bab i

28

Click here to load reader

Upload: ibrank

Post on 23-Jun-2015

752 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Polri sebagai aparat negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat dalam pelaksanaan tugas dihadapkan pada permasalahan internasional berupa keterbatasan personil, kesejahteraan yang masih rendah, keterbatasan peralatan dan materiil, saran dan prasarana serta anggaran maupun tantangan eksternal yang dihadapi. Oleh karena itu pimpinan Polri membuat program-program kerja serta kebijakan-kebijakan, salah satunya Quick Respon dalam memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat seperti yang akan penulis sampaikan pada makalah ini.

Dasar :

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang ini ada beberapa ketentuan yang dapat digunakan sebagai dasar hukum untuk program Quick Win dan Akselarasi transformasi kultur Polri yaitu sebagai berikut:a. Pasal 4, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi HAM.

b. Pasal 5 ayat (1), Kepolisian Negara RI merupakan alat Negara yang berperan memelihara Kamtibmas, penegak Hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya Kamdagri.

c. Pasal 13, Tugas Pokok Kepolisian Negara RI adalah memelihara Kamtibmas, menegakkan Hukum, dan memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

d. Pasal 14 ayat (1) huruf g, melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda masyarakat dan lingkungan hidup dari gangguan atau bencana serta memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi HAM.

2. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep/360/VI/2005 tanggal 10 Juni 2005 tentang Grend Strategi Polri 2005-2025.

1

Page 2: BAB I

3. Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/20/IX/2005 tanggal 7 September 2005 tentang rencana Strategis Polri 2005-2009 (Renstra Polri).

4. Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/15/VI/2007 tentang Rencana Kerja Polri Tahun 2008.

5. Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/27/VI/2009 tentang Rencana Kerja Polri Tahun 2009.

6. Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/37/X/2008 tentang Akselarasi Transportasi Polri menuju Polri yang mandiri, Profesional dan dipercaya masyarakat.Ditengah prestasi Polri yang berhasil mengungkap kasus-kasus

kejahatan besar dan Terorisme sehingga mendapat pujian dari dunia internasional, ternyata belum cukup untuk meningkatkan citra positif Polri di mata masyarakat. Sebagian masyarakat menilai bahwa citra Polri masih negatif dari sisi kinerja maupun perilaku. Kedepan, berhasil tidaknya Polri bukan saja diukur dari kemampuan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya, namun harus mencari strategi baru untuk membangun hubungan positif dengan publik (masyarakat) untuk itu Trust Building merupakan persyaratan mutlak.

Dimasa mendatang Polri akan menggunakan dua wajah sekaligus yaitu tegas dan humanis. Dimana Polri benar-benar memperlihatkan wajah tegas jika berhadapan dengan para pelaku kejahatan dan dalam menjalankan tugas penegak hukum, serta berwajah humanis ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pimpinan Polri mengutamakan komitmen dengan mencanangkan program “Quick Win” yaitu program unggulan dalam akselarasi transformasi dan peningkatan pelayanan jajaran kepolisian kepada masyarakat, Quick Win merupakan salah satu usaha Polri untuk terus memperbaiki diri dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Dengan dilaksanakannya program Quick Win diharapkan dapat menjawab tuntutan masyarakat dalam budaya kerja yang lebih baik, dengan meningkatkan prestasi kerja secara terus menerus sesuai harapan masyarakat sebagai stakeholder. Sehingga mampu menghasilkan suatu produk pelayanan prima dalam rangka pencapaian Gren Strategi Polri 2025 yang terdiri dari 3(tiga) tahap yaitu: Tahap I Trust Building Th 2005 s/d 2010, Tahap II Partnership Building Th 2011 s/d 2015 dan Tahap III Strive For Excelent Th 2016 s/d 2025. Upaya lain adalah dengan akselarasi transformasi kultur (budaya) diamana yang sebelumnya Polri masih minta dilayani tapi saat ini Polri yang harus mandiri dan menjadi pelayanan bagi masyarakat.

2

Page 3: BAB I

Akselarasi transformasi kultur yang telah dilakukan oleh Polri sangat dibutuhkan dan pada kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan dan belum menyentuh semua lini di kepolisian. Berbagai upaya telah dilakukan Pimpinan Polri agar Transformasi kultur tersebut dapat terlaksana, sehingga pada akhirnya tercipta suatu postur Polri yang profesional, bermoral dan modern. Upaya yang dilakukan Pimpinan Polri salah satunya adalah dengan mengeluarkan Program-Program yaitu:

1. Quick Respon Fungsi Intel2. Quick Respon Fungsi SPK3. Quick Respon Fungsi Bina Mitra4. Quick Respon Fungsi Lantas5. Quick Respon Fungsi Reskrim

Apabila program ini dapat diwujudkan oleh seluruh anggota Polri dalam pelaksanaan tugas, barulah masyarakat dapat merasakan pentingnya kehadiran anggota Polri ditengah-tengah kehidupan mereka dan dimanapun berada akan selalu dicintai dan dirindukan masyarakat sehingga terwujud Polri yang dapat mencipatakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.

2. Pokok Masalah

Keberadaan Quick Win merupakan suatu upaya untuk memberikan Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan kepada masyarakat oleh Polri sekaligus menuju Polisi masa depan yaitu “Polisi yang dicintai masyarakat” Program Quick Respon adalah suatu upaya untuk menciptakan budaya kerja yang selalu mengikuti perubahan yang dinamis dengan landasan semangat kejujuran, keterbukaan, profesionalisme, dan humanis sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Dalam pelaksanaan Quick Win seperti yang telah diterangkan diatas, juga ditemukan berbagai hambatan dan rintangan yang mewarnai pelaksanaan program tersebut. Untuk mempermudah dalam menjawab permasalahan dan hambatan tersebut, maka penulis mempersempit ruang lingkup permasalahan dengan mengambil satu program “Pelayanan Kepolisian Tugas Umum pada Polsek Padang Barat dalam rangka Quick Respon” agar dapat menemukan solusi dan fokus pada satu permasalahan. Maka untuk menjawab permasalahan tersebut dirumuskan menjadi beberapa persoalan sebagai berikut:

1. Sejauhmana program Quick Respon diimplementasikan dalam memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh Polsek Padang Barat.

3

Page 4: BAB I

2. Hambatan dan rintangan program Quick Respon dalam memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat dalam upaya akselarasi transformasi kultur Polri di Polsek Padang Barat.

3. Langkah-langkah yang diambil oleh Polsek dalam upaya memaksimalkan program Quick Respon tersebut berkaitan dengan pelayanan terhadap masyarakat.

Hal-hal inilah yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh Polsek Padang Barat beserta anggota dalam percepatan keberhasilan program pimpinan Polri pada tahap ini, semoga menjadi perhatian para pembaca dan pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini.

3. Maksud dan Tujuan

3.1 MaksudAdapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah agar peserta

didik mampu membaca serta memahami bagaimana mengimplementasikan program Quick Respon Kepolisian dalam pelayanan kepada masyarakat untuk dapat menciptakan citra Polri ditengah masyarakat yang diharapkan dan diimpikan masyarakat.

3.2 TujuanPembuatan makalah ini bertujuan tentang pelaksanaan program

Quick Respon yang dilaksanakan pada Polsekta Padang Barat Wilayah Hukum Polresta Padang Polda Sumbar yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah diatur dan digariskan oleh pimpinan tingkat pusat atau Mabes Polri.

4

Page 5: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Polsekta Padang Barat

1. Geografi Daerah hukum Kepolisian Sektor Kota Padang Barat meliputi daerah Administrasi Kecamatan Padang Barat yang terdiri dari:- 1 (satu) Kecamatan- 10 (sepuluh) Kelurahan

a. Letak DaerahDaerah hukum Kepolisian Sektor Kota Padang Barat terletak pada posisi 0”- 58,4” Lintang Selatan dan 1000”- 21,11” Lintang Timur.

b. Luas daerah hukum Polsekta Padang Barat yaitu 11,5 Km yang terdiri dari 10 (sepuluh) kelurahan yaitu:- Kelurahan Flamboyan Baru- Kelurahan Rimbo Kaluang- Kelurahan Ujung Gurun- Kelurahan Purus- Kelurahan Olo- Kelurahan Kampuang Jao- Kelurahan Padang Pasir- Kelurahan Tangsi- Kelurahan Kampung Pondok- Kelurahan Berok Nipah

c. Daerah Kecamatan Padang Barat merupakan daerah dataran rendah, setinggi 2 (dua) meter dari permukaan laut dengan luas 5,45 Km trediri dari:- Daerah perumahan penduduk : 3,78 Ha- Daerah pertokoan / Pergudangan : 5,96 Ha- Daerah Perkantoran : 1,35 Ha- Lain-lain : 3,36 Ha

d. Sungai yang mengalir di daerah hukum Polsekta Padang Barat ada dua yakni banjir kanal yang membelah wilayah hukum Polsekta Padang Barat dan Batang Arau yang berada di pinggiran wilayah umum Polsekta Padang Barat.

e. Batas daerah hukum Polsekta Padang Barat sebagai Berikut:- Sebelah barat berbatas dengan Samudera Indonesia

5

Page 6: BAB I

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Polsekta Padang Selatan- Sebelah Utara berbatasan dengan Polsekta Padang Utara- Sebelah Sebelah Barat berbatas dengan Polsekta Padang Timur

2. Demografia. Jumlah penduduk daerah dalam wilayah hukum Polsekta

Padang Barat dengan perincian sebagai berikut:- Laki-laki : 31.947 orang- Perempuan : 32.786 orang

b. Presentase mata pencaharian:- Pedagang : 65%- PNS/TNI/POLRI : 12%- Nelayan : 8%- Lain-lain : 15%

c. Kepadatan PendudukJumlah penduduk dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat sebanyak 11,5 Km dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 60 jiwa/Km

d. Keadaan jumlah orang asing menurut jenis kelamin dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat sebagai berikut:

- Jumlah Penduduk : 64.733 orang- Jumlah Orang Asing : 96 orang- Laki-laki : 41 orang- Perempuan : 55 orang

3. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidupa. Sumber daya alam pada wilayah hukum Polsekta Padang Barat

hanya dari kelautan yang tertuju pada mata pencaharian sebagai nelayan

b. Sedangkan untuk daerah hutan baik hutan maupun cagar alam tidak ada dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat

c. Untuk sumber air juga tidak ada dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat hanya sebagai penampung air saja dari daerah lain

d. Daerah Flora dan Fauna dalam wilayah Polsekta Padang Barat juga tidak ada

e. Dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat tidak ada daerah pertambangan dan energy

6

Page 7: BAB I

f. Sedangkan untuk daerah perkebunan dan pertanian juga tidak ada dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat

g. Untuk Barat tersebar dalam beberapa kelurahan Kampung Pondok dan Berok Nipah serta untuk perdagangan tersebar merata disetiap kelurahan yang ada di wilayah hukum Polsekta Padang Barat dengan banyaknya terdiri dari took-toko untuk berdagang serta supermarket dan Plaza-plaza serta Show Room di dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat.

4. IdiologiDalam berkehidupan, masyarakat penduduk dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat hanya menganut azas lain selain Pancasila tidak ada dan tidak boleh berkembang dalam wilayah hukum Polsekta Padang Barat.

5. Politik a. Susunan Pemerintahan

Keadaan daerah wilayah hukum Polsekta Padang Barat merupakan daerah pusat pemerintahan Propinsi Sumatera Barat dan Pusat Pemerintahan Kota Padang.Sedangkan daerah hukum Polsekta Padang Barat terdiri dari 1 Kecamatan dan 10 (sepuluh) kelurahan dengan perincian penduduk perkelurahan.

No. Kelurahan

1 Flamboyan Baru 6.3632 Rimbo Kaluang 5.1013 Ujung Gurun 7.0094 Padang Pasir 5.7285 Purus 9.1816 Olo 8.1747 Kampung Jao 6.3738 Belakang Tangsi 4.5479 Berok Nipah 5.843

Luas/Km2 Jumlah Penduduk

Rata-rata Per Km2

6. Situasi KesatuanBerdasarkan keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol: Kep/54/X/2002, tentang organisasi tata cara kerja telah terlaksana di jajaran Poltabes Padang, maka untuk

7

Page 8: BAB I

Polsekta Padang Barat telah dipedomankan kekuatan serta kelemahan komando dengan personel sebanyak 81 orang yang berlokasi sebagai berikut:

8

Page 9: BAB I

BUDAYA

1. PENDIDIKANA. PERGURUAN TINGGI : 8 buahB. SMA : 15 buahC. SLTP : 12 buahD. SD : 19 buah

2. AGAMAA. ISLAM : 90%B. KRISTEN : 5%C. HINDU/BUDHA : 5%

3. TEMPAT IBADAHA. MASJID : 35 buahB. GEREJA : 4 buahC. KELENTENG : 1 buah

4. KESENIANA. PENCAK SILATB. SALUANGC. RABABD. RANDAIE. DAN LAIN-LAIN

9

Page 10: BAB I

EKONOMI

1. LEMBAGA EKONOMIA. PLAZA : 4 buahB. KOP SIMPAN PINJAM : 11

buahC. USAHA EKONOMI DESA : 2 buahD. PASAR INDUK : 6 buahE. TOKO : 2651

buahF. SWALAYAN : 472

buahG. WARUNG/KEDAI : 1.220

buahH. RUMAH MAKAN : 78

buahI. HOTEL/LOSMEN : 48

buah

2. MATA PENCAHARIANA. PEDAGANG : 47%B. TNI/POLRI : 12%C. PNS : 30%D. DAN LAIN-LAIN : 11%

3. BIOSKOP : 2 buah

10

Page 11: BAB I

KEAMANAN

1. JUMLAH PERSONIL POLRI POLSEKTA PADANG BARATA. PERWIRA : 4 ORANGB. BINTARA : 72 ORANGC. TAMTAMA : -D. PNS : -E. PHL : 1 ORANG

2. JUMLAHBANTUAN POLISI POLSEKTA PADANG BARATA. SATUAN PENGAMANAN : 250 ORANGB. PKS : 173 ORANGC. POLSUS : 60 ORANG

3. JUMLAH EKS TAHANAN POLITIK G.30S/PKIA. GOLONGAN A : NIHILB. GOLONGAN B : 10 ORANGC. GOLONGAN C : 90 ORANG

4. KOMPLEK PERU AHA TNI/POLRIA. PERUMAHAN POLRI : 2 KOMPLEKB. PERUMAHAN TNI : 1 KOMPLEK

11

Page 12: BAB I

No. FUNGSI KET

1 Pimpinan 1 orang2 Wakil Pimpinan 1 orang3 Taud 2 orang4 Intellkam 4 orang5 Reskrim 19 orang6 Patroli 7 orang7 Lantas 7 orang8 SPK 12 orang9 Babinkamtibmas 10 orang10 Pol Pos Olo 6 orang11 Pol Pos Pasar Raya 9 orang12 MPP 1 orang13 PHL 1 orang

JUMLAH/ ORANG

a. Kekuatan 1. Personil Polsekta Padang Barat berjumlah 80 orang, namun

cukup memadai menanggulangi gangguan Kamtibmas yang terjadi berkat dedikasi Anggota yang cukup tinggi.

2. Materil/Logistika. Fasilitas Kantor

1) Markas 1 (satu) unit2) Pol Pos 2 (dua) unit

b. Fasilitas Angkutan1) Ranmor Roda 4 1 (satu) unit2) Ranmor Roda 2 12 (dua belas) unit

3. Persenjataan dan Amunisi

a. Persenjataan- Senjata Api genggam sebanyak 22 Pucuk (1 pucuk

Diperbaiki di Subbag Log Poltabes Padang).b. Amunisi sebanyak 132 butir (Revolver)

4. Alat Komunikasi

a. Telepon sebanyak 1 (satu) unitb. Faximile 1 (satu) dengang nomor Fax (0751 7050490)c. Handy Talki (HT) sebanyak 6 (enam) unit

5. Alat Khusus (Alkhus)

12

Page 13: BAB I

- Berupa Komputer 10 (sepuluh) unit.

b. Situasi Kamtibmas Polsekta Padang Barat

Polsekta Padang Barat dalam Operasional dalam mengurangi kejahatan atau menekan kriminalitas dengan menggunakan kekuatan sarana dan prasarana yang ada pada komando serta memanfaatkan peluang yang terdapat disekelilingnya menjadi Optimal, penggunaan kekuatan selalu mengadakan gerakan imbangan pada setiap pelaksanaan operasi yang digelar oleh Poltabes Padang antara lain:a) Operasi Rutin Kepolisianb) Operasi Rutin yang menonjol dan permasalahan.

Dalam bidang krminalitas dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Polsekta Padang Barat sebagaimana dibawah ini dengan mengambil kurun waktu 3 (tiga) tahun.

No. Tahun Lapor Selesai Persentase Tren

1 2006 334 118 35,5% 68,65 15,73"

2 2007 137 52 38% 28,15 38,36"

3 2008 251 95 38% 35,07 20,94"

Cr per 10.000

Crim clok

Angka Kriminalitas tahun 2006

13

Page 14: BAB I

No. BULAN PROSENT

1 Januari 18 92 Februari 19 53 Maret 15 74 April 23 85 Mei 14 56 Juni 28 87 Juli 29 88 Agustus 34 109 September 29 510 Oktober 11 811 November 16 1012 Desember 15 9

251 92 36,65%

CRIM TOTAL

CRIM CLEREN

Jumlah perkara yang masuk :301 perkara

Jumlah yang dapat diselesaikan : 92 perkara

Jumlah sisa perkara : 209 perkara

Angka Kriminalitas tahun 2007

No. BULAN PROSENT

1 Januari 19 72 Februari 37 123 Maret 29 104 April 32 145 Mei 20 96 Juni 28 87 Juli 29 88 Agustus 34 109 September 29 510 Oktober 11 811 November 16 1012 Desember 15 9

299 110

CRIM TOTAL

CRIM CLEREN

B. Kegiatan Quick Respon di Polsek Padang Barat

14

Page 15: BAB I

Polsekta Padang Barat selama melaksanakan tugas guna menciptakan tercapainya Kamtibmas yang mantap dalam daerah wewenangnya selalu berdasarkan:

a. Program Kerja Poltabes Padang dan Rencana Kegiatan Polsekta Padang Barat

b. Memelihara dan meningkatkan stabilitas Kamtibmas dengan tugas preventif dan refresif

c. Melaksanakan Tugas dan dasar kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Pimpinan (Quick Win).

Dalam hal tugas pokok ini Polsekta Padang Barat guna untuk meningkatkan pelaksanaan tugasnya dan memelihara situasi Kamtibmas yang mantap dengan dukungan tugas unit atau fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Bina Mitra- Mengadakan sambaing desa tatap muka dengan tokoh

masyarakat- Memberikan Bimbingan dan penyuluhan terhadap

Masyarakat- Mengintensifkan pelaksanaan tugas Kamling- Membina dan membimbing para remaja, pemuda dan

pelajar dalam mencegah kenakalan remaja dan bahaya-bahaya di masyarakat

- Membina komponen rakyat yang terlatih khususnya yangberfungsi membantu Polri

- Berdirinya FKPPM di Kelurahan masing-masing

b. Fungsi Unit Patroli

- Datangi TKP palin lambat 10 menit- Melaksanakan TPTKP secepat mungkin dan menutup TKP

untuk mengamankan TKP dengan menggunakan PoliceLine

- Mencari saksi disekitar TKP untuk mempermudah proses penyidikan

- Melaksanakan patrol ditempat-tempat dianggap rawan dan memerlukan kehadiran Polisi

- Memantau Tugas Lalu Lintas di jalan/persimpangan yangmacet

- Melaksanakan tugas Patroli pada jam sibuk sehingga

15

Page 16: BAB I

masyarakat memerlukan bantuan Polisi dapat segera hadir.

c. Fungsi Lantas

- Mendatangi TKP lalu lintas secepat mungkin paling lambat 10 menit

- Melakukan pengaturan lalu lintas dengan spontanitas jika dibutuhkan

- Memberikan respon dengan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan pengawalan baik diminta atau tidak diminta tanpa imbalan.

d. Fungsi Reskrim- Mendatangi TKP dengan cepat paling lambat 10 menit- Membuat BAP awal setelah masyarakat melaporkan di SPK- Menyelesaikan perkara sesuai dengan target dan merespon

dengan cepat kasus curat/curas- Menangkap pelaku dengan Adm yang lengkap dan olah

TKP dengan efektif dan efisien- Rah berkas ke JPU- Membuat SP2HP kepada pelapor dan dalam proses

penyidikan mengutamakan kecepatan, ketepatan, akuntabel transparan dan tanpa imbalan

e. Fungsi Intel- Melaporkan informasi seketika secara cepat dengan

menggunakan alkom, HP dan Lap menyusul- Melaporkan secara cepat melalui SMS/Telepon- Menertibkan SKCK dengan mendata sidik jari sebagai

database kesatuan- Mendata informasi terbaru termuat dalam Intel Dasar di Wil

Kesatuan

f. Fungsi SPK- Menerima laporan atau pengaduan dari masyarakat dengan

cepat dan dibuatkan laporan Polisi serta dibuatkan tanda terima laporan

- Mendatangi TKP dengan cepat paling lambat 10 menit- Permintaan Visum jika ada kasus penganiayaan dan

mengantar pelaporan ke Rumah Sakit

16

Page 17: BAB I

- Memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk pengawalan baik diminta maupun tidak diminta secara cepat

g. Fungsi Taud/Administrasi- Melaksanakan Administrasi Dinas yang berdasarkan

dengan Jukminu Polri dalam bidang surat-surat administrasi lainnya

- Menggunakan surat-surat dan dokumen-dokumen dinas yang ada dan mengatur surat-surat dinas yang ada hubungannya dengan dinas

- Mengatur dan memelihara serta merawat barang-barang inventaris dinas yang ada administrasi lainnya

- Pelayanan terhadap masyarakat khususnya dalam surat- menyurat yang berkaitan dengan dinas

- Menjaga dan memelihara kebersihan Komando serta menyalurkan kesejahteraan anggota seperti gaji dan lainnya

Polsekta Padang Barat disamping melaksanakan tugas pokoknya juga melaksanakan tugas operasional Kepolisian sebagai gerak imbangan membantu tugas dari Poltabes Padang yang langsung menangani pelaksanaan operasi antara lain Operasi khusus Kepolisian yaitu:

a. Operasi Tangkap Darurat Siaga Gempab. Operasi Jaran II Singgalang 2009

Juga melaksanakan tugas yang bersifat Preventif melalui penertiban kawasan lalu lintas yang dianggap rawan macet lalu lintas serta penertib perparkiran dan melaksanakan wirid pengajian setiap hari Kamis di Mapoltabes Padang secara bersama-sama dan kemudian menerima arahan/petunjuk langsung dari pimpinan guna mencapai hasil pelaksanaan tugas sesuai prosedur.

C. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Quick Respon di Polsekta Padang Barat Poltabes Padang

Polri sebagai aparat penegak yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat dalam pelaksanaan tugas dan Program kebijakan pimpinan Polri tentang Quick Respon dalam memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

17

Page 18: BAB I

1. Permasalahan Internal berupa keterbatasan sumberdaya personil2. Kesejahteraan personil yang masih rendah3. Keterbatasan materil, peralatan, sarana dan prasaran serta

anggaran4. Tantangan eksternal sebagai akibat pengaruh lingkungan strategi

global, regional, dan nasional5. Rendahnya kesan masyarakat terhadap pemeliharaan keamanan

dilingkungan masing-masing6. Tingginya tingkat pengangguran karena ketiadaan lowongan

pekerjaan

D. Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan pelaksanaan Quick Respon di Polsek, Polsekta Padang Barat, Poltabes Padang

Pada dasarnya upaya untuk menyelesaikan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan pimpinan Polri dalam rangka Quick Respon Samapta Polri untuk percepatan pemberian bantuan dan pertolongan yang dibutuhkan masyarakat di Polsek Padang Barat Poltabes Padang perlu kiranya memahami konsep-konsep pelayanan prima secara maksimal seperti dibawah ini:

1. Memanfaatkan sumber daya yang ada di Polsek secara maksimal dengan penuh keikhlasan atas dasar tugas mulia.

2. Menggunakan anggaran yang ada seefisien mungkin serta tidak merasa terbebani oleh tugas-tugas yang diberikan.

3. Menggunakan sarana dan prasarana yang ada seefisien mungkin dalam pelaksanaan tugas serta merawat fasilitas yang dimiliki Polsek dengan baik agar dapat dipergunakan walaupun dengan keterbatasan.

4. Meningkatkan kemampuan Personil dalam menghadapi arus Globalisasi yang semakin Kompleks dalam bentuk kejahatan-kejahatan yang semakin beragam.

5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memelihara Kamtibmas yang kondusif melalui program Polmas di wilayah Polsek Padang Barat Poltabes Padang.

BAB III

PENUTUP

18

Page 19: BAB I

A. Kesimpulan

Melihat dari program-program dan kebijakan yang dicanangkan oleh Pimpinan Polri patutlah kita mendukung dengan sepenuh hati atas tujuan yang mulia dari pimpinan kita sehingga terjadi suatu perubahan yang mendasar mulai dari bidang Instrumen. Struktur dan kultur, walaupun hasilnya belum begitu optimal dikarenakan berbagai hal, sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta merupakan suatu dorongan moril bagi anggota dalam melaksanakan tugas.

Dari berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi petugas Polsek di lapangan namun masih dapat melaksanakan tugas dengan memanfaatkn saran dan prasaran yang ada secara optimal dan penuh keikhlasan demi terwujudnya Program Quick Respon ini khususnya di bidang Samapta dalam memberikan bantuan dan dalam bidang pelayanan, karena didukung program Quick Respon ini dan dapat menanggulangi resiko terjadinya gangguan Kamtibmas.

Demikianlah makalah ini dibuat sehingga dapat menjadi bahan masukan kepada pimpinan untuk menentukan strategi-strategi perbaikan sampai sejauh mana keberhasilan dan kekurangan dalam memberikan mengimplementasikan Quick Respon di bidang Samapta dalam memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat di Polsek Padang Barat Poltabes Padang.

B. Saran

19

Page 20: BAB I

Kebijakan Pimpinan Polri untuk Program Quick Respon ini dapat dijadikan sebagai suatu cara untuk melakukan reformasi birokrasi Polri dalam rangka mewujudkan pelayanan prima, sehingga masyarakat semakin percaya terhadap petugas Polsek Padang Barat Poltabes Padang dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Pimpinan agar kiranya dapat meningkatkan SDM Polri khususnya yang bertugas di Polsek karena merupakan lini terdepan yang bersentuhan/berinteraksi langsung dengan masyarakat.

2. Sebagai petugas Polsek agar kiranya dapat meminimalisir Komplain dari masyarakat terhadap pelayanan dalam dalam memberikan bantuan dan pertolongan yang dilakukan Polsek Padang Barat.

3. Petugas Polsek tidak melakukan penyimpangan dan pelanggaran dalm melaksanakan tugas.

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh Polsek dengan sukarela atas inisiatif masyarakat itu sendiri.

5. Meningkatkan fasilitas publik yuang dimiliki Polsek agar masyarakat dapat dengan mudah menghubungi petugas setiap saat apabila ada gangguan Kamtibmas.

6. Memanfaatkan media cetak maupun elektronik semaksimal mungkin untuk sosialisasi dengan cara meminta bantuan dan pertolongan petugas Polsek.

20