dari 3 bagian yaitu
pertama perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis,
dan ketiga adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat
pasien merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan
perhatian
Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan. Oleh
karena itu perawat harus relajar mengidentifikasi setiap bagian dari reaksinya. Hal ini akan
membantu dalam menganalisis reaksi yang menentukan mengana ia berespon demikian.
Perawat harus dapat menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu pasien.
Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya
dengan pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal
berbagi “ beberapa observasi dilakukan dan dieksporasi dengan pasien adalah penting untuk
memastikan dan memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh
pasien pada waktu itu.
Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat
dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu ;
1. Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang
dikatakannya dan mengatakan perilaku nonverbalnya epada pasien
6
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 7/10
2. Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa
yang akan diekspresikannya
3. Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk
perbaikan atau klarifikasi.
c. Tindakan Perawat
Setelah mevalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat
dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa
apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah
merupakan suatu tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang
sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan
menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk memastikan
bagaimana mempengaruhi pasien melalui tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan
terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan
tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan
pemberian obat atas intruksi medis. Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan
yang direncanakan:
1. tindakan merupakan hasil dari indetifikasi kebutuhan pasien dengan
memvalidasi reaksi perawat terhadap perilaku pasien.
2. Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk
memenuhi kebituhan pasien.
3. Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara
lengkap
4. Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan kebutuhan
pasien ketika melakukan tindakan.
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh
tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan
kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat.
4. Fungsi profesional
Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan
fungsi profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien. Perawat
harus tetap menyadari bahwa aktivias termasuk profesional jika aktivitas tersebut direncanakan
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.
7
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 8/10
Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perilaku
pasien yang membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan
mempersepsikan, berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien,
meyakinkan bahwa tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya, dan
mengidentifikasi reaksi sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk
memvalidasi reaksinya. Membagi reaksinya oleh perawat membantu pasien untuk
menggunakan proses yang sama agar lebih efektif perlu komunikasinya. Selajutnya tidakan
yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling menguntungkan anatar pasien dan
perawat. Setelah perawat bertindak , perawat segera katakan kepada pasien jika tindakannya
berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat meyakinkan bahwa perawat bebas
terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan reaksinya terhadap pasien
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
8
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 9/10
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel
klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung
dipelayanan keperawatan. Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik
antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi.
Dan sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada
proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses
keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua
orang
2. Saran
Model Neuman sangat luas sehingga perlu terus menerus melakukan riset yang
mendukung Model Neuman untuk dapat di terapkan dilapangan keperawatan yang lebih luas
baik dilahan praktek, pendidikan, dan riset. Perlu penjelasan melalui riset keperawatan tentang
peran perawat sesuai dengan Model Neuman. Dan setalah memahami konsep ini kita mampu
mempelajari dan menjadi motifasi untuk menjadi perawat yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of Community Health Nursing 3thEd. Stamford: Appleton & Lange (p.391).
9
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55ab4dcdd8ab8 10/10
Fawcett, Jacqueline (2005), Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and Evaluation of
Nursing Model and Theories, Second Ed, FA Davis, Philadelphia.
Fitzpatrick,Joyce J (1989), Conceptual Models of Nursing : Analysis and Application, Second
Ed, Appleton & Lange, California.
George, JB (1995), Nursing Theories, 4 Ed, Appleton & Lange, USA.
Hitchcock,JE, Schubert PE, Thomas S.A (1999), Community Health Nursing: Caring in
Action, Delmar, New York.
Kozier, Barbara, Erb G, Blais K, Wilkinson JM (1995), Fundamentals of Nursing :
Concepts,Process and Practice, 5 ed , Addison-Wesley, California.
Marilyn M. Friedman (1998), Family Nursing, Research. Theory and Practice, Fourth edition,
Applenton & Lange, Stamford, Connecticut, USA.
Marriner Tonney, A, (1994). Nursing Theorists and Their Work, 3rd ed, Mosby Company, St.
Louis.
Meleis, Afaf Ibrahim (1997), Theoretical Nursing : Development and Progress, Third Ed,
Lippincott, New York
10