bab i 3 ekologi

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Kebutuhan manusia akan pangan merupakan kebutuhan mendasar, sebab konsumsi adalah salah satu sarat utama penunjang kehidupan. Pada konferensi tingkat tinggi (KTT) Pangan sedunia tahun 1996 di Roma – Italia, para pemimpin Negara dan pemerintahan telah mengikrarkan komitmen bersama untuk mencapai ketahanan pangan sebagai upaya melawan kelaparan. Kini pangan ditetapkan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang penyelenggaraannya wajib dijamin oleh Negara. Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur melalui Undang – undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undang – undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996, yang dibangun berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan. Hal ini menggambarkan bahwa apabila suatu Negara tidak mandiri dalam pemenuhan pangan, maka kedaulatan Negara bisa terancam. Dikaitkan dengan potensi yang ada, Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat kaya. Ironisnya, tingkat konsumsi sebagian penduduk Indonesia masih dibawah anjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga dapat dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan di

Upload: ainur-rahmah

Post on 04-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

buku

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I 3 ekologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup umat manusia.

Kebutuhan manusia akan pangan merupakan kebutuhan mendasar, sebab konsumsi adalah salah

satu sarat utama penunjang kehidupan. Pada konferensi tingkat tinggi (KTT) Pangan sedunia

tahun 1996 di Roma – Italia, para pemimpin Negara dan pemerintahan telah mengikrarkan

komitmen bersama untuk mencapai ketahanan pangan sebagai upaya melawan kelaparan. Kini

pangan ditetapkan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang penyelenggaraannya wajib

dijamin oleh Negara.

Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur melalui Undang – undang Pangan

Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undang – undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996, yang

dibangun berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan. Hal ini menggambarkan bahwa

apabila suatu Negara tidak mandiri dalam pemenuhan pangan, maka kedaulatan Negara bisa

terancam.

Dikaitkan dengan potensi yang ada, Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat

kaya. Ironisnya, tingkat konsumsi sebagian penduduk Indonesia masih dibawah anjuran

pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan

gizi keluarga dapat dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia maupun yang

dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahan

pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga.

Berdasar latar belakang tersebut, Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian

mengembangkan suatu Model Kawasan Rumah Pangan Lestari ( Model KRPL) untuk

optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan, utamanya melalui pemanfaatan berbagai inovasi

yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan lembaga penelitian lainnya. Sasaran

pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini adalah meningkatnya kemampuan

keluarga dan masayarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan

gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera serta terwujudnya

diversifikasi pangan dan pelestarian tanaman pangan lokal dan juga berkembangnya kemampuan

Page 2: BAB I 3 ekologi

keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi

secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera (Kementerian Pertanian, 2011).

Berdasarkan uraian tersebut, perlu diketahui cara yang dilakukan masyarakat perumahan

Ketintang Wiyata gang II Surabaya dalam memanfaatkan lahan yang terbatas dan jenis tanaman

yang dapat ditanam pada pekarangan tersebut demi ketersediaan pangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara yang dilakukan masyarakat perumahan Ketintang Wiyata gang II

Surabaya dalam memanfaatkan lahan yang terbatas yang berada di pekarangan rumah ?

2. Jenis tanaman pangan apa saja yang ditanam oleh masyarakat perumahan Ketintang

Wiyata gang II Surabaya ?

3. Jenis tanaman apa yang mendominasi pekarangan rumah masyarakat perumahan

Ketintang Wiyata gang II Surabaya ?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan cara yang dilakukan masyarakat perumahan Ketintang Wiyata

gang II Surabaya dalam memanfaatkan lahan yang terbatas yang berada di pekarangan

rumah

2. Untuk mendeskripsikan jenis tanaman pangan yang ditanam oleh masyarakat perumahan

Ketintang Wiyata gang II Surabaya

3. Untuk mendeskripsikan jenis tanaman yang mendominasi pekarangan rumah masyarakat

perumahan Ketintang Wiyata gang II Surabaya

Page 3: BAB I 3 ekologi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitan ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi

pengamatan secara langsung, wawancara, dan studi literatur terhadap suatu proses atau objek

dengan maksud merasakan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena

berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya untuk mendapatkan

suatu informasi-informasi yang dibutuhkan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat atau lokasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah perumahan Ketintang

Wiyata gang II Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2015.

C. Alat dan Bahan

Alat

Kamera untuk mendokumentasikan objek, proses, dan hasil dari penelitian

Alat tulis seperti bolpoint, pensil, clipboard, dan tipe-x

Alat perekam untuk merekam narasumber dalam memberikan informasi

Bahan

Tidak ada bahan yang digunakan

D. Objek Penelitian

Jenis tanaman yang ditanam di pekarangan perumahan Ketintang Wiyata gang II

Surabaya

E. Langkah Kerja

1. Melakukan wawancara dengan Ibu-ibu lingkungan perumahan Ketintang Wiyata gang II

Surabaya dengan cara menanyakan jenis tanaman apa saja yang ditanam serta alasan

mengapa menanam jenis tersebut.

Page 4: BAB I 3 ekologi

2. Mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan di halaman rumah yang diamati,

melengkapi dengan foto, serta menghitung tiap-tiap jenis tanaman yang telah

diidentifikasi.

Page 5: BAB I 3 ekologi

Daftar Pustaka

Kementerian Pertanian. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Model Kawasan Rumah

Tangga pangan Lestari. Bogor: Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian.