proposal kepuasan andika revisi 5

Upload: aina-takizawa

Post on 14-Jul-2015

952 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP PROGAM ACARA RADIO ANDIKA FM KEDIRI

Disusun Oleh : AINA AINUL MAGHFIROH NIM. 9335.005.07

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI ISLAM JURUSAN USHULUDIN DAN ILMU SOSIAL

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2011

0

BAB I PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat perkembangan teknologi komunikasi, informasi, dan teknologi media massa (media cetak, media elektronik, dan multimedia) turut mengalami kemjuan yang juga berkembang dengan cukup pesat. Hal ini menjadikan semakin semakin terdorongnya perkembangan strategi kreatif di dunia progam siaran radio. Banyaknya macam acara yang tersedia membuat para praktisi radio berusaha menyuguhkan progam-progam siaran yang diciptakan agar dapat menarik perhatian masyarakat. Pilihan terhadap setiap acara sangat tergantung dengan tema atau jenis progam siaran yang dapat mengundang perhatian publik. Radio dalam kehidupan sehari hari digunakan sebagai sarana penyampai informasi. Suara yang kita dengar dari pesawat radio merupakan perubahan bentuk energi elektromagnetik dari gelombang radio yang ditangkap oleh pesawat radio, kemudian diubah melalui loudspeaker (pengeras suara) menjadi energi bunyi sehingga bisa kita dengar. Suara yang kita dengar dari pesawat radio bisa berisi tentang hiburan, misalnya musik, humor serta berita dan berbagai informasi lainnya. Sarana penyampaian informasi sekarang ini sangatlah banyak tersedia. Dan Radio juga berperan aktif dalam penyampaian informasi dan sampai sekarang masih mampu bersaing dengan media penyampai informasi lainnya.

1

Karena tuntutan publik, terjadi reposisi siaran televisi di negeri ini. Bukan hanya sebagai media hiburan, tetapi juga media informasi, media pembentuk dan penyalur opini publik, media pendidikan dan media bisnis. Progam siar Radio yang sama bisa jadi berbeda saat kepuasan pada kebutuhan berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Fenomena yang terjadi sekarang ini dalam dunia industri Radio membawa konsekuensi pada pengelolaannya agar tetap bertahan dalam ketatnya persaingan yang sedang berlangsung, oleh karena hal tersebut maka disetiap stasiun radio berusaha untuk menciptakan dan menyuguhkan berbagai macam progam siaran yang diharapkan dapat menarik perhatian pendengar dari semua segmen yang ada. Berbagai macam progam progam siaran radio diperdengarkan setiap harinya. Keuntungan dari radio yakni, dapat menjangkau hampir seluruh warga negara dalam masyarakat, setiap waktu, setiap tempat, dan melibatkan siapa saja (bahkan orang buta huruf) serta di mana saja. Pendengar radio tidak harus tetap berada di depan pesawat radionya, tidak seperti halnya menonton televisi. Ini berarti mendengarkan radio dapat dilakukan sembari melakukan hal-hal lainnya, berpindah tempat, tetapi harus tetap dengan konsentrasi tinggi. Hal ini berarti lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal lainnya, sambil dapat mendengarkan/ menikmati suara radio. Ini juga

2

berarti bahwa makin banyak pendengar yang dapat dijangkau sementara mereka masih tetap dapat bekerja sesuai tanggung jawab pekerjaannya. Progam siaran Radio yang sama bisa jadi berbeda saat kepuasan pada kebutuhan berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peran sosialnya. Disini timbul istilah uses and gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif, bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity). Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media (Rakhmat, 2005). orang memilih saluran komunikasi dan pesan-pesan yang paling dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Pada pendekatan ini audiens tidak lagi dipandang audiens pasif, melainkan memiliki harapan-harapan dan kebutuhan-kebutuhan. Dalam karya penelitian ilmiah mahasiswa Universitas Kristen PETRA Silvi Adinda dengan judul Kepuasan Pendengar terhadap Progam Siaran M Radio 98.8 FM Surabaya menyebutkan bahwa : Sebagian besar manusia mempunyai kebutuhan dasar untuk mengadakan interaksi sosial. Dari pengalamannya, sebagian besar manusia tersebut berharap bahwa konsumsi atau penggunaan media massa tertentu akan memenuhi sebagian kebutuhannya itu. Hal ini menuntunnya pada kegiatan menonton progam televisi tertentu, membaca isi majalah tertentu, mendengarkan radio, dan sebagainya.

3

Selanjutnya dalam karya penelitian ilmiah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Agung Dwi Iryanto dengan judul Talkshow dan kesenjangan kepuasan (Studi Deskriptif kesenjangan kepuasan yang diperoleh pemirsa dari menonton acara Kick Andy di metro TV dan satu jam lebih dekat di tvOne dikalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS dengan menggunakan pendekatan Uses and Gartification) menjelaskan bahwa: Audiens bergerak hanya semata untuk memenuhi kebutuhannya saja. Motivasi yang berbeda satu orang dan lainnya, menyebabkan audiens cenderung memilih media yang paling dapat memenuhi kebutuhannya. Kewenangan untuk memilih inilah yang disebut otoritas audiens dalam memenuhi berbagai motivasi atau kebutuhannya. Dengan demikian, dalam memenuhi kebutuhannya manusia memang memerlukan sebuah motif untuk dapat mencapai kepuasan yang diinginkan. Sebagai makhluk sosial, motif manusia terbentuk dari lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial ini antara lain terdiri dari karakteristik demografis, kelompok-kelompok sosial yang diikuti dan karakteristik personal seseorang. Demi memenuhi kepuasan pendengar stasiun radio berupaya memperbaharui progam acara yang disajikan, khususnya di kota Kediri. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis mengangkat judul Analisis Tingkat Kepuasan Pendengar Terhadap Progam Acara Radio Andika FM Kediri.

1.2. Rumusan Masalah Untuk mempermudah dan membantu penulis dalam proses penelitian maka dibutuhkan adanya perumusan masalah yang jelas dan tegas, sesuai dengan kriteria dan cara perumusan masalah yang benar.

4

Dari uraian yang melatar belakangi penelitian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1. Bagaimana kepuasan pendengar terhadap progam - progam acara di Radio Andika FM ? 2. Bagaimana perbandingan kepuasan antara progam - progam acara di Radio Andika FM ?

1.3. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan bagaimanapun bentuknya pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui kepuasan pendengar terhadap progam - progam acara di Radio Andika FM 2. Ingin mengetahui perbandingan kepuasan antara progam - progam acara di Radio Andika FM

1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran pada ilmu komunikasi terutama dalam bidang kajian uses and gratification yang meneliti kepuasan khalayak dalam menggunakan media massa pada umumnya dan khususnya dalam hal kepuasan atas pilihan media elektronik dalam hal ini radio dikota Kediri.

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta dapat menambah khasanah kepustakaan dan dijadikan bahan referensi bagi penelitian yang akan datang mengenai kepuasan pendengar terhadap progam siar Radio andika FM.

2. Manfaat Praktis 1. Manfaat praktis penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang jelas progam mana yang lebih bisa memuaskan pendengar. 2. Memberikan masukan pada pengelola Radio Andika FM mengenai pemuasan kepuasan pendengar radio. 3. Memberikan masukan-masukan pada radio lain tentang kepuasan pendengar radio.

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. RADIO 2.1.1. Sejarah Radio Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara di transmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. Pada tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk kode Morse. Marconi lantas mendirikan perusahaan pengirim pesan kedatangan dan keberangkatan kapal, mendirikan stasiun pemancar dan penerima, terutama dikawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf, dan belakangan bahkan mendirikan pabrik perakit dan penyedia perlengkapan radio. Pada tahun 1913, Marconi telah mendominasi bisnis radio di Eropa dan Amerika Serikat 1. Bisnis radio yang dimaksud disini bukan bisnis stasiun radio. Tetapi, lebih pada pemanfaatan radio untuk keperluan-keperluan

perdagangan dan transportasi. Amerika Serikat memerankan peranan penting dalam sejarah media massa termasuk radio. Bukan saja karena di negara ini teknologi baru diciptakan dan disebarluaskan, melainkan karena AS juga melahirkan model pertama pemanfaatan radio bagi kepentingan komersial, seperti yang kita kenal sekarang ini. Tujuan awal mendirikan stasiun radio adalah untuk1

Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2008. Hal. 5

7

menjual pesawat pesawat radio sebanyak-banyaknya. Tapi, seiring dengan beragamnya siaran radio, mata orang terbuka. Toko-toko ritel besar menggunakan radio untuk mengiklankan diri, wartawan melihat peluang media pemberitaan yang baru, sekolah dan gereja melihat adanya potensi pendidikan yang luarbiasa, industri musik melihat peluang hiburan dan potensi ekonomi yang baru, pemerintah dan politisi melihat adanya media propaganda mutakhir yang powerful2. Dengan demikian, radio menurut Dominick, dalam buku karya Adianto & Erdinaya : Merupakan media massa elektronik tertua dan sangat lues. Selama keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan yang ketat dengan bioskop, rekaman kaset, telivisi kabel, dan media hiburan lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radio telah mampu beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. 2.1.2. Peranan dan Fungsi Radio Radio digunakan sebagai sarana penyampai informasi. Suara yang didengar dari pesawat radio merupakan perubahan bentuk energi elektromagnetik dari gelombang radio yang ditangkap oleh pesawat radio, kemudian diubah melalui loudspeaker (pengeras suara) menjadi energi bunyi sehingga bias di dengar. Suara yang didengar dari pesawat radio bisa berisi tentang hiburan, misalnya musik, humor serta berita dan berbagai informasi lainnya.

2

Ibid, Hal. 5-6

8

Radio memiliki keunggulan antara lain bisa di bawa kemana saja dan kapan saja. Radio memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan media televisi dan surat kabar3: 1. Modal utama radio adalah suara, tidak ada visualisasi yang tampak nyata. 2. Radio merupakan sarana tercepat dalam penyebaran informasi dan hiburan. 3. 4. 5. Informasinya muncul selintas, sulit di ingat dan tidak terdokumentasi. Produksi siaran radio singkat dan berbiaya murah. Radio bersifat merakyat karena harga pesawat radio yang murah, mudah dibawa kemana saja, dan buta huruf bukanlah suatu kendala bagi pendengarnya. 6. Produksi radio yang hanya berbentuk suara, membat pendengarnya berusaha menvisualisasikan suara itu dalam benaknya masing-masing. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran yaitu4: 1. Daya Langsung Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan kepada pendengarnya yang relatif cepat. Hal ini yang menyebabkan radio dapat menyampaikan informasi dengan lebih cepat dibandingkan dengan media cetak.

3 4

Masduki, menjadi broadcaster profesional. Yogyakarta : Pustaka Populer. 2004. Hal. 17. Ardianto dan Erdinaya, Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2004. Hal. 120.

9

2.

Daya tembus Melalui media kecil seperti radio siaran, pendengar dapat memindahkan channel dan mendengarkan siaran radio dari berbagai belahan dunia.

3.

Daya tarik Daya tarik dari radio adalah sifatnya yang serba hidup karena adanya tiga unsur yang melekat padanya yaitu musik, kata-kata, dan efek suara. Efek suara melalui radio memiliki dampak yang kuat terhadap pendengar. Selanjutnya, agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh

pendengarnya maka radio haris memiliki gaya radio siaran yang memenuhi sifat-sifat yang harus dimiliki oleh radio siaran, yaitu5: 1. Radio is the now Maksudnya bahwa radio sangat mengandalkan aktualitas berita, apa yang disampaikan saat ini adalah apa yang terjadi saat ini juga. 2. Imajinatif Maksudnya, pendengar radio siaran bersifat imajinatif, karena indra yang digunakan oleh pendengar hanya indra pendengar dan pesan yang disampaikan hanya selintas sehingga radio siaran harus dapat mengajak pendengarnya berimajinasi.

5

Ibid. Hal. 131-134.

10

3.

Auditori Sifat auditori ini merupakan konsekuensi dari radio siaran yang memang untuk didengar. Karena kemampuan mendengar menusia itu terbatas maka pesan komunikasi melalui radio siaran diterima secara selintas. Selanjutnya, pendengar tidak akan dapat mendengar kembali (rehearing) informasi yang telah diterimanya.

4.

Akrab Keakraban dan keintiman ini dapat dirasakan ketika

mendengarkan siaran radio di mana seolah-olah penyiar berada di tengah-tengah pendengar. Meskipun pendengar sedang melakukan berbagai aktivitas tetapi penyiar akan tetap akrab memperdengarkan suaranya untuk menyajikan hiburan maupun informasi. 5. Gaya percakapan Gaya ini dituntut untuk dipahami oleh penyiar agar pendengar dapat merasakan kedekatan dengan penyiar radio tersebut. 6. Menjaga mobilitas Artinya adalah bahwa di dalam kegiatan mendengarkan radio, pendengar tidak harus mendengar sambil duduk diam, tetapi dapat dilakukan sambil melakukan aktivitas lainnya.

2.2. Teori Uses dan Grafication Penjelasan tentang aktifitas mendengar akan dijelaskan melalui

pendekatan uses and Gratification, dimana dalam sebuah perilaku media yang

11

melibatkan penggunaan sebuah isi media oleh khalayak yang berakibat pada adanya terpaan dalam diri khalayak tersebut, merupakan isu atau topik yang dibahas dalam pendekatan ini. Uses & Gratifications berangkat dari pandangan bahwa dalam komunikasi (khususnya media massa), tidak mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi diri khalayak. Inti teori ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motifmotif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motof ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif6. Dalam penelitian terdahulu oleh Silvi Adinda tentang kepuasan pendengar menyebutkan bahwa Teori Uses and Gratifications merupakan kritik dari teori jarum hipodermik. Teori ini pertama kali dinyatakan oleh Elihu Katz, yang menekankan bukan pada apa yang dilakukan media pada khalayak (What media do to people) tetapi pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media (What people do to media). Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.

6

Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana . 2010. Hal. 207-208

12

Untuk lebih jelasnya, teori Uses and Gratifications diaplikasikan melalui gambar berikut7.

Antiseden

Motif

Penggunaan Media

Efek

Variabel individual Variabel lingkungan

Kognitif Diversi Personal identity

Hubungan Macam isi Hubungan dengan isi

Kepuasan Pengetahuan Dependensi

Rakhmat menjelaskan struktur model tersebut sebagai berikut. 1. Variabel Antiseden terbagi atas dua dimensi yakni: a. Individual, dimensi ini menyajikan informasi perihal data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan. b. Lingkungan, dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. 2. Variabel motif terbagi atas tiga dimensi, yaitu : a. Kognitif, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan informasi, dan surveillance atau eksplorasi realitas. b. Diversi, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan

7

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2009. Hal. 6667.

13

c. Personal Identity, dimensi ini menyajikan perihal data tentang bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri. 3. Variabel Penggunaan Media terbagi atas tiga dimensi yakni : a. Jumlah Waktu, dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam menggunakan media. b. Jenis isi media, dimensi ini menyajikan jenis media yang dipergunakan. c. Hubungan, dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang di konsumsi atau dengan media secara keseluruhan. 4. Variabel Efek terbagi menjadi tiga dimensi yaitu : a. Kepuasan, dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan. b. Dependensi media, dimensi ini menyajikan informasi perhal ketergantungan responden pada media dan isi media untuk kebutuhannya. c. Pengetahuan, dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu. Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh McQuail (2005). Asumsi-asumsi dasar tersebut anatara lain adalah ;

14

1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal maupun kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu. 2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan serta memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif khalayak. 3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diterima secara prinsip dapat diukur karena khalayak memiliki kesadaran diri yang memadai mengenai penggunaan media, kepentingan dan motivasinya sehingga dapat menjadi bukti bagi peneliti. 4. Media massa bersaing dengan sumber-sumber lain untuk dapat memenuhi kebutuhan audiens. Perlu diingat lagi pada pendekatan ini audiens tidak lagi dipandang sebagai audiens pasif, melainkan audiens yang memiliki harapan-harapan dan kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan- kebutuhan yang mungkin dipenuhi oleh komunikasi ini diantaranya adalah: 1. Untuk bersantai 2. Untuk dihibur 3. Untuk melupakan pekerjaan atau hal lain 4. Untuk melakukan sesuatu bersama teman 5. Untuk mempelajari berbagai hal tentang diri sendiri maupun orang lain. 6. Untuk melewatkan waktu (ketika bosan)

15

7. Supaya merasa senang 8. Supaya tidak kesepian 9. Untuk memenuhi kebiasaan 10. Agar orang lain mengetahui bagaimana perasaan seseorang 11. Untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu demi orang lain.

2.3.Gratifications Sought dan Gratification Obtained Salah satu macam riset Uses And Grafications yang saat ini berkembang adalah yang dibuat oleh Philip palmgreen dari Kentucky University. Kebanyakan riset uses and grafications memfokuskan pada motif sebagai variabel independent yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen kendati juga menggunakan motif tertentu, namum konsep yang diteliti oleh model palmgreen ini lebih tidak berhenti disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Grafication Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu. (radio, tv atau Koran)8. Sedangkan Gratification Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu (Palmgreen, 1985: 27). Dengan kata lain menurut Palmgreen; Gratification Sougth dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat

88

Rachmat. 2010. Hal. 210.

16

berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media9. Gratification Obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara atau rubrik tertentu secara spesifik. Pertama periset mengukur GS dan GO. Dari sini periset dapat mengetahui kepuasan khalayak berdasarkan kesenjangan antara GS dengan GO. Dengan kata lain, kesenjangan kepuasan (Discrepancy Gratifications) adalah perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu. Semakin memuaskan media tersebut. Hal ini diperjelas dengan bagan sebagai berikut10:

Kepercayaankepercayaan (beliefs)

Pencarian kepuasan (GS)

Kosumsi Media

Perolehan Kepuasan Yang Diterima (GO)

Evaluasi-evaluasi

Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan atau tidak adalah sebagai berikut: 1. Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena9

10

Rachmat. 2010. 211 Ibid. Hal.211- 212

17

kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Media tidak me- muaskaln khalayaknya. 2 Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS= GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. 3. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut memuaskan khalayaknya. Semakin besar kesenjangan mean skor terjadi, maka makin tidak

memuaskan media tersebut bagi khalayaknya. Sebaliknya semakin kecil kesenjangan mean skor yang terjadi, maka makin muaskan media tersebut bagi khalayaknya.

2.4. Motif Motif pengonsumsian media menurut Mcquail, yaitu11 : 1. Motif Informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila mereka: a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat. b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia.

11

Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana . 2010. Hal. 215-216

18

c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah. d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat. e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Motif Identitas Pribadi, pengguna dikatakan memiliki identitas pribadi apabila mereka : a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi seseorang itu sendiri b. Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media. c. Memperoleh nilai lebih sebagai seorang manusia. 3. Motif Integrasi dan interaksi sosial, pengguna dikatakan memiliki motif integrasi dan interaksi sosial apabila mereka: a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial b. Dapat menemukan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain disekitarnya. c. Dapat menjalankan peran sosial d. Keinginan dekat dengan orang lain e. Keinginan untuk dihargai orang lain 4. Motif Hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila mereka: a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan b. Bisa bersantai dengan mengisi waktu luang c. Bisa menyalurkan emosi d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan

19

2.5. Nisbah Antar Konsep Penjelasan tentang aktifitas mendengar dijelaskan melalui pendekatan uses and gratification, dimana dalam sebuah perilaku media yang melibatkan penggunaan sebuah isi media oleh khalayak. Yang berakibat pada adanya terpaan yang diterima dalam diri khalayak, merupakan topik yang dibahas dalam pendekatan uses and gratification. Kepuasan dalam mendengar progam siaran di Radio Andika FM diukur dengan menggunakan Gratification Sought dan Gratification Obatined. Pendengar radio akan memilih atau tidak memilih suatu media tertentu dipengaruhi sebab-sebab tertentu, yaitu didasari oleh motif pemenuhan sejumlah kebutuhan yang ingin dipenuhi.

2.6. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian (yang diteliti) sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis ini bertujuan untuk mempermudah pembahasan dan menelusuri permasalahan yang sedang diteliti. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah rata-rata kepuasan pendengar terhadap progam progam acara di Radio Andika FM.

20

H1

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah rata-rata kepuasan pendengar terhadap progam progam acara di Radio Andika FM

21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Konsep Definisi konsep yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan. Konsep mengukur tingkat kepuasan ini dsebut GS (gratification sought) dan GO (gratification obtained). Dimana kepuasan yang dibutuhkan (gratification sought) merupakan motif individu dalam menggunakan media massa dan kepuasan yang diperoleh (gratification obtained) merupakan kepuasan individu setelah menggunakan media massa tersebut dengan membandingkan kedua konsep gratification sought (GS) dan gratification obtained (GO). Terjadinya kesenjangan kepuasan atau tidak yang pertama, jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan, media tidak memuaskan khalayaknya. Yang kedua, jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semua terpenuhi. Dan yang ketiga, jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan demikian, Radio Andika FM tidak memuaskan pendengarnya. b. Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS= GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. Dengan demikian, Radio Andika FM telah dapat memuaskan

pendengarnya. c. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan demikian, Radio Andika FM telah dapat memuaskan pendengarnya dan bahkan membuat pendengarnya merasa sangat puas.

37

5. Uji T berpasangan Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Rumus yang di gunakan untuk mencari nilai t dalam uji-t berpasangan adalah :

t!

d

i 2

N d i2 d i N 1

Keterangan : t = Nilai t

d = Selisih nilai antar 2 pengamatan N = Banyaknya sampel pengukuran

38

DAFTAR PUSTAKA

Adinda, silvi. 2009. Kepuasan Pendengar Terhadap Progam Siaran M Radio 98.8 FM Surabaya. Universitas Kristen PETRA. Ardianto, elvinaro, &Erdinaya, K. 2004. Komunikasi massa: suatu pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Astuti, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio Teori dan praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-format kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006. Effendi, Onong Uchjana. Ilmu,, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1993. Effendi, Onong Uchjana. Pengantar Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1984. Iryanto, Agung Dwi (2010). Talkshow dan Kesenjangan Kepuasan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: kencana Prenada Media Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Binsnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

39

Rachmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Susanto, Phil Astrid S. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Jilid 2, Bandung : Binacipta, 1991.

Referensi Online : http://kolokiumkpmipb.wordpress.com diakses tanggal 11 Desember 2010 http://meopinion.wordpress.com diakses tanggal 7 Desember 2010

40