bab i

35
BAB I PENDAHULUAN Bedah orthopedi adalah cabang dari ilmu bedah yang mempelajari tentang sistem muskuloskeletal. Ahli orthopedi menggunakan pendekatan non-bedah maupun bedah untuk mengobati trauma muskuloskeletal, cedera olahraga, penyakit degeneratif, infeksi, tumor dan kelainan kongenital. 1 Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Misalnya saja kemajuan transportasi yang memberikan kemudahan, kenyamanan, efektivitas, dan efisiensi waktu bagi masyarakat. Namun di sisi lain juga memiliki dampak negatif, misalnya peningkatan angka kecelakaan lalu lintas yang seringkali menyebabkan terjadinya fraktur. 2 Fraktur atau patah tulang adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak menyita perhatian masyarakat, pada arus mudik maupun arus balik hari raya idul fitri banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar korbannya mengalami fraktur. 2 Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun 2009 terdapat dari 7 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan fisik. Salah satu insiden kecelakaan yang 1

Upload: ajo-yayan

Post on 05-Dec-2014

74 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

masalah operasi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Bedah orthopedi adalah cabang dari ilmu bedah yang mempelajari tentang

sistem muskuloskeletal. Ahli orthopedi menggunakan pendekatan non-bedah

maupun bedah untuk mengobati trauma muskuloskeletal, cedera olahraga,

penyakit degeneratif, infeksi, tumor dan kelainan kongenital.1

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini mengalami perkembangan

yang sangat pesat. Hal ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Misalnya

saja kemajuan transportasi yang memberikan kemudahan, kenyamanan,

efektivitas, dan efisiensi waktu bagi masyarakat. Namun di sisi lain juga memiliki

dampak negatif, misalnya peningkatan angka kecelakaan lalu lintas yang

seringkali menyebabkan terjadinya fraktur.2

Fraktur atau patah tulang adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak

menyita perhatian masyarakat, pada arus mudik maupun arus balik hari raya idul

fitri banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar korbannya

mengalami fraktur.2

Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun 2009 terdapat dari 7 juta

orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang

mengalami kecacatan fisik. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki

prevalensi cukup tinggi yakni insiden fraktur ekstremitas bawah yakni sekitar

46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi.3 Fraktur merupakan suatu keadaan

dimana terjadi disintegritas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya atau

setiap retak dan patah pada tulang yang utuh. Penyebab terbanyak adalah insiden

kecelakaan, tetapi faktor lain seperti proses degeneratif juga dapat berpengaruh

terhadap kejadian fraktur.4

Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan

umur di bawah 45 tahun dan sering disebabkan cedera pada saat olahraga,

pekerjaan atau kecelakaan. Sedangkan pada wanita usia lanjut fraktur lebih sering

terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan

perubahan hormon.5

1

Page 2: BAB I

Memakai jasa pengobatan dukun patah tulang kerap menjadi pilihan

sebagian masyarakat untuk memperbaiki kasus patah tulang atau penyembuhan

tulang. Hal tersebut cukup memprihatinkan sebab penanganan yang tidak tepat

terhadap fraktur akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas bagi penderita.

Tidak sedikit pasien patah tulang yang berobat ke rumah sakit pada saat datang

sudah mengalami komplikasi akibat penanganan pertamanya yang tidak baik atau

tidak sesuai dengan prinsip penanganan patah tulang yang benar. Adapun alasan

klasik pasien patah tulang yang terlambat berobat ke rumah sakit adalah faktor

ekonomi. Dengan berlangsungnya program jaminan kesehatan yang melayani

masyarakat secara gratis hal tersebut dapat ditekan. Namun jumlah pasien yang

berobat ke rumah sakit pun meningkat.6 Hal tersebut juga dialami Rumah Sakit

Zainoel Abidin di Banda Aceh. Dalam sehari rumah sakit tersebut dapat

dikunjungi hingga 1000 orang pasien.7 Sementara untuk operasi elektif dapat

mencapai 35 orang pasien dalam sehari. Ruang operasi yang tersedia adalah 6

kamar operasi elektif dan 2 kamar operasi emergensi.8

2

Page 3: BAB I

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pembedahan

Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan

terhadap kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau

melalui operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata

“Chirurgica” dalam bahasa Yunani “Cheir” berarti tangan dan “Ergon” berarti

kerja.9

Bedah orthopedi merupakan cabang dari pembedahan dimana secara

khusus memberi perhatian terhadap pencegahan dan restorasi dari fungsi sistem

skeletal, artikulasi dan strukturnya yang saling berhubungan.

Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai

cara untuk melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak

dapat mengalami perbaikan, daripada melakukan amputasi. Seperti contoh

dilakukan koreksi dan imobilisasi dari fraktur pada kaki daripada melakukan

amputasi terhadap kaki.9

Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber

dari penyakit tersebut dibuang, seperti contoh pembedahan radikal untuk

neoplasma dan pembedahan radikal untuk hernia.

Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan

secara sederhana, tidak memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak

memerlukan bantuan asisten untuk melakukannya, seperti cuntoh membuka abses

superfisial, pembersihan luka, inokulasi, superfisial nekrotomi dan tenotomi.9

Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit

untuk dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan

resikoterhadap nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti contoh

bedah caesar, mastektomi, bedah torak, bedah otak.9

Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan

sangat mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau

3

Page 4: BAB I

untuk menyelamatkan jiwa pasien. Sedangkan bedah elektif merupakan

pembedahan dimana dapat dilakukan penundaan tanpa membahayakan nyawa

pasien.9

Pembedahan rekonstruktif merupakan pembedahan yang dilakukan untuk

melakukan koreksi terhadap pembedahan yang telah dilakukan pada deformitas

atau malformasi, seperti pembedahan terhadap langit-langit mulut yang terbelah,

tendon yang mengalami kontraksi, dan sebagainya. Bedah plastik merupakan

pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki defek atau deformitas, baik

dengan jaringan setempat atau dengan transfer jaringan dari bagian tubuh lainnya.

Bedah eksplorasi dilakukan untuk mendapatkan diagnosis pasti atau untuk

konfirmasi diagnosis. Bedah eksperimental merupakan incestigasi sistemik

terhadap masalah pembedahan. Bedah klinis merupakan pengetahuan

pembedahan dengan adanya kehadiran pasien dengan begitu gejala yang didapat

dan pengobatan yang akan diberikan dapat diamati. Rumah sakit merupakan

institusi yang memberikan perhatian medis terhadap pasien.9

Pembedahan anatomi merupakan daerah terbatas dari anatomi atau bagian

tertentu untuk mendapatkan deskripsi yang jelas pada daerah operasi. Anatomi

sistemik merupakan studi dari organ individu terhadap sistem tubuh secara

khusus, seperti anatomi hati, anatomi sistem respirasi, anatomi sistem lokomotor.

Anatomi lapisan merupakan studi terhadap konfigurasi pada lapisan tubuh,

khususnya yang berhubungan terhadap lapisan yang ada di bawahnya. Anatomi

topografi merupakan anatomi pada bagian yang masih memiliki hubungan atau

bagian dari tubuh.9

2.1.1 Fase Pembedahan

A. Fase Praoperatif

Peran tenaga medis dimulai ketika keputusan untuk intervensi

pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi. Lingkup

aktivitas praoperasi adalah sebagai berikut:

a. Persetujuan pembedahan (informed consent)

b. Persiapan anestesia (KGD, foto thorax, fungsi kardio, puasa)

c. Persiapan pembedahan (resep operasi)

4

Page 5: BAB I

B. Fase Intraoperatif

Dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke departemen atau bagian

bedah (instalasi bedah) dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruangan

pemulihan. Lingkup aktivitas intraoperatif sebagai berikut:

a. Memasang IV line

b. Emberikan medikasi intravena

c. Melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur

pembedahan

d. Melakukan pembiusan dan pembedahan

C. Fase Pascaoperatif

Dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir

dengan evaluasi tindak lanjut di ruang rawat inap atau di rumah.Lingkup aktivitas

pasca operasi:

a. menilai efek dari obat anestesi

b. memantau tanda-tanda vital

c. mmencegah komplikasi

d. edukasi perawatan luka operasi kepada pasen dan keluarga

e. peningkatan penyembuhan pasien

f. rehabilitasi

g. pemulangan

2.1.2 Tipe Pembedahan

1. Menurut fungsi dan tujuan

a. Diagnostik :Biopsi, laparotomi eksplorasi

b. Kuratif (ablatif) : Tumor, appendektomi

c. Reparatif : Memperbaiki luka multiple

d. Rekonstruktif atau kosmetik : Mammoplasty, perbaikan wajah

e. Paliatif : Menghilangkan nyeri, memperbaiki masalah

(gastrostomi-ketidak mampuan menelan

f. Transplantasi : Penanaman organ tubuh untuk menggantikan

organ atau struktur tubuh yang malfungsi (cangkok

ginjal, kornea)

5

Page 6: BAB I

2. Menurut Tingkat Urgensi

A. Kedaruratan

Pasien membutuhkan perhatian dengan segera, gangguan yang

diakibatkannya diperkirakan dapat mengancam jiwa (kematian atau kecacatan

fisik), tidak dapat ditunda, contoh:

a. Pendarahan hebat

b. Luka tembak atau tusuk

c. Luka bakar luas

d. Obstruksi kandung kemih atau usus

e. Fraktur tulang tengkorak

B. Urgensi

Pasien membutuhkan perhatian segera, dilaksanakan dalam 24-30 jam,

contoh:

a. Infeksi kandung kemih akut

b. Batu ginjal atau batu uretra

C. Diperlukan

Pasien harus menjalani pembedahan, direncanakan dalam beberapa

minggu atau bulan, contoh:

a. Katarak

b. Gangguan tiroid

c. Hiperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih

D. Elektif

Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Tidak terlalu membahayakan jika

tidak dilakukan, contoh:

a. Hernia simple

b. Perbaikan vagina

c. Perbaikan scar/sikatrik/jaringan parut

E. Pilihan

Keputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada pasien (pilihan pribadi

pasien), cok, operasi plastik pada wajahntoh: bedah kosmetik.

6

Page 7: BAB I

4. Menurut Luas atau Tingkat Tingkat Resiko9

A. Mayor

Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai tingkat

resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup pasien, contoh: Bypass

arteri koroner

B. Minor

Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko komplikasi

lebih kecil dibandingkan dengan operasi mayor, contoh: katarak, operasi

plastik pada wajah

2.2 Bedah Orthopedi

2.1.1 Pengertian

Bedah orthopedi telah dikenal luas di kalangan masyarakat sebagai salah

satu solusi untuk mengatasi masalah fraktur pada tulang manusia. Orthopedi

adalah cabang ilmu bedah yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pemulihan

fungsi sistem rangka, persendiannya, dan stuktur yang berkaitan. Berhubungan

dengan koreksi deformitas sistem muskuloskeletal. 10

Bedah orthopedi adalah suatu tindakan bedah untuk memullihkan kondisi

disfungsi muskuloskeletal seperti, fraktur yang tidak stabil, deformitas, dislokasi

sendi, jaringan nekrosis dan terinfeksi, sindrom kompartemen, serta sistem

muskuloskeletal.11

2.1.2 Jenis-jenis Bedah Orthopedi

1. Reduksi terbuka: Adalah melakukan reduksi dan membuat kesejajaran

tulang yang patah setelah terlebih dahulu dilakukan deseksi dan pemajanan

tulang yang patah.

2. Fiksasi interna: Adalah stabilisasi tulang patah yang telah direduksi

dengan sekrup, plat, paku, dan pin logam.

3. Graft tulang: Adalah penggantian jaringan tulang (graft autolog maupun

heterolog) untuk memperbaiki penyembuhan, untuk menstabilisasi, atau

mengganti tulang yang berpenyakit.

4. Amputasi: Adalah penghilangan bagian tubuh.

7

Page 8: BAB I

5. Artroplasti: Adalah memperbaiki masalah sendi dengan arthostop (suatu

alat yang memungkinkan ahli bedah mengoprasi dalamnya sendi tanpa

irisan yang besar) atau melalui pembedahan sendi terbuka.

6. Menisektomi: Adalah eksisi fibrokartilago sendi yang telah rusak.

7. Penggantian sendi: Adalah penggantian permukaan sendi dengan bahan

logam atau sintetis.

8. Penggantian sendi total: Penggantian permukaan artikuler dalam sendi

dengan bahan logam atau sintetis.

9. Transfer tendon: Adalah pemindahan insersi untuk memperbaiki fungsi.

10. Fasiotomi: Adalah pemotongan fascia otot untuk menghilangkan kontriksi

otot atau mengurangi kontraktur fascia.11

2.1.3 Jenis-jenis Gangguan Orthopedi

1. Fraktur: Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Ada lebih dari

150 klasifikasi fraktur, 5 diantaranya adalah;

a. Inclomplete: fraktur hanya melibatkan bagian potongan menyilang

tulang. Salah satu sisi patah, yang lain biasanya hanya bengkok

atau greenstick.

b. Complete: garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang

dari tulang dan fragmen tulang biasanya berubah tempat.

c. Tertutup (simple) : fraktur tidak meluas melewati kulit

d. Terbuka (compound) : fragmen tulang meluas melewati otot dan

kulit,dimana potensial untuk terjadi infeksi.

e. Patologis : fraktur terjadi pada penyakit tulang atau seperti kanker,

osteoporosis, dengan tak ada trauma atau hanya minimal.

2. Bedah rekrontuksi wajah

3. Amputasi: Pada umumnya amputasi disebabkan oleh kecelakaan,

penyakit, dan gangguan kongenital. Amputasi adalah pengangkatan

melalui bedah atau traumatik pada tungkai. Amputasi ekstremitas bawah

dilakukan lebih sering daripada amputasi ekstremitas atas. Lima tingkatan

yang sering digunakan pada amputasi ekstremitas bawah, telapak dan

pergelangan kaki, bawah lutut (ABL), disartikulasi dan atas lutut,

8

Page 9: BAB I

disartikulasi lutut-panggul, dan hemipelviktomi dan amputasi translumbar.

Terdapat dua tipe amputasi:

a. Terbuka (provisional), yang memerlukan teknik aseptik ketat dan

revisi lanjut.

b. Tertutup atau flaps.

4. Penggantian sendi total: Penggantian sendi diindikasikan unuk kerusakan

sendi peka rangsang dan nyeri yang tidak hilang (contoh; degeneratif dan

artritis reumatoid; fraktur tertentu (contoh, leher femur), ketidakstabilan

sendi panggul kongenital. Penggantian panggul dan lutut dalam bedah

paling umum. Prostase mungkin besi atau polietilen (atau kombinasi) dan

ditanam dengan semen akrilik, atau mungkin sesuatu yang berpori-pori,

implan bersalut yang mendorong pertumbuhan tulang kedalam.1

2.1.4 Komplikasi

1. Syok Hipovolemik: Kehilangan darah yang sangat banyak sebelum atau

sesudah pembedahan akan menyebabkan syok yang kemudian diikuti

perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat yang akhirnya

menyebabkan gangguan metabolisme seluler.

2. Atelaktasis dan pnemonia: Pada pasien pre dan post bedah sering

mengalami gangguan pernafasan. Pengembangan paru yang penuh dapat

mencegah penimbunan sekresi pernafasan dan terjadinya atelaktasis dan

pneumonia.

3. Retensi urine: keluaran urin harus dipantau setelah pembedahan setiap 3

sampai 4 jam sekali untuk mencegah terjadinya retensi urin karena

biasanya pasien dengan bedah orthopedi mengalami keterbatasan gerak

sehingga akan mengganggu aktifitasnya termasuk untuk berkemih. Pada

pasien yang tidak bisa berkemih dapat dipasang kateter intermiten sampai

pasien mampu untuk berkemih mandiri.

4. Infeksi: Infeksi merupakan resiko pada setiap pembedahan. Infeksi

merupakan perhatian khusus terutama pada pasien post operasi orthopedi

karena tingginya resiko ostheomilitis.

9

Page 10: BAB I

5. Trombosis Vena Profunda: Penyakit trombeobolik merupakan salah satu

dari semua komplikasi yang paling sering dan paling berbahaya pada

pasien pasca operasi orthopedik. Usia lanjut, hemostasis, pembedahan

orthopedik ekstermitas bawah dan imobilisasi merupakan faktor resiko.12

2.2 Rekapitulasi Periode Triwulan Pasien Bedah Orthopedi di Instalasi

Bedah Sentral RSUZA Tahun 2012

2.2.1 Periode Januari-Maret 2012

Berikut adalah data jumlah pasien bedah orthopedi di Instalasi Bedah

Sentral periode Januari-Maret 2012.

Tabel 2.1 Operasi Elektif Bedah Orthopedi Januari-Maret 2012

Bulan Terlaksana Batal TotalJanuari 59 3 62Februari 53 4 57Maret 59 4 63

Berdasarkan tabel tersebut, jadwal operasi elektif terbanyak terdapat pada

bulan Maret yaitu 63 operasi. Jumlah operasi yang batal terbanyak pada bulan

Februari dan Maret yaitu 4 operasi. Total operasi elektif yang terlaksana pada

periode Januari-Maret 2012 ada 171 operasi.

Tabel 2.2 Jumlah Operasi Bedah Orthopedi Yang Terlaksana Januari-Maret 2012

Bulan Elektif Cyto TotalJanuari 59 12 71Februari 53 17 70Maret 59 12 71

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi terbanyak pada bulan Januari

dan Maret 2012 yaitu 71 operasi, terdiri dari 59 operasi elektif, 12 operasi cyto.

Sementara operasi cyto terbanyak pada bulan Februari yaitu 17 operasi. Total

operasi cyto periode Januari-Maret 2012 ada 41 operasi. Total operasi periode

Januari-Maret 2012, 212 operasi.

10

Page 11: BAB I

Tabel 2.3 Alasan Pembatalan Operasi Elektif Bedah Orthopedi Januari-Maret

Bulan Januari Februari Maret

Tidak Datang 1 1 1Lewat Batas Insisi 0 2 1

Operator tidak datang 0 0 0TD tinggi 1 1 1

KGDS tinggi 0 0 0Masalah Jantung 0 0 0

Batal 0 0 0Tidak ada ICU 0 0 1Tidak ada alat 0 0 0

Dijadwalkan Ulang 0 0 0PAPS 0 0 0

Batal dari operator 1 0 0Pemeriksaan tidak lengkap 0 0 0

Belum konsul anestesi 0 0 0Total 3 4 4

2012

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi yang batal terbanyak pada

bulan Februari dan Maret yaitu 4 operasi. Sementara jumlah operasi yang batal

pada bulan Januari, 3 operasi. Total operasi yang batal periode Januari-Maret

2012 ada 11 operasi.

Tabel 2.4 Tindakan Operasi Bedah Orthopedi Januari-Maret 2012

Jenis Tindakan Januari Februari Maret Total

open reduksi fraktur 26 28 30 84reposisi fraktur 12 12 9 33

amputasi transmedular 2 3 2 7fraktur yang kompleks 5 4 1 10

Spondilitis 6 3 3 12debridement open fraktur 9 5 7 21

Scoliosis 2 0 1 3angkat pen 4 2 3 9ganti sendi 2 5 8 15

CTEV 1 1 0 2Disatikulasi 2 1 3 6

ganglion poplitea 0 1 1 2ORIF 0 2 1 3OREF 0 2 0 2

11

Page 12: BAB I

Microsurgery 0 1 1 2Laminektomi 0 0 1 1

Biopsi 0 0 0 0Arthoskopi 0 0 0 0

kontraktur kompleks 0 0 0 0Total 71 70 71 212

Berdasarkan tabel tersebut, jenis tindakan operasi terbanyak periode

Januari-Maret 2012 adalah open reduksi fraktur yaitu 84 operasi dan yang paling

banyak pada bulan Maret, yaitu 30 operasi. Jenis tindakan operasi terbanyak

setelah open reduksi fraktur adalah reposisi fraktur yaitu 33 operasi.

Tabel 2.5 Distribusi Operasi Bedah Orthopedi Berdasarkan Operator Periode Januari-Maret 2012

Nama DokterJanuari Februari Maret

Elektif CytoElekti

fCyto Elektif Cyto

Dr.Safrizal Rahman, M.Kes.Sp.OT

18 1 18 5 20 3

Dr.Azharudin,Sp.OT (K-SPINE)

18 7 16 0 14 3

Dr.Armia Nur Alam,Sp.OT

12 0 11 2 12 3

Dr.Zulkarnaini, Sp.OT 10 6 8 10 15 3

2.2.2 Periode April-Juni 2012

Tabel 2.6 Jadwal Operasi Elektif Bedah Orthopedi April-Juni 2012

Bulan Terlaksana Batal TotalApril 51 3 54Mei 56 4 60Juni 59 4 63

Berdasarkan tabel tersebut, jadwal operasi elektif terbanyak terdapat pada

bulan Juni yaitu 63 operasi. Jumlah operasi yang batal terbanyak pada bulan Mei

dan Juni yaitu 4 operasi. Total operasi elektif yang terlaksana pada periode April-

Juni 2012 ada 166 operasi.

12

Page 13: BAB I

Tabel 2.7 Jumlah Operasi Bedah Orthopedi yang Terlaksana April-Juni 2012

Bulan Elektif Cyto TotalApril 51 21 72Mei 56 18 74Juni 59 25 84

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi terbanyak pada bulan Juni 2012

yaitu 84 operasi, terdiri dari 59 operasi elektif, 25 operasi cyto. Sementara operasi

cyto terbanyak juga pada bulan Juni yaitu 25 operasi. l operasi cyto periode April-

Juni 2012 ada 64 operasi. Total operasi periode Juli-September 2012, 230 operasi.

Tabel 2.8 Alasan Pembatalan Operasi Bedah Orthopedi April-Juni 2012

Bulan April Mei Juni

Tidak Datang 1 1 1Lewat Batas Insisi 1 1 1

Operator tidak datang 0 0 0TD tinggi 0 0 1

KGDS tinggi 0 0 0Masalah Jantung 0 0 0

Batal 0 1 0Tidak ada ICU 0 0 1Tidak ada alat 0 0 0

Dijadwalkan Ulang 0 0 0PAPS 1 0 0

Batal dari operator 0 0 0Pemeriksaan tidak lengkap 0 1 0

Belum konsul anestesi 0 0 0Total 3 4 4

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi yang batal terbanyak pada

bulan Mei dan Juni yaitu 4 operasi. Sementara jumlah operasi yang batal pada

bulan April, 3 operasi. Total operasi yang batal periode April-Juni 2012 ada 11

operasi.

Tabel 2.9 Tindakan Operasi Bedah Orthopedi April-Juni 2012

Jenis Tindakan April Mei Juni Total

open reduksi fraktur 28 23 42 93

13

Page 14: BAB I

reposisi fraktur 14 25 16 55amputasi transmedular 5 4 4 13fraktur yang kompleks 3 3 1 7

Spondilitis 2 6 2 10debridement open fraktur 8 3 9 20

Scoliosis 0 0 0 0angkat pen 0 0 1 1ganti sendi 4 0 3 7

CTEV 0 2 0 2Disatikulasi 2 5 0 7

ganglion poplitea 3 0 0 3ORIF 0 2 1 3OREF 0 0 0 0

Microsurgery 0 1 0 1Laminektomi 2 0 1 3

Biopsi 1 0 0 1Arthoskopi 0 0 3 3

kontraktur kompleks 0 0 0 0Total 72 74 84 230

Berdasarkan tabel tersebut, jenis tindakan operasi terbanyak periode April-

Juni 2012 adalah open reduksi fraktur yaitu 93 operasi dan yang paling banyak

pada bulan Juni, yaitu 42 operasi. Jenis tindakan operasi terbanyak setelah open

reduksi fraktur adalah reposisi fraktur yaitu 55 operasi.

Tabel 2.10 Distribusi Operasi Bedah Orthopedi Berdasarkan Operator Periode April-Juni 2012

Nama DokterApril Mei Juni

Elektif Cyto Elektif Cyto Elektif Cyto

Dr.Safrizal Rahman, M.Kes.Sp.OT

17 4 15 10 21 10

Dr.Azharudin,Sp.OT (K-SPINE)

14 4 14 6 8 0

Dr.Armia Nur Alam,Sp.OT

6 4 11 2 12 6

Dr.Zulkarnaini, Sp.OT 13 10 16 0 20 9

2.2.3 Periode Juli-September 2012

Tabel 2.11 Operasi Elektif Bedah Orthopedi Juli-September 2012

14

Page 15: BAB I

Bulan Terlaksana Batal TotalJuli 52 3 55

Agustus 44 4 48September 53 4 57

Berdasarkan tabel tersebut, jadwal operasi elektif terbanyak terdapat pada

bulan September yaitu 57 operasi. Jumlah operasi yang batal terbanyak pada

bulan Agustus dan September yaitu 4 operasi. Total operasi elektif yang

terlaksana pada periode Juli-September 2012 ada 160 operasi.

Tabel 2.12 Jumlah Operasi Bedah Orthopedi yang Terlaksana Juli-September 2012

Bulan Elektif Cyto TotalJuli 52 19 71

Agustus 44 33 77September 53 30 83

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi terbanyak pada bulan

September 2012 yaitu 83 operasi, terdiri dari 53 operasi elektif, 30 operasi cyto.

Sementara operasi cyto terbanyak pada bulan Agustus yaitu 33 operasi. Total

opearasi cyto periode Juli-September 2012 ada 82 operasi. Total operasi periode

Juli-September 2012, 231 operasi.

Tabel 2.13 Tindakan Operasi Bedah Orthopedi Juli-Agustus 2012

Jenis Tindakan Juli Agustus September Total

open reduksi fraktur 31 27 32 95reposisi fraktur 17 22 17 56

amputasi transmedular 1 2 4 7fraktur yang kompleks 2 1 0 3

Spondilitis 0 1 0 1debridement open fraktur 12 13 10 35

Scoliosis 1 1 2 4angkat pen 0 4 2 6ganti sendi 1 1 1 3

CTEV 0 1 1 2Disatikulasi 2 0 3 5

ganglion poplitea 2 1 2 5ORIF 1 2 4 7OREF 0 1 0 1

15

Page 16: BAB I

Microsurgery 0 0 1 1Laminektomi 0 0 2 2

Biopsi 0 0 0 0Arthoskopi 1 0 1 2

kontraktur kompleks 0 0 1 1Total 71 77 83 231

Berdasarkan tabel tersebut, jenis tindakan operasi terbanyak periode Juli-

September 2012 adalah open reduksi fraktur yaitu 95 operasi dan yang paling

banyak pada bulan Juli, yaitu 32 operasi. Jenis tindakan operasi terbanyak setelah

open reduksi fraktur adalah reposisi fraktur yaitu 56 operasi.

Tabel 2.14 Alasan Pembatalan Operasi Bedah Orthopedi Juli-September 2012

Bulan Juli Agustus September

Tidak Datang 1 0 0Lewat Batas Insisi 1 1 1

Operator tidak datang 0 0 0TD tinggi 0 0 0

KGDS tinggi 1 0 1Masalah Jantung 0 1 0

Batal 0 1 2Tidak ada ICU 0 0 0Tidak ada alat 0 0 0

Dijadwalkan Ulang 0 0 0PAPS 0 0 0

Batal dari operator 0 0 0Pemeriksaan tidak lengkap 0 0 0

Belum konsul anestesi 0 1 0Total 3 4 4

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi yang batal terbanyak pada

bulan Agustus dan September yaitu 4 operasi. Sementara pada bulan Juli 3 operasi

yang batal. Total operasi yang batal periode Juli-Agustus 2012 ada 11 operasi.

Tabel 2.15 Distribusi Operasi Cyto/Elektif Bedah Orthopedi Berdasarkan Operator Juli-September 2012

Nama Dokter Juli Agustus September

16

Page 17: BAB I

Elektif Cyto Elektif Cyto Elektif Cyto

Dr.Safrizal Rahman, M.Kes.Sp.OT

5 8 18 21 19 8

Dr.Azharudin,Sp.OT (K-SPINE)

9 0 12 5 14 2

Dr.Armia Nur Alam,Sp.OT

17 3 3 0 7 13

Dr.Zulkarnaini, Sp.OT 15 9 11 7 14 8

2.2.4 Periode Oktober-Desember 2012

Tabel 2.16 Jadwal Operasi Elektif Bedah Orthopedi Oktober-Desember 2012

Bulan Terlaksana Batal TotalOktober 56 4 60

November 46 4 50Desember 48 4 55

Berdasarkan tabel tersebut, jadwal operasi elektif terbanyak terdapat pada

bulan Oktober yaitu 60 operasi. Jumlah operasi yang batal pada bulan Oktober,

November dan Desember sama yaitu 4 operasi. Total operasi elektif yang

terlaksana pada periode Oktober-Desember 2012 ada 150 operasi.

Tabel 2.17 Jumlah Operasi Bedah Orthopedi yang Terlaksana Oktober-Desember 2012

Bulan Elektif Cyto TotalOktober 56 19 75

November 46 18 64Desember 48 29 77

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi terbanyak pada bulan

Desember 2012 yaitu 77 operasi. Sementara operasi cyto terbanyak pada bulan

Desember yaitu 29 operasi. Total operasi cyto periode Oktober-Desember 2012

ada 66 operasi. Total operasi periode Oktober-Desember 2012, 216 operasi.

Bulan Oktober Novembe

r Desember

Tidak Datang 0 0 0Lewat Batas Insisi 0 1 1

Operator tidak datang 0 0 1

17

Page 18: BAB I

TD tinggi 0 0 0KGDS tinggi 0 1 0

Masalah Jantung 1 0 0Batal 1 0 0

Tidak ada ICU 0 0 0Tidak ada alat 1 2 0

Dijadwalkan Ulang 1 0 0PAPS 0 0 2

Batal dari operator 0 0 0Pemeriksaan tidak lengkap 0 0 0

Belum konsul anestesi 0 0 0Total 4 4 4

Tabel 2.18 Alasan Pembatalan Operasi Bedah Orthopedi Oktober-Desember 2012

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi yang batal pada bulan Oktober,

November, Desember sama yaitu 4 operasi. Total operasi yang batal periode

Oktober-Desember 2012 ada 12 operasi.

Tabel 2.19 Tindakan Operasi Bedah Orthopedi Oktober-Desember 2012

Jenis Tindakan Oktober November Desember Totalopen reduksi fraktur 36 20 37 93

reposisi fraktur 16 17 14 47amputasi transmedular 2 3 1 6fraktur yang kompleks 3 1 0 4

Spondilitis 2 2 0 4debridement open fraktur 5 12 9 26

Scoliosis 1 0 1 2angkat pen 0 4 4 8ganti sendi 4 4 2 10

CTEV 0 0 0 0Disatikulasi 3 1 3 7

ganglion poplitea 0 0 1 1ORIF 1 0 0 1OREF 0 0 0 0

Microsurgery 1 0 1 2Laminektomi 1 0 4 5

Biopsi 0 0 0 0Arthoskopi 0 0 0 0

kontraktur kompleks 0 0 0 0Total 75 64 77 216

18

Page 19: BAB I

Berdasarkan tabel tersebut, jenis tindakan operasi terbanyak periode

Oktober-Desember 2012 adalah open reduksi fraktur yaitu 93 operasi dan yang

paling banyak pada bulan Desember, yaitu 37 operasi. Jenis tindakan operasi

terbanyak setelah open reduksi fraktur adalah reposisi fraktur yaitu 47 operasi.

Tabel 2.20 Distribusi Operasi Cyto/Elektif Bedah Orthopedi Berdasarkan Operator Oktober-Desember 2012

Nama DokterOktober November Desember

Elektif Cyto ElektifCyt

oElektif Cyto

Dr.Safrizal Rahman, M.Kes.Sp.OT

20 6 22 9 22 2

Dr.Azharudin,Sp.OT (K-SPINE)

7 2 10 2 13 4

Dr.Armia Nur Alam,Sp.OT

11 4 9 2 9 4

Dr.Zulkarnaini, Sp.OT

17 8 6 6 9 10

2.3 Rekapitulasi Pasien Bedah Orthopedi di Instalasi Bedah Sentral RSUZA

Tahun 2012

Tabel 2.21 Operasi Elektif Bedah Orthopedi Tahun 2012

Bulan Terlaksana Batal Total

Januari 59 3 62Februari 53 4 57Maret 59 4 63April 51 3 54Mei 56 4 60Juni 59 4 63Juli 52 3 65

Agustus 44 4 48

September 53 4 57Oktober 56 4 60

November 46 4 60

Desember 48 4 52

Total 636 45 681

19

Page 20: BAB I

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah operasi elektif yang terlaksana

terbanyak pada bulan Januari, Maret, Juni yaitu 59 operasi. Sementara pembatalan

operasi elektif terbanyak pada bulan Februari, Maret, Mei, Juni, Agustus,

Septeber, Oktober, November, Desember yaitu 4 operasi. Jumlah total jadwal

operasi bedah orthopedi tahun 2012 ada 681 operasi, 636 terlaksana, 45 batal

operasi.

Tabel 2.22 Jumlah Operasi Bedah Orthopedi Yang Terlaksana Tahun 2012

Bulan Elektif Cyto TotalJanuari 59 12 71Februari 53 17 70Maret 59 12 71April 51 21 72Mei 56 18 74Juni 59 25 84Juli 52 19 71

Agustus 44 33 77September 53 30 83Oktober 56 19 75

November 46 18 64Desember 48 29 77

Total 636 253 889

Berdasarkan tabel tersebut, operasi jumlah operasi elektif yang terbanyak

pada bulan Januari, Maret, Juni yaitu 60 operasi. Sementara jumlah operasi cyto

terbanyak pada bulan Agustus yaitu 33 operasi. Total Operasi bedah orthopedi

pada tahun 2012 ada 889 operasi, 636 operasi elektif, 253 operasi cyto.

Tabel 2.23 Alasan Pembatalan Operasi Bedah Orthopedi Tahun 2012

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N

Tidak Datang 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7Lewat Batas Insisi 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

20

Page 21: BAB I

Operator tidak datang

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

TD tinggi 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4KGDS tinggi 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3

Masalah Jantung 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2Batal 0 0 0 0 1 0 0 1 2 1 0 0 5

Tidak ada ICU 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2Tidak ada alat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 3

Dijadwalkan Ulang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1PAPS 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 3

Batal dari operator 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1Pemeriksaan tidak

lengkap0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Belum konsul anestesi

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Total 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 45

Berdasarkan tabel tersebut, jumlah pembatalan operasi bedah orthopedi

paling sedikit pada bulan Januari, April dan Juli yaitu 3 operasi. alasan terbanyak

pembatalan operasi adalah oprasei melewati batas insisi yaitu 11 operasi. Total

Pembatalan operasi bedah orthopedi tahun 2012 ada 45 operasi.

Tabel 2.24 Tindakan Operasi Bedah Orthopedi Tahun 2012

Jenis Tindakan Jumlah Persentase (%)

open reduksi fraktur 360 40,5

reposisi fraktur 191 21,5

amputasi transmedular 33 3,7fraktur yang kompleks 24 2,7

Spondilitis 27 3,6debridement open fraktur 102 11,4

Scoliosis 9 1,2angkat pen 24 2,7ganti sendi 35 3,4

CTEV 6 0,7Disatikulasi 25 2,7

ganglion poplitea 11 1,3

ORIF 14 1,5OREF 3 0,3

Microsurgery 6 0,6

21

Page 22: BAB I

Laminektomi 11 1,3

Biopsi 1 0,1

Arthoskopi 5 0,5

kontraktur kompleks 1 0,1Total 889 100

Berdasarkan tabel tersebut, tindakan operasi bedah orthopedi yang paling

banyak dilakukan pada tahun 2012 adalah open reduksi fraktur yaitu 360 (40,5%)

operasi. Setelah open reduksi fraktur tindakan yang paling banyak berikutnya

adalah reposisi fraktur yaitu 191 (21,5%) operasi. Hal tersebut menunjukkan

sebagian besar kasus yang di tangani bedah orthopedi di Instalasi Bedah Sentral

RSUZA tahun 2012 adalah kasus fraktur.

Tabel 2.25 Distribusi Operasi Cyto/Elektif Bedah Orthopedi Berdasarkan Operator 2012

Nama Dokter Elektif Cyto Total

Dr.Safrizal Rahman, M.Kes.Sp.OT

215 86 301

Dr.Azharudin,Sp.OT (K-SPINE)

148 36 184

Dr.Armia Nur Alam,Sp.OT 119 45 164

Dr.Zulkarnaini, Sp.OT 154 86 240

BAB III

KESIMPULAN

22

Page 23: BAB I

Banyak pasien yang mengalami difungsi muskuloskletal harus menjalani

pembedahan untuk mengoreksi masalahnya. Masalah yang dapat dikoreksi

meliputi stabilisasi, fraktur, deformitas, penyakit sendi, jaringan infeksi atau

nekrosis, gangguan peredaran darah (contoh: sindrom kompartemen) dan tumor.

Prosedur pembedahan yang sering dilakukan adalah meliputi reduksi terbuka

dengan fiksasi interna (ORIF: open reduction and internal fixation) untuk fraktur

antroplasti, menisektomi, dan penggantian sendi untuk masalah sendi, amputasi

untuk masalah extremitas berat (contoh: ganggren trauma pasif). Tujuan bedah

orthopedik adalah memperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dan

stabilitas serta mengurangi nyeri dan distabilitas.

Tindakan operasi bedah orthopedi terbanyak di Instalasi Bedah Sentral

RSUZA tahun 2012 adalah operasi untuk penanganan fraktur. Hal tersebut

menunjukkan banyaknya kasus fraktur di Aceh. Alasan pembatalan operasi bedah

orthopedi terbanyak adalah operasi melawati batas insisi.

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: BAB I

1. Wiesel SW, Delahay JN.2007. Essentials of Orthopedic Surgery. Springer: Washington DC.

2. Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi RI.2003. Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi.

3. Trivedi A, Rawal D.2011.Prevalence of Road Traffic and Driving Practices Among Young Drivers.Healtline 2:72-75.

4. Getty J, Crome P.2007.The Care of Patients With Fragility Fracture.British Orthopaedic Association.

5. WHO.2004. Scientifc Group on the Assesment of Osteoporosis at Primary Health Care Level. WHO.

6. Sari AP.2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keterlambatan Berobat pada Pasien Patah Tulang yang Menggunakan Sistem Pembiayaan Jamkesmas. Universitas Diponegoro: Semarang.

7. Bangun S. 2010. RSUZA mengalami Kenaikan Kunjungan. Diperoleeh dari: http://202.162.207.101/ index.php?option=com_ content &view= article&id= 140071:rsuza-alami -kenaikan-kunjungan&catid =13&I temid =2 6, (18 Februari 2013).

8. Analisa.2010. Tim Akreditasi Nilai 16 Pelayanan di RSUZA.Diperoleh dari: http://acehprov.go.id/Berita/1.5.2922/Tim-Akreditasi-Nilai-16-Jenis-Pelayanan-di-RSUZA- , (18 Februari 2013).

9. Venugopalan A. 2010.Essentials of Veterinary Surgery. Seventh edition.

10. Dorland.2003. Dorland’s Medical Pocket Dictionary. Saunders: Pennsylvania.

11. Smeltzer SC, Bare BG.2009. Brunner and Suddarth’s: Textbook of Medical Surgical Nursing. Lippincott William and Wilkins: Wahington DC.

12. WHO.2008. Guidelines for Safe Surgery. World Health Organization.

24