bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pajak berfungsi sebagai sumber dana bagi Pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya, selain itu Pajak juga sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi.
Jika mengacu pada definisi resmi UU KUP, “Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar
sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Pemungutan Pajak harus berdasarkan
Undang-Undang, di Indonesia Pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi Negara maupun
warganya.
Sistem pemungutan Pajak yang digunakan di Indonesia adalah Self Assessment
System, dimana Wajib Pajak diberikan wewenang untuk menentukan sendiri besarnya
pajak yang terutang, serta berperan aktif mulai dari menghitung, menyetor dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
Sebagai konsekuensi pelaksanaan self assessment system maka perlu dilakukan
pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh
Wajib Pajak dan untuk melaksanakan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Berdasarkan UU KUP No 28/2007, Pemeriksaan adalah Serangkaian kegiatan
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan atau bukti, yang dilaksanakan secara
obyektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan, untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan laindalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Ada beberapa macam pemeriksaan salah satunya adalah Pemeriksan untuk Tujuan
Lain. Pemeriksaan untuk Tujuan Lain merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
melaksanakan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan dan
bukan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak serta
tidak dimaksudkan untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak.
Pemeriksaan untuk Tujuan Lain meliputi penentuan, pencocokan, atau pengumpulan
materi yang berkaitan dengan tujuan pemeriksaan. Terdapat 2 (Dua) jenis pemeriksaan
untuk Tujuan Lain yang diatur dalam Undang-Undang KUP, yaitu Pemeriksaan
Lapangan dan Pemeriksaan Kantor.
Pemeriksaan untuk Tujuan Lain dapat dilakukan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksa
Pajak atau pegawai selain Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak yang memiliki keahlian di
bidang pemeriksan yang ditunjuk oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan. Pemeriksaan
Untuk Tujuan Lain dilakukan dengan bebrapa Kriteria diantaranya adalah pemeriksaan
dalam rangka Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (PKP) secara Jabatan, Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan
Pengukuhan PKP, Wajib Pajak Mengajukan Keberatan. Untuk keperluan pemeriksaan,
petugas pemeriksaan harus memiliki tanda pengenal pemeriksaan dan dilengkapi dengan
Surat Perintah Pemeriksaan serta memperlihatkannya kepada Wajib Pajak yang diperiksa.
Berdasarkan latar belakang yang diatas, Penulis tertarik untuk mengambil Judul
Skripsi Minor yaitu “Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Kantor atas
Penghapusan NPWP Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang”.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Kantor atas Penghapusan
NPWP?
2. Bagaimana Penerapan diterbitkannya Surat Perintah Pemeriksaan Kantor atas
Penghapusan NPWP di KPP Pratama Sumedang?
3. Apa saja Penyebab Penghapusan NPWP?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Kantor atas
Penghapusan NPWP di KPP Pratama Sumedang.
2. Untuk mengetahui Penerapan diterbitkannya Surat Perintah Pemeriksaan Kantor atas
Penghapusan NPWP di KPP Pratama Sumedang.
3. Untuk mengetahui penyebab Penghapusan NPWP di KPP Pratama Sumedang.
1.4 KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan UU KUP No 28/2007, Pemeriksaan adalah Serangkaian kegiatan
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan atau bukti, yang dilaksanakan secara
obyektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan, untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan laindalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pemeriksaan untuk Tujuan Lain merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
melaksanakan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan dan
bukan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak serta
tidak dimaksudkan untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak.
Pemeriksaan Kantor yaitu pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal
Pajak.
Pemeriksaan dalam rangka penghapusan NPWP dilakukan apabila Kreteria
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (6) Undang-Undang KUP dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.03/2008 beserta aturan pelaksanaannya terpenuhi,
yaitu:
a. Diajukan Permohonan Penghapusan NPWP oleh Wajib Pajak dan/atau ahli warisnya
apabila Wajib Pajaksudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan perpajakan;
b. Wajib Pajak Badab likuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha (Dapat
berdasarkan permohonan atau secara jabatan).
c. Wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat
perjanjian pemisahan harta dan penghasilan (Dapat berdasarkan permohonan atau
secara jabatan).
d. Wajib Pajak Bentuk Usaha Tetap menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia (da
Dapat berdasarkan permohonan atau secara jabatan)
e. Dianggap perlu oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menghapuskan NPWP dari Wajib
Pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai
dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan perpajakan (secara
jabatan).
Undang-Undang Pasal 1 angka 25 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor:
- PER-9/PJ/2010 tanggal 1 Maret 2010
- PER-19/PJ/2008 tanggal 2 Mei 2008
- PER-20/PJ/2008 tanggal 2 Mei 2008
Dasar Hukum
Usulan
Daftar Nominatif Wajib Pajak
Surat Perintah Pemeriksaaan
Penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan
1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data untuk ,menyelesaikan skripsi
minor ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dan keterangan dengan cara
mengajukan pertanyaan tanya jawab secara langsung dengan pihak intern dan ekstern
perusahaan yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam skripsi minor ini.
2. Observasi Lapangan
Observasi lapangan yaitu studi lapangan dengan cara melakukan pengamatan atau
penelitian langsung pada perusahaan tempat penulis melakukan praktik kerja lapangan
untuk kebenaran data yang diperoleh penulis.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
membaca buku-buku, catatan kuliah, dan catatan-catatan lain baik dari perusahaan atau
dari sumber lainnya yang ada hubunganmya dengan pokok bahasan. Hal tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat digunakan penulis sebagai dasar
perbandingan dalam pembahasan teori dan praktik dalam penulisan skripsi minor ini.