bab i

Upload: ana-laily-rizky-amaliyah

Post on 17-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG(Musa paradisiacal ) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOLDisusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah biofuel yang dibina oleh ibu Rurini Disusun Oleh : Ardyan Sukma S Ayu Choirun Nizak Kartika Chandra R.A Laily Risky Amaliyah Vonny Siranda (0610923010) (0810923036) (0810920044) (0810920004) (08109230)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: PEMANFAATAN BONGGOL PISANG(Musa paradisiacal)

SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL

Disusun oleh : 1. Ardyan Sukma S 2. Ayu Choirun Nizak 3. Kartika Chandra R.A 4. Laily Risky Amaliyah 5. Vonny Siranda (0610923010) (0810923036) (0810920044) (0810920004) (08109230)

Disetujui tanggal : November 2009

Dosen pengajar,

Ketua,

Rurini NIP.

a NIM.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul PEMANFAATAN BO NGGOL PISANG(Musa paradisiacal ) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas biofuel, serta sebagai referensi sehingga dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pemanfaatan bonggol pisang (Musa paradisial) dan juga melatih kita sebagai seorang peneliti untuk berpikir secara ilmiah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rurini selaku dosen pembina. 2. Serta semua pihak yang telah membantu kami selama penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih ada kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan positif bagi seluruh pembaca.

Malang, November 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v ABSTRAK... vi BAB I : PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2 1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2 1.4 Batasan Masalah ........................................................................................... 2 1.5 Manfaat..... BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.. 3 4

2.1 Ilalang ............................................................................................................ 4 2.2 Lignoselulosa ................................................................................................. 5 2.3 Selulosa .......................................................................................................... 5 2.4 Bioetanol ........................................................................................................ 6 2.5 Gel................................................................................................................... 7 BAB III : METODOLOGI 8

3.1 Sifat Penulisan ............................................................................................... 8 3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 8 3.3 Metode penulisan ........................................................................................... 8 BAB IV : PEMBAHASAN 10 4.1 Potensi Ilalang Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol 4.2 Proses Pembuatan Bioetanol dari Ilalang..... 4.3 Proses Pembuatan serta Efisiensi Bioetanol yang Telah Dimodofikasi Gel.. 15 10 11 kedalam Bentuk

BAB V : PENUTUP 17 5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 17 5.2 Saran .............................................................................................................. 18 DAFTAR PUSTAKA 19

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Ilalang yang mengandung lignoselulosa...........................................4 Gambar 2 Struktur Selulosa...............................................................................6 Gambar 3 Daur pembuatan Bioetanol......12 Gambar 4 Bioetanol gel....16

ABSTRAK RINGKASAN

Kebutuhan akan bahan bakar minyak yang tinggi membuat jumlah minyak di bumi semakin menipis. Kelangkaan bahan bakar minyak juga menimbulkan keresahan di masyarakat, dikarenakan harga bahan bakar minyak semakin tinggi. Untuk menanggulangi terjadinya krisis bahan bakar, maka didapatkan solusi alternatif pembuatan bahan bakar nabati yang disebut dengan bioetanol. Bioetanol adalah etanol dari biomassa atau tanaman yang didapatkan melalui proses fermentasi karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme. Etanol/ etil alkohol merupakan senyawa hidrokarbon dengan gugus hidroksil (-OH) dengan 2 atom karbon (C) dengan rumus kimia C2H5OH. Seperti yang kita ketahui, bioetanol sering dibuat dari bahan pangan yang mengandung glukosa seperti singkong dan tebu. Namun jika hal tersebut terus-menerus dilakukan, akan terjadi persaingan yang sangat ketat antara penyediaan pangan dan energi. Untuk menghindari dampak tersebut, didapatkan solusi alternatif pembuatan bioetanol dari bahan yang selama ini dianggap kurang begitu berguna. Bahan dasar yang digunakan sebagai alternatif pembuatan bioetanol adalah bonggol pisang (Musa paradisiacal). Bonggol pisang (Musa paradisiacal) sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan Bioetanol. Karena bonggol pisang (Musa paradisiacal) kaya akan pati. Dapat kita ketahui bahwa bonggol pisang (Musa paradisiacal) mengandung 76% pati dan 20% air. Kemudian pati tersebut dihidrolisis menjadi monomer-monomernya, salah satunya adalah glukosa. Setelah itu glukosa difermentasi menjadi etanol dengan bantuan ragi Saccharomyces cereviseae . Proses pembuatan bioetanol dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu isolasi pati, hidrolisis pati menjadi glukosa, fermentasi atau perubahan glukosa menjadi etanol atau bioetanol, dan destilasi bioetanol (Musanif, 2008). Isolasi pati merupakan tahap awal yang tujuannya adalah untuk mendapatkan pati yang terkandung dalam bonggol pisang. Hidrolisis pati menjadi glukosa meliputi proses pemecahan polisakarida (pemutusan ikatan) di dalam pati menjadi monomermonomer penyusunnya. Tahap ketiga ialah fermentasi, mengkonversi glukosa yang didapat dari hidrolisis menjadi bioetanol dengan bantuan Saccharomyces cereviseae yang bersifat anaerob yaitu, tidak memerlukan oksigen (O2). Sedangkan untuk memisahkan etanol dari komponen cair lainnya digunakan teknik konvensional yaitu distilasi. Distilasi merupakan proses pembuangan air dengan cara penyaringan dari dalam etanol yang kadar airnya masih tinggi sehingga didapatkan bioetanol yang bebas dari kontaminan atau pengotor yang terbentuk selama proses fermentasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang ini, bahan bakar minyak sudah menjadi kebutuhan utama di kehidupan masyarakat. Hampir semua masyarakat Indonesia memiliki kendaraan yang berbahan bakar minyak bumi. Kebutuhan akan bahan bakar minyak yang tinggi membuat jumlah minyak di bumi semakin menipis. Kelangkaan bahan bakar minyak juga menimbulkan keresahan di masyarakat, dikarenakan harga bahan bakar minyak semakin tinggi. Menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan energi bagi kelangsungan hidup manusia beserta aktivitas ekonomi dan sosialnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sumber bahan bakar baru yang dapat mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak. Selama ini bahan baku yang digunakan untuk proses produksi bahan bakar minyak berasal dari fosil yaitu hasil dari pelapukan sisa-sisa organisme yang berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun yang lalu. Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun (Michael, 2004). Hal itu menunjukkan bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Untuk menanggulangi terjadinya krisis bahan bakar, maka didapatkan solusi alternatif pembuatan bahan bakar nabati yang disebut dengan bioetanol. Bahan bakar berbasis nabati ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya kelangkaan BBM, sehingga kebutuhan akan bahan bakar dapat terpenuhi. Bahan bakar berbasis nabati juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga lebih ramah lingkungan. Bioetanol adalah etanol dari biomassa atau tanaman. Etanol/ etil alkohol merupakan senyawa hidrokarbon dengan gugus hidroksil (-OH) dengan 2 atom karbon (C) dengan rumus kimia C2H5OH (Anonim, 2008). Selama ini pembuatan bioetanol sering dilakukan dengan menggunakan bahan pangan seperti singkong dan tebu. Namun jika hal tersebut terus menerus dilakukan, akan terjadi persaingan yang ketat antara penyediaan pangan dan energi (Indyah, 2008). Untuk menghindari dampak tersebut, didapatkan solusi alternatif dari bahan yang selama ini dianggap kurang bermanfaat. Bahan dasar yang digunakan adalah bonggol pohon pisang (Musa paradisiacal).

Bonggol pisang (Musa paradisiacal) memiliki komposisi 76% pati, 20% air, sisanya adalah protein dan vitamin (Yuanita dkk, 2008). Kandungan korbohidrat bonggol pisang sangat berpotensi sebagai sumber bahan bakar nabati yaitu bioetanol. Dalam makalah ini akan dipaparkan proses pengolahan bonggol pisang menjadi suatu bahan bakar alternatif bioetanol. Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme (Anonim, 2007). Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa).

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana potensi bonggol pisang sebagai bahan baku pembuatan bioetanol? 2. Bagaimana proses pengolahan bonggol pisang yang akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif Bioetanol?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui potensi bonggol pisang sebagai bahan baku pembuatan bioetanol? 2. Mengetahui proses pengolahan bonggol pisang yang akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif Bioetanol?

1.4 Batasan masalah Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini dibatasi pada proses pembuatan dan efisiensi dari bioetanol yang berbahan baku bonggol pisang.

1.5 Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi bonggol pisang sebagai bahan bakar alternatif bioetanol, yang mana selama ini bonggol pisang diketahui tidak ada manfaatnya. Penulisan karya tulis ini juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang proses pengolahan bonggol pisang menjadi bioetanol yang ramah lingkungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tanaman Pisang 2. Pati 3. Bioetanol