bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penggunaan tanaman untuk pengobatan telah lama dikenal oleh masyarakat. Tetapi
penggunaan tanaman untuk pengobatan perlu ditunjang oleh data-data penelitian dari
tanaman tersebut sehingga khasiatnya secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
.Diantara tanaman obat yang sudah lama digunakan dalam masyarakat adalah sirih dan
daun salam.Secara tradisional sirih dipakai sebagai obat sariawan, sakit tenggorokan, obat
batuk, obat cuci mata, obat keputihan,pendarahan pada hidung/mimisan, mempercepat
penyembuhan luka, menghilangkan bau mulut dan mengobati sakit gigi.Daun sirih
mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri 1-4,2%, air protein,
lemak,karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C yodium, gula dan pati.Dari berbagai
kandungan tersebut, dalam minyak atsiri terdapat fenol alam yang mempunyai daya
antiseptik yang sangat kuat (bakterisid dan fungisid) tetapi tidak sporosid.(atiek)
Penggunaan daun salam sebagai obatdisebabkan oleh kandungannya yakni pada
daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting
eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya. Ekstrak etanol dari daun
menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak metanolnya merupakan
anticacing, khususnya pada nematoda kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus.Kandungan
kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian
pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.
(wikipedia)
Upaya pencegahan resistensi terhadap suatu obat dapat diantisipasi dengan
kombinasi antibiotik yang mempunyai mekanisme kerja yang sama atau mengandung zat
aktif yang sama.Kombinasi antibiotik ini dapat menghasilkan efek yang lebih besar,yang
disebut efek sinergis.Efek ini dapat dicapai bila komppsisi dan kandungannya terdapat
persamaan.
Kedua tanaman tersebut mempunyai sifat anti bakteri yang sama,namun belum ada
laporan bagaimana sifat antibakteri kedua jenis tanaman obat tersebut jika dikombinasikan
atau dicampur dalam bentuk sedian infus daun sirih dan daun salam terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus in vitro.
Dalam upaya untuk mengetahui daya sinergistik dan ketepatan konsentrasi serta
efektivitas kombinasi antibakteri daun sirih dan daun salam dalam menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus secara invitro, maka perlu dilakukan penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti
adalah :
1. Apakah terdapat efek sinergistik dari sediaan kombinasi daun sirih dan daun salam
dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus in vitro.
2. Pada konsentrasi berapa sediaan kombinasi infus daun sirih dan daun salam dapat
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus in vitro.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain
1. Mengetahui efek sinergistik sediaan kombinasi daun sirih dan daun salam yang
mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in
vitro
2. Mengetahui konsentrasi optimal sediaan kombinasi infus daun sirih dan daun salam
yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek
sinergis daya antibakteri serta konsentrasi optimum sediaan kombinasi infus daun sirih dan
daun salam dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus ,sehingga dapat
memberikan masukan mengenai penggunaan kombinasi dua tanaman obat sebagai
alternatif pengobatan terhadap infeksi Staphylococcus aureus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi dan Morfologi Daun Sirih
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan,tanaman sirih termasuk dalam
klasifikasi sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper batle linn(tjitrosoepomo)
2.1 Piper batle linn
Daun sirih mempunyai bau khas yang aromatik dan rasanya agak pedas.Secara
makroskopik daun sirih berupa:
a) Helai-helai daun berbentuk built telur atau memanjang
b) Ujung daun meruncing,sedang pangkal daun berbentuk jantung yang kadang-kadang
tidak setangkup
c) Ukuran daun,panjang sekitar 5 cm sampai 18 cm.lebar sekitar 2 cm sampai 20 cm.
d) Warna daun hijau tua,hijau muda agak kekuning-kuningan.
Tanaman sirih sudah lama dikenal sebagai tanaman obat. Tanaman ini tumbuh liar di
hutan jati atau hutan hujan tropis sampai ketinggian 300 m di atas permukaan laut.
Biasanya tanaman sirih tumbuh subur di tanah yang berhumus dan berpengairan baik.
Sirih banyak ditanam dihalaman dengan batang bewarna kecoklatan,permukaan
kulit kasar dan berkerut-kerut,mempunyai nodul/ruas yang besar tempat keluarnya
akar.Tumbuh memanjat dan bersandar pada pohon lain,tinggi dapat mencapai 5 sampai
15 m.(wijayakusuma)
Dikenal beberapa macam sirih yaitu daun sirih yang berwarna hijau tua dengan rasa
pedas merangsang,daun sirih yang bewarna kuning,daun sirih kaki merpati bewarna
kuningdengan tulang daun berwarna merah,dan sirih hitam yang ditanam khusus untuk
obat.(wijayakusuma)
2.2 Kandungan Kimia Daun Sirih
Kandungan kimia pada daun sirih adalah :
a) Minyak atsiri sampai 4,2%,yang mengandung pula fenol yang khas dan disebut
betlefenol atau aseptosal(isomer dengan eugenol)
b) kavikol dan suatu seskuiterpen
c) diastase 0,18% sampai 1,8%
d) gula dan pati
Bagian dari tanaman sirih yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya. Banyak
komponen yang ada di dalam daun sirih mempunyai khasiat pengobatan. Selain itu daun
sirih dapat digunakan sebagai antiseptik, bakterisida dan fungisida.
Daun sirih mengandung senyawa aktif kavikol yang merupakan gabungan antara
gugus fenol dan terpena. Kavikol bersifat mudah teroksidasi dan dapat menyebabkan
perubahan warna.Mekanisme fenol sebagai agen anti bakteri adalah meracuni protoplasma,
merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri. Senyawa fenolik
bermolekul besar mampu menginaktifkan enzim essensial di dalam sel bakteri meskipun
dalam konsentrasi yang sangat rendah.Fenol dapat menyebabkan kerusakan pada sel
bakteri,denaturasi protein, menginaktifkan enzim dan menyebabkan kebocoran sel.
(jurnal.penggunaan)
Daun sirih juga mengandung alkaloid yang khasiatnya sama dengan kokain.Daun
yang lebih muda mengandung minyak atsiri,diastase,dan gula yang jauh lebih banyak
dibandingkan dengan daun yang tua.(kti 1darwis)
2.3 Manfaat Daun Sirih
Tanaman sirih atau Chavica betle (L.) atau pula Piper betle L.termasuk familia
Piperaceae.Daun sirih memang telah secara tradisional digunakan oleh orang-orang tua
kita,ini berarti telah sejak dahulu diketahui khasiatnya sebagai bahan obat.
(buku.kartasapoetra)
Banyak komponen yang ada di dalam daun sirih mempunyai khasiat pengobatan. Salah
satu bagian dari tanaman sirih yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya. Selain itu
daun sirih dapat digunakan sebagai antiseptik, bakterisida dan fungisida.
Tanaman sirih dapat digunakan untuk menghilangkan keputihan,sifilis,penyakit
jantung,alergi (urtikaria),diare,menghentikan perdarahan gusi dan hidung,mengurangi sakit
pada gigi berlubang,mengobati bronkhtis,batuk,sakit mata,eksim,gatal-gatal sehabis
melahirkan,menghilangkan bau mulut,menghilangkan jerawat,sariawan,radang selaput lenir
tenggorokan.(KTI 3 suwondo)
Sifat kimia dan efek farmakologis sirih memberikan rasa hangat,pedas,peluruh
kentut,menghentikan batuk,mengurangi peradangan dan menghilangkan gatal.(KTI 3
wijaykusuma)
2.4 Taksonomi Dan Morfologi Daun Katuk
Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan,tanaman katuk termasuk dalam
klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzgium
Species : Syzgium polyantha Wight (KTI 4)
2.2 Syzgium polyantha Wight
Pohon bertajuk rimbun tinggi sampai 25 m.Batang bercabang-cabang,arah tumbuh
batang tegak lurus,berkayu,biasanya keras dan kuat,bentuk batang bulat permukaan batang
teratur.cara percabangan monopodial karena batang pokok selalu tampak jelas.Arah
tumbuh cabang tegak sebab sudut antar batang dan cabang amat kecil.Termasuk dalam
tumbuhan menahun atau tumbuhan karena dapat mencapai umur bertahun-tahun belum
juga mati.
Salam tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau ditanam di pekarangan dan sekitar
rumah. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan
ketinggian 1,800 m dpi. Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 m, berakar tunggang,
batang bulat, permukaan licin. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai yang
panjangnya 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur
sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm,
pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawah
warnanya hijau muda. Daun bila diremas berbau harum.
Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting,
warnanya putih, baunya harum. Buahnya buah buni, bulat, diameter 8-9 mm, warnanya
bila muda hijau, setelah masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat,
penampang sekitar 1 cm, warnanya coklat. Salam ditanam untuk diambil daunnya sebagai
pelengkap bumbu dapur, kulit pohonnya dipakai sebagai bahan pewarna jala atau anyaman
bambu. Perbanyakan dengan biji, cangkok atau stek.(iptek.net.id/jam 7.41 4 desember
2010)
2.5 Kandungan Kimia Daun Salam
Penggunaan daun salam sebagai obat diatas disebabkan oleh kandungannya yakni
pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting
eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya. Ekstrak etanol dari daun
menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak metanolnya merupakan
anticacing, khususnya pada nematoda kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus.Kandungan
kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida.Bagian
pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.
(Wikipedia.11.30 4 desember 2010)
Minyak atsiri merupakan cairan lembut,bersifat aromatic,dan mudah menguap pada
suhu kamar.Minyak atsiri diperoleh dari ekstrak bunga,biji,daun,kulit batang,kayu dan akar
tumbuhan tertentu.Minyak atsiri mengandung fenol alam yang bersifat bakterisid maupun
bakteriostatik. Penelitian lain menguji daya antibakteri minyak asiri daun salam dengan
menggunakan bakteri E. coli dan S. aureus.Dari penelitian diketahui E. coli bisa dihambat
dengan konsentrasi minimal 40% dan terhadap S. aureus pada kadar 50%.(jambu biji diare
pdf)
Efek anti diare daun salam diduga karena kandungan tanin didalamnya.Tanin
mempunyai daya antibakteri dan antiseptik dan memiliki efek yang dapat menciutkan
permukaan usus atau zat yang bersifat proteksi terhadap mukosa usus.
2.6 Manfaat Daun Salam
Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut. Daun salam juga
dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan.Pohon salam
dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran
darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain.(iptek.net.id 12.45 5
desember 2010)
Bagian dari tanaman salam yang banyak berkhasiat dan digunakan sebagai anti
diare adalah daun dan kulit batang.