Manajemen Operasional

(Pengawasan kualitas)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitasPeranan inspeksi

Dosen

Febriyanto, SE, MM.

Kualitas

Masalah kualitas merupakan salah satu bagian penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi manajer dalam menjalankan strategi operasinya.

Operasi pabrik dalam era globalisasi dituntut untuk menjadi unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas produk.

Alasan perusahaan perlu memonitor keandalan (reliahility) kualitas dari komponen yang diterima maupun produk yang dihasilkan. – Pertama, beberapa perusahaan tidak dapat menunjukkan bukti

bahwa para suplier mereka memiliki kualitas yang terkontrol, akibatnya perusahaan harus memonitor kualitas komponen atau bahan yang masuk ke perusahaan. Sehingga pada saat ini teknik-teknik pengawasan kualitas masih sangat diperlukan.

– Kedua, Teknik pengawasan kualitas digunakan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah dalam ke­andalan kualitas dan membantu memberikan pemecahannya serta digunakan untuk mencegah timbulnya masalah-masalah kualitas secara dini yang diakibatkan oleh kesalahan­kesalahan proses operasi.

Pengertian dan Sifat Kualitas

Kualitas merupakan suatu istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi.

Ditinjau dan pandangan konsumen, secara subyektif orang mengatakan:

– Kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan selera (fitness for use).

– Kualitas adalah barang atau jasa yang dapat menaikkan status pemakai atau memberikan manfaat pada pemakai (measure of utility and usefulness).

Secara obyektif pengertian kualitas adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya (availability), kinerja (performance), keandalannya (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur (Juran, 1988).

Dalam istilah perbendaharaan International Organization for Standardization (ISO) dikatakan bahwa,

Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secarategas maupun tersamar(Brian, 1991).

Ditinjau dari sudut pandang produsen, kualitas dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan spesifikasinya (Juran, 1962; Krajewski, 1987)

Pengertian dan Sifat Kualitas

Terdapat tiga ukuran kualitas yang dapat digunakan untuk barang.

1. Kualitas desain (design quality)

Kualitas desain dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

(1) Kualitas input,

(2) Teknologi yang digunakan,

(3) Ktialitas tenaga kcrja dan manaJer.

2. Kualitas penampilan (performance quality)

Kualitas penampilan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

– Pertama, keandalan produk (reliability of product) yang berhubungan dengan waktu penggunaan sebelum terjadi kerusakan.

– Kedua, perawatan produk (maintenance of product) yang berhubungan dengan kemampuan mereparasi dan mengganti dengan cepat produk yang rusak

3. Kualitas yang memenuhi keinginan (conformance quality)

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi conformance quality, yaitu

(1) Usia teknik produk (technical life of product).

(2) Pengaruh produk (irnpacts of product),

(3) Ketepatan produk (accuracy of product)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

Terlepas dari komponen yang dijadikan objek pengukuran kualitassecara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan

2. Peralatan dan perlengkapan (tools and equipmcnt)

3. Bahan baku atau materiald.

4. Pekerja ataupun staf organisasi.

Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sebagai berikut:

– Pasar atau tingkat persaingan

– Tujuan organisasi

– Testing produk (product testing)

– Desain produk (product design)

– Proses produksi (production process)

– Kualitas input

– Perawatan perlengkapan (equiprnent nraintenance)

– Standar kualitas (quality .ctand(rrd)

– Umpan balik konsumen (customer feedhack)

Pengawasan (Inspeksi)

Inspeksi merupakan bagian penting dari program pengawasan kualitas, inspeksi mencakuh penentuan mengenai apakah suatu input atau output memenuhi standar kualitas yang mengakibatkan terjadinya kerusakan input atau output.

Menilai kualitas input maupun output, dapat dilakukan dengan:

1. Teknik sampling

Teknik sampling dapat dilakukan dengan mengambil sampel acak dari kualitas input atau output dengan anggapan bahwa sampel acak dengan jumlah yang memadai adalah wakil dari semua kualitas item yang diteliti.

– Teknik sampling ini sangat tepat digunakan apabila

(a) volume item begitu besar dan bersifat homogin,

(b) waktu sangat terbatas,

(c) inspeksi merusak item,

(d) biaya kerusakan (defect cost) tinggi.

Peranan inspeksi

2. Teknik pemeriksaan lengkap (full-inspection)

Teknik ini menghendaki agar setiap unit input atau output diperiksa kualitasnya.

Teknik pemeriksaan lengkap dapat menggunakan waktu yang cukup panjang bahkan mungkin berulang­ulang yang dapat melelahkan pemeriksa.

Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut, maka para inspektor harus mengetahui apa yang harus dilakukan, terlatih baik dan betul-betul kualified memiliki kemampuan fisik dan psikologis.

Full-inspection sangat tepat digunakan apabila :

(a) biaya kerusakan sangat tinggi,

(b) item bersifat heterogin,

(c) waktu cukup tersedia,

(d) inspeksi, tidak merusak item dan biaya cukup reasonable.

Peranan inspeksi

Untuk melaksanakan proses pengawasan yang tepat dalam proses transformasi, terdapat beberapa titik penting dimana letak pengawasan harus dilakukan, yaitu:

– Pada saat menerima input seperti bahan baku, maupun komponeii lainnya

– Sebelum proses transformasi, seperti pencampurar bahan makanan, ohat-obatan

– Pada saat proses transformasi sedang berlangsung

– Setelah proses transformasi (pada saat keluaran produksi atau setelah proses selesai}

– Ketika para konsumen mengeluh atau mengembalikan barang.