bab i

37
 LAPORAN KELOMPOK PUSKESMAS PROGRAM PENDIDIKAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Program Imunisasi Disusun Oleh: Nofitayanti Dwi Utami 090200414 Fatimatasari 090200419 Rusni 090200421 Serly Marlyantika 10200551 Diyah Intan Pradini 10200359 Putu Ayu Andayani 080200265 Rima Setiariza 090200373 Wahyu Asti Aji 090200376 Eva Jaya Estriana 090200377 Fitria Aprilia 090200380 Mila Yatina 090200382 Lusi Mulyasari 090200385 PROGRAM STUDI DIII ILMU KEBIDANAN STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA 2011/2012

Upload: fatimata-sari

Post on 16-Jul-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 1/37

LAPORAN KELOMPOK PUSKESMAS

PROGRAM PENDIDIKAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DI PUSKESMAS PAJANGAN

KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Program Imunisasi

Disusun Oleh:

Nofitayanti Dwi Utami 090200414

Fatimatasari 090200419

Rusni 090200421

Serly Marlyantika 10200551Diyah Intan Pradini 10200359

Putu Ayu Andayani 080200265

Rima Setiariza 090200373

Wahyu Asti Aji 090200376

Eva Jaya Estriana 090200377

Fitria Aprilia 090200380

Mila Yatina 090200382

Lusi Mulyasari 090200385

PROGRAM STUDI DIII ILMU KEBIDANAN

STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA

2011/2012

Page 2: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 2/37

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KELOMPOK PUSKESMAS

PROGRAM PENDIDIKAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DI PUSKESMAS PAJANGAN

KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Program Imunisasi

Laporan Kelompok Program Pendidikan Kebidanan Komunitas (PPKK)

Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui

Tanggal.........................

Menyetujui,

Pembimbing Institusi

Sri Marwanti, S. Si T

Pembimbing Lahan

Susi Ida,

Penanggungjawab PPKK Tahun Ajaran 2011/2012

Nining Sulistyawati, S. ST

Page 3: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 3/37

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KELOMPOK PUSKESMAS

PROGRAM PENDIDIKAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DI PUSKESMAS PAJANGAN

KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Program Imunisasi

Laporan Kelompok Program Pendidikan Kebidanan Komunitas (PPKK)

Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui

Tanggal.........................

Mengesahkan,

Ketua Prodi KebidananSTIKES Alma Ata Yogyakarta

Nur Indah Rahmawati, S. ST

Kepala PuskesmasPajangan

drg. Tutik Waluyaningsih

Mengetahui,

Ketua STIKES Alma Ata Yogyakarta

Prof. Dr. Hamam Hadi, MS., Sc. D

Page 4: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 4/37

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai

dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui

Pembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pembangunan dan kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double

burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga

muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi,

sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah

penyakit menular tertentu, maka tindakan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu

daerah ke daerah lain atau satu Negara ke Negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif 

singkat dan dengan hasil yang efektif.

Upaya imunisasi diselengarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan

upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Dengan upaya imunisasi

terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit

cacar sejak tahun 1974. Mulai 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi programpengembangan imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio,

tetanus serta hepatitis B.

Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi

dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata

dapat menimbulkan letusan atau kejadian luar biasa (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi

perlu disertai dengan upaya surveilans epidemiologi agar terjadinya peningkatan kasus

penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi.

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab atas pelaksanaan program imunisasi

tingkat pertama. Selain sebagai pelaksana program, Puskesmas juga bertanggung jawab atas

Page 5: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 5/37

upaya surveilains epidemiologi melalui pencatatan dan pelaporan dalam bentuk PWS

Imunisasi.

Melalui makalah ini penyusun mencoba menganalisa hasil PWS Imunisasi untuk 

mengetahui cakupan kegiatan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Pajangan,

menyimpulkan penyebab ketidak tercapaian target dan menentukan program kesehatan yang

sesuai dengan masalah imunisasi yang terjadi.

B.  TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

1.  Tujuan Umum

Untuk mengetahui pelaksanaan program imunisasi diwilayah kerja Puskesmas

Pajangan.

2.  Tujuan Khusus

a.  Mengetahui rencana program imunisasi Puskesmas Pajangan.

b.  Mengetahui pelaksanaan kegiatan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Pajangan.

c.  Menganalisa penyebab masalah ketidaktercapaian program imunisasi di wilayah

kerja Puskesmas Pajangan.

d.  Menentukan program kesehatan yang sesuai dengan masalah yang terjadi.

Page 6: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 6/37

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.  KONSEP DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

1.  Definisi

Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya-

upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan.

Batasan lain disampaikan oleh ikatan dokter Amerika (1948), kesehatan

masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan

masyarakat melalaui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini mencakup

pula usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan dan

pemberantasan penyakit.

Dari perkembangan batasan kesehatan masyarakat seperti tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi,

teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu

sosial dan itulah cakupan illmu kesehatan masyarakat.

2.  Faktor derajat kesehatan masyarakat

Kesehatan dipengaruhi oleh:

a. 

Lingkunganb.  Perilaku

c.  Pelayanan kesehatan

d.  Genetik 

B.  KONSEP DASAR PUSKESMAS

1.  Pengertian

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2.  Visi dan Misi

a.  Visi

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.

Page 7: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 7/37

b.  Misi

1)  Menggerakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

2)  Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya

3)  Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan

4)  Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

3.  Tujuan

Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional

4.  Fungsi

a.  Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

b.  Pusat pemberdayaan masyarakat

c.  Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

5.  Kedudukan Puskesmas

a.  Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

Kedudukan puskesmas dalam SKN adalah sebagai sarana pelayanan

kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan UKP dan UKM

di wilayah kerjanya.

b. 

Sistem Kesehatan Kabupaten/KotaDalam SKD, puskesmas adalah UPT dinas kesehatan kabupaten/kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan tugas pembantuan kesehatan kabupaten/kota.

c.  Sistem Pemerintahan Daerah

Puskesmas sebagai UPT Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang merupakan

unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat

kecamatan.

d.  Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

1)  Mitra bagi pelayanan kesehatan swasta strata I

2)  Pembina bagi sarana pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat

6.  Penyelenggaraan Upaya Kesehatan

a.  Upaya kesehatan wajib

1)  Upaya promosi kesehatan

Page 8: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 8/37

2)  Upaya kesehatan lingkungan

3)  Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB

4)  Upaya perbaikan gizi masyarakat

5)  Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6)  Upaya pengobatan

b.  Upaya kesehatan pengembangan

1)  Upaya kesehatan sekolah

2)  Upaya perawatan kesehatan masyarakat

3)  Upaya kesehatan kerja

4)  Upaya kesehatan gigi dan mulut

5)  Upaya kesehatan jiwa

6)  Upaya kesehatan mata

7)  Upaya kesehatan usia lanjut

8)  Upaya pembinaan pengobatan tradisional

c.  Upaya kesehatan penunjang

1)  Upaya Laboratorium Medis dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat

2)  Upaya Pencegahan dan Pelaporan (SIK dan SP2TP)

C.  PROGRAM IMUNISASI

1. 

Pengertian UmumImunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan

penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI 2005).

Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara

memasukkan vaksin kedalam tubuh manusia, untuk mencegah penyakit. (Depkes-Kessos

2000).

Vaksin adalah suatu produk biologic yang terbuat dari kuman, komponen kuman,

atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang

pembentukan kekebalan tubuh seseorang. (Depkes RI 2005).

Page 9: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 9/37

2. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 

a.  Difteri

Adalah penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae dengan

gejala panas lebih kurang 380C disertai adanya pseudo membrane (selaput tipis) putih

keabu-abuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan

mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher membengkak seperti lehr sapi

(bull neck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor) dan pada pemeriksaan apusan

tenggorok atau hidung terdapat kuman difteri.

b.  Pertusis

Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri   Bardetella pertusis dengan

gejala batuk beruntun dan pada akhir batuk menarik napas panjang terdengar suara

hup (whoop) yang khas, biasanya disertai muntah. Serangan batuk lebih sering pada

malam hari. Akibat batuk yang berat dapat terjadi perdarahan selaput lendir mata

(konjunctiva) atau pembengkakan disekitar mata (oedem periorbital). Lamanya batuk 

biasanya mencapai 1-3 bulan dan penyakit ini sering disebut penyakit 100 hari.

Pemeriksaan Lab pada apusan lendir tenggorokan dapat ditemukan kuman pertusis

( Bordetella pertussis).

c.  Tetanus

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani dengan terdiri daritetanus neonatorum dan tetanus.

d.  Tuberculosis

Adalah penyakit yang disebabkan   Myobacterium tuberculosa menyebar

melalui pernapasan lewat bersin atau batuk, gejala awal adalah lemah badan,

penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala

selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada dan dapat terjadi batuk darah.

e.  Campak 

Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles, disebarkan melalui

droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak 

kemerahan, batuk, pilek, conjunctiva (mata merah), selanjutnya timbul ruam pada

muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh, tangan serta kaki.

Page 10: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 10/37

f.  Poliomyelitis

Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga

virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2, atau 3. Secara klinis penyakit

polio adalah penyakit pada anak di bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh

layu akut (acute flaccid paralysis/AFP). Penyebaran penyakit melalui kotoran

manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam,

nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi

 jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.

g.  Hepatitis B

Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati.

Penyebaran penyakit terutama melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi

selama proses persalinan, melalui hubungan seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak 

menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah lemah, gangguan perut dan gejala lain

seperti flu, urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat

  juga pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan

Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian.

h.  Meningitis Meningokokkus

Adalah penyakit akut radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri

 Meissiria meningitis.i.  Demam Kuning (Yellow Fever)

Adalah penyakit infeksi virus akut dengan durasi pendek (inkubasi 3 sd 6 hari)

dengan tingkat mortalitas yang bervariasi, disebabkan oleh virus demam kuning dari

genus Flavivirus, family Flaviviridae. Vektor perantara adalah  Aedes aegypti. Ikterus

sedang ditemukan pada awal penyakit. Beberapa kasus berkembang menjadi stadium

intoksikasi yang lebih berat ditandai dengan gejala hemoragik seperti epistaksis,

perdarahan gingival, hematemesis, melena, gagal ginjal dan hati.

3.  Pengendalian PD3I

Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisai berdasarkan

Kepmenkes No. 1611/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.

Page 11: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 11/37

a.  Tujuan Umum

Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

b.  Tujuan Khusus

1)  Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi

lengkap minimal 82% secara merata pada bayi 100% desa/kelurahan pada tahun

2011.

2)  Tercapainya eliminasi tetanus maternal dan neonatal (Maternal Neonatal Tetanus

Elimination/MNTE) (insidens dibawah 1/1000 kelahiran hidup dalam 1 tahun) di

tingkat kabupaten/kota pada tahun 2012

3)  Eradikasi Polio

4)  Tercapainya reduksi campak 

5)  Memberikan kekebalan efektif bagi semua orang yang melakukan perjalanan

berasal dari atau ke Negara endemis demam kuning.

6)  Memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit Meningitis meningokokus

tertentu pada calon jemaah haji.

7)  Menurunkan angka kematian pada kasus gigitan hewan penular rabies.

c.  Strategi

1) 

Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat dan swasta.2)  Membangun kemitraan dan jejaring kerja.

3)  Menjamin ketersediaaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat

suntik.

4)  Menerapkan sistem pemantauan wilayah setempat (PWS) untuk menentukan

prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan.

5)  Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/terlatih.

6)  Pelaksanaan sesuai dengan standar.

7)  Memanfaatkan perkembangan metode dan teknologi yang lebih efektif berkualitas

dan efisien.

8)  Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan.

Page 12: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 12/37

 

d.  Pokok-pokok kegiatan

1)  Imunisasi rutin:

a)  Adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus menerus harus

dilakukan pada periode waktu yang telah ditentukan.

b)  Berdasarkan kelompok usia sasaran, imunisasi rutin dibagi menjadi : rutin

pada bayi, wanita usia subur, dan anak sekolah

2)  Imunisasi tambahan, adalah kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar

ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini sifatnya

tidak rutin, membutuhkan biaya khusus dan kegiatannya dilaksanakan pada suatu

periode tertentu. Yang dimaksud dalam kegiatan imunisasi tambahan adalah :

a)    Backlog fighting adalah upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak 

yang berumur 1 - 3 tahun. Sasaran prioritas adalah desa/kelurahan yang

selama 2 tahun berturut turut tidak mencapai desa UCI

b)  Crash program ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara

cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Kriteria pemilihan lokasi adalah : 1.

Angka kematian bayi tinggi dan angka PD3I tinggi; 2. Infrastruktur (tenaga,

sarana, dana kurang); 3.Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak 

mencapai target UCI3)  Imunisasi dalam penanganan KLB (Outbreak Response Imunization/ORI)

4)  Kegiatan imunisasi khusus

a)  Pekan Imunisasi Nasional (PIN)

b)  Sub Pekan Imunisasi Nasional

c)  Cacth-up campaign campak 

4.  Vaksin

Pengertian Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman,

komponen kuman (bakteri, virus atau riketsia), atau racun kuman (toxoid) yang telah

dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif 

terhadap penyakit tertentu.

Page 13: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 13/37

a.  Jenis-Jenis Vaksin

1)  Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine), untuk pemberian kekebalan aktif 

terhadap tuberkulosa.

2)  Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus), untuk pemberian kekebalan secara

simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus.

3)  Vaksin TT (Tetanus Toksoid), untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.

4)  Vaksin DT (Difteri dan Tetanus), untuk pemberian kekebalan simultan terhadap

difteri dan tetanus.

5)  Vaksin Polio (Oral Polio Vaccine), untuk pemberian kekebalan aktif terhadap

poliomyelitis.

6)  Vaksin Campak, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

7)  Vaksin Hepatitis B, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang

disebabkan oleh virus hepatitis B.

8)  Vaksin DPT/HB, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,

tetanus, pertusis dan hepatitis B.

Page 14: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 14/37

b.  Jadwal Pemberian Imunisasi

Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Bayi

VaksinPemberian

Imunisasi

Selang

Waktu

Pemberian

Umur DosisTempat

Suntikan

BCG 1x 0-11

bulan

0.05 cc Lengan kanan

atas luar,

intrakutan

DPT/HB 3 x

(DPT/HB 1, 2, 3)

4

Minggu

2-11

bulan

0.5 cc Paha tengah

luar sebelah

kiri,

Intramuskular

IPV 4x

(IPV 1, 2, 3, 4)

1-3

Minggu

2-11

bulan

0.1cc Paha kanan,

intramuskular

Campak 1x 9-11

bulan

0.5 cc Lengan kiri,

Subkutan

Hepatitis B 1x

Hep.B 0

0-7

hari

0.5 cc Paha tengah

luar sebelah

kanan,,

Intramuskular

Jadwal Pemberian Imunisasi Pada WUS

Pemberian

Imunisasi

Selang Waktu

Pemberian

Masa

Perlindungan

Dosis

TT1 0.5 cc

TT2 4 minggu

setelah TT1

3 tahun 0.5cc

TT3 6 bulan

setelah TT2

5 tahun 0.5cc

TT4 1 tahun

setelah TT3

10 tahun 0.5cc

TT5 1 tahun

setelah TT4

25 tahun 0.5cc

Page 15: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 15/37

 

Jadwal Pemberian Imunisasi Anak SD & Yang Sederajat

Vaksinasi Pemberian

Imunisasi

Dosis

Kelas 1 Campak 1x

DT 1x

0.5 cc

0.5 cc

Kelas 2 Td 1x 0.5 cc

Kelas 3 Td 1x 0.5 cc

Kelas 4 TT 1x 0.5 cc

c.  Kerusakan Vaksin

Vaksin Sensitif Beku

Vaksin Pada Suhu Dapat Bertahan

Selama

Hepatitis B, DPT-

HB

-0.5 0C Max ½ jam

DPT, DT, TT -50C s/d -10

0C Max 1.5 – 2 jam

DPT, DPT-HB, DT Beberapa0C di atas

suhu udara luar

(ambient temperature

< 340C)

14 hari

Hepatitis B & TT beberapa 0C di atas

suhu udara luar

(ambient temperature

< 340C)

30 hari

Page 16: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 16/37

 

Vaksin Sensitif Panas

Vaksin Pada Suhu Dapat Bertahan

Selama

Polio beberapa0C diatas

suhu udara luar

(ambient temperature

< 34 0C)

2 hari

Campak & BCG beberapa0C diatas

suhu udara luar

(ambient temperature

< 34 0C)

7 hari

d.  Alat Pemantau Suhu Untuk Mengetahui Kondisi Vaksin

1)  Vaccine Vial Monitor (VVM)

a)  VVM adalah alat pemantau paparan suhu panas, fungsi: untuk memantau suhu

vaksin selama dalam perjalanan maupun dalam penyimpanan.

b)  VVM ditempelkan pada setiap vial vaksin.

c)  Mempunyai bentuk lingkaran dengan bentuk segi empat pada bagiandalamnya.

d)  Diameter VVM sekitar 0,7 cm (7mm)

e)  VVM mempunyai karakteristik yang berbeda, spesifik untuk tiap jenis vaksin.

f)  Setiap jenis vaksin mempunyai VVM tersendiri.

2)  Termometer Muller

a)  Suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan sensor pengukur.

b)  Dimasukkan ke dalam lemari es atau freezer, digunakan untuk memantau

suhu selama pengiriman vaksin atau pada saat penyimpanan.

3)  Freeze Watch

a)  Suatu alat pemantau suhu dingin di bawah 00C.

Page 17: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 17/37

b)  Alat ini menggunakan cairan berwarna biru sebagai indikator, bila freeze

watch terpapar suhu di bawah 00C maka latar belakang putih yang ada

berubah menjadi biru, kadaluarsa adalah 5 tahun dari tahun produksi.

4)  Freeze Tag

a)  Suatu alat pemantau suhu dingin di bawah 00C.

b)  Digerakkan dengan baterai 1,5 volt yang dapat bertahan selama 3 tahun,

menggunakan sistem elaktronik dengan menampilkan tanda rumput (√) atau

silang (X).

c)  Bila tanda rumput pada monitor berubah menjadi tanda silang hal ini

menandakan bahwa sudah terpapar pada suhu di bawah 00C selama lebih dari

1 jam.

e.  Cara Pemeriksaan Vaksin

UJI KOCOK ( Shake Test)

Dilakukan untuk meyakinkan apakah vaksin tersangka beku masih layak 

digunakan atau tidak.

Cara melakukan uji kocok:

1)  Pilih satu contoh dari tiap tipe dan batch vaksin yang dicurigai pernah beku,

utamakan dengan evaporator dan bagian lemari es yang paling dingin. Beri label

”Tersangka Beku”. Bandingkan dengan vaksin dari tipe dan batch yang samayang sengaja dibekukan hingga beku padat seluruhnya dan beri label

”Dibekukan”. 

2)  Biarkan contoh ”Dibekukan” dan vaksin ”Tersangka Beku” sampai mencair 

seluruhnya.

3)  Kocok contoh ”Dibekukan” dan vaksin ”Tersangka Beku” secara bersamaan. 

4)  Amati contoh ”Dibekukan” dan vaksin ”Tersangka Beku” bersebelahan untuk  

membandingkan waktu Pengendapan (umumnya 5-30 menit)

5)  Bila terjadi:

a)  Pengendapan vaksin ”Tersangka Beku” lebih lambat dari contoh

”Dibekukan”: vaksin dapat digunakan.

b)  Pengendapan vaksin ”Tersangka Beku” lebih cepat dari contoh ”Dibekukan”:

vaksin jangan digunakan, vaksin sudah rusak.

Page 18: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 18/37

6)  Harus melakukan uji kocok untuk tiap vaksin yang berbeda batch dan jenis

vaksinnya dengan kontrol ”Dibekukan” yang sesuai. 

f.  Penanganan Vaksin Rusak 

Vaksin yang disebut rusak adalah sebagai berikut:

1)  Vaksin yang sudah menunjukkan indikator VVM pada tingkat C dan D berarti

sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

2)  Vaksin yang sudah lewat tanggal kadaluarsa ( expiry date)

3)  Vaksin yang beku

4)  Vaksin yang pecah

Vaksin yang rusak dikeluarkan dari lemari es, kemudian dilaporkan kepada

atasan petugas. Jika sedikit dapat dimusnahkan sendiri oleh Puskesmas, tetapi bila

banyak dapat dikumpulkan ke Dinkes Kabupaten/Kota dengan dibuat berita acara

pemusnahan.

g.  Penanganan Vaksin Sisa

Sisa vaksin yang telah dibuka pada pelayanan Posyandu tidak boleh

digunakan lagi. Sedangkan pelayanan imunisasi stasis (di Puskesmas, Poliklinik) sisa

vaksin dapat dipergunakan lagi dengan ketentuan sebagai berikut:

1)  Vaksin tidak melewati tanggal kadaluarsa

2) 

Tetap disimpan dalam suhu +2

0

C - +8

0

C3)  Kemasan tidak pernah tercampur/terendam dengan air

4)  VVM tidak menunjukkan indikasi paparan panas yang merusak vaksin.

5)  Pada label agar ditulis tanggal pada saat Vial pertama kali dipakai/dibuka.

6)  Vaksin DPT, DT, TT, Hepatitis B, dan DPT-HB dapat digunakan kembali hingga

4 minggu sejak vial vaksin dibuka.

7)  Vaksin IPV dapat digunakan kembali hingga 24 jam sejak vial dibuka.

8)  Vaksin Campak karena tidak mengandung zat pengawet hanya boleh digunakan

tidak lebih dari 6 jam sejak dilarutkan, sedangkan Vaksin BCG hanya boleh

digunakan 3 jam

Page 19: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 19/37

 

5.  Pencatatan dan pelaporan tingkat puskesmas

a.  Pencatatan

1)  Hasil cakupan imunisasi

a)  Hasil kegiatan imunisasi di lapangan ditambah laporan dari puskesmas

pembantu direkap di buku pencatatan imunisasi puskesmas

b)  Hasil imunisasi anak sekolah direkap di buku hasil imunisasi anak sekolah

c)  Hasil kegiatan imunisasi dikomponen statik dicatat untuk sementara dibuku

bantu, pada akhir bulan di rekap ke buku sesuai dengan desa asal sasaran

d)  Laporan hasil imunisasi di balai pengobatan swasta dicatat dari bulan yang

sesuai.

e)  Dalam menghitung persen cakupan, yang dihitung hanya pemberian imunisasi

pada kelompok sasaran dan periode yang dipakai adalah tahun anggaran mulai

dari 1 januari sampai dengan 31 desember pada tahun tersebut.

2)  Pencatatan vaksin

Keluar masuknya vaksin terperinci menurut jumlah nomor batch dan

tanggal kadaluarsa harus dicatat dalam kartu stok. Sisa atau stok vaksin harus

selalu dihitung pda setiap kali penerimaan dan pengeluaran vaksin. Masing-masing jenis vaksin mempunyai kartu stok tersendiri. Selain itu kondisi VVM

sewaktu menerima dan mengeluarkan vaksin juga perlu dicatat di SBBK (surat

bukti barang keluar)

3)  Pencatatan suhu lemari es

Temperatur lamari es yang terbaca pada termometer yang diletakkan pada

tempat yang seharusnya, harus dicatat dua kali sehari yaitu pagi waktu datang dan

sore sebelum pulang.

4)  Pencatatan logistik imunisasi

Keluar masuknya vaksin harus dicatat di buku stok vaksin. Nomor Batch

untuk vaksin, serta nomor seri untuk sarana cold chain (lemari es, mini freezer,

vaccine carrier, container) harus dicatat kedalam kolom keterangan. Untuk 

Page 20: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 20/37

perlatan habis pakai seperti ADS, safety box dan spare part cukup dicatat jumlah

dan jenisnya.

b.  Pelaporan

Skema Pelaporan

6.  Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

Prinsip PWS

1) 

Memanfaatkan data yang ada: dari cakupan/laporan cakupan imunisasi2)  Menggunakan indicator sederhana: tidak terlalu banyak.

Indicator PWS untuk masing-masing antigen:

a)  DPT-1 : jangkauan/aksesibilitas pelayanan

b)  Hepatitis B 1 <7 hari : jangkauan/aksesibilitas pelayanan

c)  Campak : tingkat perlindungan (efektifitas program)

d)  Polio-4 : tingkat perlindungan (efektifitas program)

e)  Drop out DPT-1 – Campak : efisiensi/manajemen Program

3)  Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan setempat

4)  Teratur dan tepat waktu

5)  Lebih dimanfaatkan sendiri atau sebagai umpan balik untuk dapat mengambil

tindakan daripada hanya dikirimkan sebagai laporan.

SUBDIT IMUNISASI

DIT JEN PPM & PL

JAKARTA

DINAS KESEHATAN

PROVINSI

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN/KOTA

PUSKESMAS

1 x / bulan selambat-

lambatnya tanggal 15

tembusan

1 x / bulan selambat-

lambatnya tanggal 10

tembusan

1 x / bulan selambat-

lambatnya tangggal 5

Page 21: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 21/37

6)  Membuat grafik yang jelas dan menarik untuk masing-masing indicator untuk 

memudahkan analaisis.

Page 22: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 22/37

BAB III

HASIL PENGUMPULAN DATA

A.  STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS DAN STRUKTUR PROGRAM

1.  Struktur Organisasi Puskesmas Pajangan

UpayaPenanggulangan

Penyakit

Kepala Puskesmas

Kepala Sub

Bagian TU

Upaya Kesehatan

Masyarakat

Upaya KIA

dan gizi

Pengobatan Penunjang

Pustu Guosari I

Kesehatan

Lingkungan

dan Promkes

Pustu Guosari II

Upaya

Kesehatan

perorangan

Pustu Triwidadi Pustu Beji

Upaya

Penyembuhan

Bendahara Kepegawaian

Inventaris

BarangData dan Informasi

Page 23: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 23/37

2.  Struktur Program Imunisasi

B.  SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA PROGRAM IMUNISASI

PUSKESMAS PAJANGAN

1. 

Sumber Daya ManusiaKoordinator : Susi Ida

Pelaksana : Semua bidan di wilayah kerja Puskesmas Pajangan

2.  Sarana dan Prasarana

a.  Lemari Es

b.  Cold chain

c.  Vaksin lengkap:

1)  BCG

2)  HB

3)  DPT-HB

4)  DT

5)  TT

6)  IPV

Kepala Puskesmas

Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya Penanggulangan Penyakit

Program Imunisasi

Koordinator

Pelaksana

Page 24: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 24/37

7)  Campak 

d.  Safety Box

e.  Spuit

1)  Spuit 0.05 ml

2)  Spuit 0.5 ml

3)  Spuit 5 ml

C.  RENCANA PROGRAM PUSKESMAS

1.  Kebijakan Program Imunisasi Puskesmas Pajangan Tahun 2011

Kebijakan Program Imunisasi Puskesmas Pajangan tahun 2011 sesuai dengan

RPJMN 2010 – 2014 dan Renstra Dinkes Provinsi DIY 2009 – 2013, yaitu:

a.  Tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap 82 % bayi 0 – 11 bulan

b.  Tercapainya UCI 100 % untuk seluruh desa/ kelurahan di wilayah kerja Puskesmas

Pajangan.

c.  Tercapainya 98 % anak SD yang mendapat imunisasi.

2.  Rencana Kerja

Rencana Kerja Program Imunisasi Puskesmas Pajangan yaitu:

a.  Pelaksanaan imusisasi rutin

b.  BIAS campak bulan Juli 2011

c. 

BIAS rutin TT dan TD bulan Nopemberd.  Pelacakan KIPI apabila ada kasus

e.  Kunjungan DO

f.  Sweeping BIAS

g.  Rujukan anak yang tidak ikut BIAS

h.  Sosialisasi tingkat Kecamatan dan SD

3.  Indicator dan Target Pencapaian Program Imunisasi Puskesmas Pajangan Tahun 2011

Indikator Target Hasil kegiatan Sasaran 1 tahun

Imunisasi DPT 1 pada bayi 95% Jumlah bayi di imunisasiDPT 1

Jumlah sasaran bayi dalam1 tahun

Drop Out DPT 1 - campak <5% Jumlah imunisasi DPT1 -campak 

Jumlah imnunisasi DPT 1

Imunisasi HB 1 < 7 hari 80% Jumlah bayi diimunidadi

HB1< 7 hari

Jumlah sasaran bayi dalam

1 tahun

Imunisasi campak pada bayi 90% Jumlah bayi diimunisasi Jumlah sasaran bayi dalam

Page 25: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 25/37

campak 1 tahun

Imunisasi campak dan pada

anak kelas 1 SD

98% Jumlah anak kelas 1 SD

mendapat imunisasi

campak 

Jumlah murid kelas 1 SD

Imunisasi DT dan pada anak 

kelas 1 SD

98% Jumlah anak kelas 1 SD

mendapat imunisasi DT

Jumlah murid kelas 1 SD

Imunisasi Td pada anak 

kelas 2 dan 3 SD

98% Jumlah anak kelas 2 dan 3

SD mendapat imunisasai

TT

Jumlah murid kelas 2 dan

3 SD

Imunisasi TT pada anak 

kelas 4 SD

98% Jumlah anak kelas 4 SD

mendapat imunisasi TT

Jumlah murid kelas 4 SD

D.  Pelaksanaan Program Puskesmas

Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi

kumulatif bulan Desember 2011

Imunisasi Guosari Sendangsari Triwidadi PuskesmasPajangan

Jumlah Bayi 143 196 164 503

BCG

  jml % 143 100 192 98 164 100 499 99.2

DPT

1 % 142 99.3 192 98 164 100 498 99

2 % 141 98.6 190 96.9 163 99.4 494 98.2

3 % 135 94.4 188 95.9 162 98.8 485 96.42

IPV

1 % 142 99.3 192 98 164 100 498 99

2 % 141 98.6 190 96.9 163 99.4 494 98.2

3 % 135 94.4 188 95.9 161 98.2 484 96.22

4 % 134 93.7 187 95.4 161 98.2 482 95.82

Hepatitis B 1 < 7 hari

1 % 141 98.6 193 98.5 163 99.4 497 98.8

Campak 

  jml % 135 94.41 187 95.41 161 98.17 483 96.02

Drop Out DPT-1 – Campak 

  jml % 7 4.9 5 2.6 3 1.83 15 3.01

Page 26: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 26/37

Cakupan Imunisasi BIAS

kumulatif bulan Desember 2011

Imunisasi Campak DT Td TT

Sasaran SD

kelas 1

SD

kelas 1

SD

kelas 2

SD

kelas 3

SD

kelas 4Hasil

kegiatanGuosari sasaran 166 166 147 149 158

cakupan 166 166 146 146 155

% 100 100 99.31 97.99 98.10

Sendangsari sasaran 155 155 162 164 207

cakupan 154 154 161 159 202

% 99.35 99.35 99.38 96.95 97.58

Triwidadi sasaran 148 148 147 146 134

cakupan 148 145 144 146 132

% 100 97.97 97.96 100 98.50

Puskesmas

Pajangan

sasaran 469 469 451 451 499

cakupan 468 465 456 459 489% 99.78 99.15 98.90 98.26 98

Page 27: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 27/37

Grafik PWS DPT-1 Puskesmas Pajangan tahun 2011

guosari sendangsari triwidadiPuskesmas

Pajangan

desembser 99.30% 98% 100% 99.00%

november 62.70% 74.50% 70.10% 69.10%

0.00%

7.92%

15.83%

23.75%

31.67%

39.58%

47.50%

55.42%

63.33%

71.25%

79.17%

87.08%

95.00%

Cakupan Imunisasi DPT-1 kumulatif s.d desember 2011

Page 28: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 28/37

Grafik PWS Drop Out DPT-1 - Campak Puskesmas Pajangan tahun 2011

guosari sendangsari triwidadiPuskesmas

Pajangan

desember 4.90% 2.60% 1.80% 3.01%

0.00%

0.42%

0.83%

1.25%

1.67%

2.08%

2.50%

2.92%

3.33%

3.75%

4.17%

4.58%

5.00%

Cakupan Drop Out DPT-1 - Campak Kumulatif s.d

Desember 2011

Page 29: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 29/37

Grafik PWS HB-1 < 7 hari Puskesmas Pajangan tahun 2011

guosari sendangsari triwidadipuskesmas

pajangan

desember 98.60% 98.50% 99% 98.80%

0.00%

7.92%

15.83%

23.75%

31.67%

39.58%

47.50%

55.42%

63.33%

71.25%

79.17%

87.08%

95.00%

Cakupan Imunisasi HB-1 < 7 Hari Kumulatif s.d

Desember 2011

Page 30: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 30/37

Grafik PWS Campak Puskesmas Pajangan tahun 2011

guosari sendangsari triwidadipuskesmas

pajangan

desember 94.41% 95.41% 98.17% 96.02%

november 60.70% 86.10% 70.10% 72.30%

0.00%

7.50%

15.00%

22.50%

30.00%

37.50%

45.00%

52.50%

60.00%

67.50%

75.00%

82.50%

90.00%

Cakupan Imunisasi Campak Kumulatif s.d Desember 2011

Page 31: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 31/37

Grafik PWS IPV-4 Puskesmas Pajangan tahun 2011

guosari sendangsari triwidadipuskesmas

pajangan

desember 93.70% 95.40% 98.20% 95.80%

november 60% 86.70% 70.10% 72.27%

0%

8%

15%

23%

30%

38%

45%

53%

60%

68%

75%

83%

90%

Cakupan Imunisasi IPV-4 Kumulatif s.d Desember

2011

Page 32: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 32/37

CAKUPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI

PUSKESMAS PAJANGAN TAHUN 2011

98.80% 99.20% 99.00%96.42% 96.02% 95.80%

3.01%0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

HB-1

<7hari

BCG DPT/IPV1 DPT/IPV3 campak IPV 4 DO

Cakupan Imunisasi

Page 33: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 33/37

Pencapaian BIAS Campak dan DT pada Anak SD kelas 1

Puskesmas Pajangan Tahun 2011

Pencapaian BIAS Td pada Anak SD kelas 2 dan 3

Puskesmas Pajangan Tahun 2011

100% 99.35% 100% 99.78%100% 99.35% 97.97% 99.15%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

guosari sendangsari triwidadi puskesmas pajangan

campak DT

99.31% 99.38% 97.96% 98.68%97.98% 96.95%100.00% 98.26%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

guosari sendangsari triwidadi puskesmas pajangan

kelas 2 kelas 3

Page 34: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 34/37

Pencapaian BIAS TT pada Anak SD kelas 4

Puskesmas Pajangan Tahun 2011

Pencapaian BIAS Puskesmas Pajangan Tahun 2011

98.10% 97.58% 98.50% 98.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

guosari sendangsari triwidadi puskesmas pajangan

99.78% 98.90% 98.26% 98.00%99.15%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

kelas 1 kelas 2 (Td) kelas 3 (Td) kelas 4 (TT)

campak DT

Page 35: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 35/37

 

E.  Peta Masalah

1.  Peta Masalah

Page 36: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 36/37

 

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil analisa data yang telah kami lakukan, didapatkan bahwa pada tahun 2011

Puskesmas Pajangan telah mencapai UCI 100% untuk seluruh desa. Untuk imunisasi dasar pada

bayi, cakupan imunisasi untuk masing-masing antigen telah mencapai lebih dari 90% dari target

UCI 82%. Sedangkan untuk cakupan imunisasi BIAS baik imunisasi campak, DT, Td maupun

TT telah mencapai target lebih dari 98%. Cakupan imunisasi campak pada bayi di kecamatan

pajangan tahun 2011 sebesar 96%. Jadi sudah 96% bayi di kecamatan pajangan telah mendapat

imunisasi dasar lengkap dengan angka drop out (DO) 3%. Permasalahan yang dihadapi untuk 

mencapai 100% cakupan adalah karena wilayahnya yang luas dan sebagian besar pegunungan

sehingga sulit dijangkau dan dikarenakan ada orangtua bayi yang tidak mau membawa anaknya

untuk mendapatkan imunisasi.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:

1.  Pendataan bayi lewat posyandu

2.  Pembinaan kader untuk pencatatan dan pelaporan imunisasi

3.  Melakukan pelacakan drop out (DO) dengan melibatkan kader

4. 

Mengadakan sosialisasi imunisasi pada ibu hamil tentang imunisasi pada bayi setelahmelahirkan di tingkat Posyandu.

Page 37: BAB I

5/14/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a820fb0d187 37/37

BAB V

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil yaitu:

1.  Rencana program imunisasi Puskesmas Pajangan terutama diarahkan untuk mencapai

target UCI yaitu cakupan imunisasi dasar lengkap minimal 82% secara merata pada bayi

di 100% desa/kelurahan pada tahun 2011.

2.  Pelaksanaan kegiatan imunisasi di wilayah kerja puskesmas Pajangan telah mencapai

target.

3.  Penyebab masalah ketidaktercapaian 100% sasaran pada program imunisasi di wilayah

kerja puskesmas Pajangan adalah dikarenakan terdapat wilayah yang sulit dijangkau dan

ada orangtua bayi yang tidak mau membawa anaknya untuk imunisasi.

4.  Program kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan

pendataan bayi lewat posyandu di masing-masing dusun dan melakukan pelacakan DO.

B.  SARAN

1.  Bagi Puskesmas, hendaknya:

a. 

Dalam melakukan pendataan bekerjasama dengan kader sehingga hasil pendataandapat lebih maksimal.

b.  Mengadakan pembinaan kader untuk pencatatan dan pelaporan.

c.  Pelacakan DO dilakukan dengan melibatkan kader.

d.  Mengadakan sosialisasi untuk para ibu hamil mengenai imunisasi pada bayi setelah

melahirkan di tingkat Posyandu.

2.  Bagi tenaga kesehatan

a.  Hendaknya setiap tenaga kesehatan memberikan konseling kepada Ibu mulai dari saat

hamil untuk memberikan imunisasi dasar lengkap untuk bayinya.

b.  Hendaknya tenaga kesehatan khususnya bidan mampu melaksanakan dan mengawasi

program imunisasi dengan baik di wilayah kerjanya.