bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan perekonomian global dewasa ini mendorong pertumbuhan pada
sektor jasa. Banyak peluang bisnis yang muncul dari sektor sini. Faktor pemicu
perkembangan sektor jasa salah satunya disebabkan oleh adanya peningkatan
pengaruh sektor jasa dalam perekonomian dan adanya peningkatan kompleksitas
kehidupan. Perekonomian dalam perkembangannya menuntut adanya dukungan
dari sektor jasa dalam membantu kelancaran aktifitas ekonomi, sedangkan dengan
meningkatnya kompleksitas kehidupan, jasa dibutuhkan dalam membantu
masalah kehidupan manusia yang kompleks (Fandy Tjiptono; 1996;3)
Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia tahun 2005 tumbuh sebesar
4,10%, pada tahun 2006 tumbuh 5,13%, dan pada tahun 2007 PDB Indonesia
tumbuh 5,60% (Badan Pusat Statistik, 2008). Struktur PDB menurut lapangan
usaha tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2007
Lapangan Usaha 2005 2006 2007
1. Pertanian, Peternakan, Ke-hutanan, dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian3. Industri Pengolahan4. Listrik, Gas, dan Air Bersih5. Bangunan6. Perdagangan, Hotel, dan
16,58
10,7024,652,226,00
16,32
15,39
8,5528,340,995,84
16,17
13,41
10,4428,050,926,35
15,74
1
Restoran7. Pengangkutan dan Komu-
nikasi8. Keuangan dan Jasa Perusa-
haan9. Jasa-jasa
6,256,88
10,39
6,108,45
10,17
6,638,36
10,10
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008
Berdasarkan data pada tabel 1 di atas terdapat beberapa sektor yang
mengalami penurunan termasuk sektor jasa dimana sektor jasa pada tahun 2005
sebesar 10,39%, kemudian mengalami penurunan sebesar 0,22% sehingga pada
tahun 2006 menjadi 10,17%, dan pada tahun 2007 sektor jasa mengalami
penurunan kembali, yaitu sebesar 0,07% menjadi 10,10%. Meskipun sektor jasa
mengalami penurunan, tetapi sektor jasa tetap memberikan kontribusi pada PDB
Indonesia.
Jumlah penduduk terbesar berada pada kisaran umur 14 sampai dengan 65
tahun yaitu seanyak 26.307.867 orang, artinya terdapat peluang yang besar bagi
bisnis jasa untuk berkembang karena hampir semua orang pada saat ini
menggunakan jasa termasuk jasa penyewaan alat berat. Bisnis ini hadir sebagai
bagian dari dukungan terhadap para mitra usaha yang bergerak dibidang industri,
kontruksi serta pertambangan dan pertanian. Kebutuhan dan permintaan alat berat
ini dari tahun ke tahun semakin meningkat. PT. Cipaganti Heavy Equipment
memperluas jangkauan pelayananan hingga ke pulau Kalimantan. Hal ini diiringi
dukungan pergerakan ekonomi bangsa yang semakin membaik terlebih dukungan
2
akan potensi sumber daya alam yang ada di Tanah Air, yang hingga saat ini masih
terus digali potensinya sehingga sangat membutuhkan jasa alat berat.
PT Cipaganti Heavy Equipment merupakan salah satu perusahaan
penyedia jasa penyewaan alat berat yang mendukung usaha yang bergerak
dibidang industri, konstruksi, pertambangan dan pertanian.
Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan.
Ratih Hurriyati, 2005 : 128) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan loyalitas
pelanggan adalah:
”komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku”. (Ratih Hurriyati, 2005:128).
Memiliki pelanggan yang loyal merupakan prioritas dan strategi terdepan
para pemasar. Mempertahankan loyalitas pelanggan biayanya lebih murah jika
dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Hal tersebut sejala dengan
Sudarmadi (2006) yang menyatakan bahwa:
“Dalam kenyataanya, program merentensi pelanggan dan membuat pelanggan loyal ternyata biayanya lebih murah dibanding membidik pelanggan baru yang biasanya menuntut keberadaan promosi agresif yang lebih mahal. Selain itu membangun loyalitas pelanggan berarti berurusan dengan pihak yang sudah jelas-jelas pernah menjadi pelanggan (existing customer). (Sudarmadi:2006).
Banyak perusahaan menghitung kepuasan konsumen sebagai jaminan atas
kesuksesan pada masa yang akan datang. Namun di sisi lain, loyalitas konsumen
3
ternyata merupakan alat ukur yang lebih tepat dalam memprediksikan penjualan
dan pertumbuhan financial (Griffin, 2002:31).
Keuntungan yang diperoleh dari kepuasaan pelanggan sangatlah besar.
Akan tetapi saat ini kepuasaan pelanggan tidak lagi menjadi tujuan akhir dari
proses bisnis suatu perusahaan. Di sisi lain, tujuan perusahaan lebih berfokus pada
menciptakan dan mempertahankan loyalitas pelanggan (Ervin Agung, 2006:46).
Tidak tercapainya target jumlah pelanggan pada PT. Cipaganti Heavy
Equipment kemungkinan dapat disebabkan oleh kurang tepatnya PT. Cipaganti
Heavy Equipment dalam merancang bauran pemasaran jasa yang ada.
Woodruffe (1995:68) menyatakan bahwa akhir dari suatu proses
perencanaan pemasaran dalam sektor jasa adalah mengimplementasikan strategi
pemasaran dengan merancang bauran pemasaran jasa yang disesuaikan dengan
masing-masing segmen pasar yang telah diseleksi dan dijadikan pasar sasaran.
Bauran pemasaran jasa terbagi menjadi tujuh elemen, yang terdiri dari:
product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Di
bawah ini merupakan bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Cipaganti
Heavy Equipment:
Dari sisi product/produk atau jasa. Produk atau jasa adalah apa saja yang dapat
ditawarkan oleh perusahaan pada pasar yang dapat memuaskan dan memenuhi ke-
butuhan dan keinginan konsumen (Kotler, 2003:395). Pelayanan yang diberikan
oleh PT. Cipaganti Heavy Equipment adalah berupa jasa:
4
1. Penyewaan Forklift dengan sistem harian 7 jam kerja dengan berbagai tipe
dari kapasitas
2. Penyewaan Crane dengan sistem harian 7 jam kerja dengan berbagai tipe dari
kapasitas
Dari sisi price/harga. Harga adalah jumlah uang untuk memperoleh beberapa
kombinasi sebuah produk atau jasa dan pelayanan yang menyertainya (Kotler,
2003:345)
Dari sisi place/tempat adalah tempat kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi
pelanggan sasaran (Kotler, 2003:400), PT Cipaganti Heavy Equipment terletak di
Jalan Soekarno-Hatta No 815 Gedebage Bandung.
Dari sisi promotion/promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkomu-
nikasikan produk atau jasa ke pasar sasaran (Kotler, 2003:397), promosi yang di-
lakukan oleh PT Cipanganti Heavy Equipment melalui brosur-brosur, billboard,
surat kabar maupun majalah.
Dari sisi people/orang. Dalam hubungan dengan pemasaran jasa, maka people
berfungsi sebagai service provider yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Keputusan dalam people ini berarti berhubungan dengan seleksi, moti-
vasi, pelatihan, dan pengembangan, dan manajemen SDM. Pentingnya people
dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan Internal Marketing. Internal Market-
ing adalah interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam
5
suatu perusahaan, dalam hal ini dapat diposisikan sebagai Internal Customer dan
Internal Supplier (Rambat Lupioadi, 2001:63).
Dari sisi process/proses, merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri
dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin dimana
jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan (Rambat Lupioadi, 2001:64).
Proses dalam memperoleh order dimulai dengan permintaan konsumen yang
kemudian diikuti dengan penawaran kapasitas alat berat yang diperlukan.
Selanjutnya seluruh kesepakatan kedua belah pihak dituangkan dalam sebuah
kontrak atau perjanjian yang ditanda tangani bersama.
Dari sisi physical evidence/bukti fisik, bukti fisik adalah lingkungan fisik perusa-
haan tempat penyedia produk dan konsumen berinteraksi.(Rambat Lupioadi, 2001
; 60). Bukti fisik yang diberikan oleh PT Cipaganti Heavy Equipment Divisi
Forklift dan Crane adalah berupa Forklift dan Crane yang memiliki kondisi yang
baik.
Selain tujuh bauran pemasaran jasa, hal lain yang dapat mempengaruhi jumlah
pelanggan PT. Cipaganti Heavy Equipment yaitu kualitas jasa. Menurut Wyckof
(dalam Lovelock 1994) kualitas jasa merupakan tingkat kesempurnaan yang
diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut memenuhi pelanggan.
Dari tujuh bauran pemasaran jasa ditambah dengan kualitas jasa yang
dilakukan oleh PT. Cipaganti Heavy Equipment ini diduga kualitas jasa merupakan
faktor yang memiliki hubungan erat dengan kepuasan pelanggan. Pada gilirannya
6
kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan (Fandy
Tjiptono,2001:54)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian sejauh mana kualitas jasa yang diberikan oleh PT. Cipaganti Heavy
Equipment terhadap loyalitas pelanggan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas jasa di PT. Cipaganti Heavy Equipment Di-
visi Forklift dan Crane?
2. Bagaimana loyalitas pelanggan di PT. Cipaganti Heavy Equip-
ment Divisi Forklift dan Crane?
3. Berapa besarnya pengaruh kualitas jasa di PT. Cipaganti Heavy
Equipment Divisi Forklift dan Crane terhadap loyalitas pelanggan?
C. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kualitas jasa PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi Fork-
lift dan Crane.
2. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan di PT. Cipaganti Heavy Equipment Di-
visi Forklift dan Crane.
7
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas jasa di PT. Cipaganti Heavy
Equipment Divisi Forklift dan Crane terhadap loyalitas pelanggan.
D. Kegunaan Penelitian
Hasi dari penelitian ini diharapkan dapat mempunyai kegunaan sebagai
berikut:
1. Bagi penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dapat
memperkaya khasanah keilmuan di bidang manajemen pemasaran, khususnya
mengenai kualitas jasa serta pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
sumbangan pemikiran yang berharga bagi perusahaan khususnya dalam
pengambilan kebijakan tentang strategi pemasaran yang diterapkan.
3. Bagi STIE Latifah Mubarokiyah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
4. Bagi Pihak lain
E. Kerangka Pemikiran
Dari kajian pustaka di atas, dapat disusun kerangka pemikiran berdasarkan
dimensi-dimensi yang dapat mengukur kualitas jasa, seperti yang dikemukakan
oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry (dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius
Chandra, 2005:133), yaitu:
8
1. Tangibles (bukti fisik), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menun-
jukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana
dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti
nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa yang meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan, dan peralatan yang dipergunakan serta penampilan pe-
gawainya.
2. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, simpatik yang tinggi, dan dengan
akurasi tinggi.
3. Responsiveness (ketanggapan), yaitu suatu kemauan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan den-
gan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan pelanggan menunggu tanpa
adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas
pelayanan.
4. Assurance (jaminan dan kepastian), yaitu pengetahuan, kesopansantunan, ke-
mampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
pelanggan kepada perusahaan terdiri dari beberapa komponen antara lain: komu-
nikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompe-
tensi (competence), dan sopan santun (courtesy).
9
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
(pribadi) yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan pelanggan. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian
dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spe-
sifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Loyalitas konsumen lebih mengarah kepada perilaku yang ditunjukkan
dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan.
Adapun karakteristik pembeli yang loyal seperti yang dikatakan oleh
Griffin (2003:31) antara lain adalah:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur.
2. Membeli antarlini produk atau jasa.
3. Mereferensikan kepada orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap daya tarik penawaran dari pesaing.
Secara skematis, kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
10
Dimensi Kualitas pelayanan
Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Loyalitas Pelanggan
Pembelian beru-lang secara teratur
Mereferensikan kepada orang lain
Kekebalan pelang-gan terhadap daya tarik penawaran dari pesaing
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
F. Hipotesis
Berdasarkan pada kerangka pemikiran di atas, maka hiotesis yang dirumuskan
adalah “diduga kualitas jasa PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi Forklift dan
Crane berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan”.
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif.
Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat riset dilakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari
suatu gejala tertentu, dalam hal ini kualitas jasa serta pengaruhnya terhadap
loyalitas pelanggan. Sedangkan metode verifikatif digunakan untuk
11
mengetahui hubungan antara variabel melalui hubungan hipotesis (Husein
Umar, 2000:87).
Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian kausalitas korelasional, yaitu tipe
penelitian yang menyatakan adanya hubungan/ keterkaitan antara variabel
independen terhadap variabel dependen berdasarkan hubungan sebab akibat (Freddy
Rangkuti, 2002:24).
Unit analisis penelitian ini adalah individual, yaitu para pelanggan yang datang
melakukan penyewaan alat berat pada PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi
Forklift dan Crane periode bulan September 2007 – Januari 2008.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap
situasi setempat, yaitu pada PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi Forklift dan
Crane
2. Wawancara
Berupa tehnik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak
manajemen PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi Forklift dan Crane, maupun
dengan para karyawan yang terkait.
3. Kuesioner
12
Membuat dan mengajukan daftar pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
jawaban yang terperinci mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kualitas jasa
pada PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi Forklif dan Crane.
4. Studi Literatur
Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan studi penelaahan terhadap buku-
buku, literatur-literatur yang dapat memberikan informasi yang bersifat teoritis
sebagai landasan dalam menunjang pelaksanaan penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah
metode random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan semua objek atau
elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasil
dari sample random bersifat objektif (Iqbal Hasan, 2001:86) Untuk menentukan
jumlah sampel perlu diketahui ukuran populasi pelanggan. Penentuan ukuran sampel
didasarkan pada metode pengukuran sampel minimum, sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan random sampling.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,
2000:146):
Keterangan:
n = ukuran sampel
13
N (0,1)21 +
Nn
N = ukuran populasi
Error (tingkat kesalahan) = 10%
Untuk menentukan besarnya sampel yang dapat mewakili populasinya, terlebih
dahulu dihitung jumlah populasi, yaitu jumlah pelanggan rata-rata pada bulan
Agustus 2006 hingga bulan Januari 2007
4. Rancangan Analisis Data dan uji Hipotesis
Data yang diperoleh dari kuesioner akan dikumpulkan dan diolah dengan
memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan skala Likert, (Freddy Rangkuti,
2002:66), yaitu:
SS (Sangat Setuju) = 5
S (Setuju) = 4
KS (Kurang Setuju) = 3
TS (Tidak Setuju) = 2
STS (Sangat Tidak Setuju) = 1
Penggunaan skala Likert akan menghasilkan data kuantitatif karena angka-angka
yang didapat lebih merupakan ranking daripada nilai absolut. Karena skala data yang
diperoleh adalah ordinal, maka untuk dapat diolah dan dianalisis, data tersebut harus
ditingkatkan/ ditransformasikan menjadi data interval.
Data kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
metode statistik sebagai berikut:
1. Korelasi Rank Spearman
14
Korelasi ini mengasumsikan bahwa data terdiri dari pasangan-pasangan hasil
pengamatan numerik atau nonnumerik. Setip data Xi maupun Yi ditetapkan
peringkatnya relatif terhadap Xdan Y yang lain dari yang terkecil sampai
terbesar. Peringkat terkecil diberi nilai 1. Jika diantara nilainilai X atau y
terdapat angka sama, masing-masing nilai sama diberi peringkat rata-rata dari
posisi yang seharusnya. Dan terakhir, jika data terdiri atas hasil pengamatan
nonnumerik bukan angka, data tersebut harus dapat diperingkat seperti yang
telah dijelaskan di atas
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tiap grup terhadap variabel,
maka dapat dihitung dengan rumus rs seperti dibawah ini :
Dimana :
Berdasarkan besaran diatas maka dapat dihitung korelasinya sebagai berikut :
Pertama-tama urutkan data X1 dan data Y1 dari yang terkeciil ke terbesar dimana data
terkecil diberi angka 1. Kita beri simbol R(X1) dan R(Y1) . untuk data yang sama,
nilai rs perlu dikoreksi.
15
Dalam persamaan-persamaan di atas, tx dan ty berturut-turut adalah banyaknya nilai
pengamatan Y yang berangka sama untuk suatu peringkat. Bila koreksi ini digunakan,
statistik uji berubah menjaadi :
Bila data besar, yaitu lebih dari 30, prosesnya tidak dapat menggunakan cara diatas,
tetapi menggunakan distribusi normal standar z dengan statistik hitung z = r s √ (n-1).
Nilai korelasi rs diambil adri hasil hitung di atas.
Tabel 1.2
Tingkat Keeratan Hubungan Korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat)
0,40 - < 0,70 Hubungan yang cukup erat
16
0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat (reliabel)
0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
2. Koefisien Determinasi
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan perubahan variabel
independen (kualitas jasa) terhadap variabel dependen (loyalitas pelanggan) yang
dinyatakan dalam persentase, maka berdasarkan perhitungan koefisien korelasi di
atas dapat diperoleh hasil perhitungan koefisien determinasinya dengan rumus
(Iqbal Hasan, 2002:236):
R = r2 x 100%
Dimana:
R = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
3. Pengujian Hipotesis
Uji signifikansi dilakukan untuk menentukan adanya hubungan yang signifikan
antara dua variabel (X dan Y) dengan melakukan uji melalui one tail test dan
dengan menggunakan Null Hypothesis atau biasa disebut H0. Dengan
membandingkan ttable dan thitung dapat terlihat apakah Null Hypotesis tersebut bisa
diterima atau ditolak.
Uji signifikan (uji T):
17
1. H0: p0, tidak terdapat korelasi atau terdapat korelasi negatif, artinya kualitas
jasa tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
2. Hi: p>0, terdapat korelasi positif, artinya kualitas jasa berpengaruh positif
terhadap loyalitas pelanggan.
Karena skala pengaruh X dan Y adalah ordinal, maka digunakan statistik Uji T
dengan rumus:
Dimana:
t = Nilai thitung
rs = Koefisien korelasi
n = Banyaknya data
Dengan α = 5 % dan derajat bebas (db) = n - 2
Untuk mendapatkan kesimpulan apakah terdapat hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen, maka dari hasil thitung yang dibandingkan dengan
ttabel didapat kriteria dan kesimpulan sebagai berikut:
Bila thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan Hi diterima.
Bila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Hi ditolak.
4. Operasional Variabel
Data dapat dikelompokkan berdasarkan jenis variabelnya, yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang tidak
18
tergantung pada variabel lain atau disebut juga variabel bebas, sedangkan variabel
dependen adalah variabel yang tergantung/ terikat pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel-variabelnya adalah :
1. Variabel bebas (independent variable) : variabel X
Variabel X adalah variable bebas yang dapat mempengaruhi variabel lain. Penulis
menentukan bahwa kualitas jasa adalah variabel X karena faktor ini dapat
mempengaruhi loyalitas pelanggan.
2. Variabel terikat (dependen variable) : variabel Y
Variabel Y adalah variable terikat yang dipengaruhi atau disebabakan oleh
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah loyalitas pelanggan.
Variabel-variabel dalam definisi operasional diuraikan menjadi dimensi,
indikator, ukuran dan skala.
Tabel 1.3
Operasional Variabel
Vari
abel
Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Skala
Kuali
tas
Jasa
(Vari
abel
Tingkat
keunggula
n yang
diharapka
n dan
Tangible
s
-Daya tarik fasilitas fisik
-Kebersihan dan kenyamanan
ruangan
Ordinal
Ordina
l
19
X) pengendali
-an atas
tingkat
keunggula
n tersebut
untuk
memenuhi
keinginan
pelanggan
Realibilit
y
Responsi
vness
-Kelengkapan alat berat yang
dimiliki
-Kerapihan penampilan karyawan
-Ketepatan waktu atas pelayanan
yang dijanjikan.
-Memberikan pelayanan secara
cepat sejak dari awal.
-Optimalisasi dalam memberikan
pelayanan.
-Memberikan jasa sesuai dengan
kesepakatan atau kontrak
-Kesigapan dalam melayani
pelanggan.
-Kecepatan dalam menangani
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordinal
Ordinal
Ordina
l
Ordina
20
Assuranc
e
Emphaty
transaksi
-Kecepatan dalam merespon
keluhan pelanggan
-Perhatian perusahaan dalam
bentuk kunjungan pelanggan
-Pengetahuan atas produk/jasa yang
ditawarkan
-Keterampilan dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh
pelanggan
-Keramahan dan kesopanan
karyawan
- Kemampuan dalam menanamkan
kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
21
-Kemudahan pelanggan dalam
menghubungi perusahaan
-Kemampuan dalam berkomunikasi
dengan pelanggan
-Usaha perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan
-memberi perhatian individual pada
pelanggan
-memprioritas-kan kepentingan
pelanggan
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
22
Ordina
l
Loyal
itas
pelan
ggan
(Vari
abel
Y)
Suatu
perilaku
yang
ditunjukka
n dengan
pembelian
rutin yang
didasarkan
pada unit
pengambil
an
keputusan
-Penggunaan ulang jasa
-Penggunaan antar lini produk/jasa
-Mereferensikan kepada orang lain.
-Penolakan terhadap produk
pesaing
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
Ordina
l
H. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
23
Penelitian ini dilakukan di PT. Cipaganti Heavy Equipment Divisi Forklift
dan Crane, yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta 815 Gedebage Bandung,
sebagai perusahaan persewaan alat berat.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang di gunakan untuk penelitian melalui tahapan sebagai berikut
Tabel 1.4
Jadwal penelitian
NO KETERANGA
N
Bulan dan minggu ke -
November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Survey
pendahuluan
3 Perijinan
4 Kegiatan
24
lapangan
5 Penyusunan
6 Bimbingan dan
konsultasi
7 Seminar Up
25
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono, 2004, Manajemen Jasa, Edisi II, Andi, Yogyakarta.
Freddy Rangkuti, 2002, Riset Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gregorius Chandra, 2002, Strategi dan Program Pemasaran, Andi, Yogyakarta.
Griffin, Jill, 2003, Customer Loyalty : Menumbuhkan & Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan, Edisi revisi dan terbaru Bahasa Indonesia, Penerbit Erlangga
Husein Umar, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Iqbal Hasan, 2003, Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), PT Bumi
Aksara, Jakarta.
26
Iqbal Hasan, 2002, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium,Jilid Kesatu dan
Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, Phillip, 2000, Manajemen Pemasaran, alih bahasa Hendra Teguh, S.E, AK,
Ronny A. Rusli, S.E, AK, dan Drs. Benjamin Molan, Edisi ke sepuluh, Penerbit
Salemba, Jakarta.
Lamb, W. Charles., Joseph F. Hair, Carl Mc. Daniel, 2001, Pemasaran, Edisi
Pertama, PT. Salemba Empat, Jakarta.
Lovelock, Christoper, 2005, Service Marketing and Management, Second Edition,
Prentice Hall, New York.
Lupioadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi I, Salemba, Jakarta.
Parasuraman, Zeithaml, L.L. Berry, 1994, Delivery Service Quality, Balancing
Customer Perceptions and Expectations, The Free Press A Division of
McMillan, Inc, New York. Journal of Marketing.
27
Rambat Lupioadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Salemba
Empat, Jakarta.
Ratih Hurriyati, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, CV Alfabeta,
Bandung.
Zeithaml, A. Valerie and Marry Jo Bitner, 2000, Service Marketing, Mc Graw Hill,
New Jersey.
28