bab i pendahuluanrepo.itera.ac.id/.../sb2009100077/22116108_3_192328.pdf1 bab i pendahuluan pada bab...

31
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari permasalahan yang ada di Kampung Wiralaga, Kabupaten Mesuji, setelah dijelaskannya latar belakang maka terbentuklah rumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. Setelah terbentuk tujuan dan sasaran penelitian maka akan terbentuk manfaat dan ruang lingkup penelitian. Selanjutnya akan dijelaskan kerangka berfikir, metode penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu proses terencana yang dilakukan oleh masyarakat guna mencapai kondisi sosial ekonomi yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya, dimana dalam pelaksanaanya kegiatan pengembangan masyarakat ini melibatkan partisipasi dari masyarakat itu sendiri. Adapun dalam Pengembangan masyarakat (community development) menurut menurut (Budimanta;2003) terdapat tiga kategori yang salah satunya adalah community empowering yang merupakan suatu program yang berkaitan dengan pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat guna menunjang kemandiriaan masyarakat itu sendiri. Adapun program tersebut seperti peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang berbasiskan sumber daya setempat serta pengembangan kelompok masyarakat, organisasi profesi atau komunitas lokal. Dengan adanya kemandirian tersebut masyarakat diharapkan dapat mencapai kondisi perekonomian yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Konsep pengembangan masyarakat guna meningkatkan sosial ekonomi ini sangat cocok apabila diterapkan pada desa-desa yang memiliki potensi sumber daya dan kelompok masyarakat, organisasi profesi atau komunitas lokal namun masih mengalami ketertinggalan dalam sosial ekonomi. Dapat di ambil contoh pada salah satu desa yaitu Kampung Wiralaga, Kabupaten Mesuji. Kampung Wiralaga sendiri adalah kampung adat tertua yang ada di Kabupaten Mesuji yang merupakah sebuah kawasan di Kecamatan Mesuji yang terdiri dari 2 Kampung yaitu Kampung Wiralaga 1 dan Kampung Wiralaga 2.

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari permasalahan yang ada di Kampung

    Wiralaga, Kabupaten Mesuji, setelah dijelaskannya latar belakang maka

    terbentuklah rumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. Setelah terbentuk

    tujuan dan sasaran penelitian maka akan terbentuk manfaat dan ruang lingkup

    penelitian. Selanjutnya akan dijelaskan kerangka berfikir, metode penelitian,

    penelitian terdahulu dan sistematika pembahasan.

    1.1 Latar Belakang

    Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu

    proses terencana yang dilakukan oleh masyarakat guna mencapai kondisi sosial

    ekonomi yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya, dimana dalam pelaksanaanya

    kegiatan pengembangan masyarakat ini melibatkan partisipasi dari masyarakat itu

    sendiri. Adapun dalam Pengembangan masyarakat (community development)

    menurut menurut (Budimanta;2003) terdapat tiga kategori yang salah satunya

    adalah community empowering yang merupakan suatu program yang berkaitan

    dengan pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat guna menunjang

    kemandiriaan masyarakat itu sendiri. Adapun program tersebut seperti peningkatan

    kapasitas usaha masyarakat yang berbasiskan sumber daya setempat serta

    pengembangan kelompok masyarakat, organisasi profesi atau komunitas lokal.

    Dengan adanya kemandirian tersebut masyarakat diharapkan dapat mencapai

    kondisi perekonomian yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Konsep

    pengembangan masyarakat guna meningkatkan sosial ekonomi ini sangat cocok

    apabila diterapkan pada desa-desa yang memiliki potensi sumber daya dan

    kelompok masyarakat, organisasi profesi atau komunitas lokal namun masih

    mengalami ketertinggalan dalam sosial ekonomi.

    Dapat di ambil contoh pada salah satu desa yaitu Kampung Wiralaga,

    Kabupaten Mesuji. Kampung Wiralaga sendiri adalah kampung adat tertua yang

    ada di Kabupaten Mesuji yang merupakah sebuah kawasan di Kecamatan Mesuji

    yang terdiri dari 2 Kampung yaitu Kampung Wiralaga 1 dan Kampung Wiralaga 2.

  • 2

    Meskipun Kampung Wiralaga sudah berdiri sebelum kampung lain yang ada di

    Kabupaten Mesuji, namun hingga saat ini Kampung Wiralaga masih mengalami

    ketertinggalan dalam berbagai sisi dari daerah lainnya. Ketertinggalan ini dapat

    dilihat dari minimnya berbagai sarana dan prasarana infrastruktur dasar yang

    tersedia di Kampung Wiralaga, seperti kurang tersedia dan memadainya fasilitas

    kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang ada di Kampung Wiralaga. Berdasarkan

    data yang didapatkan dari profil desa Kecamatan Mesuji tahun 2019, sarana

    prasarana pendidikan yang ada di Kampung Wiralaga masih sangat terbatas, karena

    hanya ada sekolah dasar sebanyak 3 buah dan MTS sebanyak 2 buah. Untuk sarana

    kesehatan yang ada, di Kampung Wiralaga terdapat 1 puskesmas yang berada di

    kampung wiralaga 1, 2 buah posyandu di Kampung Wiralaga 2 dan 1 poslindes di

    Kampung Wiralaga 2. Apabila dilihat dari jumlahnya, sarana pendidikan dan

    kesehatan yang ada dapat dikatakan ada belum dapat memenuhi kebutuhan

    masyarakat yang ada di Kampung Wiralaga yang jumlahnya sebesar 6.420 jiwa

    (Kecamatan Mesuji Dalam Angka, 2019). Adapun kondisi perekonomian

    masyarakat Kampung Wiralaga dapat tercermin dari mayoritas jenis pekerjaan

    masyarakat disana.

    Tabel 1. 1 Jenis Pekerjaan Masyarakat Kampung Wiralaga

    Sumber : Diolah Dari Data Kecamatan Mesuji, 2019

    0 271

    100

    425

    29 44 1472

    12 0 6 2 0

    198

    17 055 75

    425

    0

    275

    0

    112

    3 3 2735

    3 00

    50100150200250300350400450

    WIRALAGA 1 (JIWA) WIRALAGA 2 (JIWA)

  • 3

    Padahal disana terdapat berbagai potensi seperti potensi pariwisata, UMKM

    dan sumber daya yang dapat digunakan guna meningkatkan perekonomian

    masyarakat Kampung Wiralaga. Untuk itu penting adanya kegiatan pengembangan

    masyarakat (community development) sebagai salah satu upaya pengembangan

    masyarakat guna meningkatkan sosial ekonomi masyarakat Kampung Wiralaga,

    Kabupaten Mesuji. Namun sebelum diadakannya kegiatan community development

    atau pengembangan masyarakat perlu dilakukannya analisis kapasitas masyarakat

    yang ada guna menunjang kegiatan pengembangan masyarakat yang akan

    dilaksanakan. Untuk itu dilakukan penelitian terkait studi pengembangan

    masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji guna meningkatkan sosial ekonomi di

    Kampung Wiralaga, Kabupaten Mesuji.

    1.2 Rumusan Masalah

    Sejak tahun 1865, terdapat sembilan kampung tua yang berada dipinggir

    sungai besar di Kabupaten Mesuji. Salah satu Kampung Tua tersebut ialah

    Kampung Wiralaga (Kabupaten Mesuji Dalam Angka,2018). Walupun merupakan

    kampung tua di Kabupaten Mesuji yang sudah ada jauh sebelum kampung lainnya

    terbentuk, namun kampung tersebut masih mengalami ketertinggalan yang dapat

    dilihat dari minimnya berbagai infrastruktur dasar seperti sarana prasarana

    kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang ada disana. Berdasarkan data yang

    didapatkan dari profil desa Kecamatan Mesuji tahun 2019, sarana prasarana

    pendidikan yang ada di Kampung Wiralaga masih sangat terbatas, karena hanya

    ada sekolah dasar sebanyak 3 buah dan MTS sebanyak 2 buah. Untuk sarana

    kesehatan yang ada, di Kampung Wiralaga terdapat 1 puskesmas yang berada di

    kampung wiralaga 1, 2 buah posyandu di Kampung Wiralaga 2 dan 1 poslindes di

    Kampung Wiralaga 2. Apabila dilihat dari jumlahnya, sarana pendidikan dan

    kesehatan yang ada dapat dikatakan ada belum dapat memenuhi kebutuhan

    masyarakat yang ada di Kampung Wiralaga yang jumlahnya sebesar 6.420 jiwa

    (Kecamatan Mesuji Dalam Angka, 2019). Adapun kondisi perekonomian

    masyarakat Kampung Wiralaga dapat tercermin dari mayoritas jenis pekerjaan

    masyarakat disana.

  • 4

    Tabel 1. 2 Jenis Pekerjaan Masyarakat Kampung Wiralaga

    Sumber : Diolah Dari Data Kecamatan Mesuji, 2019

    Padahal disana terdapat berbagai potensi seperti potensi pariwisata, UMKM

    dan sumber daya yang dapat digunakan guna mengembangkan perekonomian

    masyarakat Kampung Wiralaga. Namun dalam proses pengembangan potensi

    tersebut perlu adanya identifikasi guna memahami kapasitas apa saja yang ada

    dalam masyarakat di Kampung Wiralaga. Setelah dilakukan identifikasi kapasitas

    maka perlu dilakukan adanya pengembangan masyarakat sebagai suatu upaya

    peningkatan kualitas hidup dalam mencapai kehidupan yang lebih layak dari

    kehidupan sebelumnya baik secara sosial ekonomi dengan melibatkan partisipasi

    dari masyarakat itu sendiri.

    Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka terbentuklah

    rumusan masalah pada penelitian kali ini. Adapun rumusan masalah pada penelitian

    ini adalah Bagaimana Cara Dalam Mengembangkan Sosial Ekonomi Di

    Kampung Wiralaga, Mesuji ?

    0 271

    100

    425

    29 44 1472

    12 0 6 2 0

    198

    17 055 75

    425

    0

    275

    0

    112

    3 3 2735

    3 00

    50100150200250300350400450

    WIRALAGA 1 (JIWA) WIRALAGA 2 (JIWA)

  • 5

    1.3 Tujuan Dan Sasaran

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah ada,

    maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan sosial dan

    ekonomi masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji. Untuk mencapai tujuan tersebut

    maka sasaran dalam penelitian ini adalah

    1. Mengidentifikasi potensi ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji.

    2. Mengidentifikasi kapasitas sosial pelaku UMKM dalam

    mengembangkan sosial ekonomi masyarakat Kampung Wiralaga,

    Mesuji.

    3. Menganalisis pengembangan ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

    teoritis maupun secara praktis. Manfaat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

    Dengan adanya penelitian mengenai studi pengembangan masyarakat

    Kampung Wiralaga, Mesuji ini, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat

    sehingga dapat melihat dan mengembangkan seluruh potensi yang ada pada lingkup

    wilayah kampung tersebut.

    1.4.2 Manfaat Secara Praktis

    Dengan adanya penelitian mengenai studi pengembangan masyarakat

    Kampung Wiralaga, Mesuji ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

    Pemerintah

    Memberikan rekomendasi program kepada pemerintah daerah setempat

    untuk dapat mengelola dan menangani potensi serta masalah yang ada di Kampung

    Wiralaga, Mesuji.

  • 6

    Masyarakat

    Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

    terhadap masyarakat daerah setempat sehingga lebih peka dan mampu dalam

    mengembangkan potensi yang ada guna meningkatkan perekonomian Kampung

    Wiralaga, Mesuji.

    Akademisi

    Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemahaman dan bahan

    pembelajaran dalam pengembangan potensi Kampung Wiralaga, Mesuji.

    1.5 Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup pada penelitian ini terbagi atas dua ruang lingkup yaitu ruang

    lingkup wilayah dan ruang lingkup materi.

    1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah

    Ruang lingkup yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

    pengembangan masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji. Dengan objek penelitian

    yaitu sosial ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji. Berikut dilampirkan peta

    administrasi Kampung Wiralaga, Mesuji :

  • 7

    Sumber : Peta Hasil Olahan ArcGis, 2019

    Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kampung Wiralaga, Mesuji

  • 8

    1.5.2 Ruang Lingkup Materi

    Penelitian ini membahas studi pengembangan masyarakat terhadap

    ekonomi Desa Wiralaga, Kabupaten Mesuji. Secara spesifik batasan materi yang

    digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Potensi ekonomi Kampung Wiralaga Mesuji dengan melihat aspek

    komoditas unggulan, Usaha mikro kecil menengah dan potensi wisata yang

    ada dengan menggunakan teori acuan dari Undang Undang Dasar No 06

    Tahun 2014 Tentang Desa dengan pembahasan pada Ekonomi desa yang

    merupakan suatu kegiatan, konsumsi, produksi, dan penanaman modal

    pada masyarakat desa dengan landasan prisip bertanggung jawab dan

    berkelanjutan yang dalam pengembangan ekonominya dapat dilakukan

    dengan melakukan kegiatan kegiatan seperti pemenuhan kebutuhan dasar,

    pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi

    lokal, dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan.

    2. Kapasitas sosial masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji dengan melihat

    kapasitas sosial pelaku UMKM masyarakat yang ada dengan menggunakan

    teori acuan dari Robert J. Chaskin tentang Community Capacity yaitu

    Dalam mengembangkan kapasitas sosial pelaku UMKM terdapat beberapa

    tingkatan agensi sosial, yang pertama pada individu yang dapat dilihat dari

    sumber daya dan kepemimpinan manusia itu sendiri. Yang kedua pada

    organisasi, dalam pelaksanaannya pembuatan organisasi baru dianggap

    sebagai bentuk dalam menciptakan kapasitas masyarakat dan yang terakhir

    adalah network level yang merupakan jaringan keterhubungan antara

    individu dan hubungan jaringan yang saling berterikatan dan membangun

    hubungan saling percaya dalam UMKM.

  • 9

    3. Pengembangan ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji melalui

    pengembangan masyarakat dengan menggunakan teori acuan dari Robert

    J. Chaskin tentang Community Development yaitu Pengembangan

    komunitas merupakan suatu kegiatan guna mencapai kehidupan yang lebih

    baik dengan melibatkan partisipasi dari masyarakat itu sendiri

    menggunakan strategi strategi seperti pengembangan kepemimpinan,

    pengembangan organisasi, pengorganisasian masyarakat dan kolaborasi

    organisasi.

    Dari ketiga fokus yang ada akan dikolaborasikan guna menciptakan strategi

    program rekomendasi pengembangan masyarakat terhadap ekonomi Desa

    Wiralaga, Mesuji.

    1.6 Kerangka Berfikir

    Berdasarkan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan dan sasaran yang

    akan dicapai, secara garis besar kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat

    secara rinci pada Gambar 1.2.

  • 10

    Sumber : Hasil Analisis, 2019

    Gambar 1. 2 Kerangka Pemikiran Penelitian

    Pengembangan masyarakat merupakan suatu proses terencana yang dilakukan oleh

    masyarakat guna mencapai kondisi sosial ekonomi yang lebih baik dari kehidupan

    sebelumnya, dimana dalam pelaksanaanya kegiatan pengembangan masyarakat ini melibatkan

    partisipasi dari masyarakat itu sendiri yang satu kategorinya adalah community empowering

    sangat cocok apabila diterapkan pada desa-desa yang memiliki potensi sumber

    daya dan kelompok masyarakat, organisasi profesi atau komunitas lokal namun

    masih mengalami ketertinggalan dalam sosial ekonomi, contohnya yaitu

    Kampung Wiralaga yang merupakan Kampung Tertua di Kabuapaten Mesuji

    namun masih mengalami ketertinggalan dibandingkan Kampung lainnya

    Padahal disana terdapat berbagai potensi seperti potensi pariwisata, UMKM dan

    sumber daya yang dapat digunakan guna meningkatkan perekonomian

    masyarakat Kampung Wiralaga. Untuk itu penting adanya kegiatan

    pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah satu upaya

    pengembangan masyarakat guna meningkatkan sosial ekonomi masyarakat

    Kampung Wiralaga, Kabupaten Mesuji

    Latar Belakang

    Pertanyaan Penelitian Bagaimana Cara Dalam Mengembangkan Sosial Ekonomi Di Kampung Wiralaga, Mesuji ?

    Menganalisis pengembangan sosial dan ekonomi

    masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji. Tujuan

    Sasaran Mengidentifikasi kapasitas

    sosial pelaku UMKM dalam

    mengembangkan sosial

    ekonomi masyarakat

    Kampung Wiralaga, Mesuji.

    Menganalisis

    pengembangan

    ekonomi

    Kampung

    Wiralaga, Mesuji.

    Mengidentifikasi

    potensi ekonomi

    Kampung Wiralaga,

    Mesuji.

    Keluaran Potensi ekonomi

    kampung Wiralaga,

    Mesuji.

    Rekomendasi

    pengembangan

    masyarakat

    kampung

    Wiralaga, Mesuji.

    Potensi kapasitas

    sosial pelaku

    UMKM kampung

    Wiralaga, Mesuji.

    Kesimpulan

    Rekomendasi

  • 11

    1.7 Metodologi Penelitian

    Metodologi penelitian adalah suatu teknik untuk mempelajari dan meneliti

    suatu fenomena atau kejadian yang menjadi objek penelitian (Rahman;2016). Pada

    penelitian ini menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, metode pengumpulan

    data, jenis dan sumber data, teknik analisis, teknik sampling, teknik pengolahan

    data, kerangka analisis dan desain analisis. Berikut ini merupakan penjabaran

    mengenai metode penelitian tentang studi pengembangan masyarakat terhadap

    ekonomi Desa Wiralaga, Kabupaten Mesuji.

    1.7.1 Pendekatan Penelitian

    Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan deduktif. Dalam

    pendekatan deduktif dilakukan pengumpulan beberapa variabel yang diperoleh dari

    kajian literatur yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan

    penelitian. Oleh karena itu penelitian harus diperkuat dengan teori yang sudah ada.

    Teori yang dijadikan sebagai dasar penelitian digunakan untuk menentukan

    variabel. Pendekatan penelitian deduktif ini sangat menekankan pada pentingnya

    kajian teori yang dilakukan dari awal penelitian.(Raco, 2010 dalam Rahman, 2014).

    1.7.2 Metode Pengumpulan Data

    Metodologi pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara,

    kuisioner dan observasi lapangan.

    1. Wawancara

    Merupakan proses tanya jawab antara pewawancara dan narasumber

    yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu

    hal. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data wawancara dengan

    mengacu pada daftar pertanyaan yang telah dibuat .

    Teknik wawancara dalam penelitian adalah untuk mengetahui informasi

    secara jelas tentang potensi ekonomi, kapasitas sosial pelaku UMKM dan

    pengembangan masyarakat di Kampung Wiralaga, dengan key informan yaitu

    kepala desa di Kampung Wiralaga. Perlengkapan yang digunakan dalam

  • 12

    wawancara adalah lembar wawancara, kamera, handphone, alat tulis dan

    kebutuhan data terkait dengan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

    2. Kuisioner

    Merupakan proses pengumpulan suatu informasi yang terdiri dari suatu

    rangkaian pertanyaan yang jawabannya terdapat suatu batasan sehingga

    responden hanya dapat memilih salah satu jawaban yang ada dan menjawab

    pertanyaan sesuai dengan pilihan jawaban yang tertera pada lembar perangkat

    survey.

    3. Observasi Lapangan

    Observasi merupakan suatu usaha sadar untuk terjun langsung dalam

    mengumpulkan data pada lapangan yang dilakukan secara sistematis dengan

    prosedur yang terstandar. Adapun Objek penelitian yang diamati adalah Potensi

    Pariwisata, UMKM, Komoditas Unggulan dan Sumber daya yang ada di

    Kampung Wiralaga. Perlengkapan yang digunakan dalam observasi lapangan

    ini adalah lembar observasi, kamera, handphone, alat tulis dan kebutuhan data

    terkait dengan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

    1.7.3 Jenis Dan Sumber Data

    Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Adapun sumber

    pengumpulan data primer dari penelitian ini melalui observasi lapangan,

    penyebaran kuisioner dan wawancara yang dilakukan guna mengetahui

    aspek penunjang dalam pengembangan masyarakat terhadap ekonomi Desa

    Wiralaga, Mesuji. Pengumpulan data primer juga dilakukan untuk

    mengetahui kondisi eksisting Kampung Wiralaga, Mesuji. Adapun data

    primer berdasarkan sasaran yang ada yaitu:

    1. Identifikasi potensi ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji.

    Berdasarkan variabel yang telah diambil yaitu pengembangan ekonomi

    lokal dan pengembangan sumber daya maka:

    A. Dilakukan pembagian kuisioner dan wawancara komoditas

    unggulan, UMKM, dan potensi wisata yang ada di Kampung

    Wiralaga dengan cara pengambilan data menggunakan teknik

  • 13

    snowball sampling dimana dalam pelaksanaannya akan

    dilakukan wawancara bergulir berdasarkan rekomendasi dari key

    informan. Adapun kriteria seseorang yang dapat dijadikan

    sebagai key informan dalam penelitian ini antara lain adala

    masyarakat yg telah tinggal ± 15 tahun di Kampung Wiralaga,

    serta mengerti dan paham tentang kondisi Kampung Wiralaga.

    B. Dilakukan observasi lapangan untuk melihat komoditas

    unggulan, UMKM, dan potensi wisata yang ada di Kampung

    Wiralaga.

    2. Identifikasi kapasitas sosial pelaku UMKM dalam mengembangkan sosial

    ekonomi masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji.

    A. Dilakukan pembagian kuisioner dan wawancara partisipasi

    masyarakat, sumber daya, kepemimpinan, dan hubungan

    jaringan UMKM di Kampung Wiralaga dengan cara

    pengambilan data menggunakan teknik snowball sampling

    dimana dalam pelaksanaannya dilakukan wawancara bergulir

    berdasarkan rekomendasi dari key informan. Adapun kriteria

    seseorang yang dapat dijadikan sebagai key informan dalam

    penelitian ini antara lain adala masyarakat yg telah tinggal ± 15

    tahun di Kampung Wiralaga, serta mengerti dan paham tentang

    kondisi Kampung Wiralaga.

    B. Dilakukan observasi lapangan untuk melihat sumber daya di

    Kampung Wiralaga.

    3. Analisis pengembangan ekonomi masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji.

    A. Dilakukan pembagian kuisioner dan wawancara strategi

    pengembangan komunitas di Kampung Wiralaga dengan cara

    pengambilan data menggunakan teknik snowball sampling

    dimana dalam pelaksanaannya dilakukan wawancara bergulir

    berdasarkan rekomendasi dari key informan. Adapun kriteria

    seseorang yang dapat dijadikan sebagai key informan dalam

    penelitian ini antara lain adala masyarakat yg telah tinggal ± 15

  • 14

    tahun di Kampung Wiralaga, serta mengerti dan paham tentang

    kondisi Kampung Wiralaga.

    Berikut adalah tabel kebutuhan data dalam penelitian studi pengembangan

    masyarakat terhadap ekonomi desa Wiralaga, Kabupaten Mesuji.

    Tabel 1. 3 Kebutuhan Data

    NO DATA VARIABEL KEBUTUHAN

    DATA

    JENIS DATA

    PRIMER

    OBSERVASI WAWANCARA KUISIONER

    1 Potensi

    Ekonomi

    Pengembangan

    ekonomi lokal data UMKM √ √ √

    pengembangan

    sumber daya

    data komoditas

    unggulan √ √

    data potensi

    wisata √ √

    2 Kapasitas

    Sosial

    Sumber daya data sumber

    daya √ √

    hubungan

    jaringan

    data hubungan

    jaringan √

    kepemimpinan data

    kepemimpinan √

    partisipasi

    masyarakat

    data partisipasi

    masyarakat √

    3

    Pengembangan

    Ekonomi

    Masyarakat

    pengembangan

    kepemimpinan

    data

    kepemimpinan √

    Pengembangan

    organisasi

    data

    pegembangan

    organisasi

    √ √

    pengorganisasia

    n masyarakat

    data

    penorganisasian

    masyarakat

    kolaborasi

    organisasi

    data kolaborasi

    organisasi √

    Sumber : Hasil Analisis, 2019

  • 15

    1.7.4 Metode Analisis Data

    Metode analisis data merupakan langkah untuk mengolah data primer

    maupun sekunder yang telah diperoleh. Teknik analisis ini berguna untuk

    merepresentasikan seluruh data yang di dapat dengan bentuk yang disesuaikan

    dengan kebutuhan. Oleh sebab itu teknik analisis merupakan salah satu hal penting

    untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun teknik analisis yang digunakan pada

    penelitian studi pengembangan masyarakat terhadap ekonomi desa Wiralaga,

    Kabupaten Mesuji ini adalah analisis deskriptif kualitatif yang bersifat uraian,

    penjabaran dari suatu data dengan menyusun, dan menyajikan suatu informasi dan

    teknik analisis SWOT yang mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, kesempatan

    dan ancaman yang dimiliki. Penjelasan masing-masing analisis akan dijelaskan

    berdasarkan setiap sasaran sebagai berikut.

    1. Identifikasi Potensi Ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji

    Dilakukan identifikasi potensi ekonomi kampung Wiralaga, Mesuji dengan

    metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan

    pada adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti. Tujuannya

    adalah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga

    dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian

    (Sarwono;2006 dalam Triyono;2014). Dalam penelitian ini analisis deskriptif

    berguna untuk menganalisis variabel komoditas unggulan, analisis usaha mikro

    kecil menengah dan analisis potensi wisata dengan keluaran potensi ekonomi

    Kampung Wiralaga. Analisis deskriptif Kualitatif adalah penjelasan dari hasil

    wawancara temuan lapangan untuk mengidentifikasi studi pengembangan

    masyarakat Kampung Wiralaga. Analisis ini dilakukan pada beberapa tahap berupa

    Pengkodean data (Coding), Reduksi Data, dan kategorisasi data agar mudah

    dipahami

  • 16

    A. Editting

    Kegiatan editing bertujuan untuk mengecek kembali data-data yang telah

    diperoleh yaitu: hasil wawancara, dokumen-dokumen literatur. Bermanfaat untuk

    menghilangkan data-data yang dianggap ragu kebenarannya atau tidak jelas

    sehingga menimbulkan kebingungan. (Wardiyanta;2006 dalam Rahman;2016)

    kegiatan editing mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Memeriksa kelengkapan data. Data hasil wawancara dengan informan

    yang tidak lengkap dapat dilakukan wawancara kembali supaya

    diperoleh lengkap dan akurat.

    Memeriksa kejelasan data, supaya mudah dipahami.

    Memeriksa relevansi data. Peneliti perlu meyakinkan informan supaya

    jawaban hasil wawancara yang telah diperoleh harus relevan terhadap

    permasalahan penelitian.

    Memeriksa konsistensi data, supaya tidak ada jawaban yang

    bertentangan.

    Memeriksa keseragaman data, supaya mempermudah dalam pengolahan

    data.

    B. Pengkodean data

    Kegiatan coding bertujuan untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari

    hasil penelitian yang telah diperoleh dari hasil wawancara terhadap informan-

    informan (Wardiyanta;2006 dalam Rahman;2016). Jawaban hasil wawancara

    terhadap informan maka jawaban tersebut harus disimpulkan.Coding digunakan

    untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, dan membuat kesimpulan

    hasil penelitian berdasarkan sasaran-sasaran yang ditetapkan. Analisis data tersebut

    disusun dalam kode-kode berdasarkan klasifikasi pertanyaan dari setiap informan

    dan satuan informasi. Pengkodean dilakukan untuk mengklasifikasikan hasil

    wawancara lapangan yang bertujuan untuk mempermudah interpretasi dan

    penggunaan data dalam analisis. Adapun pola pengkodean adalah sebagai berikut:

  • 17

    𝐴 …/𝐵 . . ./𝐶 …/𝐷 . ..

    Keterangan:

    A : jenis kategori informasi dan cara memperoleh data/informasi

    B : kode informan

    C : nomor urutan informan

    D : nomor urutan informasi

    C. Reduksi data

    Reduksi data merupakan proses menyederhanakan atau memilah data yang

    penting dan data yang tidak digunakan dalam analisis. Reduksi ini bertujuan untuk

    mempermudah dalam proses analisis data. Proses reduksi ini juga harus tetap

    berpedoman pada kebutuhan data.

    D. Kategorisasi data

    Kategorisasi data ini dilakukan dengan memberikan kode terhadap data

    sesuai dengan tujuan dan informasi yang terkandung dalam data tersebut.

    Kategorisasi data dilakukan sesuai dengan informan dalam mengeskplorasi studi

    pengembangan masyarakat terhadap ekonomi Desa Wiralaga, Kabupaten Mesuji.

    Jenis kode informasi data pada penelitian diperjelas dengan keterangan sebagai

    berikut :

    DK : Dinas Kelautan dan Perikanan

    OD : Orang yang dituakan

    PD : Perangkat Desa

    PU : Pelaku UMKM

  • 18

    E. Analisis Data

    Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan analisis data

    menggunakan metode analisis yang disesuaikan. Analisis data ini disesuaikan

    dengan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Analisis yang akan digunakan

    meliputi analisis untuk mengidentifikasi studi pengembangan masyarakat

    Kampung Wiralaga.

    2. Identifikasi Kapasitas Sosial Pelaku UMKM Dalam Mengembangkan

    Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Wiralaga, Mesuji.

    Dilakukan identifikasi kapasitas sosial masyarakat kampung Wiralaga,

    Mesuji dengan menganalisis kapasitas UMKM masyarakat yang ada guna

    mengembangkan sosial ekonomi masyarakat yang ada di Kampung Wiralaga,

    Mesuji. Dengan keluaran potensi kapasitas sosial pelaku UMKM masyarakat

    Kampung Wiralaga. Dimana dalam pengolahahan data nya dilakukan analisis dari

    variabel-variabel yang ada seperti variabel kepemimpinan yang ada di UMKM

    Kampung Wiralaga, hubungan jaringan yang ada, sumber daya dan partisipasi

    masyarakat terhadap UMKM yang ada di Kampung Wiralaga dengan mengunakan

    metode analisis kualitatif. Adapun penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai

    penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun

    tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor

    dan Bogdan, 1984:5 dalam Suyanto dan Sutinah;2005).

    3. Menganalisis Pengembangan Ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji.

    Dilakukan analisis pengembangan ekonomi Kampung Wiralaga, Mesuji

    dengan menganalisis pengembangan masyarakat yang ada guna melihat tindakan

    apa saja yang perlu dilakukan untuk mengembangkan masyarakat dengan keluaran

    berupa rekomendasi program pengembangan masyarakat Kampung Wiralaga,

    Mesuji. Dimana dalam pengolahan datanya dilakukan analisis berdasarkan strategi

    pengembangan masyarakat dan hasil identifikasi kapasitas sosial UMKM

    masyarakat Kampung Wiralaga dengan mengunakan metode analisis kualitatif dan

    SWOT. Menurut (Soesilo;2002 dalam Ramadhani;2018) analisis SWOT

    didasarkan pada logika berfikir bahwa dalam menentukan strategi kebijakan yang

  • 19

    akan diimplementasikan, sebuah organisasi harus memaksimalkan kekuatan dan

    peluang, dan sekaligus dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada,

    sehingga dapat dicapai keseimbangan antara kondisi internal dengan kondisi

    eksternal.

    Menurut (Sutojo dan Kleinsteuber;2002 dalam Tamara;2016), analisis

    SWOT adalah untuk menetukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi

    perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. Dimana SWOT

    merupakan singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),

    Opportunities (peluang), dan Threats (hambatan). Menurut Rangkuti (2018),

    menjelaskan bahwa analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal

    peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan

    (strengths) dengan kelemahan (weaknesses). Sedangkan menurut Kotler (2008)

    dalam Tamara (2016) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah evaluasi

    terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

    Untuk menemukan strategi pengembangan menggunakan analisis SWOT,

    maka perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

    1. Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

    Berikut penentuan faktor strategi eksternal:

    a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)

    b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 mulai dari 1,0 (paling

    penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

    kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi

    dengan total nilai harus 1,0.

    c. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan

    memberikan skala mulai 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

    berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

    bersangkutan.

    d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

    memperoleh faktor pembobotan dengan kolom 4. Hasilnya berupa skor

    pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi.

  • 20

    e. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh skor total

    pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

    menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

    faktor strategi eksternalnya

    Tabel 1. 4 EFAS

    Faktor-Faktor

    Strategi Eksternal Bobot Rating

    Bobot X

    Rating

    Peluang

    1. Peluang 1

    2. Peluang 2

    3. Peluang 3

    4. Peluang 4

    5. Peluang 5

    TOTAL

    Ancaman

    1. Ancaman 1

    2. Ancaman 2

    3. Ancaman 3

    4. Ancaman 4

    5. Ancaman 5

    TOTAL

    Sumber: Rangkuti, 2018

    2. Matrik Faktor Strategi Internal

    Berikut penentuan faktor strategi internal:

    a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)

    b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 mulai dari 1,0 (paling

    penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

    kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategi

    dengan total nilai harus 1,0.

    c. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan

    memberikan skala mulai 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

    berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

    bersangkutan.

  • 21

    d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

    memperoleh faktor pembobotan dengan kolom 4. Hasilnya berupa skor

    pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi.

    e. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh skor total

    pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

    menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

    faktor strategi internalnya.

    Tabel 1. 5 IFAS

    Faktor-Faktor

    Strategi Internal Bobot Rating

    Bobot X

    Rating

    Kekuatan

    1. Kekuatan 1

    2. Kekuatan 2

    3. Kekuatan 3

    4. Kekuatan 4

    5. Kekuatan 5

    TOTAL

    Kelemahan

    1. Kelemahan 1

    2. Kelemahan 2

    3.Kelemahan 3

    4. Kelemahan 4

    5. Kelemahan 5

    TOTAL

    Sumber: Rangkuti, 2018

    Salah satu metode atau alat analisis yang digunakan untuk menyusun

    deskripsi tentang faktor-faktor strategi organisasi adalah matriks SWOT dengan

    mengurutkan sesuai dengan prioritas berdasarkan kolom 4 pada masing-masing

    tabel.

  • 22

    3. Kemudian setelah nilai akhir dari IFAS EFAS didapatkan dapat dilakukan

    pentotalan nilai akhir

    Tabel 1. 6 Total Matriks Analisis IFAS EFAS

    No Uraian Nilai

    1 Kekuatan

    Kelemahan

    2 Peluang

    Ancaman

    Sumber: Rangkuti, 2018

    4. Dari total hasil matriks IFAS EFAS selanjutnya dilakukan SWOT analisis

    untuk mendapatkan nilai sumbu (x,y) dengan menggunakan rumus:

    𝑆−𝑊

    2,

    𝑂−𝑇

    2

    Keterangan :

    S : strenght

    W : weakness

    O : opportunity

    T : Threats

  • 23

    Tabel 1. 7 Kuadran Matriks SWOT

    Sumber: Rangkuti, 2018

    5. Selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan hasil dari nilai x,y yang

    didapatkan dengan melihat titik x,y pada hasil kuadran.

    a. Strategi SO (agresif) memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut

    dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berada pada kuadran I

    (+,+)

    b. Strategi ST (diversifikasi startegi) menggunakan kekuatan yang dimiliki

    perusahaan untuk mengatasi ancaman berada pada kuadran II (+,-)

    c. Strategi WO (turn around), strategi ini diterapkan berdasarkan

    pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan

    yang ada. Berada pada kuadran III (-,+).

    d. Strategi WT (difensif), strategi ini didasarkan pada kegiatan yang

    bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada

    serta menghindari ancaman. Berada pada kuadran IV (-,-).

  • 24

    Tabel 1. 8 Matriks SWOT

    Strength (S) Tentukan 5-10

    faktor-faktor

    kekuatan internal

    Weaknesses(S)

    Tentukan 5-10 faktor-

    faktor kelemahan

    internal

    Opportunities (O)

    Tentukan 5-10

    faktor-faktor peluang

    eksternal

    Strategi SO

    Ciptakan strategi

    yang menggunakan

    kekuatan untuk

    memanfaatkan

    peluang

    Strategi WO

    Ciptakan strategi yang

    meminimalkan

    kelemahan untuk

    memanfaatkan

    peluang

    Treaths (T)

    Tentukan 5-10

    faktor-faktor

    ancaman eksternal

    Strategi ST

    Ciptakan strategi

    yang menggunakan

    kekuatan untuk

    mengatasi ancaman

    Strategi WT

    Ciptakan strategi yang

    meminimalkan

    kelemahan dan

    menghindari ancaman

    Sumber: Rangkuti, 2018

    Keterangan:

    1. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis

    2. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis

    3. Strategi SO memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

    memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

    4. Strategi ST menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

    mengatasi ancaman.

    5. Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

    yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

    6. Strategi WT, strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat

    defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

    menghindari ancaman.

    IFAS

    EFAS

  • 25

    Analisis SWOT digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan strategi

    guna menciptakan rekomendasi program pengembangan potensi ekonomi UMKM

    masyarakat Kampung Wiralaga guna meningkatkan sosial ekonomi yang ada.

    Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperjelas faktor internal dan

    faktor eksternal yang dianggap penting dengan melakukan identifikasi terhadap

    kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan

    ancaman (threat). Selain itu juga terdapat alasan pemilihan metode analisis SWOT

    pada penelitian ini dikarenakan adanya beberapa kelebihan analisis SWOT dengan

    analisis lainnya yaitu analisis SWOT memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

    1. Tidak hanya dapat membuat ekstrapolasi masa depan, analisis SWOT

    dapat dipakai untuk membuat masa depan

    2. Bersifat multiguna dan sederhana

    3. Cocok dengan teknik lain, antara lain Delphi, time series dan AHP

    4. Dapat dipakai untuk membangun konsensus berdasarkan kebutuhan dan

    keinginan (Soesilo;2002 dalam Ramadhani;2018)

    1.7.5 Teknik Sampling

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau secara lebih

    sederhana sampel penelitian adalah sebagain dari populasi yang diambil dari

    sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Arikunto;2006). Menurut

    (Sugiyono;2011) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

    dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut (Supardi;1993) yang dimaksud dengan

    sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai wakil

    dari anggota populasi. Dalam pengambilan sampel terdapat 2 macam teknik yaitu

    1. Probability Sampling

    merupakan teknik sampling dengan memberikan kesempatan yang sama

    untuk setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel yang

    terdiri dari:

    Simple random sampling

    Proportional sampling

    Stratified sampling

  • 26

    Area probability sampling

    Systematic sampling

    Cluster sampling

    2. Non Probability Sampling

    Merupakan cara pengambilan sampel yang semua objek atau elemen

    populasinya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

    anggota sampel. Terdiri dari:

    Convinience sampling

    Judgement sampling

    Purposive sampling

    Quota sampling’

    Snowball sampling

    1.7.5.1 Snowball Sampling

    Teknik Snowball Sampling merupakan teknik sampling yang semula

    berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya

    atau menunjukan orang lain yang menurutnya memiliki informasi yang dibutuhkan

    untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin

    membengkak jumlahnya seperti bola salju yang menggelinding semakin jauh

    semakin besar (Gunawan;2013). Teknik Snowball Sampling adalah suatu metode

    untuk mengidentifikasi, memilih, dan memilih data sampel dalam suatu jaringan

    atau rantai hubungan yang menerus (Nurdiani;2014). Sehingga dapat dikatakan

    bahwa teknik Snowball Sampling dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan

    pencarian informasi dengan didasarkan pada informan kunci yang memiliki kriteria

    yaitu:

    1. Masyarakat yg telah tinggal ± 15 tahun di Kampung Wiralaga,

    2. Mengerti dan paham tentang kondisi Kampung Wiralaga.

    Sehingga dalam pelaksanaannya teknik ini tidak memerlukan jumlah sampel namun

    pencarian akan informan berhenti apabila data yang didapatkan sudah jenuh atau

    dapat dikatakan seragam.

  • 27

    1.7.7 Kerangka Analisis

    Sumber : Hasil Analisis,2019

    Gambar 1. 3 Kerangka Analisis

    INPUT PROSES OUTPUT

    Potensi ekonomi

    Kampung Wiralaga

    Kelemahan dan

    kekuatan Kapasitas

    sosial UMKM

    masyarakat

    Kampung Wiralaga

    Kelemahan dan

    kekuatan

    pengembangan

    masyarakat

    Kampung Wiralaga

    Komoditas

    Unggulan

    UMKM

    Potensi Wisata

    Sumber daya

    Hubungan

    Jaringan

    Kepemimpinan

    Partisipasi

    Masyarakat

    Pengembangan

    Kepemimpinan

    Pengembangan

    organisasi

    Pengorganisasian

    masyarakat

    Kolaborasi

    organisasi

    Identifikasi potensi

    ekonomi masyarakat

    Kampung Wiralaga dengan

    cara pengambilan data

    melalui observasi dan

    wawancara kemudian

    dianilisis menggunakan

    teknik analisis deskriptif

    kualitatif

    Analisis pengembangan

    masyarakat Kampung

    Wiralaga dengan cara

    pengambilan data melalui

    observasi dan wawancara

    kemudian dianilisis

    menggunakan teknik

    analisis deskriptif kualitatif

    dan SWOT

    Identifikasi kapasitas sosial

    UMKM masyarakat

    Kampung Wiralaga dengan

    cara pengambilan data

    melalui observasi dan

    wawancara kemudian

    dianilisis menggunakan

    teknik analisis deskriptif

    kualitatif

    Rekomendasi program pengembangan masyarakat

    terhadap ekonomi Desa Wiralaga, Mesuji

  • 28

    1.7.8 Desain Analisis

    Desain analisis merupakan rencana penelitian yang dilakukan

    berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Desain analisis meliputi

    sasaran yang akan dicapai, kebutuhan data, metode analisis, sumber data, dan

    output yang didapat. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 1. 9 Desain Analisis

    NO SASARAN ANALISIS DATA KELUARAN

    1 Potensi Ekonomi Potensi Ekonomi

    Potensi Komoditas Potensi Ekonomi

    Kampung Wiralaga

    Potensi Wisata

    Potensi UMKM

    2 Kapasitas

    Masyarakat

    Analisis Kapasitas

    UMKM

    Masyarakat

    1. Sumber Daya

    2. Hubungan Jaringan

    3. Kepemimpinan

    4. Partisipasi Masyarakat

    Potensi Kapasitas

    Sosial UMKM

    Kampung Wiralaga

    3

    Pengembangan

    Ekonomi

    Masyarakat

    Analisis

    Pengembangan

    Masyarakat

    1. Pengembangan

    Kepemimpinan

    2. Pengembangan

    Organisasi

    3. Pengorganisasian

    Masyarakat

    4. Kolaborasi Organisasi

    Rekomendasi

    Pengembangan

    Masyarakat terhadap

    ekonomi Desa

    Wiralaga

    Sumber : Hasil Analisis, 2019

    1.8 Penelitian Terdahulu

    Berikut beberapa penelitian terdahulu yang terkait penelitian ini, yang

    menjadi bahan acuan untuk menentukan variabel penelitian selain landasan teori

    yang telah dibahas dalam penelitian studi pengembangan masyarakat terhadap

    ekonomi Desa Wiralaga, Kabupaten Mesuji.

  • 29

    Tabel 1. 10 Penelitian Terdahulu

    No Nama Judul Tahun Metodelogi Hasil

    1 Ully Hikmah

    Andini Dkk

    Pemberdayaan Ekonomi

    Masyarakat Dari Desa

    Tertinggal Menuju Desa

    Tidak Tertinggal

    - Metode Kualitatif

    deskriptif

    Potensi ekonomi desa Muktiharjo adalah pertanian, perikanan, pariwisata dan

    UKM. Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah adalah sebagai

    perencana, fasilitator, evaluator dan pengawas.

    2 Uus Ahmad

    Husaeni

    Potensi Ekonomi

    Desa Menuju Desa

    Mandiri

    2017 Metode kualitatif Potensi ekonomi desa meliputi 6 sektor diantaranya sektor pertanian, sektor

    perikanan, sektor perdagangan, sektor perkebunan dan perhutanan, peternakan

    dan ekonomi kretaif. Sedangkan faktor pendukung utama adalah keadaan sarana

    dan prasarana.

    3 Arsiyah Pemberdayaan

    Masyarakat

    Dalam

    Pembangunan

    Ekonomi Desa

    2009 Metode kualitatif Pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana dengan menitikbertakan pada

    kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang berpengaruh pada

    peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Sumber : Data Hasil Olahan, 2019

    Penelitian ini membandingkan beberapa hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya yang memiliki kemiripan karakteristik dengan

    penelitian yang diangkat oleh peneliti. Pada penelitian terdahulu dilakukan perbandingan baik dari judul, fokus penelitian, lokasi dan

    metode penelitian keseluruhannya memiliki perbedaan. Sehingga dapat dikatakan penelitian yang dilakukan benar benar asli baik dari

    segi judul, fokus dan metode penelitian.

  • 30

    1.9 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan pada penelitian studi pengembangan kampung

    Wiralaga, Mesuji ini terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan

    Pustaka, Bab III Gambaran Umum, Bab IV Analisis dan Pembahasan, Bab V

    Kesimpulan dan Rekomendasi.

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dilakukan nya sebuah

    penelitian, rumusan masalah yang menjadi landasan diadakannya sebuah

    penelitian, tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam penelitian, manfaat

    penelitian yang terbagi menjadi manfaat secara pratik dan teoritis, ruang lingkup

    penelitian yang terbagi menjadi dua aspek yaitu materi dan wilayah, kerangka

    berfikir, metodologi penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori sebagai pondasi sumber suatu

    informasi penelitian yang akan diangkat. Terbagi menjadi beberapa sub bab yaitu

    pengertian ekonomi desa, kapasitas sosial, pengertian community development,

    prinsip community development, dan strategi community development, serta sintesa

    penelitian.

    BAB III GAMBARAN UMUM

    Pada bab ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum penelitian secara

    makro dan mikro. Gambaran umum secara makro akan membahas tentang sejarah

    dan administrasi Kabupaten Mesuji dan Gambaran umum secara mikro akan

    membahas tentang sejarah dan administrasi Kampung Wiralaga yang didalam nya

    meliputi aspek fisik dan lingkungan, sosial kependudukan, sarana dan prasarana,

    sosial ekonomi, serta pembiayaan dan kelembagaan.

  • 31

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini akan dijabarkan dan dibahas hasil analisis dari survey

    penelitian yang sudah dilakukan, terdiri dari analisis potensi ekonomi Kampung

    Wiralaga Mesuji, Analisis Kapasitas Sosial UMKM Masyarakat Kampung

    Wiralaga Mesuji, Analisis Pengembangan komunitas masyarakat Kampung

    Wiralaga Mesuji.

    BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    Pada bab ini dijabarkan temuan studi, kesimpulan penelitian, rekomendasi,

    kelemahan studi serta saran studi lanjutan berdasarkan hasil analisis yang telah

    dilakukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Pada bagian ini akan dipaparkan terkait sumber teori dan metode yang

    dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yang berupa buku, jurnal, tesis, undang

    undang dan dokumen formal lainnya.

    LAMPIRAN

    Pada bagian ini akan dilampirkan data data pendukung yang berisikan

    instrument penelitian , transkrip wawancara, hasil observasi dan peta penelitian.