bab i - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1751/6/bab 3.pdf29 bab iii metode penelitian a....
TRANSCRIPT
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penelitian ini
termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Mely G. Tan: 35
Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat
sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk
menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya
hubungan antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dalam
hal ini mungkin sudah ada hipotesis-hipotesis, mungkin belum,
tergantung dari sedikit-banyaknya pengetahuan tentang masalah yang
bersangkutan.
Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan
dengan cara menggambarkan variabel bebas beserta variabel terikat dan
membuktikan pengaruh dari variabel bebas ke dalam variabel terikat melalui
pengujian hipotesis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survey, yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil sampel
dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan
data utama yang disebarkan peneliti.36
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 25 April hingga 25 Mei 2014
pada mahasiswa aktif Prodi Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya.
35
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Cet. Ke-2, (Bandung, PT Refika Aditama, 2010), 28. 36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cet. Ke-11, (Bandung: Alfabeta,
2010), 11.
30
Lokasi penelitian berada di dalam kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.
Waktu penelitian pada jam 07.40-17.00 wib dalam setiap harinya dengan
pertimbangan rentang jam tersebut merupakan waktu dimana mahasiswa
sedang melaksanakan perkuliahan di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan
waktu dengan kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti atau diamati dan kemudian ditarik kesimpulan.37
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh
pembeli minuman Pocari Sweat pada mahasiswa Prodi Ekonomi Syari’ah
UIN Sunan Ampel Surabaya periode 2010/2011 hingga 2013/2014.
2. Sampel
Sampel yaitu himpunan bagian dari suatu populasi. Penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik
penentuan sampel yang dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota
sampel yang telah diambil.38
Adapun kriteria sampel yang diambil adalah
sebagai berikut:
a) Pembeli atau pelanggan minuman Pocari Sweat
37
Ibid., 389. 38
Ulber Silalahi, Metode Penelitian..., 272.
31
b) Mahasiswa aktif Prodi Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya
periode 2010/2011 hingga 2013/2014 yang jumlahnya adalah 686
mahasiswa.
Sedangkan penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut:39
Keterangan:
n : Jumlah sampel yang diambil
N : Jumlah populasi
e : Error pada penelitian karena kesalahan yang ditolerir yaitu sebesar
10%.
Hasil perhitungan menunjukkan jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah sebanyak 87 responden dengan taraf kesalahan 10%.
Taraf kesalahan dalam penelitian ini diambil berdasarkan keterbatasan
waktu, tenaga dan biaya yang digunakan dalam penelitian ini serta besar
kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut sebagai penarikan
sampel atau sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik proporsional sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang menggunakan pada populasi berstrata, populasi area ataupun
populasi cluster. Penggunaan teknik ini dilakukan secara perwakilan
berimbang dengan memperhitungkan besar kecil unit-unit populasi yang
39
Bambang Avip Priatna M, ‚Menentukan Ukuran Sampel‛, dalam
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.PENDMATEMATIKA/196412051990031/MENENTU
KAN UKURAN SAMPEL.pdf
32
ada sehingga peneliti hanya mengambil sampel berdasarkan wakil dari unit-
unit tersebut. 40
Dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa populasi mahasiswa prodi
Ekonomi Syari’ah sebagai berikut,
Tabel 3.1
Tabel Proporsi Sampling Penelitian
Proporsional Sampling
Unit N 686 n
2010 26% 178 23
2011 27% 183 23
2012 19% 132 17
2013 28% 193 24
n 100% 686 87
Dengan menggunakan teknik proporsional sampling maka ditemukan
sampel sebanyak 87 responden dari total keseluruhan 686 mahasiswa.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan
yaitu:
a. Variabel independen (x)
Variabel independen (x), dimana ada dua variabel yang saling
berhubungan, sedangkan bentuk hubungannya adalah bahwa perubahan
variabel yang satu mempengaruhi atau menyebabkan perubahan
40
Burham Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya),(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011), 125.
33
variabel lain.41
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X)
adalah asosiasi merek (brand association) yang terdiri dari: jaminan
(X1), identifikasi pribadi (X2), identifikasi sosial (X3), status (X4),
kesediaan menerima perluasan merek (X5) dan kesediaan untuk
merekomendasikan merek (X6).
b. Variabel dependen (y),
Variabel dependen (y), variabel ini merupakan variabel yang
dipengaruhi atau variabel yang bergantung pada variabel lain.42
Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan
pembelian pada mahasiswa Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel
Surabaya.
2. Skala pengukuran variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu variabel asosiasi merek
(brand association) yang terdiri dari jaminan, identifikasi pribadi,
identifikasi sosial, status, kesediaan menerima perluasan merek dan
kesediaan untuk merekomendasikan merek terhadap keputusan pembelian
pada mahasiswa Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu alat ukur
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian
terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi
41
Muslich Anshori dan Sri Ismawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga, 2006), 57.
42
Ibid., 58.
34
nilai. Skala Likert menggunaan lima tingkatan jawaban dengan nilai
intervalnya 1 sampai 5 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tabel Instrumen Skala Likert (Likert Scale)
No. Kode Pernyataan Bobot/
Skor
1 SS Sangat Setuju 5
2 S Setuju 4
3 CS Cukup Setuju 3
4 TS Tidak Setuju 2
5 STS Sangat Tidak Setuju 1
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berupa cara mengukur variabel-
variabel yang ada agar dapat dioperasionalkan dimana variabel independen
(X) memiliki hubungan dengan variabel dependen (Y).
1. Variabel Independen (x)
Variabel independen (x) dalam penelitian ini adalah brand association
yang terdiri dari: 43
a. Jaminan (X1) adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberikan
ganti rugi bila ternyata produk tidak bisa berfungsi sebagaimana yang
diharapkan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah
memperbaiki kualitas produk, terpercaya dan kualitas.
b. Identifikasi pribadi (X2) merupakan semua pengetahuan yang dimiliki
oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang
objek, atribut dan manfaat dari produk tersebut. Dalam penelitian ini
43
Tjiptono, dkk., Marketing Scales..., 239-242.
35
instrumen yang digunakan adalah menyukai produk, gaya hidup, harga
dan mudah ditemukan.
c. Identifikasi sosial (X3) adalah tingkah laku konsumen yang
dipengaruhi karena faktor-faktor seperti keluarga, kelompok kecil,
serta peran dan status sosial konsumen. Dalam penelitian ini instrumen
yang digunakan adalah memiliki reputasi baik, Brand leader,
terjangkau.
d. Status (X4) adalah setiap produk yang membawa status yang
mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat, maka
sering kali konsumen memilih produk yang menunjukkan statusnya
dalam masyarakat. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
adalah direkomendasikan oleh orang terkenal dan melihat iklan.
e. Kesediaan menerima perluasan merek (X5) adalah masyarakat
menerima produk baru yang ditawarkan oleh perusahaan dengan
menggunakan merek lama yang terdapat pada merek induknya. Dalam
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah jenis produk lain dan
manfaat yang lebih.
f. Kesediaan untuk merekomendasikan merek (X6) adalah masyarakat
bersedia menunjukkan merek produk, yang dikonsumsinya ke orang
lain. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen
menyarankan ke orang lain.
36
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen Keputusan pembelian (Y) adalah kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan meliputi 5 tahap, yakni: 44
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Brand Association
Variabel Indikator Pertanyaan No. Butir Jumlah
Persepsi
Brand
Association
(X)
Jaminan (X1) 1. Memperbaiki kualitas
produk
2. Terpercaya
3. Kualitas
1, 2, 3 3
Identifikasi
Pribadi (X2)
1. Menyukai produk
2. Gaya hidup
3. Harga
4. Mudah ditemukan
4, 5 , 6, 7 4
Identifikasi Sosial
(X3)
1. Memiliki Reputasi baik
2. Brand leader
3. Terjangkau
8, 9, 10 3
Status (X4) 1. Direkomendasikan oleh
orang terkenal
2. Melihat Iklan
11, 12 2
Kesediaan Menerima
Perluasan Merek (X5)
1. Jenis produk lain
2. Manfaat yang lebih 13, 14 2
44
http://franciskokrido.blogspot.com/2012/10/proses-keputusan-membeli.html diakses tanggal 19
november 2013
37
Kesediaan untuk
merekomendasikan
merek (X6)
1. Menyarankan ke orang
lain 15 1
Keputusan
Pembelian (Y)
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
5. Perilaku pasca
pembelian.
16, 17, 18,
19, 20 5
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
software SPSS (Statistical Product and Service Solution) untuk memperoleh
hasil yang terarah. Sebelum instrument kuesioner digunakan, maka terlebih
dahulu dilakukan uji vaiditas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.45
Pengujian validitas dalam penelitian ini akan menggunakan
rumus koefisien produk moment dari Karl Pearson yang sekaligus
menghitung persamaan regresi dengan taraf signifikasi (a) = 5%. Pada
penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 87 responden sehingga rtabel =
0,207. 46
45
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis..., 455 46
Tabel r Product Moment, teorionline.files.wordpress.com/2010/03/tabel-r-product-moment-big-
sample.doc tabel r product moment
38
Dimana:
rxy : Koefisien Product
Moment
∑xy : Jumlah Pekalian x dan
y
N : Jumlah Sampel ∑x2 : Jumlah Kuadrat dari x
x : Skor Pertanyaan ∑y2 : Jumlah Kuadrat dari y
y : Skor Total
Berikut kesimpulan uji validitas dalam penelitian ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
No Variabel R
Hitung
R Tabel
(n= 87, a= 0,05)
Keterangan
1 Jaminan (X1) 0,648
0,444 Valid
2 Identifikasi Pribadi
(X2) 0,809
0,444 Valid
3 Identifikasi Sosial
(X3) 0,765
0,444 Valid
4 Status (X4) 0,521 0,444
Valid
5 Meneriman
Perluasan Merek
(X5)
0,564 0,444
Valid
6 Merekomendasikan
Merek (X6) 0,597 0,444
Valid
7 Keputusan
Pembelian (Y) 0,842 0,444
Valid
Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui, bahwa butir 1= 0,648, butir
2\= 0,809, butir 3= 0,765, butir 4= 0,521, butir 5= 0,564, butir 6=
0,597dan butir 7= 0,842 memenuhi koefisien sebesar rtabel = 0,444.
39
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat
dipercaya bila dilakukan pengukuran pada waktu yang berbeda pada
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Atau suatu
kuesioner dapat dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tinggi rendahnya
reliabilitas secara empiric ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
dengan nilai koefisien reliabilitas. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan analisis Cronbach Alpha.
Jika rhitung≥ rtabel berarti instrumen reliabel dan sebaliknya jika rhitung
rtabel berarti instrumen tidak reliabel. Menurut Uma Sekaran, pengambilan
keputusan untuk uji realiabilitas sebagai berikut: 47
a. Cronbach Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk
b. Cronbach Alpha 0,6 – 0,79 = reliabilitas diterima
c. Cronbach Alpha 0,8 = reliabilitas baik
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
Keterangan Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Jaminan 129,78 269,056 ,593 ,742
Identifikasi Pribadi 127,56 242,760 ,757 ,709
Identifikasi Sosial 130,41 263,129 ,725 ,732
Status 134,11 279,754 ,466 ,755
Meneriman Perluasan
Merek
134,21 279,003 ,514 ,753
Merekomendasikan
Merek
137,90 283,908 ,564 ,757
Keputusan Pembelian 123,79 212,213 ,767 ,680
SkorTotal 70,60 75,197 1,000 ,777
47
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2013), 26.
40
Uji reliabilitas pada variabel penelitian dapat dilihat pada tabel di atas,
tampak bahwa nilai Cronbach Alpha menunjukkan angka yang melebihi
dari 0,60. Hal tersebut berarti semua variabel dalam penelitian ini adalah
reliable dengan tingkat reliabilitas dapat diterima.
G. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
responden atau sampel untuk menjawab masalah dalam penelitian
dengan menggunakan metode berupa survey atau observasi.48
Dalam
penelitian ini data primer yang diperoleh adalah kuesioner pertanyaan
yang diberikan menurut pelanggan atau pembeli minuman Pocari
Sweat berupa pernyataan mengenai karakteristik responden (jenis
kelamin, usia, uang saku, dll) serta variabel penelitian yang mencakup
variabel brand association yang terdiri dari jaminan, identifikasi
pribadi, identifikasi sosial, status, kesediaan menerima perluasan
merek dan kesediaan untuk merekomendasikan merek terhadap
keputusan pembelian pada mahasiswa Ekonomi Syari’ah UIN Sunan
Ampel Surabaya..
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
dari media perantara atau literature yang berhubungan dengan pokok
48
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Metode Kuantitatif, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005). 167.
41
pembahasan. Misalnya data sekunder ini berasal dari buku literatur,
laporan perusahaan, jurnal, internet, dan sebagainya.49
Dalam
penelitian ini data sekunder yang diperoleh berupa sejarah perusahaan,
struktur organisasi perusahaan dan profil produk minuman Pocari
Sweat. Selain itu dalam penelitian ini juga membutuhkan data
mahasiswa Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya yang dapat
diakses pada Prodi Ekonomi Syari’ah.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sumber primer dalam penelitian ini diperoleh dari mahasiswa Prodi
Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya.
b. Sumber sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi dokumentasi
berupa literatur yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian
ini yang terdiri dari:
a) Freddy Rangkuti, The Power of Brand, Jakarta, Penerbit Gramedia,
2002.
b) Ismail Nawawi, Ekonomi Islam Perspektif Teori, Sistem, dan Aspek
Hukum, Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2009.
c) Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi
Ketiga Belas Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009, 266.
49
Dermawan Wibisono, Riset Bisnis Bagi Praktisi dan Akademisi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2003). 37.
42
d) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cet.
Ke-11, Bandung: Alfabeta, 2010.
e) Tjiptono, dkk. Marketing Scales, Yogyakarta: ANDI, 2004
f) Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial. Cet. Ke-2, Bandung, PT
Refika Aditama, 2010.
H. Teknik Pengumpulan Data
Mendapatkan data yang akurat merupakan hal yang penting karena
meskipun model merupakan representasi dari realitas yang sempurna, ketidak-
akuratan dan ketidak-tepatan data akan menghasilkan hasil yang
menyesatkan. Oleh karena itu peneliti harus menggunakan metode
pengumpulan data yang baik dan benar.50
1. Metode kuesioner
Kuesioner atau angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang
sudah dirumuskan sebelumnya, dimana responden menulis atau mencatat
jawaban mereka. Umumnya dalam beberapa alternative yang telah
ditentukan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, untuk menilai jawaban
responden peneliti menggunakan skala Likert yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
fenomena sosial.
2. Wawancara
Wawancara yaitu merupakan metode pengumpulan data dengan cara
bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam
50
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2001). 5.
43
berwawancara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan
responden.51
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan sebagai bahan
untuk menjawab apabila variabel-variabel yang dijumpai tidak memenuhi
daripada hasil penelitian yang diharapkan sehingga dapat dijadikan acuan
pada penelitian berikutnya.
3. Metode dokumentasi
Dokumentasi adalah mengumpulkan dan mempelajari informasi data-
data yang diperoleh melalui kearsipan, buku, jurnal, artikel maupun situs
internet yang menjadi referensi pendukung penelitian.
I. Teknik Pengolahan Data
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dalam penelitian ini
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Editing data (pengeditan)
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit terlebih dahulu. Dengan
kata lain perlu dibaca sekali lagi serta perlu diperbaiki jika masih terdapat
hal yang salah atau masih meragukan. Kegiatan memperbaiki serta
mengilangkan kesalahan dan keragu-raguan data dinamakan mengedit
data.52
2. Coding data (pemberian kode pada data)
Coding data atau pemberian kode pada data adalah kegiatan
memberikan status-status pada masing-masing kategori suatu variabel
51
Soeratno, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
1988), 92.
52 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasana Indonesia, 2000). 137.
44
dengan angka-angka atau huruf maupun kombinasi keduanya. Maksud
pemberian kode pada data adalah agar pengorganisasian datanya mudah
dan sesuai dengan model analisis yang telah didesain sejak konseptualisasi
masalah disusun dalam penelitian.53
3. Tabulasi
Model tabulasi yaitu sebagai proses penyusunan data ke dalam bentuk-
bentuk tabel. Membuat tabel kerja sesuai dengan variabel-variabel
pertanyaan dan item-itemnya yang sudah diberi kode yang tujuannya
adalah untuk mempermudah dalam menganalisa data.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi gambaran dari
karakteristik responden atau konsumen (jenis kelamin, status pernikahan,
lama pendidikan, usia, pekerjaan) serta variabel penelitian yang mencakup
variabel brand association yang terdiri dari jaminan, identifikasi pribadi,
identifikasi sosial, status, kesediaan menerima perluasan merek dan
kesediaan untuk merekomendasikan merek terhadap keputusan pembelian
pada keluarga mahasiswa Ekonomi Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya.54
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian dengan
model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya terjadi
53
A.A. Gde Muninjaya, Langkah-langkah Praktis Penyusunan Proposal Penyusunan dan Publikasi Ilmiah, (Jakarta: Penerbit EGC, 2003). 36. 54
Rasdihan Rasyad, Metode Statistik Deskriptif, (Jakarta: Grasindo, 2000). 8.
45
kesalahan. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari
penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas
dan normalitas. Berikut ini macam-macam Uji asumsi klasik:
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak.55
Salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas adalah dengan menggunakan uji statistik Non-Parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan untuk mengetahui
distribusi residual terdistribusi secara normal atau tidak. Residual
berdistribusi normal dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5%
atau 0,05.56
Selain itu, penelitian ini menggunakan grafik P-Plot untuk
mengetahui distribusi berjalan normal dimana data yang menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal yang menandakan
normalitas data.57
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual data yang ada.
Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami gejala
55
Dwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, (Yogyakarta: Penerbit Andi
Yogyakarta, 2012) , 144
56
Ibid., 147. 57
Teori Online, Uji normalitas, http://teorionline.wordpress.com/2011/04/02/uji-normalitas/(26
November 2013)
46
heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah
dengan uji Spearman’s Rho. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan melakukan analisis korelasi Spearman’s
antara residual dengan masing-masing variabel independen.
Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual
lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.58
Adanya
heteroskedastisitas dapat diketahui dengan cara melihat grafik Scatter
Plot antar prediksi variabel dependen dengan residualnya.
c. Uji Multikolinearitas
Uji mutikolinearitas ini merupakan bentuk pengujian untuk asumsi
dalam analisis regresi berganda. Asumsi multikolinearitas menyatakan
bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala
multikolinearitas, gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar
variabel independen. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model
dengan menggunakan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi
antar variabel bebasnya dan jika nilainya tolerance > 0.10 atau sama
dengan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.59
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel
dapat digunakan untuk memprediksi atau meramal variabel-variabel lain.
Untuk menganalisis variable-variabel penelitian seperti dari jaminan,
58
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar..., 66 59
Imam Ghazali, Ekonometrika; Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), 28
47
identifikasi pribadi, identifikasi sosial, status, kesediaan menerima
perluasan merek dan kesediaan untuk merekomendasikan merek
memerlukan metode penelitian regresi berganda. Bentuk matematika dari
analisis berganda adalah:60
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 +e
Keterangan:
Y : Keputusan Pembelian X3 : Identifikasi sosial
a : konstanta X4 : Status
b : koefisien X5 : Kesediaan menerima
perluasan merek
X1 : Jaminan X6 : Kesediaan untuk
merekomendasikan merek
X2 : Identifikasi pribadi e : Error
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik
garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien
determinasi ini mengukur persentasi total variasi variabel terikat (Y) yang
dijelaskan oleh variabel bebas (X) di dalam garis regresi. Nilai R2 terletak
antara 0 dan 1 (0 ≤ R square ≤ 1). R2
semakin mendekati 1 maka semakin
baik garis regresi dan semakin mendekati angka nol maka mempunyai garis
regresi yang kurang baik. Tetapi Sudarmanto menyatakan jika ingin
melihat pengaruh penambahan suatu peubah ke dalam suatu persamaan
60
Douglas A. Lind, Teknik-teknik Statistika Dalam Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2008). 119.
48
regresi, maka lebih baik dilihat pengaruhnya terhadap nilai Adjusted R
Square daripada hanya terhadap nilai R Square-nya.61
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk melihat
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) disarankan
melihat dari nilai Adjusted R Square. Hal ini dikarenakan nilai R Square
masih mengandung nilai konstanta dan nilai residual (kesalahan
pengganggu) dari persamaan nilai regresi berganda sehingga lebih baik
menggunakan nilai Adjusted R Square
5. Uji Hipotesis
a. Uji F (Simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama
variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1
diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan
variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel,
maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak
memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui
signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas
terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α =
0,05).
Jika signifikansi > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak.
Jika signifikansi < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
61 R. Gunawan Sudarmanto, analisis Regresi linear Ganda dengan SPSS., 15.
49
Pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan dilakukan
dengan menggunakan pengolahan data SPSS (Statistical Package for
Social Science).
b. Uji T (Parsial)
Dengan pengujian hipotesis H0 : b1 = 0 (tidak ada pengaruh yang
signifikan antara jaminan, identifikasi pribadi, identifikasi sosial,
status, kesediaan menerima perluasan merek dan kesediaan untuk
merekomendasikan merek terhadap keputusan pembelian. (Y), H1 : b1 ≠
0 jaminan (X1), identifikasi pribadi (X2), identifikasi sosial (X3), status
(X4), kesediaan menerima perluasan merek (X5) dan kesediaan untuk
merekomendasikan merek (X6) secara parsial ada pengaruh terhadap
keputusan pembelian (Y).
Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan
menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh
tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai Ttabel
dengan nilai Thitung. 62
Apabila nilai Thitung > Ttabel maka variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai
Thitung < Ttabel maka variabel independen secara individual tidak
62
Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2010). 25.
50
mempengaruhi variabel dependen. Thitung > Ttabel berarti H0 ditolak dan
menerima H1 Thitung < Ttabel berarti H0 diterima dan menolak H1.63
Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:
1) Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima
2) Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak
63
Asep Saefuddin. dkk, Statistik Dasar, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010). 87.