bab i
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang memiliki
kedudukan penting sebagai salah satu pengetahuan dasar yang menjadi pendukung
bagi kemajuan teknologi dewasa ini. Oleh karena itu matematika perlu diberikan
sebagai bekal bagi siswa sejak dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
Sehubungan dengan itu pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan mutu
pengajaran matematika. Hal ini disebabkan mutu pengajaran matematika mempunyai
mutu pengajaran yang penting begi kemajuan bangsa dan negara.
Adapun tujuan dari mempelajari matematika adalah untuk melatih manusia
berpikir logis, kritis, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan permasalahan
dengan menggunakan aksioma dan hukum logika. Sebagaimana dijelaskan oleh
W.Soedjana bahwa: “pada hakekatnya matematika merupakan suatu ilmu yang
diadakan atas akal (rasio) yang berhubungan dengan benda-benda yang abstrak”. Hal
ini sesuai dengan karakteristik yang dimiliki matematika yaitu memiliki objek kajian
abstrak, bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir deduktif, memiliki symbol yang
kosong dari arti, memperhatikan semesta pembicaraan serta konsisten dalam
sistemnya. Matematika dapat juga dipergunakan secara praktis untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Russefendi mengatakan: “Mempelajari
metematika diharapkan dapat membentuk pribadi siswa yang mempunyai sifat
kreatif, kritis, dan berpikir logis, ilmiah, jujur, hemat, disiplin, tekun,
1
berperikemanusiaan, mempunyai perasaan keadilan sosial dan bertanggung jawab
terhadap kesejahteraan bangsa dan negara”.
Berdasarkan hasil observasi penulis pada saat melakukan Perkuliahan Praktek
Lapangan (PPL) semester ganjil tahun ajaran 2012/2013
menunjukkan bahwa pelajaran matematika masih dianggap susah, siswa enggan
untuk mempelajarinya. Kurangnya pemahaman siswa dalam memahami konsep dasar
matematika menjadi penyebab utama kegagalan siswa dalam mempelajari
matematika di tingkat lanjut.
Oleh karena itu, peran guru sangat menentukan di dalam kegiatan belajar
mengajar. Kemampuan profesional yang dimilikinya sangat penting dalam rangka
meningkatkan keberhasilan dalam belajar. Guru juga harus mempunyai kemampuan
dalam menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada siswa sebab guru secara
langsung berusaha mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan
siswa. Guru dituntut paling tidak menguasai bahan yang diajarkan dan terampil
dalam cara mengajarkannya.
Guru harus memberikan kesempatan yang cukup kepada siswanya untuk
belajar sendiri, membuat sendiri, berfikir bebas dan bekerja untuk mendapatkan
sendiri konsep-konsep dan aturan-aturan matematika.Russefendi mengatakan
bahwa :“Anak harus belajar membuat sendiri dan merasakan sendiri. Makin banyak
indera yang dipakai makin efektif anak belajar. Bila anak-anak hanya mendengar
tetapi tidak melihat sendiri, ia tidak akan memperoleh pengalaman yang lebih baik”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka sudah merupakan suatu kewajiban bagi
seorang guru untuk membimbing siswanya agar memiliki minat yang tinggi terhadap
2
pelajaran matematika. Guru harus mampu membangkitkan minat siswa melalui
pendekatan-pendekatan mengajar yang dapat mengakibatkan siswa lebih tertarik,
mengerti, berpartisipasi aktif, mencari dan menemukan jati diri.
Menyadari akan besarnya tanggung jawab guru dalam pendidikan maka
berbagai model pembelajaran ditawarkan kepada tenaga pengajar. Dalam prakteknya
tidak semua model pembelajaran tepat digunakan, guru harus memilih model yang
tepat sesuai situasi dan kondisi siswa, sifat materi, bahan ajar dan fasilitas media
yang tersedia.
Salah satu model pembelajaran yang ditawarkan untuk mengajarkan pelajaran
matematika adalah model pembelajaran TTW. Model pembelajaran TTW adalah
suatu sistem belajar yang menggunakan alat bantu berupa Lembar Kerja (LK) yang
dirancang khusus sesuai dengan kemampuan siswa. Model pembelajaran ini
mengaitkan antar konsep, keterampilan, kerja individual, dan menjaga suasana
nyaman serta menyenangkan.
Siswa diajarkan belajar sendiri dengan lembar kerja metode TTW. Lembar
kerja metode Kumon ini menekan siswa untuk menggali potensi dalam diri mereka
sendiri melalui belajar sendiri ( self learning ). Toru TTW mengatakan : “jika
pendidikan benar-benar sinergis dengan kemampuan setiap anak, maka mereka akan
mampu belajar dengan sangat baik melebihi harapan dan kurikulum sekolah.
Selanjutnya hal ini akan membuat mereka merasa nyaman dengan sekolah, membuka
masa depan dan menguatkan karakter mereka” Oleh karena itu, menggali potensi
yang ada pada setiap siswa dan mengembangkan kemampuan tersebut secara
3
maksimal, akan membentuk manusia yang sehat dan berbakat yang dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat global.
Alasan menggunakan model pembelajaran TTW karena TTW memiliki
lembar kerja tersendiri yang disusun secara khusus oleh guru sesuai dengan tingkat
kemampuan siswanya. Dalam proses pembelajarannya, penanaman konsep dari suatu
materi diarahkan melalui soal-soal yang telah disusun dalam sebuah lembar kerja
Kumon. Saat ini, TTW telah tersebar di seluruh dunia. Akan tetapi, dalam prakteknya
TTW hanya dilakukan khusus oleh bimbingan belajar TTW itu sendiri. Oleh karena
itu, keingintahuan penulis akan penerapannya di tingkat sekolah yang mendasari
penelitian ini.
Materi operasi aljabar merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas
VIII SMP/MTs. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
ini.
Mengingat materi ini sangat penting dipelajari oleh siswa maka guru berusaha
untuk memikirkan cara yang tepat dalam mengajarkan materi ini, salah satunya yaitu
dengan menerapkan model pembelajaran TTW. Penggunaan model pembelajaran
TTW merupakan salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
memahami konsep operasi aljabar dalam pelajaran matematika.
Untuk memperoleh jawaban dari permasalahan diatas maka penulis
menuangkannya dalam sebuah penelitian yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran TTW Pada Materi Operasi Aljabar di Kelas VIII SMP negeri 1
beutong ateuh”.
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:“Bagaimanakah penerapan
model pembelajaran TTW pada materi operasi aljabar di kelas VIII SMP negeri 1
beutong ateuh?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dipeoleh pertanyaan penelitiannya adalah:
1. bagaimana hasil belajar siswa pada materi operasi aljabar dengan menerapkan
model pembelajaran TTW dapat mencapai ketuntasan belajar atau tidak?
2. sudah baikkah aktivitas guru (peneliti) dalam mengelola pembelajaran TTW
terhadap materi operasi aljabar?
3. sudah baikkah aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran TTW terhadap
materi operasi aljabar?
4. bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran TTW terhadap materi operasi
aljabar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa yang dicapai dengan
menerapkan model pembelajaran TTW terhadap materi operasi aljabar;
2. untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan
menggunakan TTW terhadap materi operasi aljabar;
3. untuk melihat aktivitas siswa pada materi operasi aljabar selama mengikuti
pembelajaran TTW;
5
4. untuk melihat respon siswa terhadap materi operasi aljabar dengan menerapkan
pembelajaran TTW.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi upaya peningkatan
mutu proses belajar mengajar guna menghasilkan anak didik yang berkualitas untuk
MTs/SLTP umumnya dan SMP negeri 1 Beutong Ateuh khususnya. Manfaat yang
diharapkan tersebut adalah:
1. dalam dunia pendidikan, hasil penelitian ini semoga dapat memberikan
sumbangan pemikiran tentang model-model pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan;
2. bagi SMP negeri 1 Beutong Ateuh, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran pada sekolah dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran matematika di kelas;
3. bagi Guru, hasil penelitian ini semoga dapat menjadi masukan dalam memilih
model pembelajaran yang tepat untuk mengajar konsep operasi aljabar.
E. Definisi Operasional
Penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul, agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan penafsiran, adapun istilah yang
perlu dijelaskan adalah:
1. Penerapan model pembelajaran TTW
6
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata penerapan mempunyai arti
“pemasangan, perihal mempraktekkan”.
Model pembelajaran TTW adalah salah satu model pembelajaran matematika.
Adapun pengertian TTW itu sendiri adalah “sistem belajar yang memberikan
program belajar secara perorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang
memungkinkan anak menggali potensi dirinya dengan mengembangkan kemampuan
secara maksimal”. Sistem belajar TTW di dukung oleh materi bahan pelajaran yang
tersusun secara sistematis dan step by step sehingga tanpa terasa pelajaran anak dapat
maju ke bagian yang lebih tinggi.
Jadi, penerapan model pembelajaran TTW yang penulis maksud disini adalah
penggunaan suatu sistem belajar dimana siswa mengerjakan lembar kerja TTW yang
sudah disusun sesuai dengan kemampuan siswa tersebut.
2. Operasi Aljabar
Materi artinya suatu yang menjadi bahan (untuk disajikan, dipikirkan,
dibicarakan dan sebagainya). Operasi aljabar disini merupakan salah satu materi
pelajaran matematika yang diberikan di kelas VIII SMP/MTs yang sederajat.
Operasi aljabar pada penulisan ini dibatasi dengan penjumlahan pada bentuk
aljabar (x + x), pengurangan pada bentuk aljabar (x – x), perkalian dan pangkat antar
bentuk aljabar ( ), pembagian antar bentuk antar aljabar ( ), dan operasi
pecahan pada bentuk aljabar yaitu : bentuk penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Materi ini diajarkan berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
3. Lembar Kerja (LK)
7
Lembar Kerja (LK) yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah LK
berupa soal-soal yang sudah disusun oleh peneliti untuk melaksanakan pembelajaran
model TTW.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pembelajaran memuat standar kompetensi, indikator, model
pembelajaran, materi dan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir.
5. tes awal
Tes yang diberikan kepada siswa yang akan diteliti dengan memberikan
lembar soal tes. Tes awal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
awal siswa dalam memahami konsep operasi aljabar
6. tes akhir
Tes akhir diberikan kepada siswa yang sudah mengalamii perlakuan dengan
model pembelajaran TTW Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam konsep operasi aljabar setelah mengalami pembelajaran
dengan model TTW.
8