bab i

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pancasila merupakan nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai dewasa ini. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 1 juni 1945 dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan. Nilai-nilai tersebut sudah melekat serta teramalkan sebagai pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak bangsa Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri tersendiri, yang merupakan kepribadiannya. Dengan nilai-nilai tersebut pula, rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah kehidupan untuk mengarahkan dan mendasari segala kegiatan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, pancasila dijadikan sebagai dasar dan ideologi negara. Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara Indonesia. Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis dinegara kita. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kronologis sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum abad XX serta perjuangan nasional? 1

Upload: agustya-hardy

Post on 26-Jun-2015

1.124 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang

sampai dewasa ini. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang lahir pada

tanggal 1 juni 1945 dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-

sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh

perumus Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno.

Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila yaitu ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan. Nilai-nilai tersebut sudah melekat

serta teramalkan sebagai pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai kehidupan tersebut

mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak bangsa Indonesia. Dengan

kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri tersendiri, yang merupakan

kepribadiannya. Dengan nilai-nilai tersebut pula, rakyat Indonesia melihat dan

memecahkan masalah kehidupan untuk mengarahkan dan mendasari segala kegiatan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di berbagai aspek kehidupan. Oleh

karena itu, pancasila dijadikan sebagai dasar dan ideologi negara.

Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi

norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan

ditaati oleh setiap warga negara Indonesia. Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945

sebagai hukum dasar tertulis dinegara kita.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kronologis sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum

abad XX serta perjuangan nasional?

2. Bagaimana kronologis proklamasi kemerdekaan Indonesia dan perjuangan

mempertahankan kemerdekaan

3. Bagaimana kronologis perumusan dan pengesahan Pancasila dan UUD 1945

1.3 Tujuan

1. Mengetahui kronologis sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum

abad XX serta perjuangan nasional

2. Mengetahui kronologis proklamasi kemerdekaan Indonesia dan perjuangan

mempertahankan kemerdekaan

3. Mengetahui kronologis perumusan dan pengesahan Pancasila dan UUD 1945

1

Page 2: BAB I

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami pancasila dalam konteks

sejarah perjuangan bangsa Indonesia

2. Mahasiswa dapat lebih menghargai perjuangan para pahlawan dalam mencapai

kemerdekaan negara Republik Indonesia.

3. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti, memahami, dan menghayati pancasila

sebagai ideologi bangsa dan negara

4. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan menerapkan nilai-nilai yang

terkandung dalam pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

2

Page 3: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kronologi Sejarah Pejuangan Bangsa Melawan Penjajah Sebelum Abad XX

serta Perjuangan Nasional

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada

tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia

sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa

nilai adat-istiadat, kebudayaan, serta nilai-nilai religius.

Proses terbentuknya negara dan bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah

yang cukup panjang, yaitu sejak zaman batu, kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan

pada abad ke IV, ke V, kemudian dasar-dasar kebangsaan indonesia mulai tampak

pada abad ke VII.

1) Zaman Kutai

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya

prasasti 7 yupa. Berdasarkan prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja

Mulawarman keturunan dari raja Aswarman yang keturunan dari Kudungga,

menurut prasasti raja Mulawarman mengadakan kenduri dan sedekah pada

Brahmana dan para Brahmana membangun yupa itu sebagai tanda terimakasih pada

raja yang dermawan. Masyarakat Kutai yang pertama kalinya mencerminkan nilai

sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan.

Bentuk kerajaan agama sebagai tali pengikat kewibaawaan ini tampak dalam

kerajaan-kerajaan yang muncul kemudian di jawa dan sumatra. Dalam zaman kuno

(400-1500) terdapat dua kerajaan yang berhasil mencapai integrasi dan wilayah yang

meliputi hampir separoh indonesia dan seluruh wilayah Indonesia sekarang yaitu

kerajaan Sriwijaya di sumatra dan majapahit yang berkusa di jawa.

2) Zaman Sriwijaya

Pada abad ke VII munculah suatu kerajaan di Sumatra yaitu kerajaan

Sriwijaya dibawah kekuasaan wangsa Syilendra, hal ini termuat dalam prasasti

Kedukan bukit di kaki bukit Siguntang dekat palembang. Kerajaan ini adalah

kerajaan maritim yang mengandalkan kekuatan lautnya seperti selat sunda, selat

malaka. Kerajaan Sriwijaya merupakan suatu kerajaan besar yang cukup disegani

dikawasan Asia selatan, dalam sistim pemerintahannya terdapat pegawai pengurus

pajak, harta benda. Pada saat itu kerajaan dalam menjalankan system negaranya

tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan. Cita-cita tentang kesejahteraan

bersama dalam suatu negara pada kerajaan Sriwijaya yaitu berbunyi marvual vanua

Criwijaya siddhayatra subhiksa yang artinya suatu cita-cita negara yang adil dan

makmur.

3) Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Majapahit

3

Page 4: BAB I

Sebelum kerajaan majapahit berdiri sebagai suatu kerajaan yang

memancangkan nilai-nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan di jawa tengah dan

jawa timur secara silih berganti. Kerajaan kalingga pada abad ke VII, Sanjaya abad

ke VIII yang ikut membantu membangun candi Kalasan untuk Dewa Tara dan

sebuah wihara untuk pendeta Budha didirikan di jawa tengah bersama dengan dinasti

Syailendra abad ke VII dan IX. Refleksi puncak budaya dari jawa tengah dalam

periode kerajan-kerajaan tersebut adalah dibangunnya candi Borobuur dan candi

Prambanan. Selain kerajaan-kerajaan di jawa tengah tersebut di jawa timur munculah

kerajaan-kerajaan Isana pada abad ke IX, Darmawangsa abad ke X, Airlangga abad

ke XI. Agama yang diakui oleh kerajaan adalah Budha, Wisnu, dan agama syiwa

yang hidup berdampingan secara damai. Raja Airlangga telah mengadakan

hubungan dagang dan bekerjasama dengan Benggala, Chola,dan Champa hal ini

menunjukan nilai-nila kemanusiaan. Di wilayah Kediri jawa timur berdiri pula

kerajaan Singasari yang kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinnya

keraan Majapahit.

4) Kerajaan Majapahit

Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit di bawah pemerintahaan raja

Hayam Wuruk dengan Majapatih Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala,

wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu membentang dari semenanjung

melayu sampai Irian barat melalui Kalimantan Utara. Pada buku Sutasoma karangan

Empu Tantular terdapat istilah Pancasila dengan makna persatuan nasional yaitu

Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua artinya walaupun berbeda namun

satu jua. Sumpah palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada berisi cita-cita

mempersatukan seluruh nusantara raya. Kerajaan Majapahit mempunyai nilai

hubungan bertetangga dengan baik dan nilai musyawarah mufakat yang dilakukan

oleh sistim pemerintahannya. Perselisihan dan perang saudara pada permulaan abad

XV membuat kerajaan Majapahit berangsur-angsur mulai memudar dan akhirnya

mengalami keruntuhan.

5) Zaman Penjajahan

Setelah Majapahit runtuh pada abad XVI maka berkembanglah agama islam

dan kerajaan islam seperti Demak dan mulailah berdatangan orang eropa yang ingin

mencari rempah-rempah. Pada awalnya bangsa portugis berdagang, namun lama-

kelaman mulai menunjukan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkat

menjadi praktek penjajahan misalnya Malaka pada tahun 1511. pada akhir abad ke

XVI bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan mendirikan suatu perkumpulan

dagang yang bernama VOC (Verenigde Oost Indische Compaignie). Praktek VOC

penuh dengan paksaan sehingga mendapatkan perlawanan dari rakyat dan kerajaan-

kerajaan. Penghisapan mulai memuncak ketika belanda menerapkan system

monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan memaksakan beban kewajiban

terhadap rakyat.

4

Page 5: BAB I

6) Kebangkitan Nasional

Pada abad XX dipanggung politik internasional terjadilah pergolakan

kebangkitan dunia timur, di Indonesia kebangkitan nasional (1908) dipelopori oleh

dr.Wahidin Sudirohusodo dengan Budi Utomo. Budi Utomo yang didirikan pada

tanggal 20 Oktober 1908 merupakan pelopor pergerakan nasional, setelah itu

munculah Sarekat Dagang Islam (1909), kemudian diganti dengan Sarekat Islam

(1911) di bawah H.O.S. Cokroaminoto, Indische Partij (1913), yang dipimpin oleh

tiga serangkai yaitu: Douwes Deker, Ciptimangunkusumo, dan KI Hajar Dewantoro.

Pada tahun 1927 munculah Partai Nasional Indonesia yang dipelopori oleh

Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh lainnya. Perjuangan kesatuan

nasional kemudian diikuti dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang

isinya satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air Indonesia.

7) Zaman Penjajahan Jepang

Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia,

Jepang saudara tua bangsa Indonesia”. Pemerintah Jepang bersikap murah hati

kepada bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia akan merdeka. Pada tanggal

29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang beliau

memberikan hadiah kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa syarat.

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka dibentuklah

suatu badan yang menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu

Badan Penyelidik Usaha Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu

Zyumbi Tioosakai yang diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, dan

beranggotakan 60 orang yang berasal dari pulau Jawa, Sumatra, Maluku, Sulawesi

dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina dan Arab.

http://ridwanal-bantani.blogspot.com/pancasila-dalam-konteks-sejarah.

2.2 Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan

1. Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Kemenangan sekutu dalam perang dunia membawa hikmah bagi bangsa

Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945 Jendral Terauci memberikan tiga cap

kepada Ir. Soekarno yaitu:

a) Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Moh.

Hatta sebagai Wakil Ketua, Radjiman sebagai anggota

b) Panitia persiapan sudah mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus1945.

c) Cepat atau tidak pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya oleh panitia.

a. Keanggotaan PPKI

5

Page 6: BAB I

Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang

dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari

Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa).

Susunan awal anggota PPKI adalah sebagai berikut:

1) Ir. Soekarno (Ketua)

2) Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)

3) Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)

4) KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)

5) R. P. Soeroso (Anggota)

6) Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)

7) Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)

8) Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)

9) Otto Iskandardinata (Anggota)

10) Abdoel Kadir (Anggota)

11) Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)

12) Pangeran Poerbojo (Anggota)

13) Dr. Mohammad Amir (Anggota)

14) Mr. Abdul Abbas (Anggota)

15) Mr. Mohammad Hasan (Anggota)

16) Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)

17) Andi Pangerang (Anggota)

18) A.H. Hamidan (Anggota)

19) I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)

20) Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)

21) Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)

Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6

yaitu :

1) Achmad Soebardjo (Anggota)

2) Sajoeti Melik (Anggota)

3) Ki Hadjar Dewantara (Anggota)

4) R.A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)

5) Kasman Singodimedjo (Anggota)

6) Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)

http://hendrysuwarno.wordpress.com/keanggotaan-PPKI

b. Persidangan

Tanggal 9 Agustus 1945, sebagai pimpinan PPKI yang baru, Soekarno,

Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu

Marsekal Terauchi. Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat bertugas

karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak

6

Page 7: BAB I

dilakukan atas nama PPKI, yang dianggap merupakan alat buatan Jepang.

Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945 tidak dapat terlaksana karena terjadi

peristiwa Rengasdengklok. Setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus

1945, PPKI memutuskan antara lain:

1) Mengesahkan Undang-Undang Dasar,

2) Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. M.

Hatta sebagai wakil presiden RI,

3) Membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas presiden sebelum

DPR/MPR terbentuk.

Berkaitan dengan UUD, terdapat perubahan dari bahan yang

dihasilkan oleh BPUPKI, antara lain:

1) Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan.

2) Kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya di dalam Piagam Jakarta diganti dengan Ketuhanan yang

Mahaesa.

3) Mencoret kata-kata “dan beragama Islam” pada pasal 6:1 yang

berbunyi “Presiden ialah orang Indonesia Asli dan beragama Islam”.

4) Sejalan dengan usulan kedua, maka pasal 29 pun berubah.

http://hendrysuwarno.wordpress.com/persidangan

c. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa dimulai dari “penculikan”

yang dilakukan oleh sejumlah pemuda ( Adam Malik dan Chaerul Saleh dari

Menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal

16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke

Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat

proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya

kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr.

Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan

dilaksanakan.

Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah

pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah

menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah

direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA

mendukung rencana tersebut.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan

Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Kamis, 16 Agustus 1945 di

Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Naskah teks proklamasi sudah

ditulis di rumah itu. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang

7

Page 8: BAB I

Rengasdengklok pada Rabu tanggal 15 Agustus, karena mereka tahu esok

harinya Indonesia akan merdeka.

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim

untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun

sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Mr. Achmad Soebardjo,

kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk

menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo

mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan

proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam

rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan timur 56

Jakarta, tepat pada hari Jum’at legi jam 10.00 WIB, Bung Karno dengan

didampingi oleh Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi yang diketik

oleh Sayuti Melik yang berbunyi sebagai berikut :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hai-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain

diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-

singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno Hatta

Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional dengan

bingkai. http://hendrysuwarno.wordpress.com/Peristiwa-Rengasdengklok

2. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung

pengertian sebagai berikut :

Dari sudut hukum (secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak

berlakunya tertib hukum kolonial.

Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa indonesia

terbebas dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan

nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.

Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia

masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali

kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan

8

Page 9: BAB I

NICA (Netherland Indies Civil Administration). Selain itu, Belanda secara licik

mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi RI adalah

Hadiah pasis Jepang.

Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka

pemerintah RI mengelurkan tiga buah maklumat :

Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang

menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya

(seharusnya berlaku selama enam bulan). Kemudian maklumat tersebut

memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan DPR yang semula dipegan

oleh Presiden kepada KNIP.

Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan

partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat

dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi

partai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa

negara Proklamasi sebagai negara Demokratis

Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini

mengubah sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer

berdasarkan asas demokrasi liberal.

http://ridwanal-bantani.blogspot.com/pancasila-dalam-konteks-sejarah.

a. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Sebagai hasil dari konprensi meja bundar (KBM) maka ditandatangani

suatu persetujuan (mantel resolusi) Oleh Ratu Belanda Yuliana dan wakil

pemerintah RI di Kota Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949, maka

berlaku pulalah secara otomatis anak-anak persetujuan hasil KMB lainnya

dengan konstitusi RIS, antara lain :

Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16

Negara pasal (1 dan 2)

Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi

liberal dimana mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh

kebijaksanaan pemerintah terhadap parlemen (pasal 118 ayat 2)

Mukadiamh RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat

maupun isi pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai

naskah Proklamasi yang terinci

Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki

kedaulatan, oleh karena itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya

penyerahan kedaulatan melainkan “pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan

kedaulatan”.

b. Terbentuknya Negara Republik Indonesia tahun 1950

9

Page 10: BAB I

Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah

sebagai suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi

Proklamasi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 taitu negara

persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa

pemerintah negara...” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan seluruh

tumpah darah negara Indonesia .....” yang berdasarkan kepada UUD 1945 dan

Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis secara spontan dan rakyat untuk

membentuk negara kesatuan yaitu menggabungkan diri dengan Negara

Proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta, walaupun pada saat itu Negara

RI yang berpusat di Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS

saja. Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara

bagian saja yaitu :

- Negara Bagian RI Proklamasi

- Negara Indonesia Timur (NIT)

- Negara Sumatera Timur (NST)

Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negaraRI tanggal 19 Mei

1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi

Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.

Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita

Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih

berorientasi kepada Pemerintah yang berasas Demokrasi Liberal sehingga isi

maupun jiwanya merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini

disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1) Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya

kabinet yang rata-rata hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat

tidak mempunyai pemerintah yang menyusun program serta tidak mampu

menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah pembangunan, bahkan

menimbulkan pertentangan-pertentangan, gangguan-gangguan keamanan

serta penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat.

2) Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil

mendekati perumusan otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal

sebagai Declaration of Independence bangsa Indonesia. Demikian pula

perumusan pancasila dasar negara juga terjadi penyimpangan. Namun

bagaimanapun juga RIS yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari

negara Republik Indonesia Serikat

c. Dekrit Presiden 05 Juli 1959

Pada pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi

harapan dan keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan

pada politik, social, ekonomi, dan hankam. Hal ini disebabkan oleh

10

Page 11: BAB I

konstituante yang seharusnya membuat UUD negara RI ternyata membahas

kembali dasar negara, maka presiden sebagai badan yang harus bertanggung

jawab mengeluarkan dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang

berisi :

1) Membubarkan Konstituante

2) Menetapkan kembali UUDS ’45 dan tidak berlakunya kembali UUDS‘50

3) Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali

di negara Republik Indonesia hingga sat ini. Dekrit adalah suatu putusan dari

orang tertinggi (kepala negara atau orang lain) yang merupakan penjelmaan

kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bila negara dalam keadaan

darurat, keselamatan bangsa dan negara terancam oleh bahaya.

Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 keadaan tatanegara Indonesia mulai

stabil, keadaan ini dimanfaatkan oleh kalangan komunis dengan menanamkan

ideology. Ideology pada saat itu dirancang oleh PKI dengan ideology Manipol

Usdek serta konsep Nasakom. Puncak peristiwa pemberontakan PKI pada

tanggal 30 September 1965 untuk merebut kekuasaan yang sah negara RI,

pemberontakan ini disertai dengan pembunuhan para Jendral yang tidak

berdosa. Pemberontakan PKI tersebut berupaya untukmenggabti secara paksa

ideology dan dasar filsafat negara Pancasila dengan ideology komunis Marxis.

Atas dasar tersebut maka pada tanggal 1Oktober 1965 diperingati bangsa

Indonesia sebagai ‘Hari Kesaktian Pancasila’.

2.3 Kronologis Perumusan dan Pengesahan Pancasila dan UUD 1945

1. Sejarah Perkembangan UUD 1945

Sejarah Tatanegara Republik Indonesia telah mencatat bahwa sejak

Negara Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945

sampai dengan sekarang, sudah tiga Undang-Undang Dasar pernah berlaku dan

digunakan sebagai landasan konstitusional Negara Republik Indonesia. Adapun

tiga Undang-Undang Dasar itu ialah:

a. Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat dalam berita Republik Indonesia

tahun II (1945) No. 7, halaman 45 sampai 48, berlaku mulai tanggal 18

Agustus 1945 sampai 17 Agustus 1950, kemudian berlaku kembali sejak 5

Juli 1959 sampai sekarang.

b. Konstitusi Republik Indonesia Serikat yang diundangkan dalam Lembaran

Negara Nomor 3 tahun 1950, berlaku mulai tanggal 27 Desember 1949

sampai 17 Agustus 1950.

c. Undang-Undang Dasar sementara yang diundangkan dalam Lembaran

Negara Nomor 56 tahun 1950 sebagai Undang-Undang Nomor 7 tahun 1950,

yang berlaku mulai 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959.

11

Page 12: BAB I

Jadi dalam sejarah konstitusi, Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai

perkembangan yang istimewa jika dibandingkan dengan Undang-Undang Dasar

lain yang pernah berlaku di Indonesia. Keistimewaannya itu diantaranya:

a.Undang-Undang Dasar 1945 berlaku yang pertama kali setelah Negara Republik

Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya berlaku

sejak tanggal 18 Agustus 1945.

b. Pada saat berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember

1949 sampai 17 Agustus 1950) tidak berarti bahwa UUD 1945 tidak berlaku

lagi. Ia tetap berlaku, malahan Undang-Undang ini memakai dengan dua

konstitusi, yaitu UUD 1945 dan Konstitusi Republik Indonesia Serikat.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat diadakan penahapan

berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut:

a.Tahap pertama   : 18 Agustus 1945-27 Desember 1949

b. Tahap kedua      : 27 Desember 1949-17 Agustus 1950

c.Tahap ketiga       : 5 Juli 1959-sekarang.

http://antoniyuzar.wordpress.com/proses-penyusunan-sila-silapancasila-dan-

undang-undang-dasar-1945

2. Proses Perumusan Dasar Negara Indonesia

a. Sejarah Pengesahan Pembukaan UUD 1945

Setelah kita amati secara teliti, historis penyusunan UUD 1945 memiliki

karakteristik yang berbeda dengan ketika disusunannya UUD 1945.

Rancangan pembukaan disusun dengan aktivitas historis yang sangat unik,

seperti Undang-undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam pembukaan dalam pasal-pasalnya. Secara yuridis (hukum),

pembukaan (preambule) berkedudukan lebih tinggi dari pada UUD 1945

karena ia berstatus sebagai pokok kaidah fundamental (mendasar) daripada

Negara Indonesia, sifatnya abadi, tidak dapat diubah oleh siapapun walaupun

oleh MPR ataupun dengan jalan hukum, oleh karena itu bersifat imperatif.

Historis penyusunan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945 secara

kronologis dapat digambarkan sebagai berikut :

Tanggal 7 September 1944 adalah janji politik Pemerintahan Jepang

kepada Bangsa Indonesia, bahwa Kemerdekaan Indonesia akan diberikan

besok pada tanggal 24 Agustus 1945.

Dasar-dasar pikiran disusunnya Rancangan Pembukaan UUD 1945

sebagai Hukum Dasar dapat kita dapati dengan memeriksa kembali jalannya

persidangan BPUPKI.

Adapun cara kerja yang ditempuh oleh BPUPKI dalam penyusunan

Rancangan Pembukaan UUD 1945 sebagai Hukum Dasar Negara terdiri dari

dua fase, yaitu :

12

Page 13: BAB I

1) Fase Penyusunan (Perumusan)

a) Penyusunan konsep Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka yang

kemudian disahkan sebagai Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka.

b) Penyusunan Konsep Rancangan Preambule Hukum Dasar yang kemudian

diserahkan menjadi Rancangan Preambule Hukum Dasar.

c) Penyusunan hal-hal lain, seperti :

Rancangan pernyataan Indonesia Merdeka.

Rancangan Ekonomi dan Keuangan

Rancangan Bagian Pembelaan Tanah Air.

Bentuk Negara.

Wilayah Negara.

Fase Pengesahan

Pengesahan Rancangan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia, adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan Rancangan Preambule Hukum Dasar

(yang terkenal dengan nama Piagam Jakarta) dengan beberapa perubahan

(amandemen) sebagai pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia.

2. Menetapkan Rancangan Hukum Dasar Negara

Republik Indonesia setelah mendapat beberapa perubahan sebagai Undang-

undang Dasar Negara Republik Indonesia.

3. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik

Indonesia.

4. Menetapkan berdirinya Komite Nasional.

http://antoniyuzar.wordpress.com/proses-penyusunan-sila-silapancasila-dan-

undang-undang-dasar-1945

3. Proses Perumusan dan Pengesahan Sila-sila Pancasila dan UUD 1945

1) Perumusan Sila-Sila Pancasila

Pada awal mula Perumusan (penyusunan) Sila-sila Pancasila adalah sidang

pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 dengan acara

sidang “Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka”.

Berpidato dan Mengajukan Konsep:

1) Tanggal 29 Mei 1945 : Prof. Mr. H. Moh. Yamin (berpidato),

mengajukan saran/usul yang disiapkan secara tertulis, yang berjudul

“Azas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” . Lima Azas

dan Dasar itu adalah sebagai berikut :

a. Peri Kebangsaan

b. Peri Kemanusiaan

13

Page 14: BAB I

c. Peri Ketuhanan

d. Peri Kerakyatan

e. Kesejahteraan Rakyat

Disamping itu juga beliau melampirkan “Konsep Rancangan Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia”. Rumusan konsep dasar negara itu adalah :

a.Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kebangsaan Persatuan Indonesia

c.Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

e.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sementara itu dari golongan islam dalam siding BPUPKI mengusulkan

juga konsepsi Dasar Negara Indonesia Merdeka ialah Islam. Namun

keputusan belum mendapat kesepakatan, selanjutnya:

2) Tanggal 31 Mei 1945 :

Prof. Dr. Mr. R. Soepomo di gedung Chuuco Sangi In berpidato dan

menguraikan tentang Teori Negara secara yuridis, berdirinya negara, bentuk

negara dan bentuk pemerintahan serta hubungan antara negara dan agama.

Prof. Mr. Muh Yamin, menguraikan tentang daerah Negara Kebangsaan

Indonesia atas tinjauan yuridis, histories, politik, sosiologis, geografis dan

konstitusional yang meliputi seluruh Nusantara Raya.

Berpidato juga P. F. Dahlan, menguraikan masalah golongan Bangsa

Indonesia, peranakan Tionghoa, India, Arab dan Eropa yang telah turun

temurun tinggal di Indonesia.

Berpidato juga Drs. Muh. Hatta, menguraikan tentang bentuk Negara Persatuan

Negara Serikat dan Negara Persekutuan, juga hubungan negara dan agama

serta Negara Republik ataukah Monarchi.

3) Tanggal 1 Juni 1945 :

Ir. Soekarno, berpidato dan mengusulkan tentang “Konsepsi Dasar

Falsafah Negara Indonesia Merdeka” yang diberi nama Pancasila dengan

urutan sebagai berikut :

a) Kebangsaan Indonesia

b) Peri Kemanusiaan (Internasionalisme)

c) Mufakat Demokrasi

d) Kesejahteraan sosial

e) Ketuhanan Yang Maha Esa

Keputusan belum mendapat kesepakatan, setelah itu berpidato juga :

Abikusno Cokrosoejoso

M. Soetarjo Kartohadikoesoemo

Ki. Bagus Hadikusumo

14

Page 15: BAB I

Liem Koen Hian.

Rumusan pada Piagam Jakarta 22 Juni 1945;

a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-

pemeluknya.

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c) Persatuan Indonesia.

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

e) Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945;

a) Ketuhanan Yang Maha Esa

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab

c) Persatuan Indonesia

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

e) Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Mukaddimah Konstitusi RIS dan UUD 1950;

a) Ketuhanan Yang Maha Esa

b) Peri Kemanusiaan

c) Kebangsaan

d) Kerakyatan

e) Keadilan Sosial.

Rumusan lain:

a) Ketuhanan Yang Maha Esa

b) Peri Kemanusiaan

c) Kebangsaan

d) Kedaulatan Rakyat

e) Keadilan Sosial.

Setelah diadakan rapat dan diskusi, maka telah disepakati berdasarkan

sejarah perumusan dan pengesahannya, yang sah dan resmi menurut yuridis

menjadi Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila seperti tercantum didalam

Pembukaan UUD 1945. http://afriati.wordpress.com/lahirnya-pancasila.

2) Perumusan dan Pengesahan Undang-Undang Dasar 1945

Pada perumusan/penyusunan Undang-Undang Dasar 1945 pada dasarnya

diawali oleh beberapa tahap penyusunan, yaitu :

Pembukaan/Mukaddimah

Didalam hasil rapat Gabungan 22 Juni 1945, maka sebagai keputusan

yang keempat ialah dibentuknya Panitia Kecil Penyelidik Usul-usul (Perumusan

15

Page 16: BAB I

Dasar Negara/Mukaddimah) yang terdiri dari 9 anggota (Panitia Sembilan).

Adapun dalam rapat tersebut, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan Konsep

Rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei

1945, yang berjudul Azas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia.

a. Lima azas dan dasar itu adalah peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ke-

Tuhanan, peri kerakyatan, keadilan sosial (kesejahteraan sosial)

b. Mr. Muhammad Yamin juga menyampaikan Konsep Rancangan

Pembukaan UUD 1945 diawali dengan “Dengan nama Allah Yang Maha

Pengasih dan Penyayang”.

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan juga telah berhasil merumuskan

konsep Rancangan Preambule Hukum Dasar. Akan tetapi, pada alenia ke-empat

para peserta sidang belum ada yang setuju. Adapun Rancangan Preambule

Hukum Dasar itu bunyinya sebagai berikut :

Mukaddimah

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai

dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai

kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat

Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat,

adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka

rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah

daerah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban lingkungan kemakmuran

bersama di Asia timur raya, akhirnya telah menyebabkan perang kepada

Amerika dan Inggris…..

Batang Tubuh UUD 1945

Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jenderal Terauchi mengumumkan dan secara

konkrit membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sidang

Pleno PPKI dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945 jam 11.30, mempunyai acara

untuk membahas Rancangan Hukum Dasar (termasuk Rancangan Preambule

Hukum Dasar) untuk ditetapkan Undang-Undang Dasar atas kemerdekaan yang

telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

16

Page 17: BAB I

Sebelum siding Pleno dimulai atas tanggung jawab ketua PPKI ditambah 6

orang anggota baru untuk mewakili golongan-golongan yang belum terwakili

dalam keanggotaan PPKI yang lama (hasil tunjukan Pemerintah Jepang). Adapun

keenam orang anggota baru itu adalah :

a. RTA Wiranata Kusumah, wakil golongan Islam dan golongan menak Jawa

Barat.

b. Ki. Hajar Dewantara, wakil golongan Taman Siswa, dan golongan Nasional

dan Jawa Tengah.

c. Mr. Kasman Suryadimejo, wakil golongan Peta.

d. Mr. Akhmad Subarjo, wakil golongan pemuda.

e. Sayuti Malik, wakil golongan kiri.

f. Mr. Iwa Koesoema Sumantri, wakil golongan kiri.

Pada sidang ini Drs. Muhammad hatta menyampaikan hasil keputusan

rapat BPUPKI tentang perumusan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut :

Mukaddimah

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan

peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai kepada

saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia

ke depan pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan

makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah

Darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara

Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat, dengan berdasar pada : Ke-Tuhanan Yang Maha Esa,

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Selanjutnya, acara dengar pendapat:

17

Page 18: BAB I

1. Ir. Soekarno memberikan usulan/saran untuk mengubah Mukaddimah

menjadi Pembukaan.

2. Anggota Ki. Bagoes Hadikoesoemo memberikan usulan/saran untuk

menghapus dasar pada kemanusiaan yang adil dan beradab, menjadi

kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Ir. Soekarno, selanjutnya merevisi kata Hukum Dasar Negara Indonesia

menjadi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Dan masih banyak lagi usulan/saran yang disampaikan oleh anggota rapat PPKI.

Maka sempurnahlah isi dari Undang-Undang Dasar 1945 itu yang berbunyi

sebagai berikut :

Pembukaan

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan

peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai kepada

saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia

ke depan pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan

makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah

Darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat yang berdasarkan kepada : Ke-Tuhanan

Yang Maha Esa,  Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh Rakyat Indonesia. http://antoniyuzar.wordpress.com/proses-

penyusunan-sila-silapancasila-dan-undang-undang-dasar-1945

18

Page 19: BAB I

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

Pancasila sebagai landasan filosofis negara memiliki nilai-nilai esensial yang

harus diamalkan dalam kehidupan. Nilai-nilai tersebut di antaranya: nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, serta keadilan. Nilai-nilai tersebut bahkan

sudah ada sejak zaman dahulu kala sebelum negara Indonesia berdiri.

Pancasila lahir pada tanggal 1 juni 1945. Rumusan otentik pancasila dasar

negara adalah rumusan dalam pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI pada

tanggal 18 Agustus 1945. Badan-badan yang bersangkutan dengan perumusan

pancasila dasar negara adalah BPUPKI dan PPKI.

Kronologi pancasila dasar negara:

a. 28 Mei 1945                : Peresmian BPUPKI dan persidangan pertama

BPUPKI dimulai-pidato Moh. Yamin.

b. 31 Mei 1945                : Pidato Soepomo

c. 1 Juni 1945                  : Pidato Soekarno, persidangan pertama selesai.

d. 22 Juni 1945                : Perumusan Piagam Jakarta.

e. 10 s/d 16 Juli 1945      : Persidangan ke-2 BPUPKI tentang draft UUD 1945

f. 18 Agustus 1945          : Pengesahan UUD 1945.

Tahap-tahap dalam Perumusan Pancasila Dasar Negara :

a. Individual :

1) Muh. Yamin (29 Mei 1945)

2) Supomo (31 Mei 1945)

3) Soekarno (1 Juni 1945), yaitu Pencetusan nama Pancasila.

4) Kolektif :

a) Panitia Sembilan (22 Juni 1945)

b) Sidang II BPUPKI (10-16 Juli 1945)

c) Sidang PPKI  (18 Agustus 1945)

3.2 Saran

Berdasarkan uraian di atas kiranya mahasiswa dapat lebih mengerti, dan

memahami bahwa kemerdekaan negara Republik Indonesia tidak didapatkan secara

“cuma-cuma”, melainkan melalui serangkaian perjuangan yang tidak mudah. Oleh

karena itu, mahasiswa sebagai generasi penerus harus menghargai setiap perjuangan

tersebut dengan ikut serta memberikan sumbangasih yang berguna dalam

pembangunan negara Republik Indonesia.

19

Page 20: BAB I

Selain itu, mahasiswa sebagai generasi penerus harus mengerti dan

memahami kedudukan pancasila sebagai falsafah negara Republik Indonesia.

sehingga dapat menjungjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai luhur dari Pancasila

tersebut di segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan

setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.

20

Page 21: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Afriati. 2010. BPUPKI-PPKI. http://afriati.wordpress.com/lahirnya-pancasila.html.

(23September 2010).

Bantani, Ridwanal. 2007. Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa.

http://ridwanal-bantani.blogspot.com. (22 September 2010).

Suwarno, Hendry. 2010. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

http://hendrysuwarno.wordpress.com/Peristiwa-Rengasdengklok.html. (23September

2010).

Suwarno, Hendry. 2010. Latar Belakang Terbentuknya Pemerintahan Indonesia.

http://hendrysuwarno.wordpress.com/persidangan.html. (23 September 2010).

Yuzar, Antoni. 2009. Proses Penyusunan Sila-Sila Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. http://antoniyuzar.wordpress.com (22 September 2010).

21