bab exchange rate determination_word.docx

11
EXCHANGE RATE DETERMINATION Mengukur Pergerakan Nilai Tukar Mata Uang (Measuring Exchange Rate Movement) Perubahan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi besarnya transaksi perusahaan multinasional karena dapat mempengaruhi jumlah arus kas masuk (cash inflows) yang diterima dari ekspor dan dapat mempengaruhi jumlah kas arus keluar (cash outflows) yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar impor. Perhitungan nilai tukar atau kurs diukur dengan cara membandingkan antara nilai suatu mata uang dengan mata uang lain sebagai acuan. Dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif, nilai tukar mata uang dapat berubah secara substansial. Penurunan nilai mata uang disebut sebagai depresiasi, sedangkan kenaikan nilai mata uang disebut sebagai apresiasi. Ketika kurs suatu mata uang pada dua titik waktu tertentu dibandingkan, kurs pada periode sebelumnya dilambangkan sebagai S t-1 , sedangkan pada periode saat ini dilambangkan sebagai S. Persentase perubahan nilai mata uang asing dihitung sebagai berikut: Percent in foreign currency value = SS t1 S t1 (Jeff Madura, 2006: 85) Hasil persentase yang positif menunjukkan bahwa mata uang asing mengalami apresiasi, sedangkan hasil persentase

Upload: mohamad-bastomii

Post on 08-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

EXCHANGE RATE DETERMINATION

Mengukur Pergerakan Nilai Tukar Mata Uang (Measuring Exchange Rate Movement)

Perubahan nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi besarnya transaksi perusahaan

multinasional karena dapat mempengaruhi jumlah arus kas masuk (cash inflows) yang

diterima dari ekspor dan dapat mempengaruhi jumlah kas arus keluar (cash outflows) yang

dikeluarkan perusahaan untuk membayar impor. Perhitungan nilai tukar atau kurs diukur

dengan cara membandingkan antara nilai suatu mata uang dengan mata uang lain sebagai

acuan. Dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif, nilai tukar mata uang dapat berubah secara

substansial. Penurunan nilai mata uang disebut sebagai depresiasi, sedangkan kenaikan nilai

mata uang disebut sebagai apresiasi.

Ketika kurs suatu mata uang pada dua titik waktu tertentu dibandingkan, kurs pada

periode sebelumnya dilambangkan sebagai St-1, sedangkan pada periode saat ini

dilambangkan sebagai S. Persentase perubahan nilai mata uang asing dihitung sebagai

berikut:

Percent in foreign currency value =S−St−1

S t−1

(Jeff Madura, 2006: 85)

Hasil persentase yang positif menunjukkan bahwa mata uang asing mengalami

apresiasi, sedangkan hasil persentase negatif menunjukkan bahwa mata uang asing tersebut

mengalami depresiasi.

Pergerakan nilai tukar asing cenderung lebih besar dalam horizon waktu yang lebih

lama. Dengan demikian, jika data sebuah mata uang diamati secara tahunan, gerakannya

akan lebih stabil dibandingkan dengan pergerakan nilai tukar harian. Namun adanya

tinjauan dari pergerakan nilai tukar harian penting bagi perusahaan multinasional untuk

aktivitas transaksi dan perdagangannya di berbagai negara. Sedangkan tinjauan pada

pergerakan nilai tukar tahunan akan lebih tepat untuk perusahaan multinasional yang akan

melakukan investasi di luar negeri dan ingin menilai kemungkinan risiko di negara tersebut.

Banyak perusahaan multinasional mempertimbangkan nilai tukar atau kurs berdasarkan

cakrawala jangka pendek dan jangka panjang karena mereka mengharapkan untuk terlibat

dalam transaksi internasional dalam waktu dekat dan di masa yang akan datang.

Page 2: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

Sumber: Jeff Madura, 2006:86

Exchange Rate Equilibrium

Disamping mengukur persentase perubahan nilai mata uang, konsep ekuilibrium

nilai tukar mata uang juga perlu dipahami, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

ekuilibrium mata uang tersebut. Seperti halnya produk lain yang dijual di pasar, harga atau

nilai dari sebuah mata uang juga ditentukan oleh permintaan dan penawaran relatif terhadap

mata uang tersebut. Jadi, untuk harga atau nilai dari setiap poundsterling Inggris, misalnya,

dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran yang terjadi. Pada suatu titik waktu tertentu,

mata uang dapat menunjukkan harga di mana permintaan untuk mata uang sama dengan

penawaran, dan ini yang disebut dengan tingkat ekuilibrium. Tentu saja, kondisi ini dapat

berubah dari waktu ke waktu, sehingga menyebabkan permintaan dan penawaran untuk

mata uang tersebut berubah, dan dengan demikian dapat menyebabkan perubahan pada

harga atau nilai mata uang tersebut.

Demand for a Currency

Poundsterling Inggris dalam hal ini digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan

konsep ekuilibrium. Gambar 4.2 menunjukkan sejumlah hipotetis mengenai permintaan

poundsterling pada berbagai kemungkinan harga kurs. Gambar tersebut menunjukkan

jumlah poundsterling yang akan diminta pada berbagai tingkatan harga kurs, semakin

rendah harga kurs maka semakin tinggi permintaan. Arah permintaan ke kanan bawah

memungkinkan AS mendapatkan lebih banyak barang ketika poundsterling bernilai rendah.

Page 3: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

Sumber: Jeff Madura, 2006:87

Supply of a Currency for Sale

Penawaran poundsterling yang dijual di pasar valuta asing dapat dikembangkan

dengan cara yang mirip dengan permintaan poundsterling. Gambar 4.3 menunjukkan

sejumlah hipotetis mengenai penawaran poundsterling pada berbagai kemungkinan harga

kurs. Gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi harga kurs maka semakin tinggi

penawaran. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara harga

kurs dan kuantitas poundsterling yang dijual atau disediakan.

Sumber: Jeff Madura, 2006:88

Equilibrium

Apabila gambar permintaan dan penawaran untuk poundsterling tersebut

digabungkan, maka akan dapat diketahui tingkat ekuilibrium kurs yang dapat dilihat pada

Gambar 4.4. Pada saat kurs poundsterling sebesar $1,50 terhadap dollar AS, kuantitas

poundsterling yang diminta melebihi penawaran karena harga kurs yang rendah. Sedangkan

Page 4: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

pada saat kurs sebesar $1,60, kuantitas poundsterling yang ditawarkan melebihi jumlah yang

diminta. Dengan demikian, berdasarkan Gambar 4.4, titik ekuilibrium kurs adalah $1,55

karena pada tingkat ini kuantitas dan harga atau nilai poundsterling yang diminta sama

dengan yang ditawakan atau dijual.

Sumber: Jeff Madura, 2006:89

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Tingkat ekuilibrium kurs akan berubah dari waktu ke waktu sebagai akibat dari

penawaran dan permintaan yang terus berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan dan penawaran sehingga mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah sebagai

berikut:

e = f (ΔINF, ΔINT, ΔINC, ΔGC, ΔEXP) (Jeff Madura, 2006: 89)

Keterangan:

e = persentase perubahan nilai tukar mata uang

ΔINF = perubahan tingkat inflasi

ΔINT = perubahan tingkat suku bunga

ΔINC = perubahan tingkat pendapatan

ΔGC = perubahan kebijakan pemerintah

ΔEXP = perubahan ekspektasi di masa mendatang

Page 5: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

Tingkat Inflasi

Perubahan tingkat inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional,

yang dapat mempengaruhi permintaan dan pasokan mata uang, sehingga mempengaruhi

harga kurs mata uang tertentu. Negara yang mengalami kenaikan inflasi yang tinggi akan

mempengaruhi nilai kurs mata uang negara tersebut.

Sumber: Jeff Madura, 2006:90

Tingkat Suku Bunga

Perubahan tingkat suku bunga juga dapat mempengaruhi investasi, yang

mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang asing dan oleh karena itu

mempengaruhi nilai tukar mata uang tertentu.

Tingkat Suku Bunga Riil. Meskipun tingkat suku bunga yang relatif tinggi dapat menarik

investor asing untuk berinvestasi dalam sekuritas yang menawarkan return dengan bunga

yang tinggi, tingkat suku bunga yang relatif tinggi juga dapat mencerminkan ekspektasi

inflasi yang relatif tinggi. Karena inflasi yang tinggi dapat menyebabkan tekanan pada mata

uang lokal, beberapa investor asing mungkin kurang tertarik berinvestasi dengan mata uang

tersebut. Untuk alasan ini, akan sangat membantu mempertimbangkan tingkat suku bunga

riil, yang menyesuaikan tingkat bunga nominal dengan tingkat inflasi :

Real Interest Rate = Nominal Interest Rate - Inflation Rate

(Jeff Madura, 2006: 91)

Page 6: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

Sumber: Jeff Madura, 2006:91

Tingkat Pendapatan

Faktor ketiga yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah tingkat pendapatan.

Tingkat pendapatan yang berubah juga dapat mempengaruhi nilai tukar secara tidak

langsung melalui efek pada tingkat suku bunga. Pada saat tingkat pendapatan meningkat dan

tingkat suku bunga tinggi, sebagian besar investor cenderung akan memilih berinvestasi

pada instrument investasi dengan return suku bunga yang menarik seperti obligasi, deposito,

dan sebagainya dibandingkan dengan berivestasi pada mata uang asing, hal ini dapat

menyebabkan investor menjual mata uang asing untuk berinvestasi di instrument lainnya,

berkurangnya permintaan dan dapat mempengaruhi harga atau nilai tukar mata uang

tersebut.

Kebijakan Pemerintah

Faktor keempat yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah kebijakan

pemerintah. Pemerintah negara-negara asing dapat mempengaruhi kurs ekuilibrium dalam

beberapa hal, seperti (1) menerapkan kebijakan yang mewajibkan transaksi perdagangan dalam

dan luar negeri untuk menggunakan mata uang lokal, (2) pengendalian melalui intervensi

(membeli dan menjual mata uang) di pasar valuta asing, dan (3) mempengaruhi variabel

makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan sebagainya.

Page 7: Bab Exchange Rate Determination_Word.docx

Ekspektasi di Masa Mendatang

Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar adalah ekspektasi terhadap nilai tukar

suatu mata uang di masa yang akan datang. Seperti pasar keuangan lainnya, pasar valuta

asing bereaksi terhadap berita yang mungkin memiliki efek di masa depan. Berita dari

lonjakan potensi inflasi AS dapat menyebabkan sebagian besar orang menjual dolar,

mengantisipasi penurunan masa depan dalam nilai dolar. Tanggapan ini memberikan

tekanan langsung pada nilai dolar AS. Banyak investor institusional (seperti bank komersial

dan perusahaan asuransi) menetapkan posisi mata uang di awal untuk mengantisipasi

pergerakan kurs dan suku bunga di berbagai negara.

DAFTAR PUSTAKA

Jeff Madura, 2006, International Finance Management 9th edition, United States of America: Thomson South Western Publishing.