bab 4 rancangan usulan pengembangan sistem 4.1...

71
117 BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasi Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, billing system di PT. Bonet Utama saat ini sangatlah tidak menguntungkan bagi pelanggan yang hanya menggunakan Internet untuk fasilitas email karena mereka akan membayar terlalu mahal. Karena itulah dikembangkan sistem baru dimana pelanggan mendapat pilihan mengenai biaya Internet ini. Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus mendial server RADIUS terlebih dahulu agar mendapat hak akses ke dalam Internet. Dial Up yang coba dikembangkan saat ini tidak menggunakan jalur telepon melainkan melalui kabel UTP sehingga protokol yang digunakan adalah PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet). Selain itu karena user sebelumnya dibatasi aksesnya hanya dalam jaringan LAN dengan IP lokal, maka dibutuhkan sebuah router yang berfungsi sebagai jembatan antara LAN dan WAN. RouterOS MikroTik versi 2.9.2 digunakan sebagai penghubung kedua jaringan ini. Cara penginstalan MikroTik dan server RADIUSakan dijelaskan pada subbab berikut. Dengan adanya server RADIUS ini user yang membutuhkan akses internet yang cepat tidak perlu membayar mahal namun mereka mempunyai pilihan untuk membayar sesuai pemakaian mereka saja. Contoh paket yang ditawarkan misalnya saja adalah 15 jam akses untuk Rp. 45.000,- dengan biaya sebesar Rp.4000,-/jam untuk setiap kelebihannya.

Upload: buiduong

Post on 07-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

117

BAB 4

RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM

4.1 Implementasi

Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, billing system di PT. Bonet

Utama saat ini sangatlah tidak menguntungkan bagi pelanggan yang hanya

menggunakan Internet untuk fasilitas email karena mereka akan membayar terlalu

mahal. Karena itulah dikembangkan sistem baru dimana pelanggan mendapat pilihan

mengenai biaya Internet ini. Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus

mendial server RADIUS terlebih dahulu agar mendapat hak akses ke dalam Internet.

Dial Up yang coba dikembangkan saat ini tidak menggunakan jalur telepon melainkan

melalui kabel UTP sehingga protokol yang digunakan adalah PPPoE (Point-to-Point

Protocol over Ethernet). Selain itu karena user sebelumnya dibatasi aksesnya hanya

dalam jaringan LAN dengan IP lokal, maka dibutuhkan sebuah router yang berfungsi

sebagai jembatan antara LAN dan WAN. RouterOS MikroTik versi 2.9.2 digunakan

sebagai penghubung kedua jaringan ini. Cara penginstalan MikroTik dan server

RADIUSakan dijelaskan pada subbab berikut. Dengan adanya server RADIUS ini user

yang membutuhkan akses internet yang cepat tidak perlu membayar mahal namun

mereka mempunyai pilihan untuk membayar sesuai pemakaian mereka saja. Contoh

paket yang ditawarkan misalnya saja adalah 15 jam akses untuk Rp. 45.000,- dengan

biaya sebesar Rp.4000,-/jam untuk setiap kelebihannya.

Page 2: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

118

4.1.1 Instalasi MikroTik (RouterOS)

Pertama-tama akan disiapkan sebuah sebuah router. Diputuskan untuk

menggunakan PC router dengan Operating System MikroTik versi 2.9.2. Yang

digunakan dalam pengujian kali ini adalah MikroTik dalam bentuk hardware yang

disebut dengan Disk On Module (DOM) dan interface IDE (Integrated Drive

Electronics) seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 MikroTik dalam Bentuk DOM

Dengan Mikrotik, dapat dilakukan pembuatan firewall untuk jaringan,

pengaturan bandwidth untuk masing-masing client (bandwidth manajemen), proxy, dan

juga dapat dibuat secure tunnel, baik dengan IPsec, PPTP, maupun dengan L2TP.

Menurut situs resmi MikroTik Indonesia di www.mikrotik.co.id, harga sebuah DOM

tanpa lisensi yang dapat digunakan untuk Internet wireless (max.200 user) adalah

Rp.550.000,- tanpa lisensi dan Rp. 950.000,- bila dengan lisensi. Selain dalam bentuk

Page 3: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

119

DOM juga bisa didapatkan RouterOS dalam bentuk installer yang dapat didownload

dari www.mikrotik.com namun bila dipilih cara ini, harus diinstal secara manual ke

dalam hard disk.

Langkah-langkah konfigurasi MikroTik antara lain:

1. Periksa apakah komputer yang akan digunakan (PC Router) telah memenuhi

persyaratan seperti : CPU dan motherboard yang digunakan adalah generasi

ke-4, generasi ke-5 (Intel Pentium, Cyrix 6X86, AMD K5 atau sebanding

dengannya) atau uniprosessor terbaru yang kompatibel dengan Intel IA-32

(i386); RAM – minimal 48 MB, maksimal 1 GB; direkomendasikan

menggunakan 64 MB atau lebih. Ethernet yang ada pada PC router juga

harus lebih dari satu, fungsinya antara lain satu interface untuk berhubungan

dengan zona Internet dan satu lagi untuk ke LAN.

2. Setelah memenuhi syarat sambungkan DOM dengan IDE pada motherboard

PC router tersebut.

3. Setelah DOM disambungkan, boot komputer dan akan muncul halaman login

beserta logo MikroTik pada konsole. Pertama kali, masukkan username dan

password..

4. Setelah login berhasil, akan muncul prompt seperti berikut ini.

Gambar 4.2 Halaman Login MikroTik

Page 4: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

120

5. Langkah selanjutnya adalah mengeset IP untuk masing-masing interface

dengan command [admin@MikroTik] > setup, lalu ikuti petunjuk yang ada

untuk menset IP dan menset gateway atau routing untuk ether1 dan ether2

Gambar 4.3 Tampilan Dari Perintah “setup” Pada MikroTik

6. Setelah MikroTik berjalan maka dimiliki beberapa pilihan untuk mengakses

ke dalam konsole ini antara lain melalui telnet, SSH, WebBox (tampilan web

untuk konfigurasi MikroTik) atau juga WinBox (tampilan GUI di dalam

Windows OS untuk konfigurasi MikroTik). Caranya adalah dengan

mengetikkan alamat IP PC Router tersebut pada address bar sebuah web

browser. Setelah itu bila ingin menggunakan WinBox, klik terlebih dahulu

pada link download, save di komputer dan jalankan. Sedangkan bila ingin

menggunakan telnet, klik pada link connect with telnet untuk WebBox, bisa

langsung diisikan username dan password pada kolom WebBox Login di

sebelah kanan atas. Ini adalah salah satu kelebihan dari MikroTik yaitu dapat

diakses dari manapun dengan banyak pilihan.

Page 5: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

121

Gambar 4.4 Halaman Awal Dari MikroTik

7. Untuk konfigurasi, dipilih menggunakan WinBox. Jalankan winbox.exe yang

telah didownload, lalu isikan informasi yang dibutuhkan seperti login dan

password dan klik Connect. Maka akan terbuka window kontrol utama

MikroTik tujuan. Seperti tampak pada gambar berikut :

Page 6: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

122

Gambar 4.5 Tampilan Login Pada WinBox

Gambar 4.6 Tampilan Awal WinBox Setelah Login

Page 7: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

123

8. Pastikan pada Interface List bahwa interface-interface network yang ada

sudah sesuai dengan mengklik pada tab interface di sebelah kiri paling atas.

9. Setelah itu periksa juga alamat IP pada interface pada tab Address List.

Gambar 4.7 IP Address List

IP 192.168.1.100 adalah alamat IP MikroTik yang akan menuju

internet gateway.

IP 192.168.2.1 adalah alamat IP MikroTik yang menuju jaringan

lokal dan sebagai DHCP Server.

IP 192.168.3.9 IP virtual bagi klien DHCP yang berfungsi sebagai

gateway dari jaringan LAN yang akan di-routing ke interface lokal

192.168.2.1

10. Pilih IP Pool. Setting Pool digunakan untuk mengatur jangkauan IP

Address yang akan dipinjamkan kepada komputer client yang melakukan

request, beri nama dengan “Pool RADIUS”. Pool ini akan berfungsi sebagai

Page 8: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

124

alamat IP yang diberikan ketika user melakukan koneksi PPPoE. Selanjutnya

buat pool dengan nama DHCP LAN0X (dimana X adalah nomor urut dari

pool) sebagai alamat yang akan diberikan oleh DHCP Server pada klien

ketika ia terhubung dengan jaringan LAN PC Router. Hasil dari konfigurasi

IP Pool ini dapat dilihat pada Gambar 4.8. Pada Tab Used Addresses akan

muncul alamat IP yang telah digunakan oleh klien. Digunakan subnetting

dengan subnet mask 255.255.255.248. Maka dengan rumus 256 – 248, akan

terlihat subnet yang dapat diberikan kepada klien, yaitu angka kelipatan 8.

Dengan demikian daftar kelompok subnet yang tersedia adalah 8, 16, 24, 32,

40, 48, 56, 64, 72, 80, 88, 96, 104, 112, 120, 128, 136, 144, 152, 160, 168,

176, 184, 192, 200, 208, 216, 224, 232, dan 240. dengan tiap subnetnya akan

memiliki 6 host. Maka kelompok IP address yang dapat digunakan adalah :

o 192.168.3.9 sampai 192.168.3.14

o 192.168.3.17 sampai 192.168.3.22

o 192.168.3.25 sampai 192.168.3.30

o 192.168.3.33 sampai 192.168.3.38

o 192.168.3.41 sampai 192.168.3.46

o 192.168.3.49 sampai 192.168.3.54

o 192.168.3.57 sampai 192.168.3.62

o 192.168.3.65 sampai 192.168.3.70

o 192.168.3.73 sampai 192.168.3.78

o 192.168.3.81 sampai 192.168.3.86

o 192.168.3.89 sampai 192.168.3.94

o 192.168.3.97 sampai 192.168.3.102

Page 9: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

125

o 192.168.3.105 sampai 192.168.3.110

o 192.168.3.113 sampai 192.168.3.118

o 192.168.3.121 sampai 192.168.3.126

o 192.168.3.129 sampai 192.168.3.134

o 192.168.3.137 sampai 192.168.3.142

o 192.168.3.145 sampai 192.168.3.150

o 192.168.3.153 sampai 192.168.3.158

o 192.168.3.161 sampai 192.168.3.166

o 192.168.3.169 sampai 192.168.3.174

o 192.168.3.177 sampai 192.168.3.182

o 192.168.3.185 sampai 192.168.3.190

o 192.168.3.193 sampai 192.168.3.198

o 192.168.3.201 sampai 192.168.3.206

o 192.168.3.209 sampai 192.168.3.214

o 192.168.3.217 sampai 192.168.3.222

o 192.168.3.225 sampai 192.168.3.230

o 192.168.3.233 sampai 192.168.3.238

o 192.168.3.241 sampai 192.168.3.246

Alasan digunakan subnet mask 255.255.255.248 adalah :

o Untuk alasan keamanan.

Dengan adanya pembagian subnet yang menjadikan hanya 6 IP address per

subnet akan memperkecil tingkat traffic broadcast yang dapat mengganggu

Page 10: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

126

bandwidth koneksi PC klien lainnya, dan hanya akan terjadi pada kelompok

subnet itu saja.

o Untuk kemudahan monitoring jaringan.

Bila terjadi masalah dalam jaringan, ruang lingkup masalah tersebut dapat

diperkecil dengan melihat kelompok IP address yang terganggu.

Gambar 4.8 IP Pool Interface

Page 11: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

127

11. Selanjutnya akan dibuat sebuah DHCP Server. Pilih IP, lalu DHCP Server.

Isi nama dari DHCP Server yang dibuat dan pilih jaringan mana yang akan

diberikan alamat IP melalui DHCP. Pada percobaan ini, jaringan yang

terhubung dengan LAN melalui interface lokal. Relay diisi bila akan

digunakan DHCP Relay Server. Lease Time berarti jangka waktu alamat IP

itu akan dipinjamkan kepada user, dan terakhir adalah address pool, pilih

DHCP LAN01 yang rentang alamat IPnya dimulai dari 192.168.3.9 hingga

192.168.3.14 sebagai alamat yang akan diberikan DHCP Server pada klien.

Gambar 4.9 Setting DHCP Server

12. Selanjutnya adalah mengkonfigurasikan informasi-informasi apa saja yang

akan diberikan oleh DHCP Server pada klien. Pilih IP DHCP Server, Tab

Network.

Page 12: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

128

Gambar 4.10 DHCP Network

13. Untuk Setting PPP Profile ikuti petunjuk dibawah ini.

• Name: profile1

• Local Address: 192.168.2.1

• Remote Address: Pool RADIUS

Gambar 4.11 PPP Profile Interface

Page 13: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

129

14. Setting PPP Secrets. Secret merupakan key yang digunakan untuk protokol

yang bersifat handshake seperti misalnya CHAP. Secret ini akan digunakan

dalam hubungannya dengan authentication pada RADIUS. Bila secret yang

ada di PC Router tidak sesuai dengan server RADIUS, maka user yang ingin

online tidak akan mendapat hak akses tersebut. Isikan secret atau kata kunci

yang akan RADIUS gunakan pada bagian Password dan pilih profile yang

sesuai dengan PPP Profile yang ingin digunakan..

Gambar 4.12 PPP Secret Interface

15. Setting PPPoE Server. Pilih PPP, Interfaces, lalu klik pada tulisan PPPoE

Server. Akan muncul sebuah window baru. Klik tanda ‘+’ dan isi parameter-

parameter yang dibutuhkan. Lihat Gambar 4.13 untuk lebih jelasnya.

Page 14: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

130

Gambar 4.13 Setting PPPoE Server

16. Selanjutnya Pilih IP - Route untuk mengecek routing dari setiap interface.

Gambar 4.14 IP Route Interface

Keterangan A=Active, S=Static, D=Dynamic, C=Connected

Page 15: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

131

17. Setting NAT (Network Address Translation) merupakan salah satu bagian

yang cukup penting. Karena user yang berada di jaringan LAN hanya

mendapat IP Lokal, untuk masuk ke dalam jaringan internet, user tersebut

membutuhkan IP Publik. Namun tidaklah mungkin untuk memberikan tiap

user sebuah IP Publik, karenanya dilakukan masquerade oleh MikroTik agar

setiap IP Lokal yang terhubung ke internet dianggap seolah-olah

menggunakan IP Publik dari MikroTik.

Gambar 4.15 Setting NAT Melalui WinBox

18. Bagian selanjutnya adalah setting RADIUS Server. Pilih tab RADIUS lalu

klik tanda “+”. Beri tanda check pada checkbox ppp dan dhcp. Lalu isikan IP

Address dari Server RADIUS dan secret key yang telah dibuat. Perhatikan

Page 16: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

132

bahwa default port yang digunakan untuk autentikasi adalah 1812 sementara

Accounting menggunakan port 1813.

Gambar 4.16 RADIUS Server Interface pada MikroTik

4.1.2 Instalasi Apache sebagai Web Server

Untuk dapat membuat sebuah server berbasiskan web, dapat dipilih untuk

menggunakan Apache Web Server ataupun Internet Information Services (IIS) yang

berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows Server. Pada penelitian kali ini,

Apache digunakan karena sistem operasi yang digunakan untuk menjadi server adalah

Linux Kubuntu.

Page 17: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

133

Langkah-langkah instalasi Apache pada Linux melalui konsole adalah :

o Pada “root@freeRADIUS#” ketikkan “apt-get install apache”, perintah

ini akan secara otomatis mencari paket-paket yang dibutuhkan untuk instalasi

Apache dengan koneksi internet dan kemudian akan mem-prompt besar file

yang perlu didownload lalu meminta konfirmasi untuk melanjutkan instalasi.

Tekan “y” lalu tunggu sampai proses selesai dan cek apakah Apache telah

terinstall misalnya dengan mengetikkan :

root@freeRADIUS:~$ apache2 -v

Server version: Apache/2.0.53

Server built: Dec 5 2005 15:58:52

Bila Apache telah terinstall, maka perintah “apache2 –v” akan

mengembalikan versi dan tanggal pembuatan dari server Apache yang

digunakan.

4.1.3 Instalasi MySQL Sebagai Database Server

MySQL 4.0.23 diinstall pada sistem operasi Linux Kubuntu 5.04. Server MySQL

ini digunakan sebagai database server pada database RADIUS. Langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut :

1. Pastikan paketnya sudah terdapat pada Kubuntu source list. Pilih tombol [K

Menu] - System - kynaptic (Package Manager).

2. Pilih Edit - Find atau dengan shortcut CTRL + F, lalu masukkan kata kunci

“mysql” (tanpa tanda kutip) pada kotak teks pencari. Lalu pada daftar hasil

pencarian, klik kanan dan pilih install pada masing-masing pilihan, yaitu

mysql-client, mysql-common, dan mysql-server. Ulangi langkah yang sama

Page 18: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

134

untuk kata kunci “phpmyadmin”. Kemudian klik Close untuk keluar dari

window ‘Find Packages’.

3. Pilih icon ‘Commit changes to the system’ untuk segera menginstall

freeRADIUS secara otomatis. Tunggu proses download paket-paket yang

sudah dipilih dari Internet (http://id.archive.ubuntu.com) sampai selesai.

4. Bila instalasi berjalan dengan baik, maka lokasi MySQL dapat diketahui

dengan perintah sebagai berikut :

root@ubuntu:/etc/freeRADIUS # whereis mysql

mysql: /usr/bin/mysql /etc/mysql /usr/share/mysql

/usr/share/man/man1/mysql.1.gz

5. Pilih tombol [K Menu] - System - Konsole (Terminal Program) atau software

terminal yang lainnya. Kemudian jalankan perintah berikut mysql –uroot,

bila instalasi dan server MySQL sudah berjalan dengan baik, maka akan

menghasilkan output pada layar seperti berikut :

root@ubuntu:/ # mysql -uroot

Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.

Your MySQL connection id is 244 to server version:

4.0.23_Debian-3ubuntu2.1-log

Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the

buffer.

mysql>

Page 19: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

135

6. Buka browser seperti Konqueror, Internet Explorer, Opera, dsb. Kemudian

masukkan alamat IP tempat server MySQL dan phpMyAdmin (contoh :

http://192.168.1.200/phpmyadmin/), maka akan terbuka seperti berikut :

Gambar 4.17 Halaman Login phpMyAdmin

Klik “Login”, untuk secara otomatis masuk ke dalam menu utama

phpMyAdmin, seperti berikut :

Gambar 4.18 Halaman Awal phpMyAdmin

Page 20: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

136

7. Untuk alasan keamanan, maka ubah password koneksi ke server MySQL

dengan memilih “Change password”, dipilih password skr1ps1bonet.

Dengan kombinasi angka dan huruf, serta jumlah karakter sebanyak 12, maka

cukup menyulitkan dan memperlama orang yang tidak berwenang untuk

mendapatkan password tersebut dengan teknik Brute Force.

Gambar 4.19 Tampilan Penggantian Password

8. Buat database RADIUS dan isikan dengan tabel-tabel, serta data-data yang

dibutuhkan. Berikut merupakan daftar tabel yang dibutuhkan :

Gambar 4.20 Daftar Tabel Database Pada MySQL

Page 21: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

137

4.1.4 Instalasi FreeRADIUS sebagai server RADIUS

Untuk menginstall FreeRADIUS 1.0.1, maka dalam implementasinya digunakan

sistem operasi Linux Kubuntu 5.04, serta MySQL 4.0.23 sebagai database server.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Paket yang digunakan adalah freeradius, freeradius-mysql, dsb. Tetapi

cukup dengan menginstall freeradius-mysql maka paket-paket lainnya yang

berkaitan akan langsung terinstall secara otomatis. Server FreeRADIUS

dapat menggunakan MySQL untuk authentikasi pengguna dan mengerjakan

proses akunting, freeradius-mysql merupakan module MySQL untuk server

FreeRADIUS. Berikut ini merupakan informasi dari beberapa paket yang

akan dipergunakan.

Bila menggunakan freeradius :

root@freeradius:~# apt-cache show freeradius

Package: freeradius

Priority: optional

Section: universe/net

Installed-Size: 5280

Maintainer: Paul Hampson <[email protected]>

Architecture: i386

Version: 1.0.1-2

Replaces: radiusd-freeradius

Provides: radius-server

Depends: libc6 (>= 2.3.2.ds1-4), libgdbm3, libltdl3 (>= 1.5.2-

2), libpam0g (>= 0.76)

Suggests: freeradius-ldap, freeradius-mysql, freeradius-krb5

Page 22: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

138

Conflicts: radiusd-freeradius, radiusd-freeradius-krb5,

radiusd-freeradius-ldap, radiusd-freeradius-postgresql,

radiusd-freeradius-mysql

Filename:pool/universe/f/freeradius/freeradius_1.0.1-_i386.deb

Size: 2003956

MD5sum: bbade84541b89c729317bc4f667b0584

Description: a high-performance and highly configurable RADIUS

server. A high-performance RADIUS server derived from

Cistron's server, and generally similar to Livingston's 2.0

server, with support for...

- many vendor-specific attributes

- proxying and replicating requests by any criteria

- authentication on system passwd, SQL, Kerberos, LDAP,

users file, or PAM

- multiple DEFAULT configurations

- regexp matching in string attributes and lots more.

Bugs: mailto:[email protected]

Origin: Ubuntu

Bila menggunakan freeradius-mysql :

root@freeradius:~# apt-cache show freeradius-mysql

Package: freeradius-mysql

Priority: optional

Section: universe/net

Installed-Size: 148

Maintainer: Paul Hampson <[email protected]>

Architecture: i386

Source: freeradius

Version: 1.0.1-2

Page 23: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

139

Replaces: radiusd-freeradius-mysql

Depends: freeradius (= 1.0.1-2), libc6 (>= 2.3.2.ds1-4),

libmysqlclient10, zlib1g (>= 1:1.2.1)

Conflicts: radiusd-freeradius-mysql

Filename:pool/universe/f/freeradius/freeradius-mysql_1.0.1-

2_i386.deb

Size: 51090

MD5sum: 98066c42956af3bc860568741dfc9773

Description: MySQL module for FreeRADIUS server

The FreeRADIUS server can use MySQL to authenticate users and

do accounting, and this module is necessary for that.

Bugs: mailto:[email protected]

Origin: Ubuntu

2. Perintah yang digunakan untuk menginstall paket freeradius-mysql adalah :

root@freeradius# apt-get install freeradius-mysql

maka secara otomatis paket-paket yang berakitan dengan freeradius-mysql

akan terinstalasi ke dalam sistem.

3. Tunggu proses download dan instalasi paket tersebut dari Internet

(http://id.archive.ubuntu.com yang merupakan mirror dari server utama)

selesai.

4. Bila instalasi berjalan dengan baik, maka lokasi FreeRADIUS dapat

diketahui dengan perintah sebagai berikut :

root@ubuntu:/etc/freeRADIUS # whereis freeRADIUS

freeRADIUS: /usr/sbin/freeRADIUS /etc/freeRADIUS

/usr/lib/freeRADIUS /usr/share/freeRADIUS

/usr/share/man/man8/freeRADIUS.8.gz

Page 24: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

140

Berikut ini merupakan lokasi utama dan umum dari FreeRADIUS

berdasarkan kategori :

Binaries :

/usr/sbin/freeRADIUS

Manual (man) pages :

/usr/local/man

Configuration files :

/etc/freeRADIUS

Log files :

/var/log/freeRADIUS

Untuk mengetahui lokasi instalasi FreeRADIUS menggunakan perintah apt-

get / Kynaptic secara lengkap dapat diketahui dengan mengetikkan perintah

berikut :

root@freeradius:/etc/freeRADIUS # dpkg -L freeRADIUS

/.

/etc

/etc/freeRADIUS

/etc/freeRADIUS/certs

/etc/freeRADIUS/certs/demoCA

/etc/freeRADIUS/certs/demoCA/cacert.pem

/etc/freeRADIUS/certs/demoCA/index.txt

/etc/freeRADIUS/certs/demoCA/index.txt.old

/etc/freeRADIUS/certs/demoCA/serial

/etc/freeRADIUS/certs/demoCA/serial.old

/etc/freeRADIUS/certs/README

/etc/freeRADIUS/certs/cert-clt.der

Page 25: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

141

/etc/freeRADIUS/certs/cert-clt.p12

/etc/freeRADIUS/certs/cert-clt.pem

/etc/freeRADIUS/certs/cert-srv.der

/etc/freeRADIUS/certs/cert-srv.p12

/etc/freeRADIUS/certs/cert-srv.pem

/etc/freeRADIUS/certs/dh

/etc/freeRADIUS/certs/newcert.pem

/etc/freeRADIUS/certs/newreq.pem

/etc/freeRADIUS/certs/random

/etc/freeRADIUS/certs/root.der

/etc/freeRADIUS/certs/root.p12

/etc/freeRADIUS/certs/root.pem

/etc/freeRADIUS/acct_users

/etc/freeRADIUS/attrs

/etc/freeRADIUS/clients

dan seterusnya.

5. Masuk ke direktori /etc/freeradius/, lalu edit file clients.conf dengan cara

mengetik vi clients.conf (pada contoh ini digunakan Vi Improved”, tetapi

bisa menggunakan teks editor lainnya) dan masukkan alamat IP klien dari

RADIUS seperti berikut :

client 192.168.1.100/24

{

secret=testing123

shortname=private-network-3

}

Page 26: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

142

Keterangan :

o client 192.168.1.100/24 merupakan alamat IP dari PC Router

MikroTik. Setiap klien pada jaringan LAN, akan melewati interface

lokal PC Router (192.168.2.1) sebelum diteruskan menuju interface

publik / internet (192.168.1.100) yang kemudian diteruskan kepada

RADIUS. Karena itulah PC Router ini disebut sebagai klien dari

server RADIUS.

o secret=testing123 merupakan secrets (password) yang unik yang

digunakan agar server RADIUS dan klien RADIUS dapat

berkomunikasi.

o shortname=private-network-3 merupakan nama singkat yang

digunakan sebagai label saja. Tidak ada ketentuan khusus dalam

pemberian shortname , biasanya diberikan nama yang mudah diingat

agar mudah dalam manajemennya..

6. Edit file /etc/freeradius/naslist, lalu masukkan alamat naslist yang ada sesuai

pada jaringan, yakni seperti berikut :

# NAS Name Short Name Type #---------------- ---------- ----

localhost local portslave

192.168.1.100 publik portslave

Daftarkan nama-nama resmi dari setiap NAS yang berhubungan dengan

server FreeRADIUS, nama singkatnya, dan tipe dari NAS tersebut.

Page 27: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

143

7. Edit file /etc/freeradius/sql.conf, lalu masukkan tipe database yang akan

digunakan, konfigurasi koneksi ke database server, dan database RADIUS.,

yakni seperti berikut :

# Database type

# Current supported are: rlm_sql_mysql,

rlm_sql_postgresql,

# rlm_sql_iodbc, rlm_sql_oracle, rlm_sql_unixodbc,

rlm_sql_freetds

driver = "rlm_sql_mysql"

# Connect info

server = "localhost"

login = "root"

password = "skr1ps1bonet"

# Database table configuration

RADIUS_db = "RADIUS"

o Set driver = "rlm_sql_mysql", karena digunakan MySQL.

o Sesuaikan informasi server = "localhost", login = "root”, dan

password = "skr1ps1bonet" yang akan digunakan untuk

melakukan koneksi ke server MySQL.

o Sesuaikan database RADIUS yang akan digunakan pada

RADIUS_db = "RADIUS". Pastikan database RADIUS sudah

dibuat pada server MySQL dan sudah berisi tabel-tabel yang

dibutuhkan, beserta data-datanya.

Page 28: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

144

8. Edit file /etc/freeradius/radiusd.conf,.lalu hilangkan tanda “#” (komentar)

pada bagian sql di sub-module authorize dan accounting seperti berikut :

authorize {

preprocess

# counter

# attr_filter

# eap

suffix

sql => tidak ada tanda #

files

# mschap

}

accounting {

acct_unique

detail

#counter

unix

sql => tidak ada tanda #

radutmp

#sradutmp

}

9. Jalankan FreeRADIUS dengan mengetik freeradius pada konsole atau dalam

mode debug dengan perintah freeradius –X. Bila menggunakan mode debug,

maka dapat diketahui cara kerja dari freeradius, variabel-variabel yang

dikirimkan, error yang terjadi, dsb. Berikut ini merupakan contoh ketika

Page 29: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

145

server FreeRADIUS menerima request dari komputer klien (User-Name :

skripsi dan Password : 123)

rad_recv: Access-Request packet from host 192.168.1.100:1027,

id=52, length=188

Service-Type = Framed-User

Framed-Protocol = PPP

NAS-Port = 29

NAS-Port-Type = Ethernet

User-Name = "skripsi"

Calling-Station-Id = "00:0D:87:C7:13:81"

Called-Station-Id = "radius"

NAS-Port-Id = "Internet"

MS-CHAP-Challenge = 0x3a7c91d937ea09680d1a87921d0a7fb8

MS-CHAP2-Response =

0x0100ab55963e2608cf08c0616cedbe9e4f1700000000000000002541a041

67b9c03fc138b3a1a0f010fe8de27baf79c58dae

NAS-Identifier = "MikroTik"

NAS-IP-Address = 192.168.1.100

Processing the authorize section of radiusd.conf

modcall: entering group authorize for request 4

modcall[authorize]:module "preprocess" returns ok for request4

modcall[authorize]: module "chap" returns noop for request 4

rlm_mschap: Found MS-CHAP attributes. Setting 'Auth-Type =

MS-CHAP'

modcall[authorize]: module "mschap" returns ok for request 4

rlm_realm: No '@' in User-Name = "skripsi", looking up realm

NULL

rlm_realm: No such realm "NULL"

Page 30: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

146

modcall[authorize]: module "suffix" returns noop for request 4

rlm_eap: No EAP-Message, not doing EAP

modcall[authorize]: module "eap" returns noop for request 4

users: Matched DEFAULT at 152

users: Matched DEFAULT at 171

users: Matched DEFAULT at 183

modcall[authorize]: module "files" returns ok for request 4

radius_xlat: 'skripsi'

rlm_sql (sql): sql_set_user escaped user --> 'skripsi'

radius_xlat: 'SELECT id,UserName,Attribute,Value,op FROM

radcheck WHERE Username = 'skripsi' ORDER BY id'

rlm_sql (sql): Reserving sql socket id: 0

radius_xlat: 'SELECT radgroupcheck.id, radgroupcheck.GroupName

,radgroupcheck.Attribute,radgroupcheck.Value,radgroupcheck.op

FROM radgroupcheck ,usergroup WHERE usergroup.Username =

'skripsi' AND usergroup.GroupName = radgroupcheck.GroupName

ORDER BY radgroupcheck.id'

radius_xlat:'SELECT id,UserName,Attribute,Value,op FROM

radreply WHERE Username = 'skripsi' ORDER BY id'

radius_xlat:'SELECT radgroupreply.id, radgroupreply.GroupName,

radgroupreply.Attribute,radgroupreply.Value,radgroupreply.op

FROM radgroupreply,usergroup WHERE usergroup.Username =

'skripsi' AND usergroup.GroupName = radgroupreply.GroupName

ORDER BY radgroupreply.id'

rlm_sql (sql): Released sql socket id: 0

modcall[authorize]: module "sql" returns ok for request 4

modcall: group authorize returns ok for request 4

rad_check_password: Found Auth-Type MS-CHAP

auth: type "MS-CHAP"

Page 31: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

147

Processing the authenticate section of radiusd.conf

modcall: entering group Auth-Type for request 4

rlm_mschap: Told to do MS-CHAPv2 for skripsi with NT-Password

rlm_mschap: adding MS-CHAPv2 MPPE keys

modcall[authenticate]:module "mschap" returns ok for request 4

modcall: group Auth-Type returns ok for request 4

Sending Access-Accept of id 52 to 192.168.1.100:1027

Framed-IP-Address = 255.255.255.254

Framed-MTU = 576

Service-Type = Framed-User

Framed-Protocol = PPP

Framed-Compression = Van-Jacobson-TCP-IP

MS-CHAP2-Success =

0x01533d353438344444453034334243444343413635333945313338354232

45453946353645424544313533

MS-MPPE-Recv-Key = 0xf66a4bf12013bbd61b02e1d5fb75228e

MS-MPPE-Send-Key = 0x795beb0c5b32b766990c8e4f170b1ca3

MS-MPPE-Encryption-Policy = 0x00000001

MS-MPPE-Encryption-Types = 0x00000006

Finished request 4

Going to the next request

--- Walking the entire request list ---

Waking up in 6 seconds...

rad_recv: Accounting-Request packet from host

192.168.1.100:1027, id=53, length=140

Service-Type = Framed-User

Framed-Protocol = PPP

NAS-Port = 29

NAS-Port-Type = Ethernet

Page 32: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

148

User-Name = "skripsi"

Calling-Station-Id = "00:0D:87:C7:13:81"

Called-Station-Id = "radius"

NAS-Port-Id = "Internet"

Acct-Session-Id = "81700000"

Framed-IP-Address = 192.168.5.253

Acct-Authentic = RADIUS

Acct-Status-Type = Start

NAS-Identifier = "MikroTik"

NAS-IP-Address = 192.168.1.100

Acct-Delay-Time = 0

Processing the preacct section of radiusd.conf

modcall: entering group preacct for request 5

modcall[preacct]:module "preprocess"returns noop for request 5

rlm_acct_unique: Hashing 'NAS-Port = 29,Client-IP-Address =

192.168.1.100,NAS-IP-Address = 192.168.1.100,Acct-Session-Id =

"81700000",User-Name = "skripsi"'

rlm_acct_unique: Acct-Unique-Session-ID = "28e79ab660c75e22".

modcall[preacct]:module "acct_unique" returns ok for request 5

rlm_realm: No '@' in User-Name = "skripsi", looking up realm

NULL

rlm_realm: No such realm "NULL"

modcall[preacct]: module "suffix" returns noop for request 5

modcall[preacct]: module "files" returns noop for request 5

modcall: group preacct returns ok for request 5

Processing the accounting section of radiusd.conf

modcall: entering group accounting for request 5

radius_xlat:

'/var/log/freeradius/radacct/192.168.1.100/detail-20060109'

Page 33: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

149

rlm_detail: /var/log/freeradius/radacct/%{Client-IP-

Address}/detail-%Y%m%d expands to /var/log/freeradius/radacct/

192.168.1.100/detail-20060109

modcall[accounting]: module "detail" returns ok for request 5

modcall[accounting]: module "unix" returns ok for request 5

radius_xlat: '/var/log/freeradius/radutmp'

radius_xlat: 'skripsi'

modcall[accounting]: module "radutmp" returns ok for request 5

radius_xlat: 'skripsi'

rlm_sql (sql): sql_set_user escaped user --> 'skripsi'

radius_xlat: 'INSERT into radacct (AcctSessionId,

AcctUniqueId, UserName, Realm, NASIPAddress, NASPortId,

NASPortType, AcctStartTime, AcctStopTime, AcctSessionTime,

AcctAuthentic, ConnectInfo_start, ConnectInfo_stop,

AcctInputOctets, AcctOutputOctets, CalledStationId,

CallingStationId, AcctTerminateCause, ServiceType,

FramedProtocol, FramedIPAddress, AcctStartDelay,

AcctStopDelay) values('81700000', '28e79ab660c75e22',

'skripsi', '', '192.168.1.100', '29', 'Ethernet', '2006-01-09

22:20:54', '0', '0', 'RADIUS', '', '', '0', '0', 'radius',

'00:0D:87:C7:13:81', '', 'Framed-User', 'PPP',

'192.168.5.253', '0', '0')'

rlm_sql (sql): Reserving sql socket id: 4

rlm_sql (sql): Released sql socket id: 4

modcall[accounting]: module "sql" returns ok for request 5

modcall: group accounting returns ok for request 5

Sending Accounting-Response of id 53 to 192.168.1.100:1027

Finished request 5

Going to the next request

Page 34: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

150

Waking up in 6 seconds...

--- Walking the entire request list ---

Cleaning up request 4 ID 52 with timestamp 43c27f56

Cleaning up request 5 ID 53 with timestamp 43c27f56

Nothing to do. Sleeping until we see a request.

10. Atribut pada database radius di server MySQL

Untuk me-reject (suspended) user karena alasan tertentu seperti tidak

membayar tagihan, melanggar aturan-aturan yang ada pada ISP, dsb dapat

dilakukan dengan cara :

Pastikan pada tabel radgroupcheck terdapat

id GroupName Attribute op Value

1 Suspended Auth-Type := Reject

Suspended merupakan nama group yang akan dipergunakan untuk

mengelompokkan user-user yang akan di-reject, sehingga user

tersebut tidak dapat mengakses internet.

Pastikan pada tabel usergroup User-Name yang ingin dimasukkan ke

dalam grup Suspended telah di set GroupNamenya menjadi

Suspended.

id UserName GroupName

3 Bgrossman Suspended

Berikut ini pada tabel radgroupreply merupakan cara untuk

mengirimkan pesan kepada user tersebut apabila di-reject

id GroupName Attribute op Value prio

Page 35: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

151

40 Suspended Reply-Message := Account suspended for

late payment. 0

11. Untuk memeriksa apakah server FreeRADIUS telah terinstalasi berjalan

dengan benar, digunakan utility seperti berikut :

o NTRadPing 1.5 yang dapat di-download secara gratis di situs

http://www.novell.com/coolsolutions/tools/14377.html

Gambar 4.21 Tampilan NTRadPing

Pastikan konfigurasi koneksi ke server FreeRADIUS sudah benar,

lalu diuji dengan User Name : Jhassell dan Password : changeme

(User Name dan Password tersebut sudah didaftarkan pada database

RADIUS di server MySQL), kemudian klik tombol Send dan pada

kotak ‘RADIUS Server reply’ akan didapatkan hasil pengujian

tersebut.

o Yang kedua adalah dengan menggunakan perintah radtest pada

terminal Linux. Bentuk umum dari perintah ini adalah :

Page 36: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

152

radtest user passwd RADIUS-server[:port] nas-port-number

secret [ppphint] [nasname]

4.1.5 Melakukan Kontrol Bandwidth dengan PC Router MikroTik

Setelah klien dapat terhubung melalui koneksi PPPoE ini, hal selanjutnya adalah

membatasi penggunaan bandwidth. Mengapa perlu dilakukan pembatasan penggunaan

bandwidth? Dengan melakukan pengaturan bandwidth, tiap user akan mendapatkan

besar bandwidth yang sama terlepas dari apapun yang user lain lakukan. Cara

melakukan pengontrolan bandwidth ini pada MikroTik antara lain :

1) Pilih IP Firewall, tab Mangle. Di bagian ini, akan dilakukan penandaan

(mark) pada koneksi dari user dan paket yang berasal dari komputernya. Hal

ini perlu dilakukan mengingat setiap user dapat memiliki alamat IP yang

berbeda setiap kali melakukan dial-up karena pemberian alamat IP sistem saat

ini menggunakan DHCP Server. Langkah pertama pada tab General, pilih

prerouting pada chain dan untuk sementara field lain dikosongkan terlebih

dahulu. Pilih tab Advanced lalu isikan 192.168.5.1-192.168.5.253 (Pool

RADIUS) pada kolom Src. Address Listnya. Pada tab Action isi seperti gambar

berikut :

Page 37: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

153

Gambar 4.22 Setting Mangle Untuk Mark-Connection

Setting yang sama juga dilakukan untuk packet-mark bedanya hanya pada Tab

General tidak ada Src. Address yang diisikan dan pada tab Action diisikan mark

packet serta berikan nama client_packet. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 4.23.

Page 38: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

154

Gambar 4.23 Setting Mangle untuk Mark-Packet

2) Setelah setting mangle selesai, akan digunakan queue tree untuk pengaturan

bandwidthnya. Pilih Queues, lalu pilih Queue Tree.

Gambar 4.24 Setting Queue Tree Untuk Pembatasan Kecepatan Download

Page 39: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

155

Gambar 4.25 Setting Queue Tree Untuk Pembatasan Kecepatan Upload

Berdasarkan cara diatas, user yang terhubung dengan MikroTik akan

mendapatkan bandwidth sebesar ± 8 hingga 12 KiloBytes/second (64000 sampai

96000 bits/second) sesuai dengan yang ditentukan pada Limit At dan Max Limit.

Tabel 4.1 Daftar Istilah Pada Queue Tree

Burst limit (integer) Merupakan batas tingkat data yang dapat dicapai

pada waktu burst aktif.

Burst threshold(integer) Digunakan untuk mengitung dan mengijinkan burst.

Bila rata-rata data rate pada burst time, kurang dari

burst threshold, data rate saat itu dapat mencapat

batas burst limit

Burst time (time) Digunakan untuk kalkulasi data rate rata-rata

Page 40: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

156

Flow (text) Merupakan packet flow yang telah ditandai di /ip

firewall mangle. Parameter queue hanya akan

diaplikasikan pada paket yang ditandai dengan

tanda tersebut.

Limit at (integer) Merupakan batas terkecil dari data rate yang akan

didapat oleh klien.

Max limit (integer) Merupakan batas maksimal dari data rate yang

dapat dicapai oleh klien selama tersedia cukup

bandwidth.

Name (text) Nama dari queue

Parent Nama dari parent queue. Parent paling atas adalah

interface yang ada (sebenarnya HTB utama). Parent

yang berlevel lebih rendah dapat berupa queue

lainnya. Terdapat 3 pilihan, yaitu global-in

(mewakili segala traffic yang masuk pada ethernet),

global-out (mewakili segala traffic yang keluar

pada ethernet), global-total (mewakili semua data

baik yang melalui router).

Priority (integer 1..8 ) Prioritas dari queue. 1 tertinggi, dan 8 terendah.

Queue (text) Nama dari tipe queue

Page 41: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

157

4.1.6 Langkah-Langkah Membuat Koneksi Dial-Up pada Klien

Untuk melakukan koneksi ke server RADIUS, pertama-tama dibuat koneksi dial-

up pada komputer klien. Langkah-langkah adalah sebagai berikut :

1. Klik tab Start pilih (Setting), Control Panel lalu klik Network Connection.

Langkah selanjutnya adalah meng-klik Create a new connection yang ada di

sebelah kiri atas. Klik Next dan akan muncul Window seperti ini. Pilih

pilihan Connect to the Internet dan klik Next >

Gambar 4.26 Langkah Awal Mengeset Koneksi Dialup

2. Langkah selanjutnya adalah memilih untuk menset koneksi secara manual

dengan mengklik bullet Set my connection manually. Tekan Next > untuk

melanjutkan.

Page 42: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

158

Gambar 4.27 Mengeset Koneksi Dialup Secara Manual

3. Setelah muncul Window seperti berikut, pilih pilihan yang menandakan

bahwa akan digunakan protokol PPPoE.

Gambar 4.28 Memastikan Penggunaan PPPoE Sebagai Protokol Dial-Up

Page 43: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

159

4. Selanjutnya masukkan nama ISP yang akan di dial.

Gambar 4.29 Memasukkan Nama ISP Yang Akan di Dial

5. Masukkan User name dan Password yang telah di daftarkan pada database

RADIUS di MySQL server.

Gambar 4.30 Form Account Information

Page 44: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

160

6. Setelah selesai, klik Finish lalu klik kanan pada koneksi yang bernama Bonet

dari Network Connections dan pilih Properties. Pada tab General, isikan

‘Service name’ dengan radius (atau disesuaikan dengan setting pada PPPoE

Server MikroTik).

Gambar 4.31 Mengisi Service Name Yang Digunakan Oleh ISP

7. Selanjutnya pada Tab Security klik bullet Advanced, lalu konfigurasi

mengikuti protokol yang digunakan di RADIUS yaitu menggunakan PAP,

CHAP, dan MS-CHAP (v1 dan v2). Setelah memberi tanda check pada

protokol yang digunakan dan menghilangkan tanda check pada protokol yang

tidak digunakan, kemudian klik tombol OK. Sebagai tambahan, protokol

PAP tidaklah direkomendasikan karena data yang dikirim menggunakan PAP

tidak dienkripsi. Namun karena saat ini ruang lingkupnya hanya penelitian,

maka hal tersebut dirasa tidaklah terlalu penting.

Page 45: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

161

Gambar 4.32 Setting Properti pada Security

8. Terakhir harus dipastikan bahwa dial dilakukan dengan menggunakan

PPPoE. Caranya adalah dengan memilih tab Networking

Gambar 4.33 Memastikan PPPoE telah digunakan

Page 46: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

162

9. Setelah semua setting selesai, koneksi ini dapat segera digunakan dengan

cara meng-klik tombol Connect pada dial-up dialog box. Bila berhasil maka

akan muncul pemberitahuan seperti berikut di sebelah kanan bawah desktop

klien.

Gambar 4.34 Pemberitahuan Koneksi Berhasil

10. Bila koneksi PPPoE telah berhasil, maka bila diperiksa pada komputer klien,

akan terdapat dua buah alamat IP seperti berikut :

Gambar 4.35 Hasil dari Perintah ipconfig/all Pada Komputer Klien

Page 47: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

163

4.1.7 Tindakan Pengamanan Pada Komputer Klien

Untuk mengamankan komputer klien dari berbagai serangan, seperti virus,

worm, spyware, adware, dan trojan dapat dilakukan beberapa antisipasi seperti berikut :

o Secara berkala lakukan proses update terhadap keamanan sistem operasi

yang digunakan oleh klien.

Pada sistem operasi Microsoft Windows dapat dipantau informasi tentang

masalah keamanan di http://www.microsoft.com/security/default.mspx,

contoh : Microsoft Windows Service Pack (Microsoft Windows XP

Service Pack 2), dsb.

Untuk sistem operasi Macintosh dapat dipantau informasi tentang

masalah keamanan di http://www.securemac.com/.

Untuk sistem operasi Linux dapat dipantau informasi tentang masalah

keamanan di http://security.linux.com/. Dapat disesuaikan lebih spesifik

untuk masing-masing distro yang ada.

Selain website-website diatas, masalah keamanan juga dapat dipantau

dari berbagai forum dan mailing list.

o Install dan gunakan software Anti Virus untuk mencegah penularan virus,

worm, trojan, dsb ke komputer klien. Pastikan daftar definisi virus untuk

Anti Virus tersebut selalu terupdate secara berkala dengan memantau website

pembuat software Anti Virus tersebut. Amankan juga komputer klien dari

spyware dan berbagai ancaman yang tidak diinginkan dengan menggunakan

software seperti:

Page 48: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

164

Microsoft AntiSpyware

(www.microsoft.com/athome/security/spyware/software/default.mspx)

Ad-Aware (http://www.lavasoftusa.com/software/adaware/)

Spybot-Search&Destroy

(http://www.safer-networking.org/en/spybotsd/index.html)

o Gunakan utility seperti ZoneAlarm (http://www.zonelabs.com) untuk

mengantisipasi akses masuk ke dalam sistem komputer klien dari orang yang

tidak berwenang.

o Gunakan utility seperti nmap (http://www.insecure.org/nmap/) untuk

mengetahui lubang keamanan pada sistem operasi komputer klien. Nmap

merupakan software port scanning gratis yang didistribusikan oleh

Insecure.Org dan di desain untuk mendeteksi port-port yang terbuka pada

komputer target, menentukan service apa saja yang berjalan pada port-port

tersebut dan mengetahui pada sistem operasi komputernya (teknik ini dikenal

sebagai fingerprinting). Nmap menjadi salah satu software wajib untuk

peralatan network administrator dan digunakan untuk menganalisa suatu

percobaan dan keamanan komputer secara umum.

o Gunakan software-software yang aman dan sudah umum dipakai oleh banyak

orang pada PC Desktop dengan sistem operasi Microsoft Windows, berikut

ini adalah contohnya :

Browser

Mozilla FireFox (http://www.mozilla.com/firefox/)

Opera (http://www.opera.com)

Konqueror (http://www.konqueror.org/)

Page 49: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

165

E-Mail client

TheBat (http://www.ritlabs.com/en/products/thebat/)

Thunderbird (http://www.mozilla.com/thunderbird/)

Eudora (http://www.eudora.com)

Dan sebagainya.

4.1.8 Manajemen Pengamanan Pada Sistem Yang Baru

Untuk pengamanan dari sistem yang sedang berjalan, dilakukan beberapa hal

seperti misalnya :

Melakukan penggantian password pada semua sistem (Apache Server,

MySQL, Linux Kubuntu, FreeRADIUS, dan MikroTIk) yang digunakan

dengan password yang telah memenuhi standar keamanan yaitu terdiri

lebih dari 8 karakter, dan merupakan gabungan dari huruf alfabet dan angka

numerik.

Memeriksa dan menutup celah keamanan yang terdapat pada sistem

komputer server dan PC Router dengan utility seperti nmap, seperti

dibawah ini :

Memeriksa celah keamanan yang terdapat pada PC Router dengan

RouterOS MikroTik.

root@freeradius:~# nmap 192.168.1.100

Starting nmap 3.75 ( http://www.insecure.org/nmap/ )

at 2006-01-11 03:05 WIT

Interesting ports on 192.168.1.100:

(The 1657 ports scanned but not shown below are in

state: closed)

Page 50: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

166

PORT STATE SERVICE

21/tcp open ftp

22/tcp open ssh

80/tcp open http

1720/tcp open H.323/Q.931

2000/tcp open callbook

3986/tcp open mapper-ws_ethd

MAC Address: 4C:00:10:50:8F:5D (Unknown)

Nmap run completed -- 1 IP address (1 host up)

scanned in 0.531 seconds

Memeriksa celah keamanan yang terdapat pada server

FreeRADIUS.

root@freeradius:~# nmap 192.168.1.200

Starting nmap 3.75 ( http://www.insecure.org/nmap/ )

at 2006-01-11 03:15 WIT

Interesting ports on freeradius (192.168.1.200):

(The 1661 ports scanned but not shown below are in

state: closed)

PORT STATE SERVICE

22/tcp open ssh

80/tcp open http

Nmap run completed -- 1 IP address (1 host up)

scanned in 0.243 seconds

Untuk mencegah masuknya user yang tidak memiliki hak akses ke dalam

konsole atau WinBox MikroTik, maka hal yang harus dilakukan adalah

masuk ke direktori “/ip firewall filter” dari konsole MikroTik lalu ketikkan

perintah berikut untuk membuat rule-nya:

Page 51: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

167

i. add chain=input connection-state=invalid action=drop\

comment="Drop Invalid connections"

ii. add chain=input connection-state=established

action=accept \

comment="Allow Established connections"

iii. add chain=input protocol=udp action=accept \

//isi action dengan reject untuk menolak koneksi UDP

comment="Allow UDP"

iv. add chain=input protocol=icmp action=accept \

//isi action dengan reject untuk menolak koneksi ICMP

comment="Allow ICMP"

v. add chain=input src-address=192.168.1.1/24

action=accept \

//dalam percobaan ini, hanya IP atau src-address =

192.168.1.1 yang hanya boleh mengakses Router /

MikroTik

vi. add chain=input action=drop

comment="Drop anything else"

Setelah konfigurasi selesai, maka user selain komputer dengan alamat IP

192.168.1.1/24 tidak akan dapat mengakses router MikroTik dan juga

setiap koneksi yang invalid, misalnya username atau password yang salah

tidak akan dirouting oleh MikroTik, melainkan langsung di-drop.

Untuk keamanan jaringan nirkabel, diimplementasikan penggunaan WEP

pada Access Point Compex WPE54G sebagai Access Point Bridge dengan

alamat IP 192.168.1.150. WEP akan mengenkripsi setiap transmisi yang

melalui jaringan nirkabel, dari permintaan alamat IP sampai isi file yang

mungkin didownload dengan download manager.

Page 52: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

168

Gambar 4.36 Halaman Awal Dari Manajemen AP Compex WPE54G

WEP 128-bit berarti akan melakukan enkripsi yang terdiri dari 13 karakter

alphanumerik dan 26 hexadesimal.

Gambar 4.37 Pengaturan WEP Pada WLAN Setup - Security

Page 53: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

169

Gambar 4.38 Setting WEP Pada Access Point

Namun meng-enable WEP tidaklah cukup melindungi jaringan. Harus

diperhatikan bahwa kode WEP tersebut cukup teracak. Karena kode WEP

128-bit sulit diingat, banyak orang menggunakan rangkaian yang sederhana

agar mudah diingat. Ini merupakan hal yang buruk; kode WEP yang tidak

acak sangat mudah untuk ditebak dan didekripsi. Untuk membuat kode

WEP yang benar-benar acak, lebih baik dicampur huruf dan angka acak

pada keyboard. Sebagai cara lain, dapat juga menggunakan pembuat angka

acak dengan tingkat keamanan yang dapat dipilih tersedia di

www.download.com.

Salah satu teknik utama yang digunakan penyusup untuk membobol

enkripsi pada WEP adalah dengan mengirim sejumlah data yang sangat

besar ke jaringan nirkabel, kemudian menggunakan traffic tersebut untuk

Page 54: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

170

mengintai WEP jaringan. Dengan mengirim jutaan ping ke komputer

nirkabel, mereka bisa membuat traffic yang cukup untuk membobol

beberapa WEP.

Namun, jika para penyusup itu tidak dapat terhubung ke komputer

nirkabel dari Internet, yang dapat mereka lakukan hanyalah mengintip

traffic harian. Ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Maka disarankan

agar komputer nirkabel yang digunakan mempunyai alamat IP lokal / privat

yang tidak dapat diakses dari jaringan lain. Biasanya IP lokal dimulai

dengan 192.168.x.x atau 10.15.x.x

Koneksi dari komputer yang tidak diizinkan pada jaringan nirkabel

juga sebaiknya dicegah dengan membatasi alamat MAC. Karena alamat

MAC merupakan tanda pengenal yang unik yang akan digunakan pada

komputer klien atau mereka yang mendapat izin untuk terkoneksi pada

jaringan nirkabel. Secara manual dibatasi koneksi dari access point dengan

menggunakan alamat MAC yang dikenal untuk diizinkan terhubung ke

jaringan nirkabel. Sehingga akan mempersulit seseorang untuk dapat

menyusup.

Page 55: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

171

Gambar 4.39 Pembatasan Alamat MAC Pada Access Point

Mengganti kode WEP secara teratur juga akan mencegah seseorang

mengumpulkan data yang cukup untuk “membobol” kode enkripsi WEP.

Sebagai saran adalah mengganti enkripsi satu atau dua kali dalam satu

bulan.

4.1.9 Billing System

Billing system yang dirancang ini merupakan billing system pertama yang

digunakan oleh PT. Bonet Utama karena selama ini ditetapkan biaya yang flat bagi

seluruh penggunanya, dan untuk pencatatan tagihan tersebut masih dilakukan secara

manual.

Untuk tampilan billing bagi para user, dibuat sebuah halaman web menggunakan

bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

Page 56: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

172

Gambar 4.40 Rancangan Halaman Login Website Billing System PT. Bonet Utama

Setelah klien memasukkan username serta password dengan benar, maka

klien akan dapat melihat layanan apa saja yang terdapat pada website billing ini.

Menu navigasi pertama, adalah halaman “home”, disini para klien bisa

mendapatkan berita-berita apa saja yang aktual, mengenai PT. Bonet Utama

maupun seputar Bogor serta kata sambutan dari pihak PT Bonet Utama.

Page 57: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

173

Gambar 4.41 Rancangan Halaman Setelah User Login

Klien nantinya juga akan dapat melihat berapa harga yang harus dibayarkan

dikarenakan penggunaan internetnya dengan membuka halaman “mybilling”. Pada

halaman ini klien dapat melihat biaya pemakaiannya pada bulan dan tahun tertentu

sesuai dengan yang ingin dilihatnya, yang nantinya akan diatur bulan yang sedang

berjalan serta tahun yang sedang berjalan saat ini. Lama pemakaian serta besar paket

yang dikirim dan diterima juga akan dijumlahkan untuk memperjelas dalam perhitungan

dan perincian biaya pemakaian internet. Pada halaman ini juga terdapat tabel InZone dan

outZone yang menunjukkan berapa lama klien tersebut terhubung internet pada zona

waktu yang terdapat harga diskon dan zona waktu yang tidak terdapat harga diskon dan

yang nantinya akan mempengaruhi dalam total biaya.

Page 58: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

174

Gambar 4.42 Rancangan Halaman “MyBilling”

Selanjutnya pada halaman “myprofile” akan muncul profil klien sesuai dengan

yang diisikan pada saat pendaftaran pertama pada PT. Bonet Utama. Profil tersebut akan

dapat diubah seperti alamat e-mail, department, telepon dan handphone, serta password.

Namun untuk ID, User name serta Nama tidak dapat diganti kecuali bertindak sebagai

administrator.

Page 59: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

175

Gambar 4.43 Rancangan Halaman “MyProfile”

Apa bila terdapat ketidakjelasan terhadap PT Bonet Utama dan mengenai web

billing system tersebut, pengguna dapat melihat pada halaman “help” yang telah berisi

daftar pernyataan yang paling sering diajukan beserta jawabannya yang secara lengkap.

Namun apabila daftar pertanyaan dari klien tidak terdapat pada halaman tersebut, di

halaman itu juga terdapat nomor telepon customer service yang selalu siap membantu.

Bentuk rancangan halaman “help” yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.39 di bawah

ini.

Page 60: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

176

Gambar 4.44 Rancangan Halaman “Help”

Terakhir adalah halaman “contact” yang berisi alamat lengkap PT. Bonet Utama

serta terdapat link address email perdivisi, sehingga klien dapat mengirimkan email atau

mengkontak tiap divisi yang terdapat pada PT Bonet Utama bila menemui suatu masalah

yang berkaitan dengan divisi tersebut. Dan pada website billing system ini juga

disediakan navigasi untuk logout sehingga terlepas dari sistem login dan tidak dapat

diakses oleh orang lain, karena untuk login lagi dibutuhkan username dan password

yang cocok dengan yang terdapat pada database server.

Page 61: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

177

Gambar 4.45 Rancangan Halaman “Contact” & “Logout”

4.2 Uji Performance

Selain itu, juga diimplementasikan Multi Router Traffic Grapher (MRTG) ke

dalam sistem ini. Dengan MRTG, admin dapat memantau jalannya lalu lintas jaringan

melalui sebuah halaman web. Trafik jaringan akan digambarkan dalam bentuk grafik

yang dapat diset sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari pihak admin. Selain itu,

grafik yang dihasilkan MRTG ini juga dapat menjadi jaminan bagi user bahwa mereka

mendapatkan besar bandwidth yang sesuai. Langkah-langkah instalasi MRTG antara

lain :

l. Download terlebih dahulu MRTGnya dengan menggunakan perintah

root@freeradius:~# apt-get install mrtg

ikuti petunjuk pada layar untuk menginstall mrtg.

Page 62: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

178

2. Untuk konfigurasinya, MRTG menyertakan cfgmaker yang akan sangat

membantu dalam mengeset router atau interface mana yang akan dipantau.

Contoh perintah menggunakan cfgmaker :

…# cfgmaker [email protected] > /etc/mrtg/config.cfg

perintah diatas akan membuat file config.cfg pada direktori /etc/mrtg yang telah

mengkonfigurasikan bahwa alamat IP 192.168.1.100 dan interface publik akan

dibuat grafik MRTGnya.

3. Untuk menjalankan MRTG, harus diketikkan path penuh dimana MRTG berada

dan diikuti file konfigurasinya, misalnya :

…# /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/config.cfg

Hasil dari grafik MRTG tersebut dapat dilihat pada halaman web dengan

menjalankan perintah diatas pada direktori localhost, misalnya :

...# /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/config.cfg

Perintah ini akan secara otomatis membuat file-file image dengan format PNG

seperti misalnya 192.168.1.100.png

4. Agar MRTG otomatis dijalankan setiap 5 menit sekali, perlu ditambahkan

MRTG pada crontab. Ketik crontab –e lalu tambahkan baris seperti berikut :

*/5 * * * * /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/config.cfg

5. Langkah terakhir adalah membuat halaman index khusus bagi MRTG. Dapat

digunakan perintah indexmaker yang juga telah disertakan dalam paket MRTG.

Gunakan perintah seperti berikut :

# indexmaker /etc/mrtg/config.cfg –output=index.html

perintah tersebut akan menghasilkan file index.html berdasarkan pada

konfigurasi config.cfg

Page 63: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

179

Setelah diuji penggunaan pengaturan bandwidth pada sebuah jaringan dengan

queue tree, hasilnya ternyata dapat lebih optimal dibanding sebelumnya. Berdasarkan

grafik MRTG pada server, (Gambar 4.46) bandwidth pemakaian dari klien akan terlihat

lebih stabil bila dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu juga dapat dilihat bahwa

sewaktu-waktu, klien tersebut mendapatkan burst sehingga bandwidth yang didapat

melebihi batas rata-rata. Dengan menggunakan MRTG ini baik user maupun admin akan

dapat mengetahui pemakaian bandwidth mereka secara mendetil per-usernya.

Gambar 4.46 Grafik MRTG Setelah Diimplementasikan Pengaturan Bandwidth

Sebagai catatan, nilai yang dihasilkan pada grafik MRTG pada gambar diatas

sangat kecil karena hanya berupa percobaan dan bukan pada saat implementasinya.

Mungkin saja kecepatan yang diterima masing-masing user akan berbeda tergantung

pada persetujuan user tersebut dengan pihak PT Bonet Utama.

Sistem ini diuji dengan empat komputer klien dimana terdapat bandwidth 128

Kbps dengan masing-masing memiliki 32 Kbps yang pasti didapat bila keempatnya

online dan bisa lebih bila satu atau lebih user sedang tidak menggunakan komputernya.

Ketika user A online sedangkan user B, C, dan D tidak online, maka user A akan

mendapatkan bandwidth lebih dari 32 Kbps dan mendekati 128 Kbps yang disesuaikan

dengan max limit yang terdapat pada queue tree. Besaran itu akan berkurang bila user

Page 64: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

180

yang lain turut menggunakan koneksi Internetnya, namun dapat dipastikan tidak akan

lebih kecil dari angka 32 Kbps dengan syarat bandwidth sebesar 128 Kbps yang

disediakan ada dan stabil.

Selain menggunakan MRTG, juga diuji program RRDtool untuk monitoring.

RRDtool menawarkan fleksibilitas dalam pembuatan grafik yang tidak dapat dilakukan

dengan MRTG. Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi RRDtool antara lain:

1). Buat database RRD dengan mengetikkan perintah berikut pada shell :

…# mkdir /usr/local/rrd

…# cd /usr/local/rrd

usr/local/rrd # rrdtool create publik.rrd --start N DS:in:COUNTER:600:U:U

DS:out:COUNTER:600:U:U RRA:AVERAGE:0.5:1:432

2). Setelah itu cari data yang dibutuhkan dengan perintah :

...# snmpwalk -v 1 -c public 192.168.1.100

Yang harus dicari adalah IF-MIB::ifDescr.X dimana X adalah sebuah angka

bernilai > 0. String ini akan memberitahukan tentang nomor dari interface yang

akan dimonitor. Contoh : interface yang akan dimonitor adalah publik sehingga

string yang dibutuhkan adalah IF-MIB::ifDescr.1=STRING: sis0.

Perintah berikut akan memasukkan jumlah byte yang tertransmisi pada jaringan

ke dalam database RRD:

…# snmpget -v 1 -c public -Oqv 192.168.1.100 IF-MIB::ifInOctets.1

IF- MIB::ifOutOctets.1

3). Selanjutnya adalah memasukkan data yang akan dimonitor ke rrd dengan perintah :

usr/local/rrd # rrdupdate /usr/local/rrd/publik.rrd N: \ <ENTER>

> (masukkan) `/usr/bin/snmpget -v 1 -c public -Oqv 192.168.1.100

Page 65: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

181

IF- MIB::ifInOctets.1`:\ <ENTER>

>(masukkan) `/usr/bin/snmpget -v 1 -c public -Oqv 192.168.1.100

IF-MIB::ifOutOctets.1` <ENTER>

Setelah database diciptakan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan

interval untuk update otomatis dengan crontab –e lalu masukkan baris script berikut

pada editor crontab :

0-55/5 * * * * /usr/bin/rrdupdate /usr/local/rrd/publik.rrd N:`/usr/bin/snmpget -v 1

\ -c public -Oqv 192.168.1.100 IF-MIB::ifInOctets.1`:`/usr/bin/snmpget -v 1 -c

public -Oqv 192.168.1.100 IF-MIB::ifOutOctets.1`

==> Keterangan : semuanya ditulis pada baris yang sama (1 baris).

4). Untuk membuat grafiknya harus dibuat suatu script dulu, misalkan dengan perintah

vi jalan.sh, akan dibuat sebuah script bernama jalan.sh. Masukkan :

#!/bin/sh

/usr/bin/rrdtool graph /usr/local/rrd/publik.png -a PNG -h 125 -s -129600 -v

"Data Throughput" \

'DEF:in=/usr/local/rrd/publik.rrd:in:AVERAGE' \

'DEF:out=/usr/local/rrd/publik.rrd:out:AVERAGE' \

'CDEF:kbin=in,1024,/' \

'CDEF:kbout=out,1024,/' \

'AREA:in#00FF00:Bandwidth In'

'LINE1:out#0000FF:Bandwidth Out\j' \

'GPRINT:kbin:LAST:Last Bandwidth In\:%3.2lf KBps'

'GPRINT:kbout:LAST:Last Bandwidth Out\: %3.2lf KBps\j' \

'GPRINT:kbin:AVERAGE:Average Bandwidth In\:%3.2lf KBps'

'GPRINT:kbout:AVERAGE:Average Bandwidth Out\:%3.2lf KBps\j'

Page 66: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

182

5). Simpan script tersebut dan ganti hak aksesnya dengan perintah :

usr/local/rrd # chmod 755 /usr/local/rrd/jalan.sh

jalankan script tersebut dengan mengetikkan :

usr/local/rrd # /usr/local/rrd/jalan.sh

6). Langkah terakhir, untuk memasukkan gambar berformat PNG (.png) ke dalam

halaman web, masuk dulu ke direktori /var/www/ lalu buat direktori rrdtool

var/www # mkdir rrdtool

var/www # cd rrdtool

lalu link gambar-gambar dari direktori rrdtool ke direktori ini dengan perintah :

var/www/rrdtool # ln -s /usr/local/rrd/publik.png

4.3 Usulan Untuk Topologi Jaringan PT. Bonet Utama

Gambar 4.47 Contoh Topologi Yang Menggunakan Server RADIUS

Page 67: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

183

Dengan menambahkan server RADIUS pada topologi PT. Bonet Utama, alur

data dari klien yang menggunakan layanan dial-up dengan protokol PPPoE akan

menjadi sebagai berikut :

1) Klien mendial PPPoE Server pada MikroTik yang kemudian akan

meneruskan proses AAA pada server FreeRADIUS dengan mengirimkan

paket berisi data username dan password yang dimilikinya. Data akan

diteruskan oleh switch menuju ke MikroTik dan karena alamat IP user

yang melakukan dial tidak ditranslasikan sebagai IP publik, maka user

tidak dapat melewati MikroTik menuju Internet Gateway melainkan akan

diroute menuju RADIUS terlebih dahulu.

2) Paket berisi username dan password akan diverifikasi oleh server

FreeRADIUS. Setelah user terauthentikasi, ia akan diberikan hak untuk

mengakses internet dengan jalan memberikan user tersebut sebuah alamat

IP virtual untuk koneksi PPPoE. Setelah proses otorisasi selesai, waktu

dimulainya sesi dan segala kegiatan dari user tersebut seperti jumlah

paket yang ditransmisikan dan waktu penghentian sesi tersebut akan

dicatat dan dihitung pada Billing System yang ada.

3) Alamat IP virtual dari RADIUS untuk koneksi PPPoE sebelumnya telah

ditranslasikan oleh MikroTik sehingga ketika user tersebut mendapat

otorisasi, MikroTik akan meneruskan paket permintaan (request) dari

user melewati internet gateway. Pada saat user mendapat hak akses itu

jugalah MikroTik akan memberikan besar bandwidth sesuai dengan yang

telah dikonfigurasikan sebelumnya untuk user tersebut.

Page 68: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

184

Setelah RADIUS diimplementasikan, topologi jaringan pada PT. Bonet Utama

akan menjadi seperti pada Gambar 4.48 berikut.

Gambar 4.48 Topologi Jaringan PT. Bonet Utama Setelah Implementasi

Page 69: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

185

Setelah diletakkan ke dalam jaringan PT. Bonet Utama, Router Abimanyu yang

merupakan PC Router dengan RouterOS MikroTik, harus diaktifkan fitur PPPoE

Servernya. Selain itu, server RADIUS dan juga billing system yang baru akan diletakkan

pada jaringan utama yaitu pada switch Cisco 2950. Namun terdapat juga pilihan lain,

yaitu dengan meletakkan PPPoE Server pada tiap-tiap RT/RW-Net untuk menghindari

kebutuhan akan adanya access point yang harus berfungsi sebagai transparent bridge.

4.4 Analisa Sistem Yang Diusulkan

Bila dilihat dari sisi efektifitas bandwidth, maka dapat dikatakan implementasi

PPPoE Server dan RADIUS akan membuat pemakaian bandwidth secara keseluruhan

menjadi lebih efisien. Sebagai contoh dapat dilihat pada grafik MRTG berikut ini yang

menunjukkan aktifitas seorang pengguna jasa PT. Bonet Utama.

Gambar 4.49 Grafik MRTG seorang user sebelum menggunakan PPPoE

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, traffic dari user ini tampak tinggi

bahkan hampir selama 24 jam sehari. Karena konsep RT/RW-Net adalah Internet

sharing, maka dapat dipastikan user lainnya akan terganggu bila akan menggunakan

Internet, karena bandwidth yang diberikan oleh PT. Bonet Utama akan terpakai hampir

maksimal setiap harinya oleh para pelanggan. Bila terdapat 128 Kbps bandwidth yang

seharusnya di-share oleh 3 orang user dan salah satu menggunakannya hingga hampir

Page 70: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

186

mencapai 108 Kbps dalam 12 jam sehari, maka dapat dibayangkan apa yang akan

terjadi.

Sedangkan bila sistem baru diimplementasikan, traffic dari suatu user akan

berubah sesuai dengan paket billing system yang diambil. Karena dengan dibatasinya

baik itu waktu maupun jumlah data yang dikirim / diterima, user akan menggunakan

akses Internetnya sesuai dengan kebutuhannya, dan akan hilang prinsip dari user yang

“tidak mau rugi“.

Sebagai contoh, bila user mengambil paket billing system yang akan dibayarkan

berdasarkan waktu pemakaian, tentunya user tersebut kemungkinan besar tidak akan

melakukan akfitas Internet selama 24 jam non-stop, karena hal itu tentu akan

memberatkannya secara biaya bagi dirinya sendiri, begitu pula bila user mengambil

paket yang berdasarkan pada jumlah data yang ditransmisikan. Akibat dari hal ini,

secara tidak langsung akan meningkatkan efisiensi atau kualitas dari akses Internet

tersebut ke para pelanggannya.

4.5 Biaya Investasi

Secara umum tidak diusulkan biaya investasi tambahan yang besar. Perubahan

yang mendesak hanyalah penambahan sebuah server AAA (RADIUS) terlebih dahulu.

Untuk server RADIUS tersebut, disarankan untuk menggunakan PC dengan spesifikasi

sebagai berikut :

• Intel Pentium 4 1.7 GHz (Pentium III Minimum)

• Memory 512 MB DDR (128 MB Minimum)

• HDD 30 GB/7200 Rpm (10 GB Minimum)

Page 71: BAB 4 RANCANGAN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM 4.1 Implementasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-01219-IF-Bab 4.pdf · Dengan tetap menggunakan jaringan LAN, user harus ... 4.1.1 Instalasi

187

• CDRom Drive

• Monitor 15" SVGA

• Keyboard & Mouse

Untuk menjalankan sistem operasi Linux (baik Ubuntu maupun Kubuntu)

tidaklah diperlukan hardware yang canggih atau terbaru. Namun karena fungsinya

sebagai server FreeRADIUS, web server dan sekaligus billing server, sangat disarankan

spesifikasi seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk spesifikasi demikian, perusahaan

akan membutuhkan biaya investasi sebesar $200-350 untuk server ini. Untuk menekan

biaya, akan lebih baik bila menggunakan open source software seperti misalnya Linux,

FreeRADIUS, Apache, dsb. Menurut analisa yang telah dilakukan, dengan adanya

server RADIUS, PT. Bonet Utama akan mendapat keuntungan seperti misalnya

membuat pelanggan yang membutuhkan akses internet yang cepat dan aman namun

tidak perlu internet yang always-on menjadi puas dengan adanya sistem billing yang

baru ini.