bab 7 pengujian filtration loss ok

Upload: muhammad-naufal-nazhib-khan

Post on 14-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    1/11

    BAB VII

    PENGUJIAN FILTRATION LOSS

    7.1 Tujuan Percobaan

    1. Untuk menghitung dan membandingkan nilai filtration loss semen

    dengan penambahan additive bentonite dan kerosene.

    2. Untuk menghitung filtration loss @ 30 menit dengan percobaan

    3. Untuk menghitung filtration loss @ 30 menit dengan perhitungan.

    7.2 Teori Dasar

    Bervariasinya water content yang diberikan ke dalam suspensi

    semen akan mempengaruhi sifat-sifat suspensi semen seperti thickening

    time, rheologi compressive strength dan lain-lain. Dengan demikian, pada

    media permeabel jika diberikan suspensi semen murni akan mengalami

    kehilangan air akibat filtrasi, sampai hanya tertinggal intertitial watersaja.

    Sehingga suspensi semen akan mengering dan sulit dipompakan.

    Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa filtration loss

    adalah peristiwa hilangnya cairan dari suspensi semen ke dalam formasi

    permeabel yang dilaluinya. Cairan ini sering disebut dengan filtrat. Filtrat

    yang hilang tidak boleh terlalu banyak, karena akan menyebabkan

    suspensi semen kekurangan air. Kejadian ini disebut denganflash set.

    Bila suspensi semen mengalami flash set maka akan

    mengakibatkan naiknya viskositas suspensi dan pembentukkanfiltrat cake

    dengan cepat. Hal ini akan menimbulkan friksi di annulus, menurunnyafinal strength semen dan juga dapat mengakibatkan pecahnya formasi dan

    lost circulation.

    Pengontrolan fluid loss merupakan bagian yang penting selama

    squeezing. Hal ini untuk menghindari dehidrasi suspensi semen yang

    terlalu cepat dalam pipa dan untuk memberikan distribusi suspensi semen

    yang seragam ke dalam semua lubang perforasi. Tentu saja sejumlah water

    63

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    2/11

    lost diinginkan jika suspensi semen membentuk filter cake yang

    diinginkan untuk menyumbat lubang perforasi.

    Pengujian filtration loss di laboratorium menggunakan alat filter

    press pada kondisi temperatur yang disesuaikan dengan temperatur

    sirkulasi dengan tekanan 100 psi (700 kPa) atau 1000 psi (6900 kPa).

    Namun filter press mempunyai kelemahan yaitu temperatur maksimum

    yang bisa digunakan hanya sampai 82 oC (180 oF).

    Filtration loss diketahui dari volume filtrat yang ditampung dalam

    sebuah tabung selama 30 menit masa pengujian. Filtrat yang terjadi

    disarankan untuk penyemenan casing antara 100 sampai 200 ml/30 menit

    di bawah tekanan 1000 psi. Untuk squeeze atau liner cementing antara 50

    sampai 150 ml selama 30 menit. Additive yang biasa digunakan untuk

    fluid loss adalahsynthetic organic liquid polymerdan cellulosic derivate.

    Bentonite juga digunakan untuk mengontrol fluid loss (400 500 ml/30

    menit) dan dapat juga digunakan pada densitas rendah. primary cementing,

    filtration loss yang diikinkan sekitar 150 250 cc yang diukur selam 30

    menit dengan menggunakan saringan berukuran 325 mesh dan tekanan

    1000 psi. sedangkan pada squeeze cementing, filtration loss yang diijinkan

    sekitar 55 65 cc selama 30 menit.

    7.2.1 Peralatan dan Bahan

    Peralatan : Bahan :

    - Mixer. - Semen Portland Kelas A

    - Timbangan. - Air

    - Gelas Ukur. - CMC

    - Stopwatch.

    - Filter Press.

    64

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    3/11

    Gambar 7.1

    Filter Press

    7.3 Prosedur Pengujian Filtration Loss

    1. Persiapkan alat filter proses dan segera pasang filter paper secepat

    mungkin dan letakkan gelas ukur dibawah silinder untuk menampung

    fluid filtrate.

    2. Tuangkan suspensi semen kedalam silinder dan segera tutup rapat.

    Kemudian alirkan udara atau gas N2 dengan tekanan 1000 psi.

    3. Catat volume filtrate sebagai fungsi waktu dengan stop watch, interval

    pengamatan setiap 2 menit pada 10 menit pertama, kemudian setiap 5menit untuk 20 menit selanjutnya. Catat volume filtrate pada menit ke

    25.

    4. Harga filtration loss diketahui dari volume filtrate yang ditampung

    dalam gelas ukur selama 30 menit massa pengujian. Bila waktu

    pengujian tidak sampai 30 menit, maka besarnya filtration loss dapat

    diketahui dengan rumus :

    65

    = tFtF

    677,530

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    4/11

    Dimana :

    F30 : Filtrat pada 30 menit, ml

    Ft : filtrate pada t menit, ml

    t : waktu pengukuran, menit

    5. Hentikan penekanan udara atau gas N2, buang tekanan udara dalam

    silinder dan sisa suspensi semen yang di dalam silinder tuangkan

    kembali kedalam breaker.

    7.4 Data dan Perhitungan

    Perhitungan filtration loss @ 30 menit perhitungan

    F30 = FL percobaanx

    = 95 x = 98.46 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 122 x = 126.45 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 94.5 x = 97.95 ml

    F30 = FL percobaanx

    66

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    5/11

    = 113.5 x = 117.64 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 86.5 x = 89.65 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 131 x = 135.78 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 122 x = 126.45 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 91 x = 94.32 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 145.5 x = 150.81 ml

    F30 = FL percobaanx

    67

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    6/11

    = 62.5 x = 64.78 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 141 x = 148.66 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 112.5x = 116.60 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 113.5 x = 117.4 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 114.5 x = 118.37 ml

    F30 = FL percobaanx

    = 115x = 119.19 ml

    68

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    7/11

    F30 = FL percobaanx

    = 110 x = 114.53 ml

    Perhitungan koreksi kesalahan filtration loss (%)

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    69

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    8/11

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    = = 3.52%

    Semen Air Bentonite Kerosin FL Perc FL Perh

    600 276 0 95 98.465

    600 276 1 122 126.450

    600 276 2 94.5 97.947

    600 276 3 113.5 117.640

    600 276 4 86.5 89.655

    600 276 5 131 135.778

    600 276 6 122 126.450

    600 276 7 91 94.319

    600 276 0 145.5 150.807

    70

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    9/11

    600 276 2 62.5 64.780

    600 276 4 141.5 146.661

    600 276 6 112.5 116.603

    600 276 8 113.5 117.640

    600 276 10 114.2 118.365

    600 276 12 115 119.194

    600 276 14 110.5 114.530

    Tabel 7.1.Hasil Pengujian Filtration loss

    Gambar 7.2Grafik Filtration Loss Vs Bentonite

    Gambar 7.3

    Grafik Filtration Loss Vs Kerosine

    71

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    10/11

    Gambar 7.4

    Grafik Filtration Loss Vs Kerosine, bentonite

    7.5. Pembahasan

    Pada percobaan filtration loss komposisi suspensi semen terdiri

    dari semen 600 gram, additive bentonite dan kerosin serta air 276 mL.

    Pengukuran dilakukan dengan alatfilter press. Suspensi semen yang sudah

    jadi dimasukkan ke dalam alat silinder yang telah disiapkan sampai batas

    yang ditentukan. Serta meletakkan gelas ukur di bawah silinder untukmenampung filtrate. Kemudian dialirkan gas N2 atau udara dengan tekanan

    1000 psi. pengukuran dilakukan selama 30 menit, dan filtrat yang

    diperoleh sebanyak 95 mL.

    Secara perhitungan, F30 diperoleh sebesar 98.465 mL. perhitungan

    dilakukan saat t=30 menit, diasumsikan bahwa pengamatan hanya sampai

    menit ke-30.

    Filtration loss bisa mengganggu operasi penyemenan, karena

    dengan adanya filtration loss maka fasa cair yang ada dalam supsensi

    semen akan menghilang dalam formasi yang porous dan permeable,

    akibatnya suspensi semen akan kekurangan fasa cair (flash set) yang

    kemudian bisa menyebabkan pecahnya formasi.

    Namun fluid loss diusahakan tidak terjadi pada suspensi semen

    yaitu dengan cara menambahkan additive fluid loss control seperti

    CMHEC, Latex, Organik Polymer.

    72

  • 7/27/2019 Bab 7 Pengujian Filtration Loss Ok

    11/11

    Pada percobaan ini additive yang digunakan adalah bentonite dan

    kerosin. Penambahan bentonite yaitu untuk mencegah filtration loss

    berlebihan. Semakin banyak bentonite yang ditambahkan, maka filtrate

    yang hilang diharapkan semakin berkurang. Sedangkan penambahan

    kerosin juga bertujuan untuk mencegah filtration loss berlebihan.

    Aplikasinya di lapangan, bila filtration loss terlalu besar, maka

    akan dapat menyebabkan pecah formasi karena banyak cairan atau filtrate

    suspensi semen yang hilang ke formasi, hal tersebut bisa mengakibatkan

    terjadinya lost circulation.

    7.6. Kesimpulan

    - Filtration loss pada additive kerosene lebihbesar daripada bentonite.

    - Setelah dilakukan penelitian dengan perhitungan dan percobaan

    ternyata terdapat perbedaan antara perhitungan dengan percobaan

    dimana nilai filtration loss dengan perhitungan lebih besar daripada

    dengan percobaan.

    - Dari 2 metode penelitian tersebut dapat diperoleh factor koreksi yaitu

    rata-rata 3.52 %

    73