bab 5 hasil dan analisis investasi teknologi …thesis.binus.ac.id/asli/bab5/2007-2-00414-mnsi-bab...

129
99 BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN 5.1 Kondisi Lingkungan Industri Untuk melihat hubungan yang terkait antara lingkungan industri pakan ternak ada terhadap PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk ada banyak cara yang dapat dilakukan, tetapi yang sering dipergunakan yaitu dengan menggunakan analisis 5 kekuatan Porter. Berikut adalah Analisis 5 kekuatan porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Gambar 5.1 Analisis Kekuatan Porter (Sumber hasil olahan data) Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.: 1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru (Threat Entry of New Comer) Pada dasarnya pendatang baru dalam bisnis pakan ternak saat ini akan mengalami kesulitan yang cukup besar untuk mengambil pangsa pasar dari Ancaman Pendatang Baru PT.Cheil Samsung Indonesia Ancaman Produk Substitusi Tidak ada Kekuatan Tawar Menawar Pembeli ¾ Peternak plasma ¾ Peternak independen Persaingan Dikalangan Anggota Industri Persaingan Diantara Sesama Penjual ¾ PT Japfa Comfeed Tbk ¾ PT Sierad Produce Tbk ¾ PT Malindo Feedmill Tbk Kekuatan Tawar Menawar Supplier Supplier bahan baku , jaringan, SAP, server,komputer.

Upload: votuong

Post on 25-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

99

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI

PERUSAHAAN

5.1 Kondisi Lingkungan Industri

Untuk melihat hubungan yang terkait antara lingkungan industri pakan ternak

ada terhadap PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk ada banyak cara yang dapat

dilakukan, tetapi yang sering dipergunakan yaitu dengan menggunakan analisis 5

kekuatan Porter.

Berikut adalah Analisis 5 kekuatan porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Gambar 5.1 Analisis Kekuatan Porter (Sumber hasil olahan data)

Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.:

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru (Threat Entry of New Comer)

Pada dasarnya pendatang baru dalam bisnis pakan ternak saat ini akan

mengalami kesulitan yang cukup besar untuk mengambil pangsa pasar dari

Ancaman Pendatang Baru

PT.Cheil Samsung Indonesia

Ancaman Produk Substitusi

Tidak ada

Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Peternak plasma Peternak independen

Persaingan Dikalangan Anggota Industri

Persaingan Diantara Sesama Penjual

PT Japfa Comfeed Tbk PT Sierad Produce Tbk PT Malindo Feedmill Tbk

Kekuatan Tawar Menawar Supplier

Supplier bahan baku ,

jaringan, SAP, server,komputer.

Page 2: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

100

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk karena tingkat untuk menekan biaya

produksi seperti PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk cukup tinggi karena

didukung oleh pengalaman dalam pengembangan produk pakan ternak dan juga

telah menjangkau proses distribusi ke seluruh nusantara. PT. Cheil Samsung

Indonesia merupakan pendatang baru yang terkait dengan bisnis pakan ternak

karena perusahaan tersebut memiliki dana yang lebih besar untuk pengembangan

pakan ternak yang ada.

2. Ancaman Produk Subtitusi (Threat of Subtitution Product)

Produk subtitusi untuk pakan ternak hingga saat ini tidak ada yang signifikan

yang dapat menggantikan produk pakan ternak yang ada saat ini. Komponen

dasar pembuatan pakan ternak saat ini sudah merupakan komposisi yang terbaik,

serperti jagung, kacang-kacangan, dll sehingga hingga saat ini belum

diketemukan pakan ternak yang lebih baik lagi .sehingga PT.Charoen Pokphand

Indonesia.Tbk tidak memiliki produk substitusi untuk menggantikan produknya.

3. Kekuatan Tawar Menawar Supplier (The Bargaining Power of Suppliers)

PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk mengutamakan kualitas dan mutu pakan

ternak yang terbaik. Agar para konsumennya tidak beralih ke produk perusahaan

lain maka kualitas dan mutu produk harus terjaga, oleh karena itu penawaran

pakan ternak yang berkualitas rendah dapat memberikan dampak negatif bagi

perusahaan sehingga dapat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan, yang

pada akhirnya perusahaan tidak dapat bersaing dengan baik didalam pasar

industri yang ada..Untuk itu maka para supplier yang terbaiklah yang akan

dipilih oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebagai bahan baku pembuatan

pakan ternak, supplier yang terbaik juga dalam pemilihan untuk pembuatan

Page 3: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

101

proyek-proyek perusahaan,seperti Supplier untuk proyek pembuatan kandang

hewan, Supplier jaringan, dll. Kekuatan perusahaan cukup kuat dibandingkan

yang dimiliki oleh para suppliernya. Oleh karena para supplier bergantung pada

perusahaan.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (The Bargaining Power of Customers)

PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk mendistribusikan dan memasarkan pakan

ternak kepada para pelanggannya melalui perusahaan secara langsung oleh

perusahaan melalui penjualan di kantor pusat para pembeli datang ke kantor

pusat untuk memesan pakan ternak yang mereka butuhkan. Kekuatan pelanggan

cukup kuat dibandingkan pada perusahaan, karena para pelanggan dapat memilih

pakan ternak yang ditawarkan oleh pesaing perusahaan juga.

5. Persaingan Diantara Sesama Penjual (The Jockeying Among Current

Rivalry)

Pada dasarnya dalam setiap bisnis pasti terdapat persaingan, setiap perusahaan

pasti ingin mencapai posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan pesaingnya

dalam bidang yang sama. Sifat persaingan yang terjadi diantara para pebisnis

tersebut berbeda – beda, dari persaingan yang halus sampai pada tingkat

persaingan yang saling menjatuhkan tergantung pada seberapa agresif

perusahaan – perusahaan melakukan tindakan–tindakan yang mengancam

perolehan laba pesaingnya, serta seberapa diperhatikannya etika dalam berbisnis

oleh perusahaan – perusahaan yang bersaing dalam industri sejenis. Pesaing

utama PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk sekarang ini adalah produk pakan

ternak dari produksi PT Japfa Comfeed Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT

Malindo Feedmill Tbk. Dalam rangka mempertahankan tingkat penjualannya,

Page 4: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

102

para pelaku bisnis tersebut terus menerus melakukan promosi dan melakukan

pengembangan produk, serta tetap mempertahankan mutu dan kualitas

produknya.

5.2 Evaluasi Faktor Internal

Untuk analisis SWOT evaluasi faktor Internal difokuskan evaluasi pada Kekuatan

dan juga kelemahan yang ada di dalam perusahaan. Berikut adalah peluang-peluang

dan ancaman yang ada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Tabel 5.1 Analisis SWOT Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan / Strength Kekuatan S1 Perencanaan manajemen yang matang S2 Produk yang berkualitas tinggi S3 Jaringan pemasaran yang luas S4 CPI sebagai market leader S5 Ketersediaan budget untuk investasi teknologi Kelemahan / Weakness Kelemahan W1 Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit W2 Bahan baku import W3 Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal

(Sumber hasil wawancara)

5.2.1 Kekuatan/Strength

Berikut adalah Penjelasan dari kekuatan dari PT.Charoen Pokphand Indonesia

Tbk yang mendukung kegiatan usaha pakan ternak yang dijalankan pada

perusahaan.

1. Perencanaan manajemen yang matang

Dalam setiap perencanaan kegiatan dalam perusahaan selalu dilakukan

perencanaan di muka dan selalu dibicarakan dahulu sebelum diterapkan dalam

Page 5: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

103

perusahaan. Setiap awal tahunnya PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk akan

melakukan rapat besar yang mana akan melibatkan tiap-tiap departemen untuk

membicarakan arahan strategi perusahaan, serta tahapan-tahapan untuk mencapai

tujuan dan strategi tersebut . Dalam perencanaan tersebut tiap-tiap bagian yang

telah memahami tujuan perusahan maka tiap-tiap bagian akan membuat tahapan-

tahapan yang lebih detil untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

Contoh keinginan para pimpinan untuk meningkatkan jumlah produksi sebanyak

5000 ton pakan ternak, maka tiap-tiap departemen akan memikirkan apakah hal

tersebut dapat dilakukan atau tidak, departemen produksi memikirkan kapasitas

produksi maksimum, departemen pembelian memikirkan berapa jumlah

pembelian bahan baku yang dibutuhkan, begitu pula untuk masing-masing bagian.

Sehingga arahan jelas untuk masing masing departemen mengetahui apa yang

harus dilakukan.

2. Produk yang berkualitas tinggi

Produk-produk pakan ternak yang dihasilkan menggunakan kualitas terbaik serta

melalui penelitian yang cukup lama oleh departemen R&D sehingga produk dari

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki kualitas dan keuntungan yang

lebih dibandingkan dari pesaing-pesaingnya dan hingga saat ini PT.Charoen

Pokphand sebagai market leader juga price leader. Dalam departemen R&D yang

dimiliki PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk telah berdiri selama 80 tahun

dalam melakukan penelitian mengenai produk pakan ternak.

3. Jaringan Pemasaran yang Kuat

Pemasaran yang dimiliki oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk cukup luas

dan besar hampir seluruh nusantara terdapat cabang dari PT.Charoen Pokphand

Page 6: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

104

Indonesia Tbk, karena didukung oleh pengalaman selama bertahun-tahun serta

pemasaran yang dilakukan untuk mengembangkan industri agribisnis dan

akuakultur di Indonesia.

4. CPI sebagai market leader

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang mana sering disebut dengan CPI

memiliki keunggulan yang cukup baik karena merupakan pemain lama dalam

memproduksi pakan ternak bagi kebutuhan di Indonesia, ditunjang dengan

pengalaman dan produk-produk yang berkualitas telah membuat PT.Charoen

Pokphand Indonesia Tbk menjadi pemimpin pasar.

Tabel 5.2 market share Perusahaan Pakan Ternak Company Market Share Production (1000 ton/year)

CPI & subs. 34% 1761 Japfa 19% 984 Sierad 8% 414 Samsung 8% 414 Wonokoyo 5% 259 Others 26% 1347

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

5. Ketersediaan budget untuk investasi teknologi

PT Charoen Pokphand Indonesia.Tbk setiap tahunnya selalu melakukan

perbaikan-perbaikan yang positif baik secara operasional maupun teknologi jika

itu memang benar-benar dibutuhan oleh perusahaan untuk tetap berkembang dan

mempertahankan posisi market leadernya. Adanya perencanaan untuk

pengembangan operasional perusahaan yang lebihbaik lagi maka PT Charoen

Pokphand Indonesia.Tbk tidak akan segan mengeluarkan biaya untuk investasi

sehingga budget yang ada pun tersedia jikalau dibutuhkan.

Page 7: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

105

5.2.2 Kelemahan/Weakness

Penjelasan dari kelemahan dari PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk adalah:

1. Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit

Sistem SAP yang telah diimplementasikan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia

Tbk baru mencapai tahapan pengembangan baru mencapai 50 % dari

keseluruhaan unit bisnis yang dimiliki yang ingin diimplementasikan SAP sistem

karena bisnis yang ada dari PT.Charoen Pokphand Indonesia. Tbk sangat luas dan

juga tersebar di seluruh Indonesia.

2. Bahan Baku Import

Penggunaan bahan baku import harus dilakukan oleh PT.Charoen Pokphand

Indonesia Tbk sebab bahan baku lokal yang ada kuantitas tidak mencukupi untuk

produksi dari PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk, selain masalah kuantitas tidak

memadai juga masalah kualitas bahan baku lokal yang tidak konsisten serta juga

harga bahan baku lokal yang kadang lebih mahal dibandingkan yang jika

melakukan import. Maka dari pada itu pula pembayaran dari pembelian bahan

baku import yang ada sangatlah signifikan terkait pada nilai tukar valuta asing.

Page 8: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

106

Tabel 5.3 import bahan baku

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

3. Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal

Sistem pelaporan bagi pimpinan tingkat direktur bersifat bulanan dan sulit untuk

dilakukan secara real time, sehingga perubahan signifikan yang terjadi dalam

beberapa hari tidak akan kelihatan secara langsung dan harus menunggu periode

berikutnya dalam pelaporan data yang ada, sehingga keputusan untuk membuat

Page 9: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

107

keputusan-keputusan penting bagi perusahaan memerlukan waktu yang lebih

banyak.

5.2.3 Hasil Evaluasi Faktor Internal (IFAS)

Berikut adalah hasil Evaluasi faktor Internal yang diperoleh setelah melakukan

pengolahan data analisis pembobotan SWOT dan juga perhitungan bobot dengan

metode analisis berpasangan.

Tabel 5.4 Hasil Evaluasi Faktor Internal (IFAS) Internal Factors Analysis (IFAS) Strength Bobot Rating Bobot*Rating Perencanaan manajemen yang matang 0.18 3.00 0.53 Produk yang berkualitas tinggi 0.31 4.00 1.26 Jaringan pemasaran yang luas 0.09 3.00 0.26 CPI sebagai market leader 0.07 3.00 0.21 Ketersediaan budget untuk investasi teknologi 0.15 4.00 0.59

Sub Total (Strength) 2.85 Weakness Bobot Rating Bobot*Rating Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit 0.05 2.00 0.10 Bahan baku import 0.12 2.00 0.23 Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal 0.04 1.00 0.04 Sub Total (Weakness) 0.37 Total IFAS 1.00 3.22

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan Tabel 5.4 maka dapat dilhat bahwa kekuatan yang dimiliki

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk sangat dominan dengan selisih sebesar

2.48 dimana diperoleh dari 2.85 dikurangi 0.37 terhadap kelemahan yang timbul

di dalam perusahaan sehingga membuat perusahaan cukup unggul dalam bisnis

pakan ternak yang ada serta dalam menghadapi para pesaing yang ada.

Page 10: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

108

5.3 Evaluasi Faktor Eksternal

Untuk analisis SWOT evaluasi faktor Eksternal difokuskan evaluasi pada peluang

dan juga ancaman yang dapat mucul terhadap perusahaan. Berikut adalah peluang-

peluang dan ancaman yang ada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Tabel 5.5 Analisis SWOT Peluang dan Ancaman Peluang / Opportunity Peluang O1 Meningkatnya trend konsumsi ayam di Indonesia O2 Meningkatkan loyalitas pelanggan O3 Munculnya teknologi baru O4 Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan O5 Efisiensi proses produksi Ancaman / Treaths Ancaman T1 Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif T2 Wabahnya penyakit dan polusi air limbah T3 Nilai tukar yang berfluktuasi T4 Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri

(Sumber hasil wawancara)

5.3.1 Peluang/Opportunity

Penjelasan dari peluang yang dimiliki oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk

untuk bersaing pada pasar pakan ternak yang ada adalah:

1. Meningkatnya trend konsumsi ayam di Indonesia

Berdasarkan pada laporan dari Foreign Agricultural Service yang mana

merupakan badan riset dari agraria mengatakan bahwa

Berdasarkan sumber : (GAIN Report #ID2014, 2002)

“ With the gradual recovery of the economic climate,.... in 2002 consumption is forecast to continue growing to 724 million tons or 3.4 kg/capita/year.... products primarily enter fast-food outlets are retail outlets where they are marketed to higher end consumers and per capita consumption remains quite low relatively to other countries in South EastAsia.”

Page 11: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

109

tingkat konsumsi ayam di Indonesia yang kecil dibandingkan pada negara-negara

lainnya di Asia tenggara maka dapatlah menjadi sumber utama bahwa itu

merupakan peluang untuk meningkatkan konsumsi ayam di Indonesia masih

terbuka lebar.

Tabel 5.6 Konsumsi per kapita

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

2. Meningkatkan loyalitas pelanggan

Pelanggan bagi perusahaan terdiri dari peternak plasma dan juga peternak

independen, yang mana merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan sehingga

sangatlah perlu jika perusahaan memperhatikan pelanggan sebab dengan demikian

maka penjualan dari perusahaan akan meningkat beserta pula loyalitas pelanggan

meningkat. Oleh karena semakin banyaknya pesaing baru yang bermunculan

maka perusahaan haruslah waspada dan juga mempertahankan pelanggan yang

telah dimiliki agar tidak pindah ke pesaing. Kebutuhan pelanggan yang penting

harus dapat dipenuhi perusahaan agar layanan perusahaan akan meningkat dan

kepuasan para pelanggan juga meningkat.

Page 12: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

110

3. Munculnya Teknologi baru

Teknologi sekarang ini sangatlah berperan penting jika perusahaan ingin tetap

menjadi market leader, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menyadarinya maka

teknologi yang terus dikembangkan adalah teknologi bioteknologi dimana

tujuannya untuk dapat meningkatkan produksi yang ada dalam perusahaan agar

terjadi efisiensi misalkan dahulu untuk memproduksi 1 ekor anak ayam

membutuhkan 2 Kg pakan ternak dengan adanya teknologi yang ada saat ini PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk dapat memproduksi anak ayam hanya dengan

1,7 kg saja. Dengan adanya perkembangan teknologi ini akan membuat PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk tetap menjadi market leader.

4. Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan

Kebijakan pemerintah untuk para perusahaan yang ingin secara langsung

mengimport pakan ternak yang sudah jadi dari luar negeri merupakan peluang

bagi PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk untuk dapat terus memproduksi dan

juga memasarkan pakan ternaknya lebih luas terbuka lebar.

5. Efisiensi proses produksi

Dalam memproduksi pakan ternak yang bersifat produksi manufaktur proses

produksi yang efektif dan efisien sangatlah diperlukan sebab akan menambah

pendapatan bagi perusahaan.pengurangan biaya operasional yang tidak perlu

seperti biaya keterlambatan datangnya bahan baku yang mengakibatkan proses

produksi tertunda.

Page 13: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

111

5.3.2 Ancaman/ Treaths

Penjelasan dari ancaman yang dihadapi oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia

Tbk :

1. Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak saat ini jumlahnya sudah

sangat banyak ada sekitar 20 perusahaan yang berusaha dalam usaha pakan ternak

tersebut. Hal ini menjadi ancaman yang cukup kuat bagi PT Charoen Pokphand

Indonesia Tbk, karena dengan banyaknya jumlah pesaing berarti kualitas baik

layanan maupun kualitas dari tenaga kerja harus selalu terjaga dengan baik agar

dapat tetap bersaing dengan pesaing yang baru.

2. Wabahnya penyakit dan polusi air limbah

Pengaruh lingkungan memang sangat berpengaruh besar bagi kemajuan PT

Charoen Pokphand Indonesia Tbk oleh karena seperti penyebaran penyakit SARS

yang merebak memang berpengaruh besar bagi perusahaan jika tidak segera

ditanggulangi maka akan merugikan perusahaan. Kemudian juga jika air limbah

dari kotoran ternak tidak terpelihara dengan baik maka akan merugikan

lingkungan yang ada di sekitarnya.

3. Nilai tukar yang berfluktuasi

Pengaruh penukaran nilai mata uang asing sangatlah berpengaruh besar bagi

kelangsungan kemajuan perusahaan sebab untuk pembelian bahan baku dilakukan

dengan cara import sehingga sangatlah signifikan jika nilai tukar berfluktuasi akan

dapat membuat perusahaan rugi maupun bangkrut.

Page 14: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

112

4. Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri

Pemasok bahan baku seperti jagung, kacang kedelai, dll yang berasal dari luar

negeri seperti Cina, Brasil, dll yang semakin banyak dalam menawarkan bahan

baku bagi PT.Charoen Pokphand membuat perusahaan menjadi lebih banyak

pilihan dalam memilih suplier yang diinginkan dengan tetap menjaga kualitas dan

mutu yang ada serta dengan harga yang lebih murah sebab bahan baku dari luar

negeri memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan ditawarkan oleh lokal

sehingga PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. perlu waspada terhadap pemilihan

pemasok dan juga perihal pembayarannya terutama karena penggunaan

pembayaran menggunakan mata uang asing.

5.3.3 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS)

Berikut adalah hasil Evaluasi faktor eksternal yang diperoleh setelah melakukan

pengolahan data analisis pembobotan SWOT dan juga perhitungan bobot dengan

metode analisis berpasangan.

Page 15: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

113

Tabel 5.7 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS) Eksternal Factors Analysis (EFAS) Opportunity Bobot Rating Bobot*Rating Meningkatnya trend konsumsi ayam di Indonesia 0.11 3.00 0.32 Meningkatkan loyalitas pelanggan 0.09 3.00 0.26 Munculnya teknologi baru 0.05 2.00 0.10 Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan 0.06 2.00 0.12 Efesiensi proses produksi 0.21 4.00 0.82

Sub Total (Opportunity) 1.63 Treaths Bobot Rating Bobot*Rating Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif 0.04 1.00 0.04 Wabahnya penyakit dan polusi air limbah 0.12 3.00 0.36 Nilai tukar yang berfluktuasi 0.28 4.00 1.13 Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri 0.04 1.00 0.04 Sub Total (Treaths) 1.57 Total EFAS 1.00 3.20

(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan Tabel 5.7 maka dapat dilhat bahwa pelang yang dimiliki

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk lebih besar 0.06 yang diperoleh dari 1.63

dikurangi 1.57 terhadap ancaman yang timbul di dalam perusahaan sehingga

membuat perusahaan harus berhati-hati walaupun peluang ada tetapi tidak boleh

melupakan aspek ancaman yang dapat timbul untuk dapat mengembangkan

bisnis pakan ternak yang ada serta dalam menghadapi persaingan bisnis yang

ada.

Page 16: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

114

5.4 Matriks SWOT /TOWS

Tabel 5.8 Matriks SWOT/TOWS Strengths (S) Weakness (W)

IFAS 1. Perencanaan manajemen yang matang

1. Implementasi SAP belum merata di seluruh bisnis unit

2. Produk yang berkualitas tinggi 2. Bahan baku import

3. Jaringan pemasaran yang luas 3. Sistem pelaporan data yang ada belum maksimal

4. CPI sebagai market leader

EFA

S 5. Ketersediaan budget untuk investasi teknologi

Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO 1) Meningkatnya trend

konsumsi ayam di Indonesia

2) Meningkatkan loyalitas pelanggan

3) Munculnya teknologi baru

4) Kebijakan pemerintah mengenai mengimport komoditi pakan

5) Efisiensi proses produksi

Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru ( S3,S4,S5,O1,O2,O3) Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku(S1,S2,S3,O3,O5) Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik(S2,S4,O1,O5) Fokus meningkatkan efisiensi operasional(S1,O5)

Fokus peningkatan produksi pakan ternak (W2,O1,O4.O5) Fokus Pelaporan data yang akurat dan real time (W1,W3,O3) Fokus Ekspansi perusahaan (W1,O1,O2,O3)

Threaths (T) Strategi ST Strategi WT

1) Banyaknya jumlah pesaing baru yang agresif

2) Wabahnya penyakit dan polusi air limbah

3) Nilai tukar yang berfluktuasi

4) Ketergantungan pada pemasok dari luar negeri

Fokus Pencegahan wabah penyakit dan polusi (S1,S3,S5,T2)

Fokus pengembangan produk yang lebih baik (S2,S3,S4,S5, T4)

Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku (S1,S2, S3,T3,T4)

Fokus pada pelanggan (S3,S4,S5,T1)

Fokus pada pengembangan produk baru dengan bahan baku lokal (W2,T3,T4) Fokus pada kerjasama bisnis yang kredit jangka panjang dengan pemasok (W2,T3,T4) Fokus pada peningkatan penjualan pakan ternak(W2,T1)

(Sumber hasil olahan data)

Page 17: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

115

5.5 Diagram Analisis SWOT

BERBAGAI PELUANG

KEKUATAN

INTERNAL INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

Gambar 5.2 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti,2006, p19)

Keterangan Sel:

- Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

- Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki dari segi internal strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi

diversifikasi (produk atau pasar).

3. MENDUKUNG

STRATEGI

TURNAROUND

1. MENDUKUNG

STRATEGI AGRESIF

4. MENDUKUNG

STRATEGI DEFENSIF

2. MENDUKUNG

STRATEGI

DIVERSIFIKASI

KELEMAHAN

Page 18: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

116

- Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat, tetapi di lain

pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

- Kuardan 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Kekuatan : 2.85

Kelemahan : 0.37

Peluang : 1.63

Ancaman : 1.57

Pada perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk ini memiliki faktor internal ,

kekuatan yang cukup besar sebesar 2.85 ,dibandingkan pada sub total kelemahan yang

ada sebesar 0.37 dengan selisih faktor internal sebesar 2.48. Dimana untuk faktor

eksternalnya, sub total peluang yang ada sebesar 1.63 dan sub total ancaman yang ada

sebesar 1.57 dengan selisih faktor eksternal sebesar 0.06 yang mana jika dibandingkan

faktor internal dan eksternal yang ada maka dapat dilihat bahwa keadaan perusahaan

unggul dalam keadaan perusahan saat ini. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk perlu

untuk melakukan strategi-strategi Agresif untuk menangkap peluang yang ada di masa

mendatang karena perusahaan memiliki kekuatan dalam memanfaatkan peluang-peluang

yang muncul serta menutupi kelemahan yang ada dan mencegah ancaman-ancaman

yang dapat timbul di masa depan.

Page 19: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

117

5.6 Matriks IE

Total rata-rata tertimbang IFE

4.0 3.0 2.0 1.0

3.0

2.0

1.0

Gambar 5.3 Internal dan Eksternal Matriks (David,2006,p301)

Jika dilihat dari matriks IFAS dan EFAS yang dihasilkan maka posisi pada perusahaan

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki posisi pertumbuhan dan strategi yang

cocok adalah strategi integrasi vertikal yang mana terdiri dari :

1. Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru

Pelanggan merupakan sumber utama dari perusahaan maka untuk meningkatkan

daya saing dibandingkan pada pesaing-pesaingnya maka PT Charoen Pokphand

Indonesia Tbk hendaknya dapat melakukan fokus pada kepuasan pelanggannya.

Peningkatan menjaga hubungan informasi mengenai para pelanggan (peternak

I

TUMBUH &

KEMBANGKAN

II

TUMBUH &

KEMBANGKAN

III

JAGA &

PERTAHANKAN

IV

TUMBUH &

KEMBANGKAN

V

JAGA &

PERTAHANKAN

IV

TUAI ATAU

DIVESTASI

VII

JAGA &

PERTAHANKAN

VIII

TUAI ATAU

DIVESTASI

IX

TUAI ATAU

DIVESTASI

TINGGI 3,0-4,0

MENENGAH 2,0-2,99

RENDAH 1,0-1,99

KUAT 3,0-4,0

RATA – RATA 2,0-2,99

LEMAH 1,0-1,99

Tota

l rat

a-ra

ta te

rtim

bang

EFE

Page 20: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

118

plasma dan peternak independen) akan membuat PT Charoen Pokphand

Indonesia Tbk unggul dibandingkan para pesainnya yang belum melakukan hal

tersebut.

2. Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku

Pemasok yang baik dan produk pakan ternak yang berkualitas merupakan modal

utama agar produk-produk pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

tetap dapat dipercaya dan tetap menjaga posisi perusahaan tetap menjadi market

leader. Hubungan pemasok bahan baku yang terjaga hubungan baik maka akan

dapat meningkatkan kepercayaan pemasok dan juga dapat mempercepat proses

bisnis yang ada.

3. Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik

Bagian penelitian dan pengembangan merupakan departemen yang penting untuk

menghasilkan pakan ternak yang ada saat ini menjadi lebih berkulitas dan juga

adanya efisiensi dalam menghasilkan produksinya.

4. Fokus meningkatkan efisiensi operasional

Biaya yang besar dan tidak terjada merupakan faktor kegagalan dalam

perusahaan mengelola keuangannya maka oleh karena itulah dibutuhkan

dilakukannya efektifitas dalam kerja agar seluruh kegiatan dalam perusahaan

menjadi teratur dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan sebab terjadinya

efisiensi.

Page 21: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

119

5.7 Rencana Strategi Perusahaan

Perusahaan harus terus mengembangkan usahanya agar bisa bersaing dengan

perusahaan lainnya, untuk itu perusahaan harus melakukan perencanaan baik dalam

bidang bisnis maupun TI.

5.7.1 Arahan strategi

Arahan Strategi merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk menjelaskan

tujuan dan sasaran perusahaan. Adapun berdasarkan hasil analisis, maka arahan

strategi perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia.Tbk, antara lain yaitu:

Tabel 5.9 Arahan Strategi PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk Arahan Strategis Tujuan Metrik BobotFokus pada pelanggan yang ada dan yang baru

Memberikan kepuasan kepada pelanggan yang ada dan yang baru

Pemenuhan kebutuhan konsumen

(20)

Fokus pada pemberitahuan seluruh aktivitas bisnis kepada pelanggan yang ada dan pelanggan baru di seluruh Indonesia

Jumlah pelanggan yang ada dan pelanggan baru yang berpartisipasi

(10) 30%

Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku

Memilih pemasok bahan baku yang baik dan berkualitas

Pemenuhan kebutuhan produksi

(5)

Fokus pemberitahuan aktivitas kebutuhan produksi di seluruh Indonesia

Jumlah kapasitas produksi (5) 10%

Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik

Menghasilkan ragam produk dari yang sudah ada saat ini

Jumlah ragam pakan ternak

(10)

Menghasilkan produk yang berkualitas dan harga terjangkau

Profit perusahaan (10) 20%

Fokus meningkatkan efisiensi operasional

Mensistemasi dan mengintegrasi proses bisnis Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan proses bisnis

(15)

Menghilangkan redudansi proses yang tidak perlu

Jumlah proses data yang sama dari beberapa bagian

(20)

Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM

Prestasi kerja karyawan (5)

40%

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

Page 22: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

120

Perusahaan PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk membuat perencanaan

bisnis dalam mengembangkan usahanya, yaitu:

1. Fokus meningkatkan efisiensi operasional 40%

Biaya yang besar dan tidak terjadwal merupakan faktor kegagalan dalam

perusahaan mengelola keuangannya maka oleh karena itulah dibutuhkan

dilakukannya efektifitas dalam kerja agar seluruh kegiatan dalam perusahaan

menjadi teratur dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan sebab terjadinya

efisiensi. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Yang mana merupakan

perusahaan manufaktur sehingga efisiensi merupakan hal yang penting untuk

diterapkan.

Fokus meningkatkan efisiensi operasional, yaitu dengan:

Mensistemasi dan mengintegrasi proses bisnis

Menghilangkan redudansi proses produksi yang tidak perlu

Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM

2. Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru 30%

Pelanggan merupakan sumber utama dari perusahaan maka untuk meningkatkan

daya saing dibandingkan pada pesaing-pesaingnya maka PT Charoen Pokphand

Indonesia Tbk. hendaknya dapat melakukan fokus pada kepuasan pelanggannya.

Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru, yaitu dengan memberikan nilai

tambah yang berbeda dari pesaing terhadap pasar yang ada.

Memberitahukan informasi aktivitas bisnis kepada pelanggan

Page 23: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

121

3. Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik 20%

Bagian penelitian dan pengembangan merupakan departemen yang penting untuk

menghasilkan pakan ternak yang ada saat ini menjadi lebih berkulitas dan juga

adanya efisiensi dalam menghasilkan produksinya.

Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik, yaitu dengan:

Membuat pakan ternak yang lebih beragam yang sudah ada saat ini

Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM.

4. Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku 10%

Pemasok yang baik dan produk yang berkualitas merupakan modal utama agar

produk-produk pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk tetap dapat

dipercaya dan tetap menjaga posisi perusahaan tetap menjadi market leader.

Fokus kerja sama dengan pemasok bahan baku, melalui:

Memberitahukan seluruh informasi aktivitas bisnis kepada pemasok.

Memilih pemasok bahan baku yang baik dan berkualitas

5.8 Demand/Supply Planning

Untuk menghubungkan rencana bisnis dengan rencana TI maka harus melakukan

Strategic Demand / Supply Planning dan Innovation Planning. Dimana Strategic

Demand / Supply Planning dan Innovation Planning terkait dengan arahan strategis

bisnis, agenda strategi TI dan kebutuhan strategi TI. Ada 2 perencanaan yang dilakukan

untuk mengaitkan arahan strategi bisnis dengan perencanaan TI yaitu :

Demand menyatakan apa yang bisnis perlukan dari TI . Demand berarti

dibutuhkan dalam IT Plan dan tindakan untuk melaksanakan arahan strategi

Page 24: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

122

bisnis, untuk memberi kemampuan dan perubahan bisnis untuk mencapai hasil

yang dibutuhkan.

Supply menjelaskan bagaimana TI dapat memenuhi kebutuhan demand. Supply

berarti TI dapat berinovasi dan berkontribusi pada arahan strategi bisnis yang

baru.

Rencana Strategic Demand / Supply Planning menjamin bahwa pasokan / Supply

konsisten dengan kebutuhan / Demand. Berikut adalah Demand/Supply planning

pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. :

Tabel 5.10 Demand / Supply Planning Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru Demand / Supply Planning Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru

Demand Supply

Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk

penggunaan TI Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi Fokus pada kepuasan dan memenuhi kebutuhan user

Staff TI dapat mengakses informasi dan menyimpan jumlah keluhan user

Mengembangkan suatu sistem yang dapat diakses setiap saat untuk mengetahui keluhan user

Membangun sistem dan fungsionalisasi aplikasi internal bisa berupa back office system, dan sebagainya yang membantu dalam menyediakan segala informasi dan layanan

Tujuan strategi Fokus pada pelayanan yang memuaskan dan loyalitas pelanggan

Mengetahui semua kebutuhan user agar cepat dalam merespon setiap kebutuhan user

membangun dalam usaha peningkatan customer service terhadap layanan terhadap pelanggan

Inisiatif strategi Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan

Mengerti kebutuhan dan resiko serta menawarkan solusi yang inovatif yag sesuai dengan kebutuhan user

Membangun sistem CRM (Customer Relationship Mangement) yang berguna untuk menyalurkan segala keluhan pelanggan dan kebutuhan pelanggan agar tetap loyal terhadap perusahaan

(Sumber hasil olahan data)

Page 25: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

123

Tabel 5.11 Demand / Supply Planning Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku

Demand / Supply Planning Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku Demand Supply

Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk penggunaan TI

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi Fokus peningkatan kerjasama dengan para pemasok bahan baku

memenuhi segala kebutuhan dan informasi mengenai supplier harus dapat diakses dengan cepat dan dikelola dengan baik

membangun teknologi EDI (Electronic Data Interchange) yang terhubung antara perusahaan dan pemasok

Tujuan strategi Mengurangi biaya operasional dalam proses produksi

membuka peluang dan menjalin kerjasama dengan supplier bahan baku

memelihara dan mengumpulkan informasi mengenai supplier bahan baku yang ada

membangun data warehouse

Inisiatif strategi

mengumpulkan data dan informasi mengenai kapasitas produksi dan kemampuan supplier

membangun rancangan yang sistematis yang saling terhubung antara kantor pusat,gudang,pabrik dengan supplier

Membangun sistem SCM (Supply Chain Management) yang saling terhubung informasi bahan baku perusahaan dan pemasok

(Sumber hasil olahan data) Tabel 5.12 Demand / Supply Planning Fokus pada pengembangan produk yang

lebih baik Demand / Supply Planning Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik

Demand Supply

Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk penggunaan TI

Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi

Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik

memenuhi segala kebutuhan gizi yang dibutuhkan ternak

membangun sarana TI yang menunjang kebutuhan komunikasi bagian RnD dan juga yang terintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan

Tujuan strategi Menghasilkan ragam produk dari yang sudah ada saat ini

memelihara,mengumpulkan data dan informasi sumber bahan baku yang ada saat ini

membuat sistem yang dapat mengukur Feed Convertion Ratio (FDR)

Menghasilkan produk yang berkualitas dan harga terjangkau

melakukan penelitian agar feed convertion ratio dapat lebih baik lagi

membangun sarana TI yang mengumpulkan informasi-informasi penelitan pakan ternak

Inisiatif strategi

mengumpulkan data dan informasi mengenai produk pengganti pakan ternak yang ada saat ini

kerja sama dengan bagian RnD untuk menghasilkan informasi mengenai produk yang baik dan berkualitas

menggunakan teknologi Business intelligence untuk pengembangan produk yang ada.

(Sumber hasil olahan data)

Page 26: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

124

Tabel 5.13 Demand / Supply Planning Fokus meningkatkan efisiensi operasional Demand / Supply Planning Fokus meningkatkan efisiensi operasional

Demand Supply

Konteks strategi bisnis Perencanaan strategi untuk

penggunaan TI Perencanaan strategi untuk pemasok TI

Arahan strategi Peningkatan efisiensi operasional

Setiap departemen dapat mudah dalam mengakses data dari aktivitas proses bisnis dalam perusahaan

Membangun infrastruktur dan organisasi data untuk saling mendukung integrasi data

Mensistemasi dan mengintegrasi proses bisnis

proses kerja dapat ditangani dengan cepat dan mengurangi kesalahan yang ada

Menghilangkan redudansi proses yang tidak perlu

Tujuan strategi

Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM

menekan seluruh proses kerja yang tidak perlu atau dibutuhkan dalam perusahaan

merancang aplikasi sistem yang terintegrasi, sehingga meningkatkan kinerja bisnis

Inisiatif strategi Mengintegrasikan data operasional untuk meminimalisasikan kesalahan input dan kesalahan data

kegiatan operasional yang memudahkan administrasi dalam pencatatan kegiatan operasional harian

membuat aplikasi SAP yang terintegrasi antara cabang, pusat, gudang, supplier agar bersifat JIT (Just In Time)

(Sumber hasil olahan data)

5.9 Hasil Demand/Supply Planning

Hasil Demand/Supply Planning merupakan pembahasan dari Demand Supply yang ada

pada sub bagian sebelumnya., yakni:

1) Hasil Demand / Supply Planning Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru

Meningkatkan kepuasan pelanggan para peternak dan juga rekan-rekan bisnis terus

ditingkatkan perusahaan. Oleh karena itulah perusahaan membangun sistem yang

mampu menjaga loyalitas pelanggan dapat terjaga serta mendata kebutuhan

pelanggan (peternak) dan pertukaran informasi dengan para rekan bisnis yaitu

dengan membangun sistem CRM (Customer Relationship Mangement)

Page 27: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

125

2) Hasil Demand / Supply Planning Fokus kerjasama dengan pemasok bahan baku

Meningkatkan kerjasama dengan para supplier bahan baku diperlukan agar

hubungan antar rekan bisnis dapat berjalan dengan lebih baik dengan saling berbagi

informasi mengenai kebutuhan dan oleh karena hal tersebut perusahaan membangun

sistem SCM (Supply Chain Management) yang saling terhubung antara perusahaan

dan pemasok.

3) Hasil Demand / Supply Planning Fokus pada pengembangan produk yang lebih

baik

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Berusaha untuk mengedepankan mutu produk

dan kepuasan pelanggan, oleh karena itu perusahaan berusaha lebih cepat tanggap

terhadap perkembangan kebutuhan pakan ternak yang berkembang maka untuk

mendukung kegiatan RnD yang dimiliki perusahaan maka dibuatkan sistem yang

menggunakan teknologi Business intelligence untuk pengembangan produk yang ada.

4) Hasil Demand / Supply Planning Fokus meningkatkan efisiensi operasional

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Untuk peningkatan efisiensi operasionalnya

maka perusahaan membuat aplikasi SAP yang terintegrasi antara cabang, pusat,

gudang, supplier agar bersifat JIT (Just In Time) sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan dan juga ketrampilan SDM dan juga proses bisnis yang ada juga lebih

sistematis.

5.10 Innovation

Proses Inovasi berisi langkah-langkah yang mendukung terciptanya suatu terobsan bagi

perusahaan, yang terdiri dari 4 komponen yaitu:

Page 28: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

126

1. Monitoring bisnis dan teknologi, apa saja perubahan yang mempengaruhi

perusahaan?

• Dengan Penggunaan sistem informasi dan TI memudahkan para user

dalam menyimpan, memelihara, mencari dan mengirimkan data dan

informasi.

• Sistem informasi dan TI juga mampu mengintegrasikan data dan

informasi tersebut dengan baik.

• Mengurangi resiko terjadinya kerusakan data, penyalahgunaan akses,

pengulangan data, maupun kesalahan penginputan data.

• Sehingga membantu mempercepat kegiatan operasional pada setiap divisi

perusahaan.

• Meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih maksimal dibandingkan

pengerjaan tugas secara manual oleh setiap karyawan.

• Sehingga hal tersebut juga bisa berdampak dalam meningkatkan loyalitas

pelanggan, karena perusahaan mampu memberikan pelayanan yang

memuaskan, dengan menyediakan SDM dan sistem informasi TI yang

berkualitas.

2. Visioning, Apa yang dapat dilakukan?

• Membangun sistem CRM (Customer Relationship Management), untuk

membangun hubungan yang lebih baik dengan para pelanggannya.

• Membangun sistem aplikasi mendukung operasional divisi Aqua yang

bersifat real time dan teringrasi dengan antar pusat.

Page 29: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

127

• Merancang Business to Business (B2B) dan juga Business to Customer

(B2C) untuk memperluas jaringan pendistribusian produk-produk dari

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Agar lebih dekat kepada

pelanggannya.

• Mengembangkan Business Intelligence (BI) untuk menghadapi

persaingan global di masa depan.

• Membangun jaringan WAN, agar jaringan perusahaan dapat terhubung

dengan kantor pusat di Thailand.

• Merancang sistem Knowledge Management untuk meningkatkan

performance dari karyawan perusahaan dengan saling berbagi informasi,

pengalaman, pengetahuan maupun keahlian antar individu karyawan

yang ada pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

3. Konteks Bisnis dan pilihan, apa yang seharusnya kita lakukan?

• Memelihara dan mengembangkan sistem dan TI yang digunakan

perusahaan dalam operasional setiap proses bisnisnya, sesuai dengan

kebutuhan dan permintaan dari setiap divisi perusahaan.

• Memantau tingkat kinerja para karyawannya agar tetap stabil dan

usahakan cenderung meningkat.

• Demi menjaga kesetiaan para pelanggannya, perusahaan perlu

membangun sistem B2B dan CRM, agar pelanggan dapat terus

berinteraksi dengan perusahaan

Page 30: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

128

4. Inovasi yang dapat ditindaklanjuti apa yang akan kita lakukan?

• Merancang CRM (Customer Relationship Management), agar perusahaan

dapat mengikuti perkembangan kebutuhan para pelanggan melalui

komunikasi yang baik.

• Mengembangkan Business Intelligence (BI) yang mampu membantu

perusahaan dalam memperoleh dan mengolah data dan informasi

pelanggan, peaing, rekan bisnis, maupun lingkungan persaingan tersebut.

• Meningkatkan keberadaan divisi TI dalam perusahaan, sebagai penyedia

dan pendukung Sistem Informasi TI yang ada seperti aplikasi,

infrastruktur, service maupun manajemen TI itu sendiri.

5.11 Portfolio TI yang Berjalan

Portfolio TI perusahaan yang berjalan dibagi menjadi 4 yaitu:

5.11.1 Portfolio Aplikasi

Kumpulan dari aplikasi yang digunakan oleh user yang harus dirawat dan

dioperasikan oleh unit TI. Biaya yang dialokasikan termasuk manajemen dan staf yang

dilibatkan pada aplikasi tersebut. PT.Charoen pokphand Indonesia.Tbk untuk membantu

kegiatan operasionalnya menggunakan 7 buah modul yang dibeli dari pihak luar

(outsource): Aplikasi yang ada dalam perusahaan berasal dari SAP. Yang mana

pembelian terhadap modul-modul SAP tersebut dilakukan pada tahun 2002.

Page 31: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

129

Tabel 5.14 Portfolio Aplikasi Tabel portofolio Lights On

Intensitas Penggunaan

Aplikasi

Uni

t Ker

ja

Bia

ya (d

alam

Dol

arU

S)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Tin

gkat

Lay

anan

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Modul SAP Sales and Distribution (SD)

Departemen Pemasaran 286000 4.25 3.92 4.23 4.53 3.00

Modul SAP Production Planning (PP)

Departemen Produksi 238000 4.00 4.24 4.03 4.46 3.00

Modul SAP Quality Management (QM)

Departemen Produksi 238000 3.50 3.48 4.17 4.50 3.00

Modul SAP Material Management (MM)

Departemen Pembelian 238000 3.50 3.93 3.57 3.46 3.00

Modul SAP Financing (Fi)

Departemen Keuangan 280000 4.00 3.36 4.22 4.55 3.00

Modul SAP Controlling (Co)

Departemen Keuangan 280000 3.75 3.30 3.64 4.45 3.00

Modul SAP Human Resource (HR)

Departemen Sumber Daya Manusia 280000 3.25 2.63 3.30 3.53 2.00

(Sumber hasil olahan data)

a.Modul SAP Sales and Distribution (SD)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Sales and Distribution (SD)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*3)+(4*17)+(5*10))/30=4,23

Kecepatan merespon = ((3*16)+(4*10)+(5*4)/30=3,6

Skor layanan adalah 4,23 + 3,6 dibagi 2 sama dengan 3,92

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*6)+(4*16)+(5*8))/30= 4,07

Keakuratan = ((4*18)+(5*12))/30=4,40

Skor kualitas adalah 4,07 + 4,40 dibagi 2 sama dengan 4,23

Page 32: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

130

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*7)+(5*8)/15=4,53

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,53+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,77

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =4

Fokus Pemasok =4

Fokus Produk = 4

Fokus Efisiensi =5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+4+4+5) dibagi 4 sama dengan 4,25

Keterangan Modul SAP Sales and Distribution (SD)

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk mempergunakan modul SAP SD untuk

bagian perusahaan departemen perusahaan departemen pemasaran yang yang

mana terkait dengan masalah data perusahaan yang menyangkut sales,

expedisi pakan ternak.

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul SAP SD untuk menangani informasi mengenai sales dan

expedisi para pelanggan(peternak)

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses

bisnis bagian sales dan expedisi pada perusahaan.

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 16 orang dari departemen Pembelian

Page 33: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

131

Tabel 5.15 Rincian biaya Modul SAP Sales and Distribution (SD) dalam dolar US

BIAYA-BIAYA Biaya Tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP SD 96000 96000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 286000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

b.Modul SAP Production Planning (PP)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Production Planning (PP)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*1)+(4*33)+(5*14))/48=4,27

Kecepatan merespon = ((3*4)+(4*30)+(5*14)/48=4,21

Skor layanan adalah 4,27 + 4,21 dibagi 2 sama dengan 4,24

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*1)+(3*21)+(4*48)+(5*26))/48= 3,60

Keakuratan = ((3*1)+(4*24)+(5*23))/48=4,46

Skor kualitas adalah 3,60 + 4,46 dibagi 2 sama dengan 4,03

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*13)+(5*11)/24=4,46

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,46+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,73

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =4

Fokus Pemasok =4

Page 34: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

132

Fokus Produk = 4

Fokus Efisiensi =4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+4+4+4) dibagi 4 sama dengan 4,00

Keterangan Modul SAP Production Planning (PP)

Modul dari SAP yang digunakan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk ,

departemen produksi untuk memaintain jadwal produksi dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan produksi, baik dari jenis, jumlah, kualitas bahan baku dan

juga penggunaan mesin serta kapasitas mesinnya.

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul SAP PP untuk menangani informasi mengenai produksi pakan

ternak

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses

bisnis bagian produksi untuk memenuhi pakan ternak para pelanggan

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 8 orang dari departemen Produksi

Tabel 5.16 Rincian biaya Modul SAP Production Planning (PP) dalam dolar US

BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP PP 48000 48000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 238000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

Page 35: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

133

c. Modul SAP Ouality Management (QM)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Ouality Management (QM)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*24)+(4*22)+(5*2))/48=3,54

Kecepatan merespon = ((3*29)+(4*18)+(5*1)/48=3,42

Skor layanan adalah 3,54 + 3,42 dibagi 2 sama dengan 3,48

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*6)+(4*36)+(5*6))/48= 4,00

Keakuratan = ((4*32)+(5*16))/48=4,33

Skor kualitas adalah 4,00 + 4,33 dibagi 2 sama dengan 4,17

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*12)+(5*12)/24=4,50

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,50+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,75

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =3

Fokus Pemasok =2

Fokus Produk = 5

Fokus Efisiensi =4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+2+5+4) dibagi 4 sama dengan 3,50

Keterangan Modul SAP Ouality Management (QM)

Modul SAP yang digunakan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk ,

departemen produksi yang mengkontrol kualitas hasil produksi yang terkait

dengan Modul SAP PP. Modul SAP QM terkait dengan masalah kualitas

Page 36: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

134

kebersihan produk dan juga gudangnya. Selain itu juga barang yang sudah

diproduksi harus melalui QM dahulu sebelum masuk ke bagian gudang.

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul QM untuk menangani informasi kebersihan pakan ternak

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah mutu pada produk pakan

ternak bagi para pelanggan

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 8 orang dari departemen Produksi

Tabel 5.17 Rincian biaya Modul SAP Ouality Management (QM) dalam dolar US

BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP QM 48000 48000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 238000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

d. Modul SAP Material Management (MM)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Material Management (MM)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*13)+(4*29)+(5*6))/48=3,85

Kecepatan merespon = ((3*10)+(4*28)+(5*10)/48=4,00

Skor layanan adalah 3,85 + 4,00 dibagi 2 sama dengan 3,93

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*24)+(4*24))/48= 3,50

Keakuratan = ((3*21)+(4*23)+(5*4))/48=3,65

Page 37: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

135

Skor kualitas adalah 3,50 + 3,65 dibagi 2 sama dengan 3,57

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*13)+(4*11)/24=4,46

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,46+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,23

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =2

Fokus Pemasok =3

Fokus Produk = 5

Fokus Efisiensi =4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (2+3+5+4) dibagi 4 sama dengan 3,50

Keterangan Modul SAP Material Management(MM)

Modul SAP MM pada perusahaan mengurusi masalah data material, mulai dari

material jenis apa, product hierarkinya, no material yg akan digunakan, barcode

numbernya, serta berat netto seluruhnya dipegang oleh MM.

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul SAP MM untuk menangani informasi mengenai material

pakan ternak

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada material

bahan baku pakan ternak.

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 8 orang dari departemen Produksi

Page 38: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

136

Tabel 5.18 Rincian biaya Modul SAP Material Management (MM) dalam dolar US

BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP MM 48000 48000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 238000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

e. Modul SAP Financing (FI)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Financing(FI)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*66)+(4*79)+(5*3))/148=3,57

Kecepatan merespon = ((2*20)+(3*85)+(4*43))/148=3,16

Skor layanan adalah 3,57 + 3,16 dibagi 2 sama dengan 3,36

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*55)+(4*58)+(5*35))/148= 3,86

Keakuratan = ((4*62)+(5*86))/148=4,58

Skor kualitas adalah 3,86 + 4,58 dibagi 2 sama dengan 4,22

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*33)+(5*41)/74=4,55

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,55+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,78

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =4

Fokus Pemasok =3

Page 39: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

137

Fokus Produk = 4

Fokus Efisiensi =5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3+4+5) dibagi 4 sama dengan 4,00

Keterangan Modul SAP Financing(FI)

Modul SAP FI pada perusahaan yang mengurusi hal-hal yang terkait dengan duit

mulai mulai dari aset yg dimiliki, pajak perusahaan, pajak dagang, ekspor impor

serta juga semua dokumen penjualan dan lainnya yang menyangkut uang semua

ada rekapnya ke FI

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul SAP FI untuk menangani informasi mengenai

keuangan,pajak.

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses

bisnis mengenai uang, pajak, laporan penjualan.

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 15 orang dari departemen Keuangan

Tabel 5.19 Rincian biaya Modul SAP Financing (FI) dalam dolar US

BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP FI 90000 90000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 280000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

f. Modul SAP Controlling(CO)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Controlling(CO)

Page 40: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

138

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*106)+(4*41)+(5*1))/148=3,29

Kecepatan merespon = ((3*101)+(4*47))/148=3,32

Skor layanan adalah 3,29 + 3,22 dibagi 2 sama dengan 3,30

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*28)+(3*113)+(4*7))/148= 2,86

Keakuratan = ((3*7)+(4*72)+(5*69))/148=4,42

Skor kualitas adalah 2,86 + 4,42 dibagi 2 sama dengan 3,64

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*41)+(5*33))/74=4,45

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,45+3,00 dibagi 2 sama dengan 3,72

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =3

Fokus Pemasok =3

Fokus Produk = 4

Fokus Efisiensi =5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+3+4+5) dibagi 4 sama dengan 3,75

Keterangan Modul SAP Controlling(CO)

Modul SAP CO pada perusahaan, biasanya digunakan untuk mengurusi masalah

costing dari produksi, harga modal barang yang diproduksi itu berapa.

Perhitungannya dihitung dari biaya mesin, bahan baku, tenaga kerja, listrik, dll

yang digunakan mulai dari proses bahan mentah sampai dengan barang jadi

Page 41: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

139

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul SAP CO untuk menangani informasi mengenai harga modal

dari produksi pakan ternak

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada proses

produksi agar memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 15 orang dari departemen Keuangan

Tabel 5.20 Rincian biaya Modul SAP Controlling (Co) dalam dolar US

BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP CO 90000 90000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 280000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

g.Modul SAP Human Resouce(HR)

Skor Portfolio Aplikasi Modul SAP Human Resouce(HR)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((2*57)+(3*100)+(4*9))/166=2,71

Kecepatan merespon = ((2*76)+(3*90))/166=2,54

Skor layanan adalah 2,71 + 2,54 dibagi 2 sama dengan 2,63

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*1)+(3*142)+(4*23))/166= 3,13

Keakuratan = ((3*87)+(4*79))/166=3,48

Skor kualitas adalah 3,13 + 3,48 dibagi 2 sama dengan 3,30

Page 42: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

140

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*39)+(4*44))/83=3,53

Penggunaan aplikasi = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,53+3,00 dibagi 2 sama dengan 2,77

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =3

Fokus Pemasok =3

Fokus Produk = 3

Fokus Efisiensi =4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+3+3+4) dibagi 4 sama dengan 3,25

Keterangan Modul SAP Human Resouce(HR)

Modul SAP HR pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengurusi hal-hal

yang terkait dengan karyawan, kualitas SDM, penggajian untuk per individu,

tetapi untuk total gaji dan laporannya berada di Modul SAP FI

- Tahun pembelian/ penggunaan: Tahun 2002

- Fungsi:Modul SAP HR untuk menangani informasi mengenai karyawan,

juga kualitas karyawan.

- Tujuan: Mengumpulkan dan menangani masalah yang timbul pada karyawan

seperti penggajian, juga mutu SDM.

- Status penggunaan: live

- Jumlah pengguna: 15 orang dari departemen Sumber Daya Manusia

Page 43: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

141

Tabel 5.21 Rincian biaya Modul SAP Human Resource (HR) dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 140000Biaya Pengoperasian - Biaya gaji karyawan modul SAP HR 90000 90000Biaya Pengembangan - Update versi baru 50000 50000Total Biaya 280000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

5.11.2 Portfolio infrastruktur

Infrastruktur pada perusahaan adalah platform perangkat keras dan perangkat

lunak yang disediakan untuk user, seperti procesor, periferal, komunikasi, O/S

dan fasilitas lain. Biaya yang dialokasikan termasuk manajemen dan staf yang

dilibatkan pada infrastruktur tersebut.

Tabel 5.22 Portfolio Infrastruktur Tabel portofolio Lights On

Intensitas Penggunaan

Infrastruktur

Uni

t Ker

ja

Bia

ya (d

alam

dol

ar)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Tin

gkat

Lay

anan

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Hardware Departemen TI 170,500 3.50 3.55 4.00 4.26 5.00Software licence Departemen TI 697,100 3.50 3.33 3.29 3.70 5.00Data Center Operation (DCO) Departemen TI 7,670 3.00 3.65 2.88 3.30 4.00Platform UNIX Departemen TI 601,200 4.50 3.32 3.52 4.17 5.00Network LAN Departemen TI 7,975 3.38 4.08 4.20 4.78 5.00Email System Departemen TI 16,560 3.75 3.66 4.26 4.43 5.00Internet/Intranet security Departemen TI 33,335 3.50 3.78 3.38 3.96 5.00

(Sumber hasil olahan data) a.Hardware

Skor Portfolio Infrastruktur Hardware

o Tingkat layanan terbagi atas :

Page 44: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

142

Ketersediaan = ((3*27)+(4*19))/46=3,41

Kecepatan merespon = ((3*20)+(4*20)+(5*6))/46=3,70

Skor layanan adalah 3,41 + 3,70 dibagi 2 sama dengan 3,55

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*1)+(3*20)+(4*17)+(5*8))/46= 3,70

Keakuratan = ((3*4)+(4*24)+(5*18))/46=4,30

Skor kualitas adalah 3,70 + 4,30 dibagi 2 sama dengan 4,00

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*2)+(4*13)+(5*8))/23=4,26

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,26+5,00 dibagi 2 sama dengan 4,63

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(3+3)/2=3

Fokus Pemasok =(3+3)/2=3

Fokus Produk = (3+4)=3,50

Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,50

Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+3+3,5+4,5) dibagi 4 sama dengan 3,50

Keterangan Hardware

Perusahaan membutuhkan perangkat keras (hardware costs) yang mana

dibutuhkan untuk membangun sistem untuk semua departemen dalam

perusahaan seperti server, komputer, jaringan, dll.

Perangkat keras(Hardware) yang digunakan oleh perusahaan adalah:

Page 45: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

143

PC (Personal Computer)

Ada 300 unit PC (Personal Computer) yang digunakan perusahaan.

Biaya Investasi yang dibutuhkan untuk membeli komputer tersebut sebesar

US$145.000,- dimana harga masing-masing komputer seharga ±US$ 500,-

- Divisi Operasional memiliki 200 komputer

o Pentium 4 antara 2.4 GHz hingga 2.80 GHz

o memory 256 MB DDR - 512 MB

o VGA 64-128 MB

o HD 60 GB- 100 GB

o CD ROM

- Divisi Keuangan, Divisi TI memiliki 100 unit komputer

o Pentium 4 antara 2.4 GHz hingga 3.06 GHz

o memory 512 MB

o VGA 64-128 MB

o HD 60 GB- 100 GB

o DVD ROM

Printer

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan investasi teknologi

Informasi yang dibutuhkan untuk membeli printer sebesar US

$21.500,-

Dengan perincian sebagai berikut:

o LX-300+ II sebanyak 100 unit dengan harga perunit sebesar

US $175,-

Page 46: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

144

o Epson Stylus C67 sebanyak 50 unit dengan harga perunit

sebesar US $ 80,-

Scanner

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan investasi teknologi

informasi yang dibutuhkan untuk membeli scanner sebesar US$3.500,-

dengan perincian sebagai berikut:

o HP ScanJet 2400 sebanyak 46 unit dengan harga perunit sebesar

US$75,-

Tabel 5.23 Rincian Biaya Hardware dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 170000Biaya Pengoperasian

Biaya teknisi perakitan hardware 500 500Total Biaya 170500

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

b.Software licence

Skor Portfolio Infrastruktur Software licence

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*22)+(4*24))/46=3,52

Kecepatan merespon = ((3*40)+(4*6))/46=3,13

Skor layanan adalah 3,52 + 3,13 dibagi 2 sama dengan 3,33

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*34)+(4*12))/46=3,26

Keakuratan = ((3*31)+(4*15))/46=3,33

Skor kualitas adalah 3,26 + 3,33dibagi 2 sama dengan 3,29

Page 47: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

145

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*9)+(4*12)+(5*2))/23=3,70

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,70+5,00 dibagi 2 sama dengan 4,35

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(4+3)/2=3,5

Fokus Pemasok =(4+4)/2=4

Fokus Produk = (5+4)=4,50

Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (3,5+4+4,5+4) dibagi 4 sama dengan 4,00

Keterangan Software licence

SAP licence

PT.Charoen Pokphand Indonesia.Tbk mempergunakan Software SAP

version release 5.0 oleh karena dianggap cukup membantu dalam

menjalankan proses bisnis operasionalnya karena SAP merupakan

perusahaan yang besar, dengan cocok dengan perusahaan PT.Charoen

Pokphand Indonesia.Tbk untuk memenuhi kebutuhan informasinya agar

tercipta proses dan keteraturan dalam proses bisnisnya.

Modul-modul SAP yang dipergunakan dalam perusahaan PT.Charoen

Pokphand Indonesia.Tbk ada 7 modul yaitu

- Modul SAP Sales and Distribution (SD)

- Modul SAP Production Planning (PP)

- Modul SAP Ouality Management (QM)

- Modul SAP Material Management (MM)

Page 48: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

146

- Modul SAP Financing (Fi)

- Modul SAP Controlling (Co)

- Modul SAP Human Resource (HR)

Sistem Operasi Windows XP (SO Win Xp)

PT.Charoen Pokphand yang mana memiliki 300 komputer yang tersebar di

beberapa divisi, telah mempergunakan sistem operasi Windows Xp

Professional editon untuk menjalankan proses bisnis sehari-harinya seperti

print, cetak laporan, dll. Alasan dipergunakan sistem operasi Windows XP

Professional ini adalah karena sebagian user yang menggunakan komputer

telah terbiasa menggunakan sistem operasi yang berbasis windows.

Microsoft Office 2003 (Office 2003)

PT.Charoen Pokphand Indonesia menggunakan Microsoft Office 2003 pada

300 komputer yang tersebar di beberapa divisi, untuk menjalankan proses

bisnis sehari-harinya seperti print, cetak laporan, dll.

Tabel 5.24 Rincian biaya Software licence dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal

SO Win Xp 88500 88500 Office 2003 108600 108600

Biaya perawatan(Maintenance) SAP licence 500000 500000Total Biaya 697100

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

c. Data Center Operation (DCO)

Skor Portfolio Infrastruktur Data Center Operation (DCO)

o Tingkat layanan terbagi atas :

Page 49: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

147

Ketersediaan = ((3*16)+(4*25)+(5*5))/46=3,76

Kecepatan merespon = ((3*21)+(4*25))/46=3,54

Skor layanan adalah 3,76 + 3,54 dibagi 2 sama dengan 3,65

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*8)+(3*28)+(4*10))/46=3,04

Keakuratan = ((2*15)+(3*29)+(4*2))/46=2,72

Skor kualitas adalah 3,04 + 2,72 dibagi 2 sama dengan 2,88

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*16)+(4*7))/23=3,30

Penggunaan aplikasi = (4+4)/2 = 4,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,30+4,00 dibagi 2 sama dengan 3,65

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4

Fokus Pemasok =(4+3)/2=3,5

Fokus Produk = (2+3)=2,50

Fokus Efisiensi =(2+2)/2=2

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3,5+2,5+2) dibagi 4 sama dengan 3,00

Keterangan Data Center Operation (DCO)

Pada perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengontrolan aliran data

dalam perusahaan dan juga melakukan pengontrolan jaringan pada

perusahaan agar tidak terjadi hambatan dalam pengiriman data dari cabang ke

pusat.

Page 50: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

148

Tabel 5.25 Rincian biaya Data Center Operation(DCO) dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 1500Biaya Pengoperasian biaya gaji karyawan 6000 6000Biaya perawatan (Maintenance) - Maintenance DCO 170 170Total Biaya 7670

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

d. Platform UNIX

Skor Portfolio Infrastruktur Platform UNIX

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*30)+(4*15)+(5*1))/46=3,37

Kecepatan merespon = ((2*5)+(3*24)+(4*17))/46=3,26

Skor layanan adalah 3,37 + 3,26 dibagi 2 sama dengan 3,32

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*5)+(3*24)+(4*17))/46=3,26

Keakuratan = ((3*17)+(4*22)+(5*7))/46=3,78

Skor kualitas adalah 3,26 + 3,78 dibagi 2 sama dengan 3,52

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*16)+(4*7))/23=4,17

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,17 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,59

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(4+5)/2=4,5

Fokus Pemasok =(5+4)/2=4,5

Page 51: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

149

Fokus Produk = (4+5)=4,5

Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4,5+4,5+4,5+4,5) dibagi 4 sama dengan 4,5

Keterangan Platform UNIX

Platform yang digunakan perusahaan agar aplikasi SAP dapat digunakan

adalah UNIX dan juga diharapkan agar dapat mendukung jaringan terintegrasi,

Sistem operasi UNIX ini juga telah banyak digunakan pada server – server

yang terdapat pada perusahaan – perusahaan besar karena sistemnya yang

stabil. Telah Berjalan selama 4 tahun yaitu untuk mendukung aplikasi

operasional perusahaan dan modul-modul SAP yang ada untuk masing-masing

departemen. Biaya investasi teknologi Informasi yang dikeluarkan untuk

pengadaan platform UNIX adalah $551.200,- . Biaya total untuk platform

UNIX setiap tahunnya sebesar US$ 601.200,-.

Berikut adalah keterangan dari Server yang digunakan oleh PT.Charoen

Pokphand Indonesia Tbk.

• PC : HP RP5440

• Memory: 4 GB

• Hardisk: 100 GB

• Operating System Unix

Tabel 5.26 Rincian biaya Platform UNIX dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 551200 551200Biaya perawatan (Maintenance) 50000 50000Total Biaya 601200

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

Page 52: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

150

e. Network LAN

Skor Portfolio Infrastruktur Network LAN

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*4)+(4*24)+(5*18))/46=4,3

Kecepatan merespon = ((3*15)+(4*23)+(5*8))/46=3,85

Skor layanan adalah 4,30 + 3,85 dibagi 2 sama dengan 4,08

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*13)+(4*28)+(5*5))/46=3,83

Keakuratan = ((4*20)+(5*26))/46=4,57

Skor kualitas adalah 3,83 + 4,57 dibagi 2 sama dengan 4,20

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*5)+(5*18))/23=4,78

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,78 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,89

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(2+2)/2=2

Fokus Pemasok =(3+3)/2=3

Fokus Produk = (4+4)=4

Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (2+3+4+4,5) dibagi 4 sama dengan 3,38

Page 53: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

151

Keterangan Network LAN

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan network LAN untuk

menghubungkan antar bagian didalam perusahaan yang bersifat intranet agar

komunikasi data perusahaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Untuk

membuat jaringan yang perusahaan gunakan, dibutuhkan alat-alat seperti:

Kabel

Kabel yang dipergunakan untuk membangun jaringan LAN perusahaan

sepanjang lima ratus meter (500m). Biaya yang diperlukan untuk

membeli kabel adalah US$125,-. Biaya per 100 meter kabel LAN adalah

US$25,-

Switch

Penggunaan switch berfungsi sebagai penghubung dalam infrastruktur

perusahaan antara banyaknya Komputer dalam perusahaan , penggunaan

switch untuk bisa berhubungan satu sama lain, baik mengakses situs

Web, mengirim email, atau tukar menukar data perusahaan. Switch

dengan tipe 3COM 3C16471 sebanyak 10 buah dengan biaya sebesar US

$3.500,- dengan biaya 1 buah switchnya sebesar US $350,-

HUB

Hub yang digunakan perusahaan sebanyak 20 buah. Biaya yang

dibutuhkan untuk pengadaan HUB sebesar US $2.000,- .biaya per unit

HUB sebesar US $100

Page 54: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

152

Tabel 5.27 Rincian biaya Network LAN dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal kabel LAN 125 Switch 3500 Hub 2000Biaya pengoperasian Biaya gaji karyawan instalasi 500Biaya perawatan (Maintenance) Mengganti alat yang rusak 1850 1850Total Biaya 7975

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

f. Email System

Skor Portfolio Infrastruktur Email System

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*15)+(4*26)+(5*5))/46=3,78

Kecepatan merespon = ((3*21)+(4*25))/46=3,54

Skor layanan adalah 3,78 + 3,54 dibagi 2 sama dengan 3,66

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((4*32)+(5*14))/46=4,3

Keakuratan = ((3*5)+(4*26)+(5*15))/46=4,22

Skor kualitas adalah 4,3 + 4,22 dibagi 2 sama dengan 4,26

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*13)+(5*10))/23=4,43

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,43 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,72

Page 55: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

153

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(5+4)/2=4,5

Fokus Pemasok =(4+4)/2=4

Fokus Produk = (2+3)=2,5

Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4,5+4+2,5+4) dibagi 4 sama dengan 3,75

Keterangan Email System

Merupakan sistem untuk mengatur email yang masuk dengan menyaring

email-email yang masuk agar email yang tidak dikenal dapat dipisahkan

menjadi spam, perusahaan menggunakan Email system IBM Lotus Notes

and Domino.

Tabel 5.28 Rincian biaya Email System dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 3800Biaya Pengoperasian Gaji karyawan 12000 12000Biaya Pengembangan Update system 760 760Total Biaya 16560

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

g.Internet/Intranet security

Skor Portfolio Infrastruktur Internet/Intranet security

o Tingkat layanan terbagi atas :

Ketersediaan = ((3*7)+(4*27)+(5*12))/46=4,11

Kecepatan merespon = ((3*25)+(4*21))/46=3,46

Skor layanan adalah 4,11 + 3,46 dibagi 2 sama dengan 3,78

Page 56: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

154

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*22)+(4*24))/46=3,52

Keakuratan = ((3*35)+(4*11))/46=3,24

Skor kualitas adalah 3,52 + 3,24 dibagi 2 sama dengan 3,38

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*3)+(4*18)+(5*2))/23=3,96

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,96 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,48

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4

Fokus Pemasok =(4+4)/2=4

Fokus Produk = (3+4)=3,5

Fokus Efisiensi =(2+3)/2=2,5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+4+3,5+2,5) dibagi 4 sama dengan 3,50

Keterangan Internet/Intranet security

PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dalam melakukan kegiatan

operasionalnya melalui jaringan baik jaringan intranet maupun internet. Oleh

karena itu sangat penting untuk menjaga keamanan data yang ada pada

PT.Charoen Pokphand Indonesia di dalam jaringannya, baik itu ancaman

keamanan berupa virus, Trojan, spyware maupun serangan – serangan dari

hacker. Maka digunakan NOD32 Small Business Edition dengan pembelian awal

sebesar US$675,- per 15 user dan biaya renewal sebesar US$125.80,- per 4 user

untuk 2 tahun.

Page 57: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

155

Tabel 5.29 Rincian biaya Internet/Intranet security dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 13500Biaya Pengoperasian Gaji karyawan 12000 12000Biaya Pengembangan Update system 2295 2295Biaya perawatan (Maintenance) 5540 5540Total Biaya 33335

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

5.11.3 Portfolio Manajemen

yaitu kegiatan manajemen dan layanan yang mendukung organisasi TI untuk bisa

melakukan layanan, infrastruktur dan aplikasi kepada user.

Tabel 5.30 Portfolio Manajemen

Tabel portofolio Lights On Intensitas

Penggunaan

manajemen

Uni

t Ker

ja

Bia

ya (d

alam

Dol

ar)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Tin

gkat

Lay

anan

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Staff and Budget Management

Departemen Keuangan, SDM 213510 3.63 3.69 3.09 4.04 4.00

Planning Business Strategic Planning Group 116225 3.00 4.17 4.25 4.67 2.00

Training Program Departemen TI Departemen TI 29500 3.00 3.01 2.90 3.35 3.00Project Management Departemen TI 182340 3.00 3.24 3.39 3.17 2.00

(Sumber hasil olahan data)

a. Staff and Budget Management

Skor Portfolio Manajemen Staff and Budget Management

o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((3*10)+(4*36)+(5*4))/50=3,88

Page 58: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

156

o Kecepatan merespon = ((2*1)+(3*23)+(4*26))/50=3,50

Skor layanan adalah 3,88 + 3,50 dibagi 2 sama dengan 3,69

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*2)+(3*33)+(4*15))/50=3,26

Keakuratan = ((2*10)+(3*34)+(4*6))/50=2,92

Skor kualitas adalah 3,26 + 2,92 dibagi 2 sama dengan 3,09

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*4)+(4*16)+(5*5))/25=4,04

Penggunaan aplikasi = (4+4)/2 = 4,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,04 +4,00 dibagi 2 sama dengan 4,02

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4

Fokus Pemasok =(3+2)/2=2,5

Fokus Produk = (3+3)=3

Fokus Efisiensi =(5+5)/2=5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+2,5+3+5) dibagi 4 sama dengan 3,63

Keterangan Staff and Budget Management

Aplikasi untuk Menilai pengganggaran biaya untuk menghitung gaji, proyek

budget.jumlah karyawan yang ada. Pihak yang menggunakan aplikasi ini adalah

dari pihak Departemen Keuangan dan departemen Sumber Daya Manusia.

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penggunaan aplikasi staff and Budget

Management sebesar US$ 213.510,-.

Page 59: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

157

Tabel 5.31 Rincian biaya Staff and Budget Management dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 3000Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 210000 210000Biaya Pengembangan Update software 510 510Total Biaya 213510

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

b.Planning Business

Skor Portfolio Manajemen Planning Business

o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((4*9)+(5*3))/12=4,25

o Kecepatan merespon = ((3*3)+(4*5)+(5*4))/12=4,08

Skor layanan adalah 4,25 + 4,08 dibagi 2 sama dengan 4,17

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((4*7)+(5*5))/12=4,42

Keakuratan = ((4*11)+(5*1))/12=4,08

Skor kualitas adalah 4,42 + 4,08 dibagi 2 sama dengan 4,25

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*2)+(5*4))/6=4,67

Penggunaan aplikasi = (2+2)/2 = 2

Skor intensitas penggunaan adalah 4,67 +2,00 dibagi 2 sama dengan 3,3

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(1+1)/2=1

Fokus Pemasok =(2+2)/2=2

Page 60: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

158

Fokus Produk = (5+4)=4,5

Fokus Efisiensi =(5+4)/2=4,5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (1+2+4,5+4,5) dibagi 4 sama dengan 3,00

Keterangan Planning Business

Aplikasi business plan pro yang digunakan untuk membuat perencanaan bisnis

yang baru, pihak perusahaan yang menggunakan aplikasi planning Business

.Pihak yang menggunakan aplikasi ini adalah Departemen Keuangan. Biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk aplikasi ini sebesar US $ 116.225,-

Tabel 5.32 Rincian biaya Planning Business dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 8000 Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 108000 108000 Biaya Pengembangan Update software 225 225 Total Biaya 116225

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

c. Training Program Departemen TI

Skor Portfolio Manajemen Training Program Departemen TI

o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((2*1)+(3*27)+(4*18))/46=3,37

o Kecepatan merespon = ((2*18)+(3*26)+(4*2))/46=2,65

Skor layanan adalah 3,37 + 2,65 dibagi 2 sama dengan 3,01

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((2*6)+(3*30)+(4*10))/46=3,09

Keakuratan = ((2*13)+(3*33))/46=2,72

Skor kualitas adalah 3,09 + 2,72 dibagi 2 sama dengan 2,90

Page 61: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

159

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*13)+(4*9))/23=3,35

Penggunaan aplikasi = (3+3)/2 = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,35 +3,00 dibagi 2 sama dengan 3,17

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(3+2)/2=2,5

Fokus Pemasok =(2+2)/2=2

Fokus Produk = (3+2)/2=2,5

Fokus Efisiensi =(5+5)/2=5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (2,5+2+2,5+5) dibagi 4 sama dengan 3,00

Keterangan Training Program Departemen TI

Perusahaan selalu melakukan training program untuk karyawannya agar mereka

terus berkembang dan belajar. Dengan program pelatihan ini diharapkan semua

karyawan dapat mudah menjalankan aplikasi yang mereka gunakan. Biasanya

program ini diadakan setahun sekali. Yang melakukan training kepada karyawan

adalah orang-orang dari divisi TI. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan

training adalah sebesar US $ 29.500,-.

Tabel 5.33 Rincian biaya Training Program Departemen TI

dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya Pengoperasian biaya gaji pengajar 7000 Biaya Gaji karyawan training 20000 Biaya Materi 500Biaya pengembangan 2000Total Biaya 29500

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

Page 62: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

160

d. Project Management

Skor Portfolio Manajemen Project Management o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((2*1)+(3*35)+(4*10))/46=3,2

o Kecepatan merespon = ((3*35)+(4*9)+(5*2))/46=3,28

Skor layanan adalah 3,2 + 3,28 dibagi 2 sama dengan 3,24

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*13)+(4*33))/46=3,72

Keakuratan = ((3*43)+(4*3))/46=3,07

Skor kualitas adalah 3,72 + 3,07 dibagi 2 sama dengan 3,39

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*13)+(4*9))/23=3,17

Penggunaan aplikasi = (2+2)/2 = 2,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,17 +2,00 dibagi 2 sama dengan 2,59

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(2+2)/2=2

Fokus Pemasok =(3+3)/2=3

Fokus Produk = (3+3)/2=3

Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (2+3+3+4) dibagi 4 sama dengan 3,00

Keterangan Project Management

Perusahaan melakukan project Management untuk mendukung kegiatan proses

bisnisnya, Biasanya program ini digunakan untuk menilai kelayakan proyek yang

akan dilakukan dan juga lama pengerjaan suatu proyek. Pihak yang

Page 63: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

161

menggunakan aplikasi project management adalah orang-orang dari divisi TI.

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan project Management adalah sebesar US $

182.340,-.

Tabel 5.34 Rincian biaya Project Management dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 2000Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 180000 180000Biaya Pengembangan Update system 340 340Total Biaya 182340

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

5.11.4 Portfolio Service

adalah layanan dan dukungan yang disediakan kepada user seperti help desk dan

perbaikan komputer. Biaya yang dialokasikan termasuk manajemen dan staf

yang dilibatkan pada layanan tersebut

Tabel 5.35 Portfolio Service Tabel portofolio Lights On

Intensitas Penggunaan

Service

Uni

t Ker

ja

Bia

ya (d

alam

Dol

ar)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Tin

gkat

Lay

anan

Kua

litas

Ket

erga

ntun

gan

Peng

guna

Helpdesk online

Departemen TI, Pemasaran, Produksi, Pembelian, Keuangan, SDM 112000 3.50 3.62 3.20 3.78 5.00

Network Monitoring Departemen TI 61195 3.50 3.16 3.27 3.04 2.00Hardware Maintenance Departemen TI 98000 3.00 3.46 3.65 4.30 3.00

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

Page 64: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

162

a.Helpdesk Online

Skor Portfolio Service Helpdesk Online

o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((3*18)+(4*27)+(4*1))/46=3,63

o Kecepatan merespon = ((3*18)+(4*28))/46=3,61

Skor layanan adalah 3,63 + 3,61 dibagi 2 sama dengan 3,62

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*19)+(4*27))/46=3,59

Keakuratan = ((2*10)+(3*35)+(4*1))/46=2,80

Skor kualitas adalah 3,59 + 2,80 dibagi 2 sama dengan 3,20

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((3*5)+(4*18))/23=3,78

Penggunaan aplikasi = (5+5)/2 = 5,00

Skor intensitas penggunaan adalah 3,78 +5,00 dibagi 2 sama dengan 4,39

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4

Fokus Pemasok =(3+3)/2=3

Fokus Produk = (3+3)/2=3

Fokus Efisiensi =(4+4)/2=4

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3+3+4) dibagi 4 sama dengan 3,50

Keterangan Helpdesk Online

Adalah layanan yang diberikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk untuk

membantu usernya dalam menjalankan aplikasi dan juga masalah yang dihadapi

oleh user. Yang menjadi penghubung antara user dan juga user support. Dan

Page 65: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

163

terdapat 15 staff yang bertugas sebagai HelpDesk Online dengan biaya sebesar

US $ 500,- per orang untuk tiap bulannya.

Tabel 5.36 Rincian biaya Helpdesk Online dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 20000Biaya Pengoperasian biaya gaji karyawan 90000 90000Biaya perawatan (Maintenance) Biaya perbaikan alat 2000 2000Total Biaya 112000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

b. Network Monitoring

Skor Portfolio Service Network Monitoring

o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((3*23)+(4*23))/46=3,50

o Kecepatan merespon = ((2*18)+(3*18)+(4*10))/46=2,83

Skor layanan adalah 3,5 + 2,83 dibagi 2 sama dengan 3,16

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*29)+(4*17))/46=3,37

Keakuratan = ((3*38)+(4*8))/46=3,17

Skor kualitas adalah 3,37 + 3,17 dibagi 2 sama dengan 3,27

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((2*1)+(3*20)+(4*2))/23=3,04

Penggunaan aplikasi = (2+2)/2 = 2

Skor intensitas penggunaan adalah 3,04 +2,00 dibagi 2 sama dengan 2,52

o Penyelarasan Strategi :

Page 66: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

164

Fokus Pelanggan =(4+4)/2=4

Fokus Pemasok =(4+3)/2=3,5

Fokus Produk = (3+4)/2=3,5

Fokus Efisiensi =(3+3)/2=3

Skor Penyelarasan Strategi adalah (4+3,5+3,5+3) dibagi 4 sama dengan 3,50

Keterangan Network Monitoring

Adalah layanan yang diberikan PT Charoen Phokphand Indonesia Tbk untuk

menjaga lalu lintas pengiriman data. Sehingga dengan Network Monitoring yang

efektif akan dapat memberitahukan keadaan dari trafik–trafik arus lalu lintas data

yang terjadi sehingga akan dapat mengurangi down-time .Dan aplikasi yang

digunakan adalah IpMonitor. Biaya yang diperlukan untuk network monitoring

adalah:

Tabel 5.37 Rincian biaya Network Monitoring Dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian awal 995Biaya Pengoperasian Biaya gaji karyawan 60000 60000Biaya perawatan (Maintenance) Biaya perbaikan alat 200 200Total Biaya 61195

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

c. Hardware Maintenance

Skor Portfolio Service Hardware Maintenance

o Tingkat layanan terbagi atas :

o Ketersediaan = ((3*13)+(4*32)+(5*1))/46=3,74

o Kecepatan merespon = ((3*38)+(4*8))/46=3,17

Skor layanan adalah 3,74 + 3,17 dibagi 2 sama dengan 3,46

Page 67: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

165

o Kualitas terbagi atas :

Fungsionalitas =((3*22)+(4*24))/46=3,52

Keakuratan = ((3*10)+(4*36))/46=3,78

Skor kualitas adalah 3,52 + 3,78 dibagi 2 sama dengan 3,65

o Intensitas penggunaan terbagi atas :

Ketergantungan pada aplikasi = ((4*16)+(5*7))/23=4,30

Penggunaan aplikasi = (3+3)/2 = 3,00

Skor intensitas penggunaan adalah 4,30 +3,00 dibagi 2 sama dengan 3,65

o Penyelarasan Strategi :

Fokus Pelanggan =(3+3)/2=3

Fokus Pemasok =(2+2)/2=2

Fokus Produk = (3+4)/2=3,5

Fokus Efisiensi =(3+4)/2=3,5

Skor Penyelarasan Strategi adalah (3+2+3,5+3,5) dibagi 4 sama dengan 3,00

Keterangan Hardware Maintenance

Adalah perawatan terhadap hardware yang ada dalam perusahaan seperti printer, CPU,

monitor,dll. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap tahunnya untuk

perawatan hardware yang dimiliki adalah US $ 98.000,-

Tabel 5.38 Rincian biaya Hardware Maintenance Dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya Pengoperasian Biaya teknisi perakitan 18000 18000Biaya Pengembangan update hardware 50000 50000Biaya perawatan (Maintenance) Biaya penggantian hardware 30000 30000Total Biaya 98000

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

Page 68: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

166

5.12 Portfolio Proyek

adalah proyek-proyek yang akan dilakukan oleh perusahaan yang mana akan ditujukan

bagi user dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan juga meningkatkan daya saing

yang lebih baik dibandingkan pesaingnya

Hasil Keseluruhan dari Portfolio proyek yaitu digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.39 Portfolio Proyek Tabel Portfolio Proyek

Nama Proyek Dampak Resiko Biaya (dalam

dolar) Portfolio Aqua Division ERP Modul 270 45.33 2040000 Strategic CRM Software 320 29.33 148000 Strategic

(Sumber hasil olahan data)

Portfolio proyek adalah portfolio yang menggambarkan proyek yang bersifat

strategi bagi perusahaan.

o Skor portfolio Aqua Division ERP Modul

a. Dampak pada tujuan strategi : 270

Tabel 5.40 Skor Dampak Proyek Aqua Division ERP Modul

(Sumber hasil olahan data)

b. Nilai resiko terdiri atas :

30 10 20 40

Business Value Scorecard untuk Proyek Aqua Division ERP Modul Fo

kus p

ada

pela

ngga

n ya

ng a

da d

an y

ang

baru

Foku

s ke

rjasa

ma

deng

an p

emas

ok B

ahan

ba

ku

Foku

s pad

a pe

ngem

bang

an p

rodu

k ya

ng le

bih

baik

Foku

s men

ingk

atka

n ef

isie

nsi o

pera

sion

al

David P Manajer keuangan 1 2 2 5 Widya L Manajer Pembelian 1 1 1 4 Andy B Manajer TI 2 2 1 4 Herry L Manajer SDM 1 2 2 5 Jhonson M Manajer Produksi 1 2 1 4 Frahma R Manajer Proyek 2 3 2 5 Total 8 12 9 27 Rata-rata 1.33 2.00 1.50 4.50 Skor 40 20 30 180 270

Page 69: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

167

Resiko proyek atau perusahaan = (7*2)+(8*2)+(9*2)= 48

Rata-rata Resiko proyek atau perusahaan=48/6 =8

Ketidakpastian pendefinisian = (4*4)+(5*2)= 26

Rata-rata Ketidakpastian pendefinisian = 26/6 =4,33

Ketidakpastian teknis = (3*2)+(4*4) = 22

Rata-rata Ketidakpastian teknis =22/6 = 3,67

Resiko infrastruktur SI = (5*1)+(6*1)+(7*2)+(8*2)= 41

Rata-rata Resiko infrastruktur SI =41/6 =6,83

Resiko teknis TI = (6*1)+(7*3)+(8*1)+(9*1)= 44

Rata-rata Resiko teknis TI = 44/6 =7,33

Resiko Investasi = (7*1)+(8*3)+(9*2)= 49

Rata-rata Resiko Investasi = 49/6 =8,17

Resiko manajemen proyek = (6*2)+(7*2)+(8*2)= 42

Rata-rata Resiko manajemen proyek = 42/6 =7,00

Jumlah nilai resiko adalah 8+4,33+3,67+6,83+7,33+8,17+7,00 = 45,33

c. Biaya = US $ 4.150.000

Aplikasi ini dibuat dengan jangka waktu pengerjaan 3 tahun perincian

biaya tahun pertama adalah sebagai berikut :

Tabel 5.41 Biaya Proyek Aqua division ERP Modul

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian Biaya hardware 800000 Biaya software SAP modul 2500000 Biaya pembangunan Biaya Gaji karyawan 650000 Biaya instalasi 200000 Total Biaya 4150000

Page 70: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

168

o Skor portfolio CRM Software

a. Dampak pada tujuan strategi : 320

Tabel 5.42 Skor Dampak Proyek CRM Software 30 10 20 40

Business Value Scorecard untuk Proyek CRM Software Fo

kus p

ada

pela

ngga

n ya

ng a

da d

an y

ang

baru

Foku

s ke

rjasa

ma

deng

an p

emas

ok B

ahan

ba

ku

Foku

s pad

a pe

ngem

bang

an p

rodu

k ya

ng le

bih

baik

Foku

s men

ingk

atka

n ef

isie

nsi o

pera

sion

al

David P Manajer keuangan 5 3 3 2 Widya L Manajer Pembelian 5 4 3 1 Andy B Manajer TI 5 3 4 2 Herry L Manajer SDM 5 3 3 2 Jhonson M Manajer Produksi 5 3 3 2 Frahma R Manajer Proyek 5 4 3 2 Total 30 20 19 11 Rata-rata 5.00 3.33 3.17 1.83 Skor 150 33.33 63.33 73.33 320

(Sumber hasil olahan data)

b. Nilai resiko terdiri atas :

Resiko proyek atau perusahaan = (3*1)+(4*5)= 23

Rata-rata Resiko proyek atau perusahaan=23/6 =3.83

Ketidakpastian pendefinisian = (3*3)+(4*3)= 21

Rata-rata Ketidakpastian pendefinisian =21/6 =3.50

Ketidakpastian teknis = (3*1)+(4*2)+(5*3) = 26

Rata-rata Ketidakpastian teknis =26/6 =4.33

Resiko infrastruktur SI = (4*3)+(5*2)+(6*1)= 28

Rata-rata Resiko infrastruktur SI =28/6 =4.67

Resiko teknis TI = (4*4)+(5*2)= 26

Rata-rata Resiko teknis TI =26/6 =4.33

Resiko Investasi = (4*3)+(5*2)+(6*1)= 28

Page 71: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

169

Rata-rata Resiko Investasi =28/6 =4.67

Resiko manajemen proyek = (3*1)+(4*4)+(5*1)= 24

Rata-rata Resiko manajemen proyek =24/6 =4.00

Jumlah nilai resiko adalah 3,83+3,50+4,33+4,67+4,33+4,67+4,00 = 29,33

c. Biaya = US $ 36.850,-

Aplikasi CRM Software dibuat secara outsourcing dalam jangka waktu 1 tahun

pengerjaan dengan perincian biaya sebagai berikut :

Tabel 5.43 Biaya proyek CRM Software

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

5.12.1 Strategi investasi portfolio proyek

• Hubungan antara resiko/ dampak dan biaya investasi pada proyek baru :

dalam dolar US BIAYA-BIAYA Biaya tahunan Total Biaya Biaya pembelian Biaya hardware 8000Biaya Pembangunan Biaya Gaji karyawan 27500 Biaya instalasi 1350 1350Total Biaya 36850

Page 72: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

170

Hubungan Resiko/Dampak terhadap Biaya Proyek

Aqua Division ERP Modul,

2040000CRM Software,

148000

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

260 280 300 320 340

Dampak

Res

iko

Aqua Division ERP Modul

CRM Software

Gambar 5.4 Hubungan Resiko/Dampak terhadap Biaya Proyek

(Sumber hasil olahan data)

Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proyek Aqua Division ERP

modul memiliki dampak yang lebih kecil yaitu hanya 270 jika dibandingkan

dengan CRM Software sedangkan CRM Software sendiri memiliki dampak 320 .

untuk resiko proyek Aqua Division ERP modul memiliki faktor resiko lebih besar

yaitu 45,33 daripada CRM Software yaitu 29,33. sehingga proyek CRM Software

dapat didahulukan sehingga meningkatkan kinerja perusahaan.

5.12.2 Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek berisi pengembangan aplikasi baru oleh perusahaan.

Page 73: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

171

Tabel 5.44 Perencanaan Proyek CRM Software CRM Software

Deskripsi CRM Software adalah Proyek yang dikembangkan PT.Charoen Phokphand Indonesia Tbk untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga hubungan antara perusahaan dan para pelanggan yang terdiri dari peternak plasma dan peternak independen dapat tetap menjalin hubungan dengan perusahaan

Tujuan Tujuan awal dibuatnya aplikasi ini adalah untuk menjadi sebuah wadah atau sarana untuk dapat mengetahui kebutuhan dari para pelanggan sehingga proses interaksi dengan pihak perusahaan tidak terputus, sehingga memerlukan aliran data dan informasi dari perusahaan dan pelanggan. Hubungan baik pun akan terjalin.

Manfaat Memberikan informasi terbaru dari kepada pelanggan dan juga perusahaan mengetahui kebutuhan dari pelanggan

Pengguna Pelanggan yang mana peternak plasma ( peternak yang memperoleh bantuan dana dan juga sumber daya dari pihak perusahaan)

Biaya US $ 36.850,- Dampak jika tertunda Pesaing akan terlebih dahulu memiliki keunggulan di dalam persaingan

bisnis untuk menjaga hubungan dengan para pelanggan,Perusahaan akan terhambat untuk menjaga hubungan dengan pelanggan

Divisi yang berhubungan

Departemen TI, Departemen Pemasaran, Departemen Sumber Daya Manusia

(Sumber hasil olahan data)

Tabel 5.45 Perencanaan Proyek Aqua division ERP Modul Aqua division ERP Modul

Deskripsi Aplikasi ini dirancang untuk membantu bagian operasional dalam menjalankan proses bisnis yang ada pada perusahaan divisi Aqua. Aplikasi ini dikembangkan untuk meningkatkan kualitas sebab banyaknya kekurangan dalam menyediakan data, khususnya pada saat para manajer membutuhkan data secara real time ketika ingin dilakukan pengambilan keputusan manajemen sebab data yang ada merupakan data hari sebelumnya.

Tujuan Aplikasi ini dibuat untuk bisa membantu para manajer untuk memperoleh laporan secara real time dari bagian operasional dan juga bertujuan meningkatkan kinerja manajemen dalam pengambilan keputusan serta juga untuk melakukan pengawasan dan kontrol persediaan, sehingga tidak terjadinya kesalahan data dan informasi serta mempercepat proses pengambilan data dan informasi.

Manfaat Aplikasi ini akan dapat menghubungkan secara real time data-data di bagian operasional dan juga yang ada di bagian manajemen perusahaan.

Pengguna Karyawan Biaya US $ 4.150.000,- Dampak jika tertunda

Ketidakcocokan secara real time antara laporan bagian operasional dan yang diberikan bagi manajer tingkat atas ketika dibutuhkan setiap saat adanya penundaan waktu.

Divisi yang berhubungan

Departemen TI, Departemen Keuangan, Departemen Produksi, Departemen Pembelian, Departemen Pemasaran, Departemen Sumber Daya Manusia.

(Sumber hasil olahan data)

Page 74: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

172

5.13 Agenda Strategi Untuk penggunaan teknologi

Agenda Strategi yang akan dijalankan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Antara lain mengintegrasikan proses bisnis yang ada pada divisi Aqua, pertukaran

data dan informasi antara seluruh kantor-kantor cabang, sehingga kantor pusat

dapat memperoleh data secara real time. Kemudian perusahan membutuhkan

informasi untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengetahui

kebutuhan pelanggan. Serta peningkatan kualitas dan mencari produk pengganti

pakan ternak yang ada dapat dibuatkan pengembangan terhadap sistem Business

Intelligence yang sudah ada.

5.14 Rencana strategi TI

• Pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan perusahan untuk menjaga

pangsa pasar yang dimiliki perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

• Penambahan pengadaan infrastruktur dan juga aplikasi yang dapat menunjang

kegiatan operasional perusahaan.

• Mengevaluasi kembali apakah aplikasi yang telah ada, apakah memberikan

dampak pada bottom line.

5.15 Strategic IT Requirement

Perencanaan TI untuk 3 tahun darri PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk ke

depan yaitu:

Page 75: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

173

Tabel 5.46 Perencanaan Penggunaan TI

Tahun Perencanaan Penggunaan TI

1

• Mengembangkan Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) berbasis web

• Membangun hingga 15% Aplikasi SAP modul pada Divisi Aqua 2 • Membangun hingga 75 % Aplikasi SAP modul pada Divisi Aqua

3 • Membangun hingga 100% Aplikasi SAP modul pada Divisi Aqua • Membangun aplikasi SCM (Supply Chain Management) berbasis web

4

• Mengembangkan sIstem BI (Business Intelligence) yang dimiliki hingga dapat mengumpulkan informasi, menyimpan dan menganalisis informasi pelanggan, supplier, pesaing, pasar dan juga produk pakan ternak yang ada

(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)

5.16 Prioritization

Prioritization yaitu menganalisa dampak bisnis pada inisiatif TI dan

memprioritaskannya berdasarkan strategic intention.

Tabel 5.47 Business Value Scorecard Proyek Aqua Division ERP Modul 30 10 20 40

Business Value Scorecard untuk Proyek Aqua Division ERP Modul

Foku

s pad

a pe

lang

gan

yang

ada

dan

yan

g ba

ru

Foku

s ke

rjasa

ma

deng

an

pem

asok

Bah

an b

aku

Foku

s pad

a pe

ngem

bang

an p

rodu

k ya

ng le

bih

baik

Foku

s men

ingk

atka

n ef

isie

nsi o

pera

sion

al

David P Manajer keuangan 1 2 2 5 Widya L Manajer Pembelian 1 1 1 4 Andy B Manajer TI 2 2 1 4 Herry L Manajer SDM 1 2 2 5 Jhonson M Manajer Produksi 1 2 1 4 Frahma R Manajer Proyek 2 3 2 5 Total 8 12 9 27 Rata-rata 1.33 2.00 1.50 4.50 Skor 40 20 30 180 270

(Sumber hasil olahan data)

Page 76: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

174

Tabel 5.48 Business Value Scorecard Proyek CRM Software 30 10 20 40

Business Value Scorecard untuk Proyek CRM Software Fo

kus p

ada

pela

ngga

n ya

ng a

da d

an y

ang

baru

Foku

s ke

rjasa

ma

deng

an p

emas

ok B

ahan

ba

ku

Foku

s pad

a pe

ngem

bang

an p

rodu

k ya

ng le

bih

baik

Foku

s men

ingk

atka

n ef

isie

nsi o

pera

sion

al

David P Manajer keuangan 5 3 3 2 Widya L Manajer Pembelian 5 4 3 1 Andy B Manajer TI 5 3 4 2 Herry L Manajer SDM 5 3 3 2 Jhonson M Manajer Produksi 5 3 3 2 Frahma R Manajer Proyek 5 4 3 2 Total 30 20 19 11 Rata-rata 5.00 3.33 3.17 1.83 Skor 150 33.33 63.33 73.33 320

(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan tabel 5.47 dan tabel 5.48 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

proyek yang dijadikan prioritas adalah proyek yang akan memberikan dampak

bagi perusahaan dan juga beresiko kecil, dampak terbesar yang positif terletak

pada proyek CRM Software. Untuk proyek Aqua Division ERP Modul, besarnya

dampak juga baik nilainya sehingga saya menganjurkan untuk perusahaan dapat

menjalankan proyek ini secara bersama-sama agar memberikan keunggulan

tersendiri bagi perusahaan seperti memudahkan kegiatan operasional, lebih dekat

hubungan dengan pelanggan.

5.17 Alignment

Alignment yang perlu diperhatikan adalah alignment data aplikasi karena untuk

memudahkan para manajer dalam melihat hubungan yang terjadi terkait dengan arahan

strategi perusahaan. Berdasarkan data dari bab 2 mengenai portfolio bidang SI/TI biaya

untuk aplikasi terbesar dan oleh karena itu juga menjadi dasar dalam analisis alignment

data bagi perusahaan.

Page 77: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

175

Tabel 5.49 Alignment Aplikasi 30 10 20 40

Aplikasi

Wei

ght

Foku

s pad

a pe

lang

gan

yang

ad

a da

n ya

ng b

aru

Foku

s ke

rjasa

ma

deng

an

pem

asok

Bah

an b

aku

Foku

s pad

a pe

ngem

bang

an

prod

uk y

ang

lebi

h ba

ik

Foku

s men

ingk

atka

n ef

isie

nsi o

pera

sion

al

Unw

eigh

ted

Tota

l

Wei

ghte

d to

tal

Nila

i mak

s

Pers

enta

se

Nila

i seb

enar

nya

Modul SAP Sales and Distribution (SD) 10 4 4 4 5 17 170 200 8.50% 11.41%

Modul SAP Production Planning (PP) 10 4 4 4 4 16 160 200 8.00% 10.74%

Modul SAP Quality Management (QM) 10 3 2 5 4 14 140 200 7.00% 9.40%

Modul SAP Material Management (MM) 10 2 3 5 4 14 140 200 7.00% 9.40% Modul SAP Financing (Fi) 20 4 3 4 5 16 320 400 16.00% 21.48% Modul SAP Controlling (Co) 20 3 3 4 5 15 300 400 15.00% 20.13% Modul SAP Human Resource (HR) 20 3 3 3 4 13 260 400 13.00% 17.45% Unweighted

Total 23 22 29 31 Weighted

Total 690 220 580 1240 2000 74.50% 100.00% Nilai Maks 1050 350 700 1400 3500 Persentase 19.71% 6.29% 16.57% 35.43% 78.00% Nilai sebenarnya 25.27% 8.06% 21.25% 45.42% 100.00%

(Sumber hasil olahan data)

Page 78: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

176

Keterangan dari tabel 5.49 adalah sebagai berikut:

Kolom weighted total

Hasil dari kolom weighted total diperoleh dari perkalian antara kolom weight dengan

unweighted total.

Hasil dari Kolom weighted total yang horisontal diperoleh dari :

Untuk Modul SAP Sales and Distribution (SD) (10 * 17) = 170

Untuk Modul SAP Production Planning (PP) (10 * 16)=160

Untuk Modul SAP Quality Management (QM) ( 10 * 14)=140

Untuk Modul SAP Material Management (MM) (10 * 14)=140

Untuk Modul SAP Financing (Fi) (20 * 16)=320

Untuk Modul SAP Controlling (Co) (20 *15)= 300

Untuk Modul SAP Human Resource (HR) (20 * 13 )=260

Hasil dari Kolom weighted total yang vertikal diperoleh dari :

Untuk Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru (30 * 23) =690

Untuk Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku (10 * 22) =220

Untuk Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik (20 * 29) =580

Untuk Fokus meningkatkan efisiensi operasional (40 * 31)= 1240

Kolom Nilai Maks

Hasil dari Kolom Nilai maks yang horisontal diperoleh dari :

Nilai maks yang diperoleh dengan mengkalikan nilai total dari 4 arahan strategi yang

ada dengan nilai weight dari masing-masing aplikasi yaitu 20 dikali dengan weight ,

dengan nilai maks total adalah 2000

Page 79: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

177

Hasil dari Kolom Nilai maks yang vertikal diperoleh dari :

Nilai maks yang diperoleh dengan mengkalikan nilai total dari 7 modul yang ada dengan

nilai weight dari masing-masing arah strategi yaitu 35 dikali dengan weight , dengan

nilai maks total adalah 3500

Kolom persentase

Hasil dari Kolom persentase yang horisontal diperoleh dari :

Untuk Modul SAP Sales and Distribution (SD)

=( 170 /2000 ) * 100%= 8,50%

Untuk Modul SAP Production Planning (PP)

= ( 160 /2000 ) * 100%= 8,00%

Untuk Modul SAP Quality Management (QM)

= ( 140 /2000 ) * 100%= 7,00%

Untuk Modul SAP Material Management (MM)

= ( 140 /2000 ) * 100%= 7,00%

Untuk Modul SAP Financing (Fi)

= ( 320 /2000 ) * 100%= 16,00%

Untuk Modul SAP Controlling (Co)

= ( 300 /2000 ) * 100%= 15,00%

Untuk Modul SAP Human Resource (HR)

= ( 260 /2000 ) * 100%= 13,00%

Untuk total persentase yang horisontal sebesar 74,50%

Hasil dari Kolom persentase yang vertikal diperoleh dari :

Untuk Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru

= ( 690 /3500 ) * 100%= 19,71%

Page 80: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

178

Untuk Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku

=( 220 /3500 ) * 100%= 6,29%

Untuk Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik

=( 580 /3500 ) * 100%= 16,57%

Untuk Fokus meningkatkan efisiensi operasional

= ( 1240 /3500 ) * 100%= 35,43%

Untuk total persentase yang vertikal sebesar 78,00%

Kolom Nilai sebenarnya

Hasil dari kolom Nilai sebenarnya yang horisontal diperoleh dari:

Untuk Modul SAP Sales and Distribution (SD)

= (100 / 74,50) * 8,5% =11,41%

Untuk Modul SAP Production Planning (PP)

= (100 / 74,50) * 8 % =10,74%

Untuk Modul SAP Quality Management (QM)

= (100 / 74,50) * 7% =9,40 %

Untuk Modul SAP Material Management (MM)

= (100 / 74,50) * 7 % =9,40%

Untuk Modul SAP Financing (Fi)

= (100 / 74,50) * 16,00 % =21,48%

Untuk Modul SAP Controlling (Co)

= (100 / 74,50) * 15,00% =20,13%

Untuk Modul SAP Human Resource (HR)

= (100 / 74,50) * 13,00 % =17,45%

Page 81: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

179

Hasil dari Kolom Nilai sebenarnya yang vertikal diperoleh dari :

Untuk Fokus pada pelanggan yang ada dan yang baru

= (100 / 78,00) * 19,71%= 25,27%

Untuk Fokus kerjasama dengan pemasok Bahan baku

=(100 / 78,00) * 6,29%= 8,06%

Untuk Fokus pada pengembangan produk yang lebih baik

=(100 / 78,00) * 16,57%= 21,25%

Untuk Fokus meningkatkan efisiensi operasional

= (100 / 78,00) * 35,43%= 45,42%

Gap

Berdasarkan tabel yang diatas diperoleh gap horisontal dan gap vertikal yaitu:

• Gap vertikal yaitu melihat hubungan yang terjadi antara seluruh modul-modul

SAP dalam perusahaan terhadap masing-masing arahan strategi yang telah dibuat

pada saat awal penelitian. Secara umum persentase yang telah dicapai oleh

perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik dengan persentase 78 % dari

keseluruhan 100 % . kemudian terkait dengan masing-masing arahan strategi

dapat dijabarkan hubungannya:

o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada pelanggan

yang ada dan yang baru. Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 30 % ternyata baru mencapai 25,27 % saja nilai

penyelarasannya.

o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus kerjasama

dengan pemasok Bahan baku Yang awalnya memiliki persentase

Page 82: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

180

perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata baru mencapai 8,06 % saja

nilai penyelarasannya.

o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus pada

pengembangan produk yang lebih baik Yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 20 % ternyata seharusnya untuk

fokus pengembangan produk dalam perusahaan mencapai 21,25 % .

o Aplikasi perusahaan terkait dengan arahan strategi fokus meningkatkan

efisiensi operasional Yang awalnya memiliki persentase perhatian

perusahaan sebesar 40 % ternyata seharusnya untuk fokus efisiensi

operasional mencapai 45,42 %.

Untuk gap Vertikal yang terjadi ternyata aplikasi-aplikasi yang ada dalam

perusahaan lebih difokuskan pada arahan strategi efisiensi operasional dalam

perusahaan .

• Gap horisontal yaitu hubungan yang terjadi pada masing-masing modul aplikasi

dalam perusahaan terhadap arahan strategi yang ada . Secara umum persentase

yang telah dicapai oleh perusahaan memiliki penyelarasan yang cukup baik

dengan persentase 74,50 % dari keseluruhan 100 % . kemudian terkait dengan

masing-masing aplikasi dalam perusahaan dapat dijabarkan hubungannya:

o Aplikasi Modul SAP Sales and Distribution (SD),Yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata sebenarnya telah

mencapai 11,41% nilai penyelarasannya.

o Aplikasi Modul SAP Production Planning (PP), Yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata sebenarnya telah

mencapai 10,74% nilai penyelarasannya.

Page 83: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

181

o Aplikasi Modul SAP Quality Management (QM). Yang awalnya

memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata

sebenarnya telah mencapai 9,40% nilai penyelarasannya..

o Aplikasi Modul SAP Material Management (MM), Yang awalnya

memiliki persentase perhatian perusahaan sebesar 10 % ternyata

sebenarnya telah mencapai 9,40% nilai penyelarasannya.

o Aplikasi Modul SAP Financing (Fi), Yang awalnya memiliki persentase

perhatian perusahaan sebesar 20 % ternyata sebenarnya telah mencapai

21,48% nilai penyelarasannya.

o Aplikasi Modul SAP Controlling (Co), Yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 20 % ternyata sebenarnya telah

mencapai 20,13% nilai penyelarasannya.

o Aplikasi Modul SAP Human Resource (HR), Yang awalnya memiliki

persentase perhatian perusahaan sebesar 20% ternyata sebenarnya baru

mencapai 17,45% saja nilai penyelarasannya.

Untuk gap horisontal yang terjadi ternyata nilai penyelarasan untuk aplikasi modul

SAP Human Resource(HR) masih kurang maksimal baru mencapai 17,45% , secara

keseluruhan aplikasi yang telah ditetapkan diawal penelitian berdasarkan

wawancara telah berjalan dengan cukup baik dan memiliki nilai penyelarasan yang

cukup memuaskan sesuai dengan target perusahaan.

Page 84: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

182

5.18 Analisis Persentase Biaya

Diagram – diagram untuk persentasi biaya dapat dilihat di bawah ini :

5.18.1 Persentase Total biaya lights on

Perbandingan Total Biaya Portfolio Lights on

aplikasi, 1840000, 44%

infrastruktur, 1534340, 37%

service, 271195, 6%

manajemen, 541575, 13%

aplikasiinfrastrukturservicemanajemen

Gambar 5.5 Perbandingan Total biaya Lights on

(Sumber hasil olahan data) Biaya yang dikeluarkan dari aplikasi jika dilihat dari diagram diatas adalah biaya

terbesar yang dikeluarkan untuk total persentase total biaya lights on yaitu sebesar US

$1.840.000,- atau total 44% dari total biaya lights on keseluruhan. Infrastruktur juga

menghabiskan biaya yang cukup besar yaitu sebesar US $1.534.340,- atau biaya terbesar

kedua 37% .Dan biaya lights on terbesar ketiga yaitu biaya manajemen yaitu sebesar

13% dari total biaya manajemen keseluruhan atau sebesar US $541.575,-.Biaya terkecil

dikeluarkan perusahaan yaitu untuk biaya service yaitu sebesar US $271.195,-.

Page 85: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

183

5.18.2 Persentase biaya Portofolio Aplikasi

Total persentase Biaya Aplikasi ($)

Modul SAP Production Planning (PP), 238000,

13%

Modul SAP Quality Management (QM),

238000, 13%Modul SAP Financing (Fi), 280000, 15%

Modul SAP Human Resource (HR), 280000,

15%

Modul SAP Sales and Distribution(SD), 286000,

16%

Modul SAP Controlling (Co),

280000, 15%

Modul SAP Material Management (MM),

238000, 13%

Modul SAP Sales and Distribution(SD)

Modul SAP Production Planning (PP)

Modul SAP Quality Management (QM)

Modul SAP Material Management (MM)

Modul SAP Financing (Fi)

Modul SAP Controlling (Co)

Modul SAP Human Resource (HR)

Gambar 5.6 Total Persentase Biaya Aplikasi ($)

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan gambar diagram diatas, kita dapat melihat bahwa perbandingan

biaya untuk aplikasi yang ada hampir seimbang, dan yang memiliki biaya yang terbesar

ada pada modul SAP Sales and Distribution dengan biaya sebesar US $286.000,- atau

sebesar 16% .Selanjutnya adalah modul aplikasi SAP Human Resource, modul aplikasi

SAP Controlling, modul aplikasi SAP Financing dengan masing – masing aplikasi

tersebut menghabiskan biaya sebesar US $280.000,- atau menghabiskan sebesar 15%

dari total biaya aplikasi yang dikeluarkan.Dan untuk aplikasi modul SAP Production

Planning, modul aplikasi SAP Quality Management, dan modul aplikasi SAP Material

Management yang masing – masing menghabiskan biaya sebesar US $238.000,- atau

sebesar 13 % dari total biaya aplikasi yang dikeluarkan.

Page 86: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

184

5.18.3 Persentase biaya Portofolio Infrastruktur

Total persentase Biaya Infrastruktur ($)

Hardware, 170500, 11%

Software licence, 697100, 46%

Data Center Operation (DCO), 7670, 0%

Platform UNIX, 601200, 39%

Network LAN, 7975, 1%

Email System, 16560, 1%

Internet/Intranet security, 33335, 2%

HardwareSoftware licenceData Center Operation (DCO)Platform UNIXNetwork LANEmail SystemInternet/Intranet security

Gambar 5.7 Total Persentase Biaya Infrastruktur ($)

(Sumber hasil olahan data)

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa Software Licence menghabiskan paling

banyak dari total biaya infrastruktur, yaitu sebesar US $697.100,- atau sebesar 46% dari

total keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk biaya infrastruktur.Dan untuk biaya

infrastruktur kedua terbesar adalah platform UNIX, dimana infrastruktur ini

menghabiskan biaya sebesar US $601.200,- atau sebesar 39%. Dan biaya yang

dikeluarkan untuk Hardware sebesar 11% atau US $170.500,-. Dan untuk biaya internet,

biaya yang dikeluarkan sebesar US $33.335,-.Biaya yang dikeluarkan untuk Email

System sebesar $16.560,-. Dan biaya terkecil kedua terdapat pada Network LAN yaitu

sebesar US $7.975,-, sedangkan untuk Data Center Operation biaya terkecil yang

dikeluarkan adalah sebesar US $7.670,-

Page 87: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

185

5.18.4 Persentase biaya Portofolio Management

Total persentase Biaya Manajemen($)

Staff and Budget Management, 213510, 40%

Planning Business,

116225, 21%

Training Program Departemen TI,

29500, 5%

Project Management, 182340, 34%

Staff and Budget ManagementPlanning BusinessTraining Program Departemen TIProject Management

Gambar 5.8 Total Persentase Biaya Manajemen ($)

(Sumber hasil olahan data)

Biaya yang dikeluarkan dari Staff and Budget Management jika dilihat dari diagram

diatas adalah biaya terbesar yang dikeluarkan untuk total persentase biaya manajemen

yaitu sebesar US $213.510,- atau total 40% dari total biaya manajemen keseluruhan.

Project Management menghabiskan biaya sebesar US $182.340,-.Dan biaya manajemen

terebesar ketiga yaitu Planning Business sebesar 21% dari total biaya manajemen

keseluruhan atau sebesar US $116.225,-.Biaya terkecil dikeluarkan untuk Training

Program Departemen TI yaitu sebesar US $29.500,-.

Page 88: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

186

5.18.5 Persentase biaya Portofolio Service

Total Persentase Biaya Service($)

Helpdesk online, 112000, 41%

Netw ork Monitoring, 61195, 23%

Hardw are Maintenance, 98000, 36%

Helpdesk onlineNetwork MonitoringHardware Maintenance

Gambar 5.9 Total Persentase Biaya Service ($)

(Sumber hasil olahan data) Biaya terbesar pada biaya service terdapat pada biaya untuk HelpDesk Online yaitu

sebesar US $112.000,- yaitu sebesar 41% dari total persentase biaya service yang

dikeluarkan.dan pada urutan kedua biaya service terbesar dikeluarkan untuk

Hardware Maintenance yaitu sebesar US $98.000,-, dan biaya untuk Network

Monitoring adalah biaya yang terkecil yaitu sebesar US $61.195,- atau sebesar 23%

dari total biaya service keseluruhan.

Page 89: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

187

5.19 Persentase Nilai Penyelarasan Strategi

Persentase Nilai Penyelarasan Strategi

Staff and Budget M anagement; 3.63; 5%

Planning Business; 3.00; 4%Training Program Departemen TI;

3.00; 4%

Project M anagement; 3.00; 4%

Helpdesk online; 3.50; 5%

Network M onitoring; 3.50; 5%

Hardware M aintenance; 3.00; 4%

Hardware; 3.50; 5%

Software licence; 4.00; 5%

Data Center Operat ion (DCO); 3.00; 4%

Platform UNIX; 4.50; 6%Network LAN; 3.38; 5%

Email System; 3.75; 5%

Internet/ Intranet security; 3.50; 5%

M odul SAP Sales and Distribut ion(SD); 4.25; 6%

M odul SAP Product ion Planning (PP); 4.00; 5%

M odul SAP Quality M anagement (QM ); 3.50; 5%

M odul SAP M aterial M anagement (M M ); 3.50; 5%

M odul SAP Financing (Fi); 4.00; 5%

M odul SAP Controlling (Co); 3.75; 5%

M odul SAP Human Resource (HR); 3.25; 4%

Staf f and Budget Management Planning Business Tr aining Pr ogr am Depar temen TI Pr oject Management Helpdesk onl ine Networ k Moni tor ing

Har dwar e Maintenance Har dwar e Sof twar e l i cence Data Center Oper ation (DCO) Platf or m UNIX Networ k LAN

Emai l System Inter net/ Intr anet secur i ty Modul SAP Sales and Distr ibution(SD) Modul SAP Pr oduction Planning (PP) Modul SAP Qual i ty Management (QM) Modul SAP Mater ial Management (MM)

Modul SAP Financing (Fi ) Modul SAP Contr ol l ing (Co) Modul SAP Human Resour ce (HR) Gambar 5.10 Persentase Nilai penyelarasan Strategi

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan Gambar diatas, kita dapat melihat nilai penyelarasan strategi tertinggi

terdapat pada Platform UNIX, dengan nilai 4,50. Dan nilai penyelarasan terkecil terdapat

pada Training program Departemen TI, Data Center Operation (DCO), Planning

Business, Project Management, Hardware Maintenance dengan nilai sebesar 3,00.

Dengan rincian sebagai berikut:

- Platform UNIX Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 4,50

- Modul SAP Sales and Distribution (SD) Dengan Nilai penyelarasan Strategi

sebesar 4,25

- Modul SAP Production Planning (PP) Dengan Nilai penyelarasan Strategi

sebesar 4,00

- Modul SAP Financing (Fi) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 4,00

Page 90: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

188

- Email System Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,75

- Staff and Budget Management Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,63

- Helpdesk online Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50

- Hardware Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50

- Software licence Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 4,00

- Internet/Intranet security Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50

- Network Monitoring Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,50

- Modul SAP Quality Management (QM) Dengan Nilai penyelarasan Strategi

sebesar 3,50

- Network LAN Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,38

- Modul SAP Material Management (MM) Dengan Nilai penyelarasan Strategi

sebesar 3,25

- Modul SAP Controlling (Co) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,25

- Modul SAP Human Resource (HR) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar

3,25

- Hardware Maintenance Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00

- Project Management Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00

- Planning Business Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00

- Data Center Operation (DCO) Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar 3,00

- Training Program Departemen TI Dengan Nilai penyelarasan Strategi sebesar

3,00

Page 91: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

189

5.20 Analisis Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan Kualitas

5.20.1 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan

Kualitas pada aplikasi.

Total Biaya Aplikasi($) Penyelarasan/Kualitas

M odul SAP Sales and Distribution(SD); 286000

M odul SAP Human Resource (HR); 280000

M odul SAP Financing (Fi); 280000

M odul SAP M aterial M anagement (M M ); 238000

0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.505.00

0 2 4 6

Kualitas

Peny

elar

asan Modul SAP Sales and

Distribution(SD)Modul SAP HumanResource (HR)Modul SAP Financing (Fi)

Modul SAP MaterialManagement (MM)

Gambar 5.11a Total Biaya Aplikasi ($) Penyelarasan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Total Biaya aplikasi($) penyelarasan/kualitas

M odul SAP Quality M anagement (QM ); 238000

M odul SAP Production P lanning (PP); 238000

M odul SAP Contro lling (Co); 280000

3.40

3.50

3.60

3.70

3.80

3.90

4.00

4.10

3.5 4 4.5

Kualitas

Peny

elar

asan

Modul SAP QualityManagement (QM)Modul SAP ProductionPlanning (PP)Modul SAP Controlling (Co)

Gambar 5.11b Total Biaya Aplikasi ($) Penyelarasan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Page 92: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

190

Berdasarkan diagram diatas kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan

nilai penyelarasan terhadap biaya aplikasi diatas, maka :

Modul SAP Sales and Distribution (SD) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,

Terkendali”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,25 dan nilai kualitas

sebesar 4,23

Modul SAP Production Planning (PP) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,

Terkendali” , karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas

sebesar 4,03

Modul SAP Financing (Fi) termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali ”,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas sebesar 4,22

Modul SAP Quality Management (QM) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,

Stabil” , karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas

sebesar 4,17

Modul SAP Material Management (MM) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,

Stabil”, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas

sebesar 3,57

Modul SAP Controlling (Co) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3.75 dan nilai kualitas sebesar 3,64

Modul SAP Human Resource (HR) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,

Stabil” , karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3.25 dan nilai kualitas

sebesar 3,30

Page 93: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

191

5.20.2 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan

Kualitas pada Infrastruktur

Total Biaya Infrastruktur($) Penyelarasan/Kualitas

Data Center Operation (DCO); 7670

Email System; 16560

Network LAN; 7975Internet/Intranet security;

33335

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

0 2 4 6

Kualitas

Pen

yela

rasa

n

Data Center Operation(DCO)

Email System

Network LAN

Internet/Intranet security

Gambar 5.12a Total Biaya Infrastruktur($) Penyelarasan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Total Biaya Infrastruktur($)Penyelarasan/Kualitas

Hardware; 170500Platform UNIX; 601200

Software licence; 697100

0

1

2

3

4

5

6

3.6 3.8 4 4.2 4.4

Kualitas

Peny

elar

asan Hardware

Software licencePlatform UNIX

Gambar 5.12b Total Biaya Infrastruktur($) Penyelarasan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Page 94: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

192

Berdasarkan diagram diatas, dapat dilihat hubungan kualitas dengan nilai

penyelarasan terhadap biaya infrastruktur, yaitu :

Platform UNIX termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” ,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,50 dan nilai kualitas sebesar 3,52

Software Licence termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan”

, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,00 dan nilai kualitas sebesar 3,29

Hardware termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena memiliki nilai

penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 4,00

Data Center Operation termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 2,88

Network LAN termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena memiliki

nilai penyelarasan sebesar 3,38 dan nilai kualitas sebesar 4,20

Email System termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena memiliki

nilai penyelarasan sebesar 3,75 dan nilai kualitas sebesar 4,26

Internet / Intranet Security termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 3,38

Page 95: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

193

5.20.3 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan

Kualitas pada manajemen.

Total Biaya Manajemen($) Penyelarasan/Kualitas

Staf f and Budget M anagement; 213510

Planning Business; 116225Project M anagement; 182340

Training Program Departemen TI; 29500

0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.50

0.00 2.00 4.00 6.00Kualitas

Peny

elar

asan

Staff and Budget ManagementPlanning BusinessTraining Program Departemen TIProject Management

Gambar 5.13 Total Biaya Manajemen ($) Penyelarasan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat bahwa hubungan kualitas dengan

nilai penyelarasan terhadap biaya manajemen adalah :

Staff and Budget Management termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,63 dan nilai kualitas sebesar 3,09

Planning Business termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 4,25

Training Program IT Department termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”

, karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 2,90

Project Management termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar 3,39

Page 96: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

194

5.20.4 Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis dengan

Kualitas pada service

Total Biaya Service ($) Penyelarasan/Kualitas

Network M onitoring; 61195

Hardware M aintenance; 98000

Helpdesk online; 112000

2.9

3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8

Kualitas

Peny

elar

asan

Helpdesk online

Network Monitoring

Hardware Maintenance

Gambar 5.14 Total Biaya Service ($) Penyelarasan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan kualitas dengan nilai

penyelarasan terhadap biaya service, yaitu :

HelpDesk Online termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”, karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 3,2

Network Monitoring termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,50 dan nilai kualitas sebesar 3,27

Hardware Maintenance termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” ,

karena memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,00 dan nilai kualitas sebesar

3,65

Page 97: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

195

5.20.5 Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan dan kualitas

Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

Biaya dalam dolar

Biaya dalam dolar 0 0 2,084,810 1,298,300 804,000

Abaikan KrisisTidak Kritis,

Stabil

Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan

Memuaskan, Terkendali

Gambar 5.15 Strategi investasi total berdasarkan Nilai penyelarasan dan Kualitas

terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan Nilai penyelarasan dan kualitas bersifat

baik investasi yang telah diberikan perusahaan ditunjukkan pada gambar diatas.

Penerapan TI pada perusahaan cukup baik banyak dari portfolio yang ada

berdampak positif bagi perusahaan karena bersifat stabil, tidak adanya keadaan

perusahaan yang harus diabaikan dan krisis yang menandakan bahwa penerapan TI

dalam perusahaan memiliki peran yang penting dan harus dapat diperhatikan selalu

oleh perusahaan untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Berdasarkan diagram batang diatas , kita dapat merincikan total biaya

lights on berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitasnya, yaitu:

o Untuk kategori ”Tidak kritis, Stabil” memiliki jumlah biaya yang

paling tinggi, yaitu US$ 2.084.810,- yang terdiri dari Modul SAP

Page 98: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

196

Quality Management (QM), Modul SAP Material Management (MM),

Modul SAP Controlling (Co), Modul SAP Human Resource (HR),

Hardware, Software licence, Data Center Operation (DCO), Network

LAN, Email System, Internet/Intranet security, Staff and Budget

Management, Planning Business, Project Management, Helpdesk

online, Hardware Maintenance, Training Program Departemen TI,

Network Monitoring

o Untuk kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” memiliki

jumlah biaya terbesar kedua sebesar US$1.298.300,- yang terdiri dari

Biaya platform UNIX,

o Untuk kategori ” Memuaskan , Terkendali” memiliki jumlah biaya

US$524.000,- yang terdiri dari Modul SAP Sales and Distribution

(SD), Modul SAP Production Planning (PP), Modul SAP Financing

(Fi).

o Untuk kategori ” Abaikan ” tidak ada.

o Untuk kategori ” Krisis ” tidak ada.

Page 99: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

197

Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas

238,

000

238,

000

280,

000

280,

000

170,

500

7,67

0

7,97

5

16,5

60 33,3

35

213,

510

116,

225

29,5

00

182,

340

112,

000

61,1

95

98,0

00

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

Tidak Kritis, Stabil

Biay

a

Biaya dalam dolar

Gambar 5.16 Strategi investasi Stabil berdasarkan Nilai penyelarasan dan Kualitas

terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur,

service, manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas

bersifat tidak kritis, stabil yang memiliki biaya terbesar adalah Modul SAP

Controlling (Co), Modul SAP Human Resource (HR), sedangkan yang

memerlukan biaya paling rendah yaitu Data Center Operation (DCO) sebesar US

Page 100: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

198

$7.670,- Keadaan yang stabil berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas

menunjukkan perusahan memerlukan untuk mengeluarkan uang sekecil mungkin

untuk perawatan dan peningkatan.

Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas

601,200

697,100

540,000

560,000

580,000

600,000

620,000

640,000

660,000

680,000

700,000

720,000

Platform UNIX Softw are licence

Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 5.17 Strategi investasi Ditingkatkan jika dibutuhkan berdasarkan Nilai

penyelarasan dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat

ditingkatkan hanya jika dibutuhkan yang memiliki biaya cukup besar yaitu pada

Software Licence sebesar US$697.100,- , dan kemudian biaya yang lain yang termasuk

dalam kategori ini adalah platform UNIX sebesar US$601.200,- Keadaan yang

ditingkatkan hanya jika dibutuhkan berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas

menunjukkan perusahan bahw walaupun ketergantungan tinggi, tetapi kualitasnya biasa

saja. Pengeluaran uang yang dikeluarkan perusahaan hanya untuk jika darurat ataupun

sumber daya yang ada telah habis.

Page 101: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

199

Strategi Investasi Portfolio Lights On berdasarkan nilai Penyelarasan dan Kualitas

286,000

238,000

280,000

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

Modul SAP Salesand Distribution(SD)

Modul SAPProduction Planning

(PP)

Modul SAP Financing(Fi)

Memuaskan,Terkendali

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 5.18 Strategi investasi memuaskan berdasarkan Nilai penyelarasan dan Kualitas terhadap biaya

(Sumber hasil olahan data)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat

Memuaskan, terkendali yang memiliki biaya terbesar adalah Modul SAP Sales and

Distribution (SD) sebesar US$286.000,- sedangkan yang memerlukan biaya paling

rendah yaitu Modul SAP Production Planning sebesar US$ 238.000,- Keadaan yang

memuaskan dan terkendali berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas menunjukkan

perusahan untuk Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran uang untuk

mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya belum dibutuhkan.

Tabel 5.50 Keterangan hubungan penyelarasan dan kualitas aplikasi TI berjalan Kategori Strategi Investasi Diabaikan : Penyelarasan rendah Aplikasi sebaiknya diabaikan

Krisis : Penyelarasan tinggi (4,5) dan Kualitas hanya 2 atau kurang

Aplikasi adalah kandidat investasi untuk meningkatkan kualitas, terutama dengan penyelarasan yang tinggi

Page 102: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

200

5.21 Persentase Ketergantungan Strategi

Persentase Nilai Ketergantungan Strategi

St af f and Budget Management ; 4.04; 5%

Planning Business; 4.67; 6%Training Program Depart emen TI; 3.35;

4%

Project Management ; 3.17; 4%

Helpdesk online; 3.78; 4%

Net work Monit or ing; 3.04; 4%

Hardware Maint enance; 4.30; 5%

Hardware; 4.26; 5%

Sof t ware licence; 3.70; 4%

Dat a Cent er Operat ion (DCO); 3.30; 4%

Plat f orm UNIX; 4.17; 5%Net work LAN; 4.78; 6%

Email Syst em; 4.43; 5%

Int ernet / Int ranet securit y; 3.96; 5%

Modul SAP Sales and Dist r ibut ion(SD); 4.53; 5%

Modul SAP Product ion Planning (PP); 4.46; 5%

Modul SAP Qualit y Management (QM); 4.50; 5%

Modul SAP Mat er ial Management (MM); 3.46; 4%

Modul SAP Financing (Fi) ; 4.55; 5%

Modul SAP Cont rolling (Co); 4.45; 5%

Modul SAP Human Resource (HR); 3.53; 4%

St af f and Budget Management

Planning Business

Training Program Depart emen TI

Project Management

Helpdesk online

Net work Monit oring

Hardware Maint enance

Hardware

Sof t ware licence

Dat a Cent er Operat ion (DCO)

Plat f orm UNIX

Net work LAN

Email Syst em

Int ernet / Int ranet securit y

Modul SAP Sales and Dist r ibut ion(SD)

Modul SAP Product ion Planning (PP)

Modul SAP Qualit y Management (QM)

Modul SAP Mat er ial Management (MM)

Modul SAP Financing (Fi)

Modul SAP Cont rolling (Co)

Modul SAP Human Resource (HR)

Gambar 5.19 Persentase Ketergantungan Strategi

(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan Gambar diatas, kita dapat melihat nilai Ketergantungan strategi tertinggi

terdapat pada Network LAN dengan nilai 4,78 karena digunakan untuk mentransfer

informasi dari masing-masing departemen yang ada .Dan nilai ketergantungan terkecil

terdapat pada Network Monitoring dengan nilai sebesar 3,04 karena penggunaanya yang

Kategori Strategi Investasi Tidak kritis, Stabil: Penyelarasan sedang (3)

Mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan

Peningkatkan hanya jika dibutuhkan Penyelarasan tinggi (4,5) dan kualitas sedang (3)

Walaupun penyelarasan tinggi, kualitasnya biasa saja. Pengeluaran uang hanya jika darurat atau bila sumber daya habis

Memuaskan, Terkendali : Penyelarasan dan kualitas 4 atau 5

Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya tidak dibutuhkan.

Page 103: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

201

jarang oleh karena untuk mengecek keadaan internet yang ada berjalan atau tidak dan

dengan kecepatan berapa. Nilai ketergantungan dan kualitas yang ada dengan rincian

sebagai berikut:

- Network LAN Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,78

- Planning Business Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,67

- Modul SAP Financing (Fi) Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,55

- Modul SAP Sales and Distribution (SD) Dengan Nilai ketergantungan Strategi

sebesar 4,53

- Modul SAP Quality Management (QM) Dengan Nilai ketergantungan Strategi

sebesar 4,50

- Modul SAP Production Planning (PP) Dengan Nilai ketergantungan Strategi

sebesar 4,46

- Modul SAP Controlling (Co) Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,45

- Email System Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,43

- Hardware Maintenance Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,30

- Hardware Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,26

- Platform UNIX Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 4,17

- Staff and Budget Management Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar

4,04

- Internet/Intranet security Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,96

- Helpdesk online Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,78

- Software licence Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,70

- Modul SAP Human Resource (HR) Dengan Nilai ketergantungan Strategi

sebesar 3,53

Page 104: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

202

- Modul SAP Material Management (MM) Dengan Nilai ketergantungan Strategi

sebesar 3,46

- Training Program Departemen TI Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar

3,35

- Data Center Operation (DCO)Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar

3,30

- Project Management Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,17

- Network Monitoring Dengan Nilai ketergantungan Strategi sebesar 3,04

5.22 Hubungan Ketergantungan dengan kualitas terhadap biaya

5.22.1 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas

(terhadap biaya) pada aplikasi

Total Biaya Aplikasi($) Ketergantungan/Kualitas

M odul SAP Human Resource (HR); 280000

M odul SAP Quality M anagement (QM ); 238000

M odul SAP M aterial M anagement (M M ); 238000

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Modul SAP Quality Management (QM)

Modul SAP Human Resource (HR)

Modul SAP Material Management (MM)

Gambar 5.20a Total Biaya Aplikasi ($) Ketergantungan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Page 105: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

203

Total Biaya Aplikasi($) Ketergantungan/Kualitas

M odul SAP Sales and Distribution(SD); 286000

M odul SAP Production Planning (PP); 238000

M odul SAP Financing (Fi); 280000

M odul SAP Contro lling (Co); 280000

4.424.444.464.484.5

4.524.544.564.58

3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Modul SAP Sales and Distribution(SD)

Modul SAP Production Planning (PP)

Modul SAP Financing (Fi)

Modul SAP Controlling (Co)

Gambar 5.20b Total Biaya Aplikasi ($) Ketergantungan/ Kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan kualitas dengan nilai

ketergantungan terhadap biaya aplikasi :

Modul SAP Sales and Distribution (SD) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,

Terkendali” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,53 dan nilai

kualitas sebesar 4,23

Modul SAP Production Planning (PP) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,

Terkendali” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,46 dan nilai

kualitas sebesar 4,03

Modul SAP Quality Management (QM) termasuk dalam kategori ”Memuaskan,

Terkendali” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,50 dan nilai

kualitas sebesar 4,17

Modul SAP Financing (Fi) termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” ,

karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,55 dan nilai kualitas sebesar 4,22

Page 106: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

204

Modul SAP Controlling (Co) termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,45 dan nilai

kualitas sebesar 3,64

Modul SAP Modul SAP Material Management (MM) termasuk dalam kategori

”Tidak Kritis, Stabil”, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,46 dan

nilai kualitas sebesar 3,57

Modul SAP Human Resource (HR) termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis,

Stabil” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,53 dan nilai kualitas

sebesar 3,30

5.22.2 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas

(terhadap biaya) pada infrastruktur

Total Biaya Infrastruktur($) Ketergantungan/Kualitas

Network LAN; 7975Email System; 16560

Data Center Operation (DCO), 7670

Internet/Intranet security; 33335

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5

Kualias

Pen

yela

rasa

n Data Center Operation (DCO)Network LANEmail SystemInternet/Intranet security

Gambar 5.21a Total Biaya Infrastruktur ($) ketergantungan / kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Page 107: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

205

Total Biaya Infrastruktur($) Ketergantungan/Kualitas

Hardware; 170500

Software licence; 697100

Platform UNIX; 601200

3.63.73.83.9

44.14.24.34.4

0 1 2 3 4 5

Kualias

Peny

elar

asan

HardwareSoftware licencePlatform UNIX

Gambar 5.21b Total Biaya Infrastruktur ($) ketergantungan / kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat hubungan kualitas dengan nilai

ketergantungan terhadap biaya infrastruktur :

Hardware termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” , karena memiliki

nilai Ketergantungan sebesar 4,26 dan nilai kualitas sebesar 4,00

Software Licence termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai Ketergantungan sebesar 3,70 dan nilai kualitas sebesar 3,29

Data Center Operation termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai Ketergantungan sebesar 3,30 dan nilai kualitas sebesar 2,88

Platform UNIX termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan” ,

karena memiliki nilai Ketergantungan sebesar 4,17 dan nilai kualitas sebesar

3,52

Network LAN termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” , karena

memiliki nilai Ketergantungan sebesar 4,78 dan nilai kualitas sebesar 4,20

Email System termasuk dalam kategori Memuaskan, Terkendali , karena

memiliki nilai Ketergantungan sebesar 4,43 dan nilai kualitas sebesar 4,26

Page 108: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

206

Internet / Intranet Security termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”,

karena memiliki nilai Ketergantungan sebesar 3,96 dan nilai kualitas sebesar

3,38

5.22.3 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas

(terhadap biaya) pada manajemen

Total Biaya Manajemen($) Ketergantungan/Kualitas

Staff and Budget M anagement; 213510

Planning Business; 116225

Training Program Departemen TI; 29500 Pro ject M anagement;

182340

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan Staff and Budget

ManagementPlanning Business

Training ProgramDepartemen TIProject Management

Gambar 5.22 Total Biaya Manajemen($) Ketergantungan / kualitas

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas, dapat kita lihat bahwa hubungan kualitas dengan

nilai ketergantungan terhadap biaya manajemen :

Planning Business termasuk dalam kategori ”Memuaskan, Terkendali” , karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,67 dan nilai kualitas sebesar 4,25

Staff and Budget Management termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,04 dan nilai

kualitas sebesar 3,09

Page 109: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

207

Training Program IT Department termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil”

, karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,35 dan nilai kualitas sebesar

2,90

Project Management termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,17 dan nilai kualitas sebesar 3,35

5.22.4 Diagram hubungan Ketergantungan dengan kualitas (terhadap biaya) pada Service

Total Biaya Service($) Ketergantungan/Kualitas

Network M onitoring; 61195

Helpdesk online; 112000

Hardware M aintenance; 98000

0

1

2

3

4

5

6

3 3.2 3.4 3.6 3.8

Kualitas

Ket

erga

ntun

gan

Network MonitoringHardware MaintenanceHelpdesk online

Gambar 5.23 Total Biaya Service ($) Ketergantungan / Kualitas

(Sumber hasil olahan data) Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan kualitas dengan nilai

ketergantungan terhadap biaya service :

HelpDesk Online termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,78 dan nilai kualitas sebesar 3,20

Network Monitoring termasuk dalam kategori ”Tidak Kritis, Stabil” , karena

memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,04 dan nilai kualitas sebesar 3,27

Page 110: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

208

Hardware Maintenance termasuk dalam kategori ”Ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan” , karena memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,30 dan nilai

kualitas sebesar 3,65

5.22.5 Strategi Investasi berdasarkan hubungan ketergantungan dan

kualitas

Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas

0 0

1,641,140

1,192,7101,353,260

0200000400000600000800000

10000001200000140000016000001800000

Biaya dalam dolar

Biaya dalam dolar 0 0 1,641,140 1,192,710 1,353,260

Abaikan Krisis Tidak Kritis, Stabil

Ditingkatkan hanya jika

Memuaskan, Terkendali

Gambar 5.24 Strategi investasi Total berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas

terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur, service, manajemen

berdasarkan strategi hubungan Nilai penyelarasan dan kualitas bersifat baik investasi

yang telah diberikan perusahaan ditunjukkan pada gambar diatas. Penerapan TI pada

perusahaan terletak pada posisi stabil, ditingkatkan hanya jika dibutuhkan dan

memuaskan, tidak ada investasi yang bersifat abaikan dan Krisis.

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat merincikan total biaya lights-on berdasarkan nilai

ketergantungan dan kualitasnya :

Untuk kategori ”Tidak Kritis, stabil ” memiliki biaya terbesar yaitu sebesar

US$1.641.140,- yang terdiri dari Modul SAP Material Management (MM),

Page 111: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

209

Modul SAP Human Resource (HR), Software Licence, Data Centre

Operation(DCO), Internet / Intranet Security, Training Program Departement

TI, Project Management, HelpDesk Online, Network Monitoring

Untuk kategori ”Memuaskan, terkendali” memiliki jumlah biaya terebsar kedua

yaitu US$1.353.260,- yang terdiri dari modul SAP Sales and Distribution (SD),

modul SAP Production Planning (PP), modul SAP Quality Management (QM),

Modul SAP Financing (Fi), Hardware, Network LAN, Email System, Planning

Business

Untuk kategori ”Ditingkatkan jika dibutuhkan” memiliki biaya sebesar

US$1.192.710,- yang terdiri dari Hardware Maintenance, Staff and Budget

Management, Platform UNIX, dan modul SAP Controlling (Co).

Untuk kategori ”Abaikan” tidak ada.

Untuk kategori ”Krisis” tidak ada

Page 112: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

210

Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas

2380

00

2800

00

6971

00

7670

3333

5

2950

0 1823

40

1120

00

6119

5

0100000200000300000400000500000600000700000800000

Tidak Kritis,Stabil

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 5.25 Strategi investasi Tidak Kritis, Stabil berdasarkan Nilai Ketergantungan

dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan Ketergantungan dan kualitas bersifat Tidak

Kritis, Stabil yang memiliki biaya terbesar adalah Software Licence sebesar US

$697.100,- sedangkan yang memerlukan biaya paling rendah yaitu Data Center

Operation (DCO) sebesar US$ 7.670,-. Keadaan yang stabil berdasarkan hubungan

ketergantungan dan kualitas menunjukkan perusahan memerlukan untuk mengeluarkan

uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan.

Page 113: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

211

Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas

280000

601200

213510

98000

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

Modul SAPControlling (Co)

Platform UNIX Staff and BudgetManagement

Hardw areMaintenance

Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 5.26 Strategi investasi Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan berdasarkan Nilai

Ketergantungan dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan Ketergantungan dan kualitas bersifat

Ditingkatkan hanya jika dibutuhkan yang memiliki biaya terbesar adalah Platform UNIX

sebesar US $601.200,- sedangkan yang memerlukan biaya paling rendah yaitu

Hardware Maintenance sebesar US$ 98.000,-. Keadaan yang ditingkatkan hanya jika

dibutuhkan berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas menunjukkan perusahan

bahwa walaupun ketergantungan tinggi, tetapi kualitasnya biasa saja. Pengeluaran uang

yang dikeluarkan perusahaan hanya untuk jika darurat ataupun sumber daya yang ada

telah habis.

Page 114: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

212

Strategi Investasi Portfolio Aplikasi berjalan berdasarkan nilai ketergantungan dan Kualitas

2860

00

2380

00

2380

00

2800

00

1705

00

7975 16

560

1162

25

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

Modul S

AP Sales an

d Dist

ributi

on(S

D)

Modul S

AP Produc

tion P

lannin

g (PP)

Modul S

AP Qua

lity M

anag

ement

(QM)

Modul S

AP Financ

ing (F

i)

Hardware

Network

LAN

Email Sys

tem

Plannin

g Bus

iness

Memuaskan,Terkendali

Bia

ya Biaya dalam dolar

Gambar 5.27 Strategi investasi Memuaskan, Terkendali berdasarkan Nilai

Ketergantungan dan Kualitas terhadap biaya (Sumber hasil olahan data)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service,

manajemen berdasarkan strategi hubungan Ketergantungan dan kualitas bersifat

Memuaskan,Terkendali yang memiliki biaya terbesar adalah Modul SAP Sales and

Distribution (SD) sebesar US$286.000,- sedangkan yang memerlukan biaya paling

rendah yaitu Network LAN sebesar US$ 7.975,- .Modul SAP Sales and Distribution

Page 115: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

213

(SD) memiliki ketergantungan yang tinggi karena digunakan dalam pembuatan surat-

surat untuk kegiatan transaksi operasional. Ketergantungan dan kualitas yang

memuaskan yang terendah dari biaya adalah karena Cuma biaya kabel saja. Keadaan

yang memuaskan dan terkendali berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas

menunjukkan perusahan untuk Mengontrol aplikasi untuk aturan kualitas. Pengeluaran

uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya belum

dibutuhkan.

Tabel 5.51 Keterangan hubungan ketergantungan dan kualitas aplikasi TI berjalan

Kategori Strategi Investasi Diabaikan : Aplikasi sebaiknya diabaikan Ketergantungan rendah Krisis : Aplikasi adalah kandidat investasi Ketergantungan tinggi (4,5) dan untuk meningkatkan kualitas, Kualitas hanya 2 atau kurang terutama dengan ketergantungan yang tinggi Tidak kritis, Stabil: Ketergantungan sedang. Ketergantungan sedang (3) Mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk perawatan dan peningkatan Peningkatkan hanya jika dibutuhkan Walaupun ketergantungan tinggi, Ketergantungan tinggi (4,5) dan kualitasnya biasa saja. Pengeluaran Kualitas sedang (3) uang hanya jika darurat atau bila sumber daya habis Memuaskan, Terkendali : Mengontrol aplikasi untuk aturan Ketergantungan dan kualitas 4 atau 5 kualitas. Pengeluaran uang untuk mempertahankan tingkat kualitas, namun investasi baru sepertinya tidak dibutuhkan.

Page 116: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

214

5.23 Hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan terhadap biaya

5.23.1 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan

(terhadap biaya) pada aplikasi

Total Biaya Aplikasi($) Pengguna/Ketergantungan

M odul SAP Sales and Distribut ion(SD); 286000

M odul SAP Financing (Fi); 280000

M odul SAP Controlling (Co); 280000

M odul SAP Product ion Planning (PP); 238000

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4.4 4.45 4.5 4.55 4.6

Ketergantungan

Peng

guna Modul SAP Sales and

Distribution(SD)Modul SAP Financing (Fi)

Modul SAP ProductionPlanning (PP)Modul SAP Controlling (Co)

Gambar 5.28a Total Biaya Aplikasi($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Total Biaya Aplikasi ($) Pengguna/Ketergantungan

M odul SAP Quality M anagement (QM );

238000

M odul SAP Human Resource (HR); 280000

M odul SAP M aterial M anagement (M M );

238000

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

0 2 4 6

Ketergantungan

Pen

ggun

a

Modul SAP QualityManagement (QM)

Modul SAP HumanResource (HR)

Modul SAP MaterialManagement (MM)

Gambar 5.28b Total Biaya Aplikasi($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Page 117: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

215

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan ketergantungan dengan

jangkauan pengguna terhadap biaya aplikasi :

Modul SAP Sales and Distribution (SD) digunakan oleh satu departemen dan

cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan nilai

ketergantungan tinggi sebesar 4,53

Modul SAP Production Planning (PP) digunakan oleh satu departemen dan

cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan

ketergantungan tinggi sebesar 4,46

Modul SAP Quality Management (QM) digunakan oleh satu departemen dan

cukup berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan

ketergantungan tinggi sebesar 4,50

Modul SAP Modul SAP Material Management (MM) digunakan oleh satu

departemen dan cukup penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar

3,00 dan ketergantungan sedang sebesar 3,46

Modul SAP Financing (Fi) digunakan oleh satu departemen dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan ketergantungan tinggi

sebesar 4,55

Modul SAP Controlling (Co) digunakan oleh satu departemen dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan ketergantungan

tinggi sebesar 4,45

Modul SAP Human Resource (HR) digunakan oleh beberapa individu karyawan

dan cukup cukup berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00

dan ketergantungan sedang sebesar 3,53

Page 118: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

216

5.23.2 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan

(terhadap biaya) pada infrastruktur

Total Biaya infrastruktur($)Pengguna/Ketergantungan

Internet/Intranet security; 33335

Email System; 16560

Network LAN; 7975

Data Center Operation (DCO); 7670

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5 6

Ketergantungan

Pen

ggun

a Internet/IntranetsecurityEmail System

Network LAN

Data CenterOperation (DCO)

Gambar 5.29a Total Biaya Infrastruktur($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Total Biaya Infrastruktur($) Pengguna/Ketergantungan

Platform UNIX; 601200

Software licence; 697100

Hardware; 170500

3.6

3.7

3.8

3.9

4

4.1

4.2

4.3

4.4

0 1 2 3 4 5

Ketergantungan

Peng

guna Platform UNIX

Software licenceHardware

Gambar 5.29b Total Biaya Infrastruktur($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Page 119: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

217

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan

pengguna terhadap biaya infrastruktur :

Hardware digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting, karena

memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi sebesar

4,26

Software Licence digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup berguna,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan sedang

sebesar 3,70

Data Center Operation digunakan oleh beberapa departemen dan cukup berguna,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan Ketergantungan sedang

sebesar 3,30

Platform UNIX digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi

sebesar 4,17

Network LAN digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting, karena

memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi sebesar

4,78

Email System digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup penting, karena

memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan tinggi sebesar

4,43

Internet / Intranet Security digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup

berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan

sedang sebesar 3,96

Page 120: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

218

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki jangkauan

pengguna tertinggi dan ketergantungan yang tinggi untuk portfolio infrastruktur

adalah Network LAN karena tanpa adanya hubungan antar bagian tersebut maka

proses bisnis, aliran informasi sulit untuk berjalan sehingga PT.Charoen Pokphand

Indonesia Tbk tergantung pada Network LAN. Secara keseluruhan portfolio

infrastruktur memiliki ketergantungan yang tinggi dan jangkauan pengguna yang

cukup luas pada satu perusahaan.

5.23.3 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan

(terhadap biaya) pada manajemen

Total Biaya Manajemen($) Pengguna/Ketergantungan

Staff and Budget M anagement; 213510

Planning Business; 116225

Training Program Departemen TI; 29500

Project M anagement; 182340

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

5

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Ketergantungan

Pen

ggun

a Staff and Budget ManagementPlanning BusinessTraining Program Departemen TIProject Management

Gambar 5.30 Total Biaya Manajemen($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas, dapat kita lihat bahwa hubungan Ketergantungan dengan

jangkauan pengguna terhadap biaya manajemen :

Page 121: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

219

Staff and Budget Management digunakan oleh beberapa departemen dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 4,00 dan Ketergantungan

tinggi sebesar 4,04

Planning Business digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup

penting, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00 dan Ketergantungan

tinggi sebesar 4,67

Training Program IT Department digunakan oleh satu departemen dan cukup

berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan Ketergantungan

sedang sebesar 3,35

Project Management digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup

berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00 dan Ketergantungan

sedang sebesar 3,17

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki jangkauan

pengguna tertinggi dan ketergantungan yang tinggi untuk portfolio manajemen

adalah Staff and Budget Management karena PT Charoen Pokphand sangat baik

dalam hal keuangan perusahaan perusahaan selalu mempertimbangkan dahulu

seluruh proyek dan juga kebutuhan Staff sehingga ketergantungan dari staff and

Budget management cukup tinggi.

Page 122: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

220

5.23.4 Diagram hubungan Jangkauan Pengguna dengan ketergantungan

(terhadap biaya) pada Service

Total Biaya Service($)Pengguna/Ketergantungan

Helpdesk online; 112000

Network M onitoring; 61195

Hardware M aintenance; 98000

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5 6

Ketergantungan

Peng

guna Helpdesk online

Network MonitoringHardware Maintenance

Gambar 5.31 Total Biaya Service($) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Berdasarkan diagram diatas, kita dapat melihat hubungan Ketergantungan dengan

Jangkauan pengguna terhadap biaya service :

HelpDesk Online digunakan oleh perusahaan secara luas dan cukup berguna,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 5,00 dan Ketergantungan

sedang sebesar 3,78

Network Monitoring digunakan oleh satu atau beberapa individu dan cukup

berguna, karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 2,00 dan

Ketergantungan sebesar 3,04

Page 123: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

221

Hardware Maintenance digunakan oleh satu departemen dan cukup penting,

karena memiliki jangkauan pengguna sebesar 3,00 dan Ketergantungan

sebesar 4,30

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki

ketergantungan yang tinggi untuk portfolio Service adalah Hardware Maintenance

karena tanpa adanya perbaikan hardware yang baik maka akan berakibat fatal bagi

perusahaan jika sampai terjadi kerusakan pada hardware yang ada akan

menyebabkan perusahaan tidak dapat bekerja dan membuat rugi perusahaan.

5.24 Hubungan Kualitas, Nilai Penyelarasan dan Ketergantungan

Hubungan Kualitas, Nilai Penyelarasan dan Ketergantungan

3.094.25

2.903.39

3.20 3.27 3.65 4.003.29 2.88 3.52

4.20 4.26 3.38 4.23 4.03 4.17 3.57 4.22 3.64 3.30

3.633.00 3.00

3.003.50

3.503.00

3.50 4.00 3.00 4.50 3.38 3.753.50 4.25 4.00 3.50

3.504.00

3.753.25

4.04 4.673.35 3.17 3.78

3.04

4.304.26 3.70 3.30 4.17

4.78 4.43 3.96 4.53 4.46 4.503.46 4.55 4.45 3.53

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Staff and

Budget

Manag

emen

t

Plannin

g Bus

iness

Training

Program

Dep

artemen

TI

Projec

t Man

agem

ent

Helpde

sk on

line

Network

Mon

itorin

g

Hardware

Main

tenan

ce

Hardware

Software

licen

ce

Data C

enter

Ope

ration

(DCO)

Platfor

m UNIX

Network

LAN

Email Sys

tem

Intern

et/Int

ranet s

ecurity

Modul S

AP Sales an

d Dist

ributi

on(S

D)

Modul S

AP Produc

tion P

lannin

g (PP)

Modul S

AP Qua

lity M

anag

ement

(QM)

Modul S

AP Mate

rial M

anag

emen

t (MM)

Modul S

AP Financ

ing (F

i)

Modul S

AP Con

trollin

g (Co)

Modul S

AP Hum

an R

esou

rce (H

R)

KetergantunganNilai PenyelarasanKualitas

Gambar 5.32 Hubungan kualitas, penyelarasan dan ketergantungan

(Sumber hasil olahan data)

Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai

ketergantungan maka sistem aplikasi maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan

Page 124: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

222

oleh perusahaan, semakin tinggi nilai penyelarasan strategi maka sistem aplikasi

tersebut semakin sesuai dengan strategi bisnis perusahaan dan semakin tinggi nilai

kualitas maka kinerja sistem tersebut semakin baik. Penjelasan rincinya yaitu :

o Staff and Budget Management, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,04, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.63 dan nilai kualitas

yang sedang yaitu 3.09.

o Planning Business, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4.67 ,

nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.00 dan nilai kualitas yang tinggi

yaitu 4.25.

o Training Program Departemen TI, memiliki tingkat ketergantungan sedang

dengan nilai 3,35, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,00 dan nilai

kualitas yang rendah yaitu 2,90.

o Project Management, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai

3,17, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,00 dan nilai kualitas yang

sedang juga yaitu 3,39.

o Network Monitoring, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai

3,04, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,50 dan nilai kualitas yang

sedang juga yaitu 3,27.

o Hardware Maintenance, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai

3,04 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,00 dan nilai kualitas yang

sedang juga yaitu 3,65.

o Hardware, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,26, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,50 dan nilai kualitas yang tinggi

yaitu 4,00.

Page 125: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

223

o Software licence, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3,70 ,

nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,00 dan nilai kualitas yang sedang

juga yaitu 3,29.

o Data Center Operation (DCO), memiliki tingkat ketergantungan sedang

dengan nilai 3,30 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.00 dan nilai

kualitas yang rendah yaitu 2,88.

o Platform UNIX, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,17, nilai

penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,50 dan nilai kualitas yang sedang

yaitu 3,52.

o Network LAN, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,78, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.38 dan nilai kualitas yang tinggi

yaitu 4.20.

o Email System, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4,43, nilai

penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.75 dan nilai kualitas yang tinggi

yaitu 4.26.

o Internet/Intranet security, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai

3,96, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.50 dan nilai kualitas yang

sedang juga yaitu 3.38.

o Modul SAP Sales and Distribution (SD), memiliki tingkat ketergantungan

tinggi dengan nilai 4,53 , nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4.25 dan

nilai kualitas yang tinggi yaitu 4.23.

o Modul SAP Production Planning (PP), memiliki tingkat ketergantungan tinggi

dengan nilai 4,46 , nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4.00 dan nilai

kualitas yang tinggi juga yaitu 4.03.

Page 126: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

224

o Modul SAP Quality Management (QM), memiliki tingkat ketergantungan

tinggi dengan nilai 4,50 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.50 dan

nilai kualitas yang tinggi yaitu 4.17.

o Modul SAP Material Management (MM), memiliki tingkat ketergantungan

sedang dengan nilai 3,46, nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.50

dan nilai kualitas yang sedang yaitu 3.57.

o Modul SAP Financing (Fi), memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,55 , nilai penyelarasan strategi yang tinggi yaitu 4,00 dan nilai kualitas

yang tinggi yaitu 4,22.

o Modul SAP Controlling (Co), memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan

nilai 4,45 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3.75 dan nilai kualitas

yang sedang juga yaitu 3,64.

o Modul SAP Human Resource (HR), memiliki tingkat ketergantungan sedang

dengan nilai 3,53 , nilai penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,25 dan nilai

kualitas yang sedang yaitu 3,30.

5.25 Manajemen Agenda

Manajemen agenda di pembahasan ini merupakan pengulasan dari hasil pengisian

kuesioner yang diberikan kepada manajer TI dan manajer bisnis yang terkait pada

perusahaan, pembahasan ini dilakukan agar kita dapat melihat hubungan antara kedua

manajer tersebut, apakah telah dapat berkerja dama dengan baik dalam setiap

pekerjaannya, agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan berdampak pada

bottom line. Selain itu manajemen agenda ini dilakukan agar terdapat peluang perbaikan

Page 127: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

225

pada proses manajemen maupun inovasi yang akan datang. Pembahasan manajemen

agenda tersebut yaitu:

• Manajemen agenda 1

Dalam manajemen PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk, telah

melakukan proses perencanaan bisnis dan TI saling terintergrasi dan saling

berhubungan, Dimana TI mampu melakukan inovasi dan berdasarkan strategi

bisnis yang ada, baik pengeluaran biaya operasional maupun proyek. Dan secara

konsisten, kinerja TI dan kinerja bisnis tersebut akan terus diawasi, agar selaras

dengan tujuan yang ingin dicapai.

• Manajemen agenda 2

Dalam manajemen PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk, menganggap

bahwa investasi TI yang ada telah sesuai sasaran dan hasil dan nilai yang cukup

baik berdasarkan sumber daya yang ada. Seluruh biaya yang dikeluarkan pasti

memiiliki tujuan yang ingin dicapai, serta bagian manajemen juga beranggapan

bahwa telah dapat melakukan pengontrolan dan yang mengakibatkan terjadinya

pengurangan biaya TI yang tidak perlu dan dapat meningkatkan kinerja users.

• Manajemen agenda 3

Manajemen dan karyawan perusahaan telah memahami arahan strategi

yang ingin dicapai oleh perusahaan sehingga investasi TI yang diprioritaskan

sesuai dengan arahan strategi perusahaan. Dimana seluruh karyawan harus

berpartisipasi di dalamnya agar dapat dicapai dengan baik sasaran yang ingin

dituju.

Page 128: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

226

• Manajemen agenda 4

Penggunaan portfolio dalam menganalisa biaya sistem TI oleh

perusahaan menghasilkan penaksiran kegiatan operasilonal oleh kualitas, tingat

layanan dan penyelarasan strategi, sehingga kita dapat mengetahui sistem dan TI

dimana yang seharusnya didahulukan untuk dikembangkan lebih lanjut, maupun

sistem dan TI mana yang dihentikan penggunaannya, agar penggunaan sistem

dan TI yang ada pada perusahaan mampu memberikan hasil yang bagus pada

bottom line perusahaan dan meningkatkan keakuratan dalam menghasilkan

informasi bagi perusahaan.

• Manajemen agenda 5

Dalam kegiatan manajemen perusahaan, PT.Charoen Pokphand Indonesia

berusaha menghasilkan arahan strategi yang tepat, tegas dan yang mampu

dilaksanakan arahan strategi tersebut. Dimana semua aktivitas, sumber daya TI

direncanakan secara matang, sehingga pengeluaran perusahaan ditujukan untuk

meningkatkan nilai, kinerja perusahaan serta membuat suasana kerja yang

kondusif dengan adanya perencanaan, protitasasi dalam menjalankan bisnis

pakan ternaknya

• Manajemen agenda 6

Perencanaan kebutuhan/pasokan meningkatkan damapk strategis dan

operasioanl pada investasi TI perusahaan. Dapat dilihat pada demand/Supply

planning yang ada bahwa adanya kebutuhan yang perlu dikembangkan

perusahaan, dengan memprioritaskan sesuai dengan arahan strategi perusahaan,

sehingga terjadinya penyelarasan terjadi antara bisnis dan juga TI yang ada.

Page 129: BAB 5 HASIL DAN ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2007-2-00414-MNSI-Bab 5.pdf · Penjelasan analisis 5 kekuatan Porter pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

227

• Manajemen agenda 7

Sejauh ini PT.Charoen Pokphand Indonesia tidak adanya masalah-

masalah umum yang terjadi baik melalui hubungan proses pengelolaan TI

maupun manajemen operasional serta budaya perusahaan, sehingga proses

pengelolaan TI dan manajemen perusahan berjalan dengan baik.

• Manajemen agenda 8

Perencanaan menghasilkan arahan strategi bisnis perusahaan sangat

diunggulkan pada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang mana prioritasasi

terhadap proyek yang akan dikembangkan dan dijalankan lebih baik dengan

memiliki strategi investasi yang baik dan dukungan seluruh karyawan dalam

perusahaan maka resiko proyek yang ada dapat dikurangi.

• Manajemen agenda 9

Perencanaan TI dan bisnis dalam perusahaan dijalankan secara

bersamaan, dengan berdasarkan pada arahan strategi yang ingin dicapai

perusahaan sehingga TI berperan penting untuk meningkatkan pengembangan

bisnis agar memperoleh hasil yang benar. Dengan perencanaan yang matang

maka harapan manajemen dapat lebih fokus dan dapat terus menerus

diperbaharui dengan adanya gagasan-gagasan baru.

• Manajemen agenda 10

Budaya manajemen perusahaan yang berkerja sama mendukung proses

perencanaan bisnis dan TI secara terkait dan terpadu mengakibatkan proses

bisnis dan manajemen berjalan dengan efektif sehingga berdampak pada inovasi-

inovasi perusahaan baik di manajamen maupun di operasional.