bab i

12
 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha setiap orang dalam memajukan diri dan membentuk suatu pribadi yang dapat diharapkan dan diandalkan untuk masa depan yang lebih baik bagi setiap orang. Pendidikan dapat diselenggarakan di rumah dalam lingkup keluarga, di sekolah dalam lingkup pendidikan formal, di masyarakat dalam lingkup pendidikan kemasyarakatan. Secara khusus dalam  pendidikan iman, keluaraga menjadi tempat yang pertama dan utama, keluarga menjadi tempat persem aian b ertumbuh dan berkembangny a iman anggota keluarga. Bahkan diharapkan setiap anggota keluarga dapat salin g asuh,asih dan asah dalam menumbuhkembangkan iman anggota keluarga. Dalam Gravissimum Educationis yaitu dekrit tentang Pendidikan Kristen pada pasal 3 disebutkan: ³Para orang tua wajib menciptakan lingkungan keluarga yang dijiwai cinta kasih terhadap Allah dan manusia sehingga membantu pendidikan pribadi dan sosial anak-anak yang utuh. Sebab itu sekolah adalah sekolah pertama keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan tiap masyarakat. Terutama di dalam keluarga kristen, yang dilengkapi rahmat dan tugas sakramen nikah, anak-anak sejak dini harus diajar memandang dan menyembah Allah serta mencintai sesama sesuai iman yang diterima dalam permandian´ . Berdasarkan uraian di atas bahwa pendidikan dalam keluarga sangat  penting dalam usaha pembentukan pribadi anak-anak untuk menjadi

Upload: stefsmp8

Post on 16-Jul-2015

1.736 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skripsi tentang peranan orang tua dalam pendidikan iman anak

TRANSCRIPT

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 1/12

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha

setiap orang dalam memajukan diri dan membentuk suatu pribadi yang

dapat diharapkan dan diandalkan untuk masa depan yang lebih baik bagi

setiap orang. Pendidikan dapat diselenggarakan di rumah dalam lingkup

keluarga, di sekolah dalam lingkup pendidikan formal, di masyarakat

dalam lingkup pendidikan kemasyarakatan. Secara khusus dalam

  pendidikan iman, keluaraga menjadi tempat yang pertama dan utama,

keluarga menjadi tempat persemaian bertumbuh dan berkembangnya iman

anggota keluarga. Bahkan diharapkan setiap anggota keluarga dapat saling

asuh,asih dan asah dalam menumbuhkembangkan iman anggota keluarga.

Dalam Gravissimum Educationis yaitu dekrit tentang Pendidikan

Kristen pada pasal 3 disebutkan:

³Para orang tua wajib menciptakan lingkungan keluarga yang

dijiwai cinta kasih terhadap Allah dan manusia sehinggamembantu pendidikan pribadi dan sosial anak-anak yang utuh.

Sebab itu sekolah adalah sekolah pertama keutamaan-keutamaansosial yang dibutuhkan tiap masyarakat. Terutama di dalam

keluarga kristen, yang dilengkapi rahmat dan tugas sakramen

nikah, anak-anak sejak dini harus diajar memandang danmenyembah Allah serta mencintai sesama sesuai iman yangditerima dalam permandian .́

Berdasarkan uraian di atas bahwa pendidikan dalam keluarga sangat

  penting dalam usaha pembentukan pribadi anak-anak untuk menjadi

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 2/12

  pribadi yang matang, dewasa dan bertanggungjawab. Dalam pendidikan

ini diharapkan orang tua mampu melaksanakan perannya menjadi guru

utama dalam pendidikan iman bagi anak-anaknya.

Semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak 

sampai orang dewasa, yang cacat maupun yang normal, kapan pun dan di

mana pun, sesuai martabatnya sebagai manusia, ia berhak memperoleh

 pendidikan atau pembinaan pribadi dalam berbagai aspek. Pendidikan ini

  bermaksud untuk mencapai tujuan pendidikan kristiani yakni mencapai

 pembinaan pribadi manusia dan demi kesejahteraan pribadi dan kelompok 

masyarakatnya. Seorang kristen yang berpendidikan diharapkan mampu

 berperan aktif dalam menunaikan tugas dan kewajibannya secara baik dan

 bertanggungjawab ketika beranjak dewasa.

Dalam ensiklik   F amiliaris Consortio yaitu ensiklik tentang

keluarga Kristen pada pasal 36 ditegaskan bahwa orang tua mengemban

tugas untuk mendidik anak-anak mereka. Orang tua merupakan pendidik,

  pembina utama dan pertama terhadap iman anak, karena mereka telah

menyalurkan kehidupan kepada anak-anaknya, sehingga tugas untuk 

mendidik merupakan kewajiban yang mengikat.

Menurut Piet Go (1990:21) dirumuskan bahwa keluarga

merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama. Dalam keluarga

Kristen yang diperkaya dengan rahmat serta kewajiban dari sakramen

 perkawinan, anak-anak sudah sejak dini harus diajar mengenal Allah serta

  berbakti kepada-Nya dan mengasihi sesama seturut iman yang mereka

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 3/12

terima dalam sakramen pembaptisan. Dalam ajaran Gereja Katolik,

 pendidikan atau pembinaan iman sangat penting dalam kehidupan seorang

anak. Hal ini dibuat untuk mempertahankan jati diri seorang pengikut

Kristus dalam menghadapi perkembangan zaman dan arus globalisasi.

Pendidikan di sini lebih diutamakan bagi anak-anak generasi muda

 penerus dan pembangun Gereja, karena mereka adalah tulang punggung

dan harapan masa depan Gereja.

Penulis berpendapat bahwa pendidikan iman anak dalam keluarga

itu sangat penting, maka penulis mencoba melakukan penelitian dan

membuat karya tulis tentang hal itu. Dalam karya tulis ini penulis mau

mengangkat secara khusus tentang peran keluarga katolik terhadap

  pendidikan iman anak di lingkungan Santo Marcelino Biankuk Paroki

Fransiskus Xaverius Katedral Merauke.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis,

keluarga-keluarga yang ada di lingkungan Santo Marcelino Biankuk 

Paroki Katedral pada umumnya adalah masyarakat papua dan juga

masyarakat non papua. Banyak umat yang pasif terhadap kegiatan

lingkungan. Misalnya dalam kegiatan doa lingkungan pada setiap hari

Selasa atau pada kegiatan pelayanan liturgi di gereja, serta pada kegiatan-

kegiatan tersebut pada umumnya didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak.

Anak merupakan buah cinta dalam keluarga, keberadaan anak di

tengah keluarga berkat jalinan cinta atau hasil relasi cinta yang mesra

antara suami dan istri. Anak yang merupakan buah cinta itu adalah

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 4/12

manusia yang sama harkat dan martabatnya dengan bapak dan mama

dalam keluarga. Karena anak itu manusia maka ia memiliki hak asasi,

yakni hak hidup, hak berkembang, hak mendapatkan pendididkan, dan

hak-hak yang lainnya. Untuk dapat hidup dengan baik dan memperoleh

  penghidupan yang layak di kemudian hari, seorang anak membutuhkan

  bantuan, tuntunan dan bimbingan dari pihak lain terutama kedua orang

tuanya. Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab dari orang tua untuk 

mendidik dan membina anaknya ke arah yang baik dan benar. Dalam hal

ini anak tidak hanya membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik saja tetapi

 juga pemenuhan kebutuhan rohani.

Usaha untuk membimbing, membina, menuntun serta

mengarahkan seorang anak untuk suatu tujuan yang baik, luhur dan mulia

disebut pendidikan atau pembinaan. Mendidik dan membina seorang anak 

sangatlah perlu dan penting. Perlu karena pendidikan atau pembinaan

sangat dibutuhkan oleh seorang anak kapan dan di mana pun. Penting

karena memperoleh pendidikan atau pembinaan merupakan hak semua

orang termasuk anak-anak guna pertumbuhan dan perkembangan lebih

lanjut ke arah kedewasaan fisik dan rohani.

Berdasarkan pengamatan penulis beberapa kondisi atau gejala

kurang perhatiannya orang tua terhadap pendidikan iman anak adalah

sebagai berikut :

1.  Orang tua pada umumnya membiarkan anak bermain dari pada

mengajak untuk berdoa di lingkungan.

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 5/12

2.  Orang tua kurang mendorong anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan

sekolah minggu atau sejenisnya yang ada di Paroki.

3.  Banyak orang tua yang tidak mengajari anak untuk berdoa di rumah.

Hal ini terbukti ketika penulis menanyakan kepada anak-anak yang

sekolah di SD YPPK Santo Tarsisius Biankuk, ketika penulis masih

menjadi guru di sekolah tersebut.

4.  Beberapa orang tua bersikap apatis terhadap tugas dan tanggung

 jawabnya sebagai pendidik utama dalam keluarga.

5.  Tidak adanya kelompok bina iman anak di lingkungan.

Berdasarkan latar belakang dan didukung dengan kondisi riil di

atas, maka penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang pemahaman

orang tua terhadap pendidikan iman anak dalam keluarga, dengan

mengambil judul penelitian ´Peranan Keluarga Katolik dalam

Meningkatkan Pendidikan Iman Anak di Lingkungan Santo Marcelino

Paroki Santo Fransiskus Xaverius Katedral Merauke´

B.  PENJELASAN JUDUL

Judul skripsi ini adalah ³Peranan Keluarga Katolik dalam

Meningkatkan Iman Anak di Lingkungan Santo Marcelino Biankuk Paroki

Santo Fransiskus Xaverius Katedral Merauke.´ Agar tidak terjadi

  pemahaman yang salah maka penulis perlu memberikan penjelassan

terhadap judul tersebut.

Peranan keluarga katolik yang dimaksud adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh keluarga katolik dalam meningkatkan pendidikan iman

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 6/12

anak. Pendidikan iman anak dalam keluarga menjadi bagian yang sangat

  penting dalam usaha pendewasaan iman anak. Tanggung jawab utama

dalam pendidikan iman anak tersebut terletak pada orang tua, hal ini sesuai

dengan salah satu fungsi keluarga yaitu sebagai tempat pendidikan iman

anak.

Lingkungan Santo Marcelino Paroki Santo Fransiskus Xaverius

Katedral Merauke merupakan wilayah pastoral di mana keluarga-keluarga

katolik bertempat tinggal, dan menjadi wilayah bagi penulis dalam

melaksanakan penelitian.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis akan

mengumpulkan pendapat orang tua terhadap pelaksanaan pendidikan iman

anak dalam keluarganya masing-masing, kemudian merangkumnya dalam

sebuah kesimpulan konkret dan mengusahakan peningkatannya.

C. 

RUMUSAN MASALAH DAN PEMBATASAN MASALAH

1.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan ³Bagaimana peran keluarga

katolik dalam meningkatkan pendidikan iman anak di lingkungan

Santo Marcelino Paroki Fransiskus Xaverius Katedral Merauke?´

Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis akan menggali

 peran keluarga terhadap pendidikan iman anak. Hal ini sesuai dengan

  peran, tugas dan tanggungjawab orang tua sebagai pendidik utama

terhadap iman anak yang dapat dilaksanakan dalam keluarga.

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 7/12

2.  Pembatasan Masalah

Peran keluarga terhadap pendidikan iman anak akan digali dari

  berbagai sudut pandang baik berdasarkan tanggungjawab orang tua,

  peran orang tua, pokok-pokok iman yang hendaknya diajarkan,

  pelaksanaan pendidikan iman, pengaruh atau dampak tidak 

terlaksananya pendidikan iman, faktor pendukung pelaksanaan

  pendidikan iman anak, maupun pengaruh lingkungan terhadap

 perkembangan iman anak.

D.  TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1.  Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan ini adalah sebagai berikut:

a.  Untuk mengetahui bagaimana peran keluarga katolik dalam

 pendidikan iman anak.

 b. 

Untuk mengetahui apa saja pokok-pokok iman yang diajarkan oleh

orang tua terhadap anak-anaknya.

c.  Untuk mengetahhui apa faktor pendukung dan faktor penghambat

 pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga.

d.  Untuk mengetahui apa pengaruh negatif yang dirasa jika

 pendidikan iman anak dalam keluarga tidak terlaksana.

2.  Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari peneliti ini adalah sebagai berikut:

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 8/12

a.  Sebagai masukan bagi pengurus Dewan Paroki Santo Fransiskus

Xaverius Katedral Merauke dalam usaha membangun iman umat

khususnya melalui pendidikan iman anak.

 b.  Sebagai masukan bagi pengurus lingkungan Santo Marcelino

Paroki Santo Fransiskus Xaverius Katedral Merauke dalam usaha

meningkatkan kegiatan pembinaan/pendidikan iman anak di

wilayah lingkungannya.

c.  Sebagai bahan refleksi bagi semua orang tua katolik sehubungan

dengan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik iman yang

utama dalam keluarga.

d.  Sebagai bahan/sumber inspirasi bagi siapa saja yang melibatkan

diri dalam usaha pembangunan iman umat khususnya iman anak-

anak.

E. 

HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis penelitian ini

adalah hipotesis asosiatif, sehingga yang menjadi hipotesis dari penelitian

ini adalah ³jika keluarga katolik dapat berperan aktif dalam pelaksanaan

 pendidikan iman anak, maka iman anak dapat meningkat´.

F.  METODOLOGI PENELITIAN

1.  Lokasi Penelitian.

Paroki Katedral Merauke adalah Paroki Santo Fransiskus

Xaverius yang terkletak di dalam kota Merauke yang memiliki

karakteristik berbeda dengan paroki-paroki lain dalam wilayah

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 9/12

Dekenat Merauke Keuskupan Agung Merauke. Paroki Santo

Fransiskus Xaverius Katedral Merauke memiliki 18 lingkungan dan

salah satu lingkungan tersebut adalah lingkungan Santo Marcelino

Biankuk.

Umat Lingkungan Santo Marcelino berjumlah keluarga 148

KK, dengan jumlah keseluruhan umat 693 jiwa, laki-laki 257

 perempuan 436 jiwa. Secara khusus umat usia sekolah SD 120 anak,

SMP 40 anak, SMA/SMK 30 anak, tidak sekolah 30 anak, pra sekolah

10 anak.

2.  Waktu Penelitian.

Berdasarkan rancangan penulis, penelitian akan dilaksanakan

selama tiga bulan yaitu bulan Januari s/d April 2010 yang sebelumnya

sudah dilakukan observasi untuk memperoleh gambaran awal tentang

hal-hal yang berkaitan dengan objek yang menjadi fokus penelitian.

3.  Populasi dan Sampel.

a.  Menurut Sugiyono (2004:57) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan teori ini maka yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan keluarga

katolik (suami istri) yang ada di lingkungan Santo Marcelino

  paroki Santo Fransiskus Xaverius Katedral Merauke yang

 berjumlah 148 KK.

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 10/12

10

 b.  Menurut Arikunto (1983:99 ) sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah

keluarga katolik yang ada di lingkungan Santo Marcelino paroki

Santo Fransiskus Xaverius Katedral Merauke. Dalam hal ini

  penulis menetapkan 60 dari jumlah populasi. Dengan demikian

  jumlah sampel adalah 60 Kepala Keluarga, dengan teknik 

 pengambilan sampel secara random sampling.

4.  Informan

Penulis menentukan informan sebagai sumber informasi

untuk memperoleh data yang dibutuhkan baik data primer maupun data

sekunder. Informan tersebut adalah:

a.  Kepala Keluarga Katolik atau suami/istri yang berada di

lingkungan Santo Marcelino Paroki Santo Fransiskus Katedral

Merauke.

 b.  Ketua dan pengurus lingkungan Santo Marcelino Paroki Fransiskus

Xaverius Katedral Merauke.

c.  Pastor Paroki dan Dewan Paroki Santo Fransiskus Xaverius

Katedral Merauke.

5.  Teknik Pengumpulan Data

Teknik untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan

 beberapa metode yaitu :

a.  Studi lapangan

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 11/12

11

Penulis langsung ke lingkungan, terlibat dalam kegiatan

lingkungan dan berkunjung ke keluarga-keluarga katolik yang ada

di lingkungan St. Marcelino dengan melakukan :

1)  Observasi yaitu mengamati kegiatan lingkumgan dan juga

keberadaan keluarga demi memperoleh data yang dibutuhkan.

2)  Wawancara yaitu menanyakan beberapa hal untuk memperoleh

data yang lebih akurat dan juga memperoleh kejelasan baik 

kepada keluarga-keluarga katolik maupun pengurus lingkungan

dan pengurus dewan paroki serta Pastor Paroki.

3)  Angket/questioner. Penulis menyusun sejumlah pertanyaan

sekaligus disertai dengan jawaban yang akan diberikan kepada

keluarga-keluarga katolik untuk mendapatkan data yang

diperlukan sehingga menjadi lebih lengkap tentang hal-hal apa

yang dibutuhkan penulis.

 b.  Studi Kepustakaan

Penulis mencari buku-buku sumber yang dapat menjadi

referensi karya tulis ini. Buku-buku tersebut adalah buku-buku

yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dan merupakan

ajaran resmi Gereja Katolik.

6.  Metode Analisa Data

Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah

 penelitian kualitatif. Menurut Husein Umar (1998:36 ) yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang umumnya sulit

5/13/2018 BAB I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a755442a3b3 12/12

12 

diberi pembenaran matematik, karena lebih merupakan penyampaian

 perasaan dan wawasan yang datanya diambil berdasarkan sampel.

Mengingat penelitian yang akan dilakukan penulis adalah

  penelitian kualitatif maka metode analisa data yang digunakan oleh

  penulis adalah analisa data secara deskriptif, yaitu menganalisa data

dengan cara menguraikan indikator-indikator variabel yang menjadi

fokus penelitian.