bab i

Upload: bagus-ridhani

Post on 13-Jul-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab1 - bab4

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Khususnya di bidang ilmu komputer telah mengalami perkembangan yang begitu besar sehingga bermunculan berbagai macam jenis program-program komputer yang telah beredar luas di masyarakat. Komputer pada dasarnya digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan. Kalkulator merupakan salah satu contoh dari komputer yang dibuat oleh manusia untuk mempermudah dalam proses perhitungan matematika. Benda padat pada umumnya akan mengalami pemuaian apabila dipanaskan atau terkena panas. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Faktorfaktor yang mempengaruhi pemuaian yaitu, panjang benda, perubahan suhu dan jenis benda. Pemuaian pada baja berbeda dengan pemuaian pada besi, hal ini karena koefisien muai ( ) tiap benda berbeda-beda. Oleh karena itu, kali ini kami akan membuat sebuah program untuk menghitung pemuaian dari benda-benda padat sehingga memudahkan kita untuk menghitung berapa nilai panjangnya setelah mengalami pemuaian. 1.2 Permasalahan Muai panjang pada setiap benda berbeda-beda sehingga untuk melihat hal itu maka dibuatlah program penghitung muai panjang benda padat ini. 1.3 Pembatasan Pada tulisan ini kami membuat batasan-batasan yang akan kami bahas, antara lain: 1. Program digunakan hanya untuk menghitung muai panjang dari benda padat. 2. Pada program ini hanya melakukan perhitungan untuk 5 (lima) jenis benda padat saja. Kelima jenis benda padat tersebut yaitu baja, besi, tembaga, aluminium dan kaca. 1

BAB II DASAR TEORI

2.1 Rumus dari Muai Panjang Benda Padat Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari? Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda. Alat Musschenbroek

Besarnya panjang logam setelah dipanaskan adalah sebesar

Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan

Keterangan: L = Panjang akhir (m) L0 = Panjang mula-mula (m) L = Pertambahan panjang (m)

2

= Koefisien muai panjang (/C) t = kenaikan suhu (C) Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda

(Anonim, 2011) 2.2 Flowchart Flowchart dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai diagram alir. Dari dua kata ini, maka dapat kita bayangkan bahwa flowchart itu berbentuk diagram yang bentuknya dapat mengalirkan sesuatu. Hal ini memang benar, flowchart memang melukiskan suatu aliran kegiatan dari awal hingga akhir mengenai suatu langkah-langkah dalam penyelesaian suatu masalah. Masalah tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari masalah yang sederhana sampai yang kompleks. Flowchart biasanya dipelajari pada saat kita mulai mempelajari pemrograman. Mengapa demikian? Hal ini tak lain karena dengan mempelajari flowchart, kita diharapkan dapat berfikir secara logis, dapat menentukan komponen program (input dan output), serta memahami alur program. Flowchart merupakan teknik yang memudahkan kita dalam memprogram, dalam hal ini memudahkan dalam arti mengantisipasi agar tak ada komponen program yang tertinggal. Flowchart terdiri atas sekumpulan simbol dan masing-masing simbol merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Berikut ini akan dibahas tentang simbolsimbol yang digunakan dalam menyusun flowchart, kegiatan yang diwakili serta aturan main yang diterapkan dalam penggunaan simbol tersebut. Simbol Input

3

Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan penerimaan input. Dalam simbol ini, kita dapat menuliskan input yang diperlukan pada suatu waktu secara satu per satu maupun secara keseluruhan, tetapi biasanya input yang dimasukkan pada suatu waktu, dituliskan bersamaan secara keseluruhan dengan tujuan efisiensi ruang gambar.

Simbol Proses Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan pemrosesan input.

Simbol Output Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan penampilan output.

Simbol Percabangan Simbol ini digunakan untuk melambangkan percabangan, yaitu pemeriksaan terhadap suatu kondisi. Hasil dari pemeriksaan dalam kondisi YES atau NO

Simbol Prosedur Simbol ini berperan sebagai blok pembangun dari suatu program. Prosedur memiliki suatu flowchart yang berdiri sendiri diluar flowchart utama.

Simbol Garis Alir

4

simbol ini digunakan untuk menghubungkan setiap langkah dalam flowchart dan menunjukkan kemana arah aliran diagram.

Simbol Terminator Terminator berfungsi untuk menandai awal dan akhir dari suatu flowchart.

Simbol Konektor Simbol konektor digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dalam sebuah flowchart dengan keadaan on page atau off page. On page connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam satu halaman, sedangkan off page connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam halaman yang berbeda. Connector ini biasanya dipakai saat media yang kita gunakan untuk menggambar flowchart tidak cukup luas untuk memuat gambar secara utuh, jadi perlu dipisahpisahkan. Dalam sepasang connector biasanya diberi label tertentu yang sama agar lebih mudah diketahui pasangannya.

Simbol Komentar Simbol komentar atau annotation digunakan untuk menuliskan komentar atau keterangan yang dirasa penting.

5

Contoh Rangkaian Flowchart

(Arie, 2007) 2.3 Visual Basic Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun para developer dalam pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala besar.

6

Dalam lingkungan Window's User-interface sangat memegang peranan penting, karena dalam pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan Userinterface tanpa menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi program yang mendukung tampilan dan proses yang dilakukan. Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program untuk menangani kejadiankejadian (event). Tahap pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan Bottom Up (Hendra, 2011). Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan scriptnya (simple scripting language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah. Ledakan pemakaian Visual Basic ditandai dengan kemampuan Visual Basic untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi Windows dengan komponen ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan penguna untuk memanggil dan menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi windows. Hal ini juga ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam Visual Basic yang mengadopsi dua macam jenis pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan Object Oriented Programming (OOP). Visual Basic 6.0 sebetulnya perkembangan dari versi sebelumnya dengan beberapa penambahan komponen yang sedang tren saat ini, seperti kemampuan pemrograman internet dengan DHTML (Dynamic HyperText Mark Language), dan beberapa

7

penambahan fitur database dan multimedia yang semakin baik. Sampai saat buku ini ditulis bisa dikatakan bahwa Visual Basic 6.0 masih merupakan pilih pertama di dalam membuat program aplikasi yang ada di pasar perangkat lunak nasional. Hal ini disebabkan oleh kemudahan dalam melakukan proses development dari aplikasi yang dibuat (De, 2009).

BAB III ALGORITMA + FLOWCHART

3.1 Algoritma Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan.

Keterangan: L = Panjang akhir (m) L0 = Panjang mula-mula (m) L = Pertambahan panjang (m) = Koefisien muai panjang (/C) t = kenaikan suhu (C) Algoritma dari rumus untuk menghitung muai panjang benda padat adalah sebagai berikut: Objek : L0, L, , T How : L0 > 0 L>0 T>0 8

> 0 (untuk baja) = 0.000011 (untuk besi) = 0.000012 (untuk tembaga) = 0.0000167 (untuk aluminium) = 0.0000255 (untuk kaca) = 0.000008 3.2 Flowchart Flowchart (diagram alir) dari algoritma program penghitung muai panjang dari benda padat di atas adalah sebagai berikut: a. Flowchart untuk Baja

9

START

L0, , T

Nilai Negatif

L0 > 0 T>0 > 0

FALSE

TRUE L = L0 (1+ T)

L = L0 (1+ Baja T)

L

END

b. Flowchart untuk Besi

10

START

L0, , T

Nilai Negatif

L0 > 0 T>0 > 0

FALSE

TRUE L = L0 (1+ T)

L = L0 (1+ Besi T)

L

END

c. Flowchart untuk Tembaga

11

START

L0, , T

Nilai Negatif

L0 > 0 T>0 > 0

FALSE

TRUE L = L0 (1+ T)

L = L0 (1+ Tembaga T)

L

END

d. Flowchart untuk Aluminium

12

START

L0, , T

Nilai Negatif

L0 > 0 T>0 > 0

FALSE

TRUE L = L0 (1+ T)

L = L0 (1+ Aluminium T)

L

END

e. Flowchart untuk Kaca

13

START

L0, , T

Nilai Negatif

L0 > 0 T>0 > 0

TRUE L = L0 (1+ T)

Kaca

T)

14

BAB IV LISTING PROGRAM

Berikut ini adalah listing program yang digunakan dalam membuat program penghitung muai panjang benda padat: Private Sub Command1_Click() If Combo1 = "Baja" Then Text3 = (Val(Text1.Text) * (1 + 0.000011 * Val(Text2.Text))) If Combo1 = "Besi" Then Text3 = (Val(Text1.Text) * (1 + 0.000012 * Val(Text2.Text))) If Combo1 = "Tembaga" Then Text3 = (Val(Text1.Text) * (1 + 0.0000167 * Val(Text2.Text))) If Combo1 = "Aluminium" Then Text3 = (Val(Text1.Text) * (1 + 0.0000255 * Val(Text2.Text))) If Combo1 = "Kaca" Then Text3 = (Val(Text1.Text) * (1 + 0.000008 * Val(Text2.Text))) If Text3