bab 5 (revisi)
TRANSCRIPT
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja praktek di PT. ICON+ dan mempelajari layanan Clear
Channel baik secara teori maupun praktek. Dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
Pada dasarnya layanan Clear Channel merupakan layanan point to point karena setiap
perangkat yang digunakan hanya sebagai converter atau merubah data yang
ditransmisikan agar sesuai dengan media transmisinya. Akan tetapi proses transmisi data
dikirimkan langsung dari originating ke terminatingnya. Seperti pada kasus Link P3B
PT. PLN GI Garut – GI Sumadra. Yang dihubungkan yaitu perangkat PLN di GI
Sumadra sebagai terminating dengan perangkat PLN di GI Garut sebagai originating.
Clear Channel memiliki kapasitas bandwith yang sangat besar, dapat terlihat dari
kapasitas perangkat nya. Contoh di GI Garut, disana terdapat SDH STM 16 WR1. STM
16 itu bila di artikan kedalam Bandwith sebagai berikut :
1 STM = 155,5 Mbps
16 STM = 16 x 155,5 Mbps = 2488 Mbps
Bahkan di layanan Clear Channel ICON+ sudah tersedia SDH hingga STM 64.
Layanan Clear Channel ICON+ bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan
berbagai macam jenis Communication Protocols. Karena dilengkapi dengan berbagai
macam perangkat yang dapat mengkonversi data sesuai media transmisinya. Misalnya
RICI E1/ RIC-LC mengubah data E1 menjadi Ethernet, kemudian SDH/PDH mengubah
data Optik menjadi E1.
Setiap perangkat baik FOC maupun FOT di ICON+ dapat menggunakan asset PLN,
dapat dilihat dari penggunaan tiang-tiang PLN, serta Gardu Induk yang digunakan untuk
POP maupun Shelter dari ICON+.
Walaupun perangkat yang digunakan hampir seluruhnya merupakan perangkat existing,
dan jalur yang digunakan pun merupakan existing, tetapi prosedur aktivasi tidak berubah.
Perencanaan on desk merencanakan FOC dan FOT tetap dilalui sebagaimana mestinya.
37
Tidak semua keperluan untuk aktivasi layanan Clear Channel di Regional Jawabarat
ditangani sepenuhnya oleh kantor Regional. Ada bagian Management Traffic di ICON+
pusat untuk menangani data konfigurasi jaringan, konfigurasi beberapa perangkat, dan
Port. Serta pengerjaan dilapangan menggunakan jasa Vendor.
Perangkat-perangkat yang digunakan di layanan Clear Channel sepenuhnya milik
ICON+ seperti RICI, LSA, PDH, SDH, ODF. Sedangkat pelanggan hanya perlu
menyediakan Rak khusus untuk penempatan perangkat fiber optic di sisi User, Router
dan Switch bila diperlukan. Seperti pada pelayanan Link PT. PLN GI Garut – GI
Sumadra, RIC-LC diletakan di Rak PLN bersama dengan Switch milik PLN terpisah dari
perangkat ICON+ walaupun berada diruang yang sama di GI Garut.
Proses aktivasi layanan Clear Channel dipengaruhi oleh ketersediaan perangkat existing
atau membutuhkan perangkat baru, jalur fiber optic di daerah terminating, besar
bandwith yang dibutuhkan, dan Jarak.
5.2 Saran
Setelah melalui kegiatan kerja praktek di ICON+ untuk mempelajari layanan Clear
Channel dan memahami proses aktivasi serta menganalisis parameter apa saja yang
mempengaruhinya. Terdapat beberapa kendala yang dialami sesuai dengan apa yang telah
dijelaskan di bab sebelumnya. Untuk mengatasi kendala tersebut dengan harapan agar
perusahaan bisa bekerja lebih baik, terdapat beberapa saran yaitu :
Komunikasi
Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya perusahaan menyediakan alat
telekomunikasi yang memang tidak dipengaruhi oleh kondisi area/daerah. Menyediakan
telepon di setiap POP yang memang hanya dapat dipergunakan untuk menghubungi
kantor pusat atau kantor regional dapat menjadi salah satu cara penyelesaiannya.
Perangkat Existing Rusak
Sebaiknya tim Aktivasi atau Teknisi membawa perangkat-perangkat yang
memang ada pada As Plan Topologi walaupun perangkat tersebut sudah ada di POP yang
dituju, namun tidak perlu jika perangkat tersebut merupakan perangkat Backbone.
38