bab 6 analisa stabilitas pake plaxis -...

83
VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092 BAB VI ANALISA STABILITAS 6.1. SIMULASI KELONGSORAN DENGAN PROGRAM PLAXIS 7.2 Plaxis V.7.2 adalah program analisa geoteknik, terutama untuk analisa stabilitas tanah dengan menggunakan metode elemen hingga yang mampu melakukan analisa yang dapat mendekati perilaku sebenarnya. Geometri tanah yang akan dianalisa memungkinkan untuk diinput dengan cukup teliti. Karena Plaxis dilengkapi fitur – fitur khusus yang berhubungan dengan banyak aspek dari struktur geometri yang komplek. Aplikasi geoteknik memerlukan model konstruksi tingkat lanjut untuk simulasi perilaku tanah yang tidak linear dan perilaku yang bergantung pada waktu. Disamping itu, material tanah adalah material yang multiphase. Untuk analisa yang melibatkan keberadaan air tanah perlu diperhitungkan tekanan hidrostatis dalam tanah. Selain itu Plaxis V.7.2 menyediakan berbagai analisa tentang displacement, tegangan-tegangan yang terjadi pada tanah, faktor keamanan dan lain-lain. Untuk melakukan analisis struktur tubuh embung dan spillway pada perencanaan Embung Sungai Kreo, digunakan metode elemen hingga dengan kondisi plane strain (regangan bidang). Model plane strain digunakan dengan asumsi bahwa sepanjang sumbu potongan melintang penampang dipandang relatif sama dan peralihan dalam arah tegak lurus potongan tersebut dianggap tidak terjadi. Program komputer ini menggunakan elemen segitiga dengan pilihan 6 nodes (titik) atau 15 titik. Pada analisis ini digunakan elemen segitiga dengan 15 titik.

Upload: lyhanh

Post on 27-Aug-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 1

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

BAB VI

ANALISA STABILITAS

6.1. SIMULASI KELONGSORAN DENGAN PROGRAM PLAXIS 7.2

Plaxis V.7.2 adalah program analisa geoteknik, terutama untuk analisa stabilitas

tanah dengan menggunakan metode elemen hingga yang mampu melakukan analisa

yang dapat mendekati perilaku sebenarnya. Geometri tanah yang akan dianalisa

memungkinkan untuk diinput dengan cukup teliti. Karena Plaxis dilengkapi fitur –

fitur khusus yang berhubungan dengan banyak aspek dari struktur geometri yang

komplek.

Aplikasi geoteknik memerlukan model konstruksi tingkat lanjut untuk simulasi

perilaku tanah yang tidak linear dan perilaku yang bergantung pada waktu.

Disamping itu, material tanah adalah material yang multiphase. Untuk analisa yang

melibatkan keberadaan air tanah perlu diperhitungkan tekanan hidrostatis dalam

tanah.

Selain itu Plaxis V.7.2 menyediakan berbagai analisa tentang displacement,

tegangan-tegangan yang terjadi pada tanah, faktor keamanan dan lain-lain. Untuk

melakukan analisis struktur tubuh embung dan spillway pada perencanaan Embung

Sungai Kreo, digunakan metode elemen hingga dengan kondisi plane strain

(regangan bidang). Model plane strain digunakan dengan asumsi bahwa sepanjang

sumbu potongan melintang penampang dipandang relatif sama dan peralihan dalam

arah tegak lurus potongan tersebut dianggap tidak terjadi.

Program komputer ini menggunakan elemen segitiga dengan pilihan 6

nodes (titik) atau 15 titik. Pada analisis ini digunakan elemen segitiga dengan 15 titik.

Page 2: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 2

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Dengan menggunakan elemen 15 titik, hasil analisis cukup akurat dan dapat

diandalkan.

6.2 . PEMODELAN MATERIAL

Perilaku tanah dan batuan dibawah beban umumnya bersifat non-linier. Perilaku

ini dapat dimodelkan dengan berbagai persamaan, diantaranya Linear elastic model,

Mohr Coulomb model, Hardening Soil model, Soft Soil model, dan Soft Soil Creep

model. Pada analisis ini digunakan model Mohr-Coulomb yang memerlukan 5 buah

parameter yaitu :

• Kohesi ( c )

• Sudut geser dalam ( φ )

• Modulus Young ( Eref )

• Poisson’s ratio ( ν )

• Dilatancy angle ( ψ ).

Pada Tabel 6.1 diberikan penjelasan mengenai parameter-parameter tanah yang

digunakan pada analisa stabilitas

Tabel 6.1 Parameter desain material untuk tubuh embung dan spillway

No. Identifi

cation Type

γdry γwet ν E c φ ψ k EA EI d

[KN/m3] [KN/m3] [ - ] [KN/m2] [KN/m2] [ ° ] [ ° ] m/day KN/m KNm2/m m

1 Lempung Undrained 12.2 17.095 0.3 2E+4 21 15.5 0 2.5E-9 - - -

2 Lempung

Berlanau Undrained 12.3 16.35 0,30 5E+4 18.25 20 0 3.6E-5 - - -

3 Tanah

Keras Drained 21 26 0,30 5E+4 12 30 0 8.6E-3 - - -

Page 3: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 3

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

4 Pasir

Berlanau Undrained 14 17.446 0.3 2E+4 24.46 30 0 1.19E-7 - - -

5 Beton

Bertulang Elastic - - 0 - - - - -

7.500E

+06

2.000E+

06 1.789

6.3. TAHAP PERHITUNGAN PLAXIS 7.2

6.3.1 TUBUH EMBUNG

PLAXIS INPUT V 7.2

a. Pada tahap input dilakukan permodelan material tanah dan beban yang bekerja

terhadap tanah. Dalam hal ini beban yang bekerja pada tanah adalah tekanan

air. Permodelan penampang melintang tubuh embung dilakukan dengan

menggunakan geometri line atau dengan menginput koordinat dengan

mengetikkan pada point on geometri line pada sisi bawah window. Material

tanah diinput sesuai dengan parameter desainnya yaitu soil properties tanah

masing-masing sesuai dengan jenis tanahnya. kemudian diinput sesuai dengan

parameter desainnya yaitu properties bahannya.. Hasil dari permodelan

penampang melintang tanah kemudian diberikan suatu kondisi batas pada tiap

sumbu. Jika suatu model tidak diberi kondisi batas maka kondisi alamiah akan

terjadi di mana gaya yang ditentukan sama dengan nol dan terjadi kondisi

bebas bergerak. Kondisi batas yang digunakan adalah standard fixities

(kekakuan standar) yang memodelkan lapisan bawah tanah terjepit sempurna

atau tidak bergerak sama sekali, sedangkan untuk bagian samping kiri-kanan

memungkinkan untuk bergerak secara vertikal (Ux=0; Uy= bebas). Kekakuan

Page 4: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 4

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

standar diberikan dengan sehingga terbentuk suatu model seperti pada

Gambar 6. 1.

Tabel 6.2. Koordinat untuk input geometri model pada Plaxis untuk tubuh embung

Point X

[m]

Y

[m] Point

X

[m]

Y

[m]

0 0 114 12 129 87

1 38 114 13 129 96

2 40 112

3 47 112

4 49 114

5 79 114

6 47 130

7 40 130

8 -50 114

9 129 114

10 129 105

11 -50 87

0 12 34 5

67

8 9

10

11 12

13

Gambar 6.1 Model geometri penampang melintang yang akan dianalisa

Page 5: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 5

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

b. Proses berikutnya adalah melakukan meshing generation untuk membagi

material tanah ke dalam elemen-elemen diskret yang berhingga, dengan

menggunakan toolbar . Tingkat kekasaran meshing dapat dipilih :

• Sangat kasar (Very Coarse) : sekitar 50 elemen

• Kasar (Coarse) : sekitar 100 elemen

• Menengah (Medium) : sekitar 250 elemen

• Halus (Fine) : sekitar 500 elemen

• Sangat halus (Very Fine) : sekitar 1000 elemen

Dalam simulasi ini, material di-mesh Fine, kemudian klik .

Gambar 6.2. Tampilan geometry model setelah digenerate mesh fine

c. Penetapan kondisi awal (Initial Condition)

Pada model ini muka air tanah terletak pada tubuh embung yaitu di koordinat

(38;127.9). Model geometri yang sudah dibuat harus ditetapkan kondisi

awalnya. Kondisi awal memiliki 2 mode, yaitu :

Mode 1 untuk pembangkitan tekanan air awal (water condition mode).

Mode 2 untuk menetapkan konfigurasi tekanan efektif awal (geometry

configuration mode). Langkah ini dapat ditentukan dengan memilih prosedur

Page 6: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 6

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Ko atau Gravity Loading. Ko Procedure dipilih jika kondisi geometri relatif

horisontal, yaitu dengan memilih ikon Geometri initial stress, dengan

menekan toolbar untuk menuju model Geometry configuration, tekan

(sebelah kanan) untuk mengaktifkan Ko-Procedure kemudian

klik .

Gambar 6.3. Tekanan tanah efektif

d. Tahapan perhitungan selanjutnya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan

, dan mengeksekusi tahapan fase-fase perhitungan untuk memperoleh output

program yang diinginkan dengan menekan toolbar untuk menuju

PLAXIS CALCULATION V 7.2.

PLAXIS CALCULATIONS V 7.2

Tahap-tahap perhitungan (calculation) dibagi menjadi enam tahap / phase yaitu:

1. Initial Phase, merupakan default dari program (fase 0).

Page 7: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 7

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

2. Tahap embung kosong, yaitu phase dimana terjadi tegangan dan

regangan akibat beban embung sendiri

3. Tahap tanah asli, yaitu phase dimana tegangan dan regangan awal akibat

berat tanah sendiri

4. Tahap embung + air, yaitu phase dimana terjadi tegangan dan regangan

yang diakibatkan oleh beban embung dan beban air

5. Tahap Konsolidasi, yaiti phase dimana terjadi penurunan lapisan tanah

akibat beban yang bekerja.

6. Tahap perhitungan faktor keamanan (SF), yaitu fase akibat perhitungan

beban embung dan takanan air yang bekerja.

Pada perhitungan faktor keamanan (SF) digunakan metode Phi-c reduction.

Phi-c reduction adalah option yang tersedia dalam Plaxis untuk menghitung faktor

keamanan (SF). Option ini hanya tersedia untuk tipe perhitungan secara Plastic

menggunakan Manual control atau dengan prosedur Load advencement number of

steps. Dalam Phi-c reduction dilakukan pendekatan parameter-parameter kekuatan

tanah tan φ dan c dengan mengurangi nilainya sampai tercapainya keadaan dimana

kegagalan struktur terjadi. Jumlah pengali ΣMsf digunakan untuk mendefinisikan

harga dari parameter-parameter kekuatan tanah.

ΣMsf =reduced

input

reduced

input

cc

=ϕϕ

tantan

Parameter-parameter kekuatan tanah secara otomatis dikurangi sampai tercapainya

kegagalan struktur.

==failure

availableSFσσ harga ΣMsf saat kegagalan

Page 8: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 8

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Langkah-langkah perhitungan pada Plaxis Calculations adalah sebagai berikut :

1. Tahap Embung

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 1 dengan Embung Calculation type

: plastic/ load adv. ultimate level

Pada tahap embung ini dapat diketahui tegangan – tegangan awal akibat berat

sendiri embung dan akibat berat sendiri dari massa tanah.

Gambar 6.4 Window general pada fase Embung

Page 9: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 9

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Tekan window Parameters, pada window ini terdapat parameter-parameter

untuk mengontrol perhitungan. Pada kotak kombo Additional steps = 100 (

default ) dan klik ignore undrained behaviour dan delete intermediate

steps. Pada kotak Loading input pilih Staged construction, kemudian tekan

tombol Define. Akan tampil geometry input, pilih geometry input yang

akan dinonaktifkan dengan cara diklik pada bagian yang dimaksud. Staged

Construction :

Gambar 6.5. Window parameters pada fase embung

Page 10: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 10

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.6. Pendefinisian cluster pada fase embung

• Pada window Multipliers secara otomatis akan ditutup oleh program

sehingga yang aktif hanya Σ-Mweight dengan nilai 1. Jadi secara default

program akan mengaktifkan gravity loading jika option staged

construction dipilih user

.

Page 11: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 11

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.7. Window multipliers pada fase embung

2. Tahap SF akibat embung

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 2 dengan sf embung Calculation

type : plastic/ load adv. ultimate level

Page 12: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 12

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.8. Window general pada fase sf embung

Page 13: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 13

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.9. Window parameters pada fase sf embung

Gambar 6.10. Pendefinisian cluster pada fase embung

Page 14: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 14

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.11. Window multipliers pada fase sf embung

3. Tahap Konsolidasi Embung

• Pada Phase box Number/ID beri nama untuk fase perhitungan ketiga

sebagai Konsolidasi, untuk mencari angka konsolidasi dengan metode

Automatic time stepping

Page 15: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 15

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.12. Window general pada fase Konsolidasi embung

• Pada window Parameters, terdapat parameter-parameter untuk mengontrol

perhitungan. Pada kotak loading input masukan ultimate time interval =

9000 hari

Page 16: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 16

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.13. Window parameters pada fase Konsolidasi embung

• Pada window multipliers biarkan semua nilai bawaan yang ada. Nilai MSF

pada Total Multiplier = 1 dan Mweight = 1 ( default ). Kemudian tekan

<Next> untuk memasuki fase perhitungan keempat

Page 17: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 17

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.14. Window multipliers pada fase Konsolidasi Embung

4. Tahap Tanah Asli

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 3 dengan Tanah Asli Calculation

type : plastic/ load adv. ultimate level

Pada tahap tanah asli ini dapat diketahui tegangan – tegangan awal akibat

berat sendiri dari massa tanah

Page 18: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 18

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.15 Window general pada fase Tanah Asli

• Tekan window Parameters, pada window ini terdapat parameter-parameter

untuk mengontrol perhitungan. Pada kotak kombo Additional steps = 200 (

default ) dan klik delete intermediate steps. Pada kotak Loading input

pilih Staged construction, kemudian tekan tombol Define. Akan tampil

geometry input, pilih geometry input yang akan dinonaktifkan dengan cara

diklik pada bagian yang dimaksud. Staged Construction :

Page 19: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 19

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.16. Window parameters pada fase tanah asli

Gambar 6.17. Pendefinisian cluster pada fase tanah asli

Page 20: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 20

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada window Multipliers secara otomatis akan ditutup oleh program

sehingga yang aktif hanya Σ-Mweight dengan nilai 1. Jadi secara default

program akan mengaktifkan gravity loading jika option staged

construction dipilih user

.

Gambar 6.18. Window multipliers pada fase tanah asli

5. Tahap SF akibat tanah asli

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

Page 21: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 21

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 4 dengan sf tanah asli Calculation

type : plastic/ load adv. ultimate level

Gambar 6.19. Window general pada fase sf tanah asli

Page 22: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 22

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.20. Window parameters pada fase sf tanah asli

Gambar 6.21. Pendefinisian cluster pada fase sf tanah asli

Page 23: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 23

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.22. Window multipliers pada fase sf tanah asli

6. Tahap Konsolidasi Tanah asli

• Pada Phase box Number/ID beri nama untuk fase perhitungan kelima

sebagai Konsolidas tanah aslii, untuk mencari angka konsolidasi dengan

metode Automatic time stepping

Page 24: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 24

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.23. Window general pada fase Konsolidasi tanah asli

• Pada window Parameters, terdapat parameter-parameter untuk mengontrol

perhitungan. Pada kotak loading input masukan ultimate time interval =

9000 hari

Page 25: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 25

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.24. Window parameters pada fase Konsolidasi tanah asli

• Pada window multipliers biarkan semua nilai bawaan yang ada. Nilai MSF

pada Total Multiplier = 1 dan Mweight = 1 ( default ). Kemudian tekan

<Next> untuk memasuki fase perhitungan keenam

Page 26: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 26

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.25. Window multipliers pada fase Konsolidasi tanah asli

7. Tahap Embung + air

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 7 dengan Embung + air

Calculation type : plastic/ load adv. ultimate level

Pada tahap Embung + air ini dapat diketahui tegangan – tegangan total yang

bekerja akibat adanya beban embung, beban air dan berat dari massa tanah.

Page 27: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 27

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.26 Window general pada fase Embung + air

• Tekan window Parameters, pada window ini terdapat parameter-parameter

untuk mengontrol perhitungan. Pada kotak kombo Additional steps = 100 (

default ) dan klik delete intermediate steps. Pada kotak Loading input

pilih Staged construction, kemudian tekan tombol Define. Akan tampil

geometry input, pilih geometry input yang akan dinonaktifkan dengan cara

diklik pada bagian yang dimaksud. Staged Construction :

Page 28: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 28

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.27. Window parameters pada fase Embung + air

Gambar 6.28. Pendefinisian cluster pada fase Embung + air

Page 29: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 29

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada window Multipliers secara otomatis akan ditutup oleh program

sehingga yang aktif hanya Σ-Mweight dengan nilai 1. Jadi secara default

program akan mengaktifkan gravity loading jika option staged

construction dipilih user

.

Gambar 6.29. Window multipliers pada fase Embung + air

8. Tahap SF akibat Embung + air

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

Page 30: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 30

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 8 dengan sf embung + air

Calculation type : plastic/ load adv. ultimate level

Gambar 6.30. Window general pada fase sf Embung + air

Page 31: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 31

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.31. Window parameters pada fase sf Embung + air

Gambar 6.32. Pendefinisian cluster pada fase sf Embung + air

Page 32: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 32

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.33. Window multipliers pada fase sf Embung + air

9. Tahap Konsolidasi Embung + air

• Pada Phase box Number/ID beri nama untuk fase perhitungan kelima

sebagai Konsolidas tanah aslii, untuk mencari angka konsolidasi dengan

metode Automatic time stepping

Page 33: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 33

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.34. Window general pada fase Konsolidasi Embung + air

• Pada window Parameters, terdapat parameter-parameter untuk mengontrol

perhitungan. Pada kotak control parameter, additional step = 100

Page 34: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 34

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.35. Window parameters pada fase Konsolidasi Embung + air

• Pada window multipliers biarkan semua nilai bawaan yang ada. Nilai MSF

pada Total Multiplier = 1 dan Mweight = 1 ( default ). Kemudian tekan

<Next> untuk memasuki fase perhitungan keenam

Page 35: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 35

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.36. Window multipliers pada fase Konsolidasi Embung + air

Gambar 6.37. Titik yang akan ditinjau

Page 36: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 36

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Tekan tombol <Calculate> untuk memulai perhitungan fase-fase tersebut.

Fase-fase yang akan dihitung akan diberi tanda anak panah biru di

depan tulisan Phase, yang akan menjadi centang hijau apabila

perhitungan sukses dilakukan.

Gambar 6.38. Proses kalkulasi

Page 37: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 37

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

PLAXIS OUTPUT V 7.2

1. Tahap Embung

Pada tahap embung ini beban yang bekerja adalah beban embung sendiri

+ dengan berat dari massa tanah. Akibat beban yang bekerja tersebut terjadi

deformasi sebesar 3,5 cm.

Gambar 6.39. Deformasi mesh akibat embung

Gambar 6.40. Arah pergerakan tanah akibat embung

Page 38: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 38

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

2. SF akibat embung

Safety factor akibat dari beban yang terjadi adalah sebesar 1,647 lebih

besar dari SF minimal yaitu sebesar 1,5 sehingga bangunan embung tersebut

aman.

3. Konsolidasi Embung

Pasa tahap konsolidasi embung ini terjadi deformasi yang tidak terlalu

besar yaitu 3,6 cm.

Gambar 6.141. Deformasi mesh akibat embung

Gambar 6.42. Arah pergerakan tanah akibat embung

Page 39: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 39

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

4. Tahap tanah asli

Pada tahap tanah asli ini beban yang bekerja adalah berat dari massa

tanah sendiri. Akibat beban yang bekerja tersebut terjadi deformasi sebesar

2,6 cm.

Gambar 6.43. Deformasi mesh akibat tanah asli

Gambar 6.44. Arah pergerakan tanah akibat tanah asli

5. SF tanah asli

Safety factor akibat dari beban yang terjadi adalah sebesar 3,214 lebih

besar dari SF minimal yaitu sebesar 1,5 sehingga bangunan embung tersebut

aman.

Page 40: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 40

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

6. Konsolidasi Tanah asli

Pasa tahap konsolidasi embung ini terjadi deformasi yang tidak terlalu

besar yaitu 2,6 cm.

Gambar 6.45. Deformasi mesh akibat konsolidasi tanah asli

Gambar 6.46. Arah pergerakan tanah akibat konsolidasi tanah asli

7. Tahap Embung + air

Pada tahap tanah asli ini beban yang bekerja adalah beben embung,

beba air dan berat massa tanah sendiri. Akibat beban yang bekerja tersebut

terjadi deformasi sebesar 4,8 cm.

Page 41: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 41

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.47. Deformasi mesh akibat Embung + air

Gambar 6.48. Arah pergerakan tanah akibat Embung + air

8. SF Embung + air

Safety factor akibat dari beban yang terjadi adalah sebesar 3,214 lebih

besar dari SF minimal yaitu sebesar 1,5 sehingga bangunan embung tersebut

aman.

9. Konsolidasi Embung + air

Pasa tahap konsolidasi embung ini terjadi deformasi yang tidak terlalu

besar yaitu 4,7 cm.

Page 42: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 42

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.49. Deformasi mesh akibat konsolidasi Embung + air

Gambar 6.50. Arah pergerakan tanah akibat konsolidasi Embung + air

Page 43: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 43

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

PLAXIS CURVES V 7.2

Gambar 6.51. Angka keamanan akibat embung, tanah asli, dan embung + air

6.3.2 SPILLWAY

PLAXIS INPUT V 7.2

a. Pada tahap input dilakukan permodelan material tanah dan beban yang bekerja

terhadap tanah. Dalam hal ini beban yang bekerja pada tanah adalah tekanan

air. Permodelan penampang melintang bangunan spillway dilakukan dengan

menggunakan geometri line atau dengan menginput koordinat dengan

Page 44: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 44

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

mengetikkan pada point on geometri line pada sisi bawah window. Material

tanah diinput sesuai dengan parameter desainnya yaitu soil properties tanah

masing-masing sesuai dengan jenis tanahnya. kemudian diinput sesuai dengan

parameter desainnya yaitu properties bahannya.. Hasil dari permodelan

penampang melintang tanah kemudian diberikan suatu kondisi batas pada tiap

sumbu. Jika suatu model tidak diberi kondisi batas maka kondisi alamiah akan

terjadi di mana gaya yang ditentukan sama dengan nol dan terjadi kondisi

bebas bergerak. Kondisi batas yang digunakan adalah standard fixities

(kekakuan standar) yang memodelkan lapisan bawah tanah terjepit sempurna

atau tidak bergerak sama sekali, sedangkan untuk bagian samping kiri-kanan

memungkinkan untuk bergerak secara vertikal (Ux=0; Uy= bebas). Kekakuan

standar diberikan dengan sehingga terbentuk suatu model seperti pada

Gambar 6. 52.

Tabel 6.3. Koordinat untuk input geometri model pada Plaxis untuk Spillway

Point X

[m]

Y

[m] Point

X

[m]

Y

[m]

0 0 122 12 -50 114

1 0 118 13 59 109

2 0.85 118 14 10 120

3 1.43 119 15 -50 80

4 4.43 119 16 59 80

5 4.43 118 17 59 89

6 9.25 118

7 9.25 120

8 0.85 124

9 0 124

10 -50 122

11 59 120

Page 45: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 45

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.52. Model geometri penampang melintang yang akan dianalisa

b. Proses berikutnya adalah melakukan meshing generation untuk membagi

material tanah ke dalam elemen-elemen diskret yang berhingga, dengan

menggunakan toolbar . Tingkat kekasaran meshing dapat dipilih :

• Sangat kasar (Very Coarse) : sekitar 50 elemen

• Kasar (Coarse) : sekitar 100 elemen

• Menengah (Medium) : sekitar 250 elemen

• Halus (Fine) : sekitar 500 elemen

• Sangat halus (Very Fine) : sekitar 1000 elemen

Dalam simulasi ini, material di-mesh Fine, kemudian klik .

Page 46: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 46

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.53. Tampilan geometry model setelah digenerate mesh fine

c. Penetapan kondisi awal (Initial Condition)

Pada model ini muka air tanah terletak pada tubuh embung yaitu di koordinat

(-10;128 ,1;128, 10;121, 22;121) Model geometri yang sudah dibuat harus

ditetapkan kondisi awalnya. Kondisi awal memiliki 2 mode, yaitu :

Mode 1 untuk pembangkitan tekanan air awal (water condition mode).

Mode 2 untuk menetapkan konfigurasi tekanan efektif awal (geometry

configuration mode). Langkah ini dapat ditentukan dengan memilih prosedur

Ko atau Gravity Loading. Ko Procedure dipilih jika kondisi geometri relatif

horisontal, yaitu dengan memilih ikon Geometri initial stress, dengan

menekan toolbar untuk menuju model Geometry configuration, tekan

(sebelah kanan) untuk mengaktifkan Ko-Procedure kemudian

klik .

Page 47: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 47

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.54. Tekanan tanah efektif

d. Tahapan perhitungan selanjutnya adalah mengidentifikasikan, mendefinisikan

, dan mengeksekusi tahapan fase-fase perhitungan untuk memperoleh output

program yang diinginkan dengan menekan toolbar untuk menuju

PLAXIS CALCULATION V 7.2.

PLAXIS CALCULATIONS V 7.2

Tahap-tahap perhitungan (calculation) dibagi menjadi enam tahap / phase yaitu:

1. Initial Phase, merupakan default dari program (fase 0).

2. Tahap Spillway kosong, yaitu phase dimana terjadi tegangan dan

regangan akibat beban spillway sendiri

3. Tahap tanah asli, yaitu phase dimana tegangan dan regangan awal akibat

berat tanah sendiri

Page 48: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 48

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

4. Tahap spillway + air, yaitu phase dimana terjadi tegangan dan regangan

yang diakibatkan oleh beban spillway dan beban air

5. Tahap Konsolidasi, yaitu phase dimana terjadi penurunan lapisan tanah

akibat beban yang bekerja.

6. Tahap perhitungan faktor keamanan (SF), yaitu fase akibat perhitungan

beban embung dan tekanan air yang bekerja.

Pada perhitungan faktor keamanan (SF) digunakan metode Phi-c reduction.

Phi-c reduction adalah option yang tersedia dalam Plaxis untuk menghitung faktor

keamanan (SF). Option ini hanya tersedia untuk tipe perhitungan secara Plastic

menggunakan Manual control atau dengan prosedur Load advencement number of

steps. Dalam Phi-c reduction dilakukan pendekatan parameter-parameter kekuatan

tanah tan φ dan c dengan mengurangi nilainya sampai tercapainya keadaan dimana

kegagalan struktur terjadi. Jumlah pengali ΣMsf digunakan untuk mendefinisikan

harga dari parameter-parameter kekuatan tanah.

ΣMsf =reduced

input

reduced

input

cc

=ϕϕ

tantan

Parameter-parameter kekuatan tanah secara otomatis dikurangi sampai tercapainya

kegagalan struktur.

==failure

availableSFσσ harga ΣMsf saat kegagalan

Langkah-langkah perhitungan pada Plaxis Calculations adalah sebagai berikut :

1. Tahap Spillway

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

Page 49: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 49

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 1 dengan Spillway Calculation type

: plastic/ load adv. ultimate level

Pada tahap spillway ini dapat diketahui tegangan – tegangan awal akibat berat

sendiri spillway dan akibat berat sendiri dari massa tanah.

0.

Gambar 6.55 Window general pada fase spillway

• Tekan window Parameters, pada window ini terdapat parameter-parameter

untuk mengontrol perhitungan. Pada kotak kombo Additional steps = 100 (

default ) dan klik dan delete intermediate steps. Pada kotak Loading input

pilih Staged construction, kemudian tekan tombol Define. Akan tampil

Page 50: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 50

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

geometry input, pilih geometry input yang akan dinonaktifkan dengan cara

diklik pada bagian yang dimaksud. Staged Construction :

Gambar 6.56. Window parameters pada fase spillway

Gambar 6.57. Pendefinisian cluster pada fase spillway

Page 51: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 51

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada window Multipliers secara otomatis akan ditutup oleh program

sehingga yang aktif hanya Σ-Mweight dengan nilai 1. Jadi secara default

program akan mengaktifkan gravity loading jika option staged

construction dipilih user

.

Gambar 6.58. Window multipliers pada fase spillway

2. Tahap SF akibat spillway

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

Page 52: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 52

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 2 dengan sf spillway Calculation

type : plastic/ load adv. ultimate level

Gambar 6.59. Window general pada fase sf spillway

Page 53: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 53

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.60. Window parameters pada fase sf spillway

Gambar 6.61. Pendefinisian cluster pada fase spillway

Page 54: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 54

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.62. Window multipliers pada fase sf spillway

3. Tahap Konsolidasi Spillway

• Pada Phase box Number/ID beri nama untuk fase perhitungan ketiga

sebagai Konsolidasi, untuk mencari angka konsolidasi dengan metode

Automatic time stepping

Page 55: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 55

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.63. Window general pada fase Konsolidasi spillway

• Pada window Parameters, terdapat parameter-parameter untuk mengontrol

perhitungan. Pada kotak control parameter klik additional step = 100

Page 56: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 56

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.64. Window parameters pada fase Konsolidasi spillway

• Pada window multipliers biarkan semua nilai bawaan yang ada. Nilai MSF

pada Total Multiplier = 1 dan Mweight = 1 ( default ). Kemudian tekan

<Next> untuk memasuki fase perhitungan keempat

Page 57: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 57

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.65. Window multipliers pada fase Konsolidasi spillway

4. Tahap Tanah Asli

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 4 dengan Tanah Asli Calculation

type : plastic/ load adv. ultimate level

Pada tahap tanah asli ini dapat diketahui tegangan – tegangan awal akibat

berat sendiri dari massa tanah

Page 58: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 58

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6. 66 Window general pada fase Tanah Asli

• Tekan window Parameters, pada window ini terdapat parameter-parameter

untuk mengontrol perhitungan. Pada kotak kombo Additional steps = 100 (

default ) dan klik delete intermediate steps. Pada kotak Loading input

pilih Staged construction, kemudian tekan tombol Define. Akan tampil

geometry input, pilih geometry input yang akan dinonaktifkan dengan cara

diklik pada bagian yang dimaksud. Staged Construction :

Page 59: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 59

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.67. Window parameters pada fase tanah asli

Gambar 6.68. Pendefinisian cluster pada fase tanah asli

Page 60: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 60

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada window Multipliers secara otomatis akan ditutup oleh program

sehingga yang aktif hanya Σ-Mweight dengan nilai 1. Jadi secara default

program akan mengaktifkan gravity loading jika option staged

construction dipilih user

.

Gambar 6.69. Window multipliers pada fase tanah asli

5. Tahap SF akibat tanah asli

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

Page 61: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 61

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 5 dengan sf tanah asli

Calculation type : plastic/ load adv. ultimate level

Gambar 6.70. Window general pada fase sf tanah asli

Page 62: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 62

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.71. Window parameters pada fase sf tanah asli

Gambar 6.72. Pendefinisian cluster pada fase sf tanah asli

Page 63: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 63

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.73. Window multipliers pada fase sf tanah asli

6. Tahap Konsolidasi Tanah asli

• Pada Phase box Number/ID beri nama untuk fase perhitungan kelima

sebagai Konsolidas tanah aslii, untuk mencari angka konsolidasi

dengan metode Automatic time stepping

Page 64: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 64

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.74. Window general pada fase Konsolidasi tanah asli

• Pada window Parameters, terdapat parameter-parameter untuk mengontrol

perhitungan. Pada kotak loading input masukan ultimate time interval =

200 hari

Page 65: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 65

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.75. Window parameters pada fase Konsolidasi tanah asli

• Pada window multipliers biarkan semua nilai bawaan yang ada. Nilai MSF

pada Total Multiplier = 1 dan Mweight = 1 ( default ). Kemudian tekan

<Next> untuk memasuki fase perhitungan keenam

Page 66: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 66

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.76. Window multipliers pada fase Konsolidasi tanah asli

7. Tahap Spillway + air

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 7 dengan spillway + air

Calculation type : plastic/ load adv. ultimate level

Pada tahap spillway + air ini dapat diketahui tegangan – tegangan total yang

bekerja akibat adanya beban embung, beban air dan berat dari massa tanah.

Page 67: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 67

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.77 Window general pada fase spillway + air

• Tekan window Parameters, pada window ini terdapat parameter-parameter

untuk mengontrol perhitungan. Pada kotak kombo Additional steps = 100 (

default ) dan klik delete intermediate steps. Pada kotak Loading input

pilih Staged construction, kemudian tekan tombol Define. Akan tampil

geometry input, pilih geometry input yang akan dinonaktifkan dengan cara

diklik pada bagian yang dimaksud. Staged Construction :

Page 68: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 68

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.78. Window parameters pada fase spillway + air

Gambar 6.79. Pendefinisian cluster pada fase spillway + air

Page 69: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 69

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada window Multipliers secara otomatis akan ditutup oleh program

sehingga yang aktif hanya Σ-Mweight dengan nilai 1. Jadi secara default

program akan mengaktifkan gravity loading jika option staged

construction dipilih user

.

Gambar 6.80. Window multipliers pada fase spillway + air

8. Tahap SF akibat spillway + air

• Pada window General pilih Plastic pada combo box (kotak kombo)

pertama dari Calculation type dan Load adv. ultimate level pada kotak

kombo kedua.

Page 70: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 70

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Pada kotak Number/ID beri nama fase 8 dengan sf embung + air

Calculation type : plastic/ load adv. ultimate level

Gambar 6.81. Window general pada fase sf spillway + air

Page 71: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 71

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.82. Window parameters pada fase sf spillway + air

Gambar 6.83. Pendefinisian cluster pada fase sf spillway + air

Page 72: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 72

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.84. Window multipliers pada fase sf spillway + air

9. Tahap Konsolidasi spillway + air

• Pada Phase box Number/ID beri nama untuk fase perhitungan kelima

sebagai Konsolidas tanah aslii, untuk mencari angka konsolidasi

dengan metode Automatic time stepping

Page 73: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 73

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.85. Window general pada fase Konsolidasi spillway + air

• Pada window Parameters, terdapat parameter-parameter untuk

mengontrol perhitungan. Pada kotak control parameter, additional step

= 100

Page 74: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 74

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.86. Window parameters pada fase Konsolidasi spillway + air

• Pada window multipliers biarkan semua nilai bawaan yang ada. Nilai MSF

pada Total Multiplier = 1 dan Mweight = 1 ( default ). Kemudian tekan

<Next> untuk memasuki fase perhitungan keenam

Page 75: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 75

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

Gambar 6.87. Window multipliers pada fase Konsolidasi spillway + air

Gambar 6.88. Titik yang akan ditinjau

Page 76: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 76

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

• Tekan tombol <Calculate> untuk memulai perhitungan fase-fase tersebut.

Fase-fase yang akan dihitung akan diberi tanda anak panah biru di

depan tulisan Phase, yang akan menjadi centang hijau apabila

perhitungan sukses dilakukan.

Gambar 6.89. Proses kalkulasi

Page 77: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 77

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

PLAXIS OUTPUT V 7.2

1. Tahap Spillway

Pada tahap spillway ini beban yang bekerja adalah beban spillway sendiri +

dengan berat dari massa tanah. Akibat beban yang bekerja tersebut terjadi

deformasi sebesar 4,47 cm.

Gambar 6.90. Deformasi mesh akibat spillway

Gambar 6.91. Arah pergerakan tanah akibat spillway

Page 78: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 78

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

2. SF akibat spillway

Safety factor akibat dari beban yang terjadi adalah sebesar 1,928 lebih besar

dari SF minimal yaitu sebesar 1,5 sehingga bangunan spillway tersebut aman.

3. Konsolidasi spillway

Pada tahap konsolidasi spillway ini terjadi deformasi yang tidak terlalu besar

yaitu 4,48 cm.

Gambar 6.92. Deformasi mesh akibat embung

Gambar 6.93. Arah pergerakan tanah akibat spillway

Page 79: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 79

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

4. Tahap tanah asli

Pada tahap tanah asli ini beban yang bekerja adalah berat dari massa tanah

sendiri. Akibat beban yang bekerja tersebut terjadi deformasi sebesar 4,32 cm.

Gambar 6.94. Deformasi mesh akibat tanah asli

Gambar 6.95. Arah pergerakan tanah akibat tanah asli

Page 80: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 80

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

5. SF tanah asli

Safety factor akibat dari beban yang terjadi adalah sebesar 2,105 lebih

besar dari SF minimal yaitu sebesar 1,5 sehingga bangunan embung tersebut

aman.

6. Konsolidasi Tanah asli

Pada tahap konsolidasi embung ini terjadi deformasi yang tidak terlalu

besar yaitu 4,335 cm.

Gambar 6.96. Deformasi mesh akibat konsolidasi tanah asli

Gambar 6.97. Arah pergerakan tanah akibat konsolidasi tanah asli

Page 81: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 81

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

7. Tahap spillway + air

Pada tahap tanah asli ini beban yang bekerja adalah beban spillway, beban

air dan berat massa tanah sendiri. Akibat beban yang bekerja tersebut terjadi

deformasi sebesar 5,24 cm.

Gambar 6.98. Deformasi mesh akibat spillway + air

Gambar 6.99. Arah pergerakan tanah akibat spillway + air

Page 82: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 82

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

8. SF spillway + air

Safety factor akibat dari beban yang terjadi adalah sebesar 1,931 lebih

besar dari SF minimal yaitu sebesar 1,5 sehingga bangunan spillway tersebut

aman.

9. Konsolidasi spillway + air

Pada tahap konsolidasi spillway ini terjadi deformasi yang tidak terlalu

besar yaitu 4,548 cm.

Gambar 6.100. Deformasi mesh akibat konsolidasi spillway + air

Gambar 6.101. Arah pergerakan tanah akibat konsolidasi spillway + air

Page 83: bab 6 analisa stabilitas pake plaxis - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/33899/8/1836_CHAPTER_6.pdf · VI - 1 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai

VI - 83

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

PLAXIS CURVES V 7.2

0 20 40 60 80 1000.9

1.2

1.5

1.8

2.1

2.4

Step

Sum-Msf

Gambar 6.102. Angka keamanan akibat spillway , tanah asli, dan spillway + air