bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari morfologi sel (George
Nichloas Papanicolaou, 1928). Sedangkan diagnostik sitologi adalah ilmu
interpretasi terhadap sel yang berasla dari tubuh manusia baik yang
berasla dari sel yang lepas dari permukaan epitel (eksfoliasi sel) maupun
dari tempat lain yang diambil dengan cara tertentu.
Dewasa ini diagnostik sitologi telahg digunakan secara luas
terutama dalam pemeriksaan massal deteksi dini kanker cervix uteri yang
dikenal dengan pap test atau pap smear, selain itu disgnosis sitologi juga
dapat menentukan status hormonal dan seks kromatin.
Pemeriksaan morfologi sel terdiri dari sitoplasma (kualitas dan
kuantitas) dan nukleus (bentuk, granula kromatin dan nukleolus). Jenis
pemeriksaan sitologi dibagi menjadi dua, yaitu eksfoliatif (efuksi pleura,
asites, sputum) dan non-eksfoliatif (cervical smear, Brochial washing,
Brochial brushing, aspirasi jarum halus).
Alur pemeriksaan Morfologi sel:
1. Pengambilan sampel, oleh dokter umum, dokter spesialis,
bidan/paramedis.
2. Preossesing sampel, oleh analis atau teknisi laboratorium.
3. Diagnosis oleh dokter PA.
Sampel atau bahan yang diperiksa:
1. Cervical atau vaginal smear
2. Sputum
3. Bronchial washing atau brushing
1
4. Nasopharingeal
5. Urine
6. Cairan tubuh
7. Liquor cerebrospinal
8. Aspirat AJH
9. Inprint neoplasma
Fiksasi Sampel
Adalah cara mengawetkan sampel dengan bahan kimia tertentu
agar sel yang terkandung dalam sampel tidak rusak atau lisis. Pemilihan
bahan kimia untuk fiksasi disesuaikan dengan metode pewarnaan yang
akan dilaksanakan. Bahan kimia untuk fiksasi antara lain alkohol 95%,
alkohol 70%, alkohol 50%, methanol, dan ether-alkohol 95%.
Metode fiksasi dan pewarnaan
1. Pewarnaan papanicolaou, bahan fiksasi menggunakan alkohol 95%
selama 30 menit.
2. Pewarnaan Giemsa, bahan fiksasi menggunakan methanol selama 15
menit.
Untuk sampel berupa cairan, digunakan cairan fiksasi alkohol 50%
sejumlah cairan sampel. Untuk sputum tampung, kemudian direndam
dalam alkohol 70%.
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Sitohistoteknologi II.
2. Menambah wawasan mengenai pengambilan bahan pemeriksaan
sitologi dengan cara Bronchial Brushing (Bronchoscopy).
2