bab 6
TRANSCRIPT
Lukmanulhakim Almamalik VI- 1
6 RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
6.1 RUANG RN
Bila n adalah bilangan bulat positif, maka tupel berorde n adalah urutan n bilangan real yang
berbentuk (a1, a2, a3,…, an)
Himpunan semua tupel berorde n dinamakan ruang n (disimbolkan dengan Rn).
Contoh 6.1
Untuk R1 contohnya bilangan -2, 0, 1, 2, -1,…
Untuk R2 contohnya bilangan (-2, 0),(1, 2), (-1,3),…
Untuk R3 contohnya bilangan (-2, 0, 1),( 2, -1,7),…
Untuk R4 contohnya bilangan (-2, 0, 1, 2),( -1,3,5,1), …
Misalkan u = (u1, u2, u3,…, un) dan v = (v1, v2, v3,…, vn) adalah dua vektor di ruang n (Rn)
a. Kita katakan u dan v sama jika u1=v1 u2=v2 … un=vn
b. Penjumlahan u dan v didefinisikan u + v = (u1+ v1, u2 +v2, u3+ v3,…, un+ vn)
c. Negatif dari u adalah -u = (-u1,- u2,- u3,…,- un)
d. Perbedaan (selisih) vektor u dan v adalah u - v = (u1- v1, u2 -v2, u3- v3,…, un- vn)
e. Jika k adalah skalar, maka perkalian u dengan skalar : ku = (ku1, ku2, ku3,…, kun)
f. Vektor nol dalam Rn dinyatakan dengan 0 dan didefinisikan sebagai 0 = (0,0,…,0)
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi n, dan k dan l adalah skalar,
maka hubungan-hubungan berikut berlaku.
(a) u + v = v + u
(b) (u + v) + w = u + (v + w)
(c) u + 0 = 0 + u = u
(d) u + (-u) = 0
(e) k(lu) = (kl)u
(f) k(u + v) = ku + kv
(g) (k + l)u = ku + lu
(h) lu = u
Misalkan diketahui dua buah vektor u = (u1, u2, u3,…, un) dan v = (v1, v2, v3,…, vn) berada di
ruang n dimensi, maka
u.v = u1.v1+ u2.v2 + u3.v3+…+ un.vn
Lukmanulhakim Almamalik VI- 2
NORMA VEKTOR
Jika v adalah sebuah vector di ruang berdimensi n, maka panjang (magnitude) vektor sering
disebuat norma v dan disimbolkan dengan ||v||.
||v|| = 2
n
2
3
2
2
2
1 v...vvv ++++++++++++++++
Misalkan u = (u1, u2, u3,…, un) dan v = (v1, v2, v3,…, vn) adalah dua vektor di ruang n (Rn)
Maka jarak Euclidean antara dua vektor tersebut adalah
d(u,v)=||u-v|| = 2
nn
2
33
2
22
2
11 )v-(u...)v-(u)v-(u)v-(u ++++++++++++++++
Contoh 6.2
Diberikan u = (9,3,−4,0,1) dan v = (0,−3, 2,−1,7)
Teorema Pythagoras pada Rn
Jika u dan v adalah vektor-vektor orthogonal pada Rn dengan hasil kali euclidean, maka
Contoh 6.3
Diketahui dua vector u dan v berikut.
,
Buktikan bahwa kedua vector tersebut orthogonal
Penyelesaian:
Lukmanulhakim Almamalik VI- 3
Jadi
VEKTOR BASIS STANDAR
Vektor basis standar di R3 adalah i, j, k.
Di dalam ruang n (Rn), vector basis standar adalah e1 e2 e3 --- en
e1= (1,0,0,…,0) e2= (0,1,0,…,0) e3= (0,0,1,…,0) en= (0,0,0,…,1)
Vektor u = (u1, u2, …, un) dalam bentuk vektor basis standar.
Vektor u = (u1, u2, …, un) dapat dituliskan dalam bentuk matriks baris atau matriks kolom
berikut.
u.v = vT.u
Lukmanulhakim Almamalik VI- 4
6.2 TRANSFORMASI LINIER
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah sebuah relasi (perkawanan) dimana setiap
anggota himpunan A hanya dipasangkan dengan satu dan hanya satu kali dengan anggota
himpunan B.
f : A � B
A merupakan daerah asal (Domain) : himpunan elemen-elemen tempat fungsi tersebut
mendapat nilai.
B merupakan daerah nilai (Codomain): himpunan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil
operasi suatu fungsi.
Fungsi dari Rn ke R
m
Jika domain dari fungsi f adalah Rn dan kodomainnya adalah R
m, maka f disebut peta atau
transformasi dari Rn ke R
m, dan kita menyatakan bahwa fungsi f memetakan R
n ke R
m.
Misalkan fungsi f1, f2,…, fn adalah fungsi-fungsi bernilai real dari n variabel, misalkan
Sejumlah m persamaan ini menunjuk suatu titik tertentu (w1, w2, w3, …, wm) pada Rm untuk
setiap titik (x1, x2, x3,…, xn) pada Rn dan kemudian mendefinisikan transformasi dari R
n ke
Rm. Jika kita menotasikan transformasi ini dengan T, maka
T: Rn � R
m
Contoh 6.4
Diberikan
didefinisikan T: R2 � R
4
Lukmanulhakim Almamalik VI- 5
Contoh 6.5
Didefinisikan T: R3 � R
2 sebagai
Transformasi Linier
Suatu transformasi T : Rn � R
m adalah linear jika dan hanya jika hubungan - hubungan
berikut ini berlaku untuk semua vector u dan v pada Rn dan setiap skalar k.
a. T(u + v)=T(u) + T(v)
b. T(ku) = kT(u)
Contoh 6.5
Diketahui
T : R2 � R
3 dengan
Apakah T merupakan Transformasi Linier?
Misalkan
Syarat 1
Syarat 2
Kedua syarat terpenuhi
Lukmanulhakim Almamalik VI- 6
Contoh 6.6
Diketahui F:R2 � R
3 adalah sebuah fungsi yang didefinisikan oleh :
F(v) = (x, x+y, x-y)
Jika u=(x1, y1) dan v=(x2, y2) maka u + v = (x1 + x2 , y1 + y2)
Sehingga ,
F(u + v) = (x1 + x2, [x1 + x2]+[ y1 + y2], [x1 + x2]-[ y1 + y2])
= (x1, x1 + y1, x1 - y1) + (x2, x2 + y2, x2 – y2)
= F(u) + F(v)
Demikian juga jika k adalah sebuah skalar, ku = (kx1, ky1) sehingga
F(ku) = (kx1, kx1 + ky1, kx1 - ky1)
= k(x1, x1 + y1, x1 - y1)
= k F(u)
Jadi F adalah sebuah transformasi linier
Contoh 6.7
Diketahui
T : R2 � R
3 dengan
Apakah T merupakan Transformasi Linier?
Diketahui ruang vektor V, W
• Transformasi linear yang bekerja pada ruang vektor yang sama, T : V�V disebut
operator linear .
• Transformasi linear T : V � W dengan dengan T(u) = 0 disebut transformasi nol . • Transformasi linear T : V � W dengan dengan T(u) = Au disebut transformasi
matriks sedangkan A disebut matriks transformasi.
6.3 Transformasi Linier dari Rn ���� R
m
Misalkan e1, e2, . . . , en adalah basis baku untuk Rn dan misalkan A adalah sebuah matrik m
x n yang mempunyai T(e1), T(e2), . . . , T(en) sebagai vektor – vektor kolomnya.
Misal jika T:R2 � R
2 diberikan oleh :
Lukmanulhakim Almamalik VI- 7
T
2
1
x
x =
−
+
21
21 2
xx
xx
Maka
T(e1) = T
0
1 =
1
1 dan T(e2) = T
1
0 =
−1
2
Jadi A =
−11
21 adalah matrik baku untuk T di atas.
Jika T : Rn � R
m adalah suatu transformasi linear, dan e1,e2,. . . . . ,en adalah vektor-vektor
basis standar untuk Rn , maka matriks standar untuk T adalah
[T]=[T(e1)|T(e2)]|. . . |T(en)]
Jika A merupakan matriks m x n, maka transformasi induksi TA: Rn � R
m didefinisikan
sebagai
TA (x) = Ax
merupakan suatu transformasi linier.
6.4 Jenis – jenis Transformasi Linier bidang
Refleksi (Pencerminan)
Refleksi terhadap sebuah garis l adalah transformasi yang memetakan masing – masing titik
pada bidang ke dalam bayangan cerminnya terhadap l
Matrik baku untuk :
a. refleksi terhadap sumbu y ( yang mengubah
y
x menjadi
−
y
x ) adalah :
−
10
01
b. refleksi terhadap sumbu x ( yang mengubah
y
x menjadi
− y
x ) adalah :
−10
01
Lukmanulhakim Almamalik VI- 8
c. refleksi terhadap garis y = x ( yang mengubah
y
x menjadi
x
y ) adalah :
01
10
Rotasi (Perputaran)
Matrik baku untuk T adalah :
−
θθθθ
cossin
sincos
Lukmanulhakim Almamalik VI- 9
Ekspansi dan kompresi
Jika koordinat x dari masing – masing titik pada bidang dikalikan dengan konstanta k yang
positif dimana k > 1, maka efeknya adalah memperluas gambar bidang dalam arah x. Jika 0
< k < 1 maka efeknya adalah mengkompresi gambar bidang dalam arah x. Disebut dengan
ekspansi (kompresi) dalam arah x dengan faktor k
Matrik baku untuk transformasi ini adalah :
10
0k
Demikian juga , jika koordinat y dari masing – masing titik pada bidang dikalikan dengan
konstanta k yang positif dimana k > 1, maka efeknya adalah memperluas gambar bidang
dalam arah y. Jika 0 < k < 1 maka efeknya adalah mengkompresi gambar bidang dalam arah
y. Disebut dengan ekspansi (kompresi) dalam arah y dengan faktor k
Matrik baku untuk transformasi ini adalah :
k0
01
Geseran
Sebuah geseran dalam arah x dengan faktor k adalah transformasi yang menggerakkan
masing – masing titik (x,y) sejajar dengan sumbu x sebanyak ky menuju kedudukan yang
baru (x + ky, y)
Matrik baku untuk transformasi ini adalah :
10
1 k
Sebuah geseran dalam arah y dengan faktor k adalah transformasi yang menggerakkan
masing – masing titik (x,y) sejajar dengan sumbu y sebanyak kx menuju kedudukan yang
baru (x , y + kx)
Matrik baku untuk transformasi ini adalah :
1
01
k
Jika dilakukan banyak sekali transformasi matrik dari Rn ke R
m secara berturutan, maka
hasil yang sama dapat dicapai dengan transformasi matrik tunggal.
Jika transformasi - transformasi matrik
T1(x) = A1x, T2(x) = A2x, , .... , Tn(x) = Anx,
Lukmanulhakim Almamalik VI- 10
Dari Rn ke R
m dilakukan berurutan, maka hasil yang sama dapat dicapai dengan
transformasi matrik tunggal T(x) = Ax, dimana
A = Ak . . . A2 A1
Contoh 6.8
a. Carilah transformasi matrik dari R2 ke R
2 yang mula – mula menggeser dengan faktor
sebesar 2 dalam arah x dan kemudian merefleksikannya terhadap y = x
b. Carilah transformasi matrik dari R2 ke R
2 yang mula – mula merefleksikannya terhadap
y = x dan kemudian menggeser dengan faktor sebesar 2 dalam arah x
Penyelesaian :
a) Matrik baku untuk geseran adalah A1 =
10
21
Dan untuk refleksi terhadap y = x adalah A2 =
01
10
Jadi matrik baku untuk geseran yang diikuti dengan refleksi adalah
A2. A1 =
01
10
10
21 =
21
10
b) Matrik baku untuk refleksi yang diikuti dengan geseran adalah
A1. A2 =
10
21
01
10 =
01
12
Dari contoh di atas, perhatikan bahwa A2. A1 ≠ A1. A2
Jika T:R2 � R2 adalah perkalian oleh sebuah matrik A yang punya invers, dan misalkan T
memetakan titik (x,y) ke titik (x’, y’), maka
'
'
y
x = A
y
x
Dan
y
x = A
-1
'
'
y
x
Contoh 6.9
Carilah persamaan bayangan sebuah garis y = 2x + 1 yang dipetakan oleh matrik A =
12
13
Lukmanulhakim Almamalik VI- 11
Jawab :
'
'
y
x =
12
13
y
x
Dan
y
x =
1
12
13−
'
'
y
x =
−
−
32
11
'
'
y
x
Sehingga
x = x’ – y’
y = -2x’ + 3y’
Substitusikan ke y = 2x + 1 maka dihasilkan :
-2x’ + 3y’ = 2(x’ – y’) + 1
-2x’ + 3y’ = 2x’ – 2y’ + 1
5y’ = 4x’ + 1
y’ = 54 x’ + 5
1
Latihan
Tentukan apakah F linier untuk masing – masing latihan berikut :
1. F(x,y) = (2x, y)
2. F(x,y) = (2x+y, x-y)
3. F(x, y, z) = (2x+y, 3y-4z)
4. F(x,y,z) = (1, 1)
5. Carilah matrik bakunya
a. T
2
1
x
x=
−
+
−
21
21
1
2
3
xx
xx
x
x
b. T
4
3
2
1
x
x
x
x
=
−
+
+−+
1
32
4321 27
x
xx
xxxx
6. Carilah matrik baku untuk transformasi linier bidang T:R2 � R2 yang memetakan titik
(x,y) ke dalam :
Lukmanulhakim Almamalik VI- 12
(a). Refleksi terhadap garis y = -x
(b). Refleksi melalui titk pusat
(c). Proyeksi ortogonal pada sumbu x
(d). Proyeksi ortogonal pada sumbu y
7. Gambarkan bayangan bujursangkar dengan titik – titik sudut (0,0), (1,0), (0,1), dan (1,1)
di bawah perkalian oleh A =
−
10
03
8. Carilah persamaan bayangan garis y = -4x + 3 di bawah perkalian oleh A =
−
−
23
34