bab i

Upload: putri-prmata-sari

Post on 17-Jul-2015

164 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era Globalisasi ini situs jejaring sosial sangat populer dan marak digunakan sebagai media berkomunikasi. Situs jejaring sosial sangat populer di masyarakat terutama bagi remaja usia sekolah. Hampir semua remaja yang mengenal internet pasti memiliki akun di jejaring sosial. Mulai dari Yahoo yang hanya untuk bertukar email, Facebook, dan Blogger. Situs Jejaring Sosial yang paling populer saat ini adalah Twitter. Twitter cenderung lebih praktis dibandingkan situs jejaring sosial lainnya. Keaslian akun pengguna Twitter pun terjamin, tidak seperti situs jejaring sosial lain yang cenderung palsu. Remaja usia sekolah hampir seluruhnya menggunakan Twitter untuk menambah pergaulan maupun menambah informasi. Twitter sangat mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Baik itu dari komputer, laptop, maupun handphone. SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG sebagai salah satu sekolah unggulan dan berteknologi, hampir seluruh siswanya aktif dalam dunia maya. Hal ini dilihat dari hampir setiap siswa memiliki laptop maupun handphone dan kemudahan akses internet yang disediakan oleh sekolah. Tanpa disadari sebagian siswa sudah menjadikan Twitter sebagai kebutuhannya. Hampir seluruh kejadian yang mereka alami diekspresikan melalui Twitter. Bahkan saat mereka bangun tidur, hal yang pertama dilakukan adalah mengecek akun Twitter mereka.

Namun dibalik semua dampak positifnya, Twitter juga memiliki pengaruh negatif dilihat dari besarnya intensitas penggunaan situs ini yang terkadang berlebihan, terutama bagi pergaulan siswa. Beberapa siswa yang ketagihan menggunakan Twitter sebagai media bersosialisasi biasanya menjadi lebih tertutup di kehidupan nyata dan lebih berani mengekspresikan diri lewat Twitter. Hal ini menyebabkan interaksi sosial yang terjadi di antara siswa menjadi kurang efektif, karena siswa lebih suka berinteraksi lewat Twitter. Mereka yang terlihat sangat ekspresif di dunia maya ternyata terlihat berbeda di kehidupan sekolah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Melalui karya tulis ini penulis akan memberitahukan tentang pengaruh Twitter terhadap efektivitas pergaulan siswa.

1.2

Rumusan Masalah Terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini, yaitu

1. Bagaimana tingkat antusiasme siswa terhadap penggunaan Twitter saat ini ? 2. Apa saja pengaruh dari penggunaan Twitter terhadap pergaulan remaja di SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG? 3. Apa tindakan yang harus dilakukan agar penggunaan Twitter lebih efektif bagi pergaulan remaja di SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG?

1.3

Tujuan Setelah menjabarkan masalah yang akan dibahas, terdapat tujuan yang

akan dicapai dalam karya tulis ini, yaitu 1. Mendeskripsikan tentang tingkat antusiasme siswa terhadap penggunaan Twitter saat ini. 2. Mendeskripsikan pengaruh dari penggunaan Twitter terhadap pergaulan siswa di lingkungan sekolah 3. Mendeskripsikan tindakan yang harus dilakukan agar penggunaan Twitter lebih efektif bagi pergaulan siswa

1.4

Manfaat Melalui karya tulis ini diharapkan para remaja terutama siswa mengetahui

pengaruh Twitter terhadap pergaulan. Para siswa juga bisa menggunakan Twitter dengan tidak berlebihan dan lebih bermanfaat. Juga lebih berani berinteraksi di kehidupan sesungguhnya daripada menggunakan akun Twitter.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Twitter Menurut buku Twitter: Best Social Networking , Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut.

2.2

Dampak Penggunaan Twitter Menurut buku Twitter: Best Social Networking Twitter memiliki

dampak positif, yaitu : 1. Menambah teman 2. Mengetahui informasi yang terbaru dan terkini 3. Sebagai salah satu media untuk berbisnis dan promosi 4. Meraih kepopuleran dalam bergaul 5. Menjaga hubungan dengan teman lama, sehingga tidak putus kontak Dan menurut Ridhotha dalam karya tulisnya yang berjudul Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa

menyatakan bahwa Situs Jejaring Sosial (termasuk Twitter) memiliki banyak dampak negatif, yaitu : 1. Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi. 2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun. 3. Menghamburkan Uang Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif. 4. Berkurangnya Waktu Belajar Siswa

Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja. 5. Iri Kadang seseorang yang men-tweet segala sesuatu tentang dirinya membuat orang lain iri. Hal ini juga menjadi salah satu kelemahan Twitter karena memacu orang lain untuk pamer, dan jadilah time line Anda sebagai ajang pamer yang memicu orang untuk bergosip. From http://indratwitter.blogspot.com/2010/12/dampak-twitter.html 6. Twitter-mu Harimau-mu Anda mungkin pernah mendengar istilah "mulutmu harimaumu." Kiasan ini ditunjukkan pada orang yang sering asal bicara agar berpikir terlebih dahulu sebelum mengucapkan sesuatu. Hal ini juga berlaku pada Twitter, jika Anda tidak menjaga sikap dan ucapan saat men-tweet sesuatu, maka jangan kaget jika suatu saat Anda mendapat hujatan dari orang banyak jika tweet Anda menyinggung orang banyak.

2.3

Pergaulan Remaja Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pergaulan berarti perihal bergaul

atau perihal bermasyarakat. Dan dalam buku Personality Plus for Teens dalam etika pergaulan remaja, orang yang berkepribadian menarik dan memahami etika pergaulan akan cenderung lebih mudah untuk diterima dalam pergaulan. Remaja yang tidak populer sering mengalami krisis kepercayaan diri.

BAB III METODELOGI PENELITIAN3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis kuantitatif dan kualitatif. Adapun pengertian dari metode deskriptif analisis kuantitatif dan kualitatif adalah suatu cara penjaringan data yang kemudian diuraikan dan dianalisis, baik dengan menggunakan sistematika perhitungan maupun kualitas data. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2011 di wilayah SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG

3.2

Populasi dan sampel Teknik pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan teknik

Random Sampling. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini mencakup siswa siswi SMA PLUS NEGRI 17 PALEMBANG. Kemudian penulis memperkecil populasi menjadi sampel yang mencakup siswa siswi kelas XI SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG sebanyak 40 orang.

3.3

Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang penulis gunakan untuk pengumpulan data dalam

penilaian ini adalah sebagai berikut 1. Teknik kuisioner (angket) yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada sampel yang telah ditentukan atau dipilih 2. Teknik studi pustaka, melalui media buku dan internet

3.4

Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh dari kuisioner ditabulasikan, didiskusikan,

kemudian dianalisis secara deskriptif dengan ditunjang oleh berbagai sumber sumber pustaka, penulusuran situs internet, dan narasumber lain yang relevan. Selain itu, dari informasi yang diterima kemudian dilakukan pengumpulan data pendukung, analisis serta penurutan masalah untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah yang akan dibahas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Tingkat Antusiasme Siswa terhadap Penggunaan Twitter Setiap remaja tentu selalu ingin diterima di komunitasnya. Begitu juga

pelajar yang sebagian besar berusia remaja. Berbagai cara dilakukan

untuk

menunjukkan kehadirannya di lingkungan sekitar. Salah satu caranya adalah dengan masuk ke dalam satu komunitas masayarakat dan bersosialisasi dengan mereka. Sosialisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari berbincang bincang dengan anggota kelompok hingga melakukan suatu kegiatan bersama. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan sosialisasi dapat dilakukan secara offline (secara langsung) dan online (secara tidak langsung melalui media tertentu seperti internet dan telepon). Hal ini selain dapat menjadi sarana bersosialisasi, juga sebagai sarana menerima informasi. Dan pada zaman modern ini hampir setiap remaja usia sekolah memiliki akun di jejaring sosial. Terutama Twitter yang sangat populer saat ini. Twitter sudah menjadi bagian dari kegiatan remaja sehari-hari.Tabel 1 Pertanyaan a. < 10 x Berapa kali Anda memperbarui status b. 10-30 x akun Twitter dalam sehari? c. > 30 x Jawaban 48% 34% 18% 100% 24 17 9 Total 50 Tabel 1. Frekuensi siswa dalam memperbaharui status akun Twitter

18% 48% 34%

< 10 x 10 - 30 x

Diagram 1. Frekuensi siswa dalam memperbaharui status akun Twitter

Dari Diagram 1 diatas, dapat kita lihat bahwa sebesar 48% siswa memperbarui status akun Twitter mereka sebanyak kurang dari sepuluh kali

sehari, sebesar 34% sebanyak 10 30 x dalam sehari, dan 18% sebanyak >30 x sehari. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan antusiasme siswa terhadap Twitter tidak begitu tinggi. Sebagian siswa cukup antusias dengan Twitter, sedangkan sebagian kecil siswa sangat antusias terhadap penggunaan Twitter. Beberapa siswa bahkan mengakui bisa sampai 100x memperbaharui status Twitter mereka dalam sehari. Hal pertama yang dilakukan saat bangun tidur pun adalah mengecek akun Twitter.Tabel 2 Pertanyaan Jawaban a. Ya, selalu 8 16% Apakah Anda mengekspresikan setiap b. Ya, kadang-kadang 38 76% emosi (sedih, marah, senang, bingung, c. Tidak 4 8% dll.) Anda lewat akun Twitter ? Total 50 100% Tabel 2. Kecendrungan siswa untuk mengekspresikan emosi melalui Twitter

8%

16% Ya, selalu Ya, kadang

76%

Tidak

Diagram 2. Kecendrungan siswa untuk mengekspresikan emosi melalui Twitter

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa sebesar 76% siswa mengaku hanya kadang-kadang saja mengekspresikan emosi mereka melalui akun Twitter-nya. Sebesar 16% menyatakan selalu mengekspresikan, dan hanya sebesar 8% yang menyatakan tidak pernah. Data ini mendukung hasil sebelumnya, bahwa tingkat antusisme siswa terhadap penggunaan Twitter tidak begitu tinggi. Sebagian besar dari siswa hanya kadang-kadang saja menggunakan Twitter untuk mengekspresikan emosi mereka.

Dan hanya sebagian kecil yang selalu mengekspresikan emosinya melalui Twitter. Dan hanya sedikit sekali yang tidak pernah mengekspresikan emosi melalui Twitter.

4.2

Pengaruh Penggunaan Twitter terhadap Pergaulan Remaja di Lingkungan Sekolah Twitter sebagai salah satu sarana bersosialisasi secara online tentu

memberi dampak bagi remaja sehingga menjadikan remaja tersebut lebih gaul. Berikut pendapat remaja mengenai pernyataan bahwa dengan menggunakan Twitter remaja dapat menjadi lebih gaul karena dapat menerima info lebih cepat.Tabel 3 Jawaban a. Setuju 42 8 Apa pendapat Anda tentang pernyataan ini b. Tidak setuju Siswa yang memiliki akun Twitter lebih banyak tahu informasi/lebih gaul ? Total 50 Pertanyaan 84% 16% 100%

Tabel 3. Persepsi siswa terhadap remaja yang memiliki akun Twitter

16% Setuju 84% Tidak setuju

Diagram 3. Persepsi siswa terhadap remaja yang memiliki akun Twitter

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa sebesar 84% siswa setuju bahwa siswa yang memiliki akun Twitter menjadi lebih gaul dan lebih tahu informasi daripada siswa yang tidak memiliki akun Twitter. Dan sebesar 16% siswa menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Hal ini menunjukkan salah satu pengaruh atau dampak dari penggunaan Twitter adalah siswa jadi lebih tahu informasi atau lebih gaul. Selain itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Twitter juga memiliki banyak pengaruh positif lain bagi pergaulan remaja. Yaitu menambah banyak teman (ini adalah pengaruh positif yang dirasakan hampir oleh seluruh siswa), lebih cepat mengetahui apa yang terjadi pada kehidupan sosial di sekolah, dan menjadi lebih akrab dengan teman seangkatan, adik kelas, maupun kakak kelas. Sebagian kecil siswa juga menjawab bahwa Twitter juga bisa membuat seseorang menjadi lebih populer di lingkungan sekolah. Namun disamping semua pengaruh positif yang bisa didapatkan dari Twitter, situs jejaring sosial ini juga memiliki pengaruh negatif bagi pergaulan remaja di lingkungan sekolah. Seperti data hasil penelitian di bawah ini :Tabel 4 Jawaban a. Ya 27 54% Pernakah ada orang yang salah paham terhadap isi b. Tidak 23 46% tweet Anda ? Total 50 100% Tabel 4. Pengalaman siswa selama menggunakan Twitter Pertanyaan

46% 54% Ya Tidak

Diagram 4. Pengalaman siswa selama menggunakan Twitter

Dari data diatas dapat dilihat bahwa 54% siswa mengaku pernah ada orang yang salah paham terhadap isi tweet mereka, sedangkan 46% mengaku tidak pernah ada orang yang salah paham terhadap isi tweet mereka.

Dari siswa yang mengaku pernah mengalami kesalahpahaman, biasanya banyak orang yang salah paham jika mereka membuat tweet tentang orang yang dibenci, orang yang disukai, juga bahasa yang digunakan pada tweet tersebut. Isi tweet seorang siswa juga bisa menimbulkan rasa iri setelah siswa yang lain membacanya. Hal ini dapat dilihat dari tabel dan diagram berikut :Tabel 5 Jawaban a. Ya 17 34% Pernahkah Anda merasa iri setelah membaca tweet b. Tidak 33 66% orang lain ? Total 50 100% Tabel 5. Perasaan siswa setelah membaca tweet orang lain Pertanyaan

34% Ya 66% Tidak

Diagram 5. Perasaan siswa setelah membaca tweet orang lain Dari data diatas dapat kita lihat bahwa sebesar 66% siswa tidak pernah merasa iri setelah membaca tweet orang lain, sedangkan sebesar 34% siswa mengaku pernah merasa iri setelah membaca tweet orang lain. Iri dalam hal ini adalah ketika siswa membaca tweet temannya yang mendapatkan kesenangan atau hal positif tertentu seperti prestasi, liburan, mendapatkan barang baru, dan hal-hal yang lainnya. Meskipun hanya sedikit, namun kenyataannya Twitter bisa menimbulkan rasa iri siswa terhadap siswa yang lain. Dan bahkan menjadi membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, kemudian timbulah rasa tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri terkadang bahkan membuat seseorang menjadi enggan untuk aktif bersosialisasi di lingkungannya. Seseorang menjadi lebih nyaman menjadi dirinya di dunia maya seperti layaknya di dunia Twitter dan menjadi malas untuk bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Sebagian

siswa mengaku mempunyai teman yang lebih aktif di Twitter daripada di kehidupan sesungguhnya, terutama di lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tabel dan diagram berikut :Tabel 6 Jawaban a. Ya 35 Apakah Anda memiliki teman yang lebih 15 aktif di Twitter daripada di kehidupan nyata ? b. Tidak Total 50 Tabel 6. Keaktifan seorang siswa di jejaring sosial Twitter Pertanyaan 70% 30% 100%

30% Ya 70% Tidak

Diagram 6. Keaktifan seorang siswa di jejaring sosial Twitter

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa secara mengejutkan sebesar 70% siswa menyatakan mempunyai teman yang lebih aktif di Twitter daripada di kehidupan sesungguhnya di sekolah. Sedangkan sebesar 30% siswa menyatakan tidak mempunyai teman yang lebih aktif di Twitter.

4.3

Tindakan yang Harus dilakukan Agar Penggunaan Twitter Lebih Efektif bagi Pergaulan Siswa

Twitter sebagai salah satu situs jejaring sosial yang sangat populer saat ini memang memiliki banyak dampak positif maupun dampak negatif. Kita sebagai siswa dan pengguna Twitter harus bisa menggunakan Twitter secara bijak agar menjadi lebih bermanfaat bagi pergaulan. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan agar penggunaan Twitter lebih efektif bagi pergaulan adalah :Tabel 7 Jawaban Gunakan kata-kata yang sopan 15 30% Menurut Anda apa saja yang Gunakan untuk hal positif 24 48% harus dilakukan agar Twitter Mengatur waktu penggunaan Twitter 3 6% lebih efektif dan bermanfaat Lainnya 8 16% untuk pergaulan ? Total 50 100% Tabel 7. Saran siswa terhadap penggunaan Twitter agar lebih efektif bagi pergaulan Pertanyaan

6%

16%

30%

Gunakan kata-kata yang sopan Gunakan untuk hal positif Mengatur waktu penggunaan Twitter Lainnya

48%

Diagram 7. Saran siswa terhadap penggunaan Twitter agar lebih efektif bagi pergaulan

Dari data diatas dapat dilihat bahwa sebesar 48% siswa menyatakan bahwa Twitter lebih baik digunakan untuk hal-hal yang positif, seperti saling menyebarkan dan mengetahui informasi, diskusi tentang pelajaran, atau bahkan belajar bahasa asing. Sebesar 30% siswa menyatakan bahwa gunakanlah kata-kata yang baik dalam men-tweet sesuatu. Sering kali seseorang mempunyai penilaian yang jelek di mata orang lain karena dia biasa menggunakan kata-kata yang kasar pada akun Twitternya. Selanjutnya sebesar 6% siswa menyatakan jangan lupa untuk mengatur atau membatasi waktu penggunaan Twitter. Jangan sampai karna ketagihan online, seorang siswa jadi malas belajar dan melalaikan tugasnya. Dan

sebesar 16% siswa yang menjawab lainnya adalah dengan men-unfollow (tidak mengikuti) akun orang yang tidak disukai, karena bisa memancing kita untuk menjelek-jelekan orang tersebut. Dan juga dengan menambah jumlah karakter dalam penulisan Twitter agar penyampaian informasi lebih optimal.

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Pengaruh Twitter terhadap Efektivitas Pergaulan Remaja Twitter sebagai jejaring sosial yang sangat populer saat ini memiliki

pengaruh positif maupun pengaruh negatif bagi pergaulan. Twitter cukup efektif dalam membantu pergaulan remaja di sekolah yaitu menambah banyak teman, menjadi lebih gaul dan populer, dan juga lebih cepat mengetahui apa yang terjadi di kehidupan sosial. Namun Twitter juga bisa membuat seseorang merasa iri terhadap orang lain, menimbulkan kesalahpahaman, dan ketagihan bahkan enggan bersosialisasi di kehidupan sosial sesungguhnya. Hal ini membuat pergaulan yang seharusnya terjadi kurang efektif. Jadi, Twitter masih kurang efektif bagi pergaulan remaja, mengingat pengaruh positif dan negatifnya.

5.2

Saran Saran penulis yang juga seorang pengguna Twitter, kita sebagai siswa

seharusnya bisa lebih bijak dalam menggunakan jejaring sosial ini. Terutama tentang intensitas penggunaannya. Jangan sampai karena ketagihan Twitter, pekerjaan lain yang lebih penting menjadi terabaikan, bahkan menjadi enggan untuk bersosialisasi. Pengawasan dari orang-orang terdekat juga diperlukan untuk mengingatkan apabila siswa sudah mulai menggunakan Twitter secara berlebihan.